SILABUS & RPP

26
KURIKULUM Kurikulum yang digunakan oleh SMP Negeri 5 adalah kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan) dengan deimikian SMP Negeri 5 Malang menambahkan program-program sendiri untuk kurikulumnya antara lain dengan tambahan program adiwiyata, diharapkan agar siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang mampu berperilaku baik terhadap lingkungan serta mampu menjaga kelestarian lingkungan. Pada pengaplikasiannya, program adiwiyata yang diprogramkan oleh SMP Negeri 5 Malang berbentuk mata pelajaran PLH ( Pendidikan Lingkungan Hidup) serta melakukan pendidikan lingkungan pada tiap pelajaran. Untuk mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) sendiri lebih berisi pada pembekalan keterampilan siswa siswi untuk bisa melakukan aktifitas-aktifitas terapan yang berhubungan dengan lingkungan. Aktifitas-aktifitas terapan itu berupa pembekalan keterampilan pada siswa- siswi untuk melakukan aktifitas daur ulang limbah, yang nantinya dengan daur ulang limbah diharapkan, mampu mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan, sehingga kelestarian lingkungan lebih terjaga. Mata pelajaran PLH ( Pendidikan Lingkungan hidup) mengajarkan siswa-siswi untuk melakukan pelestarian lingkungan karena mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) mengajarkan penerapan dari adiwiyata itu sendiri.

Transcript of SILABUS & RPP

Page 1: SILABUS & RPP

KURIKULUM

Kurikulum yang digunakan oleh SMP Negeri 5 adalah kurikulum KTSP

(Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan) dengan deimikian SMP Negeri 5 Malang

menambahkan program-program sendiri untuk kurikulumnya antara lain dengan

tambahan program adiwiyata, diharapkan agar siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang

mampu berperilaku baik terhadap lingkungan serta mampu menjaga kelestarian

lingkungan. Pada pengaplikasiannya, program adiwiyata yang diprogramkan oleh

SMP Negeri 5 Malang berbentuk mata pelajaran PLH ( Pendidikan Lingkungan

Hidup) serta melakukan pendidikan lingkungan pada tiap pelajaran. Untuk mata

pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) sendiri lebih berisi pada

pembekalan keterampilan siswa siswi untuk bisa melakukan aktifitas-aktifitas

terapan yang berhubungan dengan lingkungan. Aktifitas-aktifitas terapan itu

berupa pembekalan keterampilan pada siswa-siswi untuk melakukan aktifitas daur

ulang limbah, yang nantinya dengan daur ulang limbah diharapkan, mampu

mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan, sehingga kelestarian

lingkungan lebih terjaga. Mata pelajaran PLH ( Pendidikan Lingkungan hidup)

mengajarkan siswa-siswi untuk melakukan pelestarian lingkungan karena mata

pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) mengajarkan penerapan dari

adiwiyata itu sendiri.

Selain pada mata pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) program

adiwiyata juga bisa dilakukan pada saat guru-guru bidang studi menyampaikan

materinya, jika materi tersebut bisa dihubungkan dengan program adiwiyata.

Akan tetapi jika materi yang diajarkan oleh guru bidang studi tidak bisa

dihubungkan dengan program adiwiyata, maka guru lebih fokus pada penerapan

adiwiyata di kelas, misalnya dengan menjaga kebersihan kelas, membuang

sampah pada tempatnya dan kegiatan lain yang mungkin sesuai dengan program

adiwiyata yang dicanangkan oleh SMP Negeri 5 malang.

