Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

15
SIKLUS KONVERSI LINGKUNGAN MANUFAKTUR KELAS DUNIA DI SUSUN OLEH: Wiwin Windari (43209120133) Feni Damayanti (43209110159) Ratna Aryanti (43209120038) Widya () Sumiati () 1

description

Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Transcript of Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Page 1: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

SIKLUS KONVERSI LINGKUNGAN

MANUFAKTUR KELAS DUNIA

DI SUSUN OLEH:

Wiwin Windari (43209120133)

Feni Damayanti (43209110159)

Ratna Aryanti (43209120038)

Widya ()

Sumiati ()

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

JAKARTA 2012

1

Page 2: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

KATA PENGANTAR

Salam Damai Sejahtera,

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala Rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan makalah kelompok ini

dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok yang akan

dipresentasikan pada pelajaran Sistem Informasi Akuntansi di fakultas

Ekonomi jurusan Akuntasi Universitas Mercubuana Jakarta. Adapun judul

yang diberikan adalah ”SIKLUS KONVERSI LINGKUNGAN MANUFAKTUR

KELAS DUNIA”.

Kami menyadari bahwa tidak ada hal yang sempurna dalam kehidupan

ini, begitu pula makalah ini masih jauh dari sempurna. Masih banyak terdapat

kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami

dimiliki. Namun demikian kami tetap berusaha sebaik- baiknya agar dapat

menyelesaikan tugas makalah kelompok ini.

Atas segala petunjuk dan bimbingan dikelas yang diberikan kami

ucapkan terimakasih.

2

Page 3: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

DAFTAR ISI

Halaman

Judul................................................................................................................1

Kata Pengantar...............................................................................................2

Daftar Isi..........................................................................................................3

I. PERUSAHAAN KELAS DUNIA...................................................................4

II.FLEKSIBILITAS PRODUKSI.......................................................................

2.1 Reorganisasi Fisik Fasilitas Produksi................................................

2.2 Otomatisasi Proses Produksi............................................................

2.3 Pengurangan Persediaan....................................................................

2.4 Kualitas Produksi yang Tinggi..........................................................

III.IMPLIKASI AKUNTANSI DAN SIA

3.1 Perubahan dalam Teknik Akuntansi................................................

Daftar Pustaka............................................................................................

3

Page 4: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

I. PERUSAHAAN KELAS DUNIA

Perusahaan kelas dunia adalah suatu perusahaan yang telah

mencapai standar tinggi dan telah menjalani perubahan-perubahan

mendasar dari bentuk organisasi dan manajemen tradisional. Jenis

perusahaan ini terus-menerus melakukan peningkatan di semua aspek

kegiatan operasinya, termasuk prosedur manufakturnya.

Contoh perusahaan kelas dunia di Indonesia antara lain PT.Unilever,

PT.Bank Central Asia, PT.Telkom Indonesia, PT.Gudang Garam,

PT.Semen Gresik, dan PT.Indofood Sukses Makmur.

Perusahaan kelas dunia memerlukan metode akuntansi yang baru

dan system informasi baru juga, yang :

1. Menunjukkan apa yang penting bagi para pelanggan (seperti misalnya

kualitas dan jasa)

2. Mengidentifikasi produk-produk yang menguntungkan.

3. Mengidentifikasi para pelanggan yang menguntungkan.

4. Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan operasi dan produk.

5. Mendukung pengguna aktivitas dan proses yang menambah milai di

dalam organisasi dan mengidentifikasi nama yang tidak menambah nilai.

6. Secara efisien mendukung pemakai majemuk dari informasi keuangan

dan non-keuangan.

II. FLEKSIBILITAS PRODUKSI

II.1Reorganisai Fisik Fasilitas Produksi

Ketidakefisienan dalam tata letak prabik tradisional menambah biaya

penanganan, waktu konversi, dan bahkan persediaan dalam proses

produksi.

II.2Otomatisasi Proses Produksi

Otomatisasi merupakan inti dari lingkungan produksi yang berfungsi

dengan baik. Melalui penggantian tenaga kerja dengan otomatisasi,

perusahaan dapat menjadi lebih efisien sehingga akan menjadi lebih

kompetitif.

4

Page 5: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Ada beberapa generasi kemajuan otomatisasi menuju kelas dunia yang

terdiri dari:

Produksi tradisional

Lingkungan produksi tradisional terdiri dari berbagai jenis mesin, yang

masing-masing dikendalikan oleh seorang operator. Karena mesin-

mesin ini membutuhkan banyak waktu penyetelan , biaya penyetelan

harus disebarkan dalam operasi produksi berjumlah besar.

Teknologi yang berdiri sendiri (island of technology)

Otomatisasi digambarkan dalam pulau-pulau yang terpisah-pisah dan

yang berdiri sendiri dalam lingkungan tradisional. Teknologi yang

berdiri sendiri ini dikendalikan oleh mesin numeric computer

(CNC―computer numerical controlled).

