Sifat Dan Masalah Penelitian
-
Upload
dian-romadhoni -
Category
Documents
-
view
26 -
download
0
description
Transcript of Sifat Dan Masalah Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian merupakan salah satu kegiatan ilmiah yang menjadi kancah
pengembangan ilmu, termasuk di dalam penelitian pada bidang pendidikan.
Penelitian dapat dikategorikan dalam berbagai bentuk. Pengetahuan mengenai
berbagai jenis penelitian adalah nilai untuk para pendidik. Karena penelitian
hanyalah salah satu cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
sangat diperlukan dalam dunia pendidikan.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan dimulai dari
pembelajaran baik di kelas ataupun di luar kelas, dalam pembelajaran saat ini
peran guru tidak lagi menjadi pihak yang melakukan pembaharuan dengan hanya
menerima dan mengaplikasikan inovasi pendidikan sebagai produk penelitian.
Selain itu, guru menjadi aktor pengembangan pengetahuan melalui wahana
pembelajaran. Sehingga para pendidik saat ini bisa melakukan penelitian baik
secara individu maupun berkelompok.
Dalam sebuah penelitian titik tolaknya pasti bersumber dari suatu masalah.
Tanpa masalah penelitian itu tidak dapat dilaksanakan. Masalah itu, sewaktu akan
mulai memikirkan suatu penelitian, sudah harus dipikirkan dan dirumuskan secara
jelas, sederhana, dan tuntas. Hal itu disebabkan oleh seluruh unsur penelitian
lainya berpangkal pada perumusan masalah tersebut.oleh karena itu, dalam
nakalah ini akan dibahas mengenai sifat penelitian serta masalah-masalah
penelitian yang sering di jumpai saat penelitian tersebut dilaksanakan.
1
BAB II
SIFAT PENELITIAN
A. BEBERAPA CONTOH MASALAH PENDIDIKAN
Kepala sekolah tinggi di San Francisco ingin meningkatkan
moral/semangat kerja fakultasnya.
Direktur program siswa berbakat di Denver ingin mengetahui apa yang
terjadi selama seminggu di kelas bahasa inggris bagi siswa penempatan
maju.
Guru Biologi kelas sepuluh di Atlanta bertanya apakah diskusi lebih
efektif daripada ceramah dalam memotivasi siswa untuk mempelajari
konsep-konsep biologi.
Guru pendidikan Aphysical di Tulsa bertanya apakah kemampuan pada
salah satu jenis olahraga berkorelasi dengan kemampuan dalam olahraga
lainnya.
Mahasiswa Aseventh di Philadelphia meminta pembimbingnya apa yang
bisa dia lakukan untuk meningkatkan kebiasaan belajarnya.
Masing-masing contoh di atas, meskipun fiktif, merupakan semacam
pertanyaan atau kekhawatiran yang dihadapi dalam dunia pendidikan saat ini.
Bersamaan contoh tersebut menyarankan bahwa guru, konselor, administrator,
orang tua, dan mahasiswa terus membutuhkan informasi untuk mencari lapangan
pekerjaan. Guru harus mengetahui jenis bahan, strategi, dan kegiatan untuk
membantu siswa belajar. Konselor harus mengetahui apa masalah yang
menghambat siswa belajar dan bagaimana cara untuk membantu mereka dari
masalah ini. Administrator perlu mengetahui bagaimana memberikan lingkungan
belajar yang menyenangkan dan produktif. Orang tua perlu tahu bagaimana untuk
membantu anak-anak mereka berhasil dalam sekolah. Siswa perlu mengetahui
cara untuk belajar sebanyak yang mereka bisa.
2
B. MENGAPA PENELITIAN ADALAH NILAI?
Banyak cara untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan bagi para
pendidik, orang tua, dan siswa. Diantaranya, dapat berkonsultasi dengan para ahli,
mereview buku atau artikel, bertanya atau mengamati suatu pengalaman yang
relevan secara langsung, baik itu pengalaman sendiri, atau bahkan bergantung
pada intuisi. Semua pendekatan tersebut menunjukan solusi untuk melanjutkan
mencari informasi, namun jawaban yang diperoleh belum tentu akurat. Para ahli
mungkin salah menafsirkan, sumber yang berasal dari suatu dokumen belum tentu
mengandung pengetahuan yang bernilai, kurangnya pengalaman, dan intuisi tidak
relevan.
Inilah sebabnya mengapa pengetahuan mengenai metodologi penelitian
ilmiah mempunyai nilai. Metode ilmiah merupakan suatu cara untuk memperoleh
informasi yang akurat dan dapat diandalkan. Marilah kita bandingkan dengan
beberapa cara lain untuk mengetahuinya.
C. CARA MENGETAHUINYA
1. PENGALAMAN SENSORY
Pengalaman ini berdasarkan panca indera tentang apa yang dilihat,
didengar, dirasakan, dan sebagainya. Informasi yang dapat diambil melalui indera
kita adalah cara yang paling cepat untuk memperoleh informasi. Beberapa
penelitian dalam persepsi sensorik menunjukan bahwa indera kita tidak selalu
dapat dipercaya sepenuhnya, karena panca indera dapat mengecoh diri kita.
Data yang diambil melalui indera kita tidak memperhitungkan sebagian
besar dari apa yang terlihat dan dirasakan untuk mendapatkan pengetahuan yang
dapat dipercaya. Oleh karena itu kita tidak bisa mengandalkan panca indera saja,
namun apa yang kita tahu harus diperiksa dengan berbagai sumber lain.