Selain itu saya melihat bahwa di SMP Negeri 5 Malang memiliki jam

pelajaran agama selama 4 jam dalam seminggu. Pemberian jam pelajaran agama

dengan porsi yang lebih banyak diharapkan bisa meningkatkan moral siswa-siswi

di SMP Negeri 5, sehingga siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang tidak hanya bagus

dalam ilmu yang berhubungan dengan kemampuan akademik saja, akan tetapi

Page 2: SILABUS & RPP

siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang juga memiliki moral yang baik pula. Karena

kembali lagi jika saya bandingkan dengan SMP-SMP lain, saya ambil contoh

SMP Negeri 3 Lawang di sana jam pelajaran agama hanya selama 2 jam dalam

seminggu. Terlebih lagi dalam keadaan saat ini yang pendidikan agama yang baik

memang diperlukan dengan adanya globalisasi dan juga karena Malang adalah

kota yang besar yang memerlukan pendidikan agama yang cukup agar siswa-siswi

SMP 5 Negeri Malang tidak terkena dampak buruk yang disebabkan oleh

globalisasi dan pengaruh pergaulan anak kota.

Selain melakukan program adiwiyata SMP negeri 5 Malang juga

melakukan program moving class, sehingga setiap ganti pelajaran siswa yang

akan berpindah kelas. Dengan adanya moving class diharapkan siswa tidak jenuh

dengan suasana kelas tempat belajarnya. Dengan diadakannya moving class maka

setiap pergantian pelajaran siswa akan mengalami perubahan suasana kelas

sehingga diharapkan siswa tidak jenuh dengan suasana kelas.

Saran kami untuk program adiwiyata yang dilakukan oleh SMP Negeri 5

Malang untuk tetap dilanjutkan secara konsisten. Mungkin hal yang perlu

ditambahkan yaitu penerapan ilmu yang diperoleh saat mata pelajaran PLH

(Pendidikan Lingkungan Hidup), siswa bisa diberi tugas untuk mengabdikan ilmu

yang diperoleh di sekolahnya sendiri SMP Negeri 5 Malang, sehingga siswa-siswi

SMP Negeri 5 Malang tidak hanya mampu mempraktekkan ilmu tentang

lingkungan pada saat pelajaran PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup), tetapi juga

bisa menggunakan ilmunya dan menerapkan dan mempraktekkan ilmunya

tersebut pada limbah atau sampah yang ada di sekolah mereka sendiri, sehingga

siswa benar-benar mengamalkan ilmunya, terlebih lagi jika ilmu yang diperolah

tentang daur ulang limbah itu bisa dilakukan pada masyarakat sekitar SMP Negeri

5 Malang. Untuk daur ulang sampah yang ada di SMP Negeri 5 malang sendiri

mungkin bisa dilakukan dengan sistem piket untuk melakukan daur ulang sampah

yang dilaksanakan oleh siswa dan diawasi serta menjadi tanggung jawab dari guru

bidang studi PLH ( Pendidikan Lingkungan Hidup).

Untuk prgram lain seperti jam agama yang sebesar 4 jam pelajaran selama

seminggu bisa diteruskan karena melihat tujuan dari program tersebut yang

Page 3: SILABUS & RPP

memang baik mengingat dengan adanya globalisasi dan melihat pergaulan remaja

di perkotaan memang pendidikan agama yang baik diperlukan pada saat ini.

SILABUS

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber/ bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Silabus bermanfaat bagi guru dalam

pemyusunan Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP) dan guru juga dituntut untuk

dapat mengembangkan silabus secara mandiri dan sesuai dengan karakter serta

lingkungan belajar peserta didik. Hal tersebut sesuai dengan Permendiknas no 19 tahun

2007 tentang Standar Pengelolaan bahwa setiap guru bertanggung jawab menyusun

silabus setiap mata pelajaran yang diampunya sesuai dengan SI, SKL, dan panduan

penyusunan KTSP. Sesuai kurikulum tahun 2006 atau biasa disebut dengan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan, bidang studi IPS disebut dengan istilah IPS Terpadu dimana

didalam IPS Terpadu ini telah mencakup mata pelajaran ekonomi, sejarah, geografi, dan

sosiologi. Tujuan utama dari pembelajaran IPS ini adalah untuk melatih para siswa

menjadi warganegara yang mampu mengambil keputusan secara demokratis dan rasional

yang dapat diterima oleh semua golongan yang ada dalam masyarakat. Pada silabus kelas

VII semester ganjil yang terdiri dari 3 Standar Kompetensi yaitu:

1. Memahami lingkungan kehidupan manusia, dimana pada SK ini terdapat 2 KD yang

terdiri dari mata pelajaran geografi pada KD 1.1 (mendiskripsikan keragaman bentuk

muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap kehidupan) dan mata

pelajaran sejarah pada KD 1.2 (mendiskripsikan kehidupan pada masa pra aksara di

Indonesia)

2. Memahami kehidupan social kehidupan manusia, dimana pada SK ini terdapat 4 KD

yang kesemuanya terdiri dari mata pelajaran sosiologi pada KD 2.1 – 2.4

(mendeskripsikan interaksi sebagai proses social, mendeskripsikan sosialisasi sebagai

proses pembentukan kepribadian, mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi social, dan

menguraikan proses interaksi sosial)

3. Memahami usaha manusia memenuhi kebutuhan, dimana pada SK ini terdapat 2 KD

yang hanya terdiri dari mata pelajaran ekonomi pada KD 3.1 (mendiskripsikan

manusia sebagai makhluk social dan makhluk ekonomi yang bermoral dalam

Page 4: SILABUS & RPP

memenuhi kebutuhan) dan KD 3.2 (mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan

motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari)

Pada silabus yang kami dapatkan dari perangkat pembelajaran di SMP Negeri 5

Kota Malang belum menerapkan adanya silabus berkarakter yang merupakan bagian dari

kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013. Dimana silabus yang telah dibuat oleh guru

bidang study tidak menunjukkan adanya nilai karakter yang seharusnya dicantumkan di

dalam pembuatan silabus tersebut dimana nilai karakter tersebut dapat menjadi evaluasi

bagi guru untuk melihat perubahan karakter siswa dari sebelum menerima dan setelah

menerima materi pelajaran yang telah diajarkan. Nilai karakter yang seharusnya termuat

dalam silabus/diterapkan pada siswa antara lain:

1. Mandiri

2. Berfikir logis

3. Kerja keras

4. Rasa percaya diri

5. Kerja sama

6. Cinta ilmu

7. Jujur

8. Tanggung jawab

9. Saling menghargai

10.Kreatif

11.Kritis

12.Memahami kelebihan dan kekurangan diri

Dari keseluruhan nilai karakter tersebut diharapkan guru dapat

mengajarkannya/menanamkannya kepada peserta didik. Akan tetapi dari hasil wawancara

yang telah diperoleh dari guru bidang study mapel IPS bahwa pendidikan karakter tidak

harus dicantumkan pada silabus karena sebagaimana yang telah diketahui bahwa melalui

proses pembelajaran yang dilaksanakan guru secara tidak langsung mengajarkan nilai-

nilai positif kepada siswanya. Sehingga nilai karakter yang dicantumkan pada silabus

hanya sebagai formalitas bahwa silabus yang telah dibuat adalah silabus berkarakter

sesuai dengan Kurikulum 2013.

Pada silabus berkarakter kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 yaitu TM

(Pembelajaran Tatap Muka) dimana penilaian dilakukan guru saat mengajar atau bertatap

muka dengan siswa, biasanya berupa tes kecil, pre test, post test, ulangan harian, praktek

(performance), presentasi, diskusi, dll. Selanjutnya adalah TT (Tugas Terstruktur) dimana

tes yang dilakukan di luar tatap muka sebagai pendalaman materi, sehingga tidak terjadi

Page 5: SILABUS & RPP

interaksi langsung antara siswa dengan guru dan biasanya berupa PR, pembuatan laporan,

observasi, dll. Dan yang terakhir adalah KMTT (Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur)

dimana kegiatan belajar yang dilakukan di luar tatap muka untuk menambah wawasan

pengetahuan serta untuk menunjang kegiatan tatap muka dan tugas terstruktur sehingga

waktu penyelesaian tugas ditentukan oleh peserta didik sendiri akan tetapi guru yang

menentukan batas maksimumnya misalnya tugas dikumpulkan sebelum UAS. KMTT ini

biasanya berupa pembuatan laporan atau tugas yang membutuhkan waktu yang tidak

singkat, dll. Ketiga jenis kegiatan pembelajaran ini tidak ditemui dalam silabus yang telah

dibuat oleh guru bidang study mapel IPS kelas VII semester ganjil sehingga silabus

kegiatan pembelajaran yang dibuat tidak dibedakan menurut penugasannya. Sehingga

kegiatan pembelajaran yang terdapat didalam silabuspun tak terpisahkan dengan baik

sesuai dengan tipe tugasnya. Berdasarkan penilaian dari kelompok kami guru bidang

studi pada umumnya belum sepenuhnya mengembangkan silabus secara mandiri yang

dikembangkan berdasarkan hasil analisis/pemetaan SK-KD. Pada aplikasinya dalam

proses pembelajaran guru jarang/tidak pernah menggunakan silabus sebagai acuan dalam

proses pembelajaran dikarenakan guru terkadang menemui kesulitan dalam jam mengajar

(terbatasnya jam mengajar) serta kesulitan guru terutama pada saat mengajar materi yang

bukan menjadi “keahliannya” karena pada IPS Terpadu guru dituntut untuk dapat

menguasai 4 mata pelajaran seperti yang telah disebutkan di atas. Selanjutnya menurut

kami guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan PT dan KMTT sehingga di

silabus yang telah dibuat sebagian besar hanyalah berupa TM. Berikut ini adalah contoh

format silabus berkarakter:

Page 6: SILABUS & RPP
Page 7: SILABUS & RPP

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik

dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun

RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian

sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP

disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan dengan penjadwalan di satuan

pendidikan. Komponen RPP antara lain identitas mata pelajaran, SK, KD, indicator

pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode

pembelajaran, kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar,

dan sumber belajar. Dalam penyusunan RPP guru haruslah memperhatikan prinsip-

prinsip dalam penyusunan RPP antara lain:

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

4. Memberikan umpan balik dan tidak lanjut

5. Keterkaitan dan keterpaduan

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa penyusunan RPP secara lengkap dan

sistematis oleh guru merupakan hal penting yang harus dilakukan sebelum kegiatan

proses belajar mengajar di mulai, hal tersebut di harapkan agar pada prosesnya guru tidak

keluar “jalur” dari yang akan diajarkan dan tetap sesuai dengan rancangan pembelajaran

yang telah dibuat sebelumnya. Pembelajaran haruslah sesuai/memenuhi standar proses

yang telah diatur dalam Permendiknas no 41 tahun 2007.

Pada perangkat pembelajaran khususnya RPP yang telah kami dapatkan dari guru

bidang study SMP Negeri 5 Kota Malang terdapat beberapa hal yang sekiranya

membutuhkan perbaikan dalam penyusunannya karena pada bagian-bagian tertentu tidak

sesuai dengan apa yang telah menjadi ketentuan di dalam Permendiknas no 41 tahun

2007. Menyusun RPP alangkah baiknya jika mencantumkan karakter siswa yang

diharapkan sehingga guru dapat menilai sejauh mana perubahan karakter siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran, misalnya, pada SK memahami lingkungan kehidupan

manusia dan KD mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan

dan dampaknya terhadap kehidupan guru dapat memasukkan karakter siswa yang

Page 8: SILABUS & RPP

diharapkan antara lain disiplin, rasa hormat dan perhatian, tekun, tanggung jawab,

ketelitian. Akan tetapi hal tersebut tidak ditemukan dalam RPP kelas VII semester 1 tang

telah kami daptkan sebelumnya. Pada kegiatan pembelajaran guru bidang studi tidak

membedakan secara jelas kegiatan-kegiatan seperti apersepsi, motivasi, eksplorasi,

elaborasi konfirmasi, refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Pada kegiatan

pembelajaran pendahuluan guru masih mencantumkan kegiatan apersepsi dan motivasi,

akan tetapi pada bagian kegiatan pembelajaran guru bidang study IPS hanya berupa poin-

poin kegiatan pembelajaran tanpa bisa dibedakan dengan jelas apakah kegiatan tersebut

tergolong eksplorasi, elaborasi, ataupun konfirmasi. Padahal setiap tahapan tersebut

sangat berkaitan erat dan berhubungan satu dengan yang lain, pada kegiatan eksplorasi

guru menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber

belajar lain; memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta didik secara

aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dll.

Pada kegiatan elaborasi guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang

beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna; memfasilitasi peserta didik melalui

pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara

lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran

kooperatif dan kolaboratif; dll. Sedangkan pada kegiatan konfirmasi guru memberikan

umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah

terhadap keberhasilan peserta didik; memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi

dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber; memfasilitasi peserta didik

melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan; dll.

Pada kegiatan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut guru bidang studi hanya penugasan

sebagai penutup kegiatan pembelajara, hal tersebut tentunya kurang sesuai karena dengan

daya tangkap siswa yang tentunya berbeda-beda satu dengan yang lain. Sehingga

kegiatan penutup seperti refleksi, umpan balik, tindak lanjut sangat diperlukan siswa agar

siswa paham keseluruhan/kesimpulanterhadap materi yang diajarkan guru. Pada kegiatan

pembelajaran penutup misalnya guru dapat bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; melakukan penilaian dan/atau refleksi

terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; memberikan

umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak

lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling

dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

Page 9: SILABUS & RPP

belajar peserta didik; menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Sehingga dengan adanya proses pembelajaran yang runtut pemahaman siswa terhadap

materi yang diajarkan gurupun akan mudah dipahami. Dari 8 RPP (8 KD) terdapat teknik

penilaian tes dan non tes, pada penilaian tes menurut kami sudah cukup jelas karena guru

bidang study telah memasukkan instrument tes misalnya untuk bentuk instrument soal

dan lembar observasi telah dimasukkan dalam RPP secara jelas akan tetapi berbeda

halnya dengan teknik penilaian non tes, guru tidak secara jelas memasukkan jenis teknik

penilaian non tes secara jelas dan bagaimana dengan alokasi waktu pelaksanaan penilaian

non tes tersebut (apakah dilakukan saat, sesudah, setelah jam mengajar). Teknik penilaian

non tespun hanya dituliskan tanpa ada rubrik yang jelas mengenai penilaian tersebut,

padahal penilaian non tes tersebut sangat banyak jenisnya misalnya wawancara, angket,

pengamatan, sosiometri, dll. Pada intinya guru bidang study telah menyusun RPP akan

tetapi belum memenuhi standar proses yang telah ditetapkan Permendiknas, guru bidang

study belum dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat karena sebagian metode

pembelajaran yang dipakai guru ceramah, diskusi, dan pemberian tugas, RPP yang dibuat

guru bidang study belum kontekstual dimana kurikulum yang dipakai menjadi acuan

mengharuskan guru untuk agar lebih kontekstual dalam proses belajar mengajarnya.

Page 10: SILABUS & RPP

KALENDER SEKOLAH /PENDIDIKAN/AKADEMIK

SEMESTER

BULANHARI

EFEKTIF

EFEKTIF FAKULT

ATIF

LIBUR UMUM

LIBUR HARI

BESAR

LIBUR SEMES

TER

LIBUR

AWAL

PUASA

LIBUR

HARI RAY

A

JUMLAH HARI EFEKT

IF

GA

SA

L

JULI 2012 23 8 3 3 9AGUSTUS 2012

31 10 4 2 10 5

SEPTEMBER 2012

30 5 25

OKTOBER 2012

31 4 1 26

NOVEMBER 2012

30 4 1 25

DESEMBER 2012

31 5 1 6 19

JUMLAH 176 18 25 5 6 3 10 109

BULAN TANGGAL KEGIATANJuli 2012 9 Hari efektif

9-12 JULI 2012 Masa orientasi siswa baru19-12 JULI 2012 Libur permulaan puasa23-31 JULI 2012 Efektif fakultatif23-28 JULI 2012 Kegiatan pondok Ramadhan

Agustus 2012 5 hari efektif1-11 Agustus 2012 Efektif fakultatif12-26 Agustus 2012 Libur Hari raya Idul Fitri 1434 H17 Agustus 2012 Proklamasi Kemerdekaan

September 2012

25 hari efektif

Oktober 2012 26 hari efektif22-27 Oktober 2012 Pelaksanaan UTS26 Oktober 2012 Idul Adha 1434 H

November 2012

26 hari efektif

3 November 2012 Pembagian Raport sisipan kepada orang tua15 November 2012 Tahun Baru Hijriah 1434 H

Bulan Tanggal KegiatanDesember 2012

19 hari efektif

10-15 Desember 2012 Pelaksanaan UAS17 Desember 2012 Penyerahan nilai rapor terakhir22 Desember 2012 Pembagian rapor semester gasal kepada orang

tua25 Desember 2012 Hari natal26-31 Desember 2012 Libur semester gasal

Page 11: SILABUS & RPP

Analisis:

1. JULI 2012

Pada bulan Juli 2012, hari efektif (sebelum dikurangi hari libur) hanya 23 hari karena 6 hari pertama dan satu hari libur umum (hari Minggu) di bulan ini termasuk pada libur semester genap.

Pada tanggal 9-12 Juli 2012 SMP Negeri 5 Malang mengkategorikan hari ini sebagai hari efektif terganggu, karena pada hari itu siswa-siswi kelas 7 belum mengikuti kegiatan pembelajaran sebagaimana mestinya, melainkan masih diberika materi-materi yang berkaitan dengan orientasi sekolah.

Pada 23-31 Juli 2012, merupakan hari efektif fakultatif. Artinya adalah kegiatan belajar mengajar yang dilakukan selama bulan puasa. Seluruh jam pelajaran dimampatkan (dikurangi), namun tujuan pembelajaran harus tercapai sesuai dengan RPP.

2. AGUSTUS 2012

Pada 1-11 Agustus 2012 masih termasuk hari efektif fakultatif. Sehingga total hari efektif fakultatif adalah 20 hari (digabung dengan hari efektif fakultatif di bulan Juli) dikurangi dengan dua hari Minggu sehingga didapati 18 hari efektif fakultatif.

Hari raya Idul Fitri jatuh pada 17 Agustus 2012, namun pada 13 Agustus 2012 rangkaian libur hari raya sudah dimulai.

Kegiatan pembelajaran dimulai lagi pada 27 Agustus 2012

3. SEPTEMBER 2012

Pada bulan ini sama sekali tidak terdapat hari libur selain libur umum (Hari Minggu). Sehingga jumlah hari efektif di bulan ini terbilang maksimal.

4. OKTOBER 2012

Pada Bulan Oktober 2012 hanya terdapat 1 hari libur yakni hari raya Idul Adha, sedangkan pelaksanaan UTS pada 22-27 Oktober tidak dilaksanakan secara terpisah dengan kegiatan belajar mengajar normal di kelas. Kegiatan ini dilaksanakan pada jam mata pelajaran yang bersangkutan. Sehingga setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal ujian telah selesai, kegiatan belajar mengajar akan dilanjutkan dengan standar kompetensi berikutnya.

5. NOVEMBER 2012

Seperti bulan Oktober 2012, pada bulan ini juga hanya terdapat 1 hari libur yakni Tahun Baru Hijriah. Pada bulan ini juga terdapat kegiatan pembagian rapor sisipan kepada orang tua, namun agaknya kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar. Sehinnga siswa-siswi dapat tetap belajar seperti biasa di kelas.

Page 12: SILABUS & RPP

6. DESEMBER 2012

Pada bulan ini dicantumkan 19 hari efektif, namun sebenarnya pembelajaran di kelas hanya berlangsung pada kisaran minggu pertama Desember, jam pelajaran pada 10-15 Desember digunakan untuk UAS, yang artinya seluruh materi telah tuntas dipelajari. Setelah 15 Desember, masih dikategorikan sebagai hari efektif, namun mulai tanggal 17-22 Desember ini digunakan untuk kegiatan class meeting (karena seluruh materi telah tuntas), dan juga remidi untuk siswa-siswi yang mendapatkan nilai UAS di bawah standar. Dan pada 22 desember sekaligus menjadi hari pembagian rapor kepada orang tua siswa.

Jika jumlah hari efektif setelah dikurangi hari libur adalah 109 hari, maka artinya 15 pekan efektif.Setiap kelas mendapatkan 6 jam pelajaran IPS terpadu yang dibagi ke dalam 3

pertemuan (masing-masing 2 jam pelajaran) tiap pekannya.

Maka jika keseluruhan terdapat 15 pekan efektif, maka tiap kelas dalam satu

semester akan mendapatkan 90 jam mata pelajaran IPS (6x15=90) atau 45 kali

pertemuan (3x dalam 1 minggu x 15 minggu = 45). Kecuali pada pekan efektif

terakhir yang hanya digunakan untuk kegiatan class meeting atau remidi (jika

ada), namun normalnya tidak mencapi 3 kali tatap muka, bahkan tidak mencapai

2 jam mata pelajaran. Dan juga minggu pertama yang digunakan untuk kegiatan

MOS, yang berarti tidak ada pula 3 kali pertemuan mata pelajaran IPS di minggu

pertama semester gasal. Sehingga total pertemuan mata pelajaran IPS adalah:

Total pertemuan seharusnya = 45 kali (15 minggu)

MOS = 3 pertemuan (1 minggu)

Pasca UAS = 3 pertemuan (1 minggu)

Total = 39 pertemuan (13 minggu)

Page 13: SILABUS & RPP

JADWAL

1. JADWAL PELAJARAN TH.PELAJARAN 2012/2013

SMPN 5 Malang

(1)06.30

-7.10

(2)07.10

-07.50

(3)07.50

-08.30

(4)08.30

-09.10

(5)09.25

-10.05

(6)10.05

-10.45

(7)10.45

-11.25

(8)11.25

-12.05

(9)12.35

-13.15

(10)13.15

-13.55

(11)13.55

-14.35

Senin U BIG SBK PAg Mat

Selasa TIK BIG Fis BD BK P

Rabu I Bio IPS Bin PLH

Kamis Penjas Mat PKn IPS PMB

Jum’at JMT Bin BIG Bio PAg

Sabtu Fis IPS Mat

2. JADWAL MENGAJAR GURU

(1)06.30-

7.10

(2)07.10-

07.50

(3)07.50-

08.30

(4)08.30-

09.10

(5)09.25-

10.05

(6)10.05-

10.45

(7)10.45-

11.25

(8)11.25-

12.05

(9)12.35-

13.15

(10)13.15-

13.55

(11)13.55-

14.35

Senin IPS 7.4 IPS 8.8

Selasa

IPS 7.4 IPS 7.6

Rabu IPS 8.5 IPS 7.6

Kamis

IPS 8.8 IPS 7.4 IPS 8.5

Jum’at

IPS 7.6 IPS 8.8

Sabtu IPS 8.5

Page 14: SILABUS & RPP

Jadwal yang disusun oleh SMP Negeri 5 Malang sudah bagus, karena

dengan jadwal yang disusun oleh SMP Negeri 5 Malang akan melatih siswa-siswi

SMP Negeri 5 Malang berperilaku disiplin yang tinggi. Hal ini karena pada jam

pertama pelajaran di SMP Negeri 5 Malang masuknya sangat pagi yaitu pukul

06.30. Hal ini berbeda dengan SMP-SMP lain di Malang Raya, sebagai contoh di

SMP Negeri 3 Lawang tersebut jam masuk yaitu pukul 07.00. Kedisiplinan

adalah hal yang sangat perlu di kehidupan sehari-hari, apalagi di dunia kerja.

