GAMBARAN POOLED COHORT EQUATION DAN NILAI ...yang dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah...
Transcript of GAMBARAN POOLED COHORT EQUATION DAN NILAI ...yang dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah...
GAMBARAN POOLED COHORT EQUATION DAN NILAI KETAATAN
TERAPI MENGGUNAKAN INSTRUMEN MORISKY PADA
RESPONDEN USIA 40-65 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN DIY
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Aprithalia Theresia
NIM : 148114103
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
GAMBARAN POOLED COHORT EQUATION DAN NILAI KETAATAN
TERAPI MENGGUNAKAN INSTRUMEN MORISKY PADA
RESPONDEN USIA 40-65 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN DIY
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Aprithalia Theresia
NIM : 148114103
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana –
Amsal 19:21
“serahkanlah segala kekhawatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang
memelihara kamu’’ – 1 Petrus 5:7
Karya ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus yang adalah sumber Kasih dan Kehidupan yang
selalu menyertaiku dalam setiap langkahku.
Papah, mamah, dan kakak-kakakku yang memberikan dukungan,
semangat, dan doa yang tiada henti.
Almamater Universitas Sanata Dharma yang menjadi wadah untukku
menimba ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas kasih dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Gambaran
Pooled Cohort Equation dan Nilai Ketaatan Terapi Menggunakan Instrumen
Morisky Pada Responden Usia 40-65 Tahun Di Kabupaten Sleman DIY” sebagai
syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Keberhasilan dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan
dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si.,Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung penelitian ini.
2. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, saran dan kritik dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi
ini.
3. Bapak Kepala Dukuh Sembir, Morangan, Jragung, dan Somorai yang telah
bersedia memberikan waktu dan ijin untuk pengambilan data pada warga
setempat.
4. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. dan Bapak Christianus Heru Setiawan,
M.Sc., Apt. selaku penguji yang telah mendukung terlaksananya penelitian dan
penyusunan skripsi ini serta selalu memberikan saran serta arahan yang
berharga bagi penulis.
5. Ibu Dr. Christine Patramurti, Apt. selaku Dosen Pembimbing Akedemik yang
senantiasa membimbing dari awal hingga akhir dan terus memberikan
semangat dan motivasi.
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
membantu proses pembelajaran selama perkuliahan hingga selesai.
7. Keluarga tercinta saya yaitu mamah dan papah yang sudah berjuang untuk
menyekolahkan saya, sangat berperan dalam kehidupan saya dan untuk segala
Doa yang tidak pernah putus diberikan kepada saya, Terimakasih.
8. Kakak terkasih yaitu ka Henky, ka Vera dan ka Yeni, ka Sillo yang selalu ada
untuk membantu dan memberikan semangat dan doa kepada adiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi
PRAKATA ........................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xi
ABSTRAK ........................................................................................................ xii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiii
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
METODE PENELITIAN ..................................................................................... 3
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 7
KESIMPULAN ................................................................................................. 13
SARAN ............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14
LAMPIRAN ...................................................................................................... 16
BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil Karakteristik Responden Secara Keseluruhan ........................... 7
Tabel II. Nilai Ketaatan Ketaatan Terapi Responden Hipertensi dan Diabetes
Melitus ............................................................................................... 8
Tabel III. Nilai Ketaatan Ketaatan Terapi Responden Berdasarkan Variabel Usia,
Jenis Kelamin, Status Merokok ........................................................... 9
Tabel IV. Gambaran Nilai Ketaatan Terapi dan Nilai PCE Keseluruhan
Responden ........................................................................................ 10
Tabel V. Gambaran Nilai Ketaatan Terapi dan Nilai PCE Pada Responden
Hipertensi dan Diabetes Melitus ...................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance .......................................................................... 16
Lampiran 2. Informed Consent. .......................................................................... 17
Lampiran 3. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Uji ................................. 18
Lampiran 4. Panduan Pertanyaan Wawancara ( Case Report Form ) .................. 20
Lampiran 5. Definisi Operasional ....................................................................... 21
Lampiran 6. Cardiovascular Risk Calculator ..................................................... 22
Lampiran 7. Kuisioner Ketaatan Terapi .............................................................. 23
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Tekanan Darah ........ 24
Lampiran 9. Surat Validasi Balai Metrologi Yogyakarta .................................... 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
Penyakit kardiovaskular merupakan penyakit yang disebabkan oleh
gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan tingkat ketaatan terapi dan risiko 10 tahun terkena penyakit
kardiovaskular.
Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif. Rancangan
penelitian ini adalah cross sectional yang dilakukan di Padukuhan Sembir,
Morangan, Jragung, dan Somorai di Sleman, Yogyakarta. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu kuisioner morisky untuk menilai ketaatan
terapi dan instrumen Pooled Cohort Equation untuk melihat risiko 10 tahun
atherosclerosis cardiovascuar disease (ASCVD) pada responden yang menerima
terapi terkait penyakit kardiovaskular dalam penelitian ini.
Terdapat 44 responden yang mengikuti penelitian ini. Sebanyak 26
responden memiliki ketaatan terapi rendah dan 18 responden memiliki ketaatan terapi
tinggi. Hasil penelitian pada keseluruhan responden yang memiliki ketaatan terapi
rendah dengan risiko 10 tahun terkena penyakit kardiovaskular berdasarkan skor
PCE rendah yaitu 30,8%, berdasarkan skor PCE sedang yaitu 30,8% dan
berdasarkan skor PCE tinggi yaitu 38,3%. Responden ketaatan terapi tinggi
memiliki risiko 10 tahun terkena penyakit kardiovaskular berdasarkan skor PCE
rendah sebesar 50,0%, skor PCE sedang sangat kecil hanya 5,6% dan pada skor
PCE tinggi sebesar 44,4%.
