She Sken 1 Kanker Paru2
-
Upload
florencia-sherlin-taolin -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of She Sken 1 Kanker Paru2
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
1/16
Kanker Paru dengan Riwayat Merokok
Florencia Sherlin 102013464 (A4
Flo!"#"$yahoo%co&
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telepone ! "0#1$ 56%&'#061, (a) ! "0#1$ 56*'1+*1
Pendahuluan
Salah satu aktivitas hidup yang sangat penting adalah bernapas. Sistem pernapasan
dikenal sebagai sistem respirasi. Manusia membutuhkan oksigen untuk proses respirasi sel
dan metabolisme dalam tubuh serta mengeluarkan hasil metabolisme yaitu karbondioksida.
Tanpa oksigen, manusia tidak akan bisa hidup. Mekanisme pernapasan manusia terdiri dari
inspirasi dan ekspirasi yang berlangsung secara terus-menerus selama manusia masih hidup.
Pentingnya penyakit paru dalam perspektif keseluruhan ilmu kedokteran patologi dan
klinis tidak dapat dipungkiri. Infeksi saluran napas dapat terjadi kapan saja. engan
bertambahnya polusi udara, merokok, dan inhalan lingkungan lainnya saat ini, penyakit
infeksi saluran napas juga akan bertambah. !leh karena itu, di dalam makalah ini akan
dibahas mengenai penyakit saluran napas manusia sesuai dengan kasus" seorang perempuan
berusia ## tahun datang ke poliklinik dengan keluhan batuk darah sejak $ bulan yang lalu.
Pasien telah menjalani pengobatan T% sebelumnya selama & bulan, tapi keluhan batuk darah
tersebut belum berkurang. Selain itu, selama ' bulan ini pasien mengeluh sering sakit pada
punggung di sekitar tulang belakangnya. (i)ayat merokok '* tahun. Tujuan pembuatan
makalah ini adalah agar kita dapat memahami dan mengerti bagaimana mekanisme dan
perjalanan penyakit saluran napas yang sering kali menyerang manusia.
Ana&ne'i'
+al pertama yang perlu dilakukan oleh seorang dokter ketika pasien datang adalah
melakukan anamnesis. namnesis merupakan suatu bentuk )a)ancara antara dokter dan
pasien dengan memperhatikan petunjuk-petunjuk verbal dan non verbal mengenai ri)ayat
penyakit pasien. (i)ayat pasien merupakan suatu komunikasi yang harus dijaga
kerahasiaannya, yaitu segala hal yang diceritakan oleh penderita. namnesis atau edical
1
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
2/16
istor- adalah informasi yang dikumpulkan oleh seorang dokter dengan cara melakukan
)a)ancara dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik baik itu terhadap pasien itu
sendiri auto'ananesis maupun dari orang yang dianggap dapat memberikan keterangan
yang berhubungan dengan keadaan pasien allo'ananesisetero'ananesis. %erdasarkan
anamnesis yang baik, seorang dokter biasanya akan menanyakan identitas dan keadaan pasien
meliputi/'
- 0ama lengkap
- 1enis kelamin
- 2mur
- Tempat tanggal lahir
- lamat tempat tinggal
- Status perka)inan
- Pekerjaan
- Suku bangsa
- gama
- Pendidikan
+al pertama yang ditanyakan kepada pasien adalah mengenai ri)ayat pribadi pasien.
(i)ayat pribadi adalah segala hal yang menyangkut pribadi pasien" mengenai peristi)a
penting pasien dimulai dari keterangan kelahiran, serta sikap pasien terhadap keluarga dekat.
Termasuk dalam ri)ayat pribadi adalah ri)ayat kelahiran, ri)ayat imunisasi, ri)ayat makan,
ri)ayat pendidikan dan masalah keluarga. Setelah mendapatkan data pribadi pasien,
anamnesis selanjutnya adalah menanyakan keluhan utama pasien, ri)ayat penyakit sekarang,
ri)ayat penyakit dahulu, ri)ayat keluarga dan ri)ayat sosial.'
3eluhan utama adalah gangguan atau keluhan yang terpenting yang dirasakan
penderita sehingga mendorong ia untuk datang berobat dan memerlukan pertolongan serta
menjelaskan tentang lamanya keluhan tersebut. 3eluhan utama merupakan dasar untuk
memulai evaluasi pasien. (i)ayat penyakit sekarang adalah penyakit yang bermula pada saat
pertama kali penderita merasakan keluhan itu. Tentang sifat keluhan itu yang harus diketahui
adalah/'
- Tempat
- 3ualitas penyakit
- 3uantitas penyakit
- 2rutan )aktu- Situasi
- 4aktor yang memperberat atau yang mengurangi
- 5ejala-gejala yang berhubungan
2
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
3/16
(i)ayat penyakit dahulu adalah ri)ayat penyakit yang pernah diderita di masa
lampau yang mungkin berhubungan dengan penyakit yang dialaminya sekarang. (i)ayat
keluarga merupakan segala hal yang berhubungan dengan peranan herediter dan kontak antar
anggota keluarga mengenai penyakit yang dialami pasien. alam hal ini faktor-faktor sosial
keluarga turut mempengaruhi kesehatan penderita. (i)ayat sosial mencakup keterangan
mengenai pendidikan, pekerjaan dan segala aktivitas di luar pekerjaan, lingkungan tempat
tinggal, perka)inan, tanggungan keluarga, dan lain-lain. Perlu ditanyakan pula tentang
kesulitan yang dihadapi pasien.'
Pada kasus ini yang harus diperhatikan lebih kearah ri)ayat sosial pasien. Misalnya
apakah pasien mempunyai kebiasaan merokok, sejak usia berapa mula merokok, jumlah
rokok yang dihisap per hari, apakah pasien merokok berdekatan suami dan anak-anak untuk
mengetahui ke)ujudan perokok pasif, apakah adanya ri)ayat kanker dalam keluarga. Selain
itu ditanyakan juga pekerjaan seharian pasien, apakah ada terpapar pada 6at karsinogen atau
terpapar jamur di tempat kerja serta lokasi tempat tinggal pasien sama ada di daerah urban
atau daerah rural. Pertanyaan lokasi tempat tinggal ini adalah untuk mengetahui tentang
paparan polusi udara. 3emudian ditanyakan mengenai status gi6i pasien untuk meneliti
apakah pasien mendapat gi6i yang baik dan seimbang dalam kehidupan sehariannya.&
Pe&erik'aan
iagnosis suatu penyakit dapat ditegakkan berdasarkan gejala klinik yang ditemukan
pada pemeriksaan fisik, terutama sekali bagi penyakit yang memiliki gejala klinik spesifik.
Pemeriksaan yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan fisik namun, bagi penyakit yang tidak
memiliki gejala klinik khas, untuk menegakkan diagnosisnya kadang-kadang diperlukan
pemeriksaan laboratorium diagnosis laboratorium.
'. Pemeriksaan 4isik
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli
medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. %iasanya,
pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis, mulai dari bagian kepala dan berakhir pada
anggota gerak yaitu kaki dengan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan fisik
juga dilakukan dalam bentuk pemeriksaan tanda-tanda vital pasien yaitu keadaan umum,
tingkat kesadaran, tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh, pernapasan.
Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara menyeluruh dan teliti. +asil yang didapat
sangat bergantung pada kelainan saat pemeriksaan dilakukan. Tumor paru ukuran kecil dan
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 3
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
4/16
terletak di perifer dapat memberikan gambaran normal pada pemeriksaan. Tumor dengan
ukuran besar, terlebih bila disertai atelektasis sebagai akibat kompresi bronkus, efusi pleura
atau penekanan vena cava akan memberikan hasil yang lebih informatif. Pemeriksaan ini juga
dapat memberikan data untuk penentuan stadium penyakit tumor diluar paru. Metastasis ke
organ lain juga dapat dideteksi dengan perabaan hepar, pemeriksaan funduskopi untuk
mendeteksi peninggian tekanan intrakranial dan terjadinya fraktur sebagai akibat metastasis
ke tulang.&
&. Pemeriksaan Penunjang78aboratorium
Pemeriksaan penunjang atau pemeriksaan laboratorium dalam arti luas adalah setiap
pemeriksaan yang dilakukan di luar pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang dalam garis
besarnya dimaksudkan sebagai alat diagnostik, petunjuk tatalaksana, dan petunjuk prognosis.'
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain&
'. 4oto rontgen thora9 P dan 8ateral
apat ditemukan tanda-tanda tumor benign adalah lesi berbentuk bulat konsentris, solid
dan adanya klasifikasi yang tegas.
&. :T Scan pada thora9
lebih sensitif daripada pemeriksaan foto dada biasa, karena bisa mendeteksi kelainan dannodul dengan diameter minimal ; mm.
;. M(I
Pemeriksaan M(I tidak rutin dikerjakan karena ia hanya terbatas menilai kelainan tumor
yang menginvasi ke dalam vertebra, medulla spinal, mediastinum, di samping biayanya
juga cukup mahal.
$. Pemeriksaan bone scanning
Pemeriksaan ini diperlukan bila diduga ada tanda-tanda metastasis ke tulang. Insiden
tumor non small cell lung cancer ke tulang dilaporkan '#<
#. Pemeriksaan sitologi
Sitologi sputum bisa dilakukan terutama apa bila pasien datang dengan keluhan seperti
batuk. Pemeriksaan sitologi tidak selalu memberikan hasil positif karena tergantung dari /
a. 8etak tumor dalam bronkus
b. 1enis tumor
c. Teknik mengeluarkan sputum
d. 1umlah sputum yang diperiksa ;-# hari berturut turut
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 4
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
5/16
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
6/16
juga kanker sel gandum, dan 0S:8: kanker paru non-sel-kecil. 5ejala paling umum adalah
batuk termasuk batuk darah, berat badan turun dan sesak napas.;
8angkah pertama adalah secara radiologis dengan menentukan apakah lesi intratorakal tersebut sebagai tumor jinak atau ganas. %ila fasilitas ada dengan teknik /ositron
ission Toorap- PBT dapat dibedakan antara tumor jinak dan ganas, serta untuk
menentukan staging penyakit. 3emudian tentukan apakah letak lesi sentral atau perifer, yang
bertujuan untuk menentukan bagaimana cara pengambilan jaringan tumor. 2ntuk lesi yang
letaknya perifer, kombinasi bronkosskopi dengan biopsi, sikatan, bilasan, transtorakal
biopsi7aspirasi dan tuntunan 2S5 atau :T Scan akan memberikan hasil yang lebih baik.
Sedangkan untuk lesi letak sentral, langkah pertama sebaiknya dengan pemeriksaan sitologi
sputum diikuti bronkoskopi fleksibel. Secara radiologis dapat ditentukan ukuran tumor T,
kelenjar getah bening torakal 0, dan metastasis ke organ lain M. 2ntuk penjelasan lebih
lanjut mengenai staging sistem T0M dapat dilihat pada tabel '.&
Tabel '. Staging Sistem T0M.;
Tumor paru terdapat beberapa jenis. Pembagian praktis untuk tujuan pengobatan
dibagi menjadi dua, yaitu/&
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 6
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
7/16
'. 2all cell lun cancer S:8:
&. Non sall cell lun cancer 0S:8: 7 karsinoma skuamosa, adenokarsinoma, karsinoma
sel besar
=+! membuat klasifikasi histologis untuk karsinoma paru dan pleura sebagai berikut/;
'. Tumor epitelial /
a. 1inak / papiloma, adenoma
b. 8esi prainvasif / displasia skuamosa 7 karsinoma in situ, hiperplasia
adenomatosa atipik, hiperplasia sel neuroendokrin paru difus
c. 5anas /
-3arsinoma sel skuamosa / papiler, sel jernih, basaloid
-2all cell carcinoa / co3ined sall cell carcinoa
-denokarsinoma
i sinar
ii Papiler
iii %ronkoalveolar / nonmusinosa, musinosa, musinosa campuran
iv 3arsinoma padat dengan formasi musin
v denokarsinoma dengan subtipe campuran
-3arsinoma sel besar
-3arsinoma adenoskuamosa
-3arsinoma dengan sarkomatoid pleomorfik atau unsur sarkomatosa
-Tumor karsinoid
&. 8ain-lain / tumor jaringan lunak
;. Tumor mesotelial
$. Penyakit limfoproliferatif #. Tumor sekunder
>. Unclassi(ied tuors
?. 8esi seperti tumor
3anker paru sekunder adalah kanker yang bermetastasis ke paru-paru, sedangkan
primernya berasal dari luar paru-paru. Insiden kanker paru sekunder adalah A,?< dari seluruh
kanker paru. iperkiran ;*< dari semua neoplasma akan bermetastasis ke paru. Insiden
tumor yang banyak bermetastasis ke paru-paru berturut-turut adalah / 4orio 4arcinoa
@*
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
8/16
kanker payudara ##
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
9/16
$. Kar'ino&a ronkoal5eolar
Merupakan sub tipe adenokarsinoma, sel karsinoma bentuk ini mengikuti permukaan
alveolar tanpa menginvasi atau merusak jaringan paru.$
#. Kar'ino&a 'el 'kua&o'a
Merupakan tipe histologik kanker paru yang paling sering ditemukan, berasal dari
permukaan epitel bronkus. Perubahan epitel termasuk metaplasia, atau displasia akibat
merokok jangka panjang, secara khas mendahului timbulnya tumor. 3arsinoma sel
skuamosa biasanya terletak sentral di sekitar hilus, dan menonjol ke dalam bronki besar.
iameter tumor jarang melampaui beberapa sentimeter dan cenderung menyebar secara
langsung ke kelenjar getah bening hilus, dinding dada, dan mediastinum. 3arsinoma ini
lebih sering pada laki-laki daripada perempuan
uerkulo'i' Paru
T% paru cukup mudah dikenal dari keluhan-keluhan klinis, gejala-gejala, kelainan
fisik, kelainan radiologis, sampai dengan kelainan bakteriologis. Tetapi dalam prakteknya
tidaklah selalu mudah menegakkan diagnosisnya. Menurut Aerican Toracic 2ociet- dan
=+! 'A>$ diagnosis pasti T% paru adalah dengan menemukan -co3acteriu tu3erculose
dalam sputum atau jaringan paru secara biakan. Tidak semua pasien memberikan sediaan atau
biakan sputum yang positif karena kelainan paru yang belum berhubungan dengan bronkus
atau pasien tidak bisa membatukkan sputumnya dengan baik. 3elainan baru jelas setelah
penyakit berlanjut sekali.&
-tiologi
Btiologi sebenarnya dari karsinoma paru belum diketahui, tapi ada tiga faktor yang
agaknya bertanggung ja)ab dalam peningkatan insidensi penyakit ini / merokok, bahaya
industri, dan polusi udara. ari faktor-faktor ini merokok agaknya yang memegang
peranan paling penting yaitu ;# < dari seluruh kasus.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar A* < kasus karsinoma paru pada
pria dan sekitar ?* < kasus pada )anita. Semakin banyak rokok yang di hisap semakin
besar resiko untuk menderita karsinoma paru, hanya sebagian kecil karsinoma paru
sekitar '*-'#< pada pria dan #< pada )anita yang disebabkan oleh 6at yang ditemui
atau terhirup di tempat bekerja. %ekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, eter,
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 9
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
10/16
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
11/16
a. 0yeri dada
b. ispneu karena efusi pleura
c. Invasi ke perikardium terjadi tamponade atau aritmia
d. Sindrom vena kava superior
e. Sindrom +orner anhidrosis facialis, ptosis, miosis
f. Suara serak, karena penekanan nervus laringis rekuren
g. Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakhialis dan saraf simpatis
servikalis
;. 5ejala penyakit metastasis /
a. Pada otak, tulang, hati, adrenal
b. 8imfadenopati servikal dan supraklavikula
$. Sindrom paraneoplastik, terdapat pada '* < kanker paru dengan gejala /
a. Sistemik / penurunan berat badan, anoreksia, demam
b. +ematologi / leukositosis, anemia, hiperkoagulasi
c. +ipertrofi osteoartropati
d. 0eurologis / demensia, ataksia, tremor, neuropati perifer
e. 0euromiopati
f. Bndokrin / sekresi berlebihan hormon paratiroid hiperkalsemia
g. ermatologis / eritema multiformis, hiperkeratosis, jari tabuh
h. (enal / s-ndroe o( inappropriate antidiuretic orone SI+
#. simtomatik dengan kelainan radiologis
Penatalak'anaan
3ebanyakan obat sitostatik mempunyai aktivitas cukup baik pada 0S:8: dengan
tingkat respons antara '#-;#
Mula-mula resimen :MP yang terdiri dari siklofosfamid, doksorubisin metotreksat
dan prokarbasin, tingkat respons regimen ini &>
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
12/16
kemudian dikembangkan dan diperbandingkan dengan :MP, seperti :C memberikan
tingkat respons &>
Pengobatan kanker paru adalah co3ined odalit- terap- multi-modaliti terapi.3enyataannya pada saat pemilihan terapi, sering bukan hanya diharapkan pada jenis
histologis, derajat dan tampilan penderita saja tetapi juga kondisi non-medis seperti fasilitas
yang dimiliki rumah sakit dan ekonomi penderita juga merupakan faktor yang amat
menentukan.&
Menurut Persatuan hli %edah !nkologi Indonesia penatalaksanaan atau pengobatan
utama penyakit kanker meliputi empat macam yaitu pembedahan, radioterapi, kemoterapi dan
hormonterapi. Pembedahan dilakukan untuk mengambil Dmassa kankerD dan memperbaiki
komplikasi yang mungkin terjadi. Sementara tindakan radioterapi dilakukan dengan sinar
ionisasi untuk menghancurkan kanker. 3emoterapi dilakukan untuk membunuh sel kanker
dengan obat anti-kanker atau sitostatika. Sedangkan hormonterapi dilakukan untuk mengubah
lingkungan hidup kanker sehingga pertumbuhan sel-selnya terganggu dan akhirnya mati
sendiri .&
'. Pembedahan
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain, untuk mengangkat
semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak mungkin fungsi paru yang
tidak terkena kanker.
a. Toraktomi eksplorasi
2ntuk mengkonfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks khususnya karsinoma,
untuk melakukan biopsi.
b. Pneumonektomi pengangkatan paru
3arsinoma bronkogenik bila mana dengan lobektomi tidak semua lesi bisa diangkat.
c. 8obektomi pengangkatan lobus paru
3arsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiektasis bula emfisematosa,
abses paru, infeksi jamur dan tumor jinak tuberkulosis.
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 12
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
13/16
d. (eseksi segmental
Merupakan pengangkatan satu atau lebih segmen paru.
e. (eseksi baji
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metastasis, atau penyakit peradangan yang terlokalisir.
Merupakan pengangkatan dari permukaan paru E paru berbentuk baji potongan es
&. 3emoterapi
3emoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi
reproduksi sel. 3emoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan 6at
atau obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.
;. (adioterapi
(adioterapi adalah penggunaan sinar pengion dalam upaya mengobati penderita kanker.
Prinsip radioterapi adalah mematikan sel kanker dengan memberikan dosis yang tepat pada
volume tumor yang dituju dan menjaga agar efek radiasi pada jaringan sehat disekitarnya
tetap minimum.
$. (ehabilitasi
Penderita kanker yang menjadi cacat karena komplikasi penyakitnya atau karena
pengobatan kanker, perlu direhabilitasi untuk mengembalikan bentuk dan fungsi organ yang
cacat itu supaya penderita dapat hidup dengan layak dan )ajar di masyarakat. da bermacam-
macam rehabilitasi yang perlu dilakukan seperti rehabilitasi mental, rehabilitasi pekerjaan,
rehabilitasi sosial dan lain-lain.&
Penderita kanker paru yang mengetahui dirinya mengidap kanker dapat menjadi stres
dan merasa ia cepat mati dalam keadaan yang menyedihkan. epresi mental yang dihadapi
penderita kanker dan juga keluarganya umumnya disebabkan kurang pengertiannya terhadap
kanker atau karena salah persepsi akan penyakit kanker paru itu. 2ntuk mengatasi depresi
mental itu, perlu penderita dan atau kelurganya diberi bimbingan mental dan penyuluhan
tentang penyakit kanker itu. Penderita perlu diketahui bah)a sebenarnya penyakit kanker
dapat disembuhkan asal saja dapat diobati pada stadium dini. %ila tidak dapat disembuhkan
lagi perlu pula diberitahu bagaimana sebaiknya ia hidup dengan kanker, dan diajar bagaimana
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 13
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
14/16
menyesuaikan kehidupan dirinya dengan penyakit kanker yang dideritanya dan kenyataan
yang dihadapinya.&
(ehabilitasi sosial penting agar penderita setelah pulang dari rumah sakit dapat hidupkembali secara normal di masyarakat, dapat hidup mandiri di lingkungan keluarga dan
masyarakat secara )ajar. Masyarakat juga perlu dipersiapkan agar dapat menerima penderita. &
Ko&lika'i
%erbagai komplikasi dapat terjadi pada kanker paru di antaranya adalah sebagai berikut/ ?
'. (eseksi bedah dapat mengakibatkan gagal napas.
&. Terapi radiasi dapat mengakibatkan penurunan fungsi jantung paru.
;. 3emoterapi kombinasi radiasi dapat menyebabkan pneumonitis.
$. 3emoterapi menyebabkan toksisitas paru dan leukemia.
Progno'i'
Prognosis dari masing-masing klasifikasi kanker paru antara lain / &
a. Small cell lung cancer S:8:
a. engan adanya perubahan terapi dalam '#-&* tahun belakangan ini kemungkinan
hidup rata-rata median survival time yang tadi F; bulan meningkat menjadi '
tahun.
b. Pada kelompok limited disease kemungkinan hidup rata-rata naik menjadi '-&
tahun, sedangkan dalam &*< daripadanya tetap hidup dalam & tahun
c. ;*< meninggal karena komplikasi karena komplikasi local dari tumor d. ?*< meninggal karena karsinomatosis
e. #*< bermetastasis ke otak autopsy
b. 0on Small cell lung :ancer 0S:8S
a. Gang terpenting pada prognosis kanker paru ini adalah menentukan stadium dari
pernyakit.
b. ibanding dengan dengan jenis lain dari 0S:8:, karsinoma skuamosa tidaklah
seburuk yang lainnya. Pada pasien yang dilakukan tindakan bedah, kemungkinan
hidup # tahhun setelah operasi adalah ;*<
c. Survival setelah tindakan bedah, ?*< pada occult carcinoma" ;#-$*< padastadium '" '*-'#< pada stadium II dan kurang dari '*< pada stadium III
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 14
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
15/16
d. ?#< karsinoma skuamosa meninggal akibat komplikasi torakal, < karena ekstra
torakal, &< diantara meninggal karena gangguan system saraf sentral
e. $*< adenokarsinoma dan karsinoma sel besar bermetastasis ke otak dan @-A<
meninggal karena kelainan system saraf sentral.f. 3emungkinan hidup rata-rata pasien tumor metastasis bervariasi, dari > bulan
sampai dengan ' tahum, dimana hal ini sangat tergantung pada / '. Performance
status skala karnofsky, &. 8uasnya penyakit, ;. danya penurunan berat badan
dalam > bulan terahir
Pencegahan
Pencegahan yang paling paling penting adalah tidak merokok sejak usia muda.
%erhenti merokok dapat mengurangi risiko terkena kanker paru . penelitian dari kelompok
perokok yang berusaha benhenti merokok hanya ;*< yang berhasil. &
khir-akhir ini pencegahan dengan chemoprevention banyak dilakukan, yakni dengan
memakai derivate asam retinoid, carotenoid, vitamin :, selenium, dan lain-lain. jika
seseorang berisiko terkena kanker paru maka penggunaan betakroten, retinol, isoretinoin atau
0-acetyl Esistein dapat meningkatkan resiko kanker paru pada perokok. 2ntuk itu,
penggunaan kemopreventif ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut sebelum akhirnyadirekomendasi untuk digunakan. +ingga saat ini belum ada consensus yang diterima oleh
semua pihak. &
Ke'i&ulan
%atuk disertai keluarnya darah segar, beserta pengurangan berat badan secara
signifikan maupun demam yang tidak menentu merupakan akibat dari kelainan dari sel paru
yang tumbuh dan membelah diri secara tidak terkendali mengakibatkan terbentuknya suatu
massa yang dinamakan tumor paru dan jika bersifat ganas dapat menjadi kanker paru. 4aktor
resiko terkena kanker paru ini didapat jika mengkonsumsi rokok secara bertahun E tahun,
maupun dari lingkungan dimana jika bekerja di pertambangan terutama asbes. Memperbesar
resiko terkena kanker paru. 3arena kanker paru ini dapat menyebar dan bermetastase ke
seluruh tubuh maka dapat menimbulkan komplikasi ke berbagai organ lain seperti ginjal,
otak, hati yang mengakibatkan kerusakan cukup fatal. Penatalaksanaan dari kanker paru ini
yaitu dengan teknik pembedahan atau pengangkatan kanker tersebut jika masih dalam
stadium a)al, dapat juga dengan terapi radiasi, pemberian obat E obat anti kanker
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 15
-
8/19/2019 She Sken 1 Kanker Paru2
16/16
kemoterapi. Tetapi secara umum, prognosis dari kanker paru cukup buruk. Setidaknya lebih
baik mencegahnya dengan cara tidak merokok dan mulai hidup sehat.
.a7tar Pu'taka
'. Santoso M. Pemeriksaan fisik diagnosis. 1akarta/ %idang Penerbitan Gayasan iabetes
Indonesia" &**#.h.'-$,>,';-#,&*,A@.
&. Sudoyo =, Setiyohadi %, l)i I, Simadibrata M, Setiati S. %uku ajar ilmu penyakit
dalam . Bd $. 1akarta/ Pusat Penerbitan epartemen Ilmu Penyakit alam 4akultas
3edokteran 2niversitas Indonesia" &**>.h.A?$, A?>,A?@,AAA,'*'#-?, '*'A, '*, '*$#-@.
;. %rauns)als B, 4auci S, 3asper 8, +auser S8, 8ongo 8, 1ameson 18. +arrisonHs
principles of internal medicine. '?th edition. 0e) Goirk / Mc5ra)-5ill Medical
Publishing ivision" &**@. P / ##'->&
$. :o)rin B1. Patofisiologi. Col ;. Bdisi (evisi. 1akarta/B5:"&**?.
#. min M, lsagaff +, Saleh T. Pengantar ilmu penyakit paru. Surabaya/ irlangga
2niversity Press" &**#. +al ';-;#, A'-'*>.
>. 3at6ung, Susan dan nthony. %asic and :linical Pharmacology. Mc5ra)+ill Publisher.
2nited States of merica. &*'*. +al @@&-#.?. Prince dan =ilson. Patofisiologi 3onsep 3linis dan Proses Penyakit. Colume '. Penerbit
%uku 3edokteran B5:. Bdisi ke->. 1akarta. &**?. +al $@@-A.
PBL BLOK 18 RESPIRATORY 2 Page 16