Dengan jadwal masuk yang sangat pagi tersebut, maka siswa-siswi SMP Negeri 5

Malang memiliki bekal kedisiplinan yang cukup baik untuk masa depan mereka

kelak.

Penyusunan jadwal isitirahat selama 30 menit mulai pukul 12.05 – 12.35

sangat baik agar siswa-siswi SMP Negeri 5 Malang bisa melaksanakan sholat

dhuhur dengan tepat waktu, dan sisanya bisa digunakan oleh siswa untuk makan

siang agar siswa memiliki konsentrasi yang bagus saat akan memulai pelajaran

lagi. Dengan istirahat tersebut maka siswa akan lebih fokus dalam melakukan

kegiatan belajar mengajar meskipun sudah siang hari.

Mungkin yang perlu diperbaiki dari jadwal yang disusun oleh SMP Negeri

5 yaitu penambahan jam istirahat pertama yang hanya 15 menit menjadi 30 menit

atau 25 menit, karena waktu istirahat 15 menit terlalu singkat untuk siswa

beristirahat setelah melakukan pelajaran yang melelahkan pikiran. Penambahan

jumlah istirahat tersebut perlu dilakukan terlebih lagi jika proses belajar mengajar

yang dilakukan oleh siswa dimulai dari pagi 06.30 sampai siang 12.05, sehingga

waktu istirahat yang hanya 15 menit masih kurang. Jadi selama satu hari penuh

siswa hanya istirahat selama 15 menit mulai pagi sampai siang.

Berbeda jika siswa melakukan kegiatan belajar mengajar sampai 12.35 ke

atas. Siswa akan mendapat jam istirahat yang pertama 15 menit, kemudian yang

kedua 30 menit, untuk istirahat kedua bisa digunakan untuk sholat dhuhur dan

makan siang. Penambahan waktu istirahat pertama ini diperlukan karena untuk

istirahat kedua memungkinkan siswa untuk menggunakan waktu istirahatnya

hanya untuk sholat dan makan siang saja.

Selain itu untuk hari Jum’at sebaiknya jam kegiatan belajar mengajar

disudahi pukul 10.45 agar tidak mengganggu siswa yang akan melakukan sholat

Page 15: SILABUS & RPP

Jum’at. Karena jika kegiatan belajar mengajar diakhiri pukul 11.25 dirasa sangat

sempit waktunya dengan kewajiban untuk melaksanakan sholat jum’at. Selain

masalah waktu pelajaran mungkin yang perlu diubah oleh SMP Negeri 5 Malang

yaitu jika hari ini ada pelajaran IPS maka ada pelajaran IPS lagi besok lusa. Jadi

diberi jeda sehari agar siswa tidak bosan, dan proses pembelajaran menjadi lebih

efektif.

Page 16: SILABUS & RPP

HASIL ANALISIS PERANGKAT PEMBELAJARAN

SMP KELAS VII SEMESTER GANJIL SMPN 5 MALANG

Untuk memenuhi tugas matakuliah perencanaan pembelajaran yang

dibimbing

Oleh Bpk. Sapir

Anggota Kelompok :

Ullya Yulistiana (100431401671)

Diana Tri Rahayu Putri (100431401685)

Rizky Ramadhani (100431401700)

Ahmad Ikhsan (100431401709)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

Februari 2013

Page 17: SILABUS & RPP