SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH … · 2018-06-05 · pelaksanaan bersifat kolaboratif atau...
Transcript of SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH … · 2018-06-05 · pelaksanaan bersifat kolaboratif atau...
SILABUS MATA PELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA
MATA PELAJARAN PROGRAM KHUSUS
PENGEMBANGAN DIRI
SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI CILACAP
CILACAP, 2017
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional 1
B. Landasan 2
BAB II PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK
TUNAGRAHITA
3
A. Pengertian 3
B. Analisis Kebutuhan Khusus Peserta Didik Tunagrahita
1. Asessmen
4
2. Kompetensi setelah mengikuti Program Khusus
Pengembangan Diri di Pendidikan Khusus jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah
8
3. Penyusunan Planning Matrik/Profil Kebutuhan Khusus 15
4. Petetapan Prioritas Program Pengembanga/Layanan 19
5. Analisis skala Prioritas Program Pengembanga/Layanan 20
C. Pembelajaran dan Penilaian 25
D. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik
28
E. Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran Dan Kegiatan
Pembelajaran
20
BAB III PENUTUP 31
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) karena hambatan
kecerdasan yang selanjutnya disebut “peserta didik tunagrahita”.
Peserta didik tunagrahita adalah individu-individu yang secara
signifikan memiliki hambatan intelektual disertai dengan hambatan
dalam penguasaan keterampilan perilaku adaptif yang terjadi
selama masa perkembangannya.
Hambatan keterampilan perilaku adaptif pada peserta didik
tunagrahita dapat dilihat pada dua area yaitu keterampilan
menolong diri sendiri (personal living skill), dan keterampilan dalam
hubungan interpersonal dan keterampilan dalam menggunakan
fasilitas yang diperlukan setiap hari (social living skill).
Sebagai dampak tidak seimbangnya perkembangan CA dengan
MA muncul adanya indikasi hambatan yang menyebabkan peserta
didik tunagrahita dipandang sebagai anak yang tidak mampu
menolong diri sendiri, mengalami kesulitan dalam interaksi dan
sosialisasi, berperilaku ke kanak-kanakan yang tidak sesuai
dengan tingkat usia, dan pandangan lainnya. Keterbatas ini sangat
bersifat indifidual, sehingga potensi yang masih bisa dikembangkan
juga berbeda. Konsekwensi logisnya harus dipahami bahwa
dibutuhkan layanan pengembangan diri atas dasar kemampuan
personal bukan tingkat kelas di sekolah.
Atas dasar realita dimaksud khusus dalam hal pengembangan
diri diperlukan adanya program Pengembangan Diri menuju
kemandirian peserta didik dalam aspek keterampilan pribadi
maupun keterampilan sosial. Program Pengembangan Kebutuhan
Khusus, yang selanjutnya disebut Program Pengembangan Diri
(PPD) yang secara teknis berbasis kompetensi.
2
Pada Kurikulum pendidikan khusus tahun 2013 PPD
merupakan pengembangan dari program bina diri. PPD meliputi
keterampilan merawat diri, mengurus diri, keterampilan menjaga
keselamatan dan kesehatan, keterampilan berkomunikasi,
keterampilan bersosialisasi, keterampilan bekerja, dan
keterampilan menggunakan waktu luang di lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
Indikator yang dikembangkan tidak didasarkan pada jenjang
kelas, namun lebih berorientasi pada hasil asesmen.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah, terintegrasi, dan
berdasarkan prioritas yang diperlukan peserta didik tungrahita.
Berikut disampaikan secara umum perihal kompetensi, materi
pokok dan alternatif pembelajaran yang sesuai karakteristik PPD
sebagai acuan dalam penyusunan program pembelajaran.
B. Landasan
1. UUD RI Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS.
5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
8. Permendiknas No 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif.
9. Permendikbud Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
10. Permendikbud Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Permendikbud No.72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan Dasar.
3
BAB II
PROGRAM LAYANAN PENGEMBANGAN DIRI
PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA
A. Pengertian
Program Pengembangan Diri (PPD) bagi peserta didik
tunagrahita dimaksudkan untuk memberikan keterampilan perilaku
adaptif. Melalui penguasaan keterampilan perilaku adaptif diharapkan
mereka dapat berperilaku sesuai dengan usianya, pada konteks soial
dan budaya dimana peserta didik tunagrahita tersebut tinggal.
Pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita mencakup
keterampilan merawat diri, keterampilan mengurus diri, keterampilan
menjaga keselamatan dan kesehatan, keterampilan bekomunikasi,
keterampilan bersosialisasi, keterampilan bekerja dan keterampilan
menggunakan waktu luang.
Dalam pelaksanaan Program Pengembangan Diri didasarkan
pada kebutuhan masing-masing peserta didik tunagrahita atau
berbasis kebutuhan. Indikator yang dikembangkan tidak didasarkan
pada jenjang kelas, namun lebih berorientasi pada hasil asesmen.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah, terintegrasi,
dan berdasarkan prioritas yang diperlukan peserta didik tungrahita.
Pada program Bina Diri (program lama) konsep dasarnya pemberian
bimbingan pengembangan diri hanya diberikan pada jenjang
pendidikan dasar yakni SDLB dan SMPLB.