Kata Kunci : Penyakit Kardiovaskular, Ketaatan Terapi, Instrumen Morisky,
Instrumen Pooled Cohort Equation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
Cardiovascular disease is a disease caused by heart dysfunction and blood
vessel disfunction. This study aims to describe the level of therapeutic adherence
and the risk of cardiovascular disease for 10 years.
This study was an observational-descriptive study. The design of this study
was cross-sectional conducted at Padukuhan Sembir, Morangan, Jragung, and
Somorai in Sleman, Yogyakarta. The instrument used in this study was the Morisky
questionnaire to assess the therapeutic adherence and the Pooled Cohort Equation
instrument was used to see the risk of atherosclerosis cardiovascular disease
(ASCVD) for 10 years on respondents who received therapy related to
cardiovascular disease in this study.
There were 44 respondents who participated in this study. As many as 26
respondents have low therapeutic obedience and 18 respondents have high
therapeutic obedience. The results of the study on all respondents who have low
therapeutic obedience with the risk of cardiovascular disease for 10 years were
based on a low PCE score of 30.8%, based on a moderate PCE score of 30.8% and
based on a high PCE score of 38.3%. Respondents of high therapeutic obedience
have the risk of cardiovascular disease for 10 years based on a low PCE score of
50.0%, a moderate PCE score of very small only 5.6% and a high PCE score of
44.4%.
Keywords : Cardiovascular Disease, Therapeutic Adherence, Morisky Instrument,
Pooled Cohort Equation Instrument.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi
jantung dan pembuluh darah. Penyakit jantung koroner atau disebut juga
Atherosclerotic Cardiovascular Diseases (ASCVD) terutama disebabkan oleh
aterosklerosis pada dinding arteri pembuluh darah yang menyuplai jantung ke otak
yang mengakibatkan jantung dan darah mengalami kekurangan suplai darah yang
cukup sehingga mengalami hambatan aliran darah oleh penimbunan lemak dan
darah yang menggumpal yang dapat berakibat pada kasus serangan jantung atau
stroke. Selain itu, faktor pemicu lain dapat disebabkan oleh faktor yang tidak dapat
dimodifikasi yaitu, riwayat keluarga, usia, jenis kelamin dan obesitas sedangkan
faktor risiko yang dapat dimodifikasi yaitu tekanan darah dalam hal ini yang lenih
berpengaruh adalah orang dengan hipertensi, diabetes melitus, dyslipidemia, stress,
kurang aktivitas fisik, dan pola hidup yang tidak sehat (Kemenkes RI, 2014).
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu secara
global. Diperkirakan sekitar 17,7 juta orang meninggal karena penyakit
kardiovaskular setiap tahunnya yang mewakili 31% dari semua kematian secara
global (WH0, 2017). Hipertensi menyebabkan setidaknya 45% kematian karena
penyakit jantung. Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler,
terutama penyakit jantung koroner dan stroke diperkirakan akan terus meningkat
mencapai 23,3 juta kematian pada tahun 2030.
Pada tahun 2013, wilayah DI Yogyakarta memiliki prevalensi jantung koroner
yang cukup tinggi dengan nilai estimasi jumlah absolut berdasarkan
diagnosis/gejala sebesar 36.104 orang (Kemenkes RI, 2014). Salah satu faktor
risiko terjadinya ASCVD adalah karena pengaruh tekanan darah terutama
disebabkan tingginya tekanan darah yang berlangsung lama atau hipertensi. Pada
tahun 2013, prevalensi hipertensi di DI Yogyakarta mencapai 25,7%. Menurut data
tahun 2011 prevalensi hipertensi di Kabupaten Sleman cukup tinggi, yaitu 39,65%
(Dinas Kesehatan Sleman, 2013). Jika dibandingkan dengan prevalensi hipertensi
di Indonesia, maka angka prevalensi hipertensi di DI Yogyakarta tergolong tinggi
(Kemenkes RI, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Tempat penelitian dilakukan di Padukuhan Sembir, Morangan, Jragung dan
Somorai berdasarkan purposive sampling. Prevalensi penyakit kardiovaskular yang
cukup tinggi dan berdasarkan penelitian (Millatina, 2016) padukuhan tersebut
memiliki keterlibatan yang sangat tinggi sehingga menjadi pertimbangan peneliti
untuk melakukan penelitian di padukuhan tersebut
Pengukuran ketaatan terapi akan dilakukan dengan salah satu instrumen yaitu
Morisky. Setiap pertanyaan akan diberikan skoring masing-masing. Perhitungan
skoring akan ditetapkan menjadi dua kategori untuk mempersempit kriteria
kepatuhan, yaitu ketaatan kategori rendah dan ketaatan kategori tinggi (Morisky et
al, 2008). Pooled cohort equation (PCE) adalah salah satu metode untuk
menghitung risiko 10 tahun serangan ASCVD berdasarkan komponen jenis
kelamin, usia, kolesterol total, HDL, LDL, tekanan darah sistolik, ras, pasien yang
melakukan terapi untuk hipertensi, riwayat diabetes, dan merokok (Arsana, 2015).
Pada padukuhan Sembir, Morangan, Jragung, dan Somorai tersebut belum pernah
dilakukan penelitian terkait melihat pengaruh nilai ketaatan terapi terhadap risiko
10 tahun serangan ASCVD dan di daerah tersebut warganya memiliki partisipasi
yang tinggi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menggambarkan nilai
ketaatan terapi dan risiko 10 tahun serangan ASCVD pada responden di Padukuhan
Sembir, Morangan, Jragung, dan Somorai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional deskriptif dengan
rancangan penelitian cross sectional. Penelitian berjenis observasional merupakan
yang dalam melakukan penelitian ini tidak ada intervensi yang dilakukan oleh
peneliti terhadap variabel penelitian, peneliti hanya melakukan observasi dan
pengamatan secara langsung terhadap responden penelitian (Subali, 2010).
