ANALISIS PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA AKSEPTOR ...
Transcript of ANALISIS PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA AKSEPTOR ...
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
36
ANALISIS PERUBAHAN SIKLUS MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH PUSKESMAS PLAJU
PALEMBANG TAHUN 2015
Lilis Susanti Program Studi Ilmu D III Kebidanan STIKes Muhammadiyah Palembang
Email: [email protected]
ABSTRAK
Keluarga Berencana merupakan program nasional yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan penduduk Indonesia.Kontrasepsi dalam keluarga berencana terdiri dari pil, suntik dan implan yang dapat mempengaruhi perubahan siklus menstruasi. Untuk mendapatkan informasitentang alat kontrasepsi Pil, suntik dan implant terhadap perubahan siklus menstruasi dan alat kontrasepsi paling dominan yang mempengaruhi perubahan siklus menstruasi di Puskesmas Plaju kota Palembang. Untuk mendapatkan informasi mengetahui alat kontrasepsi mana yang paling dominan terhadap perubahan siklus menstruasi akseptor keluaga berencana di Puskesmas Plaju kota Palembang.
Penelitian ini mengunakan Survey Analitik dengan pendekatan cross sectional seluruh akseptor KB aktif yang menggunakan alat kontrasepsi pil, suntik dan implan di puskesmas Plaju Palembang tahun 2014, yang berjumlah 12396 akseptor KB. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 responden. teknik sampling yang digunakan sistem asidental sampling. Data yang digunakan adalah data primer dari kuesioner. Teknik analisa data dengan Chi- Square (α = 0,05) dan Regresi Logistik. Penelitian dilakukan tanggal 10 Mei -10 Juli 2015.Hasil analisis univariat menunjukkan distribusi karakteristik responden menurut umur didapatkan ≥ 30 tahun (67%), paritas rendah (58%), Pendidikan ≥ SMA (64%) tidak bekerja (72%), respondenyang menggunakan alat kontrasepsi pil (19%), yang menggunakan alat kontrasepsi suntik sebanyak (58%), dan yang menggunakan alat kontrasepsi implan sebanyak (23%).
Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara alat kontrasepsi pil terhadap siklus menstruasi (p Value = 0,087). Ada hubungan yang signifikan antara alat kontrasepsi suntik terhadap perubahan siklus menstruasi responden (p Value = 0,034) . Tidak ada hubungan yang signifikan antara alat kontrasepsi implan terhadap perubahan siklus menstruasi responden. Berdasarkan hasil analisis multivariat ada hubungan yang signifikan antara alat kontrasepsi suntik terhadap perubahan siklus menstruasi responden.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara alat kontrasepsi suntik terhadap perubahan siklus menstruasi responden. Tidak ada hubungan antara variabel, alat kontrasepsi pil dan alat kontrasepsi implant terhadap perubahan siklus menstruasi responden.Disarankan bagi responen lebih memilih alat kontrasepsi yang tidak mempengaruhi perubahan siklus menstruasi seperti, implant dan pil.
Kata Kunci : Alat kontrasepsi suntik, pil, implant dan siklus menstruasi. Daftar Pustaka : 26 (1998 -1014)
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
37
ABSTRACT
Programning Family is national program, it can compulsion the Growth Community Indonesia People. Contraception in programining family consist of pil, injection and implant can influence menstruation cycle change.The purpose of this research was to gain information about the most dominant contraceptive device against menstrual cycle change for the family planning acceptors in public health center Plaju Palembang.
This research used analytical survey method with cross sectional approach for all active family planning acceptors who use contraceptive devices such as pills, injection and implants in Public Health Center Plaju Palembang in 2014 as many as 12396 family planning acceptors. The number of sample for this research was 100 respondents. The sample was collected by using accidental sampling method. The data used for this research as the primary data taken from the questionnaire. Then, the data were analyzed by using chi-square (α=0.05) and logistic regression technique. This research was conducted from May 10 – July 10, 2015. From the result of the univariate analysis, it was found that the respondents’ characteristic distribution were as follows: age ≥ 30 years (67%), low party (58%), education ≥ High School (64%), unemployed (72%), respondents using contraceptive device: pills (19%), injection (58%) an implants (23%).
