Seuramoe PRIORITA S -...

8
Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIO RITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah. USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students ebanyak 48 sekolah yang terdiri atas 32 SD/MI dan 16 SMP/MTs di dua kabupaten S melakukan unjuk karya praktik yang baik. Di Kabupaten Bener Meriah, Bupati Ruslan Abdul Gani membuka kegiatan unjuk karya di gedung olah raga (GOR) didampingi wakil bupati, ketua DPRK, Kapolres, Dandim, kejaksaan atau jajaran muspida dan para pemangku kepentingan pendidikan di kabupaten tersebut (24/4). Bupati Ruslan menyampaikan rasa kagumnya terhadap unjuk karya sekolah itu. ”Luar biasa. Hanya dalam waktu pelatihan setahun lebih, sekolah-sekolah mitra USAID PRIORITAS dapat menghasilkan karya-karya inovatif yang bervariasi dan sangat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Bener Meriah,” tuturnya. Untuk itu, bupati sangat mengapresiasi upaya USAID PRIORITAS yang telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada sekolah-sekolah mitra. ”Mereka dilatih untuk menerapkan pembelajaran aktif kepada siswa-siswinya demi menyukseskan mutu pendidikan di Kabupaten Bener Meriah,” ujarnya. Menurut bupati, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan pengembangan mutu pendidikan, terutama peningkatan mutu guru. ”Kualitas guru akan sangat berdampak pada kualitas pembelajaran. Karena itu, kami sangat mengapresiasi model pendekatan USAID PRIORITAS dalam meningkatkan kualitas profesionalisme guru,” ucapnya. ”Penerapan sistem pembelajaran aktif kepada murid telah menjadikan para guru tidak lagi menjadi satu-satunya pusat pembelajaran, tetapi para siswalah yang dituntut aktif dalam pembelajaran. Dengan begitu, hal ini bisa mendongkrak kreativitas dan menggali potensi mereka. Tujuannya, mereka dapat percaya diri dalam menguasai materi lewat belajar secara berkelompok dan aktif melakukan presentasi.” jelas bupati. ”Kami berharap praktik-praktik yang baik yang telah diterapkan oleh sekolah- etua K Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh Prof Dr Warul Walidin AK, MA menunjukkan apresiasinya atas implementasi USAID PRIORITAS: Edisi VII / Maret - Mei 2014 Unjuk Karya Praktik yang Baik di Bener Meriah dan Aceh Jaya Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Siswa program USAID PRIORITAS yang telah dilaksanakan sejak awal 2013. ”Praktik baik yang telah dilaksanakan USAID PRIORITAS pada sekolah binaannya dapat menjadi contoh untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolah,” katanya pada pemaparan capaian 1,5 tahun implementasi program USAID PRIORITAS di Aceh yang juga dihadiri sekretaris, wakil ketua, dan anggota MPD Aceh di kantor majelis tersebut (20/5). MPD menyatakan komitmennya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh lewat peningkatan kualitas guru. ”Karena itu, bantuan lembaga donor seperti USAID PRIORITAS dapat mendorong percepatan peningkatan kualitas guru di Aceh,” jelas Prof Warul. Dalam pertemuan tersebut, MPD merekomendasikan beberapa hal. Di antaranya, adanya rapat koordinasi secara rutin antara MPD dan USAID PRIORITAS. ”Sebagai salah satu lembaga yang rutin diminta pertimbangan oleh gubernur, kami berharap kita dapat melakukan pertemuan secara rutin untuk mengetahui permasalahan di lapangan dan hal lainnya yang dapat kita pecahkan bersama,” tegas ketua MPD. Ketua MPD Aceh: Lanjutkan Praktik yang Baik Keterangan gambar paling atas dari kiri : Kepala Kemenag Aceh Jaya mencoba salah satu hasil karya guru,; Bupati Bener Meriah berdialog dengan siswa tentang media pembelajaran; Seorang siswa SMP di Aceh Jaya memperagakan media pembelajaran teropong bumi; Simulasi PAKEM di Bener Meriah Prof. Dr. Warul Walidin AK, MA Foto: kemenag Aceh Foto: Teuku Meldi & Wira Dharma/ PRIORITAS Aceh

Transcript of Seuramoe PRIORITA S -...

Seuramoe PRIORITAS Media Informasi dan Penyebarluasan Praktik Pendidikan yang Baik

Newsletter SEURAMOE PRIORITAS diterbitkan oleh USAID PRIORITAS di Provinsi Aceh sebagai media penyebarluasan informasi dan inovasi serta praktik yang baik dalam bidang pendidikan. Kunjungi website kami : www.prioritaspendidikan.org. Manfaatkan berbagai praktik pendidikan yang baik, seperti ide dan pengalaman pembelajaran yang berhasil, penelitian tindakan kelas, video praktik yang baik, karya anak, dan diskusi online forum sekolah.

USAID PRIORITAS : Prioritizing Reform, Innovation and Opportunities for Reaching Indonesia’s Teachers, Administrators, and Students

ebanyak 48 sekolah yang terdiri atas 32 SD/MI dan 16 SMP/MTs di dua kabupaten Smelakukan unjuk karya praktik yang baik. Di Kabupaten Bener Meriah, Bupati Ruslan Abdul Gani membuka kegiatan unjuk karya di gedung olah raga (GOR)

didampingi wakil bupati, ketua DPRK, Kapolres, Dandim, kejaksaan atau jajaran muspida dan para pemangku kepentingan pendidikan di kabupaten tersebut (24/4). Bupati Ruslan menyampaikan rasa kagumnya terhadap unjuk karya sekolah itu. ”Luar biasa. Hanya dalam waktu pelatihan setahun lebih, sekolah-sekolah mitra USAID PRIORITAS dapat menghasilkan karya-karya inovatif yang bervariasi dan sangat bermanfaat untuk kemajuan pendidikan di Kabupaten Bener Meriah,” tuturnya.

