SIKLUS MENSTRUASI
-
Upload
ida-bagus-indrayana -
Category
Documents
-
view
271 -
download
2
description
Transcript of SIKLUS MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASIHanfry Silooy
10-2009-040
D 5
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara no.6 Jakarta Barat 11470
Email: [email protected]
PENDAHULUAN
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(deskuamasi) endometrium. Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi setiap
bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas, ketika seorang perempuan
mulai memproduksi cukup hormon tertentu yang menyebabkan mulainya aliran darah ini.
Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubah, menstruasi adalah penumpahan lapisan
uterus yang terjadi setiap bulan berupa darah dan jaringan, yang dimulai pada masa pubertas,
ketika seorang perempuan mulai memproduksi cukup hormon tertentu yang menyebabkan
mulainya aliran darah ini. Menstruasi adalah puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi
karena adanya serangkaian interaksi antara beberapa kelenjer didalam tubuh.
| Siklus Menstruasi 1
Identifikasi Istilah Yang Tidak Diketahui:
(tidak ada)
Rumusan Masalah:
“Seorang mahasiswi berusia 16 tahun, mengalami haid yang tidak teratur salaam 6 bulan
terakhir”.
Analisis Masalah:
Hipotesis:
“Ketidakteraturan Haid karena terganggunya Siklus Menstruasi”.
Sasaran Pembelajaran:
1. Struktur Makro dan Mikro dari Organ Genitalia Feminina.
2. Siklus Hormon.
3. Siklus Endometrium.
4. Siklus Ovarium – Perkembangan Folikel.
| Siklus Menstruasi 2
Ketidakteraturan Haid
Organ Genitalia Feminina
Makro
Mikro
Siklus Menstruasi
Siklus Hormon
Siklus Endometrium
Siklus Ovarium
STRUKTUR ORGAN GENITALIA FEMININA
STRUKTUR MAKROSKOPIK
Organ Genitalia Feminina terdiri dari dua kelompok, yaitu genitalia internal dan genitalia
eksternal. Genitalia internal terdiri dari: uterus, tuba falopii, dan ovarium. Sedangkan genitalia
eksternal terdiri dari: mons pelvis, labia majora et minora, vulva, dan vestibulum.1, 2
GENITALIA INTERNAL
Uterus
Uterus berbentuk oval, menyerupai telur ayam, dan konsistensinya kenyal. Ukuran uterus
pada nullipara adalah 7,5 x 5 x 2,5 cm. uterus pada anak ukurannya lebih kecil, dan akan
membesar saat usia pubertas karena pengaruh hormone estrogen. Pada saat hamil uterus juga
membesar karena ada hipertrofi myometrium. Uterus di bagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Fundus, yaitu bagian uterus yang terletak di atas muara tuba.
2. Corpus, yaitu bagian uterus yang terdapat di bawah muara tuba. Corpus merupakan
bagian uterus yang terbesar. Ke atah distal, corpus akan menciut/mengecil dan berubah
menjadi cervix.
3. Cervix, yaitu uterus bagian bawah yang menyempit dan menembus dinding vagina.
Berdasarkan posisinya terhadap vagina, cervix dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:
Portio supra vaginalis cervicis uteri, yaitu bagian cervix uteri yang menonjol
di atas vagina.
Portio vaginalis cervicis uteri, yaitu bagian cervix uteri yang menonjol ke dalam
vagina.
Corpus uteri dan cervix uteri dihubungkan oleh isthmus uteri. Pada kehamilan dan
persalinan, cervix uteri yang lemah dapat menyebabkan abortus. Permukaan dorsal uterus
disebut facies rectalis dan berbentuk agak cembung. Sedangkan permukaan ventral uterus
disebut facies vesicalis dan lebih datar.
| Siklus Menstruasi 3
Gambar 1. Uterus Normal
Ruangan/rongga dalam uterus dibedakan menjadi:
1. Cavum Uteri. Pada potongan frontal cavum uteri berbentuk segitiga terbalik, pada
potongan sagital berbentuk celah. Pada sudut atas cavum uteri terdapat muara kedua
tubae uterine, sedangkan disebelah distal terdapat orificium internum uteri. Kearah distal
uteri melanjut sebagai canalis isthmica atau canalis cervicis uteri.
2. Canalis Cervicis Uteri. Rongga ini menghubungkan cavum uteri (melalui ostium
internum uteri) dengan vagina (melalui ostium externum uteri). Ostium externum uteri
pada nullipara berbentuk sirkular, sedangkan pada multipara berbentuk lintang
(mempunyai bibir depan dan belakang).
