Seuramoe PRIORITA S -...

8
Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Rektor Universitas Syiah Kuala: Keterangan gambar paling atas dari kiri : Peserta ToT menyelesaikan karyanya: Kelompok mapel; mengarahkan siswa saat praktik; mendampingi kelompok saat praktik pembelajaran ....jadi, mahasiswa FKIP Unsyiah bisa kuliah di Universitas Al Muslim selama satu semester dan sebaliknya. Ini penting agar mereka memperoleh pengalaman yang dapat berguna saat mereka mendidik siswa nantinya (Petikan sambutan kepala dinas pendidikan yang disampaikan saat pembukaan Pelatihan untuk Pelatih (Fasda) Kohor 2 Provinsi Aceh. Sumber berita: http://acehprov.go.id Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIO RITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students elama tujuh hari, 134 fasilitator daerah (fasda) dari Kabupaten Mitra Kohor 2 di S Aceh telah melalui tahapan pelatihan untuk pelatih modul pertama. Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Drs Anas M. Adam MPd pada 7 Februari 2014. Ia menyatakan, para fasda adalah garda terdepan untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya. ”Karena itu, saya berharap fasda dapat memanfaatkan ilmu dan menyebarluaskannya kepada guru-guru saat pelatihan dan pendampingan di sekolah,” jelasnya. Kadisdik menambahkan, tahun ini telah dialokasikan anggaran daerah lebih dari Rp 300 miliar untuk peningkatan mutu pendidikan. ”Termasuk akan dilakukan training pengelola atau penyelenggara pelatihan agar mereka dapat melaksanakan pelatihan secara profesional,” paparnya. Ia berharap, dana yang dialokasikan memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan di Aceh. Pelatihan perubahan kurikulum menjadi dominan tahun ini. Dinas pendidikan bersama LPMP akan melatih 22 ribu guru SD selama lima hari di berbagai kabupaten/kota. Kadisdik juga memberikan kesempatan para fasda untuk menjadi tenaga pelatih. ”Sebab, merekalah yang nanti melatih sekolah-sekolah dalam rangka mempercepat akses pendidikan dasar yang berkualitas,” ucap Pak Anas. Fasda yang terpilih hasil seleksi bersama antara USAID PRIORITAS serta dinas pendidikan dan Kementerian Agama tersebut tidak hanya melakukan pelatihan di tempat kegiatan, tetapi juga mengaplikasikan praktik pembelajaran di sekolah-sekolah terpilih. Dengan model pelatihan itu, diharapkan fasda lebih terampil, terbiasa, dan merasakan langsung keterlibatan peserta didik dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat pelatihan. ”Saya berharap para fasilitator daerah dapat memanfaatkan ilmu dan menyebarluaskan kepada guru-guru saat pelatihan di sekolah” Kepala Dinas Pendidikan Aceh: USAID PRIORITAS: Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014 (Petikan sambutan Rektor Universitas Syiah Kuala yang disampaikan saat pembukaan Pertemuan Universitas Konsorsia di Banda Aceh). Sumber berita: www.atjehpost.com Fasda Garda Depan Peningkatan Mutu Pendidikan Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa ”Penataan dan pemerataan guru (PPG) bermanfaat bukan hanya untuk menjangkau daerah terpencil dan meningkatkan mutu pendidikan, tetapi juga bermanfaat bagi guru bersertifikasi untuk pemenuhan jam mengajar” Wakil Bupati Bener Meriah: (Petikan sambutan Wakil Bupati Bener Meriah saat uji publik hasil analisis PPG di Kabupaten Bener Meriah) Foto: Teuku Meldi/ Rahmi Jafar/ Mashadi/ PRIORIT AS Aceh

Transcript of Seuramoe PRIORITA S -...

Page 1: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

Rektor Universitas Syiah Kuala:

Keterangan gambar paling atas dari kiri : Peserta ToT menyelesaikan karyanya: Kelompok mapel; mengarahkan siswa saat praktik; mendampingi kelompok saat praktik pembelajaran

“....jadi, mahasiswa FKIP Unsyiah bisa kuliah di Universitas Al Muslim selama satu semester dan sebaliknya. Ini penting agar mereka memperoleh pengalaman yang dapat berguna saat mereka mendidik siswa nantinya ”

(Petikan sambutan kepala dinas pendidikan yang disampaikan saat pembukaan Pelatihan untuk Pelatih (Fasda) Kohor 2 Provinsi Aceh. Sumber berita: http://acehprov.go.id

Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah.

USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students

elama tujuh hari, 134 fasilitator daerah (fasda) dari Kabupaten Mitra Kohor 2 di SAceh telah melalui tahapan pelatihan untuk pelatih modul pertama. Kegiatan itu dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh Drs Anas M. Adam MPd

pada 7 Februari 2014. Ia menyatakan, para fasda adalah garda terdepan untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya. ”Karena itu, saya berharap fasda dapat memanfaatkan ilmu dan menyebarluaskannya kepada guru-guru saat pelatihan dan pendampingan di sekolah,” jelasnya. Kadisdik menambahkan, tahun ini telah dialokasikan anggaran daerah lebih dari Rp 300 miliar untuk peningkatan mutu pendidikan. ”Termasuk akan dilakukan training pengelola atau penyelenggara pelatihan agar mereka dapat melaksanakan pelatihan secara profesional,” paparnya. Ia berharap, dana yang dialokasikan memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan di Aceh. Pelatihan perubahan kurikulum menjadi dominan tahun ini. Dinas pendidikan bersama LPMP akan melatih 22 ribu guru SD selama lima hari di berbagai kabupaten/kota. Kadisdik juga memberikan kesempatan para fasda untuk menjadi tenaga pelatih. ”Sebab, merekalah yang nanti melatih sekolah-sekolah dalam rangka mempercepat akses pendidikan dasar yang berkualitas,” ucap Pak Anas. Fasda yang terpilih hasil seleksi bersama antara USAID PRIORITAS serta dinas pendidikan dan Kementerian Agama tersebut tidak hanya melakukan pelatihan di tempat kegiatan, tetapi juga mengaplikasikan praktik pembelajaran di sekolah-sekolah terpilih. Dengan model pelatihan itu, diharapkan fasda lebih terampil, terbiasa, dan merasakan langsung keterlibatan peserta didik dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh saat pelatihan.

