SIKLUS MENSTRUASI

8
 1. SIKLUS MENSTRUASI ENDOKRINOLOGI SIKLUS MENSTRUASI Pengendalian maturasi folikel dan proses ovulasi dilakukan oleh poros hipotalamus-hipofisis- ovarium. Hipotalamus mengendalikan siklus haid, namun organ ini sendiri dapat pula dipengaruhi oleh pusat otak yang lebih tinggi, sehingga faktor kecemasan ataupun gangguan kejiwaan lain dapat mengganggu pola haid yang normal. Hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui pengeluaran GnRH-Go nadotropin Releasing Hormon. GnRH melalui sistem sirkulasi portal menuju hipofisis anterior dan menyebabkan gonadotrof hipofisis melakukan sintesa dan pelepasan FSH-  foliclle stimul ating hormone  dan LH- Luteinizing hormone. FSH akan menyebabkan proses maturasi folikel selama fase folikuler dan LH berperan dalam proses ovulasi serta produksi progesteron oleh corpus luteum. Aktivitas siklis dalam ovarium berlangsung melalui mekanisme umpan balik diantara ovarium  hipotalamus dan hipofisis.

description

siklus menstruasi

Transcript of SIKLUS MENSTRUASI

  • 1. SIKLUS MENSTRUASI

    ENDOKRINOLOGI SIKLUS MENSTRUASI

    Pengendalian maturasi folikel dan proses ovulasi dilakukan oleh poros hipotalamus-hipofisis-

    ovarium. Hipotalamus mengendalikan siklus haid, namun organ ini sendiri dapat pula

    dipengaruhi oleh pusat otak yang lebih tinggi, sehingga faktor kecemasan ataupun gangguan

    kejiwaan lain dapat mengganggu pola haid yang normal.

    Hipotalamus mempengaruhi hipofisis melalui pengeluaran GnRH-Gonadotropin Releasing

    Hormon. GnRH melalui sistem sirkulasi portal menuju hipofisis anterior dan menyebabkan

    gonadotrof hipofisis melakukan sintesa dan pelepasan FSH-foliclle stimulating hormone dan LH-

    Luteinizing hormone.

    FSH akan menyebabkan proses maturasi folikel selama fase folikuler dan LH berperan dalam

    proses ovulasi serta produksi progesteron oleh corpus luteum.

    Aktivitas siklis dalam ovarium berlangsung melalui mekanisme umpan balik diantara ovarium

    hipotalamus dan hipofisis.

  • Siklus Ovarium

    1. Folikuler

    FASE FOLIKULER

    HARI KE 1 - 10

    Pada awal siklus, kadar FSH dan LH relatif tinggi dan hormon ini akan merangsang

    pertumbuhan 10 20 folikel namun hanya 1 folikel yang dominan yang menjadi

    matang dan sisanya akan mengalami atresia. Kadar FSH dan LH yang relatif tinggi

    dipicu oleh penurunan kadar estrogen dan progesteron pada akhir fase sebelumnya.

    Selama dan segera setelah haid, kadar estrogen relatif rendah namun dengan

    pertumbuhan folikel kadarnya akan segera meningkat.

    Hari KE 10 - 14

  • Dengan bertambahnya ukuran folikel, terjadi akumulasi cairan diantara sel

    granulosa dan menyebabkan terbentuknya anthrum, sehingga folikel primer

    berubah bentuk menjadi folikel dgraaf, disini oosit menempati posisi

    excenteric dan dikelilingi oleh 2 3 lapisan sel granulosa dan disebut sebagai

    cumulus oophorus

    Dengan semakin matangnya folikel, kadar estrogen menjadi semakin

    bertambah (terutama dari jenis estradiol) dan mencapai puncaknya 18 jam

    sebelum ovulasi. Dengan semakin meningkatnya kadar estrogen, produksi

    FSH dan LH menurun ( umpan balik negatif ) untuk mencegah

    hiperstimulasi ovarium dan maturasi folikel lainnya.

    2. Luteal

    FASE LUTEAL

    HARI 15 - 28

    Sisa folikel yang telah ruptur berada didalam ovarium. Sel granulosa mengalami

    luteinisasi dan membentuk corpus luteum. Corpus luteum merupakan sumber

    utama dari hormon steroid seksual, estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh

    ovarium pada fase pasca ovulasi (fase luteal)

  • Terbentuknya corpus luteum akan menyebabkan sekresi progesteron terus

    meningkat dan terjadi pula kenaikan kadar estradiol berikutnya.

    Selama fase luteal, kadar gonadotropin tetap rendah sampai terjadi regresi corpus

    luteum pada hari ke 26 28. Bila terjadi konsepsi dan implantasi, corpus luteum

    tidak akan mengalami regresi oleh karena keberadaanya dipertahankan oleh

    gonadotropin yang diproduksi oleh trofoblas. Namun, bila tidak terjadi konsepsi dan

    implantasi, corpus luteum akan mengalami regresi dan siklus haid akan mulai

    berlangsung kembali.

  • Akibat penurunan kadar hormon steroid, terjadi peningkatan kadar gonadotropin

    dan siklus haid akan berlangsung kembali.

    Siklus endometrium

    Endometrium memberikan respon secara khas terhadap progestin, androgen dan estrogen. Inilah

    sebabnya mengapa endometrium dapat mengalami proses haid dan memungkinkan terjadinya

    proses implantasi hasil konsepsi saat terjadi proses kehamilan

    Secara fungsional, endometrium dibagi menjadi 2 zona :

    1. Bagian luar ( stratum fungsionalis ) yang mengalami perubahan morfologik dan fungsional secara siklis

    2. Bagian dalam ( stratum basalis ) yang secara relatif tidak mengalami perubahan dan berperan penting dalam proses penggantian sel endometrium yang terkelupas saat haid.

    Arteri basalis berada dalam stratum basalis dan arteri spiralis khususnya terbentuk dalam

    stratum fungsionalis.

    Perubahan siklis endometrium secara histofisiologi dibagia menjadi 3 stadium :

    fase menstruasi, fase proliferasi (estrogenik) dan fase sekresi ( progestasional)

    1. Menstruasi

    FASE MENSTRUASI

    Secara normal fase luteal berlangsung selama 14 hari.

    Pada saat-saat akhir corpus luteum, terjadi penurunan produksi estrogen dan

    progesteron. Penurunan ini diikuti dengan kontraksi spasmodik dari arteri spiralis

    sehingga terjadi ischemik dan nekrosis lapisan superfisial endometrium sehingga

    terjadi perdarahan.

    Vasospasme nampaknya merupakan akibat adanya produksi prostaglandin lokal.

    Prostaglandin juga menyebabkan kontraksi uterus saat haid. Darah haid tidak

    mengalami pembekuan oleh karena adanya aktivitas fibrinolitik dalam pembuluh

    darah endometrium yang mencapai puncaknya saat menstruasi.

    2. proliferasi

    FASE PROLIFERASI

    Selama fase folikuler, endometrium terpapar dengan sekresi estrogen. Pada akhir

    haid, regenerasi endometrium berlangsung dengan cepat.

    Pada stadium ini Fase Proliferasi , pola kelenjar endometrium adalah regular dan

    tubuler, sejajar satu sama lain dan mengandung sedikit cairan sekresi.

  • 3. ovulasi

    OVULASI

    HARI KE 14 Ovulasi terjadi dengan pembesaran folikel yang cepat dan diikuti protrusi

    permukaan kortek ovarium dan pecahnya folikel menyebabkan keluarnya

    oosit dan cumulus oophorus yang melekat dengannya.

    Pada sejumlah wanita Kadang-kadang proses ovulasi ini menimbulkan rasa

    sakit sekitar fossa iliaka yang dikenal dengan nama mittelschmerz . Peningkatan kadar estradiol pada akhir mid-cycle diperkirakan akibat LH

    surge dan penurunan kadar FSH akan menyebabkan peristiwa umpan balik positif. Sesaat sebelum ovulasi terjadi penurunan kadar estradiol secara tiba-

    tiba dan peningkatan produksi progesteron.

    4. sekresi

    hal 92

    3. Perubahan Hormonal pada wanita normal dan hamil

    Hormon yang mempengaruhi kehamilan

    1.HCG (Human Chorionic Gonadotropin)Hormon HCG terdeteksi 8-9 hari setelah

    pembuahan dan merupakandasar dari tes kehamilan. Sekresi hormone ini dapat

    diukur,segera setelah blastokista berimplantasi dalam endometrium. Kadar HCG

    meningkat cepatmenjadi 2 kali lipat setiap 48 jam hingga kehamilan 6

    minggu.a . F u n g s i 1.Untuk mempertahankan corpus luteum dan

    mencegah mentruasiselama kehamilan2.Memiliki fungsi yang sama dengan LH

    yang disekresikan kelenjar hipofisis yang menyebabkan meningkatnya estrogen dan

    progesterone3 . M e r a n g s a n g t e s t o s t e r o n e b . D a m p a k Morning sick

    (mual-mual) karena akibat dari tingginya kadar HCG dalamdarah meningkat .

  • 4. 5. 2. HCS (Human Chorionic Somatomammotropin)Merupakan hormone plasenta yang

    baru ditemukan. Hormon inimerupakan protein dengan berat molekul 38.000 yang

    mulaidisekresikan oleh plasenta kurang lebih minggu kelima kehamilan.Sekresi HCS

    meningkat secara progresif selama masa

    kehamilan(Pustaka.Unpad.ac.id)a . F u n g s i 1.Memiliki fungsi yang

    berhubungan dengan nutrisi bagi ibu dan janin 2 . P r o s e s

    l a k t a s i 3 . M em b an t u menu r un k an s ens i t i v e i n s u l i n 4 . S e b a g a i

    h o r m o n e

    p e r t u m b u h a n (Pustaka.unpad.ac.id) b . D a m p a k 1.Penurunan glukosa

    oleh ibu sehingga membuat jumlah glukosayang tersedia untuk fetus lebih

    besar.2.Meningkatkan pelepasan asam lemak dari cadangan lemak ibusehingga

    menyediakan sumber energy pengganti untuk metabolism ibu.(Pustaka.unpad.ac.id)

    6. 7 . 3. HPL (Human Placental lactogen)Merupakan hormon yang dihasilkan oleh plasenta.

    Hormon inimerupakan hormone protein yang merangsang pertumbuhan

    danmenyebabkan perubahan dalam metabolism karbohidrat dan lemak.Hormonini

    produksinya terus naik pada saat matang mencapai 2

    gram/hari.(kusmiyati,2008)a . F u n g s i 1 . P en t in g da l am m em p ro du ks i

    A S I2 . Mi r i p d en gan h or mo n e pe r t um buh an b . D a m p a k 1.Bersifat

    diabetogenik sehingga kebutuhan insulin wanita hamilmengalami kenaikan.

    2.Membuat rasa sakit dan ngilu pada putting ketika

    disentuh.3 . M e m p e r b e s a r p a y u d a r a

    8. 9. 4 . P i t u i t a r y G o n o d o t r o p i n Yang termasuk dalam Pituitary Gonadotropin yaitu

    FSH dan LH. FSHdan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan,

    karenaditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.

    (kusmiyati,2008)5 . P r o l a k t i n Prolaktin termasuk hormone Pituitary

    Gonodotropin. Produksi prolaktin padasaat kehamilan meningkat sebagai dari kenaikan

    sekresi estrogen.Sekresi air susu dihambat oleh estrogen di tingkat target organ. Berasal

    dari hipofisis.(pustaka.unpad.ac.id)a . F u n g s i Memperbesar payudara untuk

    merangsang produksi ASI

    10. 11. 6. MSH( Melanocyte Stimulating Hormone)Hormon ini merangsang kulit untuk

    menghasilkan pigmen dankadarnya meninggi selama kehamilan. Meningginya kadar

    hormone ini dapatmembuat ibu hamil mengalami pigmentasi atau hitamnya kulit di

    bagiantertentu, biasanya pada leher Mommy

    12. .7 . T i r o k s i n Kelenjar tiroid mengalami hipertrofi hingga 50% dan produksi T4meningkat . Tetapi T4 bebas relative tetap karena thyroid binding globulinmeninggi.

    (kusmiyati,2008)

    (cari di slide dr.din, plus buku ijo)

  • 3. Peran estrogen dalam cirri sex sekunder

    Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh

    hipofisis (pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat

    kerja hormon ini, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul

    ciri-ciri kelamin sekunder yang dapat membedakan antara perempuan dan

    laki-laki. Dengan kata lain, pubertas terjadi karena tubuh mulai memproduksi

    hormon-hormon seks sehingga alat reproduksi telah berfungsi dan tubuh

    mengalami perubahan.

    Hormon seks yang memengaruhi perempuan adalah estrogen dan progesteron

    yang diproduksi di indung telur, sedangkan pada laki-laki diproduksi oleh

    testis dan dinamakan testosteron. Hormon-hormon tersebut ada di dalam darah

    dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingga terjadilah beberapa

    pertumbuhan

    4. Peran ESTROGEN PADA KEHAMILAN

    5. BERAT MOLEKUL

    6. SISTEM ENDOKRIN