Gambar 2. Nullipara dan Multipara
| Siklus Menstruasi 4
Lapisan dinding uterus terdiri atas endometrium, myometrium, dan perimetrium.
Endometrium merupakan lapisan dinding uterus yang terdalam, sedangkan lapisan uterus yang
terluar adalah perimetrium. Myometrium adalah lapisan otot polos yang banyak mengandung
pembuluh darah dan terletak antara endometrium dan myometrium.
Tuba Uterina Falopii
Tuba uterina dimulai dari fundus uteri sampai fimbriae. Muara tuba uterine pada corpus
uteri disebut ostium internum tuba uterina. Tuba uterina dapat dibedakan menjadi bagian-bagian
berikut:
Isthmus tuba uterina : bagian tuba yang paling sempit.
Ampulla tuba uterina : bagian tuba yang paling lebar dan merupakan tempat
terjadinya proses fertilisasi.
Infundibulum : bagian tuba berbentuk corong dan mempunyai fimbriae.
Pars intertitialis : bagian tuba yang terdapat dalam dinding uterus.
Gambar 3. Tuba Uterina Falopii
Tuba uterina berfungsi sebagai jalan yang dilalui sperma untuk mencapai ovum. Tuba
uterina didarahi oleh a. uterina (cabang a. iliaca interna) dan a. ovarica (cabang aorta
abdominalis). Aliran pembuluh balik mengikuti aliran pembuluh nadinya.
Ovarium
| Siklus Menstruasi 5
Ovarium berbentul oval dengan ukuran 4 x 2 cm. ovarium melekat pada bagian belakang
ligamentum latum uteri. Penggantungan ovarium pada dinding belakang panggul adalah
mesovarium. Ovarium terletak dalam fossa ovarii waldeyer pada dinding lateral pelvis, yang
dibatasi oleh:
Cranial : a. v. iliaca externa
Distal : a. uterina
Dorsal : a. v. iliaca interna dan n. obturatorius
Ventral : perletakan lig. Latum
Bagian-bagian ovarium:
1. Permukaan:
Facies medialis, bagian ovum yang menghadap cavum douglasi.
Facies lateralis, bagian ovum yang menghadap dinding panggul.
2. Tepi:
Margo liber, bagian belakang ovarium.
Margo mesovarius, bagian ovum yang berhadapan dengan lig.latum.
3. Ujung:
Extermitas tubaria, bagian ovum yang berdekatan dengan tuba uterina.
Extermitas uterina, bagian ovum yang berdekatan dengan uterus.
Gambar 4. Ovarium
Vagina
| Siklus Menstruasi 6
Vagina merupakan bumbung buntu dibagian sebelah cranial dan pada bagian caudalis
bermuara pada introitus vagina. Panjang vagina dari vulva sampai cervix kira-kira 8 cm.
Jalan vagina adalah vertikel dari craniodorsal kearah ventrocaudal dan dinding depan
vagina bagian cranial ditembus oleh cervix uteri. Separuh bagian cranial vagina terletak di atas
dasar panggul, sedangkan sisanya terletak didalam perineum. Pada dinding depan vagina, cervix
uteri menonjol ke dalam vagina sehingga di belakang portio vaginalis cervicis ini terdapat
lekukan yang menonjol ke dalam vagina sehingga dibelakang portio vaginalis cervicis ini
terdapat lekukan yang disebut Fornix Posterior, lekukan disebelah depan disebut Fornix
Anterior. Fornix posterior lebih dalam dari pada fornix anterior, karena fornix posterior langsung
berhubungan dengan peritoneum yang melapisi excavatio rectouterina.
Tunika mukosa vagina berlipat-lipat dan dibedakan menjadi lipat transversa atau rugae
vaginales dan lipat longitudal atau columna rugarum anterior dan posterior.
Pada sekitar orificium vagina terdapat selaput tipis berbentuk bulan sabit, yang disebut
hymen. Setelah coitus pertama kali, hymen akan robek dibagian posterior. Setelah partus, hymen
akan tercabik-cabik, dan sisanya disebut caruncula hymenalis.