The result of bivariate analysis showed no significant correlation between contraceptive device pills with menstrual cycle (p-value=0.087). There was a significant correlation between injection with menstrual cycle (p-value=0.034).Tehere was no significant correlation between contraceptive device implant with the menstrual cycle change of the respondents. The result of multivariate analysis showed that the most dominant contraceptive devices against menstrual cycle change were injection for the family planning acceptors.
Based on the result, it is concluded that there was a correlation between contraceptive device injections with the respondents’ menstrual cycle change, but tehere were no correlation between contraceptive device pills and implants with the menstrual cycle change. It is recommended that public Health Center Plaju Palembang improve its socialization about long-term contraceptive devices. Keywoards : Contraceptive Devices: Injections, Pills, Impalants and Menstrual Cycle Literature Review : 26(1998-2014)
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
38
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan merupakan
masalah yang dihadapi oleh semua negara
baik di negara maju maupun di negara
berkembang termasuk Indonesia.Hal ini
dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah
penduduk dunia yang sangat pesat dengan
laju pertumbuhan yang tinggi.Keluarga
Berencana menurut WHO (World Health
Organisation) adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami
isteri untuk: (Anonimous). Untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk, pemerintah
Indonesia menerapkan Program Keluarga
Berencana (KB) Nasional ini diharapkan laju
pertumbuhan penduduk Indonesia dapat
ditekan. Program KB ini merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional yang
bertujuan melembagakan norma keluarga
kecil bahagia dan sejahtera. (Sarwono,
2007).
Kontrasepsi yang ada di Indonesia
beraneka ragam yaitu suntik, Pil, Implan,
alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR), dan
kontrasepsi mantap. Saat ini masyarakat
cenderung memilih kontrasepsi , suntik, Pil
dan Impalan karena kerjanya efektif,
pemakaiannya praktis, harganya relatife
murah dan aman. ( Sarwono, 2002).
Walaupun mempunyai dayaguna
tinggi dan pelaksanaanya mudah,
kontrasepsi Suntik, Pil dan implan
mempunyai efek samping terutama
mengganggu siklus menstruasi, gangguan
siklus menstruasi pada alat kontrasepsi
suntik berupa amenorea dan spotting, efek
samping pada pil hampir 30 -60%
mengalami gangguan mentruasi seperti
perdarahan bercak (spotting), perdarahan
menyerupai haid (breakthroung bleeding ),
variasi dalam panjang siklus menstruasi dan
kadang –kadang amenorea sedangkan
pada implan sering ditemukan efek samping
berupa gangguan pola menstruasi
utamanya pada Norplant, terutama 6
sampai 12 bulan pertama, beberapa
perempuan mungkin haid berenti sama
sekali. (Pinem.S . 2009)
Pada tahun 2013 di Provinsi
Sumatera Selatanpeserta KB aktif
mencapai (76,04%) peserta dari total
pasangan usia subur. Proporsi
berdasarkan penguna alat kontrasepsi
yaitu suntik (40,1%) peserta, pil (26,2%)
implant sebesar (18, 9%). (BKKBN 2013).
Data dari Puskesmas Plaju Palembang
tahun 2013 tercatat peserta KB sejumlah
12.847 akseptor. Peserta KB aktif 85,3%,
akseptor KB suntik sebanyak (49,4%)
Akseptor. KB Pil sebanyak (46,6%) dan
akseptor Implant sebanyakl (0,9%). Dan
data pada tahun 2014 tercatat peserta KB
aktif (85,2%) akseptor KB Suntik sebanyak
(43%) akseptor, KB Pil sebanyak (28%)
akseptor, Implan sebanyak (15%) akseptor.
Karena Belum adanya data tentang efek
samping pemakaian kontrasepsi pil, suntik
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
39
dan implant di kota Palembang Sehingga
penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Analisis perubahan siklus
menstruasi akseptor keluarga berencana di
wilayah Puskesmas Plaju Palembang tahun
2015.
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk mendapatkan
informasitentang alat kontrasepsi Pil, suntik
dan implant terhadap perubahan siklus
menstruasi dan alat kontrasepsi paling
dominan yang mempengaruhi perubahan
siklus menstruasi di Puskesmas Plaju kota
Palembang.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Diperolehnya informasipemakaian alat
kontrasepsi pil, pada akseptor
keluarga berencana di Puskesmas
Plaju Palembang.