3
2. KESEPAKATAN DENGAN LAINNYA.
Salah satu sumber tersebut merupakan pendapat orang lain. Tidak hanya
berbagi pengalaman dengan orang lain, kita juga dapat memeriksa keakuratan dan
keaslian pengalaman tersebut. Jelas, ada suatu keuntungan yang baik dengan
memeriksa bersama orang lain mengenai apa yang dilihat, didengar, dan yang
akan dilakukan. Hal ini dapat membantu kita mengabaikan apa yang tidak benar
dan mengatur hidup kita menjadi lebih cerdas dengan memfokuskan pada apa
yang benar. Menggunakan kesepakatan dengan pihak lain sebagai sarana untu
memperoleh informasi. Seorang Guru Biologi kelas sepuluh di Atlanta, misalnya
akan bertanya kepada rekannya apakah mereka menemukan pembahasan yang
lebih efektif dari ceramah dalam memotivasi siswa untuk belajar.
Pengetahuan tersebut merupakan masalah umum bahwa itu juga bisa salah.
Sesuatu dengan suara terbanyak tidak menjamin kebenaran. Oleh karena itu,
diperlukan pertimbangan untuk memperoleh pengetahuan yang dapat dipercaya.
3. PENDAPAT AHLI.
Ada orang tertentu yang tertarik untuk mengetahui banyak hal dapat di
konsultasikan dengan tenaga ahli dibidangnya masing-masing. Menggunakan
pendapat ahli sebagai sarana untuk memperoleh informasi, seorang Guru
pendidikan jasmani di Tulsa sebaiknya meminta seorang yang berwenang di
bidang pendidikan jasmani untuk mencatat apakah kemampuan salah satu jenis
olahraga berkaitan erat dengan kemampuan lain. Hal tersebut tergantung pada
kepercayaan para ahli terkait pertanyaan yang di konsultasikan.
Para ahli, kita semua, bisa salah. Para ahli telah meneliti atau mengalami
semua yang harus diketahui di bidang tertentu, bahkan seorang ahlipun tidak
sepenuhnya yakin tentang apa yang diteliti. Semua ahli dapat melakukan,
memberi pendapat berdasarkan apa yang dia tahu.
4
4. LOGIKA
Hal-hal logis, kecerdasan, merupakan kemampuan untuk berpikir berbagai
hal menggunakan data sensorik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baru.
Perhatikan silogisme berikut:
Semua manusia fana.
Sally adalah manusia.
Oleh karena itu, Sally adalah fana.
Untuk menegaskan pernyataan pertama (Premis Utama), kita perlu
menggeneralisasikan dari pengalaman mengenai angka kematian seseorang. Kita
tidak pernah mengalami siapa pun yang tidak fana, jadi kita menyatakan bahwa
semua manusia. Pernyataan kedua (Premis Minor) didasarkan sepenuhnya pada
pengalaman indrawi. Kita berhubungan dengan Sally dan mengklasifikasikan
dirinya sebagai manusia. Kita tidak harus bergantung pada indera kita, kemudian
untuk mengetahui bahwa pernyataan ketiga (Kesimpulan) harus bernilai benar.
Logika mengatakan seperti itu. Selama dua pernyataan yang pertama bernilai
benar, maka pernyataan ketiga harus benar.
Sebagai contoh, konselor di Philadelphia yang diminta untuk memberi
saran pada siswa tentang cara untuk meningkatkan kebiasaan belajarnya. Dengan
menggunakan logika, dia menjawab: “siswa yang mencatat secara teratur di kelas
merasa bahwa nilai-nilai mereka membaik. Jika anda akan membuat catatan
secara teratur, maka nilai anda harus meningkat juga”. Masih ada cara lain untuk
mengetahui dengan mempertimbangkan metode ilmiah.
5. METODE ILMIAH
Ketika mendengar kata ilmu, kebanyakan orang berpikir suatu kesibukan
di laboratorium, tabung reaksi, atau eksplorasi ruang angkasa. Para ilmuwan
adalah orang yang mempunyai banyak ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan
sebagai sebuah metode untuk mengetahui, mencari tahu. Metode ilmiah itu
5
penting bagi seorang peneliti melakukan penelitian dan penelitian dapat dilakukan
di seluruh bidang ilmu.
Apa itu metode? Pada dasarnya menyangkut pengujian gagasan di ruang
publik. Sebagian besar kita mampu membuat koneksi untuk melihat relasi dan
asosiasi antara pengalaman informasi sensorik. Sebagian besar dari kita kemudian
mengidentifikasi hubungan ini sebagai “Fakta” Produk pengetahuan tentang dunia
dimana kita hidup. Kita menduga bahwa para siswa mungkin kurang
memperhatikan ketika di kelas saat kuliah dibandingkan saat terlibat dalam
sebuah diskusi. Seorang dokter dapat menebak bahwa orang yang tidur antar
enam dan delapan jam setiap malam rasa cemas akan berkurang dibandingkan
dengan mereka yang tidur lebih atau kurang dari jumlah tersebut. Seorang
konselor mungkin merasa bahwa siswa kurang membaca karena sebagian besar
waktu luang mereka dihabiskan untuk menonton televisi. Namun dalam masing-
masing kasus tidak semuanya benar. Apa yang kita hadapi hanya dugaan atau
hipotesis.
Apa yang harus dilakukan sekarang adalah menempatkan setiap dugaan ini
kemudian dilakukan pengujian secara teliti untuk mengetahui apakah kondisinya
lebih terkontrol. Untuk mengetahui spekulasi pada perhatian secara ilmiah, kita
dapat mengamati dengan seksama dan sistematis bagaimana perhatian siswa
ketika kuliah dan ketika melakukan diskusi kelas. Dokter dapat menghitung
jumlah jam seseorang saat tidur, kemudian mengukur dan membandingkan tingkat
kecemasan mereka. Konselor dapat membandingkan kebiasaan membaca dengan
siswa yang menonton televisi.
Investigasi tersebut, bukan merupakan sains jika dibuat publik. Hal ini
berarti semua aspek penyelidikan dijelaskan secara rinci sehingga penelitian ini
dapat diulang oleh siapa saja yang tertarik terhadapa hasil dari sebuah pertanyaan,
tentu saja mereka memiliki kompetensi yang diperlukan dan sumber informasi.