Penyederhanaan proses

Penyederhanaan proses berfokus pada kompleksitas tata letak fisik

produksi di lantai pabrik. Berbagai jenis mesin CNC diatur dalam sel

(cell) untuk menghasilkan sebuah bagian lengkap dari awal sampai

akhir di satu lokasi dan tidak ada keterlibatan manusia dalam sel.

Produksi yang Diintergrasikan Dengan Komputer

Desain berbantuan computer (computer aided design―CAD)

CAD digunakan untuk untuk produk yang lebih baik secara lebih

cepat. Sistem CAD juga meningkatkan produktivitas teknisi,

meningkatkan akurasi dengan otomatisasi pekerjaan desain yang

berulang, memungkinkan perusahaan untuk menjadi lebih responsive

pada permintaan pasar, dan menghubungkan sistem

CAM dan MRPII, serta lingkungan eksternal.

Produksi berbantuan computer ( computer aided manufacturing – CAM )

5

Page 6: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Produksi berbantuan computer berfokus pada pabrik dan penggunaan

computer untuk mengendalikan proses produksi secara fisik. Tujuan

dibalik CAM adalah untuk menggantikan tenaga kerja melalui otomati-

sasi. Produsen kelas dunia akan mendapatkan beberapa keuntungan

dari system CAM yaitu peningkatan produktivitas proses, perbaikan

perkiraan biaya dan waktu, perbaikan pengawasan, perbaikan kualitas

proses, penurunan waktu penyetelan, dan pengurangan biaya tenaga

kerja.

MRP II, EDI dan ERP

MRP (manufacturing resource planning―MRP II),

merupakan perluasan dari konsep sederhana yang masih digunakan

dan disebut MRP (material requirement planning). MRP II adalah

teknik rekayasa yang mengintegrasikan beberapa proses bisnis untuk

melaksanakan perencanaan produksi, memberikan umpan balik, dan

mengendalikan proses.

Produsen kelas dunia bias mewujudkan sejumlah sejumlah manfaat

dari sistem MRP II yang sangat terintegrasi dalam hal perbaikan

layanan pelanggan, pengurangan investasi pada persediaan, pen-

ingkatan produktivitas serta fleksibilitas produksi.

ERP (Enterprise resources planning)

6

Page 7: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Sistem ERP dapat menghitung kebutuhan sumber daya, pembuatan

jadwal, dan mengelola perubahan konfigurasi produk. Selain itu, ERP

menyediakan fungsi entri pesanan, penerimaan kas, pengadaan dan

pengeluaran kas bersama dengan pelaporan keuangan serta mana-

jerial penuh.

EDI (electronic data interchange)

Perusahaan kelas dunia akan memiliki sistem ERP yang dapat

berkomunikasi secara eksternal dengan para pelanggan dan pema-

soknya melalui pertukaran data (EDI). Saluran komunikasi EDI

(melalui internet atau koneksi lngsung) akan memungkinkan peusa-

haan secara elektronik menerima pesanan penjualan dan menerima

kas dari pelanggan serta mengirim dan menerima dokumen pengiri-

man.

II.3 Pengurangan Persediaan

Symbol dari perusahaan kelas dunia adalah keberhasilannya dalam

mengurangi persediaan. Jika perudsahaan lainnya menyimpan

persediaan untuk beberapa minggu bahkan beberapa bulan,

perusahaan kelas dunia hanya memiliki persediaan untuk beberapa

hari atau kadang hanya untuk beberapa jam karena persediaan

menpunyai beberapa sisi buruk, yaitu:

Persediaan membutuhkan biaya

Terdapat berbagai biaya lain yang yang berhubungan dengan perse-

diaan dan seringkali tersembunyi. Persediaan harus dipindahkan ke

seluruh pabrik, ditangani, disimpan dan dihitung. Selain itu, persedi-

aan akan hilang nilainya karena usang.

Persediaan menyamarkan masalah produksi

Jika kapasitas mesin tidak seimbang dalam proses produksi hingga

menyebabkan ketidakseimbangan, persediaan barang dalam proses

akan menumpuk di titik keseimbangan tersebut. Jika pesanan

pelanggan dan produksi tidak sinkron, persediaan akan menumpuk.

Menyimpan persediaan dapat menimbulkan kelebihan produksi

Jika terjadi hambatan biaya penyetelan, perusahaan cenderung un-

tuk menghasilkan lebih banyak persediaan dalam batch besar untuk

7

Page 8: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

menyebarkan biaya yang dialokasikan serta membuat persepsi

adanya peningkatan efisiensi. Biaya sesungguhnya dari aktivitas dis-

fungsional ini tersembunyi dalam persediaan yang berlebih.

Perusahaan yang telah berhasil mengurangi persediaan mengadopsi model

produksi just ini time (JIT). JIt tidak hanya sekedar teknik pengurangan

persediaan tetapi Jit merupakan filosofi yang menyerang berbagai masalah

produksi yang melalui penyederhanaan proses serta p[engurangan

persediaan

Konsep JIT bergantung pada berbagai asumsi debagai berikut:

Tingkat cacat nol : pemrosesan berkelanjutan membutuhkan bahan

baku barang dalam proses, dan barang jadi dengan tingkat cacat nol.

Waktu penyetelan nol : prosedur penyetelan mesin yang lama menam-

bah biaya dan menunda prosesperusahaan harus berusaha untuk

mengurangi waktu penyetelan.

Ukuran lot kecil

Persediaan nol

Waktu tunggu nol dan pemasok yang andal : perusahaan JIT harus

membuat dan memelihara hubungan kerja sama dengan para pema-

soknya. Kiriman yang terlambat , bahan baku yang cacat, atau pe-

sanan yang salah akan segera menghentikan produksi. Tidak ada

cadangan persediaan dalam JIT.

Sikap tim : JIT bergantung pada sikap tim yang dilibatkan dalam

proses terbut.

II.4Kualitas Produk yang Tinggi

Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kualitas adalah dengan

menempatkan titik pengendaliandi sepanjang proses produksi untuk

mengidentifikasi operasi yang tidak terkendali ketika operasi tersebut terjadi.

Pengendalian proses secara statistic adalah metode untuk mengendalikan

sistem produksi otomatis. Sebuah proses produksi dapat menggunakan

ratusan titik pengendalian yang dimonitor untuk melihat kondisi yang tidak

terkendali. Banyak perusahaan telah menggunakan metode ini dan berhasil

dengan sangat baik.

8

Page 9: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

III. IMPLIKASI UNTUK AKUNTANSI DAN SIA

Lingkungan produksi yang baru membawa banyak implikasi untuk akuntansi

dan SIA dalam dua area reformasi,yaitu:

1. Perubahan dalam teknik akuntansi

2. Perubahan dalam pelaporan akuntansi

III.1 Perubahan dalam teknik akuntansi

Teknik akuntansi tradisional perlahan mulai ditinggalkan karena berbagai

kelemahannya, antara lain:

Alokasi biaya yang tidak akurat

Sistem akuntansi tradisional tidak secara akurat meneluri biaya ke produk

dan proses. Tanpa informasi biaya yang akurat perusahaan tidak dapat

berfokus pada pasar yang menguntungkan, melayani pelanggan yang men-

guntungkan dan tidak dapat secara akurat mengukur biaya desain produk

dan desain proses.

Ketertinggalan waktu

Data akuntansi tradisional untuk pelaporan manajemen pada dasarnya

adalah data historis. Jadi, data tertinggal di belakang aktivitas produksi yang

sesungguhnya dengan asumsi bahwa pengendalian dapat diaplikasikan

setelah kejadian untuk memperbaiki masalah.

Orientasi keuangan

Orientasi informasi akuntansi tradisional tidak secara memadai mengidenti-

fikasi produk atau proses yang tidak benar

Penekanan pada biaya standar

Akuntansi yang konvensional menekankan pada biaya standard an analisis

varian. Tujuan yang mendasari konvensi ini tidak lagi relevan dalam lingkun-

gan manufaktur yang baru.

Teknik akuntansi tradisional digantikan oleh perhitungan biaya berdasarkan

aktivitas (activity based costing ― ABC). ABC adalah sistem informasi yang

member para manajer informasi mengenai berbagai aktivitas dan objek

biaya.

9

Page 10: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Berbgai asumsi yang mendasari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas

(ABC) berbeda jauh dari asumsi dalam akuntansi biaya tradisional.

Akuntansi tradisional berasumsi bahwa produk menyebabkan biaya. ABC

berasumsi bahwa aktivitas yang menimbulkan biaya dan produk (serta

berbagai objek biaya lainnya) membuat permintaan atas suatu aktivitas.

Dari figure tersebut digambarkan alokasi biaya overhead ke produk dalam

ABC. ABC mengalokasikan biaya ke produk secara lebih akurat daripada

metode tradisional. Melalui informasi biaya yang lebih baik, perusahaan

dapat secara lebih baik menganalisis keputusan yang penting seperti

perhitungan harga, bauran produk, desain produk, dan desain proses.

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: Siklus Konversi Lingkungan Manufaktur Kelas Dunia

Hall, James A. Accounting Information System, 4rd. 2004. South Western

Publishing. USA

2012. 10 Perusahaan Ri di Daftar 2000 Raksasa Dunia.

(http://fokus.vivanews.com, diakses 6 Mei 2012 pukul 19.40 WIB)

11