2. Diperolehnya informasi pemakaian
alat kontrasepsi suntik pada akseptor
keluarga berencana di Puskesmas
Plaju Palembang.
3. Diperolehnya informasi pemakaian
alat kontrasepsi implan pada akseptor
keluarga berencana di Puskesmas
Plaju Palembang.
4. Untuk menganalisis hubungan alat
kontrasepsi pil, dengan siklus
menstruasi pada akseptor keluarga
berencana di Puskesmas Plaju
Palembang.
5. Untuk menganalisis hubungan alat
kontrasepsi suntik terhadap siklus
menstruasi akseptor keluarga
berencana di Puskesmas Plaju
Palembang.
6. Untuk menganalisis hubungan alat
kontrasepsi implant terhadap siklus
menstruasi akseptor keluarga
berencana di Puskesmas Plaju
Palembang.
7. Diperolehnya informasi tentang alat
kontrasepsi yang paling dominan
yang ‘mempengaruhi’ siklus
menstruasi akseptor keluarga
berencana di kota Palembang.
1.3 Manfaat Penelitia
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman serta
wawasan dalam melakukan penelitian
selanjutnya serta sebagai penerapan
ilmu yang telah didapat selama studi.
2. Bagi ibu yang menggunakan
kontrasepsi.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapatmemberikan
masukan/pengetahuan ibu tentang
kontrasepsi hormonal.
3. Bagi BKKBN.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapatmemberikan masukan guna
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
40
peningkatan pelayanan keluarga
berencanan demi terciptanya metode
kontrasepsiefektif.
2. METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah
menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan cross
sectional. Populasi yang diambil dalam
penelitian ini adalah seluruh akseptor KB
aktif yang menggunakan alat
kontrasepsi Pil, Suntik dan Implan di
Puskesmas Plaju Palembang tahun
2014, yang berjumlah 12396 akseptor
KB. Sampel adalah sebagian yang
diambil dari keseluruhan populasi yang
diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Jumlah sampel didapatkan 100aks
eptor suntik, pil dan implan.Pengumpulan
data dengan wawancara menggunakan
kuesioner yang sudah disusun peneliti
dan telah di uji validitas dan
reliabilitas.Analisis bivariat menggunakan
uji Chi-Square dengan derajat
kepercayaan 95% dan α = 0,05 sehingga
dapat diketahui ada tidaknya hubungan
yang bermakna.
Analisis multivariat dengan regresi
logistik ganda. Dilakukan dengan cara
menghubungkan beberapa variabel
independen dengan satu variabel
dependen pada waktu yang bersamaan.
untuk melihat faktor yang paling dominal
terhadap pengaruh alat kontrasepsi
terhadap perubahan siklus menstruasi
akseptor keluarga berencana.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Distribusi Umur
Tabel 3.1
Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Umur Di puskesmas Plaju
Palembang
Umur Jumlah Persentase
(%)
< 35 tahun 67 67
≥ 35 tahun 33 33
Total 100
Dari tabel diatas didapatkan bahwa
lebih banyak responden berumur <35
tahun sebanyak (67%) .
3.2 Distribusi paritas
Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Paritas Di Puskesmas Plaju
Palembang
Dari tabel diatas didapatkan bahwa
lebih banyak responden yang mempunyai
paritas rendah sebanyak ( 58%)
Paritas Jumlah Persentase (%)
Rendah 58 58
Tingggi 42 42
Total 100
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
41
3.3 Distribusi Pendidikan
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Pendidikan Di Puskesmas
Plaju Palembang
Pendidikan Jumlah Persentase (%)
< SMA 36 36
≥ SMA 64 64
Total 100
Dari tabel diatas didapatkan bahwa
lebih banyak responden yang
berpendidikan ≥ SMA sebanyak ( 64%) .
3.3 Distribusi Pekerjaan
Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Responden
berdasarkan Pekerjaan Di puskesmas Plaju
Palembang
Dari tabel diatas didapatkan bahwa lebih
banyak responden yang tidak bekerja
sebanyak ( 72%) .
