Sesi 2 Perencanaan Dan Penganggaran Apbn

8/15/2019 Sesi 2 Perencanaan Dan Penganggaran Apbn

1/36

1

SESI II

Format Baru Belanja Negara

Tiga Pilar Penganggaran Indikator Kinerja dan Standar

Biaya

Perkembangan PelaksanaanPenganggaran


2/36

2

FORMAT BARU BELANJA NEGARASESUAI UU NO. 17/2003

Pasal 11 ayat (5

Belanja negara dirinci menurut organisasi,

fungsi, dan jenis belanja.

Pasal 15 ayat (5

APBN yang disetujui ole !P" terincisam#ai dengan unit organisasi, fungsi,#rogram, kegiatan, dan jenis belanja.


3/36

3

PERBAN!INGAN ANTARA FORMAT LAMA!AN FORMAT BARU

FORMAT LAMA

Klasi$kasi %enis Belanja Dual Budgeting Belanja pusat terdiri dari 6

jenis belanja Klasi$kasi &rganisasi

terdiri atas '(

!e#artemen) *embaga Klasi$kasi Sektor terdiri atas + sektor dan

' subsektor Program meru#akan

rincian dari sektor #ada#engeluaran rutin dan

#embangunan Nama-nama #rogram

antara #engeluaran rutindan #engeluaran#embangunan agakberbeda

!asar Alokasi Alokasi anggaran

berdasarkan sektor,

FORMAT BARU Klasifikasi Jenis Belanja

Unifed Budgeting Belanja pusat terdiri dari 8

jenis belanja Klasifikasi Organisasi

Terdiri atas ( K)* /bagiananggaran0

Taun +1 2 ' K)* /BA0

Klasifikasi Fungsi terdiri atas 33 fungsi dan 4

subfungsi Program #ada masing

Kementerian)lembagadigunakan sebagai dasarkom#ilasi klasi$kasi fungsi

Nama-nama #rogram teladisesuaikan dengan unifedbudget

Dasar Alokasi Alokasi anggaran

berdasarkan #rogram

kementerian) lembaga


4/36

4

LASIFI ASI BELANJA

MENURUT JENIS :1. Belanja Pegawai;

2. Belanja Barang

dan jasa;

3. Belanja Modal;

4. Bnga;

!. S"sidi;

#. $i"a%;

&. Ban'an Sosial;

(. Belanja )ain*)ain.

MENURUT +UN,SI :1. Pela-anan U

Peerin'a%an;2. Per'a%anan;3. $/0 e'er'i"an dan

eaanan;4. E/onoi;!. )ing/ngan $id;#. Pera%an dan

Pe/ian;&. ese%a'an;(. Pariwisa'a dan Bda-a;. gaa;15. Pendidi/an;11. Perlindngan Sosial.


5/36

5

TIGA PILARPENGANGGARAN

Penganggaran Ter#adu /Unifed Budget0

Penganggaran Berbasis Kinerja/ Perormance Based Budgeting0

Penganggaran dengan Kerangka

Pengeluaran %angka 5enenga/ Medium Term Expenditure

Frameor!0


6/36

6

PENGANGGARAN TERPA!U

(UNIFIED BUDGET


7/367

PENGANGGARAN TERPA!U

1. Penyusunan rencana keuangan tahunan yang dilakukan secaraterintegrasi untuk seluruh jenis belanja guna melaksanakankegiatan pemerintahan yang didasarkan pada prinsip pencapaianefisiensi alokasi dana.

2. Sangat penting untuk memastikan bahwa investasi dan biaya

operasional yang berulang (recurrent ) dipertimbangkan secarasimultan.

Dualisme perencanaan antara anggaran rutin dan anggaran pembangunan di masa lampau menimbulkan peluang duplikasi,

penumpukan, dan penyimpangan anggaran.. Perencanaan belanja rutin dan belanja modal dilakukan secara

terpadu dalam rangka mewujudkan prestasi kerja

kementerian!lembaga yang dapat memuaskan masyarakat.