Rancangan penelitian cross sectional merupakan pengamatan atau observasi yang
dilakukan secara serentak pada responden penelitian dalam satu periode waktu dan
tidak mencari adanya hubungan sebab akibat dan tidak dipengaruhi oleh rentang
waktu (Santoso, 2014).
Penelitian ini adalah penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dengan judul utama “Intervensi Therapeutic Life Style Inisiatif
Masyarakat Sendiri untuk Peningkatan Kualitas Hidup Sehat dan Kesadaran
Penyakit Kardiovaskular”. Penelitian dilakukan berkelompok dengan anggota
sebanyak sepuluh orang. Penelitian ini berfokus dalam hal menilai ketaatan terapi
responden usia 40-65 tahun menggunakan instrumen ketaatan terapi dan risiko 10
tahun serangan ASCVD yang dihitung menggunakan kalkulator Pooled Cohort
Equation. Observasi awal dilakukan dengan metode purposive sampling di
Kabupaten Sleman, DIY. Pemilihan responden pada penelitian ini diambil dari
empat padukuhan yang berbeda yaitu Padukuhan Sembir, Morangan, Jragung, dan
Somorai di DIY dalam rentang usia 40-65 tahun yang masuk dalam kriteria inklusi.
Subyek Penelitian
Populasi penelitian terdapat 202 responden. Sebanyak 54 orang responden
memenuhi inklusi yaitu menggunakan terapi farmakologi namun dieksklusi
sebanyak 10 orang responden karena menerima jenis terapi yang tidak jelas. Total
akhir responden peneilitan ini berjumlah 44 orang yaitu yang menggunakan terapi
hipertensi dan diabetes melitus. Variabel penelitian ini adalah variabel ketaatan
terapi menggunakan instrumen morisky dan variabel risiko 10 tahun terkena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ASCVD menggunakkan instrumen PCE yang dihitung dengan kalkulator PCE
online berdasarkan jenis kelamin, usia, ras, kolesterol total, HDL, LDL, tekanan
darah sistolik, status diabetes, status merokok, dan yang menggunakan terapi
hipertensi yang bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed
consent. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah responden usia 40-65 tahun yang
sedang atau telah menjalani terapi farmakologis terkait risiko penyakit
kardiovaskular. Kriteria eksklusi penelitian ini yaitu responden yang sedang
menderita atau memiliki riwayat penyakit aterosklerosis, penyakit jantung koroner,
penyakit stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya, yang tidak dapat diukur
tekanan darahnya, dan juga responden yang tidak dapat berkomunikasi.
Lokasi Penelitian & Tata Cara Penelitian
Lokasi ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Purposive
sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan atas suatu pertimbangan tertentu
yang dinilai sesuai dengan tujuan atau masalah penelitian seperti sifat-sifat populasi
ataupun ciri-ciri yang telah diketahui seperti kriteria responden berdasarkan sesuai
dengan inklusi penelitian (Kalpana, 2012).
Setelah lokasi penelitian ditentukan berdasarkan purposive sampling, peneliti
membuat permohonan ijin dan kerjasama kepada Bappeda, Kesatuan Bangsa,
Kepala Desa bersangkutan dan Kepala Dukuh Sembir, Morangan, Jragung dan
Somorai di Kabupaten Sleman, DIY. Kemudian, setelah mendapatkan permohonan
izin dilakukan pembuatan informed consent yang dibuat harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas
Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Alat yang digunakan sebagai instrumen penelitian dilakukan pengujian
validitas dan reabilitas. Hal ini untuk menjamin hasil pengukuran yang diperoleh
dapat dipercaya dan tidak diragukan kebenarannya. Timbangan dan meteran
dikalibrasi di Balai Metrologi Yogyakarta. Validitas tensimeter digital di uji dan
dibandingkan dengan tensimeter raksa yang diuji reabilitasnya menggunakan tiga
subyek masing-masing diukur tiga kali. Pencarian subyek penelitian dilakukan
setelah mendapat izin dari Kepala Dukuh. Pencarian responden dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berdasarkan data responden yang telah digunakan pada penelitian sebelumnya.
Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian
kepada calon responden. Calon responden yang memenuhi kriteria inklusi
ditanyakan kesediaannya mengikuti wawancara berdasarkan kuisioner ketaatan
terapi. Responden berhak menolak atau mengikuti penelitian dengan
menandatangani inform consent jika bersedia mengikuti penelitian ini. Responden
akan diwawancara dengan menggunakan kuisioner Case Report Form (CRF)
kemudian dilanjutkan dengan kuisioner ketaatan terapi.
Pengelompokan data dengan cara memilih responden yang sesuai dengan
kriteria inklusi utama yaitu responden yang menggunakan terapi farmakologi
terkait penyakit kardiovaskular dan dihitung skor ketaatan terapi dari tiap responden
yang menggunakan terapi farmakologi, kemudian memasukan setiap komponen
yang ada pada kalkulator PCE dari setiap responden.
Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen kuisioner ketaatan terapi dengan
membagi 2 kategori yaitu ketaatan terapi yang tinggi dan rendah. Selain itu,
menggunakan instrumen Pooled Cohort Equation (PCE) untuk memprediksi risiko
10 tahun serangan ASCVD pada responden menggunakan kalkulator khusus PCE,
serta hubungan antar ketaatan terapi yang tinggi dan rendah dengan nilai pooled
cohort equation. Selanjutnya, data dikumpulkan dan diolah menggunakan metode
deskriptif.
