SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

26
1. Informasi Lembaga dan Individu Peserta Nama Peserta/Lembag a Pinteraktif, Inc ( Tim Kesehatan) 1. Galih Prasetya Utama, S.Si ( Pimpro/ Analis Bisnis) 2. Effendi Susanto, ST ( Perekayasa Teknologi Informasi) 3. dr. Nina Manarosama, M.Si ( Pelindung ) 4. Hendi Wahyu, ST ( Penasehat) 5. Tomy Rusmansjah, S.Sn ( Desainer) 6. Manda Yugana, S.Si ( Programmer/ Quality Control) Nama Project SI PAKEM TM Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat Status Kegiatan yang Didaftarkan Kelompok yg sedang mempelopori satu bentuk Wirausaha Sosial berbasis Komunitas Nomer KTP/ SIM/ Paspor 1050062606845001 Alamat Surat LPM USDI ITB, Gedung TVST Lantai 2, Institut Teknologi Bandung, Ganesha 10 Bandung Alamat Surat Elektronik [email protected] [email protected] [email protected] 1

Transcript of SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Page 1: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

1. Informasi Lembaga dan Individu Peserta

Nama Peserta/Lembaga

Pinteraktif, Inc ( Tim Kesehatan)

1. Galih Prasetya Utama, S.Si ( Pimpro/ Analis Bisnis)

2. Effendi Susanto, ST ( Perekayasa Teknologi Informasi)

3. dr. Nina Manarosama, M.Si ( Pelindung )

4. Hendi Wahyu, ST ( Penasehat)

5. Tomy Rusmansjah, S.Sn ( Desainer)

6. Manda Yugana, S.Si ( Programmer/ Quality Control)

Nama Project SI PAKEMTM

Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat

Status Kegiatan yang Didaftarkan

Kelompok yg sedang mempelopori satu bentuk Wirausaha Sosial berbasis Komunitas

Nomer KTP/ SIM/ Paspor

1050062606845001

Alamat Surat LPM USDI ITB, Gedung TVST Lantai 2, Institut Teknologi Bandung, Ganesha 10 Bandung

Alamat Surat Elektronik

[email protected]@[email protected]

Nomor Telepon/HP/Fax

+62 22 4254012/ +6281322111991

Apakah Anda berpartisipasi pada kompetisi AGF-BC CEC Wave I yang kami adakan tahun lalu?* Iya Tidak

1

Page 2: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Informasi Singkat Kegiatan Kewirausahaan Sosial AndaPengalaman Melakukan Kegiatan Kewirausahaan Sosial

1 tahun

Komunitas1. Jejaring Puskesmas2. Jejaring dokter- apoteker- ahli gizi- bidan- perawat3. Dinas Kesehatan4. Komunitas warga Kota Bandung

Sektor Kewirausahaan Sosial

Teknologi/layanan Informasi di bidang Kesehatan Masyarakat

2

Page 3: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

1. Apa masalah sosial atau lingkungan yang akan Anda atasi ?

a. Penjelasan masalah – seperti apa masalah yang terjadi, apa latar belakangnya dan siapa yang mendapat dampak buruk ?

Laju pertumbuhan penduduk Bandung 2011, adalah 1,15%, itu belum termasuk laju urbanisasi dan penduduk komuter. Tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.228 orang per kilometer persegi. Total jumlah penduduk di kota Bandung mencapai 2.393.633 orang, jumlah tersebut jauh dari angka ideal. Semestinya, setiap satu kilometer persegi jumlah penduduk adalah 1.000 orang atau 40 orang per hektar. Kondisi kepadatan penduduk ini harus diimbangi dengan daya dukung pelayanan kesehatan yang memadai, serta dinamis mengikuti perkembangan sosial masyarakat.

Permasalahan pertama, yang berpeluang besar muncul, adalah pada sanitasi lingkungan, kualitas gizi masyarakat, meningkatnya angka kematian ibu& anak, timbul penyakit menular, dan wabah penyakit ( outbreak).

Permasalahan kedua, adalah pada operasi jaring pengaman sosial, dari pemerintah, yang rawan untuk korup dan manipulatif, serta tidak efektif dalam penyalurannya kepada masyarakat yang berhak mendapatkan.

Dampak buruk dari kurang solidnya koordinasi antar praktisi dan institusi di bidang kesehatan, akan membuat respon penanganan kasus menjadi lambat, serta merugikan warga Kota Bandung secara kolektif, termasuk menyulitkan pemerintah ketika timbul masalah yang harus diatasi.

Pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Bandung membutuhkan koordinasi yang solid antara Puskesmas, dokter-apoteker-paramedis, Rumah Sakit, dan Dinas Kesehatan, baik itu koordinasi horizontal maupun vertikal.

Warga masyarakat Kota Bandung membutuhkan sistem informasi yang bisa membantu mendapatkan informasi, atau alat untuk memantau distribusi jaring pengaman sosial. Pemerintah Kota Bandung, membutuhkan sistem pantau kesehatan masyarakat, yang bisa menjadi alat koordinasi dan meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan.

b. Analisa masalah – apa penyebabnya dan apa dampaknya ?

Penyebab Dampak

1. Kecepatan pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibanding daya dukung infrastruktur kesehatan

2. Lambatnya koordinasi& respon antar lembaga kesehatan masyarakat ( Puskesmas) dengan dokter- apoteker, RS, dan Dinas Kesehatan

3. Pemantauan terus menerus ( surveillance) tingkat kesehatan masyarakat, yang tidak terintegrasi dalam satu jendela informasi

1. Menurunnya kualitas hidup, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, peluang terjadinya ledakan wabah penyakit menular ( outbreak)

2. Penanganan kasus kesehatan kolektif menjadi tidak optimal

3. Sistem jaminan jaring pengaman sosial menjadi tidak efektif terdistribusi, berpeluang korup, serta peluang terjadi miskoordinasi masih tinggi ( JAMKESMAS, JAMPERSAL, ASKES,

3

Page 4: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

dan dengan intensitas yang rendah

4. Tidak adanya media komunikasi terintegrasi, yang menghubungkan warga masyarakat, dengan pihak Puskesmas, dokter- apoteker, dan RS

GAKIN)4. Lambatnya edukasi, dalam rangka

mempromosikan gaya hidup sehat, untuk warga masyarakat, serta menambah beban pihak pemerintah ( Dinas Kesehatan), dalam kasus yang kuratif

c. Adakah data statistik yang menunjukkan masalah tersebut sangat penting atau mendesak untuk diatasi – bila ada mohon sertakan dan sebutkan sumber datanya.

Grafik 1. Laju Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bandung, 2006- 2010 ( BPS Kota Bandung)

Grafik 2. Data Penduduk Menurut Golongan Umur 2010 ( Dinas Kependudukan Kota Bandung)

4

Page 5: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Grafik 3. Presentase Jumlah Penduduk Miskin Kota Bandung ( Safe Guarding Dinas Kesehatan Kota Bandung)

Grafik 4. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Bandung ( BPS Kota Bandung)

5

Page 6: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Grafik 5. Angka Kematian Bayi Kota Bandung ( BPS Kota Bandung & SUSENAS)

Grafik 6. 10 Penyakit Penyebab Kematian Balita 1- 4 Tahun Kota Bandung ( SP3RS DINKES Kota Bandung)

6

Page 7: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Grafik 7. Angka Kematian Balita Kota Bandung ( Laporan SP2RS & SP3 Puskesmas)

Grafik 8. Angka Kematian Ibu Kota Bandung ( Laporan AMP Puskesmas)

7

Page 8: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Grafik 9. Jumlah Penyebab Kematian Terbanyak Di Rumah Sakit Kota Bandung ( Laporan RS)

Grafik 10. Jumlah Penderita TB dan BTA Kota Bandung ( Seksi P2M DinKes Kota Bandung)

Grafik 11. Proporsi Penderita AIDS Berdasar Usia ( Seksi P2M DinKes Kota Bandung)

8

Page 9: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Grafik 12. Status Gizi Balita Kota Bandung ( SP3 &Seksi Gizi Dinas Kesehatan Kota Bandung)

Grafik 13. Jumlah Tenaga Medis di Fasilitas Kesehatan Kota Bandung ( Dinkes Kota Bandung)

Grafik 14. Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi di Fasilitas Kesehatan Kota Bandung ( Dinkes Kota Bandung)

9

Page 10: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Grafik 15. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Sanitasi di Fasilitas Kesehatan Kota Bandung ( Dinkes Kota Bandung)

Grafik 16. Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap APBD Kota Bandung ( Dinkes Kota Bandung)

2. Bagaimana usaha sosial Anda akan mengatasi masalah di atas?

a. Silakan deskripsikan secara singkat dan logis bagaimana usaha sosial Anda dirancang/ditujukan untuk mengatasi masalah yang Anda paparkan pada bagian sebelumnya

Nama usaha sosial : Jejaring Media Sosial dan Sistem Pantau Informasi Kesehatan Maya Terintegrasi ( SI PAKEMTM / Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Usaha sosial ini berbasis pada Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK), dengan dua fungsi utama :

1. Untuk menjalin koordinasi yang solid antara praktisi kesehatan ( dokter- apoteker), institusi kesehatan masyarakat ( Puskesmas- Rumah Sakit), pemerintah ( Dinas Kesehatan), dalam rangka membangun kinerja pelayanan publik di bidang kesehatan yang optimal dan berkelanjutan ( Versi 1.0)

10

Page 11: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

2. Untuk membangun sistem edukasi kesehatan warga masyarakat, dengan mengedepankan pembangunan komunitas kewargaan, dan diskusi interaktif antara warga dengan para pakar di bidang kesehatan ( Versi 2.0)

1. SI PAKEMTM V 1.0 fungsinya sebagai Sistem Pantau Informasi Kesehatan Maya Terintegrasi

Pemodelannya seperti ini :

Dari pemodelan bisa dilihat, akan terjadi lalu lintas informasi yang dinamis, secara vertikal. Diharapkan dengan pemanfaatan SI PAKEMTM v 1.0 ( TIK) ke dalam sistem pelayanan kesehatan publik, maka koordinasi akan semakin solid dan sinergis.

11

Page 12: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Secara tampilan sistem internal pengambilan keputusan, maka bisa dimodelkan sebagai berikut :

Secara operasi, SI PAKEMTM v 1.0 ini akan meningkatkan kecepatan responsivitas fungsi- fungsi berikut :

1. Memonitor kecenderungan (tren) penyakit

2. Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk mendeteksi dini outbreak

(Wabah Penyakit);

3. Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit (disease burden)

pada populasi;

4. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan, implementasi,

monitoring,dan evaluasi program kesehatan;

5. Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan;

6. Mengidentifikasi kebutuhan riset;

7. Memantau efektivitas distribusi jaring pengaman sosial ( JAMKESMAS, JAMPERSAL,

ASKES, GAKIN)

8. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam tahapan kuratif

12

Page 13: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Tampilan SI PAKEMTM v 1.0 sebagai Sistem Pantau Informasi Kesehatan Maya Terintegrasi ini

adalah sebagai berikut :

Bentuk konstruksi jaringan ( Network) SI PAKEMTM v 1.0 dimodelkan sebagai berikut :

13

Page 14: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Institusi kesehatan masyarakat Kota Bandung, yang akan terhubung lewat SI PAKEMTM v 1.0 ini, adalah sebagai berikut :

GADAR : Gawat Darurat

SI PAKEMTM v 1.0 / Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat ini, secara fungsionalitas operasi antar kelembagaan, akan meningkatkan responsivitas pelayanan publik di bidang kesehatan masyarakat.

Dalam bentuk lain, hasil yang akan dikeluarkan oleh ini adalah semacam ini :

Contoh penggunaan SI PAKEMTM v 1.0 untuk mendeteksi outbreak ( Wabah Penyakit/ Epidemi)

disentri.

14

Page 15: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

2. SI PAKEMTM v 2.0 fungsinya sebagai Jejaring Media Sosial

Pemodelannya adalah sebagai berikut ini :

SI PAKEMTM v 2.0 dalam fungsinya sebagai Jejaring Media Sosial, dalam keseharian, bisa menggunakan pembanding jejaring media sosial semacam FacebookR ( www.facebook.com) dan FriendsterR ( www.friendster.com ), sekaligus media jurnalisme warga semacam PolitikanaR ( www.politikana.com )

SI PAKEMTM 2.0 dalam fungsinya sebagai Jejaring Media Sosial, fungsi utamanya adalah membangun jejaring komunitas kewargaan, berbasis internet, untuk menjalin komunikasi yang intensif, inklusif, dan informatif, antara praktisi kesehatan, dengan warga masyarakat, dalam bentuk media sosial maya.

Secara operasi, SI PAKEMTM 2.0 ini akan membangun fungsi- fungsi berikut :

1. Distribusi informasi seputar kesehatan kepada publik2. Diskusi interaktif, antara dokter, apoteker, ahli gizi, ahli kesehatan lingkungan,

pemerintah, dengan warga masyarakat3. Distribusi informasi seputar penggunaan obat dan data obat 4. Upaya peningkatan kesehatan masyarakat, dalam tahapan promotif dan preventif

15

Page 16: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Tampilan SI PAKEMTM v 2.0 dalam fungsinya sebagai Jejaring Media Sosial, adalah sebagai berikut :

SI PAKEMTM v 2.0 dalam fungsinya sebagai Jejaring Media Sosial, akan menjadi wadah diskusi interaktif, antara dokter, apoteker, ahli gizi, ahli kesehatan lingkungan, pemerintah, dengan warga masyarakat

Project Framework

Tujuan Indikator Sumber Varifikasi Asumsi

Tujuan Umum

Langkah 1

Membangun sistem informasi berbasis TIK untuk pemantauan kesehatan masyarakat dan edukasi kesehatan berbasis komunitas kewargaan

Angka mortalitas dan natalitas

Tingkat penurunan wabah penyakit

Tingkat asupan gizi

Tingkat efektivitas jaring pengaman sosial

Data Tahunan Dinas Kesehatan Kota Bandung

Ya,

Uji coba pada 24 bulan pertama untuk mengetahui pola keberlangsungan sistem operasi

Tujuan Proyek

Langkah 2

Warga masyarakat mendapatkan

Langkah 6

Evaluasi Mingguan dari masukan data

Langkah 7

Evaluasi Bulanan dari rekapitulasi

Langkah 4

Ya,

16

Page 17: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

wadah diskusi interaktif dengan dokter- apoteker- paramedis, serta terbangun komunitas maya bidang kesehatan

Pemerintah ( Dinas Kesehatan) mendapatkan data primer dengan real time, untuk meningkatkan kecepatan pelayanan, pengambilan keputusan, dan pemantauan status kesehatan

web

Evaluasi Bulanan dari rekapitulasi data

Uji integrasi data maya& data lapangan

data

Uji integrasi data maya& data lapangan

Sistem pelayanan kesehatan masyarakat bisa dipantau dalam durasi pendek, respon cepat, dan transparan dalam pengelolaan, selama uji coba sistem 24 bulan pertama implementasi

Keluaran

Langkah 3

Jejaring Media Sosial dan Sistem Pantau Informasi Kesehatan Maya Terintegrasi ( SI PAKEMTM / Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Langkah 8

Uji integrasi data maya& data lapangan

Evaluasi masukan via diskusi interaktif di media sosial SI PAKEMTM

2.0

Langkah 9

Tim SI PAKEMTM

akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan

Langkah 5

Ya,

SI PAKEMTM

dibangun dengan konstruksi stabil, antar muka yang memudahkan pengguna, serta menggunakan fitur yang memungkinkan terbangun diskusi interaktif

Kegiatan

Langkah 10

Training implementasi

Koordinasi dengan pemegang kebijakan

Konstruksi jaringan

Sosialisasi dan koordinasi dengan stake holder dalam frekuensi rutin

Sosialisasi untuk Warga masyarakat

Langkah 11

SI PAKEM ini gratis untuk Dinas Kesehatan, praktisi kesehatan, praktisi kesehatan dan warga masyarakat Kota Bandung.

Untuk konstruksi, training, implementasi, hingga sosialisasi, membutuhkan dana 168 juta rupiah.

Langkah 12

Permodalan

SDM

Akses Birokrasi Pemerintahan

Pembanding Sistem dari daerah/ negara lain

Media massa sebagai rekanan sosialisasi

Akses LSM

Langkah 13

Ya,Pembangunan sistem pada 6 bulan pertama, dan 18 bulan untuk uji coba operasional.

Bulan ke 7 sudah mulai membangun metode transaksi ekonomi, untuk membiayai operasional SI PAKEMTM yang independen dan profesional

17

Page 18: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

Kota Bandung

Membangun operasi bisnis

Kesehatan sebagai rekanan pengawasan

b. Paparkan analisa stakeholder untuk usaha Anda. Termasuk bagaimana didalamnya rencana Anda untuk melibatkan anggota komunitas.

Para stakeholder untuk usaha ini adalah :

1. Dinas Kesehatan Kota Bandung2. Jaringan Puskesmas Kota Bandung3. Jaringan Rumah Sakit Kota Bandung4. IDI ( Ikatan Dokter Indonesia) Kota Bandung5. IAI ( Ikatan Apoteker Indonesia) Kota Bandung6. IBI ( Ikatan Bidan Indonesia) Kota Bandung7. IPI ( Ikatan Perawat Indonesia ) Kota Bandung8. Warga masyarakat Kota Bandung9. Tim SI PAKEMTM

Bentuk pelibatan

1. Jaringan Puskesmas Kota Bandung diimplementasikan aplikasi SI PAKEMTM 1.0 yang terhubung langsung dengan Dinas Kesehatan, sehingga Dinas Kesehatan bisa melakukan pemantauan ( SurveillanceI ) status kesehatan masyarakat, dalam hitungan detik per detik

2. Anggota IDI, IAI, IBI, IPI, dan aparatur Dinas Kesehatan, bisa membuat akun pribadi dalam web SI PAKEMTM 2.0, yang didalamnya juga terdapat warga masyarakat Kota Bandung, sehingga bisa terjalin komunikasi, diskusi interaktif. Web SI PAKEMTM 2.0 ini, bisa menjadi sarana edukasi efektif tentang kesehatan masyarakat, langsung tepat sasaran

3. Menggabungkan komunitas warga dalam pertemuan- pertemuan kopi darat, untuk membangun solidaritas kewargaan

4. Dinas Kesehatan Kota Bandung bisa menggunakan SI PAKEMTM 1.0 dan SI PAKEMTM

2.0 untuk memantau efektivitas distribusi jaring pengaman sosial ((JAMKESMAS, JAMPERSAL, ASKES, GAKIN)

5. Warga masyarakat Kota Bandung bisa menggunakan SI PAKEMTM 2.0 untuk memantau kinerja jaring pengaman sosial, berikut menjadi tempat beropini memberikan masukan kepada pihak pemerintah ( Dinas Kesehatan Kota Bandung)

10. Dari SI PAKEMTM 1.0 dan SI PAKEMTM 2.0 akan terbentuk kerumunan maya ( virtual crowd) dan komunitas kewargaan, sehingga memungkinkan terjadinya transaksi ekonomi, untuk membiayai operasional kinerja Tim SI PAKEMTM yang profesional dan berkelanjutan

18

Page 19: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

3. Bagaimana rencana usaha sosial Anda akan diimplementasikan ?

Gambarkan suatu rencana implementasi menggunakan table dibawah:

a) Dari semua kegiatan diatas, pilih titik capaian (milestones) dan perlihatkan bagaimana capaian-capaian tersebut dapat diukur.

Titik capaian SI PAKEMTM 1.0 dan SI PAKEMTM 2.0

19

Page 20: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

b) Siapa yang akan mengambil keputusan dalam tata kelola (governance) usaha sosialnya?

1. Manajemen Tim SI PAKEMTM

2. Perwakilan Dinas Kesehatan Kota Bandung3. Perwakilan IDI Kota Bandung4. Perwakilan IAI Kota Bandung5. Perwakilan IPI Kota Bandung6. Perwakilan IBI Kota Bandung7. Jaringan Kepala Puskesmas Kota Bandung8. Perwakilan warga masyarakat Kota Bandung

c) Siapa yang akan mengelola usahanya (mangement)?

Manajemen Tim SI PAKEMTM

d) Bila ada pegawai, bagaimana mereka akan dilibatkan dalam pengambilan keputusan?

Pegawai terlibat dalam keputusan

1. Inovasi teknologi2. Kopi Darat komunitas SI PAKEMTM

3. Moderasi warga komunitas SI PAKEMTM

4. Apa yang akan menjadi dampak dari usaha sosial Anda untuk jangka pendek dan jangka panjang?

a) Dalam hal kontribusinya untuk ekonomi komunitas, contoh perputaran uang yang dipertahankan dalam komunitas, pekerjaan yang dicipatakan, penghematan yang didapat.

Dampak untuk ekonomi komunitas adalah :

1. Transparansi efektivitas distribusi jaring pengaman sosial ( JAMKESMAS, JAMPERSAL, ASKES, GAKIN )

2. Transparansi harga obat resep ethical dari unsur generik3. Peluang terbentuknya asosiasi apotek komunitas4. Penghematan biaya kesehatan untuk aspek kuratif

b) Dalam hal keterampilan yang diperoleh.

Dampak untuk keterampilan dan pengetahuan yang akan diperoleh :

1. Edukasi kesehatan masyarakat dalam format diskusi interaktif2. Teknologi informasi mobile dengan konten yang signifikan meningkatkan kualitas

kesehatan masyarakat3. Pengetahuan tentang dasar farmakologi untuk masyarakat, terutama penggunaan obat

c) Dalam hal sumberdaya dan asset yang yang dimiliki komunitas.

Dampak dalam sumber daya dan aset yang dimiliki komunitas adalah :

20

Page 21: SI PAKEM ( Sistem Informasi Pantau Kesehatan Masyarakat)

1. Warga masyarakat akan semakin memahami peran mereka dalam menjaga kesehatan kolektif, serta bisa mengakses langsung kepada pakarnya.

2. Bisa mengingatkan sesama warga yang dirasa berhak untuk mendapatkan jaring pengaman sosial.

d) Dampak positif lainnya seperti pengembangan tingkat kepercayaan komunitas, dampak terhadap proyek lainnya.

Dampak positif lain :

1. Transparansi dalam pengadaan infrastruktur kesehatan masyarakat2. Transparansi dalam serapan anggaran pendapatan daerah3. Kontrol dalam mekanisme penjualan obat dari perusahaan farmasi ke dokter4. Kontrol dalam kasus- kasus malpraktek (aspek legal)5. Adanya pembandingan advis medis dari dokter6. Penguatan solidaritas warga7. Penguatan kepercayaan warga terhadap kinerja pemerintah8. Penguatan mekanisme pengawasan pemerintah untuk melindungi warganya

5. Bagaimana usaha sosial Anda dapat berlanjut pasca pemberian dana hibah?

a) Mekanisme apa yang disiapkan untuk menjamin tujuan tujuan yang dicapai dalam proyek dapat dikaji dan diuji di masa depan.

1. Koordinasi intensif dengan Dinas Kesehatan2. Kerjasama dengan LSM bidang Kesehatan3. Kerjasama dengan institusi akademis

b) Bagaimana usaha Anda akan tetap akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan?

Mekanisme keuangan dengan menggunakan jasa akuntan publik

c) Apa langkah-langkah yang akan diambil untuk memonitor asumsi asumsi yang dibuat dan apa tindakan yang akan diambil bila asumsi tersebut salah?

Evaluasi dalam satuan minggu dan koordinasi intensif dengan stakeholder. Jika terjadi kesalahan, maka dibuat improvisasi untuk meraih sesuai target, perbaikan berkelanjutan.

d) Apa yang mungkin menjadi dampak positif jangka panjang dari usaha Anda?

Terbentuknya sistem informasi kolektif di kalangan warga masyarakat, yang responsif dan mampu menjadi tulang punggung pelayanan publik dasar yaitu di bidang kesehatan.

Mampu menjadi generator terbentuknya solidaritas kewargaan, dimulai dari lingkungan keluarga dan tetangga dekat, serta sinergis dengan program- program pemerintah untuk pelayanan publik.

21