3.4 Distribusi Alat Kontrasepsi Pil
Tabel 3.4
Distribusi Responden Menurut Alat
Kontrasepsi Pil Pada Akseptor Keluarga
Berencana Di Wilayah Puskesmas Plaju
Palembang Tahun 2015
No Kontrasepsi
Pil
Jumlah Persentase
(%)
1.
2.
Ya
Tidak
19
81
19
81
Total 100 100
3.5 Distribusi Alat Kontrasepsi suntik
Tabel 3.5
Distribusi Responden Menurut Alat
Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Keluarga
Berencana Di Wilayah Puskesmas Plaju
Palembang Tahun 2015
No Kontrasepsi
Suntik
Jumlah Persentase
(%)
1.
2.
Ya
Tidak
58
42
58
42
Total 100 100
Dari tabel diatas diketahui bahwa
responden yang menggunakan alat
kontrasepsi suntik sebanyak.
3.6 Distribusi Alat Kontrasepsi Implant
Tabel 3.6
Distribusi Responden Menurut Alat
Kontrasepsi Suntik Pada Akseptor Keluarga
Berencana Di Wilayah Puskesmas Plaju
Palembang Tahun 2015
No Kontrasepsi
Implant
Jumlah Persentase
(%)
1.
2.
Ya
Tidak
23
77
23
77
Total 100 100
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
Tidak bekerja 72 72 Bekerja 28 28
Total 100
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
42
Dari tabel diatas diketahui bahwa
responden yang menggunakan alat
kontrasepsi implant sebanyak (23%)
Hasil uji univariat terhadap responden
yang menggunakan alat kontrasepsi pil dan
mengalami gangguan siklus menstruasi
sebanyak 11 responden (19%). Sedangkan
responden yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi pil dan me ngalami gangguan
siklus menstruasi sebanyak 63 responden
(81%).
Hasil uji statistik diperoleh p Value =
0,087 maka Ha ditolak. dapat disimpulkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara alat kontrasepsi pil terhadap siklus
menstruasi responden.
4. Analisa Bivariat
Tabel 4.1 Hubungan Perubahan Siklus Menstruasi Akseptor Keluarga Berencana Pil
Di Wilayah Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2015
No Kontrasepsi Pil
Siklus Menstruasi
Jumlah P
Value OR
Tidak Normal
Normal
N % N % N %
1. Ya 11 14,9 8 30,8 19 19,0
0,087 0,3 2. Tidak 63 85,1 18 69,2 81 81,0
Jumlah 74 100 26 100 100 100
Tabel 4.2
Hubungan Perubahan Siklus Menstruasi Akseptor Keluarga Berencana Suntik Di Wilayah Puskesmas Plaju Palembang
Tahun 2015
No Kontrasepsi
Suntik
Siklus Menstruasi
Jumlah P
Value OR
Tidak Normal
Normal
N % N % N %
1. Ya 48 64,9 10 38,5 58 58,0
0,034 2,9 2. Tidak 26 35,1 16 61,5 42 42,0
Jumlah 74 100,0 26 100,0 100 100,0
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
43
Hasil uji univariat terhadap
responden yang menggunakan alat
kontrasepsi suntik dan mengalami
gangguan siklus menstruasi sebanyak 48
responden (64,9%). Sedangkan responden
yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
suntik dan mengalami gangguan siklus
menstruasi sebanyak 26 responden (35,1%)
Hasil uji statistik diperoleh p Value =
0,034 maka Ha diterima.
Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara alat kontrasepsi
suntik terhadap siklus menstruasi
responden.
Dari hasil analisis diperoleh pula
nilai OR = 2,9 artinya responden yang
menggunakan alat kontrasepsi suntik
memiliki resiko 2,9 kali untuk mengalami
gangguan siklus menstruasi dibandingkan
dengan yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi suntik.
gangguansiklus menstruasi sebanyak 59
responden (79,7%).Hasil uji statistik
diperoleh p Value = 0,277 maka Ha ditolak.
dapat disimpulkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara alat
kontrasepsi implant terhadap siklus
menstruasi responden.