Pengolahan data dengan mengumpulkan dan menilai hasil skor ketaatan terapi
kemudian diolah sesuai aturan skoring kuisioner ketaatan terapi untuk mengetahui
tingkat ketaatan terapi responden. Setiap pertanyaan akan diberi skoring masing-
masing (Morisky et al., 2008). Terdapat 8 pertanyaan diantaranya untuk item 1
hingga 7 dengan jawaban “Ya” dan “Tidak” dan item 8 ada skala respon. Setiap
respon “Tidak” dinilai 1 dan respon “Ya” dinilai 0 kecuali untuk item 5 dengan
jawaban “Ya” dinilai 1 dan “Tidak” dinilai 0. Untuk item 8, distandardisasi dengan
membagi 4 untuk menghitung jumlah skor (Cuevas et al, 2014). Total skor berkisar
antara 0 – 8 dengan total skor nilai ketaatan terapi ≥6 – 8 menunjukkan kepatuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tinggi dan <6 menunjukkan kepatuhan yang rendah. Metode kuisioner ketaatan
terapi tersebut mengklasifikasikan ≥75% pasien kedalam kelompok taat dan
kelompok tidak taat secara tepat juga dapat mengidentifikasikan pasien dengan
ketaatan yang rendah dalam pengobatan antihipertensi (Krousel-Wood et al., 2009).
Pengolahan data Pooled Cohort Equation berdasarkan komponen yang terdapat
pada kalulator Pooled Cohort Equation untuk menentukan risiko 10 tahun serangan
ASCVD. Metode Pooled Cohort Equation (PCE) merupakan salah satu model
metode untuk perhitungan risiko penyakit kardiovaskuler. Skor metode ini menjadi
dasar dari ACC/AHA tahun 2013 sehingga pada penelitian ini digunakan kalkulator
Pooled Cohort Equation yang memiliki keuntungan dapat digunakan untuk seluruh
populasi dan mampu melihat luaran penyakit jantung koroner fatal atau tidak fatal.
Oleh karena itu, lebih disarankan untuk menggunakan Pooled Cohort Equation
untuk memperkirakan risiko 10 tahun ke depan serangan ASCVD (Arsana, 2015).
Setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data, hasil pengolahan data
tersebut akan diolah secara deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
HASIL dan PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketaatan terapi responden dan
risiko 10 tahun terkena penyakit ASCVD pada rentang usia 40-65 tahun dengan
menggunakan kuisioner ketaatan terapi yang dilakukan dengan wawancara dan
instrumen Pooled Cohort Equation (PCE) yang dihitung menggunakan kalkulator
PCE. Responden penelitian sebanyak 44 orang yang menggunakan terapi hipertensi
dan diabetes melitus dengan karakteristik responden berikut ini.
Tabel I. Profil Karakteristik Responden Secara Keseluruhan
Kelompok Jumlah Persentase (%)
Usia
40 - 55 tahun 27 61,4
56 - 65 tahun 17 38,6
Jenis Kelamin
Laki - laki 10 22,7
Perempuan 34 77,3
Status Diabetes Melitus
Ya 11 25,0
Tidak 33 75,0
Terapi Hipertensi
Ya 39 88,6
Tidak 5 11,4
Merokok
Ya 19 43,2
Tidak 25 56,8
Kolesterol
<200 mg/dL 38 86,4
≥200 mg/dL 6 13,6
HDL
<60 mg/dL 6 13,6
≥60 mg/dL 38 86,4
LDL
<100 mg/dL 19 43,2
≥100 mg/dL 25 56,8
Tekanan Darah Sistolik
<140 mmHg 8 18,2
≥140 mmHg 36 81,8
Tekanan Darah Diastolik
<90 mmHg 15 34,1
≥90 mmHg 29 65,9
Pada Tabel I. memaparkan profil responden penelitian secara keseluruhan
pada kelompok usia, jenis kelamin, status diabetes melitus, responden yang
menerima terapi antihipertensi, dan responden merokok atau tidak merokok,
kolesterol total, HDL, LDL, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik
berdasarkan profil perhitungan 10 tahun risiko kardiovaskular menggunakan PCE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Kenaikan kadar kolesterol total, LDL dan penurunan HDL memiliki peranan
penting dalam proses terjadinya aterosklerosis. Kadar kolesterol yang tinggi salah
satu faktor risiko utama terjadinya penyakit kardiovaskular (Arsana, 2015). HDL
salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular yang berkontribusi 20%-30% dari
tota kolesterol serum (Arsana, 2015). LDL adalah faktor risiko yang paling
berpengaruh dibandingkan kolesterol total terhadap penyakit kardiovaskular
(Ravnskov et al, 2016). LDL berkontribusi 60%-70% terhadap risiko terjadinya
penyakit kardiovaskular. Setiap penurunan LDL sebesar 30 mg/dL maka akan
terjadi penurunan risiko relatif untuk penyakit jantung koroner sebesar 30%
(Arsana, 2015).
Tekanan darah sistolik sebagai salah satu faktor risiko terjadinya penyakit
kardiovaskular dan sangat berperan penting. Peningkatan tekanan darah sistolik
meningkatkan risiko yang besar sehingga perlunya terapi penurunan tekanan darah
untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular (Gosmanova, 2016).
Tabel II. Nilai Ketaatan Terapi Pada Responden Hipertensi dan Diabetes
Melitus
Kelompok Total Subjek Ketaatan
Rendah
n (%)
Tinggi
n (%)
Terapi Hipertensi 33 20 (60,7) 13(39,3)
Terapi Diabetes Melitus 5 3(60,0) 2(40,0)
Terapi Diabetes Melitus
dan Hipertensi
6 3(50,0) 3(50,0)
Target tekanan darah akan tercapai apabila pasien taat minum obat
antihipertensi sehingga dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Responden yang taat minum obat terapi antihipertensi akan memiliki tekanan darah
yang lebih terkontrol dibandingkan responden yang tidak taat minum obat (WHO,
2003). Sebanyak 33 orang mendapatkan terapi hipertensi dengan kecenderungan
ketaatan terapi yang rendah lebih besar yaitu 60,7% sedangkan ketaatan terapi
tinggi hanya 39,3%. Diabetes dapat meningkatkan risiko terkena penyakit
kardiovaskular secara signifikan (Arsana, 2015). Berdasarkan kelompok diabetes,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yaitu 5 orang responden yang menggunakan terapi diabetes melitus dengan
persentase ketaatan terapi rendah sebesar 60% lebih besar dibandingkan ketaatan
terapi tinggi sebesar 40%. Terdapat 6 orang responden yang menggunakan terapi
hipertensi dan diabetes melitus dengan ketaatan rendah dan ketaatan tinggi yang
sama.
Tabel III. Nilai Ketaatan Terapi Responden Berdasarkan Variabel Usia,
Jenis Kelamin dan Status Merokok
Kelompok Ketaatan
Rendah
n (%)
Tinggi
n (%)
Usia 40 – 55 tahun 19 (70,4) 8 (29,6)
56 – 65 tahun 7 (41,2) 10 (58,8)
Jenis Kelamin Laki - Laki 6 (60,0) 4 (40,0)
Perempuan 20 (58,8) 14 (41,2)
Merokok Ya 12 (63,2) 7 (36,8)
Tidak 14 (56,0) 11 (44,0)
Usia sebagai salah satu faktor risiko ASCVD, seiring bertambahnya usia
rentan terhadap risiko penyakit kardiovaskular (Arsana, 2015). Responden sesuai
kelompok usia diantaranya terdapat pada rentang usia 40-55 tahun dengan
kecenderungan lebih tidak taat dalam terapi. Suatu studi menyebutkan bahwa
ketaatan terapi rendah terdapat pada individu yang lebih muda (Morisky, 2008).
Pada kelompok jenis kelamin, responden laki-laki yang memeiliki ketaatan rendah
lebih banyak dibanding yang memiliki ketaatan tinggi. Pada responden perempuan,
yang memiliki ketaatan rendah lebih mendominasi dibanding yang memiliki
ketaatan tinggi. Merokok merupakan faktor risiko kuat terutama untuk penyakit
jantung koroner. Merokok mempercepat pembentukan plak pada koroner dan dapat
menyebabkan ruptur plak sehingga meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis
(Arsana, 2015).
Pada penelitian ini dilakukan wawancara menggunakan kuisioner ketaatan
terapi dan perhitungan risiko 10 tahun serangan ASCVD menggunakan kalkulator
Pooled Cohort Equation (PCE). Ketaatan adalah tingkat perilaku dari seseorang
yang mendapatkan pengobatan, mengikuti diet, dan atau melaksanakan gaya hidup
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Ketaatan yang baik berhubungan dengan meningkatnya kontrol tekanan darah dan
mengurangi komplikasi hipertensi (WHO, 2016). Dengan kepatuhan yang tinggi
dapat menjadi kunci utama untuk mencegah timbulnya penyakit kardiovaskular.
Hubungan kepatuhan pengobatan antihipertensi sangat signifikan terhadap
terjadinya penyakit kardiovaskular, termasuk infark miokard, gagal jantung, stroke,
dan kematian (Peacock, 2016).
Pada Pooled Cohort Equation (PCE) memiliki nilai yang terdiri atas hasil skor
yang rendah yaitu risiko di bawah 5%, sedang dengan risiko 5%-7,5%, dan risiko
tingi di atas 7,5%. PCE yang tergolong tinggi memiliki risiko yang tinggi terkena
ASCVD dengan skor ≥7,5% (Preiss and Soren, 2015).
Tabel IV. Gambaran Nilai Ketaatan Terapi dan Nilai PCE Keseluruhan
Responden
Ketaatan Terapi Risiko 10 Tahun Terkena ASCVD Berdasarkan Skor
PCE
Rendah (<5%)
n (%)
Sedang
(5%-7,5%)
n (%)
Tinggi (>7,5%)
n (%)
Ketaatan Rendah
(skor <6)
8 (30,8) 8 (30,8) 10 (38,4)
Tinggi
(skor ≥6)
9 (50,0) 1 (5,6) 8 (44,4)
Pada tabel di atas, menunjukan gambaran nilai dari ketaatan terapi
menggunakan kuisioner ketaatan terapi dan gambaran responden berdasarkan nilai
PCE dari rendah, sedang dan tinggi. Hubungan antara ketaatan terapi dan risiko
penyakit kardiovaskular menggunakan PCE saling memiliki pengaruh yaitu
semakin pasien tersebut tidak taat menjalani terapi maka lebih besar kemungkinan
pasien mengalami komplikasi penyakit dan lebih tinggi risiko mengalami penyakit
terkait kardiovaskular khususnya ASCVD. Hasil penelitian menunjukan pada
responden ketaatan rendah memiliki risiko 10 tahun terkena penyakit kardiovaskular
sebesar 30,8%, pada risiko sedang 30,8% dan pada risiko tinggi 38,4%. Pada
ketaatan tinggi, risiko penyakit kardiovaskular yang rendah 50,0%, pada risiko
sedang sangat kecil hanya 5,6% dan pada risiko tinggi yaitu 44,4%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Tabel V. Gambaran Nilai Ketaatan Terapi dan Nilai PCE Pada Responden
Hipertensi dan Diabetes Melitus
Terapi Ketaatan
Terapi
PCE
Rendah
(<5%)
n (%)
Sedang
(5%-7,5%)
n (%)
Tinggi
(>7,5%)
n (%)
Hipertensi Ketaatan
Rendah
7 (35,0) 6 (30,0) 7 (35,0)
Ketaatan
Tinggi
6 (46,1) 1 (7,8) 6 (46,1)
Diabetes
Melitus
Ketaatan
Rendah
1 (33,3) 2 (66,7) -
Ketaatan
Tinggi
1 (50,0) - 1 (50,0)
Hipertensi
dan
Diabetes
Melitus
Ketaatan
Rendah
- - 3 (100,0)
Ketaatan
Tinggi
2 (66,7) - 1 (33,3)
Pada tabel di atas, responden hipertensi ketaatan terapi rendah memiliki risiko
serangan ASCVD dalam 10 tahun ke depan sebesar 35,0% menurut estimasi skor
PCE rendah dan meiliki hasil yang sama dengan skor PCE tinggi, sedangkan PCE
sedang yaitu memiliki 30,0% risiko 10 tahun terkena ASCVD. Pada responden
hipertensi ketaatan terapi tinggi, skor PCE rendah sebesar 46,1% memiliki hasil
yang sama dengan skor PCE tinggi dan sebesar pacda skor PCE sedang sebesar
7,8%. Selanjutnya, ketaatan terapi rendah pada responden diabetes melitus
memiliki risiko terkena serangan ASCVD dalam 10 tahun ke depan yang dinilai
dari estimasi skor PCE rendah sebesar 33,3% dan PCE sedang sebesar 66,7%
sedangkan responden diabetes melitus dengan ketaatan tinggi memiliki skor PCE
yang rendah sebesar 50,0% memiliki hasil yang sama dengan skor PCE tinggi.
Risiko 10 tahun terkenan ASCVD pada responden hipertensi dan diabetes melitus
ketaatan terapi rendah berjumlah 3 orang dan memiliki skor PCE yang tinggi
sedangkan pada responden yang memiliki ketaatan tinggi, 2 orang memiliki skor
PCE rendah dan 1 orang memiliki skor PCE yang tinggi.
Hasil dari keseluruhan data yang diperoleh pada penelitian ini menunjukan
responden yang tidak taat dalam melaksanakan terapi lebih mendominasi yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sebanyak 26 orang sedangkan responden dengan ketaatan tinggi berjumlah 18
orang. Dengan tingkat kepatuhan yang lebih rendah berkaitan dengan kontrol
tekanan darah yang lebih buruk dan hasil yang buruk sehingga mengakibatkan
risiko penyakit kardiovaskular. Meskipun obat-obatan efektif mengendalikan
tekanan darah namun kepatuhan rendah akan meningkatkan risiko komplikasi
termasuk kardiovaskular (WHO, 2003). Ketaatan pasien dalam meminum obat
hipertensi dapat mempengaruhi tekanan darah dan menentukan keberhasilan terapi
hipertensi. Obat untuk hipertensi efektif, tetapi hanya berhasil jika pasien
meminumnya sesuai dengan yang diresepkan (Rigby, 2015). Semakin tinggi
tekanan darah maka semakin besar kemungkinan myocardial infarction, heart
failure, stroke dan risiko penyakit kardiovaskular lain seperti ASCVD (Chobanian
et al, 2003). Adapun keterbatasan penelitian yaitu pada penelitian payungan
memiliki populasi responden sebanyak 202 orang namun responden yang
menggunakan terapi terkait kriteria inklusi sangat sedikit yaitu sebanyak 44 orang
sehingga penelitian ini diolah secara deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
KESIMPULAN
Pada penelitian ini, responden dengan ketaatan tinggi 40,9% dan responden
dengan ketaatan rendah sebesar 59,1%. Hasil yang diperoleh pada nilai ketaatan
terapi dan nilai pooled cohort equation keseluruhan responden yaitu pada ketaatan
rendah dengan skor ketaatan <6 memiliki risiko 10 tahun terkena penyakit
kardiovaskular yang rendah sebesar 30,8%, pada risiko sedang sebesar 30,8% dan
pada risiko tinggi sebesar 38,4%. Pada ketaatan tinggi dengan skor ≥6, risiko 10
tahun terkena penyakit kardiovaskular yang rendah yaitu 50,0%, pada risiko sedang
sangat kecil hanya 5,6% dan pada risiko tinggi sebesar 44,4%.
SARAN
Peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya dapat memberikan edukasi
mengenai ketaatan terapi, terutama manfaat dalam ketaatan terapi. Selain itu,
memberikan edukasi mengenai pentingnya melakukan dan menjaga pola hidup
sehat untuk mencegah risiko penyakit kardiovaskular. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan ketaatan terapi untuk mencapai target terapi dan mencegah risiko
penyakit kardiovaskular.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
DAFTAR PUSTAKA
Arsana, P.M., Rosandi, R., Manaf, A., Budhiarta, AAG., Permana, H., Sucipta,
K.W., dkk, 2015, Panduan Pengelolaan Dislipidemia, PB. PERKENI,
Jakarta, hal. 11-14.
Chobanian, A.V., Bakris, G.L., Black, H.R., Cushman, W.C., Green, L.A, 1220,
J,L., Jones, D.W., Meterson, B.J., O Parih, S., Wright, J,T., Roccella, W.J,
2003, The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure, The JNC 7
Express, U.S, Department of Health and Human Services, New York.
Cuevas, C., dan Penate, W, 2015, Psychometric Properties of The Eight-Item
Morisky Medication Adherence Scale in a Psychiatric Outpatient Setting,
International Journal of Clinical and Health Psychology, 15, 121-129
Dinas Kesehatan Sleman, 2013, Kesehatan Usia Lanjut, http://dinkes.slemankab.
go.id/kesehatan-usia-lanjut, diakses pada tanggal 10 Maret 2017.
Gosmanova, E.O., Mikkelsen, M.K., Molnar, M.Z., Lu, J.L., Yessayan, L.T.,
Kalantar-Zadeh, K., et al, 2016, Association of Systolic Blood Pressure
Variability with Mortality, Coronary Heart Disease, Stroke, and Renal
Disease, J Am Coll CardiolI, 68(13),1375.
Kalpana, V.J., 2012, Methode of Sampling Design in the Legal Research:
Advantages and Disanvantages, Online International Interdisciplinary
Research Journal, 2(6) 191-193.
Kementerian Kesehatan RI, 2013, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal. 89.
Kementerian Kesehatan RI, 2014, Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI: Hipertensi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta, hal.1-5.
Krousel-Wood, M.A., Islam T., Webber, LS., Re, RS., Morisky, DE., Muntner P.,
2009, New Medication Adherence Scale Versus Pharmacy Fill Rates In
Seniors With Hypertensiom, The American Jornal Of Managed Care, 15,
(1), 59-66.
Mancia, G., Robert Fagard, Krzysztof Narkiewicz, Josep Redo´n, Alberto
Zanchetti, Michael Bo¨ hm et al., 2013, ESH/ESC Guidelines: ESH/ESC
Guidelines for the management of arterial hypertension, Journal of
Hypertension, 31, (7), 1286.
Morisky, D.E, Ang A, Krousel-Wood M, Ward HJ, 2008, Predictive Validity of A
Medication Adherence Measure In An Outpatient Setting, J Clinsd
Hypertens, 10(5), 348-354.
Nwankwo, T. Yoon, S.S. Burt, V. & Gu, Q., 2013, Hypertension Among Adults in
the United States: National Health and Nutrition Examination Survey, 2011-
2012, NCHS databrief, (133), pp. 1-8.
Peacock E., Maria Krousel-Wood, 2016, Adherence to Antihypertensive Therapy,
National Institute of General Medical Sciences of the National Institutes of
Health, USA, hal. 20-230.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pedersini, Isherwood, Vietri., 2013, Harmonizing Measurement of Adherence
Across the 4-Item and 8-Item Morisky Medication Adherence Scale Using
Cross-Sectional Data From Patiens Treated for Irritable Bowel Syndrome,
in Value Health, 16, (7).
Preiss, D. and Soren L. Kristensen, 2015, Review: The New Pooled Cohort
Equations Risk Calculator, Canadian Journal of Cardiology 31 (2015) 613-
619.
Ramli, A., Ahmad, N.S., Paraidhathatu, T., 2012, Medication Adherence Among
Hypertensive Patients of Primary Health Clinics in Malaysia, Patient
Preference and Adherence, 2012(6),613-622.
Ravnskov, Uffe, David M. Diamond., Rokkura Hama, Tomohito Hamazaki, Bjom
Hammarskjold, Niamh Hynes, Malcolm Kendrick, 2016, Lack of an
assocation between low-density-lipoprotein cholesterol and mortality in the
elderly: a systematic review. British Medical Journal (BMJ open).
Rigby, D., 2015, Drug Adherence in Hypertension: Challenges and Opportunisties,
The Australian Journal of Pharmacy¸ (96), 64-67.
Santoso, S., 2014, SPSS 22, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, hal 213- 238.
Subali, B., 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi, Universitas Negeri
Yogyakarta, hal.6.
World Health Organization, 2003, Adherence To Long-Term Therapies, World
Health Organization Switzerland, hal. 108.
World Health Organization, 2016, Cardiovascular Diseases, http://www.who.int/
mediacentre/factsheets/fs317/en/, accessed on 4 Maret 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 1. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 2. Informed Consent
PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan
saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan
saya dapat menanyakan kepada Rita/Yunita/Dita atau kepada asisten peneliti yakni
Putri/Vena/Ruth.
Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju ikut serta dalam penelitian ini.
Tandatangan responden: Tanggal:
(Nama Jelas .................................................................................... )
Tandatangan saksi:
...............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 3. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Uji
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK UJI
Kami Rita, Yunita, Dita, dan Heru yang diketuai oleh Rita dari Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma akan melakukan penelitian berjudul Intervensi
Therapeutic Life Style Inisiatif Masyarakat Sendiri untuk Peningkatan Kualitas
Hidup Sehat dan Kesadaran Penyakit Kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh perbedaan nilai faktor sosio-demografi terhadap
proporsi prevalensi, kesadaran, pengobatan, dan pengendalian tekanan darah.
Tim peneliti mengajak Bapak/Ibu untuk ikut serta dalam penelitian ini.
Penelitian ini membutuhkan sekitar 30 subyek penelitian per padukuhan dengan
jangka waktu keikutsertaan selama 12 bulan dengan frekuensi 1-2 bulan sekali
masing-masing kegiatan sekitar 60-90 menit dalam pemeriksaan kesehatan, diskusi,
senam/olah raga, dan/atau POS JANTUNG SEHAT PENINGKATAN
KESADARAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT KARDIOVASKULAR.
A. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila
anda sudah memutuskan untuk ikut, anda juga bebas untuk mengundurkan
diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun. Bila
anda tidak bersedia untuk berpatisipasi, tidak ada sanksi atau hal merugikan apapun
yang akan dikenakan.
B. Prosedur Penelitian Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta
menandatangani lembar persetujuan ini rangkap 2, satu untuk anda simpan dan satu
untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah mengikuti proses wawancara/Tanya
jawab dengan jawaban yang sejujutnya, dilajutkan dengan pengukuran tekanan
darah dan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar kolesterol total,
kolesterol HDL dan gula darah.
C. Kewajiban Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian, Bapak/Ibu berkewajiban mengikuti aturan atau
petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas, Bapak/Ibu
dapat bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
D. Manfaat Keuntungan langsung yang Bapak/Ibu dapatkan adalah memperoleh
pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan gula darah,
serta penjelasan mengenai upaya mengontrol beberapa faktor resiko tersebut
sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular
E. Kerahasiaan Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subyek penelitian akan
dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan
dipublikasikan tanpa identitas subyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
F. Kompensasi
Bapak/Ibu akan memperoleh souvenir sebagai tanda terimakasih atas kerelaan
untuk ikut serta dalam penelitian ini.
