PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA-...

67
PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- RATA BATUAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI DI DAERAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si.) pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh : IIF LATIFAH NIM: 106097003267 PROGRAM STUDI FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Transcript of PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA-...

Page 1: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA-

RATA BATUAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI DI

DAERAH SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sains (S.Si.) pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Oleh :

IIF LATIFAH

NIM: 106097003267

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA-

RATA BATUAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI DI

DAERAH SEMARANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sains (S.Si.)

Oleh

IIF LATIFAH

NIM: 106097003267

Pembimbing I, PembimbingII,

Tati Zera,M.Si. Arif Tjahjono, M.Si

NIP : 19690608 200501 2 002 NIP : 19751107 200707 1 015

Mengetahui,

Ketua Prodi Fisika

Drs. Sutrisno M.Si

NIP : 19590202 198203 1005

Page 3: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS

RATA-RATA BATUAN BERDASARKAN DATA GRAVITASI DI

DAERAH SEMARANG telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 29 juni 2010. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si)

pada Program Studi Fisika.

Jakarta, 29 Juni 2010

Sidang Munaqasyah

Penguji I, Penguji II,

Drs. Sutrisno M.Si Dr. Ir. Agus Budiono,M.T

NIP : 19590202 198203 1005 NIP : 19620220 199003 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, Ketua Program Studi Fisika,

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Drs. Sutrisno, M.S

NIP : 19680117 200112 1 001 NIP : 19590202 198203 1005

Page 4: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Juni 2010

IIF LATIFAH

Page 5: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

i

ABSTRAK

Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika terapan untuk

menentukan benda atau struktur batuan yang terdapat di bawah permukaan bumi

berdasarkan perbedaan massa jenis (ρ) batuan penyusunnya yang menyebabkan

terjadinya anomali gravitasi (∆g) di permukaan bumi. Telah dilakukan penentuan

anomali bouguer dengan menggunakan metode parasnis dalam pengolahan data

gravitasi untuk daerah Semarang dengan koordinat 6.94° LS – 7.02° LS dan

110.37° BT – 110.46 ° BT, dengan 128 titik ukur. Nilai anomali bouguer yang di

dapat yaitu 10.052 mgal – 13.034 mgal dengan ρ= 2.085 gr/cm³, yang merupakan

batuan pasir.

Kata kunci : Metode parasnis, Anomali Bouger, Rapat Massa

Page 6: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

ii

ABSTRACT

Gravity method is one of an advanced geophysical method for adjusting a

matter or a rock structure that lies in below the earth’s surface that based of

difference of density (ρ) of stack in the rock that caused the happening of gravity

anomaly (∆g) on the earth. Determiner of bouguer anomaly have been done used

parasnis method in processing the data of gravity for Semarang that located in

coordinates 6.94°S – 7.02°S and 110.37°E - 110.46°E with 128 point measured.

The result are 10.052 mgal -13.034 mgal with ρ = 2.085 gr/cm3. This value

represent the sandstone.

Keyword: parasnis method, Bouguer Anomaly, Density

Page 7: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahi

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Yang

Maha Esa, Tuhan pencipta dan pemelihara alam semesta. Shalawat serta salam

semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta

para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Atas berkat rahmat dan hidayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi persyaratan

memperoleh Gelar Sarjana Sains (S.Si.) di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam penyusunan, penulis tidak luput dari hambatan dan kesulitan. Namun,

berkat bantuan, motivasi dan dukungan dari semua pihak yang terkait dengan penulis,

alhamdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Ibunda tersayang dan Ayahanda tercinta, juga adikku (Ade Achmad

Bukhori) yang selalu mencurahkan kasih dan sayang, untaian do’a,

semangat dan rasa cintanya yang tak terhingga dan begitu mendalam yang

selalu dicurahkan sepanjang masa.

2. Ibu Tati Zera, M.Si selaku Pembimbing I dan Bapak Arif Tjahjono, M.Si

selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dalam

memberikan pengarahan, bimbingan serta dorongan kepada penulis

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 8: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

iv

3. Bapak DR.Syopiansyah Jaya Putra, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

4. Bapak Drs. Sutrisno, M.Si selaku Ketua Program Studi Fisika.

5. Seluruh staf pengajar Prodi Fisika Jurusan MIPA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah meluangkan waktu dan tenaga serta pikiran juga arahan

dan membekali penulis dengan ilmu pengetahuan.

6. Kak Novi, yang dengan sabar membimbing serta berbagi ilmunya.

7. Teman-teman seperjuangan Fisika ‘06 UIN Jakarta. Special buat Ize, Iik,

Cindy, devi dan team Geophysics. Makasih ya untuk kebersamaanya selama

ini.

8. Sahabat-sahabatku, iput, yati, nca, jaur,dll. Ruliyadi dan Rayhan.

Terimakasih untuk persaudaraan dan persahabatan, semoga akan terus

terjalin indah.

9. Ikbal Fadhilah, seseorang yang selalu meluangkan waktunya setiap saat, dan

selalu membuat tersenyum dalam kondisi apapun, makasih untuk smua’a..

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dan telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Bagaimanapun penulis menyadari bahwa dalam karya tulis ini masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu, penulis akan sangat berterima kasih atas

saran dan kritik yang membangun dari pembaca, besar harapan penulis agar karya

tulis ini dapat bermanfaat.

Jakarta, Juni 2010

Penulis

Page 9: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 2

1.4 Batasan Masalah......................................................................... 2

1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Gravitasi Newton .............................................................. 4

2.2 Medan Gravitasi di Permukaan Bumi ........................................ 5

2.3 Gambaran Permukaan Bumi ..................................................... 7

2.3.1 Sferoid Referensi ............................................................ 7

2.3.2 Geoid .............................................................................. 8

2.4 Efek Gaya Berat dari Benda Terkubur ....................................... 9

2.5 Penentuan Densitas Batuan ....................................................... 10

Page 10: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

vi

2.5.1 Metode Core atau Sampling ......................................... 11

2.5.2 Metode Nettleton ........................................................... 12

2.5.3 Metode Parasnis ............................................................ 12

2.5.4. Metoda Pengukuran Gravitasi Bawah Permukaan. ........ 13

2.6 Reduksi Gravitasi ....................................................................... 15

2.6.1 Koreksi Drift ( koreksi apungan ) .................................. 15

2.6.2 Koreksi Pasang Surut Bumi (Tidal Correction)............. 16

2.6.3 Koreksi Lintang (Latitude Correction) ......................... 18

2.6.4 Koreksi Udara-bebas (Free-air Correction) .................. 18

2.6.5 Koreksi Bouguer ........................................................... 19

2.6.6 Koreksi Medan (Terrain Correction) ............................ 21

2.7 Anomali Bouguer ....................................................................... 22

2.8 Morfoligi Daerah Penelitian ....................................................... 24

2.9 Tata Guna Lahan ........................................................................ 26

2.10 Susunan Stratigrafi ..................................................................... 29

2.11 Struktur Geologi ......................................................................... 29

2.12 Gerakan Tanah ........................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 33

3.2 Peralatan Penelitian .................................................................... 33

3.3 Metode Interpretasi .................................................................... 36

3.4 Lokasi Daerah Penelitian ........................................................... 38

3.5 Tahapan Pengolahan Data .......................................................... 38

Page 11: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

vii

3.6 Tahapan Penelitian ..................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 42

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 46

5.2 Saran ........................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47

LAMPIRAN

Page 12: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gaya Gravitasi .................................................................................. 5

Gambar 2.2 Perbandingan Speroid dan Geoid ..................................................... 10

Gambar 2.3 Titik Amat P dengan Ketinggian h terhadap Geoid ......................... 20

Gambar 2.4 Lempeng Bouger dengan ketebalan h .............................................. 21

Gambar 3.1 Autograv Scintrex CG-5 .................................................................. 34

Gambar 3.2 Titik-titik Pengamatan ...................................................................... 35

Gambar 3.3 Peta Geologi Daerah Semarang......................................................... 38

Gambar 3.4 Diagram Alir Tahap Penelitian ......................................................... 41

Gambar 4.1 Kontur Anomali Bouger dan titik pengamatnya .............................. 44

Gambar 4.2 Korelasi antara Profil Topografi terhadap variasi rapat masaa ........ 45

Page 13: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peta Geologi Daerah Semarang ....................................................... 48

Lampiran 2 Data Gravitasi Semarang.................................................................. 49

Page 14: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode gravitasi merupakan salah satu metode penyelidikan dalam

geofisika yang berlandaskan hukum Newton. Metode ini didasarkan pada adanya

perbedaan kecil dari medan gaya berat yang disebabkan oleh adanya distribusi

massa yang tidak merata di lapisan bumi yang menyebabkan tidak meratanya

distribusi massa jenis batuan. Adanya perbedaan massa jenis batuan ini akan

menimbulkan medan gaya gravitasi yang tidak sama pula dan perbedaan inilah

yang terukur di permukaan bumi.

Metode gravitasi merupakan metode yang sangat handal untuk pemetaan

struktur bawah permukaan berdasarkan perbedaan massa jenis (ρ) batuan

penyusunnya yang menyebabkan terjadinya anomali gravitasi (∆g) di permukaan

bumi. Metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral, karena mampu

membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan di sekitarnya,

dengan demikian struktur bawah suatu permukaan dapat diketahui. Pengetahuan

tentang struktur bawah permukaan ini penting untuk mengetahui perencanaan

langkah-langkah eksplorasi baik itu minyak maupun mineral lainnya.

Penyebaran lateral dan vertikal dari rapat massa bumi dapat ditentukan

dari data gravitasi melalui suatu sebaran yang disebut Anomali Bouguer. Anomali

tersebut merupakan gambaran kumpulan massa batuan dan dapat diduga sebagai

Page 15: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

2

bentuk struktur atau geometri bawah permukaan, sehingga dapat menggambarkan

cekungan di suatu daerah.

Di dalam penyelidikan gaya berat ini harus mereduksi hasil pengamatan

dengan koreksi-koreksi gaya berat, yaitu koreksi apungan, koreksi pasang surut,

koreksi udara bebas, koreksi medan, koreksi bouguer, sampai didapatkan anomali

bouger. Anomali bouger ini ditimbulkan oleh adanya medan gaya berat regional

dan medan gaya berat lokal. Dari anomali bouguer ini dapat ditafsirkan bentuk

struktur geologi permukaan antara lain adanya sinklinal-sinklinal, antiklinal-

antiklinal, patahan-patahan, dan sebagainya. Oleh karenanya dapat di teliti jenis

batuan daerah Semarang untuk mencari daerah resapan air.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan menggunakan metode apa untuk menghitung nilai rapat massa

batuan sehingga di dapat harga anomali bouguernya?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan nilai anomali bouger

di daerah Semarang dengan menggunakan metode parasnis sehingga akan dapat

diketahui nilai rapat massa.

1.4 Batasan Masalah

Daerah penelitian berada di wilayah Semarang yang terletak antara 6.94°

LS – 7.02° LS dan 110.37° BT – 110.46 ° BT. Untuk mengetahui adanya

Page 16: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

3

karakteristik suatu batuan yang mengindikasikan adanya material yang berbeda,

maka harus menentukan anomali bouguer dan nilai rapat massa batuan. Dan nilai

rapat massa batuan di dapat dengan menggunakan metode parasnis.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi

tentang struktur batuan daerah penelitian kepada pihak perusahaan yang bergerak

dibidang eksplorasi dan pertambangan, serta pemerintah sesuai dengan penafsiran

yang diperoleh dari penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini terbagi dalam 5 bagian, dengan perincian

sebagai berikut:

1. BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

2. BAB II. LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori dan prinsip gaya berat, teori pengolahan

data gravitasi, dan tinjauan geologi daerah penelitian.

3. BAB III. METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi tentang tahap pengambilan data, instrumentasi, tahap

pengolahan data, dan tahap interpretasi data.

Page 17: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

4

4. BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi tentang pengolahan data dan interpretasinya sehingga

didapatkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

5. BAB V. KESIMPULAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang

dilakukan.

Page 18: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Gravitasi Newton

Teori dasar dalam penelitian gravitasi didasarkan pada hukum Newton

tentang gravitasi yang dipublikasikan oleh Newton pada tahun 1687 yang

menyatakan besar gaya gravitasi antar dua massa sebanding dengan perkalian

massa keduanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar kedua pusat

massa. Pada gambar 2.1 gaya yang ditimbulkan antara partikel dengan massa m

yang berpusat pada titik Q (x’, y’, z’) dan partikel mo pada titik P(x, y, z)

persamaan matematisnya sebagai berikut:

Gambar 2.1 Gaya gravitasi

Page 19: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

6

rr

mmrF

2

0)( γ= (2.1)

Massa m dan mo mengalami gaya gravitasi bersama yang sebanding

dengan m, mo dan r2. Arah dari vektor satuan ŕ adalah dari sumber gravitasi

ketitik amat, dalam hal ini terletak pada massa uji mo dimana :

m, mo = massa benda

r = jarak antara m dan mo

γ = konstanta gravitasi Newton (6,672 x 10 –11

Nm2/Kg

2)

r = [ (x – x’)2 + ( y –y’ )

2 + ( z – z’ )

2 ]

1/ 2 (2.2)

ř = Vektor satuan kearah mo

2.2 Medan Gravitasi di Permukaan Bumi

Setiap benda yang bermassa selalu memiliki medan gravitasi di

sekelilingnya. Akibatnya dua buah benda yang masing-masing memiliki medan

gravitasi akan mengalami gaya tarik menarik satu sama lain.

Pada kenyataannya, bentuk bumi tidak bulat sempurna tetapi berbentuk

ellipsoid. Hal ini terjadi karena adanya rotasi bumi dengan kecepatan sudut tetap

pada suatu sumbu yang tetap. Sumbu rotasi ini menghubungkan kutub- kutub

bumi. Jari- jari bumi di khatulistiwa kira- kira 21 km lebih besar dari pada jari-

jari bumi di kutub. Karena bentuk dan rotasi tersebut, maka percepatan gaya

gravitasi kutub lebih besar dari percepatan gaya gravitasi di khatulistiwa. Menurut

konversi Himpunan Ahli Geofisika dan Geodesi Internasional (IUGG) tahun

1971:

Page 20: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

7

Jari-jari di equator = 6.378.160 meter (sama dengan setengah sumbu panjang)

Jari-jari di kutub = 6.356.774,5 meter (sama dengan setengah sumbu pendek)

Pepatan bumi = 1/298,25

Dengan demikian, harga gravitasi di permukaan bumi menjadi bervariasi.

Disamping itu variasi gaya gravitasi dipermukaan bumi juga disebabkan karena

percepatan centripugal yang terdapat dikahtulistiwa, sehingga memberikan harga

percepatan gravitasi di khatulistiwa semakin besar. Dengan demikian harga

percepatan gravitasi di permukaan bumi akan dipengaruhi oleh letak lintang.

Karena jari- jari bumi dikutub lebih kecil dari jari- jari bumi di khatulistiwa, maka

gaya berat di kutub lebih besar dari percepatan gaya berat di khatulistiwa.

Faktor lain yang menyebabkan perbedaan medan gravitasi di permukaan

bumi adalah:

1) Posisi tempat pengamatan, dalam hal ini tercakup pula pengaruh gaya

sentrifugal akibat rotasi bumi.

2) Keadaan tofografi sekelililng tempat pengamatan.

3) Variasi pasang surut bumi.

4) Distribusi massa di permukaan bumi.

2.3 Gambaran Permukaan Bumi

Survey gravitasi didasari dari studi tentang medan gravitasi bumi. Karena

bumi merupakan bola homogen yang sempurna, percepatan gravitasi tidak

konstan secara keseluruhan di permukaan bumi. Besarnya gravitasi dipengaruhi

Page 21: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

8

oleh lima faktor; lintang, elevasi, topografi, pasang surut bumi, dan variasi

densitas di bawah-permukaan.

Eksplorasi gravitasi memfokuskan pada anomali yang disebabkan oleh

efek pasang surut dan tofografi. Perubahan gravitasi dari kawasan ekuator ke

kutub sekitar 5 Gal, atau 0,5 % dari nilai rata-rata g (980 Gal), dan efek elevasi

dapat mencapai 0,1 Gal atau 0,01 % dari nilai g.

2.3.1 Sferoid Referensi

Bentuk permukaan bumi dari hasil pengukuran geodesi dan jejak satelit,

hampir mendekati bentuk sferoid, menggembung di ekuator dan hampir datar di

kedua kutub. Sferoid referensi adalah suatu ellipsoid yang merupakan perkiraan

permukaan muka laut rata-rata (geoid), dengan menghilangkan daratan yang ada

di atas geoid.

Tahun 1930 International Union Of Geodesy and Geophysics (IUGG)

merumuskan suatu formulasi untuk nilai teoritis gravitasi gt, namun telah

diperbaharui menjadi Geodetic Reference System 1967 (GRS67):

gφ = 978.031846 (1 + 0,005278895 sin2 - 0,0000023462 sin

2 ) gal (2.3)

dan merupakan lintang tempat.

Perbaikan-perbaikan parameter bumi terus dilakukan sehingga rumusan gaya

berat teoritis dapat terus berubah. Dari tahun ke tahun sejak Helmert (1901),

Bowie (1917), Heiskanen (1938), Heiskanen dan Outila (1957), IUGG (1980) dan

seterusnya sampai sekarang mengalami perbaikan data parameter bumi. Tahun

1980 International Union of Geodesy ang Geophysics (IUGG) menentukan sistem

Page 22: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

9

referensi geodesi dengan parameter pepatan bumi = 1/298.247 dari jari-jari

ekuator = 6378135 meter. Rumusan gaya teoritis hasilnya yaitu :

gφ = 978.0318 (1 + 0,0053024 sin2 - 0,0000059 sin

2 ) gal (2.4)

2.3.2 Geoid

Geoid disebut sebagai model bumi yang mendekati sesungguhnya. Lebih

jauh geoid dapat didefinisikan sebagai bidang ekipotensial yang berimpit dengan

permukaan laut pada saat keadaan tenang dan tanpa gangguan , karena itu secara

praktis geoid dianggap berhimpit dengan permukaan laut rata-rata (Mean sea

level-MSL). Jarak geoid terhadap ellipsoid disebut Undulasi geoid (N). Nilai dari

undulasi geoid tidak sama di semua tempat, hal ini disebabkan ketidakseragaman

sebaran densitas massa bumi. Untuk keperluan aplikasi geodesi, geofisika dan

oseanografi dibutuhkan geoid dengan ketelitian yang cukup tinggi.

Elevasi rata-rata benua sekitar 500 m, dan elevasi maksimum daratan dan

depresi dasar laut memiliki orde 9.000 m terhadap muka laut. Muka laut

dipengaruhi oleh variasi elevasi dan perubahan densitas secara lateral. Muka laut

rata-rata didefinisikan sebagai geoid.

Perubahan densitas berdasarkan gambaran bentuk bumi menyebabkan

terjadinya peningkatan densitas terhadap kedalaman, bukan perubahan densitas

secara lateral sebagaimana yang dicari dalam eksplorasi gravitasi. Karena terdapat

variasi lateral, geoid dan sferoid referensi tidak sama. Anomali lokal

menyebabkan geoid berubah (Gambar 2.2a), pada benua geoid tertarik ke atas

Page 23: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

10

Geoid

Reference

Spheroid

Excess mass

Reference

Spheroid

Geoid

Ocean

Continent

Vertical scale

Greatly exaggerated

(a)

(b)

karena tarikan material yang di atasnya, dan tertarik ke bawah pada basin laut

karena densitas air yang kecil (Gambar 2.2b).

Gambar 2.2: Perbandingan sferoid referensi dan geoid

(a) massa lokal. (b) skala besar

2.4 Efek Gaya Berat dari Benda Terkubur

Benda terkubur dengan bentuk tertentu bila rapat massanya (ρ B) = rapat

massa lingkungannya (ρ L) sukar diinterpretasi, tetapi bila (ρ B) berbeda dengan

(ρ L) baru akan menghasilkan anomali gravitasi dengan ketentuan :

1. ρ L > ρ B Anomali negatif

2. ρ L < ρ B Anomali positif

Dengan :

ρ L = rapat massa lingkungan

ρ B = rapat massa benda terkubur

ρ = ρ B - ρ L = density contrast (digunakan dalam perhitungan)

Page 24: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

11

Perhitungan efek gaya berat dari model-model benda berbentuk sederhana dapat

digunakan sebagai pendekatan dalam koreksi dan interpretasi gaya berat.

2.5 Penentuan Densitas Batuan

Kuantitas yang akan ditentukan pada eksplorasi gravitasi adalah variasi

densitas lokal secara lateral. Secara umum densitas tidak diukur secara in situ,

meskipun densitas dapat diukur dengan menganalisa batuan dari sumur pemboran.

Densitas juga dapat diperkirakan dari kecepatan seismik. Seringkali pengukuran

densitas dilakukan di laboratorium dengan menggunakan sampel batuan dari

pemboran (core). Namun hasil laboratorium jarang memberikan niali true bulk

density karena sampel batuan tersebut mungkin mengalami pelapukan,

fragmentasi, dehidrasi, atau alterasi dalam proses pengambilannya.

Dalam eksplorasi geofisika dengan metode gravitasi dimana besaran

yang menjadi sasaran utama adalah rapat masa (kontras densitas) maka perlu

diketahui distribusi harga rapat massa batuan, baik untuk keperluan pengolahan

data maupun interpretasi.

Rapat massa batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah

rapat massa butir atau matriks pembentuknya, kesarangan atau porositas dan

kandungan fluida yang terdapat dalam pori-porinya. Namun demikian terdapat

banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi rapat massa batuan diantaranya

adalah proses pembentukan, pemadatan (kompaksi) akibat tekanan dan kedalaman

serta derajat pelapukan yang telah dialami batuan tersebut.

Page 25: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

12

Dengan demikian harga rapat massa batuan tidak dapat ditentukan secara

tunggal atau unik hanya berdasarkan jenis batuannya saja, melainkan meliputi

suatu distribusi harga tertentu. Dengan tambahan informasi mengenai sifat-sifat

fisik dan kondisi disekitarnya maka harga rapat massa batuan dapat ditentukan

secara lebih spesifik.

Untuk keperluan pengolahan data atau reduksi data gravitasi terlebih

dahulu perlu ditentukan harga rapat massa batuan rata-rata yang mewakili daerah

penelitian. Rapat massa batuan rata-rata dapat ditentukan dengan metode antara

lain:

2.5.1 Metode Core atau Sampling

Metode ini merupakan metode yang mengukur secara langsung densitas

batuan pada daerah lapangan dengan menganalisa di laboratorium. Hasil dari

metode ini sangat akurat, walaupun ada beberapa kelemahan dalam metode ini.

Selain membutuhkan biaya yang mahal, metode ini juga mempunyai perbedaan

harga densitas yang diukur di laboratorium dengan pengukuran pada daerah

lapangan serta tidak bisa mengukur seluruh daerah penelitian.

2.5.2 Metode Nettleton

Pada metode ini, hasil dari pengukuran dibuat grafik anomali bouguer

dengan berbagai macam nilai densitas dan dibandingkan dengan peta tofografi.

Setelah dibandingkan sehingga menghasilkan nilai densitas yang memiliki

Page 26: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

13

beberapa variasi minimum dengan peta tofografi yang dianggap sebagai nilai

densitas yang sebenarnya.

Rapat massa batuan rata-rata diperoleh dari harga rapat massa yang

diasumsikan (ρo) ditambah dengan suatu faktor ‘ koreksi ‘ berdasarkan

persamaan:

)(04191.0

)()(0

TT

relrel

gghh

hhgg

∆−∆+−∑

−∆−∆∑+= ρρ (2.5)

Dengan :

2.5.3 Metode Parasnis

Untuk menetukan rapat massa telah dikembangkan oleh dikembangkan

oleh parasnis. Dalam persamaan anomali bouguernya yaitu:

gobs – gN + 0.3086h = (0.04193h – TC)ρ + BA (2.6)

dengan asumsi bahwa harga anomali bouguer yang mempunyai nilai random

erornya sama dengan nol pada daerah survey. Data diplot (gobs – gN + 0.3086h)

Page 27: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

14

terhadap (0.04193h – TC) untuk memastikan garis regresi linier yang tepat pada

kemiringan ρ yang dianggap sebagai nilai densitas yang benar.

2.5.4. Metoda Pengukuran Gravitasi Bawah Permukaan.

Metoda ini adalah dengan cara pengukuran gravitasi bawah permukaan.

Perbedaan antara dua pengukuran adalah :

δg = (0.094 – 0.02554ρ)h + Σ T (2.7)

dengan :

h = jarak tegak stasiun gravitasi pengamatan dan stasiun dibawahnya.

ΣT = Beda koreksi Terrain .

rapat massa rata-rata adalah :

h

Th g

02554.0

)094.0( ∑−=

δρ (2.8)

Cara pendekatan ini kurang baik jika pengukuran hanya dibeberapa tempat

untuk daerah penyelidikan ( survey ) gravitasi yang cukup luas.

Tabel 2.1 : Densitas Batuan

Tipe Batuan

Rentang Densitas

( gr / cm3)

Rata-rata

( gr / cm3)

Batuan Sedimen

Overburden

Soil

Clay

Gravel

Sand

Sandstone

Shale

Limestone

-

1.20 – 2.40

1.63 – 2.60

1.70 – 2.40

1.70 – 2.30

1.61 – 2.76

1.77 – 3.20

1.93 – 2.90

1.92

1.92

2.21

2.00

2.00

2.35

2.40

2.55

Page 28: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

15

Dolomite

Batuan beku

Rhyolite

Andesite

Granite

Granodiorite

Porphyry

Quartz diorite

Diorite

Lavas

Diabase

Basalt

Gabbro

Peridotite

Acid igneous

Basic igneous

Batuan Metamorf

Quartzite

Schists

Graywacke

Marble

Serpentine

Slate

Gneiss

Amphibolite

Eclogite

Metamorpic

2.28 – 2.90

2.35 – 2.70

2.40 – 2.80

2.50 – 2.81

2.67 – 2.79

2.60 – 2.89

2.62 – 2.96

2.72 – 2.99

2.80 – 3.00

2.50 – 3.20

2.70 – 3.30

2.70 – 3.50

2.78 – 3.37

2.30 – 3.11

2.09 – 3.17

2.50 – 2.70

2.39 – 2.90

2.60 – 2.70

2.60 – 2.90

2.40 – 3.10

2.70 – 2.90

2.59 – 3.00

2.90 – 3.04

3.20 – 3.54

2.40 – 3.10

2.70

2.52

2.61

2.64

2.73

2.74

2.79

2.85

2.90

2.91

2.99

3.03

3.15

2.61

2.79

2.60

2.64

2.65

2.75

2.78

2.79

2.80

2.96

3.37

2.74

2.6 Reduksi Gravitasi

Harga gaya berat tergantung pada tempat pengukuran terhadap jaraknya ke

pusat bumi, oleh karena itu perlu dilakukan koreksi jika terdapat perbedaan

Page 29: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

16

kondisi titik pada pengamatan terhadap kondisi teoritis tersebut dan untuk

memperhitungkan akibat pengaruh alat.

Pembacaan gravitasi secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor

sehingga dilakukan koreksi untuk mengurangi kesalahan pembacaan gravitasi ke

nilai gravitasi permukaan datum ekuipotensial seperti geoid (permukaan bumi

dimanapun yang paralel dengan geoid).Menetapkan hasil pengukuran di suatu

tempat di permukaan bumi (Mean Sea Level) haruslah dikoreksi dengan berbagai

reduksi, antara lain :

2.6.1 Koreksi Drift ( koreksi apungan )

Adalah koreksi yang disebabkan oleh sifat alat itu sendiri yang selalu

menunjukkan perubahan harga setiap waktu yang dianggap dianggap linier untuk

waktu yang relatif pendek. Koreksi apungan ini sangat diperlukan untuk

menghilangkan kesalahan penyimpangan harga gaya berat yang disebabkan

karena transportasi di lapangan dan gaya- gaya lain (shock) yang bekerja pada alat

tersebut.

Alat gravimeter umumnya dirancang dengan sistem pegas setimbang, dan

dilengkapi dengan massa (beban yang tergantung di ujungnya). Karena pegas

tidak elastis sempurna maka akibatnya sistem pegas tidak kembali ke kedudukan

semula. Hal ini mengakibatkan perubahan penunjukkan harga pengukuran

gravitasi pada setiap saat di suatu tempat pengukuran yang sama. Selain itu drift

dapat juga disebabkan oleh gangguan alat ( kejutan, sentakan ) selama transportasi

atau selama proses pengukuran di lapangan.

Page 30: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

17

Kesalahan drift di lapangan dapat dihitung pada setiap kisi pengamatan

denagn sistem pengukuran tertutup atau sistem back to back stasiun. Secara

matematis koreksi drift dapat dinyatakan sebagai berikut:

dengan :

DCB = koreksi drift pada stasiun B

gA = harga gravitasi di base stasiun A pada waktu tA

= harga gravitasi di base stasiun B pada waktu (saat penutupan)

= waktu pengukuran di stasiun A (pada awal pengukuran)

= waktu pengukuran di stasiun A saat penutupan

= waktu pengukuran di stasiun B

2.6.2 Koreksi Pasang Surut Bumi (Tidal Correction)

Koreksi pasang surut terjadi akibat adanya medan gaya berat bulan dan

matahari yang mempengaruhi bumi. Prioritas dari potential gaya gravitasi di

setiap titik pada permukaan bumi tergantung pada rotasi bumi di dalam medan

gaya berat bulan dan matahari yang harganya berubah-ubah terhadap waktu secara

periodik. Bulan dan matahari jaraknya relatif dekat dibandingkan benda langit

lainnya sehingga efek benda langit lainnya dapat diabaikan sesuai orde ketelitian

alat.

Page 31: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

18

Koreksi pasang surut adalah koreksi yang harus di berikan kepada bumi

untuk menyetimbangkan ke posisi normalnya. Koreksi pasang surut merupakan

kebalikan dari nilai grafik pasang surut.

Besarnya koreksi pasang surut bumi di titik pengamatan yang berjarak r

dari pusat bumi yang disebabkan oleh bulan adalah:

)3cosθ(5cosd

GMr

2

31)θ(3cos

d

GMrg 3

4

2

3m θ−+−= (2.10)

Sedangkan oleh matahari:

)1cos3( 3

3−= φ

D

GSrg s (2.11)

dengan: gm = komponen tegak pasang surut bumi akibat bulan

gs = komponen tegak pasang surut bumi akibat matahari

d = jarak pusat bumi dan bulan

D = jarak pusat bumi dan matahari

M = massa bulan

S = massa matahari

= sudut zenith bulan

= sudut zenith matahari

Koreksi pasang surut bumi total adalah superposisi dari kedua penyebab itu:

gtot = gm + gs (2.12)

dengan gtot adalah koreksi total pasang surut bumi sebagai fungsi waktu dan

lintang titik pengamatan.

Page 32: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

19

2.6.3 Koreksi Lintang (Latitude Correction)

Koreksi lintang digunakan untuk mengkoreksi gayaberat di setiap lintang

geografis karena gayaberat tersebut berbeda, yang disebabkan oleh adanya gaya

sentrifugal dan bentuk ellipsoide. Dari koreksi ini akan diperoleh anomali medan

gayaberat. Medan anomali tersebut merupakan selisih antara medan gayaberat

observasi dengan medan gayaberat teoritis (gayaberat normal).