Prosedur swasta, spekulasi, dan kesimpulannya bukanlah ilmu pengetahuan
sampai kepada publik.
6
Tidak ada yang misterius, bagaimana peneliti bekerja dalam penyelidikan
akan ilmu pengetahuan yang terpercaya. Realitanya, sebagaian dari kita
melanjutkan dengan cara ini ketika mencoba untuk mencari solusi tentang
masalah yang mengganggu. Prosedur ini dibagi dalam lima langkah yang berbeda.
1) Ada semacam masalah dalam hidup yang mengganggu atau diharapkan
keadaan. Sesuatu yang mengganggu bagi kebanyakan orang yang bukan
ilmuwan,mungkin keteganggan semacam itu merupakan gangguan pada
rutinitas kita secara normal. Contoh kalau para siswa yang tidak
memperhatikan seperti yang kita inginkan atau jika kita mengalami
kesulitan dalam berteman. Untuk ilmuwan profesional, mungkin suatu
perbedaan yang tidak dapat dijelaskan dalam bidang keilmuan, sebuah
celah akan ditutup atau bisa jadi jika ingin memahami praktek
pengorbanan manusia dari segi makna sejarah.
2) Langkah-langkah yang diambil untuk menjelaskan sesuatu secara tepat
mengenai masalah atau pertanyaan, agar lebih jelas tentang apa tujuan dari
penelitian ini. Sebagai contoh, kita harus memikirkan apa yang dimaksud
dengan perhatian siswa dan mengapa itu dianggap belum cukup, peneliti
harus menjelaskan apa yang dimaksud dengan pengorbanan manusia
(misalnya, bagaimana perbedaan sejak pembunuhan?).
3) Kita mencoba untuk menentukan jenis data apa yang akan mengatasi
masalah tersebut. Secara umu, ada dua kemungkinan, kajian apa yang
sudah diketahui atau melaksanakan suatu bagian dari penelitian. Seperti
yang kita lihat, yang pertama merupakan prasyarat untuk yang kedua dan
yang kedua merupakan fokus utama dari teks ini. Dalam persiapannya, kita
harus terbiasa dengan berbagai kemungkinan untuk memperoleh data, agar
mendapatkannya langsung dari permasalahannya. Sebagai contoh, seorang
Guru bisa mempertimbangkan untuk memberikan kuesioner kepada siswa
dan memiliki seseorang untuk mengamati selama pembelajaran. Ilmuwan
dapat memutuskan untuk mengkaji catatan sejarah atau turun langsung
dalam masyarakat. Menjabarkan rincian pengumpulan data merupakan
aspek utama dalam perencanaan sebuah penelitian.
7
4) Kita harus memutuskan, sejauh mungkin, bagaimana kita akan menyusun
suatu data yang di dapatkan. Hal ini tidak jarang, baik dalam kehidupan
sehari-hari serta penelitian, untuk menemukan bahwa tidak semua data
dapat dipahami (disebut sebagai informasi yang berlebihan). Siapa pun
yang mencoba untuk memahami masyarakat dan tinggal di dalamnya
mungkin telah mengalami fenomena seperti ini. Seorang peneliti pasti
akan menghadapi masalah ini, begitupun seorang guru menemukan cara
untuk mengatasi kuesioner atau data yang diperoleh dari pengamatan.
5) Setelah data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, harus di tafsirkan.
Sementara itu, tahap ini mungkin tampak sederhana, dan jarang terjadi.
Seperti yang kita tahu, salh satu bagian terpenting dari penelitian ini
adalah untuk menghindari membohongi diri sendiri (terkesan bermain-
main). Seorang guru dapat menyimpulkan bahwa murid-muridnya malas
karena mereka tidak menyukai kuliah (ceramah), tapi dia mungkin salah
menafsirkan informasi. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengorbanan
seseorang merupakan saranan untuk berusaha mengendalikan alam, namun
hali ini pula kemungkinan belum tentu benar.
Dalam berbagai penelitian, ada beberapa penjelasan untuk masalah ini. Hal
ini disebut hipotesis dan dapat terjadi pada setiap tahap penyelidikan. Beberapa
peneliti menyatakan hipotesis (misalnya, “Siswa kurang memperhatikan selama
kuliah dibandingkan selama diskusi”) tepat pada awal penelitian. Dalam kasus
lain, hipotesis muncul sebagai sebuah penelitian yang berlangsung, terkadang
bahkan ketika data yang telah terkumpul dianalisa dan diinterpretasikan. Ilmuwan
mungki menenmukan bahwa contoh pengorbanan tampak menjadi lebih umum
setelah masyarakat tersebut melakukan kontak dengan budaya lain, menunjukan
hipotesis seperti: “Pengorbanan lebih sering ketika praktek-praktek tradisional
terancam.”
Kami ingin menekankan dua hal penting dari penelitian ilmiah: kebebasan
berpikir dan prosedur umum. Di setiap langkah, sangat penting bahwa peneliti
akan bersikap terbuka sebisa mungkin untuk alternatif cara dengan fokus dan
8
mengklarifikasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menafsirkan
hasil. Selanjutnya, proses tersebut harus publikasikan sebaik mungkin. Ini
bukanlah permainan swasta untuk dimainkan oleh sekelompok orang dalam. Nilai
penelitian ilmiah adalah hal itu dapat direplikasi (yaitu berulang) oleh siapa saja
yang berminat dalam melakukannya.
Secara umum urutan dari metode ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah atau pertanyaan,
2. Klarifikasi masalah,
3. Menentukan informasi yang diperlukan dan bagaimana
memperolehnya,
4. Pengorganisasian informasi,
5. Menafsirkan hasil.
Singkatnya, esensi dari semua penelitian berasal dari rasa keingintahuan,
suatu keinginan untuk mencari tahu bagaimana dan mengapa hali terjadi,
termasuk mengapa orang melakukan hal-hal yang mereka lakukan, serta apakah
cara-cara tertentu dalam melakukan sesuatu bekerja lebih baik daripada yang lain.