Gambar 5. Vagina
GENITALIA EKSTERNAL
| Siklus Menstruasi 7
Mons Pubis
Mons pubis atau mons veneris merupakan bantalan jaringan lemak mulai dari sinfisis
pubis sampai ke vulva. Bagian ini tertutup oleh rambut berbentuk segitiga dengan dasar segitiga
di simfisis. Distribusi rambut makin ke bawah makin tipis dan sebagian rambut menutupi labia
majora.3
Vulva
Vulva disebut juga Rima Pudendi, yaitu ruangan yang terletak antara labia majora kanan
dan kiri. Vulva bermuara pada vestibulum vagina. Disebelah distal frenulum labiorum pudendi
terdapat jaringan ikat yang menyeberang disebut commisura posterior.
Vestibulum
Vestibulum berbentuk oval merupakan daerah yang dibatasi kedua labia minora, klitoris
di bagian atas, dan fourchette di bagian bawah.
Pada vestibulum terdapat enam muara/lubang, yaitu orificium uretrae, vagina, sepasang
muara kelenjar bartholin, dan sepasang muara kelanjar skene. Di antara vagina dan fourchette
terdapat fossa navikulare.
Gambar 6. Genitalia Eksternal
Labia Majora
| Siklus Menstruasi 8
Labia majora adalah lipatan yang besar dari mons pubis ke arah peritoneum, bagian luar
labia majora berambut, sedangkan bagian dalam licin dan banyak mengandung kelenjar sebasea.
Bagian depan atas labia majora kanan dan kiri bertemu pada commisura labialis majora,
sedangkan bagian bawahnya bertemu pada commisura labialis posterior.
Labia Minora
Labia minora merupakan suatu lipatan kecil pada vulva. Ke arah distal kedua sisi labia
minora membentuk frenulum labiorum pudendi. Kearah proximal labia minora berhubungan
dengan glandula clitoridis dan disebut preputium clitoridis. Glandula clitoridis pada wanita
identik dengan glans penis pada laki-laki. Labia minora kanan dan kiri membatasi sebuah ruang
yang disebut vestibulum.
STRUKTUR MIKROSKOPIK
Pada Organ Genitalia Feminina dibagi menjadi dua kelompok juga, yaitu genitalia
internal dan genitalia eksternal. Genitalia internal terdiri dari: uterus, tuba falopii, dan ovarium.
Sedangkan genitalia eksternal terdiri dari: labia majora et minora dan klitoris.4
GENITALIA INTERNAL
Uterus
Terdiri dari fundus, corpus & serviks. Dindin uterus relatif tebal & terdiri atas 3 lapisan,
yaitu: Endometrium terdiri atas epitel & lamina propria. Lapisan endometrium ada 2, yaitu:
Lapisan Basal yang paling dalam & berdekatan dengan miometrium, mengandung lamina
propria & bagian awal kelenjar uterus.
Lapisan fungsional mengandung sisa lamina propria & sisa kelenjar. Compaktum,
spongiosum, basalis.
| Siklus Menstruasi 9
Gambar 7. Uterus
Tuba Falopii
Dinding oviduk terdiri dari 3 lapisan, yaitu:
a. Mukosa. Terdiri dari epitel selapis silindris & lamina propria yang terdiri atas jaringan Ikat
longgar. Epitel mengandung 2 jenis sel: satu dengan silia dan yang lain bersifat sekretoris.
b. Lapisan otot tebal terdiri atas otot polos, Serosa yang terdiri atas peritoneum visceral.
Gambar 8. Tuba Falopii
Ovarium
Berbentuk buah kenari dengan panjang 3 cm, lebar 1,5 cm & tebal 1cm. Permukaan
ditutupi oleh selapis gepeng atau kuboid (epitel germinativum), di bawah epitel terdapat jaringan
ikat padat (tunika albuginea), daerah korteks berupa stroma yg terdiri dari jaringan fibroblas,
paling dalam yaitu daerah medulla dengan anyaman vaskular.
| Siklus Menstruasi 10
Gambar 9. Ovarium
Vagina
Terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Mukosa yaitu stratified squamos epithelium, epitel berlapis gepeng dengan tebal 150-200
um.
b. Lapisan muskularis yaitu otot polos memanjang.
c. Adventisia yaitu jaringan ikat padat kaya akan serat elastin tebal, jaringan ikat ini terdapat
sejumlah besar pleksus vena, berkas saraf & kelompoksel saraf.
GENITALIA EKSTERNA
Labia mayora terdiri lipatan kulit yg banyak mengandung jar. lemak & lap.tipis otot polos.
Labia minora terdiri atas lipatan kulit dengan jar. ikat mirip spons dipusat, dengan serat-
serat elastin.
