BAB III METODE PENELITIAN -...
Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...
31
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2014) menyatakan bahwa, Metode deskriptif adalah suatu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.
Sedangkan menurut Uma & Roger (2017) studi deskriptif seringkali di desain
untuk mengumpulkan data yang menjelaskan karakteristik orang, kejadian, atau siatuasi.
Hal ini melibatkan pengumpulan data kualitatif seperti tingkat kepuasan, jumlah produksi,
jumlah penjualan, atau data demografis, namun studi deskriptif juga memerlukan
pengumpulan informasi kualitatif.
Penelitian ini akan membahas dan menganalisis secara mendetail mengenai latar
belakang, sifat-sifat, serta karakter khas dari suatu objek penelitian, yang kemudian akan
dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Dalam penelitian ini difokuskan pada hubungan
antara pengembangan kualitas pelayanan pada Klinik Bidan Ides terhadap kepuasan
konsumen.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Definisi operasionalisasi adalah penentuan struktur sehingga menjadi variabel yang
dapat di ukur, didalam penelitian ini membahas mengenai kualitas jasa. Berikut ini adalah
penjabaran dari lima dimensi kualitas peayanan.
32
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
Service
Quality
Reliabilitas
Menyediakan jasa
sesuai yang dijanjikan
Pemahaman Bidan dan staff
terhadap kebutuhan pasien
Ordinal
Dapat diandalkan dalam
menangani masalah jasa
konsumen
Bidan dan staff dapat
diandalkan apabila terjadi
masalah
Ordinal
Menyampaikan jasa
secara benar semenjak
pertama kali
Pasien mendapatkan
pelayanan yang profesional
dan benar sejak awal
Ordinal
Menyampaikan jasa
sesuai dengan waktu
yang dijanjikan
Bidan dan staff memberikan
pelayanan kepada pasien
secara berurutan sehingga
tidak terlalu lama menunggu
Ordinal
Menyimpan catatan atau
dokumen tanpa
kesalahan
Bidan dan staff mencatat
informasi mengenai pasien
dengan benar
Ordinal
Daya
Tanggap
Menginformasikan
konsumen tentang
kepastian waktu
penyampaian jasa
Menyangkut kemampuan
(profesional) bidan dan staff
dalam pelayanan pasien
Ordinal
Layanan yang segera
atau cepat bagi
konsumen
Sejauh mana bidan dan staff
dapat memenuhi kebutuhan
pasien sehingga pengunjung
Ordinal
33
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
tidak terlalu lama menunggu
Kesediaan untuk
membantu konsumen
Bidan dan staff bersedia
membantu keluhan pasien
apapun itu (keluhan sakit)
Ordinal
Kesiapan untuk
merespon permintaan
konsumen
Bagaimana sikap, tindakan,
dan kemampuan bidan dan
staff apabila ada keluhan
Ordinal
Jaminan
Karyawan yang
menumbuhkan rasa
percaya para konsumen
Apakah bidan dan staff dapat
menambah rasa kepercayaan
pasien kepada klinik
Ordinal
Membuat konsumen
merasa aman sewaktu
melakukan transaksi
Menyangkut kondisi
keamanan dan tingkat
ketertiban secara umum di
klinik
Ordinal
Karyawan yang
konsisten bersikap
sopan
Bidan dan staff berlaku sopan
santun dalam tutur kata,
bahasa tubuh dan sikap
Ordinal
Karyawan yang mampu
menjawab pertanyaan
konsumen
Bidan dan staff dapat
menjawab pertanyaan pasien
mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan klinik
Ordinal
Empati
Memberikan perhatian
individual kepada para
Bidan dan staff memberikan
perhatian individual kepada
Ordinal
34
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
konsumen setiap pasien
Karyawan yang
memperlakukan
konsumen secara penuh
perhatian
Bidan dan staff
memperlakukan pasien
dengan layak dan baik
Ordinal
Sungguh-sungguh
mengutamakan
kepentingan konsumen
Bidan dan staff
mengutamakan kepentingan
pasien secara adil
Ordinal
Karyawan yang
memahami kebutuhan
konsumen
Bidan dan staff mengetahui
kebutuhan pasien dengan
spesifik
Ordinal
Waktu beroperasi (jam
kantor) yang nyaman
Menyangkut jam buka tutup
layanan, apakah sudah dapat
memberikan kesempatan yang
luas kepada pasien untuk
memanfaatkan layanan klinik
Ordinal
Bukti Fisik
Peralatan modern Peralatan medis yang
dibutuhkan sudah sesuai
standar dan lengkap
Ordinal
Fasilitas yang berdaya
tarik visual
Fasilitas pendukung seperti
kursi tunggu, parkir, toilet
yang disediakan baik
Ordinal
Karyawan yang Kebersihan dan kerapihan Ordinal
35
Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala
berpenampilan rapi dan
profesional
bidan dan staff dalam
berpakaian
Materi-materi berkaitan
dengan jasa yang
berdaya tarik visual
Kondisi fisik, kebersihan,
ketenangan dan kenyamanan
klinik terjaga dengan baik
Ordinal
Sumber : Tjiptono & Chandra (2016)
3.3 Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Data primer
Merupakan data yang didapat melalui penelitian lapangan dengan cara sebagai
berikut:
a. Observasi, mengumpulkan data yang dibutuhkan dengan melakukan
pengamatan langsung di Klinik Bidan Ides untuk mendapatkan informasi
tentang bagaimana pelayanan yang dilakukan di Klinik Bidan Ides.
b. Wawancara, merupakan cara pengumpulan data dengan melaksanakan tanya
jawab secara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat di setiap aktivitas di
Klinik Bidan Ides seperti bidan, assisten bidan dan admin.
c. Angket (Questionnaire), merupakan cara pengumpulan data yang
dilaksanakan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang berkaitan dengan penelitian dilakukan untuk dijawab
oleh para responden Klinik Bidan Ides.
36
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data yang didapatkan melalui media perantara (orang lain)
atau tidak langsung, seperti data yang didapat dari jurnal, database perusahaan, buku,
artikel, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian berupa data jumlah pasien
yang datang, profil perusahaan dll.
3.4 Pemilihan Sampel
Menurut Sugiyono (2014) non probability sampling adalah teknik sampling yang
tidak memberikan kesempatan atau peluang pada setiap anggota populasi untuk dijadikan
anggota sampel. Teknik pengambilan non probability sampling dengan cara:
a. Convenience Sampling
Convenience Sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor
spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan
sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai
sampel (responden).
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pasien yang berkunjung ke Klinik Bidan
Ides dalam kurung waktu tiga tahun terakhir dijabarkan dalam tabel 1.2 Rekapitulasi
Jumlah pasien Klinik Bidan Ides Tahun 2015-2018, yaitu :
Tabel 1.2 Rekapitulasi Jumlah Pasien Klinik Bidan Ides Tahun 2015-2018
Tahun
Jenis Pasien
Total
Suntik KB Pengobatan Anak Bersalin
2015 1020 200 180 1400
2016 1032 187 152 1371
37
Tahun
Jenis Pasien
Total
Suntik KB Pengobatan Anak Bersalin
2017 990 177 83 1250
2018 950 143 51 1144
Sumber: Admin Klinik Bidan Ides
Dengan menyamakan perhitungan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel diambil
dengan metode yang dikemukaan oleh Taro Yamane sebagai berikut:
Dimana: n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi = Presisi yang ditetapkan
Jumlah ukuran (N) dalam penelitian ini berupa jumlah konsumen yang berobat di Klinik
Bidan Ides dalam jangka waktu 3 periode terakhir, diketahui :
N= 3.765
= 9% (persen kelonggaran ketelitian pengambilan sampel)
Maka perhitungannya adalah :
= 119,53 = 120
Maka diperoleh sampel sebanyak 119,53 maka jumlah reponden dibulatkan menjadi
120 responden.
38
3.5 Metode Analisis
Dalam penelitian ini metode analisis dilakukan dengan uji statistik validitas dan
reliabilitas sebagai berikut:
3.5.1 Uji Validitas
Analisis item dilakukan dengan menghitung korelasi antar skor butir
instrumen dengan skor total. Karena pada setiap instrumen baik tes maupun non
tes terdapat butir-butir (item) pertanyaan atau pernyataan. Sedangkan analisis
korelasi Pearson Product Moment (PPM) adalah suatu analisis yang digunakan
untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independent)
dengan variabel terikat (dependen).
Teknik analisis korelasi PPM adalah termasuk teknik statistic parametic yang
menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu misalnya data
dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang
dihubungkan berpola linier dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan
yang sama sesuai dengan objek yang sama. Jika butir-butir persyaratan tersebut
tidak terpenuhi maka analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Pengujian validitas
dilakukan dengan membandingkan -hitung dengan tabel degree of freedom
dengan rumus, yaitu:
( )
jumlah sampel
Indikator dikatakan valid apabila:
( ) = 118 dan = 10%
Maka -tabel = 0,1509
39
Ketentuan:
a. Hasil -hitung > -tabel, maka variabel tersebut valid
b. Hasil -hitung < -tabel, maka butir atau variabel tidak valid
Korelasi Pearson Product Moment (PPM) dilambangkan dengan ketentuan nilai
(-1 < <+1) Apabila nilai:
= -1 korelasi negatif sempurna
= 0 tidak ada korelasi
= 1 korelasi sangat kuat
Arti nilai dapat di interpretasi sebagai berikut:
Tabel 3.2 Korelasi Pearson Product Moment (PPM)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
0,60 – 0,799 Kuat
0,40 – 0,599 Cukup Kuat
0,20 – 0,399 Rendah
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
40
3.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini menggunakan metode koefisien Alpha Croanbach’s, koefisien
ini dapat diterapkan untuk jumlah item yang ganjil sehingga koefisien ini menjadi
koefisien paling umum diaplikasikan dalam mengevaluasi internal consistency.
Rumus Alpha Croanbach’s adalah sebagai berikut:
(
)(
∑ )
Dimana: = Nilai Reliabilitas ∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Jumlah item = Varians total
Dari metode ini, kriteria dan koefisien Alpha Croanbach’s dapat diintepretasikan
sebagai berikut:
Jika alpha < 0.50,maka reliabilitas rendah
Jika alpha antara 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat
Jika alpha antara 0.70-0.90 maka reliabilitas tinggi
Jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna
3.6 Teknik Pengolahan Data
1. Pada matrix pertama yaitu Customer Needs mengidentifikasi kebutuhan dan harapan
konsumen (customer riquirements) melalui data berdasarkan identifikasi Voice of
Customer (VOC), terdapat 22 atribut pelayanan Klinik Bidan Ides berdasarkan lima
dimensi SERVQUAL yaitu tangible, realiability, assurance, responsiveness, dan
empathy. Proses pengumpulan data Voice of Customer (VOC) dilakukan dengan
penyebaran kuesioner kepada 120 orang responden yang mengunjungi Klinik Bidan
Ides dengan langkah sebagai berikut:
41
a) Membentuk kuesioner dengan penggabungan dua metode yaitu pendekatan
SERVQUAL dan Model Kano sehingga responden menilai dengan beberapa
penilaian yaitu 1. Atribut kenyataan layanan, 2. Atribut harapan pelayanan
(sebagai nilai fungsional) dan 3. Atribut pelayanan tidak tersedia (sebagai
nilai disfungsional) dengan masing-masing bobot atribut yaitu 1-5 poin.
b) Setelah mencari nilai kepuasan konsumen Klinik Bidan Ides, selanjutnya
adalah mengkategorikan setiap atribut dengan model Kano dengan penilaian :
Tabel 3.3 Evaluasi Model Kano
Disfungsional (Negatif)
Fu
ngsi
on
al
(Posi
tif)
Like it Expect it Dont Care Live with Dislike
Like it Q A A A O
Expect it R I I I M
Dont care R I I I M
Live with R I I I M
Dislike R R R R Q
Keterangan
Q Questionable
R Reverse
I Indifference
O One-dimensional
A Attractive
M Must Be
2. Ke matrix kedua planning matrix dengan cara menentukan tingkat kepentingan
konsumen terhadap masing-masing daftar kebutuhan pada matrix pertama customer
needs, kemudian menentukan tingkat kepuasan para konsumen klinik yang diteliti dan
pesaing. Data didapatkan dengan cara wawancara dan kuesioner. Sehingga dapat
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Studi Kepustakaan
Buku Manajemen
Operasi,Buku Service
Quality,Penelitian terdahulu
mengenai QFD
Objek Penelitian
Kualitas Pelayanan Klinik
Bidan Ides
Data untuk penelitian
Data Primer
Observasi ke Klinik Bidan
Ides,wawancara,kuesioner
Data Sekunder
Literatur Buku & Penelitian
sebelumnya
Customer Input
Identification
Atribut pelayanan yang
diharapkan konsumen
Kano Model
Menentukan prioritas atribut
pelayanan
Technical Characteristics
House Of Quality
Rancangan standar baru
42
ditemukan jawaban mengenai atribut-atribut pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
dan harapan konsumen (customer requirements)
3. Mengidentifikasi bagaimana cara-cara perusahaan dapat memenuhi kebutuhan dan
harapan konsumen (customer requirements) data ini didapat dengan melakukan
wawancara dan observasi langsung terhadap pihak yang ada di klinik. Hal tersebut
masuk ke matrix ketiga yaitu technical requirements sehingga dapat diketahui
teknologi atau karakteristik teknik yang telah direncakanan dan dilakukan Klinik
Bidan Ides untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
4. Dalam matrix keempat yaitu interrelationship, memuat hubungan antara matrix
pertama customer needs dengan matrix ketiga technical requirements dan
menyimpulkannya menjadi hubungan yang kuat, menengah, lemah atau bahkan tidak
ada hubungannya.
5. Kemudian hubungan yang terjadi antara elemen-elemen yang ada pada matrix ketiga
technical requirements, kemudian dimasukkan kedalam matrix kelima yaitu
correlation yang disebut roof matrix.
6. Di matrix keenam design targets, mencari korelasi antar setiap characteristics pada
ruangan kedua. Hubungan yang dapat terjadi bersifat positif, negatif, dan tidak ada
hubungannya. Data yang berada di ruangan keenam menjadi bagian terakhir yang di-
input dalam bangunan House of Quality (HOQ) yang menjadi atap, hasil yang
diperoleh merupakan jawaban kedua dari pertanyaan yang ditanyakan dalam
identifikasi masalah.
43
Gambar 3.1 House Of Quality
3.7 Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data dari objek penelitian dengan melakukan observasi ke
perusahaan dan wawancara, serta membagikan kuesioner kepada konsumen dan
staff klinik.
2. Mengumpulkan data dari objek penelitian dengan melakukan kunjungan langsung
pada konsumen Klinik Bidan Ides, dengan cara :
Gambar 3.2 Langkah-Langkah Cara Mengumpulkan Data
3. Mengolah data secara keseluruhan (observasi, wawancara, survey) yang diperoleh
untuk mendapatkan hasil data dan permasalahan.
4. Mengelompokkan setiap masalah dan data yang didapat dari Klinik Bidan Ides.
44
5. Mengidentifikasi hasil data yang telah didapatkan dengan kuesioner dengan
menggunakan tabel evaluasi Kano Model.
6. Melakukan perancangan ulang standar kualitas pelayanan untuk Klinik Bidan Ides
dengan menggunakan House of Quality (HOQ).