Suatu persepsi umum menyatakan ilmu pengetahuan menumbuhkan
gagasan yang ada tetap, sekali, dan untuk semua pertanyaan, jawaban tertentu. Hal
ini memberikan kontribusi untuk umum, namu disayangkan, kecenderungan untuk
menerima, dan secara ketat mematuhi, disederhanakan solusi untuk masalah yang
sangat kompleks. Sementara kepastian menarik, bertentangan dengan premis ilmu
yang mendasar: semua kesimpulan harus dilihat sebagai tentatif dan dapat
berubah, sebaiknya ide-ide baru dan surat bukti baru. Hal ini sangat penting bagi
para peneliti pendidikan untuk menjaga pemikiran ini, karena permintaan untuk
jawaban dari orang tua, administrator, guru, dan politisi sering berlangsung sengit.
Sebuah contoh bagaimana perubahan ilmu pengetahuan ditampilkan lebih dalam
tentang penelitian kota pada halaman 8.
Selama beberapa tahun, telah terjadi kecenderungan yang kuat terhadap
kebudayaan barat dengan menghargai seluruh jenis informasi ilmiah. Dalam
beberapa tahun terakhir, keterbatasan pandangan ini telah menjadi semakin
9
dikenal dan dibahas di pendidikan, ada pendapat dengan cara lain untuk
mengetahuinya, selain ilmiah, setidaknya harus dipertimbangkan.
Sebagaimana telah diketahui, ada banyak cara untuk mengumpulkan informasi
mengenai duni di sekitar kita.
D. JENIS PENELITIAN
Kita semua terlibat dalam suatu tindakan yang mempunyai beberapa
karakteristik dalam penelitian formal, walaupun saat itu kita tidak menyadari hal
tersebut.kami akan mencoba menerapkan metode pembelajaran baru, bahan ajar
baru, buku pelajaran baru, kemudian akan dibandingkan dengan apa yang
dilakukan saat ini dengan yang dilakukan tahun lalu. Seorang guru sering
meminta pendapat kepada siswa dan rekan-rekan mengenai kegiatan sekolah dan
dalam pembelajaran. Melakukan wawancara kepada konselor, mahasiswa, dosen,
dan orang tua mengenai kegiatan sekolah. Pengurus sekolah selalu mengadakan
pertemuan staf pengajar secara rutin untuk membahas seberapa besar
permasalahan yang terjadi antara dewan sekolah dengan pengurus sekolah, dewan
sekolah dengan guru, guru dengan siswa, dan satu sama lain.
Kami mengamati, menganalisis, mempertanyakan, menyatakan hipotesis,
dan mengevaluasi. Namun kami jarang melakukan hal-hal secara sistematis. Kami
mengamati dibawah kondisi yang terkendali. Mungkin karena instrumen yang
digunakan juga akurat dan dapat diandalkan. Kami juga menggunakan beberapa
teknik penelitian dan metodologi yang dimiliki.
Jangka waktu penelitian dapat diartikan semacam “hati-hati, sistematis,
belajar bersabar dalam investigasi di beberapa bidang ilmu pengetahuan.
Penelitian dasar berkaitan dengan mengklarifikasi proses dasar, dengan hipotesis
yang dinyatakan sebagai teori. Para peneliti yang terlibat dalam studi penelitian
tidak terlalu tertarik untuk meneliti efektivitas praktik pendidikan khusus.
Contohnya penelitian dasar yang mungkin menjadi upaya untuk memperbaiki
dalam tahap teori pengembangan “Erickson’s psychological”. Penelitian terapan,
10
di sisi lain, tertarik untuk meneliti efektivitas praktek pendidikan tertentu. Peneliti
terlibat dalam kajian penelitian terapan yang ingin menyelidiki sejauh mana teori-
teori tertentu dapat berfungsi dalam situasi yang sederhana. Sebuah contoh, upaya
seorang peneliti untuk mengetahui apakah teori tertentu dapat diterapkan
bagaimana anak-anak belajar membaca untuk siswa kelas pertama yang non-
pembaca. Banyak penelitian yang menggabungkan dua jenis penelitian. Sebagai
contoh, penelitian yang meneliti efek dari perilaku guru tertentu pada siswa
sekaligus menguji teori kepribadiannya.
Berbagai metodologi yang sesuai dengan kerangka penelitian. Secara lebih rinci
akan di bahas pada bagian 4 dan 5.
1. PENELITIAN EKSPERIMEN
Penelitian eksperimen adalah metode ilmiah yang pasti/meyakinkan.
Karena peneliti benar-benar menerapkan perlakuan yang berbeda dan mengkaji
pengarugnya, hasil dari penelitian ini mengarah pada penafsiran yang jelas.
Sebagai contoh, berikut ini ada sebuah grafik dari hasil penelitian eksperimen.
Untuk lebih rincinya akan dibahas dalam Bab 13.
11
Bentuk lain dari penelitian eksperimen yaitu penelitian dengan subjek
tunggal yang melibatkan kajian secara intensif satu individu atau satu kelompok
dari waktu ke waktu. Desain ini sangat tepat ketika belajar secara individu dengan
karakteristik khusus dengan pengamatan langsung. Jenis penelitian ini akan
dibahas secara rinci di Bab 14.
2. PENELITIAN KORELASIONAL
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih untuk memahami suatu fenomena dengan cara menentukan tingkat atau
derajat hubungan di antara variabel-variabel tersebut. Jenis penelitian ini dapat
membantu memprediksi secara cerdas. Singkatnya, penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki sejauh mana hubungan salah satu atau beberapa jenis objek yang ada.
Secara umum, orang akan melakukan penelitian ini untuk mencari dan
menggambarkan hubungan yang mungkin terjadi, tanpa berusaha untuk merubah
kejadian tersebut. Penelitian ini akan dibahas secara rinci dalam Bab 15.
3. PENELITIAN KAUSAL KOMPARATIF
Penelitian kausal komperatif adalah penelitian yang dilakukan untuk
membandingkan suatu variabel (objek penelitian), antara subjek yang berbeda dan
menemukan hubungan sebab-akibat tanpa memberikan perlakuan terhadap
variabel yang telah ada. Penelitian ini terbatas, karena tidak adanya kontrol
terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas pemilihan yang dapat dilakukan,
peneliti harus mengambil fakta-fakta yang dijumpainya tanpa kesempatan untuk
mengatur kondisi-kondisinya atau memanipulasikan variabel-variabel yang
mempengaruhi fakta-fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai
kesimpulan yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang
mungkin ada atau hipotesis-hipotesis saingan yang mungkin diajukan yang
12
dimungkinkan mempengaruhi hasil-hasil yang dicapai. Penelitian ini akan dibahas
secara rinci dalam Bab 16.
4. PENELITIAN SURVEI
Penelitian survei adalah salah satu pendekatan penelitian yang pada umumnya digunakan untuk pemngumpulan data yang luas dan banyak. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representatif yang dianggap sebagai populasi.
Kesulitan dalam penelitian ini diantara yaitu:
1. membuat/memastikan pertanyaan yang jelas dan tidak menyesatkan,
2. mendapatkan narasumber yang serius dan jujur,
3. jumlah kuesioner yang cukup sehingga dapat dianalisis secara efektif dan
bermakna.
Keuntungan penelitian survei yaitu mempunyai potensi untuk mendapatkan
informasi dari sampel yang cukup besar. Penelitian ini akan dibahas secara rinci
dalam Bab 17.
5. PENELITIAN ETNOGRAFI
Etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti
tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan
Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan
pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas
tertentu
Penelitian etnografi adalah penelitian yang melakukan studi terhadap
kehidupan suatu kelompok masyarakat secara alami untuk mempelajari dan
menggambarkan pola budaya satu kelompok tertentu dalam hal kepercayaan,
bahasa, dan pandangan yang dianut bersama dalam kelompok itu.
13
Penelitian ini mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman
sehari-hari seseorang dengan mengamati dan wawancara. Misalnya, sebuah SD
dapat diamati para siswa dan guru yang terlibat dapat diwawancarai dalam upaya
untuk menjelaskan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di dalam ruang kelas.
Mendeskripsikan suasana sosial kelas, tingkat kecerdasan dan emosi siswa, cara
guru dalam bertindak dan berinteraksi terhadap siswa dari etnis yang berbeda,
jenis kelamin, bagaimana aturan di dalam kelas dimodifiksi dan ditegakkan, jenis
pertanyaan yang diberikan guru dan siswa, dan lain sebagainya. Data tersebut
dapat berupa kaset audio, rekaman video diskusi kelas, contoh rencana
pembelajaran guru, hasil pekerjaan siswa, flowchart yang menggambarkan arah
dan frekuensi beberapa jenis komentar (misalnya, jenis pertanyaan yang diajukan
oleh guru dan siswa).
6. PENELITIAN SEJARAH
penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan permasalahannya.
Dalam penelitian ini, beberapa aspek dari masalalu dipelajari, baik meneliti
dokumen dari masalalu atau dengan melakukan wawancara kepada orang-orang
yang hidup pada masa itu. Peneliti kemudian mencoba untuk merekontruksi
seakurat mungkin apa yang terjadi selama waktu itu dan menjelaskan mengapa hal
itu terjadi. Penelitian ini akan dibahas secara rinci dalam Bab 22.
7. PENELITIAN TINDAKAN
Penelitian tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya. Penelitian
ini berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau
pemecahan masalah pada suatu kelompok subyek yang diteliti dan mengamati
tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan
lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi
14
dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Penelitian tindakan akan
dibahas secara rinci dalam Bab 24.
E. SEMUA MEMILIKI NILAI
Metode penelitian yang dijelaskan secara singkat di atas semuanya
memiliki nilai dalam pendidikan. Metodologi sebagian besar bergantung pada
jenis pertanyaan yang spesifik dalam konteks penelitian itu terjadi. Tujuan dari
buku ini adalah untuk membantu mempelajari bagaimana dan kapan harus
menggunakan beberapa metode tersebut.
F. JENIS PENELITIAN UMUM
1. PENELITIAN DESKRIPTIF
Penelitian ini menggambarkan keadaan tertentu secara hati-hati dan
sepenuhnya tanpa dilebih-lebihkan. Penelitian ini disebut juga penelitian non-
eksperimen, dikatakan demikian karena penelitian ini seseorang yang meneliti
tidak melakukan manipulasi variabel dan juga selalu mengutamakan fakta,
sehingga peneliti ini murni menjelaskan dan menggambarkannya. Salah satu
contoh dari penelitian ini ditemukan dalam botani dan zoologi, dimana masing-
masing varietas tanaman dan spesies hewan yang dijelaskan dan disusun secara
cermat dalam kategori taksonomi yang berguna.
2. PENELITIAN ASOSIASI
Penelitian pendidikan ingin melakukan lebih dari sekedar menggambarkan
situasi atau peristiwa. Mereka ingin tahu jika misalnya, perbedaan prestasi terkait
dengan hal-hal seperti perilaku guru, pola makan siswa, minat siswa, atau sikap
orang tua. Dengan menyelidiki hubungan tersebut, peneliti mampu memahami
fenomena secara lebih lengkap. Selanjutnya, mengidentifikasi hubungan yang
15
memungkinkan seseorang dapat membuat prediksi/dugaan. Apakah peneliti
mengetahui bahwa minat siswa yang berhubungan dengan prestasi, misalnya
mereka dapat memprediksi bahwa siswa yang tertarik pada topik/pembelajaran
akan menunjukan prestasi yang lebih tinggi dalam topik/pembelajaran daripada
siswa yang kurang tertarik. Penelitian yang menyelidiki hubungan di atas disebut
sebagai penelitian asosiasi. Jadi Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel
atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan
diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori
yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu
gejala. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, data yang
diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik
yang digunakan kemudian diinterprestasikan.
3. PENELITIAN INTERVENSI
Penelitian intervensi adalah setiap tindakan terhadap subjek penelitian
yang dengan tindakan tersebut menimbulkan efek, dan efek inilah yang kemudian
dipelajari. Dari metode-metode penelitian yang di bahas sebelumnya, pada sebuah
penelitian, efek dari metode pembelajaran yang berbeda pada pembelajaran
konsep yang juga melaporkan hubungan antara pembelajaran konsep dan jender
adalah contoh dari sebuah penelitian yang bersifat intervensi.
4. PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Penelitian kuantitatif biasanya yang mendasari anggapan bahwa fakta dan
opini dapat dipisahkan, sehingga dunia merupakan realitas tunggal yang terdiri
dari fakta-fakta yang dapat ditemukan. Sedangkan penelitian kualitatif
menganggap bahwa duni terdiri dari beberapa realita, kontruksi sosial dari opini
individu yang berbeda dari situasi yang sama.
16
Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan
untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan
statistik, untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan
banyak hal. Sedangkan, penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin
tahu suatu masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu
metode yang digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan,
pencatatan.
Kadang-kadang peneliti menggunakan kedua pendekatan kualitatif dan
kuantitatif dalam penelitian yang sama. Jenis penelitian ini disebut sebagai
penelitian mixedmethods. Keuntungannya adalah bahwa dengan menggunakan
metode ini, peneliti akan lebih mampu mengumpulkan dan menganalisis data
yang lebih banyak dari jenis yang berbeda dibandingkan jika hanya menggunakan
satu pendekatan saja.
G. META ANALISIS
Meta analisis merupakan upaya untuk mengurangi keterbatasan penelitian
individual dengan berusaha menemukan semua penelitian pada topik tertentu dan
kemudian menggunakan cara statistik untuk mensintesis hasil penelitian tersebut.
Singkatnya, Meta analisis merupakan suatu pendekatan statistik ke arah studi
agregasi pada penelitian independen. Meta analisis adalah suatu bentuk penelitian
kuantitatif yang menggunakan angka-angka dan metode statistik dari beberapa
hasil penelitian untuk mengorganisasikan dan menggali informasi sebanyak
mungkin dari data yang diperoleh, sehingga mendekati kekomprehensifan dengan
maksud-maksud lainnya. Salah satu syarat yang diperlukan dalam melakukan
meta analisis adalah pengkajian terhadap hasil-hasil penelitian yang sejenis.
17
H. ANALISIS KRITIS PENELITIAN
Dalam teks pengantar, kita tidak dapat berharap untuk berlaku adil dengan
banyaknya argumen dan kritikan masalah yang terjadi selama bertahun-tahun.
Apa yang bisa dilakukan saat ini yaitu memberikan pengantar dari beberapa
pertanyaan tersebut.
Masalah pertama adalah realita, seperti pada umumnya mahasiswa sangat
menyadari suatu filosofi, tidak ada cara untuk menunjukan apakah sesuatu “benar-
benar ada.” Misalnya, tidak ada cara untuk membuktikan secara meyakinkan
bahwa saya melihat yang saya sebut pensil (misalnya, orang lain tidak dapat
melihatnya, mereka mungkin tidak mampu mengatakan di mana saya mencari,
karena mungkin saya sedang bermimpi.
Masalah kedua adalah komunikasi. Di asumsikan bahwa kita bisa sepakat
dari beberapa hal yang “nyata.” Meskipun begitu, para kritikus bependapat bahwa
hampir mustahil menunjukan pemakaian istilah yang sama untuk mengidentifikasi
semuanya. Sebagai contoh, diketahui bahwa suku Inuit mempunyai banyak makna
kata yang berbeda seperti kata salju “snow” dalam bahasa inggris. Untuk kata
yang lain, secara hati-hati dalam mendefinisikan istilah sederhana seperti sepatu,
kemungkinanya selalu tetap merupakan salah satu sepatu orang tersebut bukan
yang lain. Banyak bahasa yang tidak tepat.
Maslah ketiga adalah masalah nilai-nilai. Secara historis, para ilmuwan
seringkali mengklaim bebas nilai, yang “objektif”, dalam melakukan penelitian
mereka. Para kritikus berpendapat, bahwa apa yang dipelajari dalam ilmu sosial,
termasuk topik permasalahan dalam pendidikan yang bersangkutan bertujuan
dibangun secara sosial.
Maslah keempat adalah masalah dari asumsi tak tertulis. Asumsi adalah
segala sesuatu yang diambil untuk diuji atau diperiksa. Meskipun masalah
tersebut serupa dengan masalah sebelumnya, tidak hanya terbatas pada nilai tetapi
berlaku untuk kedua asumsi umum dan khusus bahwa para peneliti membuat
penelitian tertentu yang berkaitan.
18
Maslah kelima adalah masalah konsekuensi sosial. Teori kritis
berpendapat bahwa penelitian tradisional berupaya (termasuk pendidikan)
didominasi kepentingan politik, yang terbaik, konservatif atau paling buruk, yang
menindas. Mereka menunjukan bahwa penelitian tersebut selalu berfokus pada
peningkatan praktek-praktek yang sudah ada bukannya memunculkan masalah
sendiri.
Mari kita periksa masing-masing masalah ini dalam kaitanya dengan
contoh hipotesis. Misalkan seorang peneliti memutuskan untuk mempelajari
efektivitas dalam logika formal meningkatkan kemampuan siswa SMA untuk
menganalisis pendapat sampai pada kesimpulan dari data. Oleh karena itu dalam
hal desain penelitian setidaknya memberikan sebagian jawaban yang efektif. Mari
kita kaji lima masalah tersebut dalam kaitannya dengan penelitian ini.
1. Masalah realita, kemampuan tersebut (analisis argumen dalam mencapai
kesimpulan yang akurat) jelas dan abstrak.
2. Masalah komunikasi, dengan asumsi bahwa kemampuan ini memang ada,
dapat di definisikan dengan baik sehingga dapat menghasilkan komunikasi
yang berarti. Tetapi definisi yang jelas tidak selalu menjamin bermaknanya
suatu komunikasi.
3. Masalah nilai, para peneliti memutuskan untuk menyelidiki hasil seperti
yang ada dalam penelitian ini, membuat asumsi bahwa hasil yang
baik/diinginkan (maka akan ditingkatkan) atau tidak diinginkan (maka
akan berkurang).
4. Masalah asumsi tak tertulis, dalam melaksanakan penelitian tersebut,
peneliti berasumsi tidak hanya hasil yang di inginkan. Beberapa temuan,
penelitian mempunyai pengaruh dalam pendidikan. Jika tidak, penelitian
ini tidak lebih dari sebuah latihan akademis saja. Metode penelitian
pendidikan sering dikritik karena mengarah pada praktek yang disarankan,
karena berbagai alasan, dan tidak mungkin untuk dilaksanakan.
5. Masalah konsekuensi sosial, implikasi sosial dari penelitian tersebut
dipertimbangkan karena hal ini. Para kritikus mungkin menyatakan bahwa
19
sementara penelitian ini dipertahankan sebagai usaha ilmiah, yang akan
memiliki dampak negatif secara keseluruhan.
I. TINJAUAN SINGKAT PROSES PENELITIAN
Terlepas dari metodologi, semua peneliti terlibat dalam beberapa kegiatan
serupa. Hampir semua rencana penelitian yang meliputi, pernyataan masalah,
hipotesis, definisi, tinjauan pustaka, sampel, tes atau alat ukur lainnya, deskripsi,
prosedur penelitian, termasuk jadwal dan waktu, serta penjelasan data yang di
analisis. Berikut merupakan gambaran singkat sebelum dilanjutkan.
Gambar 1.4 menyajikan skema komponen penelitian. Garis panah yang padat
menunjukkan urutan komponen yang disajikan pada umumnya dalam proposal
atau laporan penelitian. Urutan perencanaan penelitian tersebut yaitu
permasalahan atau masalah penelitian, hipotesis, definisi, dan seterusnya. Garis
panah patah-patah menunjukan penyimpangan yang mungkin terjadi dari
perencanaan tersebut. Misalnya, pertimbangan instrumen sering kali
menyebabkan perubahan sampel, mengklarifikasi pertanyaan dapat memberi saran
jenis desain yang paling tepat. Pola nonlinear dimaksudkan untuk menunjukan
bahwa dalam prakteknya, prosesnya tidak harus mengikuti urutan yang tepat.
Faktanya, peneliti yang berpengalaman sering menganggap komponen tersebut
secara bersamaan ketika mereka mengembangkan rencana penelitian.
20
BAB III
MASALAH PENELITIAN
Apa yang dimaksud dengan “masalah penelitian”?
Masalah penelitian adalah masalah yang layak untuk diteliti
Merupakan masalah yang menimbulkan ketidakpuasan dengan harapan
Sesuatu yang dirasa menyulitkan sehingga perlu untuk diubah
Suatu proses yang tidak berjalan dengan baik
Kondisi yang perlu ditingkatkan
Kesulitan yang harus diatasi
Pertanyaan yang memerlukan jawaban
Pertanyaan penelitian
Pada umumnya masalah penelitian merupakan pertanyaan yang akan
menjadi fokus penyelidikan dan menentukan metode yang akan digunakan.
Berikut ini adalah contoh pertanyaan penelitian yang menentukan arah bagi
metodelogi yang akan digunakan;
Apakah pembelajaran yang berpusat pada siswa lebih mampu
meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran
tradisional? (penelitian eksperimental)
Pembelajaran seperti apakah yang umunya terjadi setiap hari di sekolah
dasar? (penelitian etnografi)
Apakah dalam buku sains sekolah SD terdapat miskonsepsi? (Analisis isi)
Bagaimana kita dapat memprediksi siswa manakah yang mengalami
kesulitan belajar pada topik tertentu? (penelitian korelasional)
Bagaimana sikap orang tua terhadap program konseling di sekolah?
(penelitian survey)
Pertanyaan di atas seringkali muncul dalam tugas guru atau peneliti berdasarkan
observasi atau pengalamannya dan pertanyaan ini seringkali memerlukan
21
penyelidikan yang lebih mendalam. Untuk itu seorang peneliti perlu
mengumpulkan sejumlah informasi untuk menjawabnya.
Ada pula pertanyaan yang sulit dijaring informasinya, misalnya:
Apakah filsafat perlu dimasukkan dalam kurikulum SMA?
Apa makna kehidupan?
Pertanyaan pertama berkaitan dengan nilai : baik dan buruk, perlu dan tidak perlu,
jadi, tidak dapat diamati. Namun pertanyaan pertama di atas dapat menjadi
pertanyaan penelitian bila kalimatnya diubah:
“ Apakah masyarakat merasa perlu memasukkan filsafat dalam kurikulum SMA?”
Dengan pertanyaan di ats kita dapat mengumpulkan data untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
Pertanyaan kedua bersifat metafisika, di luar jangkauan pengalaman kita dan
bersifat transendental. Pertanyaan ini memerlukan jawaban yang bersifat
akumulasi dari sejumlah informasi.
Karakteristik pertanyaan penelitian
1. Pertanyaan bersifat feasible, dapat diselidiki sesuai dengan tenggang
waktu, energi dan dana yang terbatas
2. Pertanyaan jelas: dapat dipahami oleh orang lain
3. Pertanyaan bermakna untuk diteliti karena akan memberikan kontribusi
penting secara keilmuan
4. Pertanyaan hendaknya menyelidiki hubungan meskipun tidak selalu
Kita bahas satu persatu
1. Pertanyaan penelitian harus feasible
Pertanyaan penelitian yang feasible adalah Pertanyaan yang dapat diteliti
melalui sumber-sumber yang ada. Pertanyaan tertentu misalnya tentang
‘eksplorasi angkasa’ atau ‘efek jangka panjang terhadapp para astronot
yang mengikuti program penelitian luar angkasa’ jelas memerlukan dana
yang besar dan memerlukan waktu yang lama. Dalam bidang farmasi,
22
kedokteran, pertanian dan militer, penelitian dilakukan oleh orang yang
terlibat langsung dalam kegiatan praktek. Namun dalam bidang
pendidikan, penelitian yang dilakukan oleh guru masih sangat kurang.
Pada umumnya dilakukan oleh orang dil luar sekolah, seperti Dosen dan
mahasiswanya yang ditunjang oleh waktu dan dana yang terbatas,
sehingga mungkin sajafisibilitasnya tidak ada.
Contoh:
Bagaimana pendapat siswa tentang program pembelajaran berbasis
komputer untuk topik tentang sintesis protein? (feasible)
Bagaimanakah efeknya terhadap hasil belajar siswa, bila masing-
masing siswa memiliki komputer pribadi untuk digunakan selama
satu semester? (tidak terlalu feasible)
2. Pertanyaan penelitian harus jelas
Pertanyaan penelitian harus mencerminkan apa yang akan diteliti, atau
yang menjadi fokus penelitian
Contoh:
a) Apakah pembelajan berorientasi humanistic efektif?
Bagi sebagian orang pembelajaran berorientasi humanistic
mungkin jelas, tetapi orang lain mungkin tidak memahami apa
yang dimaksud dengan “pembelajaran berorientasi humanistic”
tersebut. Apa karakteristiknya? Bagaimana strategi
pembelajarannya? Bagaimana kegiatan pembelajarannya? Apa
kegiatan siswa dan guru? Media apa yang digunakan?
Pertanyaan di atass akan jelas bila diubah menjadi “Bagaimanakah
efektifitas pembelajaran yang berorientasi humanistic?”
b) “Bagaimana perasaan guru terhadap kelas khusus bagu anak
berorientasi humanistic?”
Guru dalam pertanyaan di atas perlu diklarifikasi: guru kelas
berapa? Mengajar apa? Siswa usia berapa yang dilibatkan?
Pengalaman belajar apa yang diberikan?
23
“perasaan guru juga ambisius” Apakah berarti pendapat guru?
Reaksi emosional guru? Atau tentang kegiatan guru? kelas khusus
dan anak cacat juga perlu diklarifikasi.
Dalam konsep pendidikan saat ini banyak istilah yang perlu dijelaskan,
misalnya kurikulum inti, kegiatan pembelajaran, pengelolaan yang efektif,
pendekatan yang kontruktivistik, dll. Oleh karena itu perlu ada penjelasan
istilah, yang dapat dilakukan melalui:
a) Pendekatan kamus: ada banyak keterbatasan, kurang dianjurkan
b) Definisi istilah memalui contoh
c) Mendefinisikan variabel penelitian secara operasional, bagaimana
kegiatan dilakukan, bagaimana data dijaring, termasuk variabel
bebas ataukah variabel tak bebas. Definisi variabel sangat
membantu dalam menjelaskan variabel
Penjelasan istilah sangat penting bagi peneliti untuk menentukan arah bagi
tekhnik pengumpulan dan analisis data.
3. Pertanyaan penelitian harus bermakna
Maksudnya berharga untuk dilteliti dan memiliki kontribusi secara
keilmuan karena suatu penelitian memerlukan energi, waktu, materi, dana
dan sumber-sumber lain yang perlu dihargai maka hasilnyapun perlu
dihargai sebagai karya penelitian.
Untuk itu peneliti perlu bertanya tentang: Apa manfaat hasilnya? Apakah
mempunyai implikasi untuk meningkatkan praksis pembelajaran? Apakah
untuk menentukan arah kebijakan? Apakah untuk menentukan arah
kebijakan? Apakah untuk perencanaan program?
Ada 2 kelemahan proposal yaitu terlalu banyak asumsi dan terlalu
membesar-besarkan implikasi penelitian.
4. Pertanyaan bersifat etis
Rumusan pertanyaan hendaknya tidak menyinggung perasaan pihak lain,
baik secara langsung maupun tak langsung. Kalimat sopan dan tertata
dengan baik.
24
Untuk penelitian korelasional atau kausal komparatif, pertanyaan
penelitian hendaknya mencerminkan hubungan yang dikaji. Untuk
penelitian lain kadang-kadang juga memerlukan pertanyaan yang
mencerminkan hubungan.
Kesimpulan:
Masalah penelitian sebaiknya dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan
Pertanyaan penelitian hendaknya dapat memberi arah bagi proses
penelitian
Pertanyaan penelitian yang baik memiliki 4 ciri: feasible, jelas,
bermakna dan etis, kadang-kadang perlu mencerminkan adanya
hubungan
Ada 3 cara menjelaskan istilah: definisi kamus, definisi melaui
contoh dan definisi operasional
Definisi operasional menggambarkan tentang bagaimana suatu
istilah diukur atau diidentifikasi
25