Tabel 4.3 Hubungan Perubahan Siklus Menstruasi Akseptor Keluarga Berencana Implan
Di Wilayah Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2015
No Kontrasepsi
Implant
Siklus Menstruasi Jumlah P
Value OR Tidak normal Normal
N % N % N %
1. Ya 15 20,3 8 30,8 23 23,0
0,277 0,5 2. Tidak 59 79,7 18 69,2 77 77,0
Jumlah 74 100,0 26 100,0 100 100,0
Hasil uji univariat terhadap responden yang
menggunakan alat kontrasepsi implant dan
mengalami gangguan siklus menstruasi
sebanyak 15 orang (20,3%). Sedangkan
responden yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi implant dan mengalami
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
44
5. Analis Multivariat
6.SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan
1. Gambaran karakteristik distribusi
frekuensi umur pasien ≥ 35 tahun
(67%), paritas rendah (58%),
Pendidikan ≥ SMA (64%), dan tidak
bekerja (72%) di wilayah kerja
puskesmas Plaju Palembang tahun
2015.
2. Distribusi responden menurut
pemakaian alat kontrasepsi pil pada
akseptor keluarga berencana
berjumlah 19 orang.
3. Distribusi responden menurut
pemakaian alat kontrasepsi suntik
pada akseptor keluarga berencana
berjumlah 58 orang
4. Distribusi responden menurut
pemakaian alat kontrasepsi implan
Tabel 5
Hasil Analisis Multivariat (Model Dasar) Regresi Logistik Jurnal perubahan siklus Menstruasi pada Pemakaian Aseptor KB
Variabel Penelitian B S.E. Wald Sig. Exp(B)
95,0% C.I.for EXP(B)
Lower Upper
Alat kontrasepsi pil -934 0.536 3.038 0,81 0.393 0.137 1.125
Alat Kontrasepsi Suntik 0.940 ..471 5.289 .019 2.954 1.174 7.435
Constant -2.652 .764 12.034 .001 .071
Berdasarkan analisis multivariat diketahui
bahwa setelah mendapatkan p Value< 0,25
pada variabel tersebut dapat dilihat bahwa
variabel alat kontrasepsi pil dan alat
kontrasepsi suntik dapat dilanjutkan
analisis multivariat. Berdasarkan tabel
diatas variabel hasil analisis regresi
logistik dalam analisis multivariat diperoleh
bahwa yang paling berhubungan dengan
perubahan siklus menstruasi adalah
kontrasepsi suntik dengan nilai p Value =
0,019 nilai CI 0.1.174 - 7435 dan Exp (B) =
2.954 Alat kontrasepsi suntik merupakan
alat kontrasepsi yang paling dominan
dalam terjadinya perubahan siklus
menstruasi pada akseptor keluarga
berencana.
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
45
pada akseptor keluarga berencana
berjumlah 23 orang.
5. Ada hubungan yang signifikan
antara alat kontrasepsi suntik
terhadap perubahan siklus
menstruasi responden.
6. Tidak ada hubungan yang signifikan
antara alat kontrasepsi implant
terhadap perubahan siklus
menstruasi responden.
7. Alat kontrasepsi suntik merupakan
alat kontrasepsi yang paling
dominan untuk terjadinya perubahan
siklus menstruasi.
6.2 Saran
1. Puskesmas Plaju Palembang
Disarankan bagi pihak pengelola
program KB di Puskesmas Plaju
Palembang, dalam rangka
memasyarakatkan alat kontrasepsi
berjangka pangjang hendaknya
untuk meningkatkan penyuluhan
mengenai kontrasepsi berjangka
pangjang salah satunya implant,
diarahkan pada sasaran pasangan
usia subur yang memakai
kontrasepsi pil dan suntik.
2. Bagi para peneliti.
Agar dapat melakukan penelitian
lebih lanjut terhadap faktor – faktor
lainnya selain faktor – faktor yang
bersangkutan dengan peserta KB
yang mungkin mempunyai
hubungan dengan pemilihan alat
kontrasepsi khusus di wilayah
puskesmas Plaju Palembang.
DAFTAR PUSTAKA Anggraini, yeti, martini,2012,
Pelayanan Keluarga Berencana,.
Cetakan,Pertama , Penerbit Rohima
Press. (hal 133, 142, 193)
Arikunto, S. (2003).