Koreksi ditambah atau dikurangkan pada stasiun gaya berat yang diamati

adalah tergantung dari letak stasiun tersebut lebih tinggi atau lebih rendah. Pada

umumnya koreksi lintang ini digunakan untuk mendapatkan harga gaya berat

teoritis jika jarak pengukuran berorde 1 – 2 km. Jika pengukuran orde kedua dari

suku – suku yang lebih tinggi dapat diabaikan.

gφ = gE (1 + β sin 2 φ – ε sin

2 2φ ) mgal

)4sin22sin(11

ϕϕβθθθ

θ EgRd

dg

Rds

dgE −==

W = 1.307 sin 2 2 sin

2 φ mgal/mil

= 0.8122 sin 2 2 sin

2 φ mgal/km (2.13)

Dengan :

Rφ = jari-jari ekuator

= W = koreksi Lintang

2.6.4 Koreksi Udara-bebas (Free-air Correction)

Koreksi udara bebas merupakan koreksi akibat perbedaan ketinggian

sebesar h dengan mengabaikan adanya massa yang terletak diantara titik amat

Page 33: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

20

dengan sferoid referensi. Koreksi ini dilakukan untuk mendapatkan anomali

medan gayaberat di topografi. Untuk mendapat anomali medan gayaberat di

topografi maka medan gayaberat teoritis dan medan gayaberat observasi harus

sama-sama berada di topografi, sehingga koreksi ini perlu dilakukan.

Bila g diukur di permukaan bumi pada h tertentu, diatas permukaan laut,

maka harus dikoreksi terhadap ketinggian sebelum dibandingkan dengan go.

hhR

gggFAC 9406.02

0

0

0 ==−= (h dalam feet)

≈ 0.3086 h ( h dalam meter) (2.14)

Koreksi udara bebas ditambahkan dalam pembacaan gravitasi untuk

stasiun yang berbeda di atas bidang datum dan dikurangi jika stasiun berada di

bawahnya. Jadi, semakin tinggi tempat pengamatan, maka semakin kecil nilai

gaya beratnya atau sebaliknya.

Gambar 2.3 Titik amat P dengan ketinggian h terhadap geoid

2.6.5 Koreksi Bouguer

Koreksi Bouguer merupakan koreksi yang dilakukan untuk

menghilangkan perbedaan ketinggian dengan tidak mengabaikan massa di

bawahnya. Perbedaan ketinggian tersebut akan mengakibatkan adanya pengaruh

Page 34: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

21

massa di bawah permukaan yang mempengaruhi besarnya percepatan gayaberat di

titik amat. Koreksi ini mempunyai beberapa model, salah satunya adalah model

slab horisontal tak hingga seperti yang digunakan dalam skripsi ini. Koreksi

Bouguer slab horizontal mengasumsikan pengukuran berada pada suatu bidang

mendatar dan mempunyai massa batuan dengan densitas tertentu. Koreksi tersebut

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Koreksi bouguer memperhitungkan tarikan material yang terdapat

diantara stasiun dan bidang datum. Jika stasiun terletak di tengah daratan yang

luas dan memiliki ketebalan dan densitas yang uniform, pembacaan gravitasi akan

meningkat akibat tarikan material di antara stasiun dan datum. Koreksi bouguer

diberikan oleh persamaan:

BC = 2 π G ρ h

= 0.04188 ρ h ( 2.15)

Dengan :

BC = Koreksi Bouger ( mgal )

ρ = rapat massa

h = ketinggian stasiun pengamatan

Gambar 2.4 Lempeng Bouguer dengan ketebalan h

Page 35: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

22

2.6.6 Koreksi Medan (Terrain Correction)

Koreksi medan digunakan untuk menghilangkan pengaruh efek massa

disekitar titik observasi yang tidak rata. Adanya bukit dan lembah disekitar titik

amat akan mengurangi besarnya medan gaya berat yang sebenarnya. Sehingga

koreksi medan yang diperhitungkan selalu positif. Karena efek tersebut sifatnya

mengurangi medan gaya berat yang sebenarnya di titik amat maka koreksi medan

harus ditambahkan terhadap nilai medan gaya berat. Bukit yang terletak di atas

elevasi stasiun menimbulkan tarikan ke atas pada gravimeter, sedangkan lembah

yang terletak di bawah elevasi stasiun menimbulkan tarikan ke bawah. Koreksi

terrain ditambahkan pada pembacaan gravitasi.

Untuk mempermudah koreksi di lapangan telah dibuat Hammer Chart

yaitu dengan membagi area menjadi beberapa kompartemen dan membandingkan

elevasi masing-masing kompartemen dengan elevasi stasiun. Hal ini dapat

dilakukan dengan menumpangkan kompartemen yang dibuat dengan kertas

transparan di atas peta tofografi. Diagram biasanya berupa lingkaran konsentrik

dan garis radial. Efek gaya berat pada suatu sektor dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut :

+−++−= )()()( 2

2

22

112 zrzrrrGKT ρθ (2.16)

Dengan :

KT = Koreksi Terrain

G = Konstanta Universal

ρ = Rapat massa batuan

θ = Sudut yang dibentuk oleh kompartemen

Page 36: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

23

r1

= Jari-jari lingkaran dalam

r2

= Jari-jari lingkaran luar

z = Ketinggian bukit / kedalaman lembah

= zstasiun pengamatan

– zrata-rata

2.7 Anomali Bouguer

Harga bouger anomaly adalah harga pengamatan gaya gravitasi yang telah

dikoreksi oleh koreksi- koreksi gravitasi. Data hasil observasi lapangan atau

disebut data mentah tidak dapat langsung digunakan untuk interpretasi kondisi

bawah permukaan suatu daerah. Dengan menerapkan koreksi-koreksi gravitasi

(gaya berat) yang telah disebutkan sebelumnya pada harga pembacaan gaya berat

observasi, maka diperoleh data jadi.

Hasil pengukuran atau pembacaan gaya berat di lapangan yang telah

direduksi terhadap efek pasang surut dan koreksi drift untuk pengamatan suatu

lintasan tertutup (kembali ke titik basis), menghasilkan harga yang terkorelasi

terhadap keadaan sekitar (struktur geologi) di bawah permukaan yang disebut

Anomali Gravitasi. Sebenarnya harga anomali ini merupakan penyimpangan dari

niliai teoritis, anomali yang di dapat di sebut Anomali Bouger.

Pada dasarnya Anomali Bouger adalah selisih antara harga gaya berat

pengamatan dengan harga gaya berat teoritis yang seharusnya terukur untuk titik

pengamatan tersebut. Yang dimaksud harga gaya berat teoritis adalah harga gaya

berat normal pada titik pengamatan yang telah dikoreksi dengan koreksi udara

bebas, koreksi bouger dan koreksi medan. Dengan demikian, secara matematis

Page 37: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

24

rumus untuk mendapatkan nilai anomali bouguer di suatu titik pengamatan, dapat

dituliskan pada persamaan berikut ;

BA = gobs

– ( gФ – FAC + BC – TC )

= gobs

– gФ + FAC - BC + TC ( 2.17 )

Dimana :

BA = Bouguer Anomali

gobs

= Harga gaya berat pengamatan yang sudah dikoreksi dengan

koreksi pasang surut dan koreksi drift.

gФ = Harga gaya berat teoritis di tempat pengamatan

FAC = Free Air Correction ( Koreksi Udara Bebas )

BC = Bouger Correction ( Koreksi Bouger )

TC = Terrain Correction ( Koreksi Medan )

2.8 Morfologi Daerah Penelitian

Morfologi daerah studi berdasarkan pada bentuk topografi dan kemiringan

lerengnya dapat dibagi menjadi 7 (tujuh) satuan morfologi yaitu:

1. Dataran

Merupakan daerah dataran aluvial pantai dan sungai dan setempat di bagian

baratdaya merupakan punggungan lereng perbukitan, bentuk lereng umumnya

datar hingga sangat landai dengan kemiringan lereng medan antara 0 – 5% (0-

3%), ketinggian tempat di baruan utara antara 0 – 25 m dpl dan di baguan

baratdaya ketinggiannya antara 225 – 275 m dpl. Luas penyebaran sekitar

164,9 km2 (42,36%) dari seluruh daerah studi.

Page 38: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

25

2. Daerah Bergelombang

Satuan morfologi ini umumnya merupakan punggungan, kaki bukit dan

lembah sungai, mempunyai bentuk permukaan bergelombang halus dengan

kemiringan lereng medan 5 – 10% (3-9%), ketinggian tempat antara 25 – 200

m dpl. Luas penyebarannya sekitar 68,09 km2. (17,36%) dari seluruh daerah

studi.

3. Perbukitan Berlereng Landai

Satuan morfologi ini merupakan kaki dan punggungan perbukitan,

mempunyai bentuk permukaan bergelombang landai dengan kemiringan

lereng 10 – 15 % dengan ketinggian wilayah 25 – 435 m dpl. Luas penyebaran

sekitar 73,31 km2 (18,84%) dari seluruh daerah pemetaan.

4. Perbukitan Berlereng Agak Terjal

Satuan morfologi ini merupakan lereng dan puncak perbukitan dengan lereng

yang agak terjal, mempunyai kemiringan lereng antara 15 – 30%, ketinggian

tempat antara 25 – 445 m dpl. Luas penyebarannya sekitar 57,91Km2 (14,8%)

dari seluruh daerah studi.

5. Perbukitan berlereng Terjal

Satuan morfologi ini merupakan lereng dan puncak perbukitan dengan lereng

yang terjal, mempunyai kemiringan lereng antara 30 – 50%, ketinggian tempat

antara 40 – 325 m dpl. Luas penyebarannya sekitar 17,47 Km2 (4,47%) dari

seluruh daerah studi.

Page 39: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

26

6. Perbukitan Berlereng Sangat Terjal

Satuan morfologi ini merupakan lereng bukit dan tebing sungai dengan lereng

yang sangat terjal, mempunyai kemiringan lereng antara 50 – 70%, ketinggian

tempat antara 45 – 165 m dpl. Luas penyebarannya sekitar 2,26 Km2 (0,58%)

dari seluruh daerah studi.

7. Perbukitan berlereng Curam

Satuan morfologi ini umumnya merupakan tebing sungai dengan lereng yang

curam, mempunyai kemiringan >70%, ketinggian tempat antara 100 – 300 m

dpl. Luas penyebarannya sekitar 6,45 Km2 (1,65%) dari seluruh daerah studi.