Klitoris dibentik oleh 2 badan erektil yang berakhir pada glans klitoris rudimenter dan
sebuah prepusium.
| Siklus Menstruasi 11
SIKLUS MENSTRUASI
Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan
ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi
normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya bertanggung
jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik maupun lama siklus menstruasi. Ovarium
menghasilkan hormon steroid, terutama estrogen dan progesteron. Beberapa estrogen yang
berbeda dihasilkan oleh folikel ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan
oleh sel-sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh adalah estradiol.
Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pemeliharaan organorgan reproduktif
wanita dan karakteristik seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa. Estrogen
memainkan peranan penting dalam perkembangan payudara dan dalam perubahan siklus
bulanan dalam uterus. Progesteron juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam
uterus selama siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting untuk
menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang melapisi uterus untuk
implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi kehamilan sekresi progesteron berperan penting
terhadap plasenta dan untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Sedangkan endrogen juga
dihasilkan oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Hormon endrogen terlibat dalam
perkembangan dini folikel dan juga mempengaruhi libido wanita. Menstruasi disertai ovulasi
terjadi selang beberapa bulan sampai 2-3 tahun setelah menarche yang berlangsung sekitar umur
17-18 tahun. Dengan memperhatikan komponen yang mengatur menstruasi dapat
dikemungkakan bahwa setiap penyimpangan system akan terjadi penyimpangan pada patrum
umun menstruasi. Pada umumnya menstruasi akan berlangsung setiap 28 hari selama ±7 hari.
Lama perdarahannya sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc. Puncak
pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah pemakaian pembalut sekitar 2-3
buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8 hari.5
Ada beberapa rangkaian dari siklus menstruasi, yaitu:
1. Siklus Endometrium
2. Siklus Ovulasi
3. Siklus Hormon
| Siklus Menstruasi 12
SIKLUS ENDOMETRIUM
Siklus endometrium terdiri dari empat fase, yaitu :
a. Fase menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertai pendarahan dan
lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-rata fase ini berlangsung selama lima
hari (rentang 3-6 hari). Pada awal fase menstruasi kadar estrogen, progesteron, LH
(Lutenizing Hormon) menurun atau pada kadar terendahnya selama siklus dan kadar
FSH (Folikel Stimulating Hormon) baru mulai meningkat.
b. Fase proliferasi
Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak sekitar
hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-
15 siklus 28 hari, hari ke-18 siklus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap
kembali normal sekitar empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase ini
endometrium tumbuh menjadi setebal ± 3,5 mm atau sekitar 8-10 kali lipat dari semula,
yang akan berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi tergantung pada stimulasi estrogen yang
berasal dari folikel ovarium.
c. Fase sekresi
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode
menstruasi berikutnya. Pada akhir fase sekresi, endometrium sekretorius yang matang
dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus.
Endometrium menjadi kaya dengan darah dan sekresi kelenjar.
d. Fase iskemi/premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi.
Apabila tidak terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum yang mensekresi
estrogen dan progesteron menyusut. Seiring penyusutan kadar estrogen dan progesteron
yang cepat, arteri spiral menjadi spasme, sehingga suplai darah ke endometrium
fungsional terhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal
dan perdarahan menstruasi dimulai.
| Siklus Menstruasi 13
SIKLUS OVULASI
Ovulasi merupakan peningkatan kadar estrogen yang menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH (lutenizing hormon). Peningkatan kadar LH merangsang
pelepasan oosit sekunder dari folikel. Folikel primer primitif berisi oosit yang tidak matur (sel
primordial). Sebelum ovulasi, satu sampai 30 folikel mulai matur didalam ovarium dibawah
pengaruh FSH dan estrogen. Lonjakan LH sebelum terjadi ovulasi mempengaruhi folikel yang
terpilih. Di dalam folikel yang terpilih, oosit matur dan terjadi ovulasi, folikel yang kosong
memulai berformasi menjadi korpus luteum. Korpus luteum mencapai puncak aktivitas
fungsional 8 hari setelah ovulasi, dan mensekresi baik hormon estrogen maupun progesteron.
Apabila tidak terjadi implantasi, korpus luteum berkurang dan kadar hormon menurun. Sehingga
lapisan fungsional endometrium tidak dapat bertahan dan akhirnya luruh.
SIKLUS HORMON
Menjelang akhir siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah
menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah ini menstimulasi hipotalamus untuk
mensekresi gonadotropin realising hormone (Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH menstimulasi sekresi
folikel stimulating hormone (FSH). FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf ovarium
dan produksi estrogennya. Kadar estrogen mulai menurun dan Gn-RH hipotalamus memicu
hipofisis anterior untuk mengeluarkan lutenizing hormone (LH). LH mencapai puncak pada
sekitar hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak terjadi fertilisasi dan implantasi
ovum pada masa ini, korpus luteum menyusut, oleh karena itu kadar estrogen dan progesteron
menurun, maka terjadi menstruasi.