Prosedur penelitian suatu
pendekatan praktek, Edisi revisi V.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Avinasiam.(2010).
Gambaran efek samping pada KB
implan di Desa Kedawung
Kecamatan Pejagoan Kabupaten
kebumen tahun 2009.KTI yang tidak
dipublikasikan, Akademi kebidanan
YLPP Purwokerto. Baziad, A.
(2002). Kontrase
Anonymous. (2014)
Kependudukan dan keluarga
berencana. (online)
(http://www.bappenas.go.id) Diakses
pada tanggal 28 November 2014.
Niger J Clin. Pract ( 2007).
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
46
Analysis of weight, packed cell
volume changes and menstrual
pattern in Norplant implant acceptors
in Ilorin, Nigeria.
Arum dkk,(2008)
Panduan Lengkap Pelayanan KB
Terkini.Jogjakarta :Mitra Cendika
Press
Dinas Kesehatan Kota. Palembang.2012
.Profil Kesehatan Kota Palembang
Tahun
2012.www.dinkes.palembang.go.id
Kumalasari .I dan Andhyatoro I,
2012.Kesehatan Reproduksi. .
Jakarta : Salemba Medika.
Manuaba dkk (2009),
Memahami Kesehatan Reproduksi
wanita penerbit, Jakarta, EGC Edisi
ke 2.
Manuaba, I, (1998),
Ilmu Kebidanan , Penyakit
Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan,
Jakarta, EGC
Mekar , (2009.)
Jurnal keperawatan FKIK
Universitas Jenderal Soediman
purwokarto (diakses pada tanggal
17 Maret 2015)
Muharti dkk, (2009).
Studi penggunaan kontrasepsi
hormonal pada pasangan subur di
wilayah kerja puskesmas Air
Bintuan, Kecamatan girimulya,
Bengkulu Utara.UNIB.
Notoadmojo, Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian Kesehatan
.Jakarta : Reneka cipta.
Hanafi.G .dkk, (2007).
Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal Dan Neonatal ,
Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Hartanto, (2008).
Keluarga Berencana dan
Kontrasepsi,,CV Muliasari,Jakarta :
Pustaka Sinar Harapan.
Handayani,Sri, (2010).
Buku Ajar Pelayanan Keluarga
Berencana,Jogjakarta :Pustaka
Rihama
Suratun, dkk (2008).
Pelayanan Keluarga Berencana
Dan Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta
, Trans Info Media.
Hartanto, H, (2004),
keluarga berencana dan
kontrasepsi, Jakarta, Pustaka Sinar
Harapan.
Volume 3, Edisi 2, Desember 2015
47
Handayani, S, (2010).
Buku Ajar Pelayanan Keluaraga,
Berencanan, Yogyakarta, Pustaka
Rihama
Sutisna. (2010).
BKKBN targetkan laju pertumbuhan
penduduk 1,1 persen pada 2015.
terdapat pada: http:/ /
www.tempointeraktif.com/ hg/ kesra/
2010/ 11/ 01/ brk, 20101101-
288665,id.html. diakses: tanggal 6
Desember 2010.
Uliyah, M. (2010).
Awas KB: Panduan aman dan sehat
memilih alat kontrasepsi.
Yogyakarta: Bintang Pustaka Abadi.
Varney, H., Kriebs, J.M., & Gegor, L.C.
(2007).
Saifuddin, A. B. Rachimbadhi, T., &
Wiknjosastro, H. (Eds.). (2007).
Ilmu kebidanan.Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Sugiyono, (2009)
Metode penelitian kuantitatif
kualitatif dan R&D, Bandun g
Alfabeta.
Srikanthan P et al. (2011)
Polycystic Ovarian Syndrome: the
next cardiovascular dilemma in
women. Endocrinol Metab Clin North
Am 2006; 35(3): 611-31.
Riyanti J, 2012
Jurnal Biometrika dan
Kependudukan Hubungan Jenis Dan
Lama Pemakaian Kontrasepsi
Hormonal Dengan Gangguan
Menstruasi di Bidan Praktek Swasta
Wiknjosastro, H., Saifuddin, A.B., &
Rachimhadhi, T. (Eds.).(2008). Ilmu
kandungan. Jakarta: