SIDM HELM

download SIDM HELM

of 32

Transcript of SIDM HELM

Tugas Mata Kuliah SISTEM INTEGRASI DESAIN DAN MANUFAKTUR

HELM

Disusun oleh:

Aristyo Ridwan pada Analisa CAD, CAE, dan CAM Rais Helm 08/265409/TK/33644 Christin Budiono 08/268148/TK/33943 Dika Resti Intani 08/268693/TK/34003 Oktiyanto Ade Saputro 08/268944/TK/34164 Rakhmat Widya Pratama 08/268810/TK/34080

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011

4

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Tujuan ................................................................................................ 1 BAB II METODE .................................................................................................. 2 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 6 A. Computer Aided Design (CAD) ......................................................... 6 B. Computer Aided Engineering (CAE) .................................................. 9 C. Computer Aided Manufacturing (CAM) ............................................ 15 BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 22 A. Kesimpulan ....................................................................................... 22 B. Saran ................................................................................................ 22 UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. 23 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24

2

DAFTAR GAMBAR 1. Gambar 1. Sketsa helm dengan tangan 2. Gambar 2. Sketsa helm dengan tangan 3. Gambar 3. Sketsa Helm dengan menggunakan komputer 4. Gambar 4. Sketsa Helm dengan menggunakan komputer 5. Gambar 5. Sketsa Helm hingga Produk Jadi 6. Gambar 6. Pola dasar dan pembentukan molding helm 7. Gambar 7. Pengaruh angin pada saat helm digunakan ................ . 8. Gambar 8. Ventilasi Helm 9. Gambar 9. Sistem ventilasi helm 10. Gambar 10. Akibat benturan pada otak 11.Gambar 11. Perbandingan efek akibat rotational force 12.Gambar 12. Gaya Tangensial dan Durasi Impact 13. Gambar 13. Perbandingan impact test pada dua jenis helm 14. Gambar 14. Proses scaning helm 15.Gambar 15.Fitting helm pada kepala ........................................ 16 2 .............. . ...................................................... 15 14 ............................... 13 ................... 13 ............................................... 12 ........................................................ 12 .................................................................... 11 10 ..................... 9 ................ . ................ . ...................................... 8 7 7 ............................................... 7 ............................................... 6

Rossi 16. Gambar 16. Proses injeksi helm 17.Gambar 17. Proses sanding pada helm 18. Gambar 18. Proses pengecatan helm 19. Gambar 19. Proses pemasangan stiker pada helm 20. Gambar 20. Proses cat clear coat pada helm 21. Gambar 21. Proses Aging pada helm 22. Gambar 22. Proses Assembly helm 23. Gambar 23. Proses packing helm ........................................................ 20 .................................................... 20 ................................................. 19 ...................................... 19 ............................ 18 ............................................... 17 ............................................... 17 ........................................................... 16

3

2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, penggunaan sepeda motor semakin meningkat. Tidak hanya di perkotaan namun hingga ke daerah pun semakin dipenuhi oleh sepeda motor. Penggunaan sepeda motor dinilai lebih praktis dan ekonomis dibandingkan jika menggunakan mobil pribadi atau angkutan umum lainnya. Namun penggunaan sepeda motor saat ini, tidak diimbangi dengan kesadaran pengendara untuk memperhatikan keselamatannya saat mengendara. Walaupun penggunaan sepeda motor mempermudah manusia dalam hal transportasi, namun perlu diperhatikan juga resiko yang dapat timbul jika tidak mengukuti prosedur yang berlaku. Pengendara sepeda motor wajib mengenakan helm ketika berkendara. Penggunaan sepeda motor adalah untuk mengurangi benturan yang timbul ketika terjadi kecelakaan. Kepala yang merupakan organ vital manusia memerlukan sebuah alat pelindung yang terpercaya. Helm sebagai alat pelindung utama pengendara sepeda motor, harus memiliki tingkat keamanan yang sangat tinggi. Desain serta produksi helm tidak boleh sembarangan dan harus sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Jika helm tidak memenuhi standar maka dapat menyebabkan terjadinya trauma maupun luka berat pada otak yang dapat menimbulkan kematian ketika terjadi kecelakaan. Oleh karena itu penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam melakukan proses perancangan dapat membantu dalam memproduksi sebuah helm yang sesuai standar keamanan sehingga dapat memperkecil akibat yang ditimbulkan akibat kecelakaan. B. Tujuan Memenuhi tugas mata kuliah Sistem Desain Integrasi dan Manufaktur Mengetahui urutan proses desain yang telah terintegrasi Mengetahui manfaat dari penggunaan CAD, CAE, dan CAM dalam mendesain suatu produk

1

BAB II METODE Sistem integrasi desain dan manufaktur merupakan sebuah sistem yang mengkomunikasikan antara desain sebuah produk dengan proses manufakturnya. Melalui sistem integrasi ini maka proses manufaktur tidak akan menemui kesulitan yang berarti akibat desain yang telah disesuaikan dengan kemampuan manufakturnya. Desain akan lebih banyak dipertimbangkan mengenai kerumitannya, baik dalam hal bentuk, material, maupun perakitannya (banyak sedikitnya part). Sistem integrasi desain dan manufaktur sesungguhnya memiliki satu tujuan utama yakni mengurangi cost yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memproduksi sebuah produk. Oleh karenanya, dalam sistem integrasi ini banyak dilakukan penyesuaian-penyesuaian yang terkadang harus mengeliminasi suatu desain bagian yang kurang penting. Model integrasi antara proses desain dan manufaktur memerlukan tiga komponen yaitu proses desain yang berbasis komputer (Computer Aided Design CAD), proses manufaktur yang berbasis komputer (Computer Aided Manufacturing CAM) serta proses engineering yang berbasis komputer (Computer Aided Engineering CAE) [cad-cam-cae.com, 2011]. Secara umum model integrasi diawali dari proses desain produk yang diolah pada komputer kemudian desain dikirim ke server untuk dilanjutkan ke komputer pengendali di mesin CNC. 1. Proses Desain Berbasis Komputer (Computer Aided Design CAD) Computer Aided Design (CAD) adalah sebuah perangkat lunak otomatisasi yang menggunakan berbagai alat desain dengan komputer yang membantu insinyur, arsitek dan profesional lain dalam keperluan perencanaan desain. CAD tersedia dalam berbagai paket mulai dari sistem penyusunan 2D berbasis vektor maupun untuk 3D permukaan model parametrik dan desain solid [Wandi, 2010]. CAD memungkinkan untuk mempersiapkan gambar dengan cepat dan akurat. Hampir semuanya dibangun sebagai model desain yang dikembangkan dalam sistem CAD. Fleksibilitas untuk mengubah gambar dilakukan sangat mudah. Hal ini juga disebut sebagai Computer Aided 1

Design dan Drafting (CADD) [tentangcad.com, 2011]. Perangkat ini memberikan kita cara yang lebih baik dan lebih cepat mengembangkan gambar dengan kreativitas yang lebih baik. Pada umumnya desain yang dibuat menggunakan CAD adalah Arsitektur Rekayasa dan Konstruksi, Bangunan Rekayasa (AEC), Mekanikal CAD (MCAD), Elektronik dan Listrik (ECAD), perencanaan proses manufaktur, dan desain sirkuit digital [Wikipedia, 2011]. Untuk merancang dan manufaktur CAD menggunakan enam fase dasar, yaitu [docstoc.com, 2011]: a. Pengembangan desain Desain gambar dibuat pada terminal grafik dari elemen geometric dasar, seperti garis, titik, kerucut, lingkaran yang ditambahkan, dikurangi, dipotongkan, atau ditransformasikan dalam bentuk lainnya membentuk ukuran geometris yang diinginkan. b. Analisis desain Digunakan untuk menghitung bagian-bagian dari desain (berat, volume, dll) dan untuk menganalisa tegangan, bagian-bagian dari transfer tegangan dan lainnya. c. Simulasi Desain Digunakan untuk mempelajari pola pergerakan komponen dan untuk menganalisa mekanisme. d. Evaluasi Peninjauan ulang desain membantu mengurangi risiko dua atau lebih komponen dalam sistem rakit menempati tempat yang sama dalam waktu yang sama. e. Pembuatan konsep secara otomatis Keistimewaanmya lain-lain. f. Perbaikan dan modifikasi desain Dapat dilakukan perbaikan dan modifikasi komponen yang telah ada untuk mendapatkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh komponen baru. 1. Proses Manufaktur Berbasis Komputer (Computer Aided Manufacturing CAM) 2 adalah pemberian ukuran secara otomatis, pembentukan pandangan potongan tertentu, penggarisan silang, dan

Computer

aided

Manufacturing

(CAM)

merupakan

teknologi

perencanaan, pengaturan, dan pengontrolan pembuatan produk dengan bantuan computer. Sistem CAM menyangkut bidang-bidang keahlian seperti CAPP (Computer Aided Process Planing), pemograman numerical control, dan pemrograman robot. Tujuan pengembangan sistem CAM ini adalah untuk mengurangi interaksi dengan operator. Salah satu bagian dari CAM yang paling berkembang adalah Numerical Control (NC) yang merupakan teknik menggunakan instruksi terprogram untuk mengontrol sebuah peralatan mesin yang menggerinda, memotong, melakukan proses milling, menekuk, melubangi, atau mengubah bahan mentah menjadi barang jadi. Sejumlah instruksi NC berdasarkan atas data geometris dari basis data CAD, ditambah informasi yang disediakan oleh operator [Sujanayogi, 2010]. Komponen-komponen NC adalah sebagai berikut [docstoc.com, 2011]: a. Program Bentuk detail dari perintah akan memberitahukan mesin apa yang harus dilakukan langkah demi langkah. b. Unit control mesin Merupakan peralatan elektromekanikal yang membaca dan menginterpretasikan program instruksi dan mengubahnya menjadia tindakan mekanikal pada perlatan mesin. c. Perlengkapan pemrosesan Biasanya berupa peralaan mesin yang merupakan bagian dari sistem yang benar-benar melakukan pekerjaan. 1. Proses Engineering Berbasis Komputer (Computer Aided Engineering CAE) Computer Aided Engineering (CAE) merupakan istilah luas yang digunakan oleh desain otomatisasi elektronik melalui komputer untuk merancang, menganalisis, dan membuat produk [Searchcio, 2011]. CAE merupakan bagian dari CAD dan CAM yang berfungsi untuk mendukung proses desain produk, juga proses manufacturing dari produk tersebut. Seorang engineer harus mengoptimalkan dan memvalidasi desain yang dibuat. Terkadang perlu dilakukan suatu optimasi di dalamnya. Jika dilakukan secara fisik maka akan menimbulkan biaya yang mahal. Oleh karenanya, 2

penggunaan CAE akan sangat membantu untuk melakukan hal tersebut. Meskipun demikian penting, CAE tanpa adanya geometri dari CAD sama saja tidak berguna. Terdapat keterkaitan yang kuat di antara keduanya.

2

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada zaman yang serba modern ini, Helm dipandang selain sebagai salah satu kelengkapan dalam berkendaraan yang aman, terutama untuk roda dua, dipandang juga sebagai salah satu hal yang bias mendongkrak sttus social dari seorang pengendara. Tentunya bukan hal itu yang akan dibahas dalam kesempatan ini, akan tetapi hal hal yang berkaitan dengan proses pembuatannya mulai dari sketsa kasar sampai menjadi helm yang siap untuk dijual ke pasaran.

A. Computer Aided Design (CAD) Kebanyakan dari produk produk saat ini dimulai dengan sketsa. Akan tetapi untuk produk helm, biasanya terbagi langsung menjadi banyak metode. Yang pertama pembuatan helm dimulai dari sketsa kasar yang nantinya dilanjutkan ke computer. Sedangkan lainnya ada yang menggunakan helm yang sudah ada lalu dikembangkan menjadi lebih baik. Dan metode lainnya ada yang langsung memindai kepala dari calon pemakai helm. Untuk metode yang terakhir ini, biasanya hanya digunakan untuk membuat helm dengan keperluan khusus dan jumlah yang sedikit, contohnya membuat helm untuk pembalap.

Gambar 1. Sketsa Helm dengan tangan [ultimatemotorcycling.com, 2010]

1

Gambar 2. Sketsa Helm dengan tangan [Cari, 2010]

Gambar 3. Sketsa Helm dengan menggunakan komputer [Entent, 2007]

Gambar 4. Sketsa Helm dengan menggunakan komputer [Molan, 2002]

1

Gambar 5. Sketsa Helm hingga Produk Jadi [Fehr, 2010] Dari kelima gambar di atas dapat dilihat perbandingan desain dengan menggunakan tangan tanpa alat bantu dan desain yang menggunakan bantuan software komputer. Pada Gambar 1 dan Gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa sketsa dengan menggunakan tangan hasilnya lebih sederhana. Sketsa ini belum dapat memberikan banyak informasi mengenai spesiikasi produk secara lebih detail, sehingga sketsa ini belum dapat digunakan untuk melanjutkan proses produksi. Sedangkan pada gambar 3 dan gambar 4, desain dengan menggunakan komputer. Pada gambar tersebut dapat dilihat bahwa desain lebih teliti dan akurat. Ketentuan material, ukuran serta warna produk dapat dilihat pada spesifikasi produk yang ditampilkan. Dengan menggunakan software proses perancangan produk menjadi lebih mudah dan hasilnya dapat digunakan untuk melanjutkan proses ke proses produksi selanjutnya, namun sebelumnya tetap perlu dilakukan proses ujicoba. Dengan menggunakan software pada komputer, juga dapat dilakukan berbagai bentuk tahapan helm yang diinginkan seperti tampak pada Gambar 5.

1

B. Computer Aided Engineering (CAE) Merupakan proses setelah CAD berupa pengujian dari suatu desain produk untuk membuktikan apakah desain tersebut layak untuk diproduksi atau tidak. Proses ini menggunakan bantuan komputer untuk menyimulasikan pengujian terhadap sejumlah hal seperti benturan, perlakuan panas, getaran, dan lainnya. Pada helm merek Lazer prosesnya dimulai dari pengetesan macam-macam material helm, kemudian desain awal dilakukan dan dibuat dengan metode CAD. Di sini digunakan sejumlah software. Yang pertama adalah Rhino, software ini digunakan untuk membuat konsep awal pengujian dan pengembangan teknologi, Lalu Pro-Engineer digunakan untuk mengintegrasikan faktor-faktor seperti penampilan, kenyamanan, keamanan, keamanan, daya serap terhadap benturan dan lain-lain. Software ini digunakan karena mampu untuk menganalisis dan memanipulasi faktor-faktor kompleks tersebut untuk mendapatkan hasil desain helm sesuai dengan yang diharapkan. data tersebut dihubungkan dengan Delcam Powermill untuk membuat pola dasar helm yang akan digunakan sebagai cetakan dalam membuat helm nantinya. Cetakan pada Gambar 6 (kanan) adalah objek yang berwarna hijau. Adapun Gambar 6 (kiri) adalah hasil penggunaan Pro-Engineer.

Gambar 6. Pola dasar helm (kiri) dan pembentukan molding helm (kanan) [Phillips, 2010] Penggunaan Computer Aided Engineering pada helm lainnya antara lain 1. Desain Aerodinamika Helm

1

Aerodinamika pada helm dirancang sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan noise dan hambatan udara yang berlebihan ketika digunakan. Pada proses pembuatan helm, komputer digunakan untuk mengetes pengaruh aliran udara terhadap suatu desain helm. Menggunakan bantuan komputer, dapat diketahui besarnya hambatan udara pada berbagai posisi mengendara dan kecepatan angin. Besar keolengan dari helm akibat pengaruh angin serta gaya gesekan udara dan gaya angkat yang bekerja pada helm juga dapat diketahui sperti yang terlihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Pengaruh angin pada saat helm digunakan [TarmacMag, 2008] 2. Desain Ventilasi Helm Helm harus nyaman digunakan sehingga tidak mengganggu pemakainya ketika sedang berkendara. Aliran udara yang baik akan meningkatkan kenyamanan suatu helm, sehingga sistem ventilasi yang baik sangat perlu disediakan di helm. Bantuan komputer digunakan di sini

2

untuk menganalisis aliran udara serta temperatur internal helm ketika sedang digunakan. Pada Gambar.8 (atas) ditunjukkan bahwa udara dingin masuk melalui sejumlah lubang ventilasi di bagian depan, sedangkan udara panas keluar lewat ventilasi di belakang bagian atas dan bawah. Gambar.8 (bawah) menunjukkan bahwa aliran udara melalui lubang ventilasi dapat mendinginkan bagian dalam helm setelah terpapar angin selama 10 menit. Gambar berwarna cenderung merah menunjukkan suhu panas, sedangkan warna cenderung hijau menunjukkan suhu yang lebih rendah.

Gambar 8. Ventilasi helm [TarmacMag, 2008] Sedangkan Gambar.9 menunjukkan bagian-bagian dari sistem ventilasi helm agar didapatkan suhu dan kenyamanan helm yang optimum. Pemilihan jumlah dan lokasi lubang ventilasi pada helm ini tentu juga dengan mempertimbangkan sisi aerodinamika helm itu sendiri.

2

Gambar 9. Sistem Ventilasi Helm [TarmacMag, 2008] 3. Proses Pengujian Impak Proses pengujian impak juga melibatkan bantuan komputer. Pada bagian ini akan dibahas uji impak yang menimbulkan rotational force. Rotational force ini dapat menimbulkan cedera yang tidak dapat disembuhkan. Ini terjadi karena perpindahan isi otak secara cepat dan tiba-tiba sebagai reaksi dari gaya rotational tersebut yang muncul sekitar 15 milidetik setelah benturan. Dengan latar belakang hal tersebut, ada inovasi pada helm yang dapat mengurangi dampak benturan berupa rotational force. Inovasi tersebut adalah penggunaan bahan yang dapat berkerut (superskin) pada cangkang luar helm, sehingga dapat mengurangi dan meredam efek rotational dari sebuah benturan.

Gambar 10. Akibat benturan pada otak [Phillips, 2010]

1

Adapun pengetesan yang dilakukannya menggunakan bantuan komputer meliputi analisis bahaya yang terjadi pada otak pengguna helm, gaya rotational (tangential), serta analisis menggunakan kamera resolusi tinggi dengan jumlah frames per second yang banyak.

Gambar 11. Perbandingan efek akibat rotational force [Phillips, 2010] Gambar.11 menunjukkan bahwa pengguna helm yang tidak menggunakan teknologi superskin menderita efek yang lebih besar akibat rotational force pada otaknya. Warna merah menunjukkan pergeseran (shearing) yang lebih besar pada otak. Dampak yang ditimbulkan bisa berupa koma, cacat, hingga kematian.

Gambar 12. Gaya Tangensial dan Durasi Impact [Phillips, 2010]

1

Gambar.12 menunjukkan bahwa sudut yang ditimbulkan oleh rotational force akibat benturan yang terjadi pada helm standar biasa lebih besar daripada helm yang mengaplikasikan teknologi superskin. Hal ini memperbesar risiko cedera yang akan terjadi jika terjadi benturan pada helm. Grafik ini didapat dari analisis terhadap video menggunakan computer. Adapun perbandingan sudut yang dibentuk setelah benturan pada helm standar dan helm ber-superskin dapat dilihat pada dua gambar di bawah.

Gambar 13. Perbandingan impact test pada dua jenis helm [Phillips, 2010]

2

A. Computer Aided Manufacturing Definisi biaya manufaktur:

Berikut adalah tahapan dalam manufaktur pembuatan helm (secara umum) : 1) Scanning

Gambar 14. Proses scaning helm [TarmacMag, 2008] Proses ini merupakan terobosan teknologi terbaru dimana ditemukan alat pindai 3 dimensi yang digunakan untuk pengambilan data antropometri secara digitalize. Dengan alasan keamanan dan keselamatan, salah satu supplier helm terkenal mampu membuat helm yang benar-benar sesuai dengan ergonomi tiap kepala pemakainya. Layanan khusus ini menggunakan teknologi CD/DC. Dan, Valentino Rossi menjadi orang pertama yang memanfaatkan teknologi ini. Supplier tersebut melakukan pengukuran dan menciptakan sebuah database yang menggambarkan karakteristik ukuran kepala dan indeks antropometri mereka dalam bentuk digital. Dari data digital tersebut dibuatlah desain helm dan busa didalamnya yang sesuai dengan bentuk kepala.

1

Gambar 15. Fitting helm pada kepala Rossi [TarmacMag, 2008] Baru setelah fix, helm benar-benar dibuat nyata dan dilakukan berbagai pengetesan. Dari fitting dengan patung kepala Rossi, hingga dengan kepala Rossi langsung. Tes di terowongan angin juga dilakukan untuk menciptakan aerodinamika terbaik, efektifitas ventilasi dan mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi. 2) Injeksi Plastik ABS di-injeksi sehingga membentuk batok helm. Proses dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Proses injeksi helm [TarmacMag, 2008] Pencetakan bahan ABS menjadi batok helm ini membutuhkan bantuan mesin molding, dimana investasi ini memakan biaya manufaktur awal cukup besar. Penggunaan molding ini sudah terkomputasi dan terintegrasi dengan data yang didapatkan dari scanning diawal tadi.

3) Sanding Bagian antar mold ditengah plastik batok helm diampelas sehingga rata. Proses ini merupakan proses pemerataan kotoran atau tatal sisa dari molding, sehingga dengan proses sanding ini diharapkan didapatkan batok yang berkualitas bagus.

2

Gambar 17. Proses sanding pada helm [Coating, 2010] 4) Cat Dasar Pengecatan menggunakan warna cat dasar.

Gambar 18. Proses pengecatan helm [Coating, 2010] Proses ini merupakan proses pengecatan awal yang digunakan untuk pelapisan batokan sebagai warna dasar. Proses pengecatan ini bisa dilakukan secara manual maupun secara otomasi seperti pada gambar disamping.

5) Storage / Aging Proses ini adalah menunggu cat kering. Dalam proses ini sebenarnya merupakan waiting time yang membutuhkan waktu panjang dan tempat yang besar sehingga sebaiknya proses Aging ini sebisa mungkin diminimalkan dengan perlakuan proses pengkondisian lingkungan. 6) Sticker Air Memasang sticker air secara manual.

2

Gambar 19. Proses pemasangan stiker pada helm [Coating, 2010] Proses ini merupakan salah satu proses finishing dan juga proses Branding dari produk helm. Sehingga yang salah satu yang membedakan atau menentukan demand konsumen adalah selera konsumen dalam memilih sticker. 7) Storage / Aging Menunggu sticker air kering. Proses ini mirip dengan proses Aging diatas sehingga sebisa mungkin waiting time ini dikurangi dengan cara pengkondisian lingkungan apabila diperlukan. 8) Cat Clear Coat Pengecatan warna bening untuk menutupi sticker air.

Gambar 20. Proses cat clear coat pada helm [Coating, 2010]

2

Proses ini digunakan sebagai pelapis dari sticker agar sticker dan helm tidak mudah tergores benda tumpul. Proses ini juga bermaksud untuk mempercantik tampilan helm. 9) Storage / Aging Menunggu cat kering.

Gambar 21. Proses aging pada helm [Coating, 2010] Proses ini mirip dengan proses Aging diatas sehingga sebisa mungkin waiting time ini dikurangi dengan cara pengkondisian lingkungan apabila diperlukan. 10)Assembly Perakitan helm dengan komponen lain (busa, kain, visor, dll)

Gambar 22. Proses Assembly helm [Coating, 2010]

2

Perakitan dalam proses pembuatan helm ii cukuplah sederhana, cukup dikerjakan dengan manual sudah dapat tercover. Tapi tentu saja, deengan proses manual ini membutuhkan banyak pekerja. Assembly pada manufaktur helm ini berupa pemasangan busa, kain dan visor. Dan proses ini membutuhkan alat bantu seperti yang tampak pada gambar diatas. 11)Packing Dimasukkan dalam styroform dan kardus, siap dipasarkan.

Gambar 23. Proses packaging helm [Coating, 2010] Pembuatan helm bisa memakan waktu selama 2-3 hari (tergantung kualitas cat yang dipakai serta sering tidaknya "repair" terjadi). Oleh karena itu, helm adalah satu barang yang bernilai jual relatif tinggi, apalagi dengan aturan SNI yang telah diberlakukan, tentunya helm murah meriah menjadi relatif tersingkir, dan kebutuhan akan helm berkualitas dengan finishing yang juga berkualitas juga meningkat tinggi.

Dari semua tahapan yang terjadi diatas, repair atau pengerjaan ulang, sering sekali terjadi di tahap 7 dan tahap 8. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu: 1. Cat Clear Coat yang digunakan tidak mampu "menutup atau menenggelamkan" sticker air 2. Penggunaan Cat Konvensional yang berkualitas baik (memakai 2K-PU murni) membutuhkan waktu kering yang sangat lama

1

3. Cat Clear Coat dan juga basecoat-nya "terserap atau amblas" dalam plastik karena penggunaan bahan baku sub-standard, hal ini menjadikan finishing terlihat jelek kualitasnya

1

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Dengan CAD didapatkan sebuah desain yang lebih teliti serta dapat diketahui spesiikasi produk yang diinginkan. 2. Penggunaan CAE dapat melakukan pengujian terhadap produk yang akan dibuat tanpa membuat produknya terlebih dahulu sehingga dapat mengurangi biaya prototype sebuah produk. 3. Dengan integrasi desain dengan menggunakan komputer (CAD, CAE, dan CAM) didapatkan sebuah desain yang dapat langsung diterapkan pada proses produksi sehingga kualitas yang didapatkan lebih maksimal.

A. Saran Gambar untuk simulasi CAE sangat terbatas atau terkadang ada gambar namun tidak terdapat penjelasan. Oleh karena itu diperlukan analisis serta penjelasan yang sebenarnya dengan berdasarkan atas buku acuan atau sumbersumber lain yang dapat dipercaya.

1

UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam pencarian materi untuk kebutuhan penulisan laporan ini yaitu: 1. Dosen pembimbing, Bapak Ir. Alva Edy Tontowi, M.Sc., Ph.D. atas semua saran serta bimbingannya selama penulisan berlangsung. 2. Berbagai website antara lain Youtube.com, www.3dcadbrowser.com, www.cad-cae-cam.com, www.ultimatemotorcycling.com sketchmyworld.com, serta website lainnya artist-3d.com, yang telah

memberikan banyak informasi mengenai bahan penulisan tugas ini.

1

DAFTAR PUSTAKA Box, F., 2001, 3D Model of Helmet Shoei, [online, akses: 24 Maret 2011], URL: http://www.3dcadbrowser.com/preview.aspx?modelcode=981 Cad-cam-cae.com, 2011, Cad-cam-cae, [online, akses: 21 Maret 2011], URL: http://www.cad-cam-cae.com/ Cari, 16 September 2010, Sketch of the day: Helmets, [online, akses: 24 Maret 2011], URL: http://www.sketchmyworld.com/sketch-of-the-day-helmets/ Coating, 2010, Belajar Coating Secara Mudah dan Lengkap, [online, akses: 24 Maret 2011], URL: [email protected] Docstoc.com, 2011, Computer aided Design (CAD) Computer Aided Manufacturing (CAM), [online, akses: 21 Maret 2011], URL: http://www.docstoc.com/docs/33896807/CAD-and-CAM Entent. M, 2007, Helmet 3D Design, [online, akses: 20 Maret 2011], URL: http://artist-3d.com/free_3d_models/dnm/model_disp.php?uid=249 Fehr, Bill, Mei 2010, Featured Illustrator - Bill Fehr, [online, akses: 24 Maret 2011], URL: http://technicalillustrators.org/tag/technical-illustrator/page/2/ Laroche, Y., 2005, 3D Model of Helmet, [online, akses: 24 Maret 2011], URL: http://www.3dcadbrowser.com/preview.aspx?modelcode=8773 Molan, B., 2002, 3D Model of Helmet, [online, akses: 24 Maret 2011], URL: http://www.3dcadbrowser.com/preview.aspx?modelcode=4396 Phillips. K. Dr., 2010, Lazer SuperSkin Motorcycle Helmet Technology, [online, akses: 20 Maret 2011], URL: http://www.webbikeworld.com/r2/motorcycle-helmet/lazer-superskin/ Searchcio, 2011, CAE (computer-aided engineering), [online, akses: 21 Maret 2011], URL: http://searchcio-midmarket.techtarget.com/definition/CAE Sujanayogi, 2010, CAM Computer Aided Manufacturing (Truemill dalam Surfcam), [online, akses: 21 Maret 2011], URL: http://sujanayogi.wordpress.com/2010/03/05/cam-computer-aidedmanufacturing-truemill-dalam-surfcam/ Tentangcad.com, 2011, CADD, [online, akses: 21 Maret 2011], URL: http://tentangcad.com/ ultimatemotorcycling.com, 28 Oktober 2010,HJC RPS-10: Motorcycle Helmet Design [online, akses: 24 Maret 2011], URL: http://www.ultimatemotorcycling.com/hjc-rps-10-motorcycle-helmet-design Wandi, 2010, Mengenal Konsep CAD, [online, akses: 21 Maret 2011], URL: http://www.3d-shine.com/2010/09/mengenal-aplikasi-cad/

1

Wikipedia, 2011, Computer-aided Design, [online, akses: 21 Maret 2011], URL: http://en.wikipedia.org/wiki/Computer-aided_design TarmacMag, 2008, Making a Helmet, [online: akses: 20 Maret 2011], URL: http://www.youtube.com/watch?v=xK_hrdjqE48

2