G. Pembiayaan
Seluruh biaya dalam penelitian ini akan ditanggung oleh peneliti
H. Informasi Tambahan
Bapak/Ibu diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum
jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan
penjelasan lebih lanjut, Bapak/Ibu/Saudara/Wali anak dapat menghubungi Rita dkk
pada no Hp: 08157933786.
Bapak/Ibu/Saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian kepada Komite
Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Universitas Kristen Duta Wacana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 4. Panduan Pertanyaan Wawancara ( Case Report Form )
(PUPT 2016-2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 5. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur
Skala Penilaian
Usia
Usia adalah lama waktu dari awal
kelahiran responden sampai pada
saat dilakukan penelitian
(Nwankwo, 2013). Kategori usia
yaitu 40-55 tahun dan usia 56-65
tahun.
Kategorikal
1 = 40 – 55 tahun
2 = 56 – 65 tahun
Hipertensi
Hipertensi didefinisikan sebagai
nilai tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan/atau tekanan darah
diastolik ≥ 90 mmHg. Standar
hipertensi berdasarkan
ESH/ESC
(Mancia et al., 2013).
Rasio
1= < 140/90 mmHg
2= ≥ 140/90 mmHg
Terapi
Terapi hipertensi didefinisikan
sebagai penggunaan setidaknya
satu jenis terapi obat farmakologi
antihipertensi (Lee et al., 2013)
dan seseorang yang sedang atau
telah menjalani terapi
farmakologis terkait risiko
penyakit kardiovaskular.
Kategorikal
1= Tidak terapi
2= Terapi Wawancara
dengan Case Report
Form dan
menunjukkan obat
atau bungkusnya
Ketaatan
Terapi
Ketaatan terapi responden
hipertensi dikategorikan menjadi
ketaatan tinggi (≥ 6) dan ketaatan
rendah (skor <6) berdasarkan skor
total pada instrumen Morisky.
(Morisky et al., 2008)
Kategorikal
1 = skor <6 adalah
ketaatan rendah
2 = skor ≥ 6 adalah
ketaatan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 6. Cardiovascular Risk Calculator
(tools.acc.org/ASCVD-Risk-Estimator-Plus/, 2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 7. Kuisioner Ketaatan Terapi
Kuisioner
NO Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Bapak/Ibu kadang-kadang lupa untuk minum obat rutin?
0 1
2 Dalam 2 minggu terakhir ini apakah ada hari dimana Bapak/Ibu
tidak meminum obat rutin?
0 1
3 Pernahkah Bapak/Ibu tidak meminum obat anda tanpa
memberitahu dokter karena saat minum obat tersebut anda
merasa tidak enak badan?
0 1
4 Pernahkah saat Bapak/Ibu bepergian dari rumah untuk waktu
yang tidak sebentar (≥7hari) anda lupa membawa obat rutin?
0 1
5 Apakah Bapak/Ibu meminum semua obat anda kemarin? 1 0
6 Apakah Bapak/Ibu pernah tidak meminum obat karena anda
merasa sehat/tidak ada gejala penyakit yang mengganggu?
0 1
7 Pernahkah Bapak/Ibu merasa terganggu/bosan dengan jadwal minum obat rutin anda?
0 1
8 Bagi Bapak/Ibu seberapa sulit untuk mengingat waktu/jadwal untuk minum obat rutin?
A. Tidak pernah A = 1
B. Pernah sekali B = 0.75
C. Kadang-kadang C = 0.5
D. Biasanya D = 0.25
E. Selalu E = 0
(Pedersini&Vietri, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur Tekanan Darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 9. Surat Validasi Balai Metrologi Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BIOGRAFI PENULIS
Aprithalia Theresia, penulis naskah skripsi berjudul
“Gambaran Pooled Cohort Equation Dan Nilai Ketaatan
Terapi Pada Responden Usia 40-65 Tahun di Kabupaten
Sleman DIY” lahir di Palangka Raya, 28 April 1997.
Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dari
pasangan Utuh Sadar dan Sarmita. Pendidikan formal
yang telah dienyam penulis yakni Pendidikan Sekolah
Dasar di SDN 2 Bukit Tunggal Palangka Raya (2002-
2008), pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama di
SMP Katolik Santa Maria Palangka Raya (2008-2011),
dan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 5 Palangka Raya (2011-2014).
Penulis kemudian melanjutkan studi Strata-1 di Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma (2014). Selama berada di bangku perkuliahan, penulis aktif dalam
berbagai kegiatan kepanitiaan, antara lain kepanitiaan dalam acara TITRASI 2015
sebagai Anggota Divisi Acara, kepanitiaan Malam Keakraban & Welcome Party
JMKI Universitas Sanata Dharma 2015 sebagai anggota Hubungan Masyarakat,
kepanitiaan Desa Mitra II 2015 “Pengobatan Gratis dan Penyuluhan Imunisasi
Dasar Lengkap Lindungi Buah Hati”, kepanitiaan TITRASI 2016 sebagai
Koordinator Divisi Acara, kepanitiaan acara Lomba Cerdas Cermat Kimia 2016
sebagai Anggota Divisi Sponsorship, kepanitiaan dalam acara Pharmacy
Performance 2016 sebagai Anggota Divisi Sponsoship. Selain aktif dalam
kepanitiaan, penulis juga mengikuti acara Debat Nasional Kefarmasian
“PHARMACIOUS 2015” sebagai peserta debat. Penulis juga mengikuti Program
Kreativitas Mahasiswa sebagai peserta dan dinyatakan lolos seleksi regional
Yogyakarta dan program tersebut didanai Hibah Direktorat Pendidikan Tinggi
(Dikti) tahun 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI