SIM-BAB3-KEL Windi Megasari, to Teguh Santosa, Adi Purnama IIF Akutansi

download SIM-BAB3-KEL Windi Megasari, to Teguh Santosa, Adi Purnama IIF Akutansi

of 31

Transcript of SIM-BAB3-KEL Windi Megasari, to Teguh Santosa, Adi Purnama IIF Akutansi

MAKALAH System Informasi, Organisasi dan Strategi

Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Di Susun Oleh: Herdianto Windi megasari Teguh santosa Adi Purnama (110040188) (110040194) (110040210) (110040207)

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG DJATI CIREBON JURUSAN AKUTANSI 2011/2012

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatakan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Information System, Organizations, and Strategi Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistim Informasi Manajeme (SIM), jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Dalam menyusun makalah ini kami mengalami banyak kesulitan yang disebabkan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh kami. Meskipun demikian, kami tetap berusaha semaksimal mungkin agar makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Kami menyadari masih banyak kelemahan-kelemahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Demikian penyusunan makalah ini kami buat, Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami kususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan penuh keterbukaan dan senang hati kami menerima saran dan kritik yang dapat membangun demi kelancaran penyusunan makalah ini.

Cirebon,18 maret 2012

Penyusun,

i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR . i DAFTAR ISI ii BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

BAB II. SISTEM INFORMASI 2.1 Organisasi dan Sistem Informasi.. 2.2 Struktur Organisasi.......................................................... 2 2 3 10

2.3 Jeni-Jenis Organisasi.. 2.4 Pengambilan Keputusan.......................................... BAB III. SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PROSES MENEJEMEN 3.1. Tiga Kategori Peranan Manajemen 3.2. Proses Manajerial .. 3.3. Menejemen Logistik Sebagi Bidang Fungsional.. 3.4 Manajemen Sumber Daya Manusia Sebagai Bidang Fungsional.. 3.5 Audit Organisasi Satuan Kerja Pengolahan Data BAB IV. MANAJEMEN SRATEGI 4.1 Definisi Manajemen Strategi..

12 15 19 20 21

22

ii

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan. 26

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kedudukan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam pelaksanaan di perusahaan menempati posisi yang signifikan dan strategis mengingat fungsi utamanya yang akan mengelola seluruh data/informasi perkembangan maupun hasil-hasil pelaksanaan kegiatan di perusahaan. Melalui SIM dalam perusahaan, diharapkan akan menjadi sarana yang efektif untuk memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan serta hasil kegiatan secara keseluruhan. Pada akhirnya, akurasi data serta informasi yang dihasilkan dari SIM tersebut diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pengambilan kebijakan dan keputusan stakeholders perusahaan dalam rangka perbaikan dan upaya penyempurnaan kinerja perusahaan. Tingkat validitas dan realibilitas SIM pada perusahaan sangat bergantung kepada penerapan manajemen data di semua tingkatan pelaku, oleh karena itu untuk menjamin agar pengelolaan manajemen data di semua tingkatan termonitor dengan baik diperlukan sumber daya yang cakap di dalamnya.

1

BAB II SISTEM INFORMASI

2.1 Organisasi dan Sistem Informasi

Sistem informasi dan organisasi memengaruhi satu sama lain. Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat yang bersamaan, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem Informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi tersebut. Sebagai seorang manajer, anda akan menjadi orang yang memutuskan sistem apa yang akan dibangun, apa yang dapat dilakukan sistem tersebut, dan bagaimana sistem akan diterapakan. Anda mungkin tidak dapat mengantisipasi konsekuensi dari semua keputusan

2.2 Stuktur Organisasi Semua organisasi memiliki bentuk atau stuktur. Klasifikasi Mintzbegt(1979)

menunjukkan lima jenis struktur organisasi: struktur wirausaha, birokrasi mesin, birokrasi dengan divisi, birokrasi professional, adhocracy. Pada perusahaan wirausaha kecil anda akan sering menemukan sistem yang dirancang dengan buruk yang dikembangkan terburu-buru yang sering melebihi kegunaannya dengan cepat. Pada rerusahaan multidivisi yang besar yang beroperasi pada rarusan lokasi anda akan sering menemukan bahwa tidak terdapat satu sistem informasi tunggal yang terintegrasi, tatapi justru setiap divisi memilik perangkat sistem informasinya sendiri. Desain dan struktur organisasi selalu menjadi factor penting yang mempengaruhi perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok yang ada di organisasi aturan-aturan baru mengenai manajemen dalam lingkungan bisnis global saat ini membuat pertimbangan-pertimbanagan desain dan struktur menjadi lebih kritis, kini para manajer di hadapkan dangan berbagai kemungkinan struktur yang berbeda, pada akhirnya, melalui desain strukturlah para pemimpin organisasi mampu menentukan mengharapkan-harapan mengenai apa yang dilakukan individu dan kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Namun sebelum semua tujuan tersebut di capai, mereka harus melakukan pekerjaan tertentu. Tidak hanya saja melakukan pekerjaan, mereka harus melakukan pekerjaan yang benar. Hal itu mendorong kita

2

membahas struktur organisasi, karena memulai dari strukturlah para manajer memutuskan bagaimana tujuan-tujuan organisasi akan di capai. Para manajer melakukan usaha-usaha yang terkordinasi melalui desain struktur tugas dan hubungan-hubungan kewenangan. Dalam konteks ini, desain ini berarti para manajer melakukan usaha yang di sadarinya untuk menentukan terlebih dahulu para cara karyawan melakukan pekerjaanya. Struktur mengarah pada hubungan dan proses organisasi yang relative stabil. Struktur organisasi banyak di anggap sebagai anatomi organisasi yang memberikan sebuah dasar dalam berbagai fungsi organisasi. Jadi struktur sebuah organisasi mirip dengan anatomi mahkluk hidup, dapat di pandang sebagai sebuah kerengka kerja. Gagasan struktur sebagai sebagai sebuah kerengka kerja berfokus kepada perbedaan posisi, perumusan aturan dan prosedur, dan penentuan dan kewenangan dengan demikian tujuan struktur adalah mengatur, atau paling tidak mengurangi, ketidakpastian perilaku karyawan Organisasi memiliki tujuan dan dan berorentasi pada tujuan sehingga strukutur organisasi pun juga memiliki tujuan dan berorentasi pada tujuan. Konsep kami mengenai struktur organisasi melibatkan berbagai semua tujuan, dan kami meyakini bahwa para pemimpin organisasi seharusnya memikirkan struktur dalam kai9tanya dengan konstribusi struktur terhadap keefektifan organisasi, meskipun hubungan yang pasti antar struktur dan keefektifan organisasi, meskipun hubungan yang pasti antara pada dasarnya sulit sulit diketahui. Keputusan-keputusan structural seharusnya juga mencerminkan nilai-nilai perusahaan dan menggabungkan

pertimbangan-pertimbangan etis dan lingkungan. Malahan, sbagaimana di gambarkan pada kotak andalah hakimnya di samping, banyak isu yang berkaitan dengan nilai dan etis menjadi inti dari beberapa pendekatan terkini pada desain dan struktur organisasi

2.3 Jenis-Jenis Organisasi Seluruh organisasi modern memiliki kerakteristik tertentu. Organisasi ini merupakan birokrasi dengan pembagian tenaga kerja dan sepesialisasi yang jelas. Organisasi mengatur spesialis pada hierarki wewenang dimana setiap orang bertanggung jawab terhadap seseorang dan wewenag terbatas pada tidakan tertentu yang dibatasi oleh peraturan atau prosudur yang abstrak. Ciri- ciri organisasi termasuk proses bisnis, budaya organisasi, tujuan, pilihan, dan gaya kepemimpinan. Seluruh ciri ini memengauhi jenis sistem informasi yang digunakan organisasi.

3

Sebuah organisasi memiliki persyaratan teknis yang harus dipenuhi guna mencapai sasaran organisasi yang organisasi tersebut tetapkan. Pencapaian sasaran-sasaran ini ini membutuhkan dilakukanya sejumlah tugas; dan para karyawan diminta melakukan tugas-yugas ini. Sebagaian besar hasilnya karyawan akan menjadi anggota sebuah kelompok berdasarkan jabatan dan posisi mereka dalam organisasi . ini adalah kelompok yang di sebut sebagai kelompok formal. Di sisi lain, ketika individu-individu mengasosiasikan diri mereka secara kontinu, kelompok-kelompok ini cenderung membentuk aktivitas-aktivitas yang berbeda dari yang diharapkan oleh organisasi. Dan ini membentuk kelompok informal. Baik kelompok formal maupun kelompok informal, seperti akan dijelaskan nanti, menunjukan beberapa karakteristik yang serupa. 1. Kelompok Formal Kebutuhan dan proses organisasi sering kali menyebabkan terbentuknya berbagai jenis kelompok. Setidaknya terdapat du jenis kelompok formal: kelompok perintah dan kelompok tugas. a. Kelompok perintah ( command group) Kelompok perintah (command group) di tentukan oleh bagan organisasi dan terdiri atas para bawahan yang bmelaporkan langsung pada penyelia. Hubungan otoritas yang ada pada antara manajer sebuah departemen dangan para penyelianya, atau antara perawat senior dengan bawahan-bawahanya, adalah conoh-contoh sebuah kelompok perintah. b. Kelompok tugas (task group) Sebuah kelompok tugas (task group) terdiri atas karyawan-karyawan yang bekerja sama untuk menyelesaikan sutau tugas atau proyek tertentu. Sebagai contoh, tugas yang harus dikerjakan para petugas suatu perusahaan asuransi ketika sebuah klaim diajukan, adalah tugas bersama. Tugas ini menciptakan situasi di mana beberapa petugas harus saling berkomunikasi dan berkoordinasi dengan yang lain agar klaim tersebut dapat di tangani dangan baik. Tugas-tugas yang harus di lakukan serta interaksi yang ada memudahkan pembentukan kelompok tugas. Para perawat yang ditugaskan di runag gawat darutar di dalam rumah sakit biasanya membetuk sebuah kelompok tugas karena para perawat perlu melakukan sejumlah aktivitas bersama demi melayani pasien. 2. Kelompok Informal

4

Kelompok informal adalah pengelompokan alamiah yang dilakukan sejumlah orang dalam lingkungan kerja sebagai respond terhadap kebutuhan-kebutuhan social. dengan kata lain kelompok-kelompok informal tidak dengan sengaja diciptakan; mereka berkembang secara alamiah. Dua jenis khusus kelompok informal adalah kelompok minat dan kelompok pertemanan batasan antara dua jenis kelompok informal ini sering kali tidak jelas. Contonya sekelompok karyawan dari berbagai departemen yang berbeda-beda dalam sebuah perusaan menjadi sukarelawan disebuah dapur umum demi melayani para tunawisma. Kelompok minat ini berkembang menjadi kelompok pertemanan karena orang-orang dalam kelompok merasakan suatu ikatan bersama dari kegiatan atau pengalaman. a. Kelompok minat (interest grup) individu-individu yang bukan merupakan anggota kelompok perintah, tugas atau tim yang sama mungkin saja memiliki sebuah sasaran bersama. Contoh kelompok minat (interest group) adalah karyawan yang berkumpul untuk menghadapi pihak manajemen guna mendapatkan tunjangan yang lebih baik dan para pramusaji yang bergabung untuk mendapatkan tips tambahan. Perhatikan bahwa sasaran kelompok tersebut tidak terkait dengan sasaran organisasi, tapi sngant berhubungan dengan kelompok yang bersangkutan. b. Kelompok pertemanan (friendship group) Banyak kelompok terbentuk karena para anggotanya memiliki sesuatu kesamaan, misalnya asia, kepercayaan politik atau latar belakang etnis. Kelompok pertemanan ( friendship group) mengembangkan interaksi dan komunikasi mereka hingga ke aktivitas diluar pekerjaan. Sebuah pembedaan dibuat untuk memisahkan kedua klasifikasi umum kelompok formaldan informal. Perbedan antara keduanya adalah bahwa kelompok perintah, tugas serta tim di rancang oleh organisasi formal sebagai cara atau upaya untuk mencapai hasil akhir. Kelompok minat dan pertemanan yang bersifat informal biasanya hanya bpenting bagi diri anggota-anggota kelompok yang bersangkutan.jika pola afiliasi karyawankaryawan di dokumentasikan, akan terlihat bahwa mereka masuk ke dalam sejumlah kelompok berbeda yang sering tumpang tindih. Alasan munculnya begitu banyak kelompok adalah topic yang kita akan bahas berikutnya.

5

Ciri-ciri lain Organisasi Organisasi memiliki tujuan yang menggunakan sarana yang berbeda untuk mencapainya. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang koersif (misalnya sebagai penjara) lainnya memiliki tujuan manfaat (missal untuk bisnis). Yang lainnya lagi memiliki tujuannormatif (universal, kelompok religious). Organisasi juga melayani kelompok yang berbeda atau memiliki anggota yang berbeda,beberapa menguntungkan anggotanya, yang lainnya menguntungkan klien, pemegang saham atau masyarakat. Bagaimana Sistem Informasi memengaruhi Organisasi dan Perusahaan Sietem informasi telah menjadi alat yang integral, online, dan interaktif yang sangat terlibat pada operasi menit ke menit dan pembuatan keputusan pada organisasi besar. Selama dekade terakhir, sitem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang di bawa TI. Kehadiran internet telah menjadi sangat umum bagi jutaan orang di seluruh belahan dunia ini. Di kembangkan pada tahun 1960-an oleh departemen pertahanan amerika serikat sebagai cara untuk menyakinkan bahwa komunikasi dapat bertahan dari serangan militer. internet adalah organisasi dari berbagai jaringan computer yang menghubungkan semua computer mulai dari super computer berukuran besar di berbagai badan pemerintah, server perusaahaan, hingga computer personal di rumah. Entah digunakan untuk men-download music atau untuk melakukan penelitian untuk sebuah tugas perkuliahaan, rata-rata pengguna di amerika serikat Menghabiskan enam sesi penjelajahan, di mana tiap sesinya berangsung sekitar 32 menit dan mengunjungi setidaknya 232 halaman maya. Di bualn januari 2001, terdapat lebih dari 144 juta pengguna internet di amerika serikat. Istilah internet digunakan untuk mewakili banyak layansn dan teknologi informasi istilah worl wide web (www) adalah layanan yang saat ini memiliki protocol dan teknologi komunikasi yang paling mudah diaplikasikan untuk bisnis di dunia internet. Layanan internet mencakup layanan surat elektronik (e-mail) berita, dan chat room,. Layar web menampilkan grafik-grafik interaksi dan juga kemampuan hyperlink ke dunia internet dan memungkinkan di muatnya layanan multimedia seperti suara dan video. Sebuah kesalahan yang umumnya ditemukan dalah berpikir bahwa internet dan web adalah dua entitas yang sama.

6

Internet dalah system komunikasi elektronik privat yang terproteksi dalam sebuah organisasi. Bila berhubungan dengan internet, system ini memastikan privasinya terproteksi dengan apayang di sebut sebagai firewall. Sebuah firewall adalah sebuah mode jaringan yang di rancang secara internal untuk mencegah terjadinya aktivitas yang tidak di izinkan untuk masuk ke dalam domain atau wilayah privat. Internet biasa di gunakan untuk mengkomunikasikan halhal penting dalam lingkup organisasi, seperti informasi penting dalam lingkup organisasi, seperti informasi penting perusahaan, rencana perusahaan catatan medis yang di rahasiakan, programprogram pelatihan dan kompensesi dan catatan perusahaan lainya. Contohnya American airines menggunakan portal janet untuk melakukan otomatisasi pemesanan perjalanan karyawan (karyawan dapat melalukan perjalanan dengan gratis) dan pemberian keuntungan. Penggunaan internet setelah ini telah memangkas biaya perusahaan hingga 3 juta dollar amerika setiap tahunya. Sebuah eksternet di rancang untuk menghubungkan karyawan-karyawan dengan individu-individu di luar organisasi, seperti penyedia material, pelanggan dan mitra strategis lainya. Pada Campbell soup company, portal eksternet di kembangkan untuk membuat penjual ritel dan pelanggan terlibat lebih jauh dalam pengembangan produk. Pada perusahaan penghasil coklat Hershey, karyawan bidang teknologi informasi baru-baru ini membuat sebuah eksternet yang memungkinkan para pelangganya dan penjual ritel untuk mengecek status pemesanan online mereka.

Dampak Ekonomi Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah balik biaya relatif modal maupun biaya informasi. Teknologi sistem informasi dapat dilihat sebagai faktor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja tradisional. Sejalan dengan penurunan biaya TI, TI menggantikan tenaga kerja, yang secara historis merupakan biaya yang terus meningkat. Maka, TI harus menghasilkan penurunan jumlah menejer tingkat menengah dan pekerjaan administrasi seiring dengan TI yang menjadi pengganti bagi tenaga kerja Laudon (1990).7

Seiring dengan penurunan biaya TI, TI juga menggantikan bentuk modal lainnya, seperti gedung dan mesin, yang tetap relatif mahal. Maka, dengan berjalannya waktu kita dapat berharap para manajer untuk meningkatkan investasi mereka pada TI karena penurunan biaya adalah relatif terhadap investasi modal lain.

Dampak Organisasi Dan Prilaku Teori yang berdasarkan sosiologi dari organisasi yang rumit juga memberikan beberapa pengertian mengenai bagaimana dan mengapa perusahaan berubah dengan penerapan aplikasi TI yang baru.

Dampak Organisasi Dan Prilaku Teori yang berdasarkan sosiologi dari organisasi yang rumit juga memberikan beberapa pengertian mengenai bagaimana dan mengapa perusahaan berubah dengan penerapan aplikasi TI yang baru.

Internet dan Organisasi Internet, terutama world wide web, adalah awal untuk memiliki dampak pening pada hubungan antar perusahaan dan entitas eksternal, dan bahkan pada organisasi proses bisnis di dalam perusahaan. Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Pada intinya, internet mampu secara dramatis mengurangi biaya transaksi dan keagenan yang dihadapi kebanyakan organisasi. Perusahaan membangun kembali beberapa proses bisnis utamanya dengan cepat berdasarkan teknologi internet dan membuat teknologi ini sebagai komponen penting infrasetruktur TI-nya. Jika jaringan sebelumnya memiliki bimbingan, hasilnya adalah proses bisnis yang lebih sederhana, karyawan lebih sedikit, dan organisasi yang jauh lebih rata dari pada dimasa lalu.

Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Pada hamper semua industri yang anda lihat, anda akan menemukan beberapa perusahaan berkinerja lebih baik dari pada yang lain. Selalu terdapat perusahaan yang menonjol, pada

8

industri otomotif Toyota dianggap pelaku superior. Pada eceran online murni, amazon.com adalah pemimpinnya. Dan pada eceran off line, wai-mart pengencer terbesar di bumi. Perusahaan yang melakukan dengan lebih baik dari pada yang lain dikatakan memiliki keunggulan kompetitif dari yang lainnya, perusahaan memiliki akses terhadap sumberdaya khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau mereka mampu mengunakan sumber daya yang tersedia umum dengan lebih efisien biasanya kerena pengetahuan dan aset informasi yang superior.

Model Daya Kompetitif Portel Model yang paling luas penggunaannya untuk mengerti keungulan kompetitif adalah model daya kompetitif model ini menyediakan pandangan umum terhadap perusahaan, persaingannya, lingkungan perusahaan. Model portel seluruhnya adalah mengenai lingkungan bisnis umum perusahaan, pada model ini, lima daya kompetitif membentuk nasip perusahaan: Persaingan Tradisional, Pemain Baru di Pasar, Produk dan Jas Pengganti, Pelanggan, Pemasok. Stategi Sistem Informasi Untuk Berhubungan Dengan Daya Kompetitif Apa yang akan dilakukan oleh perusahaan jika dihadapkan dengan seluruh daya kompetitif ini? Dan bagaimana perusahaan mengunakan sistem informasi untuk melawan beberapa dorongan ini? Bagaimana anda mencegah pengganti dan menghalangi permainan baru di pasar? Terdapat 4 strategi umum yang masing-masing sering dimungkinkan dengan penggunaan teknologi dan sistem informasi: kepemimpinan harga rendah, diferensiasi produk, berfokus pada peluang pasar, dan menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok.

Kepemimpinan Harga Rendah Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah. Contoh klasik adalah wai-mart, dengan menjaga harga yang rendah dan rata-rata di isi dengan baik menggunakan sistem pengisian kembali persediaan yang melegenda. Wal-mart menjadi pemimpin bisnis enceran di amerika serikat, karena sistem pengisian kembali persediaan yang sangat cepat, Wal-Mart tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk menjaga persediaan yang besar pada gudangnya sendiri. Sistem juga memungkinkan wal-mart menyesuaikan pembelian barang toko untuk memenuhi permintaan pelanggan.9

Diferensiasi Produk Gunakan sistem informasi untuk memungkinkan produk dan jas baru, atau mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan jasa anda yang telah ada. Sebagai contoh, Google terus memperkenalkan jasa pencarian yang baru dan unit pada situs Webnya, seperti Google Maps. Dengan membeli PayPal, sistem pembayaran elektronik, pada tahun 2003, eBay membuat pelanggan lebih mudah untuk membayar penjualan dan mengembangkan penggunaan pasar lelangnya.

2.4 Pengambilan Keputusan Fokus bab ini dalah pengambilan keputusan, yang didefinisikan sebagai proses memilih tindakan tertentu dalam menghadapi masalah atau menangani kesempatan yang ada kulitas keputusan yang di ambil di ambil para manajer adalah tolak ukur keefektifan mereka, kadang-kadang, satu atau dua keputusan yang baik atau buruk dapat sangat mempengaruhi kesuksesan karir individu atau bahkan kesuksesan organisasi, pihak manajemen union carbide mengambil beberapa keputusan yang buruk setelah terjadinya tragedy kecelakaan kebocoran methyl isocyanate di Bhopal, india, pada tahun 1984. Tragedy ini merenggut lebih dari 2000 jiwa. Kecelakaan itu sendiri dan juga keputusan yang di ambil berkaitan dengan penanganan kecelakaan ini, memberikan pengaruhy yang sangat besar bagi union carbid. Kecaman dan cercaan internasional mempengaruhi jatuhnya nilai saham perusahaan, penurunan kredit, adaya usaha pengambilalihan secara tidak bersahabat(oleh GAF corf), dan klaim kerusakan yang mencapai triunan dollar. Sebuah contoh keputusan buruk lainya adalah keputusan yang diambil pihak eksekutif perusahaan ban brigstone/firestone. Perusahaan tersebut mendapat tekanan dari badabn pengawasan keselamatan jalan raya amerika untuk menarik produk ban mereka dari pasaranmeskipun 6,5 juta sudah di tarik dari pasaran pada bulan agustus tahun 2000 . hingga bulan juli 2001, pihak perusahaan menolak permintaan penarikan tersebut. Keputusan menunda penarikan ini memiliki dampak yang amat besar karena selama periode itu pihak yang berwenang mengaitkan 2722 kasus kematian dan beeberapa kasus cedera parah akibat kecelakaan yang di sebabkan cacat pada bab-ban ini. Jenis-Jenis Keputusan10

Para peneliti dalam bidng pengambilan keputusan telah mengembangkan beberapa klasifikasi tipe keputusan. Kebanyakan klasifikasi ini serupa satu sama lain; yang berbeda hanya temologi atau istilah yang digunakan. Kita akan menggunankan klasifikasi yang dikemukakan oleh herbet simon. Simon membedakan 2 tipe keputusan: a. Keputusan terprogram. Ketika situasi tertentu sering terjadi, sebuah prosedur rutin akan dibuat untuk mengatasi situasi tersebut. Sebuah keputusan di sebut keputusan terprogram jika bersifat berulang, rutin, dan memiliki prosedur penanganan yang baku. Sebagai contoh perusahaan lands end memiliki prosedur tertentu yang harus di ikuti ketika konsumen mengajukan keluhan tentang pemesanan mereka. Setiap langkah sudah ditetapkan untuk merespons setiap keluhan konsumen secara cepat. b. Keputusan tidak terprogram. Sebuah keputusan disebut keputusan tidak terprogram ketika benar-benar baru dan belum terstruktur. Tidak ada prosedur yang pasti dalam menangani masalah tersebut, baik karena belum pernah ditemukan situasi yang sama sebelumnya, atrau karena bersifat sangat kompleks atau sangat penting,. Keputusan seperti ini membutuhkan penanganan khusus. Individu yang mengikutu kursus online pada perusahaan-perusahaan e-learning seperti learnkey,digital think, skill soft, netG dan hight tech campus kadang-kadang mengalami kesulitan dalam melakukan pendaftaraan, menyelesaikan tes kompentensi, atau men-download hard copy dan bahan kursus yangada pada situs web perusahaan tersebut. Petugas pusat layanan teknis untuk konsumen di setiap perusahaan ini harus memberi respons terhadap semua pengecualian ini. Pengecualia ini dapat berupa situasi, kejadian ataun problem yang tidak rutin. Setiap perusahaan yang saling berkompetensi dengan bisnis e-learning ini harus menangani dengan seefktif mungkin etiap situasi keputusan tidak terprogram.

11

BAB III SISTEM INFORMASI SEBAGAI PENDUKUNG PROSES MENEJEMEN 3.1 TIGA KATEGORI PERANAN MENEJEMEN Teori kepemimpinan di ketahui bahwa manajemen suatu organisasi yang memainkan tiga kategori peranan, yaitu perananyang bersifat interpersonal, peranan informasional, dan selaku pengambilan keputusan. Peranan yang bersifat interpersonal Peranan yang bersifat interpersonal antara lain dimaksudkan untuk menumbuh suburkan iklim solidaritas dan kebersamaan dalam organisasi.tidak dapat di sangkal dari pengalaman banyak orang menunjukan bahwa eksistensi suatu organisasi sering di identikan dengan orangorang yang menduduki jabatan manajemen puncak dalam organisasi. Peranan kepemimpinan di definisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi prilaku orang lain/para bawahan sehingga orang lain itu bersedia melakukan hal-hal yang di inginkan oleh pemimpin meskipun hal tersebut tidak disenanginya,jelas bahwa kemampuan memimpin yang efektip akan turut menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi karena dengan kepemimpinan itulah orang lain dibina,diarahkan, dan diberi motivasi yg tepat. Peranan sebagai penghubung, terutama dalam arti eksternal yaitu peranan selaku wakil organisasi dalam menghadapi berbagai pihak di luar organisasi yang mempunyai kemitraan atau hubungan kerja dengan organisasi yang bersangkutan. Salah satu bentuk hubungan ini ialah bahwa manajemen menerima informasi dari pihak luar dan sebaliknya memberikan informasi kepada pihak luar tersebut tentang organisasi yang dipimpinnya. Peranan informasional Peranan kedua ialah informasional. Yang dimaksud dengan peranan ini adalah bahwa dalam kedudukannya selaku unsur pimpinan dalam organisasi, manajemen menjadi pemantau arus informasi dalam organisasi di samping peranan selaku penerima dan pembagi informasi. Sebagai pemantau arus informasi, manajemen berupaya untuk menjamin bahwa informasi yang di terima segera sampai kepada satuan kerja yang memerlukannya dan sebaliknya arus informasi12

keluar berjalan lancar dalam arti di terima oleh pihak luar yang memerlikannya dalam waktu yang sesingkat mungkin. Selaku penerimaan informasi, manajemen memperoleh berbagai jenis informasi dari banyak sumber, baik secara internal dari berbagi komponen satuan kerja yang terdapat dalam organisasi maupun secara eksternal, yaitu berbagai sumber yang dianggap memiliki informasi yang di perlukan oleh menejemen dalam mejalankan semua jenis peranan,fungsi dan kegiatannya. Kategori kedua inilah yang mengakibatkan timbulnya peranan menejemen selaku

pembagi informasi. Peranan ini tidak kalah pentingnya dibandingkan peranan selaku pembagi informasi. Dikatakan demikian karena manajemen harus mengetahui dengan pasti dan tepat kepada siapa dan informasi apa yang diberikan dan untuk kepentingan apa. Kegunaan informasi itu bagi pihak-pihak di luar organisasi beraneka ragam, akan tetapi yang jelas ialah bahwa kesemuanya itu dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan dalam diri berbagai pihak tersebut tentang organisasi, termasuk bonafiditasnya. Peranan selaku pengambil keputusan Pada tingkatan yang berbeda-beda para manajer dalam suatu organisasi berperan selaku pengambil keputusan,baik sifatnya strategis, fungsional, dan teknis operasional. Peranan tersebut timbul karena manajemen memiliki wewenang bertindak selaku : A. Wirausahawan B. Peredam ketidaktenangan C. Penentu alokasi sarana, prasarana,sumber daya manusia dan dana, serta D. Selaku perunding Jika dikatakan bahwa manajemen berperan selaku wirausahawan, yang dimaksud ialah bahwa merekalah yang paling bertanggung jawab untuk mengamati situasi internal dan lingkungan sedemikian rupa sehingga jika peluang baru timbul untuk melakukan kegiatan tertentu dalam rangka peningkatan kemampuan organisasi mencapai tujuan dan sasarannya, peluang tersebut dapat di manfaatkan dengan segera dan dengan semaksimal mungkin. Di samping itu, para manajerlah yang di harapkan mengambil prakarsa untuk mewujudkan perubahan yang mungkin dituntut oleh kondisi internal organisasi dan perkembangan yang terjadi pada lingkungan.13

Dapat dipastikan bahwa adakalanya suatu organisasi dihadapkan pada suasana ketidak tenangan karena,misalnya, terjadinya perubahan yang tidak dapat diduga sebelumnya. Memang sering ditekankan bahwa manajemen yang tangguh adalah manajemen yang antisipatif sehingga tidak sering di hadapkan kepada suasana pendadakan. Penekanan demikian benar dan penting meskipun mengatakannya jauh lebih mudah ketimbang melaksanakannya. Artinya, sematangmatangnya perkiraan keadaan masa depan di lakukan , unsur ketidakpastian selalau ada. Untuk meredam ketidaktenangan yang mungkin timbul, manajemen dapat melakukan berbagai pilihan tindakan, termasuk pengkajian ulang strategi dan rencana organisasi dan mengkomunikasikan hasil pengkajian tersebut kepada seluruh jajaran organisasi. Telah umum di ketahui kepada setiap jabatan manajerial melekat kekuasaan tertentu. Kepemimpinan yang efektif menuntut bahwa kekuasaan tersebut sesungguhnya merupakan amanat yang harus diemban dengan sebaik mungkin. Berarti tidak boleh terjadi peyalahgunaan kekuasaan yang di miliki oleh seseorang. Kewenangan yang di miliki oleh kelompok manajemen tampak dalam berbagai bentuk, seperti kewenangan mengalokasikan anggaran,sarana dan prasarana kerja,serta wewenang untuk memberikan penghargaan atas kinerja dan prilaku positif, dan sebaliknya mengenakan sanksi disiplin organisasi terhadap mereka yang kinerjaya mengecewakan atau prilakunya bersifat disfungsional seperti dalam bentuk penangguhan kenaikan gaji berkala,penurunan pangkat atau demosi dan pembebasan dari jabatan. Bahkan juga mengenakan senksi yang paling berat yaitu pemecatan,memberhentikan tidak dengan hormat, dan tidak atas permintaan sendiri. Kepemimpinan seseorang akan semakin efektif apabila yang bersangkutan mampu mepengaruhi prilaku para bawahannya dengan pendekatan yang sifatnya persuasive dan tidak dengan serta merta menonjolkan kekuasaan yang di miliki. Peranan terakhir yang penting harus di mainkan dengan efektif ialah selaku perunding bagi organisasi vis a vis berbagai pihak di luar organisasi . Misal : A. Perundingan dengan organisasi serikat pekerja dalam hal timbulnya pertikaian perburuhan

14

B. Perundingan dengan para pemasok untuk memperoleh bahan mentah dan bahan baku yang bermutu tinggi,harga yang wajar, syarat-syarat pembayaran yang selunak mungkin, jadwal penyampain yang sesuai dengan kebutuhan organisasi C. Perundingan dengan mitra kerja,termasuk lembaga keungan dan perbankan D. Perundingan dengan para pesaing, seperti dalam hal penentuan strategi bersama yang meyangkut harga jual produk,serta E. Perundingan dengan pihak pemerintah seperti halnya dalam negosiasi,kontrak kerja, dan lain sebagainya. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit, sesungguhnya semua peranan yang tela disinggung di muka akan dapat di mainkan oleh menejemen dengan tingkat efektivitas yang tinggi. 3.2 PROSES MANEJERIAL Organisasi apa pub yang di kelola, manajemen selalu terlibat dalam serangkaian proses manajerial yang pada intinya berkisar pada : A. Penetuan tujuan B. Perumusan strategi C. Perencanaan D. Penentuan program kerja E. Pengorganisasian F. Penggerak sumber daya manusia G. Pemantauan kegiatan operasional H. Pengawasan I. Penilaian,serta J. System umpan balik Penentuan tujuan Dapat dinyatakan secara aksiomatis bahwa suatu organisasi dibentuk dan di kelola untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagai titik kulminasi kegiatan

15

organisasi dan bahkan juga sebagai tolak ukur keberhasilan organisasi, tujuan akhir suatu organisasi memiliki empat ciri, yaitu : 1. Jangkauan waktunya jauh kedepan dan tidak dinyatakan secara tegas kapan tujuan tersebut akan di capai dipayakan akan tercapai satu kali kelak 2. Tujuan merupakan sesuatu kondisi ideal yang diharapkan akan terwujud 3. Tujuanya dinyatakan secra kualitatif 4. Di rumuskan secara konkret melainkan abstrak. Kiranya tidak sulit untuk membayangkan bahwa dengan ciri-ciri tujuan akhir telah di singgung di muka, informasi yang di butuhkan dalam rangka penentuan tujuan organisasi adalah informasi dasar yang memberikan gambaran kasar atau global tentang kecenderungankecenderungan yang mungkin timbul atau terjadi baik dalam arti internal dalam organisasi yang bersangkutan sendiri maupun pada lingkungan di mana organisasi akan bergerak. Pentahapan Pencapai Tujuan Sering di kenal dengan istilah tujuan antara yang ingin di capai pada satu kurun waktu tertentu. Keseluruhan upanya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Agar pencapain tujuan akhir semakain terjamin, di perlukan pentahapan. Dengan perkataan lain perlu di tetapkan sasaran-sasaran Karena sasaran merupakan tujuan antara, maka ciri-cirinya pun agak berbeda dengan ciri-ciri tujuan akhir, yaitu : Kurun waktu pencapaiannya di tentukan misalnya 5 tahun Di dasarkan pada pemikiran pragmatism dalam arti bahwa sasaran tersebut diyakini memang mungkin di capai Dinyatakan secara kuantitatif Sasaran merupakan target yang konkret Oleh karena itu , maksimal yang dapat di lakukan ialah minimalisasi resiko yang harus dihadapi. Untuk itu biasanya diperlukan berbagai informasi untuk di jadikan instrumen pendukung pengambilan keputusan. Informasi tentang dampak perkembangan teknologi pun mutlak dimiliki karena akan turut menentukan bentuk berbagai sasaran yang akan ditetapkan itu.16

Perumusan Strategi Keseluruhan upaya pencapain tujuan dan berbagai sasaran organisasi memerlikan strategi yang mantap dan jelas. Manajemen mungkin melakukan stratifikasi strategi, akan tetapi mungkin juga tidak. Akan tetapi untuk suatu organisasi yang besar seperti konglomerat di perluakn stratifikasi strategi, yaitu dalam bentuk : 1. Strategi akbar bagi seluruh organisasi 2. Strategi induk bagi satuan-satuan usaha di dalamnya 3. Strategi dasar bagi berbagi bidang fungsional 4. Strategi operasional bagi satuan kerja Salah satu instrumen ilmiah yang umum digunakan dalam menentukan dan menetapkan strategi organisasi ialah analisis SWOT. Seperti dimaklumi, SWOT merupakan akronim dari kata-kata Strengths ( kekuatan ), Weaknesses ( kelemahan ), Opportunities ( peluang ),dan Threats ( ancaman ). Agar suatu organisasi meraih keberhasilan, manajemen mutlak perlu mengenali faktor-faktor kekuatan organisasi, kelemahannya, peluang yang mngkin atau diperkirakan timbul, dan berbagai ancaman yang harus di hadapi. Faktor-faktor kekuatan dan peluang digabung untuk memperoleh manfaat yang maksimal dan kelemahan serta ancaman juga digabung untuk meredam atau meminimalisasi dampak negatifnya. Fungsi Perencanaan Strategi yang telah dirumuskan dan ditetapkan memerlukan penjabaran melalui penyelanggaraan fungsi perencanaan. Karena perencanaan merupakan salah satu bentuk pengambilan keputusan, perlu di ketahi secepatnya mungkin berbagai resiko dan faktor-faktor yang menjadi penyebab ketidakpastian. Penyusunan Program Kerja Penyusunan program kerja merupakn rincian yang sistematis dari rencana jangka sedang atau menengah. Keenam pertanyaan yang dicari dan diupayakan ditemukan jawabanya dalam

17

perencanaan haeus terjawab dalam penyusunan program kerja dengan pengertian bahwa jawaban tersebut : A. Lebih bersifat kuantitatif, B. Menyatakan secara jelas dan konkret hasil yang diharapkan , C. Standar kinerja jelas, D. Mutu hasil pekerjaan ditetapkan secara pasti, dan E. Disusun sedemikian rincinya sehingga dapat dijadikan pedoman dan pegangan dalam penyelenggaraan kegiatan oprasional. Fungsi pengorganisasian Organisasi dafat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang terkait secara formal dan hierarkis serta bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Definisi tersebut menunjukan paling sedikit ada lima implikasi informasional, yaitu : 1. Organisasi sebagi wadah 2. Organisasi sebagai proses 3. Tipologi organisasi 4. Prinsip-prinsip organisasi, dan 5. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap struktur organisasi. Organisasi sebagai wadah. Teori klasik tentang organisasi menekankan organisasi sebagai wadah di mana sekelompok orang bergabung dan menempati kotak-kotak tertentu untuk melakukan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Pandangan klasik tersebut masih tetap berlaku dalam organisasi yang paling mutakhir sekalipun, meskipun dengan aksentuasi yang berbeda dibandingkan dengan masa lalu. Organisasi sebagai proses interaksi. Di samping meyoroti organisasi sebagai wadah seluruh kegiatan yang berlanjut dan diselanggarakan oleh para anggota suatu organisasi yang bekerja purnawaktu, teori orgnisasi yang mutakhir sangat menekankan pentingnya melihat organisasi sebagai suatu proses interaksi, interdependensi, dan interrelasi antara berbagai komponen yang terdapat dalam organisasi tersebut. Penyelesaian tugas yang menjadi tanggung18

jawab fungsional satu unit kerja tertentu memerlukan interaksi, interependensi, dan interrelasi dengan semua satuan kerja lain dalam organisasi yang bersangkutan.

Penggerak Sumber Daya Manusia Kiranya dapat dinyatakan secara aksiomatik bahwa fungsi penggerak sumber daya manusia merupakan fungsi yang teramat penting dan sekaligus yang paling sulit. Teramat penting karena seluruh proses manajerial hanya mempunyai makna operasional dalam rangka pencapain tujuan bila diselanggarakan oleh manusia dengan baik dan benar. Paling sulit kerena manusia merupakan makhluk yang sangat rumit yang belum sepenuhnya dipahami baik oleh para teoretis maupun para praktisi. Penyelenggaraan Kegiatan Operasional Jika definisi klasik tentang manajemen disimak dengan cermat, akan terlihat paling sedikit empat elemen yang sangat penting, yaitu : 1. Manajemen mengandung berbagai kiat yang sifatnya situasional 2. Manajemen berorientasi pada hasil optimal untuk tidak mengatakan hasil yang maksimal 3. Kelompok orang yamg menduduki berbagai jabatan manajerial hanya akan memperoleh hasil kerja dengan dan melalui orang-orang lain yang menjadi bawahan mereka yang tanggung jawab utamanya ialah menyelenggarakan kegiatan operasional 4. Kegiatan operasional herus secara langsung tertuju pada dan mendukung pencapaian tujuan dan sasaran organisasi berdasarkan strategi yang telah di tetapkan sebelumnya. Dengan demikian, kegiatan operasional merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan proses manajerial dan bahkan merupakn tes apakh organisasi berjalan di atas rel yang benar atau tidak. 3.3 MENEJEMEN LOGISTIK SEBAGI BIDANG FUNGSIONAL Salah satu bidang yang memerlukan penanganan yang tepat dalam keseluruhan manajemen bisnis ialah manajemen logistik. Logistik diperlukan untuk memperlancar jalannya

19

pelaksanaan berbagai bidang fungsional lainya, baik sifatnya tugas pokok maupun yang bersifat penunjang. 3.4 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SEBAGAI BIDANG FUNGSIONAL Salah satu ungkapan dan sekaligus kebenaran yang paling mendasar yang sering di kemukaka baik oleh para praktisi dalam dunia manajemen ialah sumber daya manusia merupakan sumber daya (resource) yang paling strategis yang dimiliki oleh suatu organisasi. Dengan perkataan lain, manusia merupakn unsur terpenting dalam kehidupan sutu organisasi. Peranan pendukung yang di mainkan oleh satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia dalam organisasi dimaksudkan agar semua satuan kerja, komponen dan bidang fungsional yang terdapat dalam perusahaan mampu mencapai unjuk kerja yang setinggi

mungkin dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasran organisasi sejalan dengan filsafat manajemen. Singkat peranan pendukung yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia berarati menyelanggarakan berbagai fungsi manajemen sumber daya manusia demi peningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktifitas organisasi sebagi keseluruhan. Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia sebagai bidang fungsional dalam suatu organisasi menjalankan berbagai fungsinya atas dasar beberapa postulat yang sangat mendasar sifatnya. Postulat pertama ialah bahwa pekerjaan adalah makhluk yang mempunyai harkat dan martabat yang harus diakui dan di hargai. Postulat kedua ialah bahwa bekerja dipandang tidak hanya sekedar sebagi upaya mencari nafkah bagi diri sendiri dan orang lain, meskipun maksud itu tetap ada akan tetapi sebagai perwujudan keinginanya untuk mengangkat harkat dan martabatnya itu. Postul ketiga ialah bahwa bekerja merupakan upaya pemenuhan berbagi kebutuhan insani Postul keempat ialah bahwa karna harkat dan martabatnya sebagai manusia terhormat dengan berbagai predikatnya Postulat kelima ialah bahwa etiap orang memiliki ke pribadian yang khas

20

Berbagai postulat tersebut yang menjadi dasar penyelanggaraan

berbagai fungsi

manajemen sumber daya manusia yang pada intinya terdiri dari penciptaan dan pemeliharaan system informasi sumber daya manusia yang andal,perencanaan ketenagakerjaan, rekrutmen, seleksi, orientasi dan penempatan,pemberian imbalan, perencanaan dan pengembangan karier, pendidikan dan pelatihan, penilaian kerja, perlindungan dan pemeliharaan, kesehatan dan keselamataan kerja, pemeliharaan hubungan dengan karyawan, pemutusan kerja dan pemensiunan, serta pemeliharaan hubungan industrial dengan serikat kerja. 3.5 AUDIT ORGANISASI SATUAN KERJA PENGOLAHAN DATA Audit manajemen pengolahan data dimaksudkan untuk meneliti dan mempelajari konfigurasi organisasi tersebut. Sasaran utamnya adalah untuk memperoleh bahan yang akurat dan factual tentang tepat tidaknya struktur organisasi satuan kerja pengolahan data tersebut. Dengan penggunaan struktur organisasi yang tepat, satuan kerja pengolahan data akan mampu bekerja dengan tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja tersebut dapat di capai, audit manajemen pengolahan data harus pula memahami struktur organisasi perusahaan sebagai keseluruhan termasuk stratifikasi atau jenjang pengambilan keputusan yang harus didukung oleh satuan kerja pengolahan data.

21

BAB IV MANAJEMEN SRATEGI 4.1 Definisi Manajemen Strategi

yaitu sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang untuk mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian manajemen strategi melibatkan pengambilan keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi kemasa depan, untuk itu membutuhkan sumber daya yang besar yang memadai. Proses manajemen strategi Proses ini terdiri dari delapan langkah, yaitu : 1. Mendefinisikan Visi, Misi Bisnis 2. Tanggung Jawab Sosial 3. Menganalisis Lingkungan Eksternal 4. Menganalisis Lingkungan Internal 5. Memilih tujuan dan Sasaran Bisnis 6. Mengembangkan Strategi Bisnis 7. Merinci Rencana Program 8. Implementasi Strategi

Semua langkah ini menjaga agar unit usaha tidak terhambat oleh lingkungan dan untuk berjagajaga terhadap peluang dan berbagai masalah baru.

Penjelasan : 1. Visi dan Misi Bisnis yaitu bertujuan untuk membedakan perusaan tersebut dengan perusahaan lain yang sejenis dengan mengidentifikasikan cakupan operasinya.

22

Visi ini mengandung filosofi bisnis dari pengambilan keputusan strategi perusahaan, menyiratkan citra perusahaan dan mengidentifikasikan bidang produk (barang dan jasa) perusahaan serta kebutuhan pelanggan yang dipenuhi perusahaan. Misi menurut Levi Strauss & Co yaitu dapat memelihara keberhasilan komersial yang bertanggung jawab dalam perusahaan pada pemasaran global, yang bertujuan untuk kepuasan para konsumen. Jadi bisa kita simpulkan bahwa visi merupakan keinginan perusahaan dan misi merupakan perwujudan dari keinginan perusahaan tersebut.

2. Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility yaitu suatu konsep bahwa organisasi, khususnya bukan hanya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

3. Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal akan menghasilkan peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari tiga factor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasional. Lingkungan jauh terdiri dari factor-faktor yang bersumber dari luar, biasanya tidak berkaitan dengan situasi operasi perusahaan tertentu, yaitu factor ekonomi, social-budaya, teknologi, dsb. Lingkungan industri terdiri dari persaingan diantara anggota industri, daya tawar pembeli dan daya tawar pemasok. Lingkungan operasional meliputi factor-faktor yang mempengaruhi situasi persaingan perusahaan, yaitu posisi bersaing, profil pelanggan, pemasok, kreditor, dan pasar tenaga kerja.

Ketiga faktor tersebut memunculkan peluang dan ancaman dalam memasarkan produk secara menguntungkan.

23

4. Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis ini menggambarkan kekuatan perusahaan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pemasaran, sumber daya manusia, operasi, keuangan, manajemen dan organisasi. Kekuatan dan kelemahan pemasaran dapat dilihat dari reputasi perusahaan, pangsa pasar, kualitas produk, kualitas pelayanan, efektivitas penetapan harga, efektivitas distribusi, efektivitas promosi, dsb. Kekuatan dan kelemahan sumber daya manusia dapat ditunjukan dari manajemen sumber daya manusia, ketrampilan dan moral karyawan, produktivitas karyawan, ketaatan hukum karyawan, efektivitas imbalan dalam memotivasi karyawan dan pengalaman k aryawan. Keunggulan operasi meliputi fasilitas perusahaan, kapasitas produksi, kemampuan berproduksi tepat waktu, keahlian dalam berproduksi, biaya bahan baku dan ketersediaan pemasok, lokasi, persediaan, penelitian dan pengembangan hak paten, merk dagang, pengendalian operasi dan efisiensi serta biaya manfaat peralatan. Kekuatan keuangan terdiri dari ketersediaan modal, arus kas, stabilitas keuangan, hubungan dengan pemilik investor, kemampuan berhubungan dengan bank, besarnya modal yang ditanam, keuntungan yang diperoleh (nilai saham), efektivitas dan efisiensi sistem akuntansi untuk perencanaa biaya anggaran keuntungan dan sumber pendapatan perusahaan. Kekuatan dan kelemahan organisasi dan manajemen dapat diperoleh dari struktur organisasi, sistem pengendalian organisasi keseluruhan, sistem perencaan strategi, sistem informasi yang baik dan manajemen kualitas yang baik.

5. Perumusan Sasaran Sasaran menjelaskan tujuan-tujuan yang spesifik dalam jumlah dan waktu. Dengan demikian sasaran memudahkan untuk perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.24

Sasaran perusahaan dapat berupa profitabilitas, , kepemimpinan teknologi, hubungan antar karyawan dan tanggung jawab sosial. Profitabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang yang bergantung pada pencapaian tingkat laba yang layak. 6. Pengembangan Strategi Strategi adalah suatu rencana permainan untuk mencapainya, yaitu setiap usaha harus merancang strategi untuk mencapai sasarannya agar perusahaan dapat berkembang dengan baik. Perusahaan bisnis besar biasanya memiliki tiga level strategi, yaitu stategi korporasi, strategi bisnis, dan strategi fungsional. Strategi Korporasi menggambarkan arah arah perusahaan secara keseluruhan, mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan produk untuk mencapai keseimbangan produk dan jasa. Strategi bisnis atau strategi bersaing biasanya dikembangkan dalam level devisi dan menekankan pada posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus atau pasar yang dilayani oleh devisi tersebut. Strategi Fungsional yaitu menekankan terutama pada pemaksimalan sumberdaya produktivitas, misalnya strategi pemasaran, strategi keungan, strategi sumberdaya manusia, strategi operasi dan strategi penelitian dan pengembangan.

7. Merinci Rencana Program yaitu sebuah perusahaan harus merinci rencana program yang dibutuhkan dalam usahanya, sehingga lebih terarah dan terperinci apa saja yang diperlukan dalam usahanya itu.

8. Implementasi Strategi Strategi yang jelas dan pendukung yang matang mungkin tidak akan bermanfaat jika perusahaan gagal melaksanakannya dengan cermat

25

BAB V KESIMPULAN

Kesimpulan

Sistem informasi dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat yang bersamaan, organisasi harus waspada dan terbuka terhadap pengaruh sistem Informasi untuk mendapatkan manfaat dari teknologi tersebut. Sebagai seorang manajer, anda akan menjadi orang yang memutuskan sistem apa yang akan dibangun, apa yang dapat dilakukan sistem tersebut, dan bagaimana sistem akan diterapakan

Desain dan struktur organisasi selalu menjadi factor penting yang mempengaruhi perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok yang ada di organisasi aturan-aturan baru mengenai manajemen dalam lingkungan bisnis global saat ini membuat pertimbanganpertimbanagan desain dan struktur menjadi lebih kritis, kini para manajer di hadapkan dangan berbagai kemungkinan struktur yang berbeda, pada akhirnya, melalui desain strukturlah para pemimpin organisasi mampu menentukan mengharapkan-harapan mengenai apa yang dilakukan individu dan kelompok-kelompok dalam mencapai tujuantujuan organisasi.

Sietem informasi telah menjadi alat yang integral, online, dan interaktif yang sangat terlibat pada operasi menit ke menit dan pembuatan keputusan pada organisasi besar. Selama dekade terakhir, sitem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan meningkatkan kemungkinan mengelola pekerjaan

adalah pengambilan keputusan, yang didefinisikan sebagai proses memilih tindakan tertentu dalam menghadapi masalah atau menangani kesempatan yang ada kulitas keputusan yang di ambil di ambil para manajer adalah tolak ukur keefektifan mereka, kadang-kadang, satu atau dua keputusan yang baik atau buruk dapat sangat mempengaruhi kesuksesan karir individu atau bahkan kesuksesan organisasi

26

Daftar kepustakaan Abell,Derek and john S.hammond,strategik planning:problems and analytical approaches. ( Englewood cliffs, new jersey: prentice-hall,inc.,1979) Ackerm,rebert W.,corporate social responsibility:the modern dilemma.(reston, Virginia:restoran publishing company, 1978) Anstey edgar, staff appraisal and development.(London : George allen and unwin,1976).

27