”Saya berharap para fasilitator daerah dapat memanfaatkan ilmu dan menyebarluaskan kepada guru-guru saat pelatihan di sekolah”

Kepala Dinas Pendidikan Aceh:

USAID PRIORITAS:

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

(Petikan sambutan Rektor Universitas Syiah Kuala yang disampaikan saat pembukaan Pertemuan Universitas Konsorsia di Banda Aceh). Sumber berita: www.atjehpost.com

Fasda Garda Depan Peningkatan Mutu Pendidikan

Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru,

Tenaga Kependidikan, dan Siswa

”Penataan dan pemerataan guru (PPG) bermanfaat bukan hanya untuk menjangkau daerah terpencil dan meningkatkan mutu pendidikan, tetapi juga bermanfaat bagi guru bersertifikasi untuk pemenuhan jam mengajar”

Wakil Bupati Bener Meriah:

(Petikan sambutan Wakil Bupati Bener Meriah saat uji publik hasil analisis PPG di Kabupaten Bener Meriah)

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Rah

mi J

afar

/ M

asha

di/

PR

IOR

ITA

S A

ceh

Page 2: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

SE Seuramoe PRIORITAS

2

Edisi : 1/2012

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

SAID PRIORITAS menjadi satu-satunya peserta

Uyang mewakili donor/NGO pada pekan kreativitas

pendidikan di Kabupaten Aceh Jaya. Kegiatan yang

dihelat pada 17-20 Desember 2013 di halaman Dinas

Pendidikan Aceh Jaya tersebut melibatkan PAUD, SD, dan

SMP. Tujuannya, mendorong anak belajar berkarya dan

menciptakan hal baru serta lebih berani berkreasi di tingkat

kecamatan maupun kabupaten. Kegiatan ini

memperlombakan berbagai kreativitas siswa seperti

mewarnai, puisi, pidato, hafalan doa, cerdas cermat,

berhitung cepat, dan tarian.

Stan PRIORITAS menampilkan foto-foto kegiatan

(terutama pelatihan tingkat sekolah) yang telah

dilaksanakan di Aceh Jaya. Dengan dukungan MTs Negeri

Teunom dan SDN 3 Teunom ditampilkan pula hasil-hasil

karya siswa, termasuk simulasi gunung berapi dan

peredaran darah mengunakan alat peraga sederhana hasil

karya guru dan siswa. Bupati, Kapolres, Kadisdik, dan kepala

kanwil Kemenag melihat langsung presentasi siswa dan

memberikan pesan-pesan kepada siswa di wall frame yang

disediakan PRIORITAS.

SEURAMOE UTAMA

USAID PRIORITAS di Pekan Kreativitas Pendidikan di Aceh Jaya

ima kabupaten/kota eks mitra DBE telah Lmengalokasikan anggaran Rp 404.162.500 untuk

mendiseminasikan pelatihan tingkat sekolah

menggunakan modul 1 yang dikembangkan USAID

PRIORITAS. Rinciannya, Kota Banda Aceh sebesar Rp

10.750.000, Kabupaten Aceh Besar Rp 69.060.000,

Kabupaten Pidie Rp 31.200.000, Kabupaten Bireuen Rp

102.148.500, dan Kabupaten Aceh Tengah Rp 191.004.000.

Telah dilatih 147 SD, 56 MI, dan 33 SMP dengan total 1.017

peserta. Mereka terdiri atas unsur guru, kepala sekolah, dan

komite. Pelatihan yang didukung dana BOS tersebut

dibantu USAID PRIORITAS (sharing cost) sebesar Rp

117.998.100 untuk membiayai fasilitator daerah.

Dana Diseminasi Rp 404.162.500 untuk Latih 1.017 Orang pada 2013

Galeri foto pelatihan kohor 2 Keterangan foto: 1. Peserta ToT menempelkan plano; 2. Diskusi kelompok; 3. Mengarahkan siswa saat praktik; 4. Memanfaatkan lantai untuk menyelesaikan tugas kelompok; 5. Praktik pelatihan manajemen sekolah (MBS); 6. Menjelaskan hasil karya kelompok; 7. seorang guru menjelaskan praktik pembelajaran; 8. Siswa menjelaskan hasil karyanya pada kertas plano; 9. Siswa memajangkan kertas plano hasil karya mereka; 10. Praktik pembelajaran di Sekolah. 11. presentasi siswa saat praktik pembelajaran

Bupati memperhatikan presentasi siswa MTsN Teunom (kiri). Kapolres dan bupati mengisi wall frame “Ukiran Imajinasiku” pada stan USAID PRIORITAS (kanan).

Sharing cost diseminasi lima kabupaten. Kabupaten menempatkan dana Rp 404.162.500 (77 %) dan

USAID PRIORITAS Rp 117.998.100 (23 %)

8 10 11

7 6 4 3

21

9

5

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Rah

mi J

afar

/ Yus

riza

l/ M

asha

di/

Cut

Rah

maw

ati/

PR

IOR

ITA

S A

Ceh

Sumber data ME Specialist Prov. Aceh

Page 3: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

Pemerataan dan Kualitas Guru Jadi Fokus Dinas Pendidikan Kabupaten pada 2014

3

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

adisdik Kabupaten Pidie Jaya KRidwan M. Ali menegaskan, fokus

kerjanya pada 2014 adalah

menyelesaikan pemerataan dan

meningkatkan kualitas guru di kabupaten

tersebut. Hal itu ditegaskan saat

memberikan arahan dalam sosialisasi

program USAID PRIORITAS, pemetaan dan

pemerataan guru, serta asesmen

pendidikan di Kabupaten Pidie Jaya.

Kegiatan yang dihadiri komisi A dan komisi

bidang pendidikan DPRK, Kakankemenag,

ketua MPD, Bappeda, BKPP, pengawas, dan

kepala sekolah tersebut dibuka secara

resmi oleh Asisten 2 Bupati Pidie Jaya Fauzi

SH di aula kantor bupati (27/1).

Fauzi menekankan, semua unsur

pendidik harus berkomitmen meningkatkan

mutu. ”Program ini adalah permintaan

pemerintah kabupaten kepada USAID.

Karena itu, kita harus berkomitmen secara

bersama untuk meningkatkan mutu

pendidikan selama didampingi tersebut,”

ujarnya.

Sementara itu, di Kabupaten Aceh

Tamiang, Sekretaris Daerah Ir Razuardi MT

menyambut baik peningkatan mutu guru di

daerahnya. ”Sudah sepatutnya kualitas

guru menjadi fokus kita bersama tahun

ini. Karena itu, Pemda Aceh Tamiang akan

terus mendukung program yang

dilaksanakan USAID PRIORITAS hingga

2017,” tegasnya saat sosialisasi program

USAID PRIORITAS dan PPG (30/1).

”Dengan masuknya USAID

PRIORITAS, kami berharap agar mutu

pendidikan Aceh Tamiang lebih baik

dibandingkan pencapaian kami saat ini,”

kata Kadisdik Aceh Tamiang Izuardi SIP.

Dia juga mendukung pelatihan untuk

analisis pemetaan dan pemerataan guru

(PPG) yang difasilitasi USAID

PRIORITAS.

”Melibatkan staf dinas

pendidikan dan staf Kemenag dalam

menganalisis pemetaan guru itu sangat

tepat. Sebab, sumber daya tersebut harus

tetap tersedia di dinas setelah USAID

PRIORITAS mengakhiri programnya

nanti,” jelasnya. Di dua kabupaten

tersebut, USAID PRIORITAS akan

membina 32 SD/MI dan delapan

SMP/MTs hingga 2017.

SEURAMOE KABUPATEN

Keseriusan pemangku kepentingan pendidikan saat asesmen kebutuhan daerah

dalam sosialisasi program USAID PRIORITAS di Aceh Tamiang (atas) dan Pidie Jaya (bawah).

Dua Kabupaten Siapkan Draf Perbup PPGabupaten Aceh Jaya ternyata Kkelebihan 117 guru mata

pelajaran (mapel) pada tingkat

SMP. Hal itu terungkap dari hasil analisis

data penataan dan pemerataan guru

(PPG) oleh tim dinas pendidikan,

Kemenag, dan USAID PRIORITAS (24/12).

Wakil Bupati Aceh Jaya Teungku Maulidi

langsung menginstruksi jajarannya untuk

menindaklanjutinya. ”Kami akan

mengeluarkan peraturan bupati atau

perbup untuk pemerataan guru di Aceh

Jaya,” tegasnya.

Menurut tim PPG, secara merata

di semua kecamatan masih terjadi

kekurangan guru kelas, guru PAI

(pendidikan agama Islam), dan penjas.

Untuk tingkat SMP, terjadi kekurangan

guru bahasa Indonesia, mulok, dan sosbud,

tetapi kecukupan guru mapel SMP pada

level sekolah tidak merata. Di tingkat SD,

Aceh Jaya kekurangan guru kelas (PNS)

sebanyak 168 orang. Di tiga kecamatan

terjadi kekurangan guru kelas. Sebanyak

40,8 persen SD tergolong sekolah kecil.

Jumlah siswanya tidak mencapai sepuluh

anak per rombongan belajar (rombel).

Sementara itu, di Kabupaten

Bener Meriah diperoleh data bahwa

sekolah dasar masih membutuhkan 177

guru kelas. Tetapi, hal itu berbanding

terbalik jika melihat distribusi berdasar

kecamatan. Ada dua kecamatan kelebihan

guru kelas, sedangkan kecamatan lainnya

kekurangan guru kelas. Pada tingkat SMP,

terjadi kelebihan 63 orang. Kelebihan

terbanyak adalah guru IPA dan PAI. Secara

keseluruhan, kecukupan guru pada tingkat

sekolah tidak merata.

Wakil Bupati Bener Meriah Rusli

M. Saleh segera mengintruksi dinas terkait

untuk menyusun draf perbup PPG.

”Perbup ini akan bermanfaat bagi guru

yang telah bersertifikasi,” tuturnya.

Seuramoe PRIORITAS

Wakil Bupati Bener Meriah, Drs Rusli M. Saleh (kiri) dan Wakil Bupati Aceh Jaya, Teungku Maulidi (kanan)

Konsultasi Publik PPG Aceh Jaya dihadiri seluruh stakeholder pendidikan, termasuk dari

unsur kepolisian

Kunjungi kami di:www.prioritaspendidikan.org

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Page 4: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

4

Peserta

Pertemuan Konsorsium

SEURAMOE LPTK

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

60 Dosen LPTK dari Empat Universitas Ikut Pelatihan Paedagogi

PRIORITAS di Banda Aceh (29/1). Dia

menegaskan, perbaikan mutu pendidikan

Aceh merupakan tanggung jawab

bersama. Karena itu, dibutuhkan kerja

sama antar-LPTK, pemerintah daerah,

dan pemerintah pusat. ”Sebagai

universitas tertua dan terbesar di Aceh,

Unsyiah memang memiliki peran besar.

Namun, harapan ini tidak akan terwujud

apabila tidak ada kerja sama yang baik

antar-LPTK di Aceh,” katanya di hadapan

ebanyak 60 dosen LPTK dari empat

Suniversitas konsorsium USAID

PRIORITAS telah menyelesaikan

pelatihan penggunaan buku sumber

(materi ajar) yang dikembangkan USAID

PRIORITAS untuk bidang literasi kelas

awal SD/MI, matematika, dan IPA/sains di

SMP/MTs pada 18-20 Februari 2014. Para

peserta memberi masukan untuk

perbaikan bahan ajar agar lebih baik. Pada

hari pertama, kegiatan tersebut mengupas

penjelasan unit serta permodelan

beberapa tema buku ajar. Di hari kedua

dan ketiga, peserta mempersiapkan bahan

simulasi serta melakukan simulasi, refleksi,

dan menyusun rencana tindak lanjut

secara individu.

Dari hasil evaluasi pelatihan yang

dilatih oleh para fasilitator dari Unsyiah,

UIN Ar Raniry, Untirta, Unes, dan

Unimed tersebut, secara keseluruhan

peserta menyatakan bahwa buku ajar itu

dapat membantu dosen dalam

mengaitkan teori dan praktik bagi

mahasiswa calon guru di LPTK (100

persen). Sebab, cara pengemasan materi

dalam buku tersebut memudahkan dosen

Seuramoe PRIORITAS

23 pimpinan LPTK dari empat

universitas konsorsium. Pada pertemuan

tersebut, mereka mendiskusikan usaha

peningkatan mutu pendidikan Aceh

melalui peningkatan mutu lulusan LPTK.

Rektor Unsyiah juga

menawarkan kerja sama pertukaran

mahasiswa antaruniversitas konsorsium

selama satu semester. ”Mahasiswa antar

LPTK bisa kuliah di LPTK konsorsium

lainnya selama satu semester agar

mereka memperoleh pengalaman,” tawar

Samsul.

Usul tersebut disambut baik

oleh para pimpinan LPTK, terutama

untuk memaksimalkan mahasiswa yang

melaksanakan program pengalaman

lapangan (PPL). ”PPL terpadu perlu

menjadi satu alternatif yang baik,” sebut

Dr Saifullah MAg dari UIN Ar Raniry.

Harapan lain dikemukakan oleh

Wakil Rektor 1 Universitas Al Muslim

Drs Marwan Hamid MPd. ”Tahapan PPL

sebaiknya tidak hanya dilakukan di

semester VII, tetapi dilakukan orientasi

secara bertahap mulai mahasiswa belajar

di LPTK,” ucapnya.

Pembantu Dekan 1 Tarbiyah

Universitas Muhammadiyah Aceh Drs

Nuralam MAg mengusulkan perlunya

penguatan mutu dosen micro teaching di

LPTK sehingga sesuai dengan tuntutan di

sekolah. Kegiatan sehari tersebut juga

dihadiri Rektor Universitas Al Muslim

Bireuen Dr H Amiruddin Idris MSi dan

para dekan LPTK dari empat universitas

konsorsium di Aceh.

ektor RUniversitas

Syiah Kuala

Banda Aceh Prof

Dr Samsul Rizal

MEng membuka

acara pertemuan

tingkat Provinsi

LPTK Mitra USAID

Foto Rektor Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Prof Dr Samsul Rizal MEng

dalam mengintegrasikan materi dalam

perkuliahan. Sekitar 92 persen peserta

menyatakan buku ajar menyajikan

informasi baru yang bersifat praktis bagi

dosen LPTK.

Untuk kesempurnaan buku ajar

itu, peserta pelatihan menyarankan

adanya contoh soal, langkah

pembelajaran, dan pemahaman konsep

untuk buku ajar literasi. Untuk buku ajar

matematika, peserta menyarankan adanya

media pembelajaran dan contoh yang

lebih konkret. Untuk buku ajar IPA/sains,

perlu tambahan sintak pembelajaran dan

peningkatan keterpaduan fisika, kimia, dan

biologi.

Peserta pelatihan merancang model dan simulasi pembelajaran (kiri); Peserta pelatihan sedang bekerja secara berkelompok (atas); Dr. M. Duskri, M. Kes fasilitator LPTK UIN Ar Raniry melakukan simulasi pembelajaran aktif di madrasah mitra LPTK (MTsN Model Banda Aceh)

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Foto

: Is

mai

l/ T

TI Sp

. Pro

v. A

ceh

Foto

: Is

mai

l/ T

TI Sp

. Pro

v. A

ceh

Page 5: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

XX

XxxxxXxxxx

5

Edisi : 1/2012 SE

SEURAMOE BELAJAR

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

AYA mencoba mengembangkan

Steknik membaca cepat dengan

menjadikan siswa sebagai fokus

pembelajaran. Siswa terlibat langsung

dalam proses kegiatan membaca dan

mereka sendiri yang menilai hasil

belajarnya. Teknik ini saya namakan

teknik kolaborasi yang berarti

bekerja sama dengan orang lain

untuk saling melengkapi, saling

memberi masukan, dan berlatih

bersama untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Pada praktiknya, siswa

belajar meningkatkan kemampuan

membaca cepat dengan temannya.

Siswa juga menilai tingkat kecepatan

membacanya. Mereka saling memberi

masukan dan menghilangkan

kebiasaan penghambat membaca

cepat secara bertahap.

Dengan teknik ini, siswa

dapat melakukan refleksi untuk

keberhasilan meningkatkan

kemampuan membacanya. Beberapa

hal yang dipersiapkan, antara lain,

bahan bacaan yang panjangnya 300-

700 kata sebagai acuan pembelajaran,

beberapa pertanyaan yang terkait

dengan bahan bacaan, dan pengukur

waktu. Tahapannya sebagai berikut.

Pertama, tahap introspeksi yang

dilakukan pada awal pembelajaran.

Guru memotivasi dengan

memberikan ilustrasi tokoh-tokoh

yang telah menerapkan membaca

cepat dan sukses seperti Soekarno,

Theodore Roosevelt, atau John F.

Kennedy. Untuk tahap awal, hindari

memberikan pengantar yang terlalu

banyak. Sampaikan rumus

menghitung kecepatan membaca kata

per menit (KPM).

Selanjutnya siswa duduk

berpasangan dan memegang stop

watch. Dalam kegiatan membaca

berpasangan, siswa A bertugas

Membaca Cepat dengan Teknik Kolaborasi

Seuramoe PRIORITAS

Drs Teuku Husni MPd, guru SMP Negeri 2 Sigli, Pidie.

emangat Maryani untuk Smemperoleh ilmu sangat kuat. Guru SDN 2 Bintang,

Kabupaten Aceh Tengah, yang telah mengabdi sebelas tahun (5 tahun sebagai guru honor) itu baru kali ini mendapatkan pelatihan pembelajaran tingkat sekolah. Dalam kondisi terbatas dengan tetap merawat seorang bayi dan menempuh perjalanan selama satu jam ke tempat pelatihan, ia tetap melakoni. ”Agar kesempatan ini tidak hilang, saya tetap mengikuti pelatihan dengan bantuan suami,” katanya sembari mengendong bayinya. Di luar ruang pelatihan, berbekal tikar, bantal, dan peralatan bayi, suami Maryani dengan setia menunggu sembari bermain dengan anaknya. Saat jam istirahat, Maryani melayani bayinya. Apa manfaat pelatihan yang dia rasakan? ”Saya sudah lama mendengar tentang PAKEM, tetapi baru kali ini saya mengetahui proses pembelajaran PAKEM yang sebenarnya secara detail dan mudah. Proses pembelajaran yang saya lakukan selama ini terkadang sudah sesuai dengan PAKEM, tapi saya tidak tahu bahwa itu bagian dari pembelajaran PAKEM,” tuturnya. Dia kini lebih memahami memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. ”Saya juga lebih mengetahui cara membuat media pembelajaran yang murah,” katanya bangga.

membaca dan menjawab pertanyaan,

sedangkan siswa B mengukur waktu,

menghitung KPM, memeriksa

jawaban, dan memberi masukan.

Setelah proses ini selesai, guru

menjelaskan klasifikasi nilai kpm yang

harus dikuasai siswa. Nilai KPM

untuk tingkat SD/MI di bawah 200

KPM, sedangkan tingkat SMP/MTs

sebesar 200-250 KPM. Yang kedua

adalah tahap latihan. Setelah

melakukan introspeksi terhadap hasil

KPM yang diperoleh, siswa diberikan

penghambat membaca cepat dan cara

mengatasinya. Langkahnya sebagai

berikut: a) Siswa duduk berpasangan

dan menentukan tugas masing-

masing sebagai pembaca dan

pencatat waktu. b) Setiap pasangan

berlatih meningkatkan kecepatan

membaca dan menghindari

penghambat membaca cepat seperti

menggerakkan bibir, kepala, atau

membaca bersuara. c) Siswa yang

bertugas sebagai pencatat waktu

mengingatkan dan memberikan

masukan kepada pasangannya. d)

Siswa yang bertugas sebagai pencatat

waktu menghitung KPM pasangannya

dan mengajukan pertanyaan. e)

Apabila belum mencapai 250 KPM,

dicari penyebabnya dan prosesnya

diulang kembali. f) Jika pasangannya

telah mencapai 250 KPM, pasangan

tersebut beralih tugas.

Yang ketiga adalah tahap

refleksi. Guru memberikan

pemahaman dengan membandingkan

cara membaca konvensional dengan

membaca cepat dan manfaatnya

dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya, guru memotivasi siswa

berlatih secara berkelanjutan untuk

meningkatkan pencapaian.

Bawa Perlengkapan Bayi ke Pelatihan PAKEM

Foto: Maryani memanfaatkan waktu istirahat pelatihan bersama bayinya

Foto

: Rah

mi J

afar

/ D

C A

.Ten

gah

Page 6: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

6

SE Edisi : 1/2012

SEURAMOE BELAJAR

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

ut Rika Ramadhani

Cmenuangkan asam cuka dalam

sebuah selang yang terhubung

dengan pompa dan sebuah alat peraga

di hadapannya. Teman-teman

kelompoknya ikut membantu

menuangkan soda dan pewarna dalam

sebuah lubang pada alat peraga yang

berbentuk puncak gunung. Selanjutnya,

asam cuka dipompa sehingga

mengeluarkan cairan merah.

Alat peraga yang mereka rancang

bersama tersebut bernama simulasi

gunung berapi yang menghasilkan

magma (lahar merah) pada lereng

pegunungan. Ridwan SPd, pembimbing

siswa MTsN Teunom Aceh Jaya

tersebut, berharap dengan

menggunakan alat peraga itu siswa

memahami proses letusan gunung

berapi. ”Sebab, kita tidak mungkin

membawa siswa pada situasi nyata,

apalagi saat terjadinya ledakan gunung

berapi,” jelas Ridwan.

Siswa juga diajak memahami jalur

evakuasi, cara pengungsian yang benar,

dan tempat pertemuan jika terjadi

Siaga Bencana dengan Simulasi Gunung Api

Seuramoe PRIORITAS

bencana. Karena itu, alat peraga yang

mereka buat dari karton dan busa

bekas tersebut juga memperlihatkan

hamparan jalan, sekolah, rumah

penduduk, pepohonan, dan persawahan.

”Dengan memperhatikan arah angin

dan magma soda yang keluar dari alat

peraga gunung berapi, kami bisa

mempelajari jalur evakuasi dan tempat

berkumpul yang benar saat terjadi

orong minyak ternyata bisa

Cmenjadi media pembelajaran

dan menumbuhkan semangat

belajar bagi siswa. Ridwan SPd, salah

seorang guru MTsN Teunom Aceh

Jaya, membuktikannya. Dia merangkai

corong minyak menjadi alat

penghitung detak jantung atau

stetoskop.

Media pembelajaran tersebut

berbahan 1 corong minyak ukuran

sedang, 30 cm selang air ukuran 6

mm, 30 cm selang air ukuran 5 mm, 1

selotip bening, gunting, dan lem

perekat. Cara merangkainya, potong

selang 6 mm masing-masing

berukuran 10 cm (2 selang). Selang

pertama dilubangi 6 mm pada bagian

tengah. Pada selang kedua, tambahkan

lem secara merata pada ujung selang.

Masukkan selang pertama sehingga

berbentuk huruf T. Hubungkan

selang 6 mm dengan corong minyak

dan diselotip dengan perekat hingga

bencana. Selain itu, kami dapat

mengetahui radius yang aman untuk

mengungsi dan bersiaga ketika terjadi

bencana gunung berapi,” jelas Rika.

kuat (pastikan tidak ada kebocoran).

Selanjutnya, hubungkan dengan

selang 5 mm dan pastikan tertutup

dengan rapat hinggga hampa udara.

Stetoskop sudah bisa digunakan.

”Dengan menggunakan metode

pembelajaran yang efektif,

penggunaan alat peraga yang mudah

dijangkau dan relevan bisa membantu

meningkatkan pemahaman siswa”,

jelas Ridwan. Dia menambahkan,

merakit stetoskop bersama lebih

memotivasi kreativitas siswa. Mereka

pun bisa memperoleh penjelasan

tentang bahan ramah lingkungan dan

inovatif dalam bereksperimen.

”Kami dapat memahami

perbandingan kontraksik dan

relaksasi jantung dengan

bereksperimen tentang tekanan

sistol dan diastole. Masing-masing

secara bergantian menghitung detak

jantung teman yang sedang santai dan

membandingkan jumlah detak

jantung setelah beraktivitas dengan

hitungan normal rata-rata 72 kali per

menit,” kata Nazalia Asrita, salah

seorang siswa.

Dia menuturkan, eksperimen ini

dapat membangun kerja sama tim

secara pembelajaran yang komparatif.

Dengan begitu, siswa bisa

menemukan hasil eksperimen sendiri

dan memahami materi.

Gambar dari atas searah jarum jam: Siswa tampak menaburkan tepung ke dalam lubang gunung api; Siswa lainnya memberikan campuran pewarna merah ke dalam botol plastik kecil; Muntahan magma; Botol plastik kecil ditambahi air cuka untuk menimbulkan efek muntahan magma; Botol plastik diletakkan di bawah gunung untuk dipompa dan menimbulkan muntahan magma.

Memanfaatkan Corong Minyak Jadi Stetoskop

Ridwan, S.PdI guru MTsN Teunom - Aceh Jaya.

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Foto

: Kole

ksi p

riba

di R

idw

an, S

.PdI

Page 7: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

7

Edisi 1 / 2012

SEURAMOE ACEH

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

Seuramoe PRIORITAS

USAID PRIORITAS Pertemukan LPTK dan Sekolah Mitra

ekolah lab atau mitra LPTK

Ssangat penting dalam

peningkatan mutu lulusan LPTK

dan diharapkan dapat menjadi

sekolah referensi. Hal itu

dikemukakan Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan (FITK) UIN Ar Raniry Dr

Mujiburrahman MA kepada 44

peserta yang terdiri atas kepala

sekolah, dinas pendidikan, Kemenag,

dan dosen LPTK di Banda Aceh

(24/2). ”FTIK akan membuka

pendidikan guru raudhatul athfal

dalam waktu dekat untuk

meningkatkan kualitas lulusan dan

memperkuat SDM di Aceh,” tegasnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik

FKIP Unsyiah D. M. Hasan MSi

menambahkan, peringkat akreditasi

program studi di LPTK sangat

penting sebagai acuan kualitas

lulusan. ”Karena itu, kami perlu

merevitalisasi LPTK sesuai dengan

rencana pemerintah. Dukungan

sekolah mitra sangat kami harapkan,”

ucapnya.

Dalam kegiatan yang bertajuk

peran sekolah laboratorium/mitra

LPTK dalam usaha peningkatan mutu

lulusan LPTK sebagai calon guru

tersebut, hubungan antara sekolah

dan LPTK tidak bisa dipisahkan.

Sekolah mitra merupakan hal

terpenting dalam peningkatan mutu

lulusan. Diharapkan pula mahasiswa

LPTK sering mengunjungi sekolah

mitra LPTK untuk melakukan

observasi pembelajaran. Sekolah

mitra LPTK dapat memberi contoh

yang baik sebagai sekolah acuan dan

mahasiswa LPTK melakukan PPL di

sekolah mitra. Dengan begitu, guru di

sekolah mitra tersebut dapat

membimbing mahasiswa secara

maksimal.

Dr Mujiburrahman MA dari FTIK UIN Ar Raniry (kanan) dan Dr M. Hasan MSi dari FKIP Unsyiah

(kiri) saat memberikan presentasi kepada peserta pertemuan

Sekda Aceh Tengah: Semua Pihak Harus Terlibat Peningkatan Mutu Pendidikan

ekretaris Daerah (Sekda)

SKabupaten Aceh Tengah Ir H

Taufik MM menegaskan

pentingnya keterlibatan semua pihak

dalam meningkatkan mutu

pendidikan. ”Sekolah, pemerintah,

dan masyarakat mempunyai tanggung

jawab terhadap peningkatan kapasitas

dan mutu pendidikan di daerah kita.

Karena itu, mari kita saling

mendukung dan bergandengan tangan

demi masa depan anak-anak kita yang

lebih baik,” ajak Sekda saat membuka

kegiatan diseminasi pelatihan MBS

tingkat sekolah di Takengon pada

(24/2). Selama 2013, Aceh Tengah telah

mendiseminasikan program USAID

PRIORITAS kepada 401 peserta.

Mereka terdiri atas guru, kepala

sekolah, dan komite. Alokasi dananya

Rp 191.004.000.

Salah seorang anggota komite

sekolah mengungkapkan pentingnya

pelatihan MBS tersebut. ”Pelatihan ini

bermanfaat bagi kami untuk

mengetahui strategi komunikasi,

kekompakan, dan kebersamaan

antarkomite, wali murid, guru, dan

kepala sekolah,” jelas Azwaruddin,

komite SDN 4 Pegasing. Dia

menyatakan siap menindaklanjuti hasil

pelatihan dengan menjaga hubungan

mesra antara wali murid dan sekolah

serta penerapan keamanan bersama di

sekolah.

Hal senada disampaikan Kepala

SDN 8 Pengasing Masidah Pasaribu.

”Dalam sebuah pendidikan, semua

kegiatan sekolah mulai perencanaan,

pelaksanaan, hingga pengawasan harus

melibatkan komite dan wali murid

sehingga timbul rasa memiliki. Begitu

pula dalam proses belajar mengajar,

wali murid penting terlibat,”

terangnya.

Pasca pelatihan, dia siap

meningkatkan keterlibatan komite dan

wali murid dalam segala kegiatan

sekolah. ”Dalam perencanaan sekolah,

kami akan menyosialisasikan

pentingnya peran mereka dalam

proses belajar mengajar dan menjaga

lingkungan sekolah,” jelasnya.

Ir. H. Taufik, MM (foto:www.tanohgayo.com)

Permudah Pelaporan Dana BOS dengan ALPEKA

Kemdikbud dan USAID PRIORITAS mengembangkan perangkat lunak aplikasi pengelolaan dan pelaporan keuangan sekolah (ALPEKA) untuk memudahkan sekolah dalam pembuatan pelaporan penggunaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). ALPEKA danpanduan penggunaannya dapat diunduh secara gratis melalui situs:

www.bos.kemdikbud.go.id.

ALPEKA dapat menghasilkan tabel BOS K-7A untuk diinput ke dalam laporan penggunaan dana BOS daring yang sudah disediakan dalam situs tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi Tim Manajemen BOS pusat di 0-800-140-1299 (bebas pulsa), 021-5731070, dan [email protected]; atau Mahargianto, Spesialis Tata Kelola dan Manajemen Pendidikan, USAID PRIORITAS di 08119720665 dan [email protected].

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Page 8: Seuramoe PRIORITA S - prioritaspendidikan.orgprioritaspendidikan.org/file/SEURAMO_PRIORITAS_EDISI_6_Des13-Feb… · SMP. Tujuannya, mendorong anak ... mewarnai, puisi, pidato, hafalan

8

USAID PRIORITAS adalah program lima tahun yang didanai oleh USAID, dirancang untuk meningkatkan akses pendidikan dasar berkualitas di Indonesia (1 Mei 2012 hingga 30 April 2017). USAID PRIORITAS adalah bagian dari kesepakatan antara Pemerintah Amerika Serikat dan Pemerintah Republik Indonesia. Program ini bekerja di 89 daerah mitra di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (46 daerah DBE dan 23 daerah mitra PRIORITAS, akhir tahun 2013 sudah mulai bekerja di 20 daerah mitra baru PRIORITAS). USAID PRIORITAS bekerja dengan 2 – 3 LPTK di setiap propinsi (saat ini ada 16 LPTK mitra) dan bulan April 2014 akan menambah 2 kabupaten di provinsi Papua dengan bekerja melalui LSM setempat, serta akan menambah kabupaten berikutnya di Papua Barat pada tahun 2015.

CAPAIAN 2012-2013: (1) Mengembangkan modul pelatihan untuk mendukung program Pembelajaran Aktif dan Kontekstual, Manajemen Berbasis Sekolah, Membaca Kelas Awal, Matematika dan Sains. (2) Lebih dari 1100 dosen dari 48 LPTK telah dilatih dengan metodologi pembelajaran dengan penekanan pada Membaca Kelas Awal, Sains dan Matematika dan Manajemen Berbasis Sekolah. (3) Lebih dari 2.400 fasilitator dari 69 kabupaten telah dilatih. (4) Lebih dari 2200 kepala sekolah, komite sekolah dan pegawai pemerintah lainnya dari 595 sekolah mitra secara langsung telah dilatih oleh proyek dalam manajemen sekolah dan peranserta masyarakat. (5) Sekitar 8.000 guru dari 595 sekolah mitra secara langsung telah dilatih oleh proyek dalam Pembelajaran Aktif dan Kontekstual. (6) Bekerja sama dengan 50 LPTK dan melatih 1500 dosen untuk meningkatkan kualitas pendidikan/kelas guru dan calon guru. (7) Terlatihnya 1300 guru dan kepala sekolah di 114 sekolah lab dan sekolah mitra LPTK. (8) Peningkatan kualitas pendidikan di sekitar 100 kabupaten/daerah di sembilan provinsi. (9) Terlatihnya secara langsung 11000 guru di 1200 SD/MI, SMP/MTs dalam pembelajaran aktif dan pembelajaran kontekstual. (10) Terlatihnya secara langsung 5000 kepala sekolah dan komite sekolah dan pengawas dalam manajemen berbasis sekolah dan partisipasi masyarakat.

Edisi VI / Desember 2013 - Februari 2014

Diseminasi di Kabupaten mitra DBE

Penanggungjawab: Ridwan Ibrahim; Editor:Teuku Meldi Kesuma; Tim Redaksi: Tim USAID PRIORITAS Aceh; Alamat: Komplek Dolog Desa Tanjung, Jl. Tanjung Indah Utama No 1 Desa Tanjong - Banda Aceh 23371. Telepon: (0651) 8011166, Fax(0651) 8011167. Kritik & Saran: [email protected]

Siswa SDN Rusip Antara mengukur media pembelajaran matematika

ditindaklanjuti,” harapnya. Hal

tersebut disambut oleh Kepala KCD

Glumpang Tiga Abdul Hamid. Dia

menyatakan siap bekerja sama

dengan pengawas untuk melakukan

monitoring dan evaluasi ke sekolah

dalam rangka pendampingan setelah

pelatihan. ”Monitoring berkala ini

dilakukan untuk meningkatnya mutu

pendidikan di wilayah UPTD kami,”

terangnya.

terutama untuk peningkatan mutu,”

jelasnya.

Dia menegaskan, pelatihan

tersebut sesuai dengan kurikulum

2013 yang sedang diterapkan pada

beberapa sekolah di Aceh Tengah.

”Walaupun tiga gugus ini tidak

termasuk sekolah pilot kurikulum

2013, setidaknya mereka sudah

mengetahui lebih awal sehingga nanti

penerapannya lebih mudah,” ujarnya.

Sementara itu, di Pidie, Bireuen,

Aceh Besar, dan Kota Banda Aceh,

para peserta menyatakan perlunya

pelatihan bagi guru untuk

meningkatkan kapasitas dalam

mengajar. Hal itu disampaikan

Ibrahim SPd, kepala SDN

Geulumpang Minyeuk, Kabupaten

Pidie. ”Program ini sangat membantu

pengembangan sekolah kami dalam

menyusun persiapan pembelajaran

terhadap siswa. Semoga program ini

iseminasi di kabupaten eks DDBE selama 2013 telah

melatih 147 SD, 56 MI, dan

33 SMP. Total peserta berjumlah

1.017 orang dari unsur guru, kepala

sekolah, dan komite. Di Aceh Tengah,

fokusnya tidak hanya sekolah di pusat

kota/kabupaten saja, tetapi hingga

kecamatan terjauh dan berbatasan

dengan kabupaten lainnya yang

berjarak tempuh hingga tiga jam.

Diseminasi PAKEM yang

dipusatkan di SDN 3 Celala, SDN 2

Rusip Antara, dan SDN 1 Linge

tersebut dibuka oleh Kadisdik Aceh

Tengah Drs Nasaruddin (4/12). Dia

mengimbau para kepala sekolah dan

guru serius dalam meningkatkan

kapasitas diri. ”Pelatihan ini

diharapkan bisa dimanfaatkan dengan

baik. Pendidik harus saling berbagi

informasi sehingga dapat membawa

perubahan di lingkungan sekolah,

Alokasi Anggaran Diseminasi Daerah Tahun 2013 (Provinsi Aceh)

Kabupaten/Kota Sumber Dana (BOS, APBK)

USAID PRIORITAS

Kota Banda Aceh 10.750.000 6.330.000

Kab. Aceh Besar 69.060.000 19.550.000

Kab. Pidie 31.200.000 19.635.000

Kab. Bireuen 102.148.500 23.693.126

Kab. Aceh Tengah 191.004.000 48.790.000

TOTAL 404.162.500 117.998.126

Penyebaran peserta diseminasi pelatihan tingkat sekolah di lima kabupaten/kota

Sumber data ME Specialist Prov. Aceh

Foto

: Rah

mi J

afar

/ D

C A

.Ten

gah