Untuk itu, bupati sangat mengapresiasi upaya USAID PRIORITAS yang telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada sekolah-sekolah mitra. ”Mereka dilatih untuk menerapkan pembelajaran aktif kepada siswa-siswinya demi menyukseskan mutu pendidikan di Kabupaten Bener Meriah,” ujarnya.

Menurut bupati, pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan pengembangan mutu pendidikan, terutama peningkatan mutu guru. ”Kualitas guru akan sangat berdampak pada kualitas pembelajaran. Karena itu, kami sangat mengapresiasi model pendekatan USAID PRIORITAS dalam meningkatkan kualitas profesionalisme guru,” ucapnya. ”Penerapan sistem pembelajaran aktif kepada murid telah menjadikan para guru tidak lagi menjadi satu-satunya pusat pembelajaran, tetapi para siswalah yang dituntut aktif dalam pembelajaran. Dengan begitu, hal ini bisa mendongkrak kreativitas dan menggali potensi mereka. Tujuannya, mereka dapat percaya diri dalam menguasai materi lewat belajar secara berkelompok dan aktif melakukan presentasi.” jelas bupati.

”Kami berharap praktik-praktik yang baik yang telah diterapkan oleh sekolah-

etua KMajelis Pendidikan

Daerah (MPD) Aceh Prof Dr Warul Walidin AK, MA menunjukkan apresiasinya atas implementasi

USAID PRIORITAS:

Edisi VII / Maret - Mei 2014

Unjuk Karya Praktik yang Baik di Bener Meriah dan Aceh Jaya

Mengutamakan Pembaharuan,Inovasi,dan Kesempatan bagi Guru,

Tenaga Kependidikan, dan Siswa

program USAID PRIORITAS yang telah dilaksanakan sejak awal 2013. ”Praktik baik yang telah dilaksanakan USAID PRIORITAS pada sekolah binaannya dapat menjadi contoh untuk peningkatan mutu pembelajaran di sekolah,” katanya pada pemaparan capaian 1,5 tahun implementasi program USAID PRIORITAS di Aceh yang juga dihadiri sekretaris, wakil ketua, dan anggota MPD Aceh di kantor majelis tersebut (20/5).

MPD menyatakan komitmennya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Aceh lewat peningkatan kualitas guru. ”Karena itu, bantuan lembaga donor seperti USAID PRIORITAS dapat mendorong percepatan peningkatan kualitas guru di Aceh,” jelas Prof Warul.

Dalam pertemuan tersebut, MPD merekomendasikan beberapa hal. Di antaranya, adanya rapat koordinasi secara rutin antara MPD dan USAID PRIORITAS. ”Sebagai salah satu lembaga yang rutin diminta pertimbangan oleh gubernur, kami berharap kita dapat melakukan pertemuan secara rutin untuk mengetahui permasalahan di lapangan dan hal lainnya yang dapat kita pecahkan bersama,” tegas ketua MPD.

Ketua MPD Aceh: Lanjutkan Praktik yang Baik

Keterangan gambar paling atas dari kiri : Kepala Kemenag Aceh Jaya mencoba salah satu hasil karya guru,; Bupati Bener Meriah berdialog dengan siswa tentang media pembelajaran; Seorang siswa SMP di Aceh Jaya memperagakan media pembelajaran teropong bumi; Simulasi PAKEM di Bener Meriah

Prof. Dr. Warul Walidin AK, MA

Foto

: kem

enag

Ace

h

Foto

: Teu

ku M

eldi &

Wir

a D

harm

a/ P

RIO

RIT

AS

Ace

h

SE Seuramoe PRIORITAS

2

Edisi : 1/2012

Edisi VII / Maret - Mei 2014

SEURAMOE UTAMA

Galeri foto Unjuk KaryaKeterangan foto, BENER MERIAH:1. Bupati memperhatikan presentasi salah seorang siswa; 2. Bupati menerima hadiah dari seorang guru; 3. Wakil Bupati berdiskusi dengan guru; 4. Bupati diajak ikut menari gayo dengan seorang siswa; 5. Bupati mengacungkan jempol setelah mendengarkan presentasi siswa; 6. Komite menjual hasil kebun untuk pembangun pagar sekolah. ACEH JAYA: 7. Asisten Bupati memperhatikan presentasi media pembelajaran; 8. Asisten Bupati, Kadis Pendidikan dan Komandan Ops TNI mencoba media pembelajaran karya siswa; 9-12: Para tamu dan undangan memperhatikan presentasi media pembelajaran hasil karya sekolah.

sekolah mitra USAID PRIORITAS bisa disebarkan kepada sekolah-sekolah yang lain,” pintanya. Bupati menambahkan, Kabupaten Bener Meriah akan mengalokasikan dana diseminasi untuk peningkatan mutu guru agar tidak hanya sekolah binaan USAID PRIORITAS yang mendapatkan pelatihan, tetapi juga sekolah-sekolah yang lain di Kabupaten Bener Meriah. ”Kami ingin sekolah-sekolah lain pun mampu melakukan perubahan serupa untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing. Harapan kami, pendidikan di Kabupaten Bener Meriah semakin maju di masa yang akan datang,” tegasnya.

Sementara itu, di Kabupaten Aceh Jaya, Bupati Aceh Jaya Azhar Abdurrahman berharap agar program PRIORITAS dapat terus dilanjutkan di kabupaten tersebut. ”Program ini memiliki strategi yang sangat baik untuk memudahkan pemahaman proses belajar mengajar. Kita bersama USAID PRIORITAS terus berupaya untuk meningkatkan peningkatan mutu pendidikan melalui berbagai kegiatan pelatihan. Semoga dari Aceh Jaya lahir generasi-generasi cerdas di masa yang akan datang,” tutur bupati dalam pidatonya yang dibacakan oleh Asisten II Pemkab Aceh Jaya Saiful Bahri pada pembukaan unjuk karya di Escape Building Aceh Jaya (29/4).

Dalam kegiatan unjuk karya di dua kabupaten tersebut, perwakilan guru, kepala sekolah, komite, dan siswa memberikan testimoni tentang manfaat dan perubahan di sekolahnya. Beberapa sekolah juga menampilkan simulasi media pembelajaran yang dihasilkan guru dan siswa. Simulasi pembelajaran PAKEM dan CTL juga menarik perhatian pengunjung. Mereka semakin memahami pembelajaran yang dilakukan oleh sekolah-sekolah mitra. Pementasan seni siswa dan guru menjadi tontonan selingan pada panggung utama unjuk karya yang dibuka untuk umum hingga pukul 16.00 WIB itu.

Pemilihan Sekolah Praktik yang Baik Kohor 1

ersamaan dengan pelaksanaan unjuk karya di Bkabupaten kohor 1, USAID PRIORITAS memilih 4 sekolah perkabupaten yang telah menerapkan

praktik yang baik secara menyeluruh baik dalam bidang pembelajaran maupun bidang manajemen sekolah. selama dua hari di Bener Meriah (24-25/4) dan Aceh Jaya (29-30/4) tim yang terdiri dari unsur dinas pendidikan, Kemenag, LPTK, Fasda dan USAID PRIORITAS melakukan pemilihan yang diawali dengan briefing dan menentukan sekolah nominasi pada saat showcase kabupaten sesuai dengan instrument pemilihan. Tahap awal, tim memilih masing-masing empat sekolah setiap jenjangnya mewakili SMP/MTs dan SD/MI. Hari berikutnya, tim melakukan survey ke sekolah nominasi dan menilai sesuai dengan instrument yang telah disediakan diantaranya: mayoritas guru melaksanakan pembelajaran aktif/CTL/PAKEM, lingkungan kelas yang mendukung pembelajaran aktif, guru mendorong interaksi antar siswa, Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan sekolah, guru memberi tugas yang menantang dan bervariasi, Kepengurusan komite aktif, Sumber belajar lebih beragam, Kegiatan siswa bervariasi, partisipasi masyarakat tinggi dan item penilaian lainnya. Tahapan akhir, setelah melakukan observasi ke lapangan dan berdiskusi bersama tim, akhirnya penetapan sekolah dilakukan secara bersama antara dinas pendidikan, kemenag, LPTK, Fasda dan USAID PRIORITAS.Berikut sekolah yang terpilih:

Foto

: Teu

ku M

eldi &

Wir

a D

harm

a/ P

RIO

RIT

AS

Ace

h1

1098

7 6 5 4 3

2

1211

* SMPN 1 Sampoinet

* MIN Sukadamai* SDN 2 Lampahan

* SMPN 2 Timang Gajah* MTsN Jaranata

* MIN Teunom * SDN 4 Calang * MTSN Lamno

ACEH JAYA BENER MERIAH

3

Edisi VII / Maret - Mei 2014

SEURAMOE KABUPATEN

Pelatihan Modul 1 di Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, dan Aceh Barat Daya

Seuramoe PRIORITAS

ejumlah 414 orang yang terdiri atas

Sguru, kepala sekolah, dan komite

sekolah dari 96 sekolah tingkat

SD/MI dan SMP/MTs Kabupaten Aceh

Tamiang, Aceh Utara, Pidie Jaya, dan Aceh

Barat Daya melakukan kunjungan belajar

ke 12 sekolah yang telah mengembangkan

praktik yang baik di Kota Medan, Binjai,

dan Lubuk Pakam, Sumatera Utara (11/3).

Mereka melihat langsung praktik yang baik

dalam bidang pembelajaran, manajemen,

dan partisipasi masyarakat terhadap

sekolah. ”Kami melihat peran komite yang

cukup baik. Keharmonisan hubungan

antara pihak sekolah dan komite juga

cukup berkesan. Kami mendapat banyak

pembelajaran melalui kunjungan belajar ini

dan insya Allah secara bertahap kami akan

terapkan di sekolah,” jelas H Abdul

Wahab, ketua Komite SDN 10 Senuddon,

Aceh Utara.

Guru-guru SMP Tunas Nusa,

Kabupaten Aceh Barat Daya, yang ikut

dalam kunjungan tersebut merasakan

pentingnya mengadopsi praktik baik yang

telah dilakukan sekolah lain. ”Kami

mendapatkan banyak pelajaran dari studi

banding ini. Metode pembelajaran yang

diterapkan di sekolah ini lebih hidup dan

siswa lebih aktif dengan duduk

berkelompok sehingga interaksi antara

guru dan murid berjalan bagus,” tutur

Kafrawi SPd, guru matematika.

Peserta kunjungan mendapatkan

beragam pengalaman yang baik. Mereka

melihat program pengajian bulanan antara

komite dan guru yang dijadikan media

komunikasi untuk membahas

perkembangan pembelajaran di kelas.

Mereka juga melihat perlombaan kelas

PAKEM yang dilaksanakan setiap semester,

pemasangan CCTV di setiap kelas, dan

kepala sekolah yang rutin melakukan

supervisi kelas setiap hari. Termasuk,

program pemanfaatan lingkungan sekolah

untuk media pembelajaran dan

menghasilkan tambahan keuangan bagi

sekolah seperti pembuatan kolam ikan

yang hasilnya dijual kepada masyarakat.

Dalam rencana tindak lanjutnya, para

peserta berkomitmen mengadopsi praktik

baik ke sekolah masing-masing.

96 Sekolah Mitra Kohor 2 Kunjungi Sekolah di Sumatera Utara

dinas pendidikan tersebut sangat

berharap agar para peserta bersungguh-

sungguh mengikuti pelatihan tingkat

sekolah itu. ”Sehingga pengalaman ini

dapat meningkatkan pengetahuan yang

akhirnya bisa meningkatkan mutu kualitas

pendidikan di kabupaten kita,” tutur

bupati.

Bupati Aceh Tamiang juga

mengingatkan bahwa program ini

terlaksana atas kerja sama antara USAID

PRIORITAS dan pemkab. ”Kita telah

sumber belajar dan penataan kelas

dilakukan langsung oleh guru,” katanya.

Pelatihan tingkat sekolah untuk

modul 1 di empat kabupaten tersebut

melibatkan 503 peserta untuk jenjang

SMP/MTs (CTL), 458 peserta untuk

jenjang SD/MI (PAKEM), dan 532 peserta

pelatihan manajemen berbasis sekolah

(MBS) dari unsur kepala sekolah, guru,

komite, pengawas, dinas pendidikan, serta

Kemenag. Di Aceh Tamiang, kegiatan

pelatihan PAKEM dibuka oleh Bupati Aceh

Tamiang H Hamdan Sati ST (5/5). Dalam

sambutannya, Bupati Aceh Tamiang yang

didampingi kepala kantor Kemenag dan

elama medio April hingga Mei, empat

Skabupaten kohor 2 di Aceh telah

menyelesaikan pelatihan tingkat

sekolah untuk modul 1. Perubahan di

sekolah mulai terasa. ”Setelah pelatihan,

kami mengunjungi beberapa sekolah.

Ternyata, perubahan mulai tampak,

terutama penataan kelas yang sudah

berkelompok dan pajangan di dalam kelas

mulai terlihat,” jelas Thomas Elfiadi,

fasilitator Kabupaten Aceh Barat Daya.

Hal serupa dikatakan Nurwadah SPd,

kepala SMPN 4 Percontohan Aceh

Tamiang. ”Setelah pelatihan, guru dapat

memanfaatkan hasil karya siswa sebagai Bersambungan ke hal. 4

Empat Kabupaten Kohor 2 di Aceh, Selesaikan Pelatihan Tingkat Sekolah

Foto

: Teu

ku M

eldi /

Kom

unik

asi

Foto dari kiri: Guru melakukan eksperimen saat pelatihan; presentasi hasil karya kelompok; komite sekolah berperan aktif dalam pelatihan manajemen tingkat sekolah; siswa secara aktif menyelesaikan tugas kelompok; peserta pelatihan tingkat sekolah melakukan praktik pembelajaran di sekolah.

Foto dari kiri: Diskusi Kasek dan komite dalam kunjungan belajar; seorang guru menjelaskan metode pembelajaran di sekolahnya; diskusi sesama guru dalam kunjungan belajar di SDN 060843 Medan Barat; Observasi kelas dalam kunjungan belajar

Foto: Rahmi Jafar/ Yusrizal/ Mashadi/ Cut Rahmawati/ PRIORITAS Aceh

4

SEURAMOE LPTK

Edisi VII / Maret - Mei 2014

Diseminasi Pembelajaran Aktif

Seuramoe PRIORITAS

menandatangani MoU dengan USAID

PRIORITAS. Artinya, program ini

merupakan program kabupaten yang

harus didukung,” tegasnya. Di empat

kabupaten lainnya, kegiatan CTL, PAKEM,

dan MBS dibuka dan ditutup oleh

beberapa pejabat daerah. Di Aceh Tamiang

dan Aceh Barat Daya, misalnya, kegiatan

pelatihan dibuka oleh asisten 2 Bupati.

Secara keseluruhan, kepala dinas dan

kepala kantor Kemenag berperan aktif

menghadiri pembukaan dan penutupan

pelatihan. ”Keterlibatan para pemangku

kepentingan tersebut adalah bentuk

dukungan kabupaten terhadap program

ini,” terang Ridwan Ibrahim, Koordinator

USAID PRIORITAS Provinsi Aceh.

Dari hasil evaluasi pelatihan

kontekstual (SMP/MTs), 79 persen

peserta menyatakan materi pelatihan

sangat bermanfaat, selebihnya bermanfaat

dan cukup bermanfaat. Untuk pelatihan

PAKEM, 82 persen peserta menyatakan

hal yang sama.

pada Booth Unsyiah dan UIN Ar RaniryDirjen Dikti Memecahkan Kode Segitiga Ajaib

irektur Jenderal Pendidikan DTinggi Kemdikbud Prof Dr

Djoko Santoso memecahkan

kode ”Segitiga Ajaib” hasil karya

mahasiswa UIN Ar Raniry Banda Aceh

pada acara pertemuan nasional LPTK

mitra

USAID PRIORITAS di Jakarta

(15/4). Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)

dan UIN Ar Raniry yang menempati satu

booth bersama pada kegiatan tersebut

memamerkan dan mempresentasikan

perubahan yang terjadi dalam proses

perkuliahan dengan pendekatan active

learning di kampusnya. Termasuk,

pengembangan di sekolah lab dan sekolah

mitra LPTK sebagai tempat praktik

mengajar mahasiswa sehingga mereka

mendapatkan pengalaman baik dalam

mengajar.

Di antara tampilan tersebut,

terdapat media pembelajaran yang

dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen.

Misalnya, media sederhana untuk menguji

material konduktor dan isolator, media

sederhana untuk mendapatkan jumlah

gambar yang terbentuk dari dua cermin

dengan sudut tertentu yang dihasilkan

oleh Unsyiah. Sementara itu, Fakultas

Tarbiyah UIN Ar Raniry memiliki inovasi

besar untuk mengembangkan media

pembelajaran untuk matematika. Misalnya,

segitiga ajaib dan pecahan lingkaran.

Dalam kegiatan yang dihadiri

para pimpinan 16 LPTK mitra USAID

PRIORITAS tersebut, Dirjen Dikti

mengapresiasi program yang

dikembangkan. Menurut beliau, model

perkuliahan yang dikembangkan dari

kemitraan ini merupakan wujud dari

demokrasi pendidikan. Mahasiswa atau

siswa dalam belajar di kelas difasilitasi

untuk menyampaikan gagasannya dan

proses perkuliahan dikemas dengan

pendekatan mahasiswa aktif. ”Praktik yang

baik ini perlu disebarluaskan kepada

seluruh LPTK untuk dapat menghasilkan

guru yang terbaik,” jelas Prof Joko.

di Tarbiyah UIN Ar Raniry

ebanyak 51 dosen Fakultas Tarbiyah UIN Ar Raniry (dosen micro teaching)

Smelakukan diseminasi pembelajaran aktif. Khususnya, pendalaman modul 2

unit 2 tentang mengelola pembelajaran secara efektif dan unit 3 tentang

memahami kurikulum 2013 di kampus tersebut (26-27/5). Peserta yang mewakili

semua program studi pada fakultas tarbiyah itu dibagi atas dua kelompok dan

difasilitasi oleh delapan fasilitator. Mawardi SAg, MPd, pengelola micro teaching

UIN Ar Raniry, berharap agar dosen lebih memahami metode pembelajaran saat

ini dengan kegiatan tersebut. ”Sehingga mahasiswa yang kita bina di micro teaching

nanti sudah siap menjadi guru,” terangnya.

Foto kiri: Diskusi kelompok tentang pembelajaran aktif oleh para dosen. Atas:

Perkuliah aktif di UIN Ar Raniry

Foto dari atas: Dirjen Dikti Kemdikbud Prof Dr Djoko Santoso sedang bermain angka dan memecahkan kode Segitiga Ajaib di booth LPTK Aceh; Ekspresi kegembiraan Dirjen Dikti setelah memecahkan kode Segitiga Ajaib karya mahasiswa UIN Ar Raniry

Sambungan dari hal. 3

Foto

: Is

mai

l/ T

TI Sp

. Pro

v. A

ceh

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

XX

XxxxxXxxxx

5

Edisi : 1/2012 SE

SEURAMOE BELAJAR

Edisi VII / Maret - Mei 2014

eski telah berusia senja, Msemangatnya mengajar tidak

surut. Ibu Asmara Murni yang

lahir di Aceh Tengah 71 tahun silam itu

masih menyempatkan diri mengajari

anak-anak di lingkungannya agar cepat

dapat membaca. Awalnya, pada 1976,

saat beliau menjadi guru, rata-rata

permasalahan utama sekolah waktu

itu adalah banyaknya siswa kelas 4

yang belum bisa membaca dan

mengenal huruf. Maklumlah, waktu itu

di daerahnya belum ada PAUD atau

TK sehingga guru SD harus mengajari

siswa mulai nol.

Untuk mengatasi masalah

tersebut, munculah ide beliau

membuat metode MMP agar siswa

cepat mengenal huruf. Media

pembelajaran ini terdiri atas papan

tulis MMP, kartu kalimat, kartu

gambar, kartu kata, serta kartu huruf

vokal dan konsonan. Dalam penerapan

MMP, siswa dilarang mengeja bacaan.

Teknis penggunaannya adalah:

1) Kartu Gambar. Terlebih dahulu

guru menempelkan sebuah gambar di

papan MMP (misalnya, gambar dasi,

gambar seorang perempuan, dan

gambar guru). Kartu gambar tersebut

juga dibagikan kepada siswa.

Selanjutnya langkah 1, sambil

menunjukkan kartu, guru membaca

gambar satu per satu tanpa menulis

(misalnya, ini ibu, ini dasi, ini guru).

Langkah 2, guru menunjukkan gambar

dan siswa membaca gambar secara

bersama. Langkah 3, guru

menunjukkan gambar satu per satu,

siswa membaca secara bergiliran.

Langkah 4, guru membaca satu per

satu gambar, siswa yang

memperlihatkan kartu gambar yang

dibacakan guru. Ketika siswa sudah

terampil membaca gambar yang benar,

dicoba dengan membaca gambar

lainnya. Teknik ini membiasakan siswa

berinteraksi secara aktif.

2) Kartu Kalimat. Terlebih

dahulu guru menempelkan kartu

kalimat di bawah kartu gambar

Pencetus Metode MMP (Membaca Menulis Permulaan) Berbagi Pengalaman

Seuramoe PRIORITAS

(misalnya, di bawah gambar dasi di

tempelkan kartu kalimat ini dasi).

Langkah 1, guru melatih siswa

membaca gambar dan kalimat yang

benar. Langkah 2, guru melatih siswa

membaca kalimat tanpa menggunakan

gambar. Langkah 3, guru melatih siswa

membaca kalimat dengan

menunjukkan kata per kata. Langkah 4,

guru melatih siswa membaca sembari

terampil mengangkat kalimat apa yang

dibaca. Setelah siswa terampil

membaca dan membedakan kalimat

yang dibaca, selanjutnya langkah 5,

siswa memilah satu kalimat menjadi

kata (misalnya, kalimat ini dasi menjadi

kata ”ini” dan ”dasi”).

3) Kartu Huruf. Terlebih

dahulu guru mengumpulkan semua

kartu huruf yang sudah dimiliki siswa

dengan memisahkan antara huruf

konsonan dan huruf vokal. Langkah 1,

guru membagikan huruf vocal kepada

siswa (A, I, U, E, O) dan memberikan

satu kartu huruf konsonan (misalnya

huruf ”N”) sehingga siswa dapat

mengembangkan ”kata” menjadi

sebuah ”kalimat” (misalnya, i - ni

menjadi ini, a - ni menjadi ani).

Dengan menggunakan metode ini,

siswa dapat mengenal huruf dan

membaca awal, untuk tahap

berikutnya dapat melakukan membaca

ringan.

Dengan menggunakan

metode ini, siswa lebih aktif dan bebas

berekspresi. ”Siswa dapat berinteraksi

aktif terus menerus dengan cara yang

berbeda untuk mengenal huruf.

Mereka juga secara bebas

mengembangkan imajinasi dan potensi

dengan cara mereka sendiri. Dalam

jangka waktu tiga bulan, mereka dapat

membaca lancar,” kenang ibu yang

pernah menjadi kepala sekolah selama

16 tahun tersebut. Berkat kegigihan

beliau waktu itu, bersama Bapak Said

Adli dari Dinas Pendidikan Aceh

Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi

Aceh mewajibkan guru SD untuk

menggunakan metode MMP untuk

kelas awal dan menyediakan media

pembelajarannya di semua sekolah.

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Rah

mi J

afar

/ PR

IOR

ITA

S A

ceh

Foto-foto Praktik yang Baik dapat diunduh di:

Foto kiri atas: Contoh kartu huruf

MMP; kanan: Contoh kartu

kalimat MMP; bawah: Membentuk satu

kalimat MMP; Alat MMP awal yang

masih tersimpan dan digunakan oleh Ibu Asmara Murni; kanan: Ibu Asmara

Murni

www.prioritaspendidikan.org

6

SE Edisi : 1/2012

SEURAMOE BELAJAR

Edisi VII / Maret - Mei 2014

Seuramoe PRIORITAS

ara siswa saya di MTsN Teunom, PAceh Jaya, tidak dapat

menyembunyikan rasa bangganya

dengan hasil karya mereka. Buku kecil

yang berbentuk buku saku unik tersebut

didesain secara sederhana dan kreatif.

Buku kecil itu berisi tulisan hasil

eksplorasi mereka dalam memanfaatkan

sumber-sumber informasi. Banyak yang

beranggapan bahwa cara untuk

menumbuhkan minat baca/budaya baca

dan keingintahuan siswa harus dilakukan

di suatu ruangan besar, yang di situ

tersusun rapi buku-buku dengan judul

yang banyak (baca: perpustakaan). Tetapi,

saya mencoba menumbuhkan minat baca

sambil bereksplorasi menciptakan sebuah

buku kecil. Hasilnya, siswa dapat

menunjukkan pembelajaran yang aktif

dengan menggali, mengorganisasi, dan

mengomunikasikan informasi kepada

pembaca lain melalui buku kecil yang

dibuatnya.

Ide ini saya peroleh sekembali dari

pelatihan untuk pelatih modul 2 tingkat

nasional yang berkaitan dengan budaya

baca dan literasi. Dengan ide ini, saya

mengajak siswa untuk berpikir lepas dan

menantang mereka untuk menulis.

Tujuannya, memanfaatkan sumber

informasi yang ada (surat kabar, majalah,

internet, buku, dan hasil wawancara)

menjadi suatu sumber yang menarik dan

menantang. Hal ini dapat merangsang

siswa untuk lebih kreatif dan berinovasi

dalam menulis dengan menggunakan gaya

bahasa dan bahan yang sederhana. Ide ini

juga dapat memecahkan masalah

kekurangan buku bacaan di dalam kelas.

Bahan yang digunakan adalah

kertas buku atau kertas kwarto yang

dipotong-potong sesuai dengan

kebutuhan (ukuran buku), gunting dan

kulit buku, serta karton atau platik bekas

yang akan dijadikan sebagai sampul buku.

Langkah kegiatannya, 1) Guru

memberikan informasi kepada siswa

untuk membaca dan mencari literasi buku

dengan tema apa saja, 2) Memudahkan

siswa untuk mendapatkan informasi dari

berbagai sumber, 3) Siswa menyiapkan

buku kecil/saku mereka dengan bentuk

dan warna yang mereka sukai, 4) Dalam

sesi pembelajaran, siswa menuliskan

informasi penting yang berkaitan dengan

tema yang mereka senangi dan

disampaikan kepada teman-temannya

melalui tulisan yang telah mereka buat, 5)

Sampul buku bertuliskan judul yang dapat

menimbulkan keinginan orang untuk

membacanya (misalnya: 22 Satwa Air

Tawar dan Catatan Angka Rahasia Dalam

Matematika), 6) Halaman belakang

dicantumkan nama penulis dan komentar

pembaca, 7) Saling menukarkan buku

untuk dibaca oleh siswa lainnya sehingga

informasi tersebarkan kepada teman

lainnya dan akan menjadi milik pustaka

kelas.

Hasilnya luar biasa. Para siswa

sangat antusias. Selain mudah dibawa dan

dibaca, praktik yang baik ini dapat

menumbuhkan budaya baca/minat baca

bagi siswa dan melatih kecakapan menulis

serta menggali informasi yang dianggap

penting dalam suatu permasalahan yang

diungkapkan dalam bentuk /gaya tulisan

yang unik. Selain itu, kemampuan siswa

dalam mengomunikasikan informasi

kepada siswa lain melalui tulisan yang unik

dan menarik. Salah seorang siswa saya

merasa lebih tertantang untuk menggali

informasi dan keinginannya membaca jadi

meningkat. ”Saya sangat senang bisa

membuat buku saku ini sehingga bisa

dibaca dan memberikan informasi kepada

teman-teman berdasarkan pemahaman

dan tulisan saya sendiri. Pembelajaran ini

juga membuat saya lebih tertantang lagi

untuk mencari dan menggali informasi

yang lebih banyak sehingga dapat saya

jadikan refensi bahan tulisan berikutnya,”

kata Putri Linda, siswi kelas VIII MTsN

Teunom, Kabupaten Aceh Jaya.

Ridwan, S.PdI guru MTsN TeunomAceh Jaya.

Tumbuhkan Minat Baca dengan Buku Kecil

Buku hasil karya siwa: Diactionary Fruits, Rahasia Matematikan dan Doaku untukmu Ibu

Siswa menulis dan saling berbagi informasi dari buku kecil hasil karyanya; contoh hasil karya siswa: Kamus Tiga Bahasa dan Tahan Lapar itu Tidak Selamanya Susah dan Payah.

Foto: Koleksi Ridwan SPdI & Sri Wahyuni/ DC Aceh Jaya

Foto: Koleksi Ridwan SPdI & Sri Wahyuni/ DC Aceh Jaya

7

Edisi 1 / 2012

SEURAMOE ACEH

Edisi VII / Maret - Mei 2014

Seuramoe PRIORITAS

Bupati Bener Meriah Terbitkan Perbup Pemerataan Guru

upati Bener Meriah Ruslan BAbdul Gani mengeluarkan

Peraturan Bupati Nomor 7

Tahun 2014 tentang Penataan dan

Pemerataan Guru PNS di kabupaten

tersebut. Rekomendasi tim PPG

(penataan dan pemerataan guru) yang

difasilitasi USAID PRIORITAS untuk

mengatasi masalah sebaran guru yang

tidak merata ditindaklanjuti dengan

terbitnya perbup itu. Tim yang terdiri

atas dinas pendidikan dan kebudayaan

serta Kementerian Agama kabupaten

tersebut telah bekerja selama lima

bulan untuk menghasilkan analisis PPG

yang mendalam berbasis data pokok

pendidikan (dapodik) yang dikelola

Direktorat Pendidikan Dasar

Kemdikbud.

Sebelumnya, tim tersebut

menemukan data tentang guru kelas

(PNS) di tingkat SD, yakni 585 orang

dinyatakan masih kurang dari

kebutuhannya sebanyak 762 orang.

Artinya, kabupaten ini masih

membutuhkan 177 guru kelas. Hal

tersebut berbanding terbalik jika

melihat distribusi berdasarkan

kecamatan. Ada dua kecamatan yang

mengalami kelebihan guru kelas, yaitu

Kecamatan Bukit (+10) dan

Kecamatan Wih Pesam (+4).

Kecamatan lainnya kekurangan guru

kelas. Kecamatan Pinto Rime Gayo (-

56) dan Kecamatan Permata (-37)

mengalami kekurangan guru kelas

terbanyak.

Pada tingkat SMP, dari total

guru SMP (PNS), tersedia 512 guru

dari kebutuhan 449 orang (+ 63).

Tetapi, menurut tim tersebut, bila

dilihat per mata pelajaran, kelebihan

guru sangat bervariasi. Kelebihan guru

terbanyak adalah guru IPA dan guru

pendidikan agama Islam (PAI).

Isu strategis PPG di kabupaten

itu adalah terjadi kekurangan guru

kelas dan PAI serta kelebihan guru

penjas di tingkat SD. Pada tingkat SMP,

kelebihan guru mapel dan kekurangan

guru TIK, muatan lokal, dan sosbud.

Secara keseluruhan, kecukupan guru

pada level sekolah tidak merata.

”Perbub ini menjadi payung hukum

dalam implementasi hasil analisis data

dan rekomendasi tim PPG untuk

menata kembali distribusi guru di

Bener Meriah,” kata Bupati Ruslan.

(Tmk/Anw)

Budaya Baca di SMPN 1 Pekan Badaengembangan budaya baca di Psekolah yang didukung USAID

PRIORITAS mendapat apresiasi

positif dari sekolah. Salah satunya,

SMPN 1 Pekan Bada, Aceh Besar.

Untuk mendukung kebijakan

pemerintah dalam menerapkan

pendidikan yang Islami di Aceh,

dibutuhkan ide-ide kreatif kepala

sekolah. Muhardi SPd, MPd adalah

salah seorang kepala sekolah yang

berpikir cerdas untuk menumbuhkan

minat baca siswa. Kiatnya tidak dengan

hamparan dan susunan buku bacaan,

melainkan kitab suci Alquran.

”Lima belas menit membaca

Alquran setiap pagi sebelum memulai

pelajaran di dalam kelas mampu

menumbuhkan karakter yang positif

bagi siswa dan mendorong kebiasaan

siswa membaca Alquran,” kata

Muhardi. Fasilitator USAID

PRIORITAS ini menjelaskan, pihaknya

mampu mengumpulkan 400 Alquran

dalam waktu singkat. ”Kami tidak

mewajibkan siswa membawa Alquran.

Seluruh kelas telah terisi Alquran

dalam waktu singkat yang kami

peroleh dari hibah para guru, komite,

dan donatur masyarakat. Sangat mudah

dan cepat jika kita mempunyai niat dan

keinginan yang baik,” kenangnya.

Hal serupa dialami Fatimah

A.B., salah seorang guru di SMP

tersebut. ”Jika guru terlambat masuk

beberapa menit pada jam pertama,

para siswa berinisiatif membaca

Alquran secara bersama,” katanya.

”Guru yang masuk pada jam pertama

secara otomatis mengoordinasi siswa

membaca secara bergantian. Sejauh ini

kami tidak menemukan kendala karena

salah satu syarat masuk menjadi siswa

SMP ini harus mampu membaca

Alquran,” jelasnya.

Sebagai kepala sekolah

teladan Provinsi Aceh tahun 2014,

Muhardi berharap agar keberkahan

ilmu diperoleh siswa yang mengawali

aktivitas dengan mambaca Alquran.

Untuk terus memotivasi dan

membiasakan membaca Alquran, siswa

yang mampu membaca dengan baik di

setiap kelas diberi penghargaan khusus

oleh sekolah. ”Yang kami lakukan di

sekolah ini hanya sepenggal

pengabdian kepada Tuhan,” sebutnya.

Bupati Bener Meriah Ruslan Abdul Gani bersama CoP USAID PRIORITAS Stuart Weston

Kelompik siswa di SMP 1 Pekan Bada membaca Alquran 15 menit sebelum belajar

Foto

: Wir

a D

harm

a/ M

E A

ceh

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi

8

Edisi VII / Maret - Mei 2014

Ketua TKPPA: Pemerintah Aceh Perlu Gambaran Pemerataan Guru

Penanggungjawab: Ridwan Ibrahim; Editor:Teuku Meldi Kesuma; Tim Redaksi: Tim USAID PRIORITAS Aceh; Alamat: Komplek Dolog Desa Tanjung, Jl. Tanjung Indah Utama No 1 Desa Tanjong - Banda Aceh 23371. Telepon: (0651) 8011166, Fax(0651) 8011167. Kritik & Saran: [email protected]

Ketua TKPPA dan Asisten 2 Sekda Aceh Azhari Hasan SE, MSi

sudah dapat diprediksi

kelebihan/kekurangan guru di Aceh,”

paparnya.

Sementara itu, beberapa

peserta memberikan masukan. Di

antaranya, peserta memandang

perlunya peraturan gubernur untuk

PPG. ”Dengan begitu, ada kejelasan

untuk peningkatan kualias guru,” tutur

Drs Irhamuddin, salah satu peserta.

Peserta lainnya, Sofyan A. Gani,

memandang perlunya lembaga

peninjau jumlah guru dan anggaran.

”Aceh memiliki 39 LPTK yang

menghasilkan guru. Sepatutnya ada

sebuah lembaga yang meninjau berapa

jumlah guru yang dibutuhkan, berapa

anggaran yang harus dikeluarkan untuk

membiayai guru, dan hal lainnya yang

berkaitan dengan itu,” jelasnya.

kabupaten/kota. Hal tersebut

disampaikan Ketua Tim Koordinasi

Pembangunan Pendidikan Aceh

(TKPPA) Azhari Hasan SE, MSi pada

kegiatan provincial policy, planning, and

coordination workshop (23/5) di

Banda Aceh. Ia menegaskan perlunya

gambaran atau analisis penyebaran

guru di daerah tingkat II. ”Apalagi,

program ini dilaksanakan untuk

mendukung peraturan bersama lima

menteri yang waktu implementasinya

semakin dekat,” tegas Asisten 2 Sekda

Aceh tersebut. Menanggapi telah

selesainya analisis PPG di dua

kabupaten mitra USAID PRIORITAS,

beliau menjelaskan bahwa hasil itu bisa

menjadi contoh. ”Dengan dua sampel

kabupaten yang telah dianalisis PPG

oleh USAID PRIORITAS, tentunya

ntuk mengatasi penumpukan

Uguru di daerah perkotaan,

Pemerintah Aceh memandang

perlunya dilakukan penataan dan

pemerataan guru (PPG) di 23

Sekda Abdya: Pemerataan Penting bagi Guru

Seuramoe PRIORITAS Edisi VII / Maret - Mei 2014

ekda Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Drs Ramli Bahar

Smendukung dilakukannya penataan dan pemerataan guru

(PPG) di daerahnya. ”Setelah adanya hasil nanti, segera kita

tindak lanjuti,” jelasnya dalam kegiatan sosialisasi PPG di kabupaten

tersebut (23/5). Sekda juga mengapresiasi tahapan analisis PPG yang

melibatkan staf dinas pendidikan serta Kemenag tersebut. ”Rencana

program PPG ini sangat lengkap. Saya harap dapat melibatkan

kembali seluruh stakeholder pendidikan pada saat tahapan

perumusan isu-isu stategis dalam menentukan alternatif atau

kebijakan apa yang akan kita pilih setelah adanya hasil dari analisis

tersebut. Perlu diingat bahwa analisis ini sangat penting bagi para

guru bersertifikasi karena untuk memenuhi jam mengajar,” jelas

Sekda di hadapan Komisi D DPRK, dinas pendidikan, Kemenag,

bappeda, BKPP, pengawas sekolahm dan komite sekolah yang hadir

pada kegiatan itu.

Sementara itu, Ketua Komisi D DPRK Tgk Idris

menegasnya perlunya dukungan dinas pendidikan dan Kemenag

untuk memberikan data kepada tim PPG. ”Dengan begitu, dari hasil

analisis ini, nanti dapat dikeluarkan kebijakan yang benar bagi para

guru,” tegas Tgk Idris. Program yang dirancang untuk mendukung

peraturan bersama lima menteri, Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 8 tersebut

akan dilaksanakan selama empat bulan. Proses untuk menghasilkan

analisis yang akurat berdasarkan data itu diakhiri dengan uji publik

atau pemaparan hasil analisis untuk pengambilan kebijakan pada

tingkat kabupaten.

Pidie Jaya Kelebihan Guru PAI

Pendidikan Agama Islam. Dampaknya sertifikasi

menjadi tidak terbayar karena guru kekurangan

jam mengajar, “ jelas Kakankemenag saat

menghadiri sosialisasi program Pemetaan dan

Pemerataan Guru di Pidie Jaya. Dia juga

menjelaskan untuk saat ini masih kurangnya

guru madrasah mendapatkan pelatihan.

“Pelatihan sangat perlu bagi guru untuk

meningkatkan kapasitas diri yang akan

berdampak pada pembelajaran dan anak, tetapi

pelatihan bagi guru madrasah masih sangat

terbatas oleh karenanya kami berharap USAID

PRIORITAS dapat melibatkan madrasah lebih

banyak lagi dalam pelatihan-pelatihan guru,'

harapnya.

epala kantor KKemenag Pidie jaya

M. Iqbal, M.Ag.,

menjelaskan saat ini terjadi

kelebihan guru di

madrasah. “Saat ini terjadi

kelebihan guru di

madrasah terutama guru

Kunjungi kami di:

www.prioritaspendidikan.org

M. Iqbal, M.Ag

Foto

: Teu

ku M

eldi/

Kom

unik

asi