8/36

8

PENDEKATAN

ANGGARAN TERPADU

DALAM RKA-KL

PENETAPAN SATUAN KERJA

SEBAGAI KUASA

PENGGUNA ANGGARAN

UNTUK MELAKSANAKANSEMUA KEGIATAN YANG

DITETAPKAN

MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA

SETIAP SATUAN KERJA MINIMAL MEMPUNYAI SATU

KEGIATAN DLM RANGKA MEWUJUDKAN SEBAGIAN

SASARAN PROGRAM DARI UNIT ORGANISASI

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN SATUAN KERJA

MEMPUNYAI KELUARAN YANG JELAS & TIDAK

TUMPANG TINDIH DNG KELUARAN DARI KEGIATAN LAIN

JENIS BELANJA YG DITETAPKAN DENGAN KRITERIA YG

SAMA UNTUK SEMUA KEGIATAN

SATUAN KERJA

2. KEGIATAN

3. KELUARAN

4. JENIS BELANJA

5. DOKUMEN ANGGARANSATU DOKUMEN PERENCANAAN SATU DOKUMEN

PENGANGGARAN DAN SATU DOKUMEN PELAKSANAAN

ANGGARAN UNTUK SEMUA JENIS SATKER DAN

KEGIATAN

5 KOMPONENPOKOK


9/36

9

FORMAT LAMA (s/d 2004)

FORMAT BARU(mulai TA 2005)

Belanja Pemerintah Pusat

1. Pengeluaran RUT!"a. Belanja Pegawai

b. Belanja Barang

c. Pembayaran Bunga Utang

d. Subsidie. Pengeluaran Rutin Lainnya

2. PengeluaranP#MBA"$U"A"

Belanja Pemerintah Pusat

1. Belanja Pegawai

2. Belanja Barang

3. Belanja Modal

4. Pembayaran Bunga Utang

. Subsidi

!. Belanja "iba#

$. Bantuan Sosial

%. Belanja Lain&lain

FORMAT BELANJA NEGARA" LAMA #SBARU


10/36


11/36

11

LASIFI ASI E ONOMI

BELANJA PEGAWAI

BELANJA BARANG

BELANJA MODAL

BANTUAN SOSIAL

HIBAH

SUBSIDI

BUNGA UTANG

BELANJA LAIN-LAIN

PENGELUARAN UNTUK KOMPENSSI DALAM BENTUK UANG YANG

DIBERIKAN KEPADA PEGAWAI PEMERINTAH YANG BERTUGAS

DIDALAM MAUPUN DILUAR NEGERI SEBAGI IMBALAN ATAS

PEKERJAAN YANG TELAH DILAKSANAKAN

PENGELUARAN UNTUK PENGADAAN BARANG/JASA YANG HABIS

PAKAI UNTUK MEMPRODUKSI BARANG/JASA TERTENTU

PENGELUARAN YANG DIPAKAI UNTUK PEMBENTUKAN MODAL

YANG SI!ATNYA MENAMBAH ASET PEMERINTAH

PENGELUARAN UNTUK TRANS!ER UANG ATAU BARANG YANG

DIBERIKAN KEPADA MASYARAKAT GUNA MELINDUNGI DARIKEMUNGKINAN TERJADINYA RESIKO SOSIAL TERTENTU

PENGELUARAN UNTUK TRANS!ER YANG SI!ATNYA TIDAK WAJIB

KEPADA NEGARA LAIN ATAU ORGANISASI INTERNASIONAL

PENGELUARAN YG DIBAYARKAN KEPADA PERUSAHAAN

NEGARA/SWASTA/LEMBAGA TERTENTU YG MEMPRODUKSI DAN

MENJUAL BARANG/JASA AGAR HARGA BARANG/JASA YANG

DIPRODUKSI DPT DIJANGKAU MASYARAKAT

PENGELUARAN UNTUK PEMBAYARAN ATAS KEWAJIBAN

PENGGUNAAN UTANG BAIK DALAM MAUPUN LUAR NEGERI

PENGELUARAN UNTUK BELANJA PEMERINTAH YANG TIDAK DAPAT

DIKLASI!IKASIKAN MENURUT JENIS BELANJA TERSEBUT


12/36

12

PENGANGGARAN

BERBASIS $INERJA


13/36

13

PENGANGGARAN BERBASIS$INERJA

1. "engutamakan upaya pencapaian output (keluaran)dan outcomes (hasil) atas alokasi belanja (input) yang

ditetapkan.

2. #itujukan untuk memperoleh manfaat sebesar$besarnya dari penggunaan sumber daya yang terbatas.

. Perlu adanya indikator kinerja dan pengukuran kinerjauntuk tingkat satuan kerja (satker) dankementerian!lembaga.


14/36

14

SATUAN KERJA SEBAGAIPENANGUNGJAWAB

PENCAPAIAN

KELUARAN/OUTPUT

KEGIATAN/ SUBKEGIATAN

SATUAN KERJA MEMPUNYAI KELUARAN YANG JELAS &

TERUKUR SEBAGAI AKIBAT DARI

PELAKSANAAN KEGIATAN

PEMBEBANAN

ANGGARAN PADA

JENIS BELANJA YANG

SESUAI

. SATUAN KERJA

3. KELUARAN

5. JENIS BELANJA

4. STANDAR BIAYAPERHITUNGAN ANGGARAN

DIDASARKