Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh...

8
Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Bupati Aceh Utara: Keterangan gambar atas dari arah kiri: Presentasi hasil kelompok pelatihan; Peserta Pelatihan Praktik yang Baik SD/MI dan SMP/MTs di Bener Meriah; Peserta Pelatihan Praktik yang Baik SD/MI dan SMP/MTs di Aceh Jaya; Kegiatan kunjung hasil karya kelompok. “Mutu pendidikan di Aceh Utara masih butuh perbaikan, kami harapkan program USAID PRIORITAS dapat memberi manfaat yang luas terutama untuk peningkatan kualitas guru” (Petikan sambutan Bupati Aceh Barat Daya yang disampaikan saat penandatanganan KAK tanggal 26 November 2013 di Abdya). Sumber berita: http://seuramoe.acehprov.go.id Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIO RITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students ebanyak 540 orang dari dua kabupaten mitra di Aceh telah menjalani tahapan S pelatihan tingkat sekolah baik PAKEM (tingkat SD/MI) maupun Pembelajaran Kontekstual/CTL (tingkat SMP/MTs) dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk kedua tingkatan. Dihadapan 263 peserta yang terdiri dari unsur guru, komite sekolah, kepala sekolah, pengawas dan unsur dinas pendidikan serta kemenag Kabupaten Bener Merian, Wakil Bupati, Drs. Rusli M. Saleh, secara resmi membuka pelatihan kepada 23 Sekolah yang terdiri dari 15 SD/MI dan 8 SMP/MTs (18/9) di SMAN 1 Bukit Bener Meriah. Dalam sambutannya Wabup yang didampingi oleh Kadisdikpora dan Kakankemenag, menegaskan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai seorang pengajar. “Guru tidak akan habis untuk belajar hingga akhir hayatnya. Berhasil tidaknya seorang guru dalam mengajar di kelas tergantung pada ilmu yang dimilikinya,” tegas Bupati. Secara khusus Wabup memuji guru-guru SD/MI sebagai seorang yang super. “Bapak dan Ibu guru SD dan MI menurut saya adalah seorang guru yang super, karena hanya guru SD/MI yang belajar dan mengajar semua mata pelajaran,” katanya memberi motivasi. Dalam kesempatan tersebut Kadisdikpora dan Kakankemenag secara bersama mengingatkan tentang pentingnya pemanfaatan waktu. “Mengikuti pelatihan ini, bapak dan Ibu guru harus dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Usahakan masuk tepat waktu, mengikuti secara seksama dan bersemangat mengikuti semua sesi pelatihan, karena yang Bapak dan Ibu kerjakaan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kepada pemerintah dan kepada Allah,” jelas Darwin, MH, SE Kadisdikpora Bener Meriah. Hal menarik dari pelatihan di kabupaten ini ialah secara mengejutkan Bupati Bener Meriah mengunjungi peserta di sela-sela kegiatan pelatihan (baca “Bupati Bener Meriah Kunjungi Pelatihan Sekolah” halaman 3) Sementara itu di Kabupaten Aceh Jaya, Wabup turut hadir membuka secara resmi pelatihan pembelajaran dan manajemen sekolah kepada 25 Sekolah yang terdiri dari 17 SD/MI dan 8 SMP/MTs (8/10) di SMPN 1 Calang. Wakil Bupati, Tgk Maulidi, yang didampingi oleh Kadisdikpora dan Kakankemenag di hadapan 277 peserta pelatihan 2 bersambung ke halaman ”Anak murid tidak akan cerdas dan pandai jika yang mengajarkannya tidak cerdas, oleh karena itu pelatihan dan peningkatan kapasitas guru sangatlah penting untuk menghasilkan murid yang berkualitas baik,” Bupati Aceh Barat Daya: USAID PRIORITAS: Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa Edisi V / Agustus - November 2013 (Harapan Bupati Aceh Utara yang disampaikan saat penandatanganan KAK tanggal 20 November 2013 di Aceh Utara). Sumber berita: www.acehutara.go.id Pelatihan Tingkat Sekolah di Kabupaten Mitra

Transcript of Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh...

Page 1: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

3

Bupati Aceh Utara:

Keterangan gambar atas dari arah kiri: Presentasi hasil kelompok pelatihan; Peserta Pelatihan Praktik yang Baik SD/MI dan SMP/MTs di Bener Meriah; Peserta Pelatihan Praktik yang Baik SD/MI dan SMP/MTs di Aceh Jaya; Kegiatan kunjung hasil karya kelompok.

“Mutu pendidikan di Aceh Utara masih butuh perbaikan, kami harapkan program USAID PRIORITAS dapat memberi manfaat yang luas terutama untuk peningkatan kualitas guru”

(Petikan sambutan Bupati Aceh Barat Daya yang disampaikan saat penandatanganan KAK tanggal 26 November 2013 di Abdya). Sumber berita: http://seuramoe.acehprov.go.id

Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah.

USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students

ebanyak 540 orang dari dua kabupaten mitra di Aceh telah menjalani tahapan Spelatihan tingkat sekolah baik PAKEM (tingkat SD/MI) maupun Pembelajaran Kontekstual/CTL (tingkat SMP/MTs) dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

untuk kedua tingkatan. Dihadapan 263 peserta yang terdiri dari unsur guru, komite sekolah, kepala sekolah, pengawas dan unsur dinas pendidikan serta kemenag Kabupaten Bener Merian, Wakil Bupati, Drs. Rusli M. Saleh, secara resmi membuka pelatihan kepada 23 Sekolah yang terdiri dari 15 SD/MI dan 8 SMP/MTs (18/9) di SMAN 1 Bukit Bener Meriah. Dalam sambutannya Wabup yang didampingi oleh Kadisdikpora dan Kakankemenag, menegaskan pentingnya pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru sebagai seorang pengajar. “Guru tidak akan habis untuk belajar hingga akhir hayatnya. Berhasil tidaknya seorang guru dalam mengajar di kelas tergantung pada ilmu yang dimilikinya,” tegas Bupati. Secara khusus Wabup memuji guru-guru SD/MI sebagai seorang yang super. “Bapak dan Ibu guru SD dan MI menurut saya adalah seorang guru yang super, karena hanya guru SD/MI yang belajar dan mengajar semua mata pelajaran,” katanya memberi motivasi. Dalam kesempatan tersebut Kadisdikpora dan Kakankemenag secara bersama mengingatkan tentang pentingnya pemanfaatan waktu. “Mengikuti pelatihan ini, bapak dan Ibu guru harus dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Usahakan masuk tepat waktu, mengikuti secara seksama dan bersemangat mengikuti semua sesi pelatihan, karena yang Bapak dan Ibu kerjakaan ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab kepada pemerintah dan kepada Allah,” jelas Darwin, MH, SE Kadisdikpora Bener Meriah. Hal menarik dari pelatihan di kabupaten ini ialah secara mengejutkan Bupati Bener Meriah mengunjungi peserta di sela-sela kegiatan pelatihan (baca “Bupati Bener Meriah Kunjungi Pelatihan Sekolah” halaman 3) Sementara itu di Kabupaten Aceh Jaya, Wabup turut hadir membuka secara resmi pelatihan pembelajaran dan manajemen sekolah kepada 25 Sekolah yang terdiri dari 17 SD/MI dan 8 SMP/MTs (8/10) di SMPN 1 Calang. Wakil Bupati, Tgk Maulidi, yang didampingi oleh Kadisdikpora dan Kakankemenag di hadapan 277 peserta pelatihan

2

bersambung ke halaman

”Anak murid tidak akan cerdas dan pandai jika yang mengajarkannya tidak cerdas, oleh karena itu pelatihan dan peningkatan kapasitas guru

sangatlah penting untuk menghasilkan murid yang berkualitas baik,”

Bupati Aceh Barat Daya:

USAID PRIORITAS:Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan

Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa

Edisi V / Agustus - November 2013

(Harapan Bupati Aceh Utara yang disampaikan saat penandatanganan KAK tanggal 20 November 2013 di Aceh Utara). Sumber berita: www.acehutara.go.id

Pelatihan Tingkat Sekolah di Kabupaten Mitra

Page 2: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

2

SE Seuramoe PRIORITAS

Sambungan halaman

1

2

Edisi : 1/2012

Edisi V/ Agustus - November 2013

menegaskan pentingnya keseriusan dalam mengikuti

pelatihan. “Kami harapkan semua peserta mengikuti secara

serius pelatihan ini sehingga dapat meningkatkan kapasitas

dalam mengajar dan dapat menerapkannya kembali kepada

siswa kita di sekolah,” kata Tgk Maulidi.

Wabup mengingatkan bahwa generasi mendatang

di Aceh Jaya berada ditangan para guru. “Masa depan anak-

anak Aceh Jaya berada di tangan bapak dan ibu guru. Maka,

implementasikan hasil latihan ini secara sungguh-sungguh,

tulus dan ikhlas dalam mengajar, sehingga masa depan

mereka lebih cerdas, unggul dan mampu bersaing,” ujar

Wabup memberi motivasi.

Senada dengan Wabup, Kakankemenag Aceh Jaya,

Drs. H. M. Daud Pakeh berharap adanya perubahan di

madrasah setelah guru-guru mengikuti pelatihan. “Kami

berharap dengan adanya pelatihan ini maka ada perubahan

proses belajar dan mengajar di madrasah terutama untuk

peningkatan mutu pendidikan yang masih tertinggal. Guru

diharapkan dapat menjadi duta-duta yang membawa

perubahan ke depan,” harap Kakankemenag.

Selama 3 hari para peserta pelatihan memperoleh

materi Pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAKEM) untuk tingkat SD/MI dan

Pembelajaran Kontekstual untuk tingkat SMP/MTs. Peserta

juga melakukan praktik yang baik langsung ke SD/MI atau

SMP/MTs yang telah dipilih saat pelatihan. Selain

pembelajaran, mereka juga dilatih tentang manajemen

berbasis sekolah (MBS) selama 3 hari yang turut melibatkan

komite dan pengawas sekolah. Keseluruhan kegiatan

pelatihan tersebut dipandu oleh Fasilitator Daerah (Fasda)

yang berjumlah 30 orang dari masing-masing kabupaten (15

Fasda SD/MI dan 15 Fasda SMP/MTs). Para Fasda adalah

guru, kepala sekolah dan pengawas yang berasal dari daerah

setempat dan telah mengikuti pelatihan tingkat provinsi.

SEURAMOE UTAMA

Statistik Pelatihan

Galeri Foto-foto PelatihanKeterangan foto: 1. Wabup Bener Meriah saat membuka Pelatihan Tingkat Sekolah; 2. Keseriusan peserta Pelatihan Tingkat Sekolah di Aceh Jaya; 3-4. Keaktifan Komite dalam pelatihan MBS SMP/MTs di Bener Meriah; 5. Kadisdikpora dan Kakankemenag Bener Meriah dampingi Wabup saat Pelatihan; 6-7. Peserta Pelatihan Tingkat Sekolah di Bener Meriah menggunakan lantai dan berdiskusi dengan serius; 8. Wabup Aceh Jaya membuka Pelatihan Tingkat Sekolah didampingi oleh kakankemenag; 9-10. Peserta pelatihan di Aceh Jaya; 11-12. Praktik ke sekolah 1 2

765

1098 1211

Hasil rekapitulasi evaluasi peserta pelatihan yang dibagikan pada hari terakhir menunjukkan tingkat kebermanfaatan, pemahaman dan rencana implementasi peserta. Datanya sebagai berikut:

CTL dan PAKEM- 79 % menyatakan materi pelatihan CTL sangat bermanfaat bagi peserta (21 % menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat).- 80 % menyatakan materi pelatihan PAKEM sangat bermanfaat bagi peserta (20 % menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat).- 49 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahaman , 46 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran konstektual, dan 1 % menyatakan sebagian kecil.- 53 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang PAKEM dan 44 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahamannya.- 52 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan hasil pelatihan CTL di kelas pasca pelatihan, 30 % menyatakan sangat jelas, cukup

jelas (17 %), serta 1 % menyatakan kurang jelas.- 54 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan hasil pelatihan PAKEM di kelas pasca pelatihan, 36 % menyatakan sangat jelas dan cukup jelas (9 %).

MBS Tingkat SMP/MTs dan SD/MI- 70 % menyatakan materi pelatihan MBS SMP/MTs sangat bermanfaat bagi peserta, 30 % sisanya menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat.- 61 % menyatakan materi pelatihan MBS SD/MI sangat bermanfaat bagi peserta, 39 % menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat.- 67 % menyatakan sangat jelas untuk mengimplementasikan hasil pelatihan MBS SMP/MTs, 22 % peserta menyatakan jelas dan cukup jelas (10%).- 59 % menyatakan jelas untuk mengimplementasikan hasil pelatihan MBS SD/MI, 22 % peserta menyatakan sangat jelas dan cukup jelas (18 %).- 77 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahaman tentang MBS tingkat SMP/MTs dan 23 % menyatakan sebagian besar materi membantu pemahamannya.- 52 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang MBS tingkat SD/MI dan 46 % menyatakan semua materi (38 %) dan sebagian kecil (10 %) membantu pemahamannya.

3 4

Page 3: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

Empat Kabupaten Menjadi Mitra Kohor 2

3

Edisi V/ Agustus - November 2013

mpat kabupaten sepakat bersama Edengan USAID PRIORITAS

meningkatkan akses pendidikan dasar

berkualitas di daerahnya. Keempat

kabupaten tersebut adalah Kabupaten Aceh

Utara, Aceh Tamiang, Pidie Jaya dan Aceh

Barat Daya.

Pada penandatanganan KAK di

Aceh Utara, Bupati H. Muhammad Thaib

menegaskan kabupatennya masih butuh

perbaikan mutu pendidikan, “Mutu

pendidikan di Aceh Utara masih butuh

perbaikan. Kami harapkan program ini

dapat memberi manfaat yang luas terutama

untuk peningkatan kualitas guru,” harap

bupati.

Bupati juga menekankan bahwa

dari 9 visi misinya akan terfokus pada tiga

bagian yang termasuk pendidikan, “Dari 9

visi misi kami memimpin Aceh Utara, kami

akan fokus pada pendidikan, pertanian dan

irigasi. Walaupun kita tahu, pendidikan akan

menuai hasil 10-15 tahun yang akan datang,

semoga nanti banyak anak Aceh Utara yang

berhasil. Dalam tiap tahunnya juga kita

berharap banyak anak-anak Aceh Utara bisa

melanjutkan pendidikan ke luar Aceh,”

harapnya.

Sementara itu di Kabupaten

Aceh Barat Daya, Bupati Jufri Hasanuddin

menegaskan untuk meningkatkan kualitas

murid harus mencerdaskan guru terleih

dahulu, ”Anak murid tidak akan cerdas

dan pandai jika yang mengajarnya tidak

cerdas. Oleh karena itu pelatihan dan

peningkatan kapasitas guru sangatlah

penting untuk menghasilkan murid yang

berkualitas baik,” tegas bupati.

Bupati juga mengingatkan bahwa

program peningkatan mutu pendidikan

sangatlah penting setelah masalah

bangunan atau fisik selesai, “Dulu pasca

tsunami banyak bantuan bangunan fisik

termasuk sekolah-sekolah yang dibangun

oleh donor. Sekarang peningkatan mutu

proses belajar mengajar menjadi

program keberlanjutannya,” jelasnya.

Senada dengan Aceh Utara dan

Aceh Barat Daya, dua kepala

pemerintahan mitra Kohor 2 lainnya

yaitu Aceh Tamiang dan Pidie Jaya

menyambut baik kerjasama yang akan

dilaksanakan hingga April 2017 tersebut.

Bupati Aceh Tamiang H. Hamdan Sati dan

Wakil Bupati Pidie Jaya H. M. Yusuf

Ibrahim mengharapkan kerjasama ini

SEURAMOE KABUPATEN

Atas: Bupati Aceh Barat Daya, Jufri Hasanuddin menandatangani KAK antara Pemkab Abdya

dengan USAID PRIORITAS. Bawah: Penyerahan KAK oleh Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib kepada Koordinator USAID PRIORITAS

Provinsi Aceh, Ridwan Ibrahim .

Bupati Bener Meriah Kunjungi Pelatihan Sekolaheserta pelatihan PAKEM dan CTL di PSMAN 1 Bukit, Bener Meriah (26/9)

mendapat kejutan dengan kehadiran

Bupati Bener Meriah, Ruslan Abdul Gani.

Kunjungan tersebut membuat peserta

pelatihan yang berasal dari unsur kepala

sekolah dan guru termotivasi dan merasa

mendapat perhatian dari pejabat nomor

satu di Bener Meriah. “Kami senang

dikunjungi oleh bupati. Ini menandakan

besarnya perhatian beliau terhadap

peningkatan mutu guru,” ungkap Firdaus,

S.Pd.I guru SDN Cekal.

senada dengan Firdaus, Dra.

Nulfawela Gundala menganggap penting

kunjungan tersebut. “Kunjungan bupati ini

sangat penting, beliau jadi mengetahui

permasalahan yang dihadapi sekolah saat ini.

Kami juga berharap semua sekolah di

Bener Meriah dapat dilatih seperti ini,” kata

Kepala MIN Kota Makmur.

Dalam kunjungan yang

didampingi oleh Kepala Disdikpora,

bupati melihat langsung kegiatan

pelatihan. Bupati juga sempat berdiskusi

dengan beberapa kelompok pelatihan

dan menyaksikan bahan hasil karya

peserta dan siswa yang ditempelkan di

ruang pelatihan. Beliau berharap metode

tersebut dapat diimplementasikan di

sekolah, “Metode ini dapat melatih dan

mengembangkan pengetahuan anak,

terutama dalam memanfaatkan otak

kanan dan kiri, sehingga anak akan lebih

kreatif dan cerdas,” ungkap bupati.

Bupati juga mendukung secara

penuh pelatihan yang difasilitasi oleh

USAID PRIORITAS tersebut. “Pelatihan

pembelajaran ini sangat penting untuk

mengantisipasi perubahan paradigma dan

kurikulum lebih dini,” jelasnya.

Seuramoe PRIORITAS

dapat memberikan perubahan yang

signifikan terhadap pembelajaran dan

kualitas pendidikan di daerahnya.

Bupati Bener Meriah memperha- tikan tugas pada salahsatu kelompok Pelatihan Tingkat Sekolah

Page 4: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

4

Peserta

Catatan Kunjungan Dekan FKIP Unsyiah ke Amerika

SEURAMOE LPTK

Edisi V/ Agustus - November 2013

Dosen LPTK Latih Sekolah Mitra

Atas: Dr Djufri, M.Si mengunjungi dan memperhatikan proses pembelajaran di St. Columbkille School Boston Amerika Serikat. Kiri bawah: Tempat khusus meletakkan tas para siswa di St. Columbkille School. Kanan bawah: Dr. Djufri, M.Si menggali informasi dari guru St. Columbkille School.

ekan FKIP Unsyiah, Dr. Djufri, DM.Si., berbagi catatan pentingnya

dari hasil kunjungan beliau melihat

program pendidikan di Amerika (6-20/9)

bersama USAID PRIORITAS dalam

kegiatan yang bertajuk PRIORITAS

Education Policy Workshop.

“Kami diajak untuk melihat

berbagai inovasi yang dilakukan untuk

meningkatkan mutu pendidikan di Amerika,

di antaranya model pengembangan profesi

guru, pemanfaatan teknologi untuk

pendidikan dan melihat pembelajaran di

kelas,” jelas Dekan FKIP Unsyiah tersebut.

Hasil kunjungan ke universitas,

sekolah dan lembaga pendidikan tersebut

telah melahirkan catatan penting yang

dianggapnya perlu diadopsi bagi

peningkatan mutu pendidikan di Aceh.

“Kita perlu mengadopsi praktik

baik yang saya lihat dari kunjungan kami

tersebut yaitu kebersihan kampus/sekolah,

efektivitas pengelolaan, komitmen guru

yang tinggi, penerapan pembelajaran aktif,

siswa mencintai pelajarannya, siswa

melakukan kajian/penelitian kecil, informasi

ilmiah di dinding sekolah/kampus dan

penghargaan kepada siswa,” jelas Dr. Djufri

berbagi.

ebanyak 20 orang dosen LPTK

Smelatih 18 sekolah Lab dan sekolah

mitra LPTK di Banda Aceh selama

satu minggu. 18 sekolah yang terdiri dari 6

SD, 6 MI, 3 SMP dan 3 MTs di wilayah

Banda Aceh dan Aceh Besar tersebut

masing-masing mengirimkan 5 orang

peserta yang berasal dari unsur guru dan

kepala sekolah.

Para dosen yang berasal dari FKIP

Universitas Syiah Kuala dan Fakultas

Tarbiyah UIN Ar Raniry tersebut memiliki

tanggungjawab yang besar terhadap sekolah

mitra LPTK karena sekolah mitra menjadi

tempat praktikum mahasiswa dan sebagai

sekolah laboratorium. “Sekolah mitra

LPTK harus lebih baik dan terus

meningkatkan mutu, hal tersebut

dikarenakan banyak mahasiswa PPL

(Program Praktek Lapangan) yang

melakukan praktek di sekolah LPTK

sehingga harus terhubung antara sekolah

dengan LPTK termasuk melakukan riset

bersama,” ujar Ridwan Ibrahim

Koordinator USAID PRIORITAS untuk

Provinsi Aceh.

Sementara itu guru SMPN 6

Banda Aceh yang menjadi peserta

pelatihan optimis hasil pelatihan dapat

diterapkan di sekolah. “Pelatihan yang

menggunakan metode pembelajaran

kontekstual ini saya yakin sangat mudah

diterapkan di sekolah karena dilakukan

dengan menyenangkan dan interaksi

antara guru dan murid dilakukan dengan

sangat baik,” jelas Sofiati guru mata

pelajaran Matematika.

Hal Senada diungkapkan guru

MTsN Tungkop, Laili, S.Pd, ”Yang spesifik

dari pelatihan ini adalah pendekatan

terhadap anak didik yang dikaitkan

dengan pembelajaran kontekstual sesuai

Kurikulum 2013,” kata Laili.

Seuramoe PRIORITAS

Atas: Praktik mengajar di salah satu SMP. Kanan: Kerjasama kelompok menyelesaikan bahan ajar.

Page 5: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

XX

XxxxxXxxxx

5

Edisi : 1/2012 SE

SEURAMOE BELAJAR

Edisi V/ Agustus - November 2013

isa panen kentang yang tidak

Sdimanfaatkan lagi setelah dijual

pada pembeli dimanfaatkan Yeni

Satriani, S.Pd, guru SDN Pondok Gajah,

Kabupaten Bener Meriah sebagai media

pembelajaran. “Anak-anak di sini sudah

terbiasa melihat dan bermain dengan

sisa kentang kecil. Saya pikir hasil

pertanian tersebut sebaiknya

dimanfaatkan sebagai media

pembelajaran Matematika,” cerita Yeni.Salah satu contohnya, dia membuat

sudut bangun ruang persegi empat dengan memanfaatkan 12 buah tusuk sate atau ranting kayu yang lurus dan 8 buah kentang. ”Kita dapat menggunakannya untuk membentuk dan memperkenalkan kerangka sudut serta rusuk persegi kepada siswa,” urainya. Untuk cara pembuatannya yaitu, membentuk alas segi empat dengan menyusun 4 buah tusuk sate yang di tusukan pada 4 kentang. Untuk masing-masing 2 segi empat (gambar 1). Selanjutnya tusukkan lagi 4 tusuk sate pada 4 kentang sehingga posisi tusuk sate

Belajar Sudut dan Ruang dengan Sate Kentang

Gambar 1

tegak (gambar 2). Kemudian, tusukkan kembali kentang di bagian atas tusuk sate (gambar 4) dan gabungkan kembali dengan tusuk sate (gambar 4) sehingga menjadi bangunan ruang segiempat.

Dengan mengunakan contoh ini, siswa dapat diajak untuk mengukur sudut, panjang dan luas bangun tersebut. Sate kentang juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk sudut dan bangunan ruang lainnya.

Hasil pembelajaran dengan mengunakan media tersebut sangat signifikan. Siswa cepat mengerti konsep sudut dan ruang dan mudah menghitungnya. “Bentuk Pola Persegi tersebut dapat memperlihatkan dan menghitung jumlah rusuk, jumlah sudut serta menghitungnya. Mereka bekerja dan belajar dengan gembira,” katanya lagi.

Yeni Satriani, S.Pd, Guru SDN Pondok Gajah, Bener Meriah, Aceh.

Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Seuramoe PRIORITAS

SDN 3 Calang Aceh Jaya

menerapkan budaya baca setiap hari

Sabtu sebelum dimulainya proses belajar.

Praktik yang baik tersebut diilhami oleh

kepala sekolah setelah melihat banyak

siswa kelas 1 belum lancar membaca dan

kurangnya keinginan membaca bagi siswa

kelas atas.

“Munculnya ide budaya membaca

berawal dari kurang pandai membaca

dan pemahaman anak-anak membaca,

sehingga dengan berlatih akan sangat

bermanfaat dan membiasakan diri

mereka,” terang Abu Royan. Jika tidak

mampu membaca, maka selanjutnya guru

akan fokus mendampingi anak

membaca.

Untuk prosesnya, pertama

siswa disuguhkan buku-buku yang

menarik dan diminta untuk memilih

buku yang ingin dibaca. Kemudian

diberikan waktu 15-20 menit untuk

membaca. Selanjutnya bagi siswa kelas

4-6 mempresentasikan hasil bacaan

dengan cara salah siswa maju ke depan

untuk menceritakan bacaan mereka

dengan mengunakan kata-kata mereka

sendiri. Sedangkan siswa kelas 1-3

tidak dipaksakan hanya diberi

semangat keberanian untuk maju.

Yeni Satriani, S.PdGuru Matematika SDN Pondok GajahKab. Bener Meriah.

Atas: Kelompok siswa merangkai sate kentang. Kiri bawah: Presentasi bangun ruang; Kanan bawah: Menghitung bangun ruang

Budaya Membaca Setiap Sabtu

bersambung ke halaman 6

Suasana Budaya Membaca di SDN 3 Calang, guru bimbing siswa.

Page 6: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

6

SE Edisi : 1/2012

SEURAMOE BELAJAR

Edisi V/ Agustus - November 2013

ak Abu begitulah sapaan akrabnya, Pbapak tiga anak yang lahir di Blitar

56 tahun silam tersebut saat ini

dipercaya sebagai kepala sekolah SDN 3

Calang Aceh Jaya sejak 2 tahun lalu.

Pria yang pertama kali

menginjakkan kaki di Aceh bersama

keluarga pada tahun 1980 itu mengikuti

program transmigrasi. Halang melintang

yang dihadapi sejak konflik Aceh yang

berkepanjangan dan tersapunya harta

benda saat tsunami, dan terbawa

gelombang ke lautan, menjadi sebuah

penyemangat hidup untuk mengabdi

karena masih diberi kesempatan oleh

Allah.

Selama 6 bulan menjadi kepala

sekolah ia berhasil mengerakkan guru

untuk memiliki laptop. Guru juga harus

selalu belajar untuk meningkatkan

kemampuan diri. Menurutnya, “Ketika

menjadi seorang guru maka wajib tetap

belajar sampai meninggal dunia karena

dunia akan terus berkembang, jika tidak

mengikuti perkembangan maka guru

akan tertinggal.”

Mengenai mutu pembelajaran ia

mengingatkan bahwa mutu pembelajaran

diawali dengan prinsip tidak menyiakan

waktu. “Waktu di sekolah terbatas, maka

manfaatkanlah waktu di sekolah dengan

baik. Tidak memanfaatkan waktu secara

maksimal menyebabkan belajar tidak

maksimal.” jelas Pak Abu lagi.

Dia juga mengingatkan soal

Kisah Kepsek Pemotong Rumput

Seuramoe PRIORITAS

kedisiplinan. Bahkan ia bertamsil, “Disiplin

adalah datang tepat waktu. Izin apabila

tidak masuk dan pulang tepat waktu.

Laksanakan tugas dan norma (etika).”

Sekolah yang memiliki kegiatan

khusus setiap hari Kamis membaca

Salawat Al-barjanji, hari Jumat membaca

Surah Yasin, dan hari Sabtu budaya baca

Itu merupakan salah satu cara

menerapkan kedisiplinan siswa sebelum

mulai belajar. ”JIka tanpa ikatan maka

siswa akan terlambat ke sekolah,”

jelasnya. Menurutnya kepala sekolah juga

harus menjadi contoh kedisiplinan.

“Kepsek jangan hanya menuntut

kedisiplinan pada guru jika kepsek sendiri

belum disiplin,” katanya.

Hal unik dari pak Abu adalah

beliau memotong rumput sekolah sendiri

dengan peralatan pemotong rumput.

“Saya memotong rumput untuk menjaga

kebersihan sekolah. Karena saya

mengetahui penggunaan peralatan

tersebut. Sekolah adalah milik bersama

dan semua orang di sekolah wajib

memelihara kebersihan sekolah, apalagi

di sekolah kami tidak ada penjaga

sekolah.” Jelasnya. Salah satu kiatnya

adalah untuk siswa kelas IV sampai kelas

VI, seorang perwakilan ditugasi untuk

menjaga kebersihan di ruangan guru dan

kelas sehingga membiasakan mereka

hidup bersih. “Ada bersih ada iman, ada

iman ada aman, ada aman hidup nyaman,”

jelasnya berfalsafah.

Khusus kelas awal, para siswa

membaca buku bergambar yang

telah disediakan.

Pola duduk siswa tidak

dibatasi. Jika kelas V ingin bergabung

dengan kelas VI diperbolehkan

sehingga mereka menjadi lebih

akrab.

Pada sesi sinopsis bagi kelas

atas maka kelas lain juga ikut

mendengarkan bahkan terkadang

diselingi kegiatan membaca puisi.

Kegiatan ini menjadi ajang unjuk

kebolehan bagi siswa untuk

membiasakan mereka berani tampil.

“Kami senang dengan adanya

budaya membaca setiap Sabtu

karena bukunya menarik. Harapan

kami dengan adanya budaya

membaca kami menjadi terbiasa dan

senang membaca,” harap Hilda

Aprilia salah seorang siswa.

Mengenai manfaatnya, salah

seorang guru berpendapat positif.

“Siswa menjadi berani tampil ke

depan untuk menceritakan kembali

bacaannya. Kami ingin meningkatkan

budaya baca setiap sabtu sehingga

semua anak berani tampil ke depan,

apalagi setiap kelompok dibimbing

oleh wali kelasnya. Hal positif

lainnya, jika ada perlombaan sinopsis

mereka sudah terbiasa dan berani

tampil,” jelas Asmini S.Pd.SD.

Harapannya dengan budaya

baca, siswa akan memiliki wawasan

yang luas. “Ilmu ada dalam buku.

Dengan cinta membaca maka akan

banyak ilmu dan wawasan. Ingin

pandai budayakan membaca,” kata

Abu Royan.

Sambungan halaman 5

Kelompok membaca di SDN 3 Calang, .

Pak Abu Royan memotong rumput di halaman sekolah. Insert: Abu Royan

Page 7: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

7

Edisi 1 / 2012

Hasil rekapitulasi evaluasi peserta pelatihan yang dibagikan pada hari terakhir menunjukkan kebermanfaatan dan implementasi pasca pelatihan, sbb: - 78 % menyatakan materi pelatihan sangat bermanfaat bagi peserta, 22 % sisanya menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat. - 46 % menyatakan hampir disemua kegiatan/proses pelatihan mengimplementasikan pembelajaran kontekstual, 46 % implementasi dilakukan pada sebagian besar proses dan selebihnya hanya pada sebagian kegiatan (8%).- 58 % fasilitator/pemateri menguasai materi, 32 % sangat menguasai dan selebihnya 10% menyatakan cukup menguasai.- 55 % menyatakan banyak penugasan yang secara efektif membantu pemahaman materi

SEURAMOE INOVASI

Edisi V/ Agustus - November 2013

ebanyak 868 orang peserta yang Sterdiri dari kepala sekolah, guru, komite sekolah dan pengawas dinas

pendidikan dan kemenag mitra program USAID DBE dari Kota Banda Aceh, Kab. Aceh Besar, Pidie, Bireuen dan Aceh Tengah dilatih pembelajaran Kontekstual dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Pelatihan yang dilaksanakan secara terpisah tersebut, sebagian besar bertempat di gedung PPMG (Pusat Pelatihan Mutu Guru) masing-masing daerah (5 SMP dan 3 MTs perdaerah). Setiap sekolah mengirimkan 15 guru dari 5 mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, IPS dan IPA. Secara bergantian guru-guru mapel tersebut mendapatkan materi pembelajaran kontekstual selama 3 hari termasuk praktik langsung ke sekolah selama satu hari.

Salah seorang kepala sekolah dari Aceh Besar yang turut serta memantau pelatihan gurunya mengungkapkan apresiasinya dengan adanya pelatihan peningkatan mutu guru tersebut. “Pelatihan ini sangat signifikan dengan Kurikulum 2013 karena kurikulum tersebut menerapkan pembelajaran yang kontekstual. Walaupun sekolah kami belum termasuk yang melaksanakan Kurikulum 2013 tetapi sebagai sekolah unggul kami harus menerapkan kurikulum tersebut. Adanya pelatihan ini guru-guru kami sudah mendapatkan gambaran jelas tentang hal itu,” ungkap Iskandar,S.Pd, Kepala Sekolah SMPN 1 Suka Makmur Aceh Besar. Kemudian. pada tiga hari terakhir

dikhususkan untuk memperdalam kembali Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Kepala sekolah, komite sekolah, guru, dan pengawas sekolah juga dilibatkan dalam pelatihan MBS tersebut. Salah seorang Komite SMPN 1 Lhoong Aceh Besar sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut walaupun harus melakukan perjalanan sejauh 45 KM setiap harinya, “Walaupun kami harus menempuh perjalanan jauh, tapi kami

32 SMP/MTs Eks Mitra USAID DBE Perdalam CTL dan MBS

Kanan atas: peserta pelatihan kelompok IPA menyelesaikan tugas kelompok. Atas: Kunjung karya antar kelompok untuk memberi masukan dan mendapatkan informasi. Kiri: Presentasi hasil pekerjaan kelompok

sangat berkeyakinan pelatihan ini mempunyai manfaat yang banyak. Kami bisa duduk bersama kepala, guru dan pengawas untuk saling terbuka dan bekerja sama demi kemajuan sekolah,” jelas M. Yusuf. Komite juga berjanji akan meneruskan hasil pelatihan MBS kepada anggota komite lainnya dan mengajak wali murid serta masyarakat untuk berperan aktif mendukung kemajuan sekolah.

Seuramoe PRIORITAS

Statistik Pelatihan bagi peserta, 34 % menyatakan semua penugasan membantu mereka dan selebihnya (11%) hanya sebagian penugasan yang membantu pemahaman.- 59 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan hasil pelatihan di kelas pasca pelatihan, 39 % menyatakan sangat jelas (28 %) dan cukup jelas (11 %) serta 2 % menyatakan kurang jelas.- 52 % menyatakan sebagian besar materi membantu meningkatkan pemahaman tentang pembelajaran kontekstual, 42 % menyatakan semua materi membantu pemahaman dan hanya 5 % menyatakan sebagian kecil.

MBS- 83 % menyatakan materi pelatihan MBS sangat bermanfaat bagi peserta, 17 % sisanya menyatakan bermanfaat dan cukup bermanfaat.- 51 % menyatakan hampir disemua kegiatan/proses pelatihan

mengimplementasikan MBS, 48 % implementasi dilakukan pada sebagian besar proses (44 %) dan selebihnya hanya pada sebagian kegiatan (4 %), sedangkan lainnya (1%) menyatakan sebagian kecil- 68 % fasilitator/pemateri menguasai materi, 24 % sangat menguasai dan selebiihnya 8 % menyatakan cukup menguasai.- 46 % menyatakan banyak penugasan secara efektif membantu pemahaman materi bagi peserta, 46 % menyatakan semua penugasan membantu mereka dan selebihnya (8 %) hanya sebagian penugasan yang membantu pemahaman.- 55 % peserta menyatakan kejelasannya untuk mengimplementasikan MBS pasca, pelatihan, 49 % menyatakan sangat jelas (31%) dan cukup jelas (14 %).- 50 % menyatakan semua materi membantu meningkatkan pemahaman tentang MBS dan 50 % menyatakan sebagian besar materi membantu pemahamannya.

Page 8: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.org · NewsletterSEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi

Liputan: Kegiatan PPG Sumut dan Aceh di Kota Sabang

8

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID, dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia (1 Mei 2012 hingga 30 April 2017). USAID PRIORITAS adalah bagian dari kesepakatan antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia. Program ini bekerja di 89 daerah mitra di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (46 daerah DBE dan 23 daerah mitra PRIORITAS, akhir tahun 2013 sudah mulai bekerja di 20 daerah mitra baru PRIORITAS). USAID PRIORITAS bekerja dengan 2 – 3 LPTK di setiap propinsi (saat ini ada 16 LPTK mitra) dan bulan April 2014 akan menambah 2 kabupaten di provinsi Papua dengan bekerja melalui LSM setempat, serta akan menambah kabupaten berikutnya di Papua Barat pada tahun 2015.

CAPAIAN 2012-2013: (1) Mengembangkan modul pelatihan untuk mendukung program Pembelajaran Aktif dan Kontekstual, Manajemen Berbasis Sekolah, Membaca Kelas Awal, Matematika dan Sains. (2) Lebih dari 1100 dosen dari 48 LPTK telah dilatih dengan metodologi pembelajaran dengan penekanan pada Membaca Kelas Awal, Sains dan Matematika dan Manajemen Berbasis Sekolah. (3) Lebih dari 2.400 fasilitator dari 69 kabupaten telah dilatih. (4) Lebih dari 2200 kepala sekolah, komite sekolah dan pegawai pemerintah lainnya dari 595 sekolah mitra secara langsung telah dilatih oleh proyek dalam manajemen sekolah dan peranserta masyarakat. (5) Sekitar 8.000 guru dari 595 sekolah mitra secara langsung telah dilatih oleh proyek dalam Pembelajaran Aktif dan Kontekstual. (6) Bekerja sama dengan 50 LPTK dan melatih 1500 dosen untuk meningkatkan kualitas pendidikan/kelas guru dan calon guru. (7) Terlatihnya 1300 guru dan kepala sekolah di 114 sekolah lab dan sekolah mitra LPTK. (8) Peningkatan kualitas pendidikan di sekitar 100 kabupaten/daerah di sembilan provinsi. (9) Terlatihnya secara langsung 11000 guru di 1200 SD/MI, SMP/MTs dalam pembelajaran aktif dan pembelajaran kontekstual. (10) Terlatihnya secara langsung 5000 kepala sekolah dan komite sekolah dan pengawas dalam manajemen berbasis sekolah dan partisipasi masyarakat.

Edisi V/ Agustus - November 2013

elatihan kepada para pelatih PPG P(Penataan dan Pemerataan Guru)

tahap 2 dilaksanakan pada tanggal 22-

23 Oktober 2013 di Kota Sabang yang

diikuti peserta dari LPTK, Dinas Pendidikan

Provinsi Aceh, dan LPMP. Pelatihan tersebut

bertujuan untuk mempersiapkan penyedia

layanan (service provider) agar mereka

dilengkapi kemampuan dalam memfasilitasi

secara komprehensif tentang rumusan

kebijakan PPG.

Kegiatan tersebut dilanjutkan

dengan Lokakarya Analisis Kebijakan PPG

yang berlangsung pada tempat yang sama

hingga 26 Oktober. Dalam kegiatan ini 16

peserta dari unsur dinas pendidikan,

kemenag dan BKPP Kabupaten Aceh Jaya

dan Bener Meriah dibantu untuk

merancang kebijakan penataan dan

pemerataan guru yang lebih efektif.

Kegiatan yang dikoordinatori oleh

Spesialis Tata Kelola dan Manajemen

Pendidikan USAID PRIORITAS, Dr. Aos

Ingin mendapatkan contoh pembelajaran yang inspiratif, inovasi pengelolaan pendidikan, modul pelatihan pembelajaran dan

pengelolaan pendidikan serta pembaruan dalam pendidikan guru dari LPTK, sembari mengunduh naskah, foto, video, dan

bahan pelatihan praktik pendidikan yang baik? Kunjungi kami di www.prioritaspendidikan.org

Pelatihan dan Lokakarya Penataan dan Pemerataan Guru

Penanggungjawab: Ridwan Ibrahim; Editor:Teuku Meldi Kesuma; Tim Redaksi: Tim USAID PRIORITAS Aceh; Alamat: Komplek Dolog Desa Tanjung, Jl. Tanjung Indah Utama No 1 Desa Tanjong - Banda Aceh 23371. Telepon: (0651) 8011166, Fax(0651) 8011167. Kritik & Saran: [email protected]

Santosa, juga melibatkan peserta dari

Kota Medan dan Kabupaten Labuhan

Batu yang menjadi mitra USAID

PRIORITAS di Provinsi Sumatera Utara.

Aos Santosa menyampaikan

analisis PPG dilakukan berbasis Dapodik.

Data-data diunggah oleh sekolah melalui

situs Dapodik di Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, sehingga datanya

lengkap dan akurat dan memudahkan

dalam melakukan analisis. USAID

PRIORITAS mengembangkan perangkat

lunak yang mengolah data Dapodik

tersebut menjadi data berbasis excel.

Lebih lanjut Aos Santosa

menjelaskan bahwa persoalan kelebihan

guru dan kekurangan jam mengajar

terjadi di seluruh daerah di Indonesia.

Bahkan secara nasional kelebihan guru

mencapai 82 ribu orang pada tingkat SD.

Kelebihan tersebut menyebabkan 30%

guru yang sudah lulus sertifikasi

kekurangan jam mengajar sehingga tidak

bisa dibayar tunjangan profesinya. “Untuk

itu diperlukan penataan guru yang sudah

dimandatkan dalam SKB (Surat

Keputusan Bersama) 5 Menteri tahun

2011,” jelas Aos.

Kemdikbud dan USAID PRIORITAS mengembangkan perangkat lunak aplikasi pengelolaan dan pelaporan keuangan sekolah (ALPEKA) untuk memudahkan sekolah dalam pembuatan pelaporan penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). ALPEKA dan panduan penggunaannya dapat diunduh secara gratis melalui situs:

www.bos.kemdikbud.go.id.

Permudah Pelaporan Dana BOS dengan ALPEKA ALPEKA dapat menghasilkan tabel BOS K-7A untuk diinput ke dalam laporan penggunaan dana BOS daring yang sudah disediakan dalam situs tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Tim Manajemen BOS Pusat di 0-800-140-1299 (bebas pulsa), 021-5731070, 5725980, dan [email protected]; atau Mahargianto, Spesialis Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan, USAID PRIORITAS di 08119720665 dan [email protected].

USAID PRIORITAS menerima kontribusi tulisan dan informasi sebagai upaya

penyebarluasan praktik yang baik. Silakan hubungi: 08116815174 (Meldi) atau

email: [email protected]

Spesialis Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan USAID PRIORITAS Provinsi Aceh

memberikan pengarahan kepada tim PPG Aceh

SEURAMOE INFOSeuramoe PRIORITAS