Hormone yang dihasilkan
Hipofisis anterior mengeluarkan hormone FSH dan LH kedua hormone ini mengatur
dihasilkan na testosterone pada pria dan estrogen serta progesterone pada wanita. Pada pria LH
merangsang sel leydig hasilkan testosterone sedangkan FSH rangsang sel sertoli untuk
menghasilkan hormone inhibin yang menghambat adenohipofisis hasilkan FSH. Dalam
spermatogenesis testosterone berperan untuk mitosis dan meiosis sedangkan FSH untuk
remodeling spermatid.6
| Siklus Menstruasi 14
Estrogen
Hormone estrogen mempunyai bentuk yang beragam yaitu estradiol, estrone dan
estrogen. FSH dan LH diperlukan untuk sintesis dan sekresi estrogen oleh folikel, tetapi
bekerja pada tempat yang berbeda. LH bekerja pada sel-sel teka mengubah kolesterol
menjadi androgen lalu selanjutnya FSH rangsang sel-sel granulose untuk mengubah
androgen menjadi estrogen. Selanjutnya estrogen ada yang disekresikan kedarah ada juga
yang tetap di folikel untuk ikut serta membentuk cairan antrum dan rangsang proliferasi
lebih lanjut sel-sel granulose. Estrogen pada tubuh wanita menyebabkan timbulnya tanda-
tanda kelamin sekunder.
Progesterone
Adalah suatu steroid yang disekresikan oleh korpus luteum, plasenta dan folikel. Kadar
progesterone pada wanita lebih tinggi dari pada pria. Karena pada wanita progesterone
dihasilkan oleh sel-sel granulose dan sejumlah kecil sel-sel folikel di ovarium. Kadar
progesterone dalam wanita mencapai puncak pada fase luteal. Organ sasaran utama
progesterone adalah uterus, payudara dan otak. Progesterone berperan dalam perubahan
progestasional di endometrium dan perubahan siklik di serviks dan vagian yang telah
dijelaskan di atas. Hormone ini memiliki efek antiestrogenik pada sael miometrium,
menurunkan kemudahan otot uterus terangsang, kepekaanya terhadap oksitosin dan
aktivitas listrik spontan sementara meningkatkan potensial membrane. Di payudara
progesterone merangsang pembentukan lobules dan alveolus. Hormone ini menginduksi
diferensiasi jaringan duktus yang telah dipersiapkan oleh estrogen dan mendorong fungsi
sekresi payudara selama laktasi. Progesterone juga bersifat termogenik dan mungkin
berperan meningkatkan suhu tubuh basal pada saat ovulasi.
| Siklus Menstruasi 15
Gangguan Haid
Adapun tanda-tanda gangguan haid adalah7:
Bagi perempuan tertentu, tidak teraturnya haid merupakan keadaan wajar, namun bagi
perempuan lainnya keadaan ini dapat merupakan tanda bagi penyakit menahun, kekurangan
darah (anemia), gangguan gizi (malnutrisi), atau mungkin adanya infeksi atau tumor dalam rahim
(uterus).
Apabila haid tidak terjadi pada saat yang seharusnya, hal ini mungkin menunjukkan
tanda kehamilan. Akan tetapi masa haid yang tidak teratur atau tidak mendapat haid sering
merupakan keadaan yang wajar bagi banyak remaja yang baru saja mendapatkan haid dan bagi
perempuan yang berusia diatas 40 tahun. Kecemasan dan gangguan emosional dapat
menyebabkan seorang wanita tidak mendapatkan haid.
Apabila perdarahan mulai terjadi selama kehamilan, hal ini hampir selalu menjadi tanda
permulaan suatu keguguran atau abortus (kematian bayi didalam kandungan) Apabila masa haid
berlangsung lebih dari enam hari, dan darah yang dikeluarkan banyak dan tidak seperti biasanya,
atau haid lebih dari satu kali dalam sebulan, maka anda harus meminta nasehat dokter. Gangguan
haid dan siklusnya, khususnya dalam masa reproduksi, dapat digolongkan kedalam kelainan
dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid:
a. Hipermenorea (Menoragia)
Hipermenorea adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal, atau lebih
lama dari normal (lebih dari 8 hari). Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam
uterus, misalnya adanya mioma uteri dengan permukaan endometrium lebih luas dari
biasa dan dengan kontraktilitas yang terganggu, polip endometrium, gangguan pelepasan
endometrium pada waktu haid, dan sebagainya. Pada gangguan pelepasan endometrium
biasanya terdapat juga gangguan dalam pertumbuhan endometrium yang diikuti dengan
gangguan pelepasannya pada waktu haid.