2.9 Tata Guna Lahan

Penggunaan lahan di wilayah Kotamadya Semarang terdiri dari wilayah

terbangun (Build Up Area) yang terdiri dari pemukiman, perkantoran

perdagangan dan jasa, kawasan industri, transportasi. Sedangkan wilayah tak

terbangun terdiri dari tambak, pertanian, dan kawasan perkebunan dan konservasi.

2.10 Susunan Stratigrafi

Geologi Kota Semarang berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang –

Semarang (RE. Thaden, dkk; 1996), susunan stratigrafinya adalah sebagai berikut:

1. Aluvium (Qa)

Merupakan endapan aluvium pantai, sungai dan danau. Endapan pantai

litologinya terdiri dari lempung, lanau dan pasir dan campuran diantaranya

mencapai ketebalan 50 m atau lebih. Endapan sungai dan danau terdiri dari

Page 40: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

27

kerikil, kerakal, pasir dan lanau dengan tebal 1 – 3 m. Bongkah tersusun

andesit, batu lempung dan sedikit batu pasir.

2. Batuan Gunung Api Gajah Mungkur (Qhg)

Batuannya berupa lava andesit, berwarna abu-abu kehitaman, berbutir halus,

holokristalin, komposisi terdiri dari felspar, hornblende dan augit, bersifat keras

dan kompak. Setempat memperlihatkan struktur kekar berlembar (sheeting

joint).

3. Batuan Gunungapi Kaligesik (Qpk)

Batuannya berupa lava basalt, berwarna abu-abu kehitaman, halus, komposisi

mineral terdiri dari felspar, olivin dan augit, sangat keras.

4. Formasi Jongkong (Qpj)

Breksi andesit hornblende augit dan aliran lava, sebelumnya disebut batuan

gunungapi Ungaran Lama. Breksi andesit berwarna coklat kehitaman,

komponen berukuran 1 – 50 cm, menyudut – membundar tanggung dengan

masa dasar tufaan, posositas sedang, kompak dan keras. Aliran lava berwarna

abu-abu tua, berbutir halus, setempat memperlihatkan struktur vesikuler

(berongga).

5. Formasi Damar (QTd)

Batuannya terdiri dari batupasir tufaan, konglomerat, dan breksi volkanik.

Batupasir tufaan berwarna kuning kecoklatan berbutir halus – kasar, komposisi

terdiri dari mineral mafik, felspar, dan kuarsa dengan masa dasar tufaan,

porositas sedang, keras. Konglomerat berwarna kuning kecoklatan hingga

kehitaman, komponen terdiri dari andesit, basalt, batuapung, berukuran 0,5 – 5

Page 41: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

28

cm, membundar tanggung hingga membundar baik, agak rapuh. Breksi

volkanik mungkin diendapkan sebagai lahar, berwarna abu-abu kehitaman,

komponen terdiri dari andesit dan basalt, berukuran 1 – 20 cm, menyudut –

membundar tanggung, agak keras.

6. Formasi Kaligetas (Qpkg)

Batuannya terdiri dari breksi dan lahar dengan sisipan lava dan tuf halus

sampai kasar, setempat di bagian bawahnya ditemukan batu lempung

mengandung moluska dan batu pasir tufaan. Breksi dan lahar berwarna coklat

kehitaman, dengan komponen berupa andesit, basalt, batuapung dengan masa

dasar tufa, komponen umumnya menyudut – menyudut tanggung, porositas

sedang hingga tinggi, breksi bersifat keras dan kompak, sedangkan lahar agak

rapuh. Lava berwarna hitam kelabu, keras dan kompak. Tufa berwarna kuning

keputihan, halus – kasar, porositas tinggi, getas. Batu lempung, berwarna hijau,

porositas rendah, agak keras dalam keadaan kering dan mudah hancur dalam

keadaan basah. Batupasir tufaan, coklat kekuningan, halus – sedang, porositas

sedang, agak keras.

7. Formasi Kalibeng (Tmkl)

Batuannya terdiri dari napal, batupasir tufaan dan batu gamping. Napal

berwarna abu-abu kehijauan hingga kehitaman, komposisi terdiri dari mineral

lempung dan semen karbonat, porositas rendah hingga kedap air, agak keras

dalam keadaan kering dan mudah hancur dalam keadaan basah. Pada napal ini

setempat mengandung karbon (bahan organik). Batupasir tufaan kuning

Page 42: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

29

kehitaman, halus – kasar, porositas sedang, agak keras, Batu gamping

merupakan lensa dalam napal, berwarna putih kelabu, keras dan kompak.

8. Formasi Kerek (Tmk)

Perselingan batu lempung, napal, batu pasir tufaan, konglomerat, breksi

volkanik dan batu gamping. Batu lempung kelabu muda – tua, gampingan,

sebagian bersisipan dengan batu lanau atau batu pasir, mengandung fosil

foram, moluska dan koral-koral koloni. Lapisan tipis konglomerat terdapat

dalam batu lempung di K. Kripik dan di dalam batupasir. Batu gamping

umumnya berlapis, kristallin dan pasiran, mempunyai ketebalan total lebih dari

400 m.

2.11 Struktur Geologi

Struktur geologi yang terdapat di daerah studi umumnya berupa sesar yang

terdiri dari sesar normal, sesar geser dan sesar naik. Sesar normal relatif berarah

barat – timur sebagian agak cembung ke arah utara, sesar geser berarah utara

selatan hingga barat laut – tenggara, sedangkan sesar normal relatif berarah barat

– timur. Sesar-sesar tersebut umumnya terjadi pada batuan Formasi Kerek,

Formasi Kalibening dan Formasi Damar yang berumur kuarter dan tersier.

2.12 Gerakan Tanah

Dari hasil analisis kemantapan lereng diketahui bahwa tanah pelapukan

batu lempung mempunyai sudut lereng kritis paling kecil yaitu 14,85%. pelapukan

napal sudut lereng kritisnya adalah 19,5% , Pelapukan batu pasir tufaan

Page 43: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

30

mempunyai sudut lereng kritis 20,8% dan pelapukan breksi sudut lereng kritisnya

23,5%. Berdasarkan analisis di atas maka daerah Kotamadya Semarang dapat

dibagi menjadi 4 zona kerentanan gerakan tanah, yaitu Zona Kerentanan Gerakan

Tanah sangat Rendah, Rendah, Menengah dan Tinggi. Yaitu:

� Zona Kerentanan Gerakan Tanah Sangat Rendah

Daerah ini mempunyai tingkat kerentanan sangat rendah untuk terjadi

gerakan tanah. Pada zona ini sangat jarang atau tidak pernah terjadi gerakan tanah,

baik gerakan tanah lama maupun gerakan tanah baru, terkecuali pada daerah tidak

luas di sekitar tebing sungai. Merupakan daerah datar sampai landai dengan

kemiringan lereng alam kurang dari 15 % dan lereng tidak dibentuk oleh endapan

gerakan tanah, bahan timbunan atau lempung yang bersifat mengembang.

Lereng umumnya dibentuk oleh endapan aluvium (Qa), batu pasir tufaan (QTd),

breksi volkanik (Qpkg), dan lava andesit (Qhg). Daerah yang termasuk zona

kerentanan gerakan tanah sangat rendah sebagian besar meliputi bagian utara

Kodya Semarang, mulai dari Mangkang, kota semarang, Gayamsari, Pedurungan,

Plamongan, Gendang, Kedungwinong, Pengkol, Kaligetas, Banyumanik,

Tembalang, Kondri dan Pesantren, dengan luas sekitar 222,8 Km2 (57,15%) dari

seluruh daerah studi.

� Zona Kerentanan Gerakan Tanah Menengah

Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan menengah untuk terjadi

gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah terutama pada daerah

Page 44: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

31

yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir tebing jalan atau jika lereng

mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali akibat curah hujan

yang tinggi.

Kisaran kemiringan lereng mulai dari landai (5 – 15%) sampai sangat

terjal (50 – 70%). Tergantung pada kondisi sifat fisik dan keteknikan batuan dan

tanah sebagai material pembentuk lereng. Umumnya lereng mempunyai vegetasi

penutup kurang.

Lereng pada umumnya dibentuk oleh batuan napal (Tmk), perselingan

batu lempung dan napal (Tmkl), batu pasir tufaan (QTd), breksi volkanik (Qpkg),

lava (Qhg) dan lahar (Qpk). Penyebaran zona ini meliputi daerah sekitar

Tambakaji, Bringin, Duwet, Kedungbatu, G. Makandowo, Banteng, Sambiroto,

G. Tugel, Deli, Damplak, Kemalon, Sadeng, Kalialang, Ngemplak dan Srindingan

dengan luas sekitar 64,8 Km2 (16,76%) dari seluruh daerah studi.

� Zona Kerentanan Gerakan Tanah Tinggi

Daerah yang mempunyai tingkat kerentanan tinggi untuk terjadi gerakan

tanah. Pada zona ini sering terjadi gerakan tanah, sedangkan gerakan tanah lama

dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan erosi

yang kuat. Kisaran kemiringan lereng mulai landai (5 – 15%) sampai curam

(>70%). Tergantung pada kondisi sifat fisik dan keteknikan batuan dan tanah.

Vegetasi penutup lereng umumnya sangat kurang. Lereng pada umumnya

dibentuk oleh batuan napal (Tmkl), perselingan batu lempung dan napal (Tmk),

batu pasir tufaan (QTd) dan breksi volkanik (Qpkg). Daerah yang termasuk zona

Page 45: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

32

ini antara lain: Pucung, Jokoprono, Talunkacang, Mambankerep, G. Krincing,

Kuwasen, G. Bubak, Banaran, Asinan, Tebing Kali Garang dan Kali Kripik

bagian tengah dan selatan, Tegalklampis, G. Gombel, Metaseh, Salakan dan

Sidoro dengan luas penyebaran sekitar 23,6 km2 (6,21%) dari seluruh daerah

studi.

Page 46: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Data penelitian ini merupakan data sekunder, yang diperoleh dari Badan

Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang tersedia pada Sub.Bidang

Gravitasi dan Tanda Waktu, Kemayoran Jakarta Pusat. Data yang diperoleh

adalah data gravitasi hasil survey di daerah Semarang (peta geologi Semarang

lampiran 1) pada bulan Juni 2004. Data yang digunakan terdiri dari 128 titik

pengamatan yang dibatasi oleh 6,94° LS – 7,02° LS dan 110,37° BT – 110,46°

BT. (Gambar 3.1 Titik- titik Pengukuran)

3.2 Peralatan Penelitian

Alat yang dipergunakan untuk mengukur nilai gravitasi observasi adalah

Gravimeter jenis Autograv Scintrex CG-5. CG-5 adalah gravimeter yang terakhir

dari scintrex Ltd. Alat ini menawarkan semua bentuk dari standar industri rendah

kebisingan CG-3m gravitasi mikro, tapi lebih ringan dan lebih kecil. Memiliki

layar yang lebih luas dan memberi keleluasaan antara pengguna. CG-5 dapat

dioperasikan dengan sedikit latihan pengoperasian dan penggambaran otomatis

secara signifikan, mengurangi kemungkinan kesalahan membaca penurunan data

bertahap telah dikurangi dengan pencegahan yang cepat antara USB dan format

data yang fleksibel penahan kebisingan telah dikembangkan.

Page 47: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

34

Gambar 3.1 Autograv Scintrex CG-5

Dengan secara terus menerus memonitor sensor elektronik, CG-5 dapat

mengkompensasi otomatis untuk kerusakan dalam gravimeter.dengan

memperhatikan masa rendah dan sifat keelastikan yang luar biasa dari kwarsa fusi

tares itu sebenarnya telah tereliminasi. CG-5 bisa ditransportasikan diatas jalan

kasar dan arus residual yang sisanya rendah. CG-5 bisa menahan shock lebih dari

20G dan tares akan tidak menjadi lebih dari 5 microgal. CG-5 menawarkan

pengulangan yang terbaik lebih dari 10’s dari medan yang terbaca di CG-5 akan

mengulang kedalam standar deviasi dari 0,0005 mgal.

Tabel 3.1 Autograv Scientrex CG-5

Resolusi 1 microgal

Arus Residual 0,02 miligal/day

Tipe Sensor Kuarsa fusi menggunakan peniadaan

elektrostatik

Jarak Kompensasi +/- 200 arc.sec

Page 48: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

35

Memori 1 M Byte

Data 1/O port USB

Tampilan ¼ VGA 320 x 240 pixels

Dimensi dan Berat 31x22x21cm, 8kg termasuk baterai

Operasi jarak temperature Temperatur

Instrument

Arus, sample gangguan

Filter gangguan seismic

Jarak operasi 8000 Mgal tanpa setting ulang

Gambar 3.2 Titik- titik pengukuran

110.38 110.39 110.4 110.41 110.42 110.43 110.44 110.45 110.46

-7.02

-7.01

-7

-6.99

-6.98

-6.97

-6.96

-6.95

Page 49: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

36

3.3 Metode Interpretasi

Dalam menentukan sebuah besaran tertentu dari anomali Bouguer yang

telah diperoleh, perlu adanya proses lanjutan yaitu interpretasi terhadap data

tersebut. Interpretasi gayaberat secara umum dibedakan menjadi dua yaitu

interpretasi kualitatif dan kuantitatif .

a. Interpretasi Kualitatif

Interpretasi kualitatif dilakukan dengan mengamati data gravitasi berupa

anomali Bouguer. Anomali tersebut akan memberikan hasil secara global yang

masih mempunyai anomali regional dan residual. Hasil interpretasi dapat

menafsirkan pengaruh anomali terhadap bentuk benda, tetapi tidak sampai

memperoleh besaran matematisnya. Misal pada peta kontur anomali Bouguer

diperoleh bentuk kontur tertutup maka dapat ditafsirkan sebagai struktur batuan

berupa lipatan (sinklin atau antiklin). Dengan interpretasi ini dapat dilihat arah

penyebaran anomali atau nilai anomali yang dihasilkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dari peta anomali bouguer sebagai

berikut:

•••• Kondisi anomali ditunjukkan oleh pola kontur yang menutup dan berurutan,

dengan harga percepatan (∆q) semakin bertambah atau berkurang menurut

interval kontur menuju pusat yang dihasilkan kurva penampang anomali.

•••• Gradien horisontal yang cukup tajam baik berkurang maupaun bertambah

dapat memberi informasi adanya kontak batuan yang mempunyai kontras

densitas yang nyata.

Page 50: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

37

•••• Besar anomali dan ketajaman kurva sangat penting untuk penafsiran model-

model benda anomali karena hal ini sangat berhubungan dengan kontras

densitas dan kedalaman benda. Kontur benda semakin dangkal semakin

tajam gradiennya.

b. Interpretasi Kuantitatif

Interpretasi kuantitatif dilakukan untuk memahami lebih dalam hasil

interpretasi kualitatif dengan membuat penampang gravitasi pada peta kontur

anomali. Teknik interpretasi kuantitatif mengasumsikan distribusi rapat massa dan

menghitung efek gaya gravitasi kemudian membandingkan dengan gaya gravitasi

yang diamati. Interpretasi kuantitatif pada penelitian ini adalah analisis model

bawah permukaan dari suatu penampang anomali Bouguer dengan menggunakan

metode poligon yang diciptakan oleh Talwani. Metode tersebut telah dibuat pada

software GRAV2DC.

Metode yang digunakan dalam pemodelan gayaberat secara umum

dibedakan kedalam dua cara, yaitu pemodelan kedepan (forward modelling) dan

inversi (inverse modelling). Prinsip umum kedua pemodelan ini adalah

meminimumkan selisih anomali perhitungan dengan anomali pengamatan, melalui

metode kuadrat terkecil (least square), teknik matematika tertentu, baik linier atau

non linier dan menerapkan batasan–batasan untuk mengurangi ambiguitas.

Menurut (Talwani, 1959), pemodelan ke depan untuk menghitung efek gayaberat

model benda bawah permukaan dengan penampang berbentuk sembarang yang

dapat diwakili oleh suatu poligon bersisi-n dinyatakan sebagai integral garis

sepanjang sisi-sisi poligon .

Page 51: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

38

3.4 Lokasi Daerah Penelitian

Daerah penelitian berada di wilayah Semarang propinsi Jawa Tengah,

terletak pada koordinat 6.94° LS – 7.02° LS dan 110.37° BT – 110.46 ° BT.

Wilayah Kotamadya Semarang sebagaimana daerah lainnya di Indonesia beriklim

tropis, terdiri dari musim kemarau dan musim hujan silih berganti sepanjang

tahun.

Gambar 3.3 Peta Geologi daerah Semarang

3.5 Tahapan Pengolahan Data

Tujuan utama dari penyelidikan metode gravitasi adalah mencari variasi

medan gravitasi antara satu titik dengan titik lainnya dalam suatu daerah.

Perbedaan nilai medan gravitasi yang dicari dalam penyelidikan ini adalah

perbedaan yang hanya diakibatkan oleh adanya perbedaan struktur geologi bawah

permukaan antara satu titik dengan titik lainya. Akan tetapi medan gravitasi yang

Page 52: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

39

terukur oleh gravitymeter bukan hanya medan gravitasi yang disebabkan oleh

struktur geologi saja, melainkan juga adanya faktor- faktor non geologis. Oleh

karena itu, pengolahan data dari hasil pengukuran dilapangan harus di koreksi

dengan koreksi- koreksi gravitasi seperti koreksi udara bebas, koreksi bouger,

koreksi medan, dengan nilai massa jenis yang diperoleh dari persamaan parasnis

sehingga didapat harga anomali bougernya. Setelah didapat harga anomali

bougernya maka dibuat peta kontur dengan menggunakan surfer 8, agar dapat di

analisa.

3.6 Tahapan Penelitian

Untuk mencapai tujuan dan menemukan solusi dari permasalahan, tentang

perhitungan gravitasi yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan hukum

Newton tentang gravitasi dan persamaan bidang kecenderungan yang dihitung

dengan menggunakan metode kuadrat terkecil (Least Square).

Parameter-parameter yang mempengaruhi harga gaya berat tersebut dapat

ditentukan dengan cara melakukan pengukuran koordinat, pengukuran ketinggian

tempat, penentuan rapat massa batuan dan perhitungan koreksi medan. Setelah

proses perhitungan selesai dilakukan, pembuatan peta kontur anomaly bouger

dilakukan dengan menggunakan program Surfer 8.

Metode yang digunakan yaitu metode parasnis. Dimana metode ini

merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menentukan nilai rata-rata

densitas batuan di suatu daerah dengan menggunakan persamaan parasnis (pers.

Page 53: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

40

2.6), kemudian di plot sehingga kemiringan/slove dari garis lurusnya merupakan

nilai densitas batuannya.

Tahap pengolahan data dalam menetukan anomali bouger yaitu dengan :

1. Menghitung nilai gravitasi normal (teoritis) menggunakan persamaan ( 2.4 )

2. Menghitung nilai koreksi udara bebas menggunakan persamaan ( 2.14 )

3. Menghitung nilai koreksi bouger menggunakan persamaan ( 2.15 ), dengan

menggunakan data pendekatan nilai rapat massa batuan yang didapatkan

melalui metode parasnis.

4. Menghitung nilai anomali bouger menggunakan persamaan ( 2.17 )

5. Membuat peta kontur anomali bouger dengan menggunakan program surfer.

6. Menginterpretasi hasil peta kontur anomali bouger.

Page 54: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

41

Alur Penelitian

Gambar 3.4 Diagram Alir Tahap Penelitian

Data Penelitian

g observasi

Koreksi Pasut

Koreksi Drift

Koreksi Tinggi

Koreksi g Normal

Koreksi Udara

Koreksi Bouguer

Koreksi Medan

Anomali Bouger

Lengkap

Analisis

Kesimpulan

Page 55: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data yang digunakan terdiri dari 128 titik pengamatan yang dibatasi oleh

6.94° LS – 7.02° LS dan 110.37° BT – 110.46 ° BT, yang berlokasi di sekitar

wilayah Semarang ( data lampiran 2 ). Data-data tersebut diperoleh dari Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) yang tersedia pada Sub.

Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu.

Penyelidikan metode gravitasi ini bertujuan untuk mencari nilai variasi

medan gravitasi dari satu titik ke titik lain di suatu areal penyelidikan yang

disebabkan oleh struktur geologi yang terdapat dibawah permukaan. Akan tetapi

medan gravitasi yang terukur oleh gravitymeter tidak hanya disebabkan oleh

struktur-struktur geologinya saja, melainkan juga faktor-faktor non geologi.

Adapun faktor non geologi tersebut adalah sebagai berikut : bentuk topografi yang

tidak teratur, waktu pengambilan data yang tidak serentak, perbedaan tinggi alat

terhadap posisi titik- titik ukur yang berbeda- beda, dan lain sebagainya. Untuk itu

dalam pengolahan data medan gravitasi harus dilakukan reduksi terhadap faktor-

faktor yang tidak berhubungan dengan struktur geologi penyebab adanya anomali.

Setelah dilakukan konversi nilai bacaan skala dan pengaruh yang

ditunjukkan oleh gravitymeter ke miligal, maka dilakukan koreksi pasang surut

dan tinggi alat. Koreksi pasut diperlukan karena pengukuran/ pengambilan data

medan gravitasi juga dipengaruhi oleh gaya gravitasi bulan dan matahari, yang

mengakibatkan data pengukuran di suatu titik sangat tergantung pada kapan

Page 56: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

43

dilakukannya pengukuran itu. Selanjutnya koreksi drift diperlukan karena adanya

perubahan sifat elastis komponen mekanis pada alat yang memungkinkan

pembacaan titik nol pada alat tersebut sewaktu digunakan. Pada penelitian ini

besar koreksi drift dianggap linear terhadap fungsi waktu.

Setelah nilai gravitasi hasil pengukuran dikonversikan ke miligal,

dikoreksi dengan tinggi alat (dalam miligal) dan di dapat nilai gravitasi observasi

(gobs). Selanjutnya dilakukan beberapa reduksi terhadap medan gravitasi observasi

yang meliputi koreksi udara bebas dan lintang, koreksi bouger dan koreksi medan,

sehingga di dapat nilai anomali bouguer.

Dari peta kontur tersebut dapat dilihat bahwa nilai anomali Bouger berada

pada interval 10.3- 13.1 mgal dengan arah Utara-Selatan. Dimana nilainya

meninggi dari arah Utara ke Selatan. Hal ini dapat terlihat dari perbedaan warna

konturnya dimana warna biru muda merupakan nilai anomali bouger yang

rendah sedangkan warna biru tua merupakan nilai anomali bouger yang tinggi.

Dari perbedaan kerapatan peta kontur dapat diketahui bahwa pada kontur yang

rapat mengindikasikan adanya material yang berbeda dibandingkan dengan daerah

sekitarnya. Ada beberapa kontur tertutup pada peta tersebut, yaitu terletak pada

110.44o BT dan -6.97

o LS.

Page 57: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

44

110.38 110.39 110.4 110.41 110.42 110.43 110.44 110.45 110.46

-7.02

-7.01

-7

-6.99

-6.98

-6.97

-6.96

-6.95

10.3

10.5

10.7

10.9

11.1

11.3

11.5

11.7

11.9

12.1

12.3

12.5

12.7

12.9

13.1

mgal

110.38 110.39 110.4 110.41 110.42 110.43 110.44 110.45 110.46

-7.02

-7.01

-7

-6.99

-6.98

-6.97

-6.96

-6.95

Gambar 4.1 Peta kontur anomali Bouguer dan titik pengamatannya

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan rapat massa

batuan adalah menggunakan metode parasnis. Dimana harga rapat massa

diketahui dengan menggunakan persamaan parasnis yang di plot sehingga

kemiringan dari garis lurusnya merupakan harga rapat massa batuannya. Dalam

penelitian ini diperoleh harga rapat massa bouguer sebesar 2.085 gr/cm3.

Page 58: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

45

Gambar 4.2 korelasi antara profil topografi terhadap variasi rapat massa

Grafik di atas merupakan korelasi antara profil topografi terhadap variasi

rapat massa, di mana pada sumbu x merupakan harga variasi rapat massa dengan

satuan gr/cm3, sedangkan pada sumbu y merupakan profil topografi dengan

satuan meter. Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar harga

rapat massa maka jaraknya semakin jauh.

Page 59: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

46

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan maka dapat di

simpulkan bahwa :

1. Dari perhitungan nilai anomali bouguer terlihat bahwa nilai anomali yang

terkecil adalah 10.3 mgal sedangkan yang terbesar adalah 13.1 mgal.

2. Nilai rapat massa batuan dengan menggunakan metode parasnis didapat

hasil ρ= 2.085 gr/cm³.

5.2 Saran

Dalam pengukuran data gravitasi, sebaiknya diperhatikan juga data

perekaman posisi titik pengamatan tersebut, karena hal ini sangat berpengaruh

terhadap penyebaran distribusi titik dan anomali bouguernya.

Page 60: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

47

DAFTAR PUSTAKA

Grant, F.S., and West, G.F., Interpretation Theory in Applied Geophysics, Mc

Graw Hill, New York; 1965.

Hartono, 2002. Interpretasi Medan Gravitasi Regional dan Residual Studi Kasus

Gunung Api Batur, Bali, Tesid S-2 UGM, Yogyakarta.

Iwan Suswandi, 2002. Analisis data anomaly medan gravitasi local untuk

menafsirkan bentuk struktur batuan beku di daerah Parangtritis. UGM.

Yogyakarta.

Maison, 2001. Estimasi Penyebaran Intrusi Batuan Beku di Parangtritis

berdasarkan Analisa Anomali Medan Gravitasi, Teknik Geologi, UGM.

Yogyakarta

Marzuki dan Otong, R., 1991. Peta Anomali Bouguer Lembar Magelang dan

Semarang, Jawa. Direktorat Geologi.

Riyadi Mochammad, Penafsiran Metode Kedepan Menggunakan Prinsip “Bouger

Slab” Model Benda 2½ Dimensi Pada Data Gravitasi Daerah Pemali

Bangka. [skripsi]. Universitas Indonesia, Fakultas MIPA; 1991. Jakarta

Subandriyo, 2001. Penyelidikan Anomali Medan Gravitasi di Gunung Api Batur,

Bali untuk interpretasi Struktur Bawah Permukaan , UGM. Yogyakarta

Thanden, RE. Sumandirdja. Richards. Sutisna, K dan Amin, TC. 1996. Peta

Geologi Lembar Magelang dan Semarang Jawa. Direktorat Geologi.

Tim Metode Gravitasi dan GPS Workshop Geofisika, 2000. FMIPA UGM,

Yogyakarta.

Page 61: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

49

LAMPIRAN 2

DATA GRAVITASI DAERAH SEMARANG

No Stasiun Lintang Bujur ketinggian Grav.Obs G.Lintang FAC BC TC AB

1 Kop A.Yani 15 -7.0046583 110.4087682 91.037 978099.396 978107.9047 28.094 7.943 0.67 12.313

2 AKPOL -7.0154919 110.4183327 99.746 978097.717 978108.1391 30.782 8.702 0.67 12.327

3 ATAQWAchek -6.9998052 110.402069 10.335 978116.687 978107.7998 3.189 0.902 0.18 11.355

4 Barito Seluler -6.9886976 110.4394988 2.786 978119.1 978107.5599 0.86 0.243 0.023 12.18

5 BCA -6.9988018 110.4423293 5.795 978119.394 978107.7781 1.788 0.506 0.045 12.944

6 BTPN -7.0015845 110.4330973 8.599 978118.892 978107.8382 2.654 0.75 0.077 13.034

7 DTK019 -6.9792694 110.3767763 2.055 978118.157 978107.3567 0.634 0.179 0.063 11.318

8 DTK371 -6.9813833 110.4013869 4.673 978117.309 978107.4022 1.442 0.408 0.039 10.98

9 Kop A.Yani 16 -7.0078742 110.4161311 91.059 978098.65 978107.9742 28.101 7.945 0.142 10.974

10 GL01 -6.9641059 110.4224698 2.105 978118.611 978107.0303 0.65 0.184 0.016 12.063

11 GKI -6.9891886 110.4316841 3.339 978118.904 978107.5705 1.03 0.291 0.071 12.144

12 Gondomono -6.9686985 110.4030842 0.531 978118.742 978107.1291 0.164 0.046 0.02 11.75

13 TTG447 -7.02422 110.42 105.367 978096.282 978108.3282 32.516 9.193 0.179 11.456

14 Layang -6.97195 110.4421549 1.582 978118.587 978107.199 0.488 0.138 0.012 11.75

15 LIK -6.9576296 110.4491057 1.13 978118.576 978106.8911 0.349 0.099 0.004 11.939

16 Marhaens -6.9955091 110.435261 4.214 978119.026 978107.707 1.3 0.368 0.148 12.4

17 Marina -6.9462265 110.3924835 1.741 978117.464 978106.6464 0.537 0.152 0.005 11.208

18 Nurul huda -6.9669208 110.4122011 0.691 978119 978107.0908 0.213 0.06 0.023 12.085

19 Pajak -6.9696895 110.423139 0.824 978118.937 978107.1504 0.254 0.072 0.02 11.989

20 PEUGEOT -6.985023 110.4348861 3.152 978118.663 978107.4807 0.973 0.275 0.041 11.921

21 POLMIL -6.9839761 110.3843359 2.956 978117.565 978107.4581 0.912 0.258 0.087 10.848

Page 62: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

50

22 PRPP Lama -6.961954 110.3902532 0.678 978117.923 978106.984 0.209 0.059 0.023 11.112

23 RS Elisabeth -7.00828 110.41774 90.368 978100.09 978107.983 27.888 7.884 0.142 12.252

24 RSPS -6.95665 110.4232854 0.674 978118.622 978106.8701 0.208 0.059 0.006 11.907

25 Sampurna -6.9609395 110.4373424 0.656 978118.888 978106.9622 0.202 0.057 0.008 12.079

26 Simongan -6.9909138 110.4020736 7.485 978117.648 978107.6078 2.31 0.653 0.135 11.832

27 DTK002SP5 -6.990454 110.4235599 3.51 978119.044 978107.5978 1.083 0.306 0.073 12.296

28 SMU14 -6.958708 110.4005791 0.653 978118.512 978106.9143 0.202 0.057 0.011 11.753

29 ST Lantas -6.9682284 110.4290372 0.603 978118.764 978107.119 0.186 0.053 0.015 11.794

30 Poncol -6.9733353 110.414934 1.692 978118.824 978107.2289 0.522 0.148 0.035 12.005

31 ST Tawang -6.964693 110.4281973 1.027 978118.723 978107.0429 0.317 0.09 0.009 11.916

32 Sutoyo -6.9859308 110.4194829 3.196 978118.644 978107.5003 0.986 0.279 0.075 11.926

33 T PANDAN -6.9876212 110.4172362 3.815 978118.807 978107.5367 1.177 0.333 0.095 12.21

34 Tanah Mas -6.9632081 110.4109986 1.291 978118.27 978107.011 0.398 0.113 0.017 11.562

35 Tanah Putih -7.0115748 110.4316758 54.901 978108.51 978108.0543 16.942 4.79 0.21 12.818

36 Temas02 -6.9535391 110.4054594 0.532 978118.658 978106.8033 0.164 0.046 0.011 11.983

37 TLIPPO -6.9696969 110.4307881 1.028 978118.687 978107.1505 0.317 0.09 0.019 11.783

38 TMP -6.9973024 110.4196442 13.086 978116.945 978107.7457 4.038 1.142 0.184 12.28

39 TTG446chekawal -6.9837881 110.4095298 4.685 978118.669 978107.454 1.446 0.409 0.092 12.344

40 Ujung barito -6.9601428 110.4421363 3.926 978117.942 978106.9451 1.212 0.343 0.005 11.871

41 UNISULA -6.9561732 110.4585473 1.262 978118.585 978106.8598 0.389 0.11 0.004 12.009

42 DTK078 -6.98374 110.39012 3.447 978118.081 978107.453 1.064 0.301 0.04 11.431

43 DTK370 -6.97132 110.39047 1.678 978118.014 978107.1855 0.518 0.146 0.004 11.204

44 K1 -6.9653 110.45859 1.608 978118.606 978107.056 0.496 0.14 0.004 11.91

45 K2 -6.96536 110.45975 1.853 978118.607 978107.0573 0.572 0.162 0.004 11.964

46 K3 -6.96385 110.46156 1.849 978118.617 978107.0248 0.571 0.161 0.004 12.005

Page 63: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

51

47 K4 -6.96413 110.45959 1.792 978118.576 978107.0308 0.553 0.156 0.004 11.946

48 K5 -6.96424 110.45816 1.921 978118.596 978107.0332 0.593 0.168 0.004 11.992

49 K6 -6.96449 110.45677 1.871 978118.585 978107.0386 0.577 0.163 0.004 11.965

50 K7 -6.96405 110.45614 1.703 978118.544 978107.0291 0.526 0.149 0.004 11.896

51 K8 -6.96326 110.45569 1.694 978118.573 978107.0121 0.523 0.148 0.004 11.94

52 K9 -6.96315 110.45687 1.487 978118.632 978107.0097 0.459 0.13 0.004 11.955

53 K10 -6.96292 110.45959 1.53 978118.639 978107.0048 0.472 0.133 0.004 11.977

54 K11 -6.96294 110.4615 1.848 978118.646 978107.0052 0.57 0.161 0.004 12.054

55 K12 -6.96165 110.46132 2.065 978118.514 978106.9775 0.637 0.18 0.004 11.998

56 K13 -6.96181 110.45927 1.643 978118.601 978106.9809 0.507 0.143 0.004 11.988

57 K14 -6.96193 110.45832 2.288 978118.409 978106.9835 0.706 0.2 0.004 11.936

58 K15 -6.96205 110.45686 1.914 978118.527 978106.9861 0.591 0.167 0.004 11.969

59 K16 -6.96214 110.4556 1.443 978118.635 978106.988 0.445 0.126 0.004 11.97

60 K17 -6.96135 110.45556 1.525 978118.631 978106.9711 0.471 0.133 0.004 12.002

61 K18 -6.96173 110.45386 1.897 978118.528 978106.9792 0.585 0.166 0.004 11.973

62 K19 -6.96098 110.45387 1.845 978118.554 978106.9631 0.569 0.161 0.004 12.003

63 K20 -6.96082 110.45555 1.396 978118.651 978106.9597 0.431 0.122 0.004 12.004

64 K21 -6.96078 110.45697 1.677 978118.627 978106.9588 0.518 0.146 0.004 12.043

65 K22 -6.96063 110.45818 1.701 978118.605 978106.9556 0.525 0.148 0.004 12.03

66 K23 -6.96061 110.45934 1.666 978118.612 978106.9552 0.514 0.145 0.004 12.03

67 K24 -6.96051 110.46069 1.742 978118.659 978106.953 0.538 0.152 0.004 12.096

68 K25 -6.95996 110.46113 1.858 978118.606 978106.9412 0.573 0.162 0.004 12.08

69 K26 -6.95932 110.46112 1.888 978118.584 978106.9274 0.583 0.165 0.004 12.078

70 K27 -6.95941 110.4593 1.912 978118.551 978106.9294 0.59 0.167 0.004 12.049

71 K28 -6.95954 110.45789 1.408 978118.669 978106.9322 0.435 0.123 0.004 12.053

Page 64: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

52

72 K29 -6.95961 110.45665 1.579 978118.666 978106.9337 0.487 0.138 0.004 12.086

73 K30 -6.96009 110.45505 1.11 978118.743 978106.944 0.343 0.097 0.004 12.049

74 K31 -6.96016 110.45338 1.835 978118.591 978106.9455 0.566 0.16 0.004 12.056

75 K32 -6.95933 110.45333 2.15 978118.678 978106.9276 0.663 0.188 0.004 12.23

76 K33 -6.95891 110.45541 1.744 978118.576 978106.9186 0.538 0.152 0.004 12.047

77 K34 -6.95862 110.45617 2.233 978118.644 978106.9124 0.689 0.195 0.004 12.23

78 K35 -6.95845 110.45766 1.231 978118.402 978106.9087 0.38 0.107 0.004 11.77

79 K36 -6.95831 110.4592 1.755 978118.61 978106.9057 0.542 0.153 0.004 12.097

80 K37 -6.95819 110.46095 1.812 978118.579 978106.9032 0.559 0.158 0.004 12.081

81 K38 -6.95736 110.46119 1.75 978118.587 978106.8853 0.54 0.153 0.004 12.093

82 K39 -6.95767 110.45914 1.877 978118.626 978106.892 0.579 0.164 0.004 12.153

83 K40 -6.95788 110.45762 1.876 978118.475 978106.8965 0.579 0.164 0.004 11.998

84 K41 -6.95795 110.45605 1.878 978118.625 978106.898 0.58 0.164 0.004 12.147

85 K42 -6.95907 110.45231 2.019 978118.507 978106.9221 0.623 0.176 0.004 12.036

86 K43 -6.96068 110.45243 1.8 978118.499 978106.9567 0.555 0.157 0.004 11.945

87 K44 -6.96022 110.45012 1.88 978118.46 978106.9468 0.58 0.164 0.004 11.933

88 K45 -6.95866 110.449 1.437 978118.641 978106.9133 0.443 0.125 0.004 12.05

89 K46 -6.9585 110.4499 1.444 978117.411 978106.9098 0.446 0.126 0.004 10.825

90 K47 -6.95841 110.45092 1.473 978118.652 978106.9079 0.455 0.129 0.004 12.074

91 S1 -6.96224 110.39127 1.541 978117.852 978106.9902 0.476 0.134 0.005 11.208

92 S2 -6.96199 110.39366 1.864 978117.959 978106.9848 0.575 0.163 0.005 11.392

93 S3 -6.96058 110.39293 1.777 978117.944 978106.9545 0.548 0.155 0.005 11.388

94 S4 -6.95909 110.39259 1.955 978117.86 978106.9225 0.603 0.171 0.005 11.375

95 S5 -6.95784 110.39244 1.995 978117.803 978106.8956 0.616 0.174 0.005 11.354

96 S6 -6.95631 110.3924 1.929 978117.847 978106.8628 0.595 0.168 0.005 11.416

Page 65: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

53

97 S7 -6.95618 110.39361 1.811 978117.89 978106.86 0.559 0.158 0.005 11.436

98 S8 -6.95549 110.39483 2.1 978117.547 978106.8452 0.648 0.183 0.005 11.172

99 S9 -6.95526 110.39608 2.655 978117.513 978106.8402 0.819 0.232 0.005 11.265

100 S10 -6.95466 110.39647 2.351 978117.62 978106.8273 0.726 0.205 0.005 11.318

101 S11 -6.95564 110.39204 1.134 978117.897 978106.8484 0.35 0.099 0.005 11.305

102 S12 -6.9543 110.39145 1.831 978117.714 978106.8196 0.565 0.16 0.005 11.305

103 S13 -6.95396 110.39056 1.273 978117.712 978106.8123 0.393 0.111 0.005 11.186

104 S14 -6.95459 110.38976 2.074 978117.609 978106.8258 0.64 0.181 0.005 11.247

105 S15 -6.95483 110.38911 2.064 978117.537 978106.831 0.637 0.18 0.005 11.168

106 S16 -6.9629 110.38831 1.61 978117.635 978107.0044 0.497 0.14 0.005 10.992

107 S17 -6.96283 110.38718 1.916 978117.534 978107.0029 0.591 0.167 0.005 10.96

108 S18 -6.9631 110.38623 2.047 978117.463 978107.0087 0.632 0.179 0.005 10.912

109 S19 -6.96457 110.38619 2.665 978117.553 978107.0403 0.822 0.233 0.005 11.108

110 S20 -6.96567 110.38634 2.007 978117.633 978107.0639 0.619 0.175 0.005 11.018

111 S21 -6.96542 110.38403 0.952 978117.493 978107.0586 0.294 0.083 0.005 10.65

112 S22 -6.96358 110.38371 2.671 978117.143 978107.019 0.824 0.233 0.005 10.72

113 S23 -6.96767 110.38403 1.386 978117.412 978107.1069 0.428 0.121 0.005 10.617

114 S24 -6.96781 110.38548 0.974 978117.685 978107.11 0.301 0.085 0.005 10.796

115 S25 -6.9677 110.38654 1.084 978117.662 978107.1076 0.335 0.095 0.005 10.799

116 S26 -6.96769 110.38853 0.981 978117.725 978107.1074 0.303 0.086 0.005 10.84

117 S27 -6.9658 110.38882 1.55 978117.808 978107.0667 0.478 0.135 0.005 11.089

118 S28 -6.9645 110.38927 0.912 978117.581 978107.0388 0.281 0.08 0.005 10.749

119 S29 -6.96438 110.39045 1.312 978117.854 978107.0362 0.405 0.114 0.005 11.113

120 S30 -6.9654 110.39031 1.205 978117.838 978107.0581 0.372 0.105 0.005 11.052

121 S31 -6.9654 110.39203 1.433 978117.943 978107.0581 0.442 0.125 0.005 11.207

Page 66: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

54

122 S32 -6.96772 110.39104 1.312 978117.807 978107.108 0.405 0.114 0.005 10.994

123 S33 -6.96983 110.39018 0.835 978117.043 978107.1534 0.258 0.073 0.005 10.079

124 S34 -6.96983 110.38845 0.713 978117.918 978107.1534 0.22 0.062 0.005 10.927

125 S35 -6.96982 110.38689 1.035 978117.791 978107.1532 0.319 0.09 0.005 10.872

126 S36 -6.96987 110.38557 1.162 978117.674 978107.1543 0.359 0.101 0.005 10.782

127 S37 -6.9699 110.38456 1.081 978117.638 978107.1549 0.334 0.094 0.005 10.727

128 PRPP Baru -6.9624 110.39027 1.483 978117.779 978106.9936 0.458 0.129 0.005 11.119

Page 67: PENENTUAN ANOMALI BOUGUER DAN DENSITAS RATA- …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1956/1/IIF... · ABSTRAK Metode gravitasi merupakan salah satu metode geofisika

48

LAMPIRAN I