Akan tetapi kenyataan menunjukan bahwa peserta didik jenjang
SMALB juga sangat membutuhkan layanan pengembangan diri
dimaksud. Mengingat usia fisik (CA) peserta didik yang menginjak
remaja tetapi dalam umur mental (MA) anak-anak maka secara teknis
pelaksanaan bersifat kolaboratif atau bahkan tutor sebaya sesuai
kondisi peserta didik.
4
B. Analisis Kebutuhan Khusus Peserta Didik Tunagrahita
1. Asesmen
Dalam konteks program pengembangan diri asesmen
merupakan kegiatan sangat menentukan karena merupakan
suatu usaha yang bertujuan mengumpulkan berbagai informasi
tentang perkembangan peserta didik tunagrahita dalam aspek
perilaku adaptif.
Adapun tujuan mengadakan asesmen adalah untuk :
1) Menemukan hal-hal yang sudah dimiliki (kekuatan) dan yang
belum dimiliki (kelemahan) peserta didik;
2) Menemukan kebutuhan peserta didik;
3) Mengetahui kemampuan awal peserta didik (baseline);
4) Menyiapkan Program Pendidikan Individual (PPI); dan
5) Menentukan strategi, lingkungan belajar, penilaian dan
evaluasi, waktu dan alat yang cocok atau sesuai digunakan.
Khusus dalam pelaksanaan asesmen bagi peserta didik
tunagrahita untuk kepentingan penyusunan program
pengembangan diri maka lingkup bidang asessmen adalah :
1) Kemampuan merawat diri,
2) Keterampilan menjaga keselamatan dan kesehatan,
3) Keterampilan berkomunikasi,
4) Keterampilan bersosialisasi,
5) Keterampilan kerja,
6) Keterampilan menggunakan waktu luang.
Idealnya selepas dari SDLB ada dokumen asesmen akhir
yang diperoleh selama pengembangan di SDLB untuk dijadikan
dasar pengembangan diri di SMPLB. Begitu juga selepas dari
SMPLB idealnya juga ada hal tersebut sebagai lampiran hasil
perolehan nilai akademik untuk dijadikan bahan informasi dalam
penyusunan Program pengembangan diri pada jenjang pendidikan
menengah (SMALB).
5
Menyadari kerterbatasan yang ada maka hal tersebut belum
terwujud, sehingga pengembangan diri pada jenjang SMALB
dikembangkan berdasarkan hasil dari asesmen baru atas
kemampuan awal lingkup tersebut. Intinya hanya ingin
mengetahui apa yang telah dikuasi, apa yang belum dikuasi dan
apa yang masih dibutuhkan.
Contoh asesmen awal (sederhana) atas semua aspek yakni
meliputi ke-6 aspek pengembangan sbb.:
No Bidang
peengembangan
*)
Yang telah
dikuasi
Yang
belum
dikuasi
Yang
dibutuhkan
1 Merawat diri
2 Menjaga
keselamatan dan
kesehatan
3 Keterampilan
Berkomunikasi
4 Keterampilan
Bersosialisasi
5 Keterampilan
kerja
6 Keterampilan
Menggunakan
waktu luang
6
Keterbatasan perkembangan MA yang tidak sejalan dengan
CA inilah yang menjadikan bimbingan pengembangan diri pada
jenjang SMALB masih dibutuhkan. Sebagai upaya memahami
kebutuhan peserta didik SMALB setelah asesmen awal dilakukan,
maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan asesmen kebutuhan
pengembangan diri atas kebutuhan peserta didik yang ingin
dikembangkan.
Realita dilapangan bahwa peserta didik tunagrahita
jenjang SMALB karena CA sudah tinggi walau perkembangan MA
tertinggal, maka kecenderungan hanya sedikit yang
membutuhkan bimbingan pengembangan kemampuan individual.
Misalnya dalam lingkup merawat diri. Kebutuhan mereka adalah
bimbingan yang ke arah keterampilan sosial, misalnya
keterampilan berkomunikasi, keterampilan bersosialisasi,
keterampilan kerja, bahkan keterampilan menggunakan waktu
luang.
7
Sebagai contoh
Hasil Asessmen awal peserta didik tunagrahita ringan kelas
X SLB Negeri Cilacap menunjukan kondisi sebagai berikut :
Nama : Bahtiar
Kelas : Laki-laki
Umur : 19 tahun
Pelaksanaan Asesmen : Rabu, 22 November 2017
No Aspek Deskripsi
1 Mampu makan
dan minum
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan cara
yang benar
Pengamatan dilaksanakan atas
indikator kompetensi sebagai berikut :
1) Mengenal alat makan dan minum
2) Menggunakan alat makan dan minum
3) Makan menggunakan tangan
4) Makan menggunakan alat
5) Makan makanan berkuah
6) Makan makanan kemasan
7) Minum menggunakan gelas
8) Minum menggunakan sedotan
9) Minum minuman dalam kemasan
10) Makan di restoran atau resepsi
11) Melakukan tatacara makan dan
minum dengan sopan
Hasil pengamatan dengan diskripsi sbb :
1. Anak sudah mengenal alat makan dan
minum,
2. Anak sudah dapat menggunakannya
dalam kegiatan makan dan minum.
3. Anak sudah dapat menggunakan alat
ataupun dengan tangan,
4. Anak sudah dapat makan makanan
dalam kemasan dan minum minuman
8
dalam kemasan dengan benar.
5. Sedangkan untuk kegiatan makan di
restoran atau resepsi masih perlu
perlu diingatkan untuk makan sesuai
tata cara makan yang benar.
Atas dasar hasil asesmen tersebut perlu dibuatkan program
pengembangan diri yang lebih spesifik, misalnya dilanjutkan
dengan bimbingan table maner (tata cara makan) yang sesuai
standar minimal bagi seorang remaja.
2. Kompetensi Setelah Mempelajari Program Khusus Pengembangan
Diri di SLB jenjang Menengah
Peserta didik berkebutuhan khusus kategori Tunagrahita
Ringan dan Tunagrahita sedang, idealnya memiliki standar
minimal kemampuan pengembangan diri secara utuh, yakni ke-
enam apek kehidupan. Hanya diakui atau tidak karena peserta
didik tunagrahita mengalami keterbatasan perkembangan MA
maka berdampak tingkat pengembangn dirinya.
Keterbatasan yang ada sifatnya sangat individual, oleh
karena itu idealnya diberikan layanan atau bimbingan secara
individual dengan waktu yang menungkinkan tidak lagi bersifat
fakultatif.
Sebenaranya sudah saatnya kita sadari bersama bahwa
program pengembangan diri di jenjang SMALB diberi waktu yang
cukup. Pertimbangannya melalui program pengembangan diri
maka diharapkan setelah lulus SMALB bagi pesereta didik
tunagrahita memiliki kompetensi minimal keterampilan diri
secara wajar.
9
Kompetensi dimaksud bagi peserta didik tunagrahita
mencakup keterampilan merawat diri, keterampilan mengurus
diri, keterampilan menjaga keselamatan dan kesehatan,
keterampilan bekomunikasi, keterampilan bersosialisasi,
keterampilan bekerja dan keterampilan menggunakan waktu
luang.
Berikut indikator kemampuan pengembangan diri secara
keseluruhan bagi SLB N Cilacap Jenjang SMALB yakni peserta
didik dituntut memiliki kemampuan sebagai berikut :
KOMPETENSI INDIKATOR
A. Merawat Diri
1. Mampu makan dan
minum dalam kehidupan
sehari-hari dengan cara
yang benar
1) Mengenal alat makan dan
minum Menggunakan alat
makan dan minum
2) Makan menggunakan tangan
3) Makan menggunakan alat
(sendok, dan garpu)
4) Makan makanan berkuah
5) Makan makanan kemasan
6) Minum menggunakan gelas atau
cangkir
7) Minum menggunakan sedotan
8) Minum minuman dalam
kemasan
9) Makan di restoran atau resepsi
10) Melakukan tatacara makan dan
minum dengan sopan
2. Mampu membersihkan
dan menjaga kesehatan
badan dengan cara yang
benar
1) Memelihara kebersihan tangan
dan kaki
2) Menggunakan toilet
3) Membersihkan diri setelah
buang air kecil dan besar
10
KOMPETENSI INDIKATOR
4) Mencuci wajah
5) Melakukan kegiatan mandi
6) Menggosok gigi
7) Melakukan cuci rambut
8) Memelihara kebersihan telinga
dan hidung
9) Menggunakan pembalut
wanita(wanita)
10) Memelihara kuku
11) Mencukur kumis dan jenggot
1. Mampu menanggalkan
dan mengenakan
pakaian dengan cara
yang benar
1) Menanggalkan pakaian dalam
2) Mengenakan pakaian dalam
3) Menanggalkan pakaian luar
4) Mengenakan pakaian luar
5) Melepas sepatu dan kaus kaki
6) Memakai sepatu dan kaus kaki
7) Mengenakan asesoris pakaian
8) Memilih pakaian sesuai
kebutuhan
9) Mengenakan pakaian sesuai
kebutuhan.
2. Mampu merias diri
dengan cara yang benar
1) Menyisir rambut
2) Menata rambut
3) Merias wajah
4) Mengenakan asesoris
11
KOMPETENSI INDIKATOR
B. Menjaga Keselamatan dan Kesehatan
1. Mampu menjaga
keselamatan diri
dengan baik
1) Mengenal benda berbahaya
2) Mengenal binatang buas dan
jinak
3) Menghindarkan diri dari benda-
benda berbahaya
(tajam,runcing,licin,panas)
4) Menghindarkan diri dari
binatang berbahaya
5) Menghindarkan diri dari
bencana alam
6) Menjaga keselamatan dari
dalam penggunaan ruangan,
naik turun tangga atau
eskalator, menggunakan lift.
2. Mampu mengobati
luka dengan cara yang
benar
1) Mengobati luka dari benda-
benda berbahaya
2) Mengobati luka dari binatang
berbahaya.
C. Berkomunikasi
1.Mampu berkomunikasi
dengan orang lain secara
verbal, dan tulisan
dengan cara yang benar.
1) Berkomunikasi secara verbal
atau lisan (tatap muka)
2) Berkomunikasi secara audio-
visual (dengan media)
3) Menggunakan bahasa sesuai
etika
12
KOMPETENSI INDIKATOR
D. Bersosialisasi
Mampu beradaptasi di
lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat
dengan baik
1) Beradaptasi dengan teman
Melakukan orientasi dan
adaptasi dengan lingkungan
2) Melakukan kerjasama di
lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat
E. Keterampilan Kerja
1. Mampu melaksanakan
kesibukan, dan
keterampilan sederhana
dalam kehidupan
sehari-hari
1) Mengenal alat masak
2) Membuat minuman dingin
3) Membuat minuman panas
4) Memasak masakan
sederhana
5) Merapikan tempat tidur
6) Menjaga kebersihan sekolah
dan rumah
7) Menjaga kebersihan pakaian
8) Menjaga kerapihan pakaian
9) Memelihara pakaian
(memasang kancing, dll)
10) Memelihara kebersihan
perabot rumah tangga
11) Menghemat penggunaan
energi (listrik, air bersih)
2. Mampu mengenal
uang dengan baik
1) Mengenal nilai uang
2) Mengenal fungsi uang
1. Mampu berbelanja
dengan cara yang
benar.
1) Membelanjakan uang sesuai
dengan harga barang
13
KOMPETENSI INDIKATOR
F. Menggunakan Waktu Luang
1. Mampu menggunakan
waktu luang dengan
baik
2) Berpartisipasi dalam
Menggunakan waktu istirahat
3) Menggunakan waktu libur
pekerjaan di rumah
Setelah laporan hasil asesmen dibuat, dan indikator
ketercapaian dari masing masing aspek diketahui maka
dilanjutkan penyusunan pemetaan hasil asesmen. Pemetaan hasil
asesmen digunakan untuk mengetahui apa yang dikuasai, yang
belum dikuasi dan yang dibutuhkan.
Berikut contoh pemetaan hasil asesmen di atas.
Pemetaan Hambatan dan Potensi Hasil Asesmen
a. Nama : Bahtiar
b. Kelas : Laki-laki
c. Umur : 19 tahun
No Aspek Yang telah
dikuasi
Yang belum
dikuasi
Yang
dibutuhkan
1 Mampu
makan dan
minum
dalam
kehidupan
sehari-hari
dengan cara
yang benar
Mengenal alat
makan dan
minum, dapat
menggunakanny
a dalam kegiatan
makan dan
minum dengan
cara yang benar
Makan di
restoran
atau tempat
pesta,
makan
dengan tertib
dan sopan.
Simulasi dan
praktik makan di
restoran/tempat
pesta, simulasi
dan praktik
makan dengan
sopan
14
Atas dasar pemetaan tersebut selanjutnya disusun program
sesuai kebutuhan yakni simulasi dan praktik makan di
restoran/tempat pesta, simulasi dan praktik makan dengan
sopan.
3.. Penyusunan Planning Matrik/Profil Kebutuhan Khusus
Seperangkat indikator minimal bagi lulusan SMALB adalah
ideal. Oleh karena itu guna mencapai kondisi ideal dimaksud
perlu disusun perencanaan kegiatan bimbingan pengembangan
yang sistematis dan realistis.
Ada beberapa pertimbangan yang perlu dijadikan acuan
dalam penyusunan perencanaan diantaranya kondisi kebutuhan
peserta didik, kondisi guru selaku pembimbing dan ketersediaan
waktu, sarana dan dana.
Berdasarkan laporan hasil asesmen diperoleh informasi
kebutuhan esensial yang harus dikembangkan. Apakah bersifat
homogen apa heterogen.
Penyusunan perencanaan dapat dilakukan secara dengan
pertimbangan sebagai berikut :
a. Perencanaan klasikal,
Perencanaan Klasikal jika hasil asesmen menunjukkan secara
klasikal permasalahan yang muncul relatif homogen dan atau
kompetensi klas reltif homogen.
b. Perencanaan Individual,
Perencanaan Individual jika hasil asesmen menunjukkan
secara individual permasalahan yang muncul berbeda-beda
dan atau kompetensi klas beragam.
Khusus SLB N Cilacap jenjang SMALB menyusun program
pelaksanaan pembelajaran pengembangan diri atas dasar hasil
asessmen. Oleh karena itu SLB N Cilacap jenjang SMALB
menyusun program dalam bentuk matrik secara klasikal dan
individual.
15
Adapun matrik secara klasikal adalah sebagai berikut :
KOMPETENSI INDIKATOR
A. Merawat Diri
1. Mampu makan dan
minum dalam kehidupan
sehari-hari dengan cara
yang benar
1) Makan di restoran atau
resepsi
2) Melakukan tatacara makan
dan minum dengan sopan
2. Mampu membersihkan
dan menjaga kesehatan
badan dengan cara yang
benar.
1) Melakukan cuci rambut
3. Mampu menanggalkan
dan mengenakan pakaian
dengan cara yang benar
1) Mengenakan asesoris pakaian
2) Memilih pakaian sesuai
kebutuhan
3) Mengenakan pakaian sesuai
kebutuhan
4. Mampu merias diri
dengan cara yang benar
1) Menata rambut
2) Merias wajah
3) Mengenakan asesoris
B. Menjaga Keselamatan dan Kesehatan
1. Mampu menjaga
keselamatan diri
dengan baik
1) Mengenal benda-benda
berbahaya
2) Menghindarkan diri dari
benda-benda berbahaya
(tajam,runcing,licin,panas)
3) Menghindarkan diri dari
bencana alam
4) Menjaga keselamatan dari
dalam penggunaan ruangan,
naik turun tangga atau
16
KOMPETENSI INDIKATOR
eskalator, menggunakan lift.
2. Mampu mengobati
luka dengan cara yang
benar
1) Mengobati luka dari benda-
benda berbahaya
2) Mengobati luka dari
binatang berbahaya.
C. Berkomunikasi
1. Mampu berkomunikasi
dengan orang lain secara
verbal, dan tulisan
dengan cara yang benar.
1) Berkomunikasi secara audio-
visual (dengan media)
2) Menggunakan bahasa sesuai
etika
D. Bersosialisasi
1. Mampu beradaptasi di
lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat
dengan baik
1) Melakukan orientasi dan
adaptasi dengan lingkungan
2) Melakukan kerjasama di
lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat
E. Keterampilan Kerja
1. Mampu melaksanakan
kesibukan, dan
keterampilan sederhana
dalam kehidupan.
1) Memelihara pakaian
(memasang kancing, dll)
2) Memelihara kebersihan
perabot rumah tangga.
2. Mampu mengenal uang
dengan baik
1) Mengenal nilai uang
3. Mampu berbelanja
dengan cara yang benar.
1) Membelanjakan uang sesuai
dengan harga barang
F. Menggunakan Waktu Luang
1. Mampu menggunakan
waktu luang dengan baik
1) Menggunakan waktu libur
pekerjaan di rumah
17
Demikianlah matrik Program Pengembangan Diri bagi
peserta didik SLB N Cilacap Jenjang SMALB. Matrik ini adalah
sebagai rambu-rambu kegiatan pengembangan diri yang akan
diterapkan di SLB Negeri Cilacap jenjang SMALB, khususnya
tahun pelajaran 2017/2018.
4. Petetapan Prioritas Program Pengembanga/Layanan
Penetapan prioritas program layanan pengembangan diri atas
dasar 4 (empat) kondisi yakni :
1) A = Audiens yaitu siapa yang akan mencapai tujuan;
2) B = Behavior adalah prilaku yang harus ditunjukkan/
dibutuhkan,
3) C = Condition adalah pada saat kondisi apa perilaku itu
ditampilkan /ditunjukkan oleh (audiens) dan
4) D = Degree (derajat) adalah posisi yang merupakan target atau
kriteria, bahwa kemampuan yang ditampilan (performance
behavior) menerangkan telah berhasil menguasai
pengetahuan dan keterampilan dan diajarkan.
Penetapan prioritas dapat disusun berdasarkan pada
kemampuan klasikal maupun individual, sehingga penetapan
prioritas dapat dilakukan secara klasikal dan individual.
Pada tahun pelajaran 2017/2018 SLB Negeri Cilacap
khusus jenjang SMALB program pengembangan diri
berdasarkan matrik kebutuhan menetapkan skala prioritas
sebagai berikut :
KOMPETENSI INDIKATOR YA TIDAK
1. Merawat Diri
1. Mampu makan dan
minum dalam
kehidupan sehari-
1) Makan di restoran atau
resepsi
√
18
KOMPETENSI INDIKATOR YA TIDAK
hari dengan cara
yang benar.
2) Melakukan tatacara makan
dan minum dengan sopan
√
2. Mampu
membersihkan dan
menjaga kesehatan
badan dengan cara
yang benar.
1) Melakukan cuci rambut
√
√
√
3. Mampu
menanggalkan dan
mengenakan
pakaian dengan cara
yang benar
1. Mengenakan asesoris
pakaian
√
2. Memilih pakaian sesuai
kebutuhan
√
3. Mengenakan pakaian
sesuai kebutuhan
√
4. Mampu merias diri
dengan cara yang
benar
1) Menata rambut √
2) Merias wajah √
3) Mengenakan asesoris √
2. Menjaga Keselamatan dan Kesehatan
1. Mampu menjaga
keselamatan diri
dengan baik
1) Mengenal benda-benda
berbahaya
√
2) Menghindarkan diri dari
benda-benda berbahaya
(tajam,runcing,licin,panas)
√
3) Menghindarkan diri dari
bencana alam
√
19
KOMPETENSI INDIKATOR YA TIDAK
4) Menjaga keselamatan dari
dalam penggunaan ruangan,
naik turun tangga atau
eskalator, menggunakan lift
√
2. Mampu mengobati
luka dengan cara
yang benar
1) Mengobati luka dari benda-
benda berbahaya
√
2) Mengobati luka dari
binatang berbahaya.
√
3. Berkomunikasi
1. Mampu
berkomunikasi
dengan orang lain
secara verbal, dan
tulisan dengan cara
yang benar.
1) Berkomunikasi secara
audio-visual (dengan media)
√
2) Menggunakan bahasa
sesuai etika
√
4. Bersosialisasi
1. Mampu beradaptasi
di lingkungan
keluarga, sekolah,
dan masyarakat
dengan baik
1) Melakukan orientasi dan
adaptasi dengan lingkungan
√
2) Melakukan kerjasama di
lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat
√
5. Keterampilan Kerja
1. Mampu
melaksanakan
kesibukan, dan
keterampilan
sederhana dalam
kehidupan.
3) Memelihara pakaian
(memasang kancing, dll)
√
4) Memelihara kebersihan
perabot rumah tangga.
√
2. Mampu mengenal
uang dengan baik
2) Mengenal nilai uang
√
20
KOMPETENSI INDIKATOR YA TIDAK
3. Mampu berbelanja
dengan cara yang
benar.
2) Membelanjakan uang sesuai
dengan harga barang
√
6. Menggunakan Waktu Luang
2. Mampu
menggunakan
waktu luang
dengan baik
2) Menggunakan waktu libur
pekerjaan di rumah
√
5. Analisis skala Prioritas Program Pengembanga/Layanan
Pelaksanaan analisis skala prioritas dapat disusun
berdasarkan pada kemampuan klasikal maupun individual,
sehingga penetapan prioritas dapat dilakukan secara klasikal dan
individual.
Pada tahun pelajaran 2017/2018 SLB Negeri Cilacap
khusus jenjang SMALB program pengembangan diri
berdasarkan matrik kebutuhan menetapkan skala prioritas
sebagai berikut :
No. KOMPETENSI INDIKATOR Materi Pokok yang
dikembangkan
A. MERAWAT DIRI
1.
Mampu makan
dan minum
dalam
kehidupan
1) Makan di
restoran atau
resepsi
a. Pengetahuan
pemahaman dan
keterampilan pada
saat makan di
21
No. KOMPETENSI INDIKATOR Materi Pokok yang
dikembangkan
sehari-hari
dengan cara
yang benar.
restoran atau resepsi
resmi maupun tak
resmi.
2) Melakukan
tatacara
makan dan
minum dengan
sopan
b. Praktek/peragaan/
demonstrasi
melakukan kegiatan
makan siang dengan
tatacara makan dan
minum dengan sopan
2. Mampu
membersihkan
dan menjaga
kesehatan
badan dengan
cara yang
benar.
1) Melakukan
cuci rambut
Praktek cara mencuci
rambut dengan sampho
secara benar.
3. Mampu
menanggalkan
dan
mengenakan
pakaian dengan
cara yang benar
1) Mengenakan
asesoris
pakaian
a. Memakai Dasi bagi
pria.
b. Memakai kerudung
dan bross bagi wanita.
2) Memilih
pakaian sesuai
kebutuhan
a. Praktek memilih
pakaian sekolah,
tamasya dan bermain.
3) Mengenakan
pakaian sesuai
kebutuhan
a. Praktek mengenakan
pakaian olah raga,
sekolah dan bermain.
4 Mampu merias
diri dengan
cara yang benar
1) Menata rambut a. Praktek menata
rambut
2) Merias wajah b. Praktek merias wajah
22
No. KOMPETENSI INDIKATOR Materi Pokok yang
dikembangkan
3) Mengenakan
asesoris
c. Praktek mengenakan
asesoris ( maskara
dan lipstik)
B. MENJAGA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
1 Mampu
menjaga
keselamatan
diri dengan
baik
1) Mengenal
benda-benda
berbahaya
a. Melalui tayangan LCD
mengamati aneka
benda berbahaya.
b. Praktek mengenali
langsung benda
berbahaya
1) Menghindarkan
diri dari benda-
benda
berbahaya
(tajam,runcing,
licin,panas)
a. Melalui pengamatan
tayangan LCD cara
menghindari aneka
benda berbahaya.
b. Praktek menghindari
langsung benda
berbahaya
2) Menghindarkan
diri dari
bencana alam
a. Peragaan melakukan
evakuasi banjir.
3) Menjaga
keselamatan
dari dalam
penggunaan
ruangan, naik
turun tangga
atau eskalator,
menggunakan
a. Praktek menjaga
keselamatan dari
dalam penggunaan
ruangan, naik turun
tangga atau eskalator,
menggunakan lift
23
No. KOMPETENSI INDIKATOR Materi Pokok yang
dikembangkan
lift
4. Mampu
mengobati
luka dengan
cara yang
benar
1) Mengobati luka
dari benda-
benda
berbahaya
a. Praktek mengobati
luka benda tajam
b. Praktek mengobati
luka bakar.
c. Praktek mengobati
luka infeksi.
2) Mengobati luka
dari binatang
berbahaya.
C. BERKOMUNIKASI
1. Mampu
berkomunikasi
dengan orang
lain secara
verbal, dan
tulisan dengan
cara yang
benar.
1) Berkomunikasi
secara audio-
visual (dengan
media)
a. Praktek berbicara
dengan telphon kabel.
b. Praktek berbicara
dengan vidio
call/telphon seluler.
2) Menggunakan
bahasa sesuai
etika
a. Praktek berbicara
menggunakan kosa
kata yang sopan.
b. Praktek membuat
surat ijin tidak masuk
dengan menggunakan
kosa kata yang sopan.
D. BERSOSIALISASI
1. Mampu
beradaptasi di
lingkungan
keluarga,
sekolah, dan
1) Melakukan
orientasi dan
adaptasi
dengan
lingkungan
a. Anak diajak bertamu
ke masyarakat sekitar
sekolah.
24
No. KOMPETENSI INDIKATOR Materi Pokok yang
dikembangkan
masyarakat
dengan baik
2) Melakukan
kerjasama di
lingkungan
keluarga,
sekolah dan
masyarakat
b. Praktek kerjasama di
lingkungan keluarga,
sekolah dan
masyarakat
E. Keterampilan Kerja
1. Mampu
melaksanakan
kesibukan, dan
keterampilan
sederhana
dalam
kehidupan.
1) Memelihara
pakaian
(memasang
kancing, dll)
a. Praktek menyeterika
dan memasang
kancing,
2) Memelihara
kebersihan
perabot rumah
tangga.
a. Praktek mencuci alat/
perabot dapur sekolah
dan rumah tangga.
2. Mampu
mengenal uang
dengan baik
1) Mengenal nilai
uang
a. Mengamati dan
latihan menghitung
uang logam dan uang
kertas
Mampu
berbelanja
dengan cara
yang benar.
1) Membelanjakan
uang sesuai
dengan harga
barang
a. Praktek berbelanja
dengan uang
sebenarnya sesuai
dengan harga barang.
F. Menggunakan Waktu Luang
1. Mampu
menggunakan
Menggunakan
waktu libur untuk
a. Menggunakan waktu
libur untuk membantu
25
No. KOMPETENSI INDIKATOR Materi Pokok yang
dikembangkan
waktu luang
dengan baik
membantu
melaksanakan
pekerjaan di
rumah
melaksanakan
pekerjaan di rumah
C. Pembelajaran dan Penilaian
1. Pembelajaran
Pembelajaran program pengembangan diri pada hakekatnya
sesuai ketentuan pelaksanaan Kuruikulum 2013 karena berbasis
keterampilan hidup yakni KI-I, KI-2, KI-3 dan KI-4. Pendekatan
Pembelajaran Berbasis Proses Keilmuan (Scientific Approach) yang
dipersyaratkan dalam kurilukum 2013 memusatkan perhatian pada
proses pembangunan pengetahuan (KI-3, keterampilan (KI–4), sikap
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) melalui transformasi
pengalaman empirik dan pemaknaan konseptual.
Pendekatan tesebut memiliki langkah generik sebagai berikut:
1) Mengamati (observing),
2) Menanya (questioning),
3) Mengeksplorasi/mencoba (exploring),
4) Mengasosiasi/menalar (assosiating)
5) Mengkomunikasikan (comunicating)
Pada setiap langkah diterapkan model pembelajaran yang lebih
spesifik, misalnya:
1) untuk mengamati antara lain dapat menggunakan model
menyimak dengan penuh perhatian atas tayangan media
audiovisual;
2) untuk menanya antara lain dapat menggunakan model bertanya
dialektis/mendalam;
3) untuk mengeksplorasi antara lain dapat menggunakan model
kajian dokumen historis, misalnya melihat foto hasil karya
siswa terdahulu;
26
4) untuk menalar antara lain dapat menggunakan model diskusi
sesama peserta didik;
5) untuk mengkomunikasikan antara lain dapat menggunakan
model presentasi penjelasan atas hasil pembelajaran kepada
teman di kelas.
Kegiatan belajar dan pembelajaran program pengembangan diri
di SLB N Cilacap jenjang SMALB lebih mengedepankan pada hal-hal
berikut:
1) Meningkatkan rasa keingintahuan (Foster a sense of wonder)
terkait hal-hal baik yang bersifat empirik maupun konseptual;
2) Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage observation)
dalam konteks yang lebih luas, bukan hanya yang bersifat kasat
mata tetapi juga yang syarat makna;
3) Melakukan analisis (Push for analysis) untuk mendapatkan
keyakinan nilai dan moral yang berujung pada pemilikan
karakter tertentu dan
4) Berkomunikasi (Require communication), baik yang bersifat
intrapersonal (berkomunikasi dalam dirinya) / kontemplasi
maupun interpersonal mengenai hal yang terpikirkan maupun
yang bersifat meta kognitif.
5) pembelajaran program pengembangan diri di SLB N Cilacap
jenjang SMALB dilaksanakan menggunakan pendekatan
tematik terpadu karena memang meruipakan manifestasi hidup
di masyarakat. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua
hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam
proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang
berkaitan. Dengan demikian pembelajarannya memberikan
makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada
berbagai aspek pengembangan tema yang tersedia.
27
2. Penilaian
1) Penilaian Sikap
Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua,
yaitu :
a) sikap spiritual (ketaatan beribadah, berperilaku syukur,
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan
toleransi dalam beribadah) yang terkait dengan
pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa,
dan
b) sikap sosial (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri) yang terkait dengan
pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Penilaian sikap pengembangan diri di SLB N Cilacap
jenjang SMALB dilakukan oleh guru dilanjutkan ke guru mata
pelajaran PPKn, Teknik penilaian yang digunakan meliputi:
observasi, wawancara, catatan anekdot (anecdotal record),
catatan kejadian tertent (incidental record) sebagai unsur
penilaian utama.
Sedangkan teknik penilaian diri dan penilaian antar-
teman (peer evaluation) dilakukan dalam rangka pembinaan
dan pembentukan karakter peserta didik, sehingga hasilnya
dapat dijadikan sebagai salah satu alat konfirmasi dari hasil
penilaian sikap.
Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, dan tidak hanya di dalam kelas. Hasil penilaian
sikap berupa deskripsi yang menggambarkan perilaku peserta
didik.
2) Penilaian Pengetahuan
Pengetahuan yang akan dinilai pada pengembangan diri di SLB
N Cilacap di berkaitan dengan penguasaan konsep
keterampilan merawat diri, mengurus diri, keterampilan
28
menjaga keselamatan dan kesehatan, keterampilan
berkomunikasi, keterampilan bersosialisasi, keterampilan
bekerja, dan keterampilan menggunakan waktu luang di
lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
3) Penilaian Keterampilan
Penilaian kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu. Kompetensi
dimaksud dalam aspek keterampilan merawat diri, mengurus
diri, keterampilan menjaga keselamatan dan kesehatan,
keterampilan berkomunikasi, keterampilan bersosialisasi,
keterampilan bekerja, dan keterampilan menggunakan waktu
luang di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Perkembangan pencapaian kompetensi ketrampilan melalui
tahapan mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, dan mencipta.
Gradasi pencapaian kompetensi keterampilan mata
pelajaran Pengembangan Diri pada jenjang SMALB tetrap pada
skala mencoba, mengolah, menyaji, menalar dan mencipta,
hanya disesuaikan kondisi MA dan CA peserta didik.
Oleh karena itu teknik penilaian kompetensi ketrampilan
lebih mengutamakan menggunakan tes praktik, dan portofolio.
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala
penilaian (rating scale).
D. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik
Kegiatan Pembelajaran pada silabus ini disesuaikan dan diperkaya
dengan konteks daerah Cilacap pada khususnya dan Provinsi
Jawa Tenga pada umumnya.
Dalam konteks pembelajaran PPD lingkungan (alam, sosial,
29
budaya, dan sipritual) merupakan kelas global yang terbuka (open
global classroom) yang berfungsi sebagai sumber belajar. Oleh
karena itu guru PPD berupaya untuk memanfaatkan lingkungan
dalam rangka memberikan pengalaman belajar (learning
experience) peserta didik tunagrahita.
Saat ini dunia pendidikan sedang beradaa dalam abad teknologi
dan informasi. Walaupun peserta didik tunagrahita sudah menjadi
warga jaringan (netizen) yang aktif menjadi media teknologi
komunikasi seperti dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sudah
menjadi bagian dari komunitas teccnology natives (pengguna asli
teknologi) karena sejak lahir sudah berinteraksi dalam era
teknologi. Oleh karena itu kemampuan berpikir tingkat tingi
(higher order thinking skills) ukuran peserta didik tunagrahita juga
dituntut adanya.
Sehubungan hal tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran
pengembangan diri juga memanfaatkan TI. Selain itu dengan
mulai terbukanya sumber belajar bebas (open education resources)
baik nasional maupun global, maka pembelajaran PPD di SLB N
Cilacap berupaya memanfaatkan jaringan internet dengan
mengembangkan pembelajaran berbasis jaringan (pembelajaran
daring) tinglat sederhana. Jadi terlihat seperti bermain padahal
proses pembelajaran.
30
F. KOMPETENSI , MATERI, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kompetensi dan Indikator secara lengkap termuat di halaman 9
untuk kompetensi dan indikator yang diprogramkan oleh SLB N
Cilacap jenjang SMALB sesuai hasil asessmen sebagai matrik
klasikal termuat di halaman 15. Adapun penjabaran skala
prioritasnya termuat pada halaman 20 dokumen ini.
Sehubungan terbatasnya dokumen ini untuk silabus
selengkapnya silahkan tekan tombol central dan KLIK ini SILABUS
PENGEMBANGAN DIRI 2.docx
31
Bab III PENUTUP
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) karena hambatan
kecerdasan yang selanjutnya disebut “peserta didik tunagrahita”.
Peserta didik tunagrahita adalah individu-individu yang secara
signifikan memiliki hambatan intelektual disertai dengan hambatan
dalam penguasaan keterampilan menolong diri sendiri (personal
living skill), dan keterampilan dalam hubungan interpersonal.
Kurikulum pendidikan khusus tahun 2013 menempatkan
Program Pengembangan Diri sebagai layanan berbasis kompetensi
dengan materi ajar meliputi keterampilan merawat diri, mengurus
diri, keterampilan menjaga keselamatan dan kesehatan,
keterampilan berkomunikasi, keterampilan bersosialisasi,
keterampilan bekerja, dan keterampilan menggunakan waktu luang
di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Indikator yang
dikembangkan tidak didasarkan pada jenjang kelas, namun lebih
berorientasi pada hasil asesmen.
Demikian dokumen silabus mata pelajaran Program Khusus
Pengembangan Diri di SLB Negeri Cilacap Tahun pelajaran
2017/2018.
Cilacap, 17 Juni 2017
Guru Mata Pelajaran
YUSWAN, S.Pd
NIP: 196210081984071001
Mengetahui:
Kepala sekolah,
MUSYAROFAH,S.Pd
NIP 19650607 198806 2 001