Terapi pada hipermenorea pada mioma uteri niscaya tergantung dari penanganan
mioma uteri, sedangkan diagnosis dan terapi polip endometrium serta gangguan
pelepasan endometrium terdiri atas kerokan.
| Siklus Menstruasi 16
b. Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang
dari biasa. Sebab-sebabnya dapat terletak pada konstitusi penderita, pada uterus
(misalnya sesudah miomektomi), pada gangguan endokrin, dan lain-lain. Kecuali jika
ditemukan sebab yang nyata, terapi terdiri atas menenangkan penderita. Adanya
hipomenorea tidak mengganggu fertilitas.
c. Polimenorea
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa ( kurang dari 21 hari).
Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa. Hal yang terakhir ini
diberi nama polimenoragia atau epimenoragia.Polimenorea dapat disebabkan oleh
gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya
masa luteal. Sebab lain adalah kongesti ovarium karena peradangan, endometriosis, dan
sebagainya.
d. Oligomenorea
Di sini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus
lebih dari 3 bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea. Perdarahan pada
oligomenorea biasanya berkurang. Oligomenorea dan Amenorea sering kali mempunyai
dasar yang sama, perbedannya terletak tingkat. Pada kebanyakan kasus oligomenorea
kesehatan wanita tidak terganggu, dan fertilitas cukup baik. Siklus haid biasanya juga
ovulator dengan masa proliferasi lebih panjang dari biasa.
e. Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya tiga bulan berturut-
turut. Lazim diadakan pembagian antara amenorea primer dan amenorea sekunder.
Amenorea primer apabila seorang wanita berumur 18 tahun keatas tidak pernah dapat
haid, sedangkan pada amenorea sekunder penderita pernah mendapat haid tetapi
kemudian tidak dapat lagi. Amenorea primer umumnya mempunyai sebab-sebab yang
lebih berat dan lebih sulit untuk diketahui, seperti kelainan-kelainan congenital dan
kelainan-kelainan genetic. Adanya amenorea sekunder lebih menunjuk kepada sebab-
sebab yang timbul kemudian dalam kehidupan wanita, seperti gangguan gizi, gangguan
metabolisme, tumor-tumor, penyakit infeksi, dan lain-lain.
| Siklus Menstruasi 17
f. Premenstrual Tension (Tegangan Prahaid)
Premenstrual tension merupakan keluhan-keluhan yang biasanya mulai satu
minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid, dan menghilang sesudah haid
datang, walaupun kadang-kadang berlangsung terus sampai haid berhenti. Gejala-gejala
yang tidak seberapa berat banyak dijumpai, terutama pada wanita berumur antara 30 dan
45 tahun. Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah,
insomia, nyeri kepala, mudah tersinggung, sukar tidur, perut kembung, mual, pembesaran
dan rasa nyeri pada mamma, dan sebagainya. Sedangkan pada kasus yang berat terdapat
depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik
tersebut diatas.
KESIMPULAN
Hipotesis diterima yaitu anak umur 16 tahun mengalami keluhan haid tidak teratur
dikarenakan gangguan mekanisme fungsional dari organ reproduksi wanita.
DAFTAR PUSTAKA
1. Inggriani YK. Buku Ajar Traktur Urogenitalis. Edisi 2. Jakarta: Bagian Anatomi FK. Ukrida;
2012.
2. Cunningham F. Gary. Obstetric Williams. edisi ke-21. Jakarta: penerbit buku kedokteran EGC; 2006.
3. Manuaba IBG, C, F. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta. EGC; 2007: 63-80.
4. Gunawijaya F, Kartawiguna E. Penuntun praktikum kumpulan foto mikroskop histology.
Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007.
5. Diunduh dari Universitas Sumatra Utara, mekanisme siklus haid:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24617/4/Chapter%20II.pdf, 20 Sept. 2012.
6. Ganong William F. buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-17. Jakarta: penerbit buku
kedokteran; 1999.
7. Sherwood lauralee. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-2. Jakarta : penerbit buku
kedokteran EGC; 2001.
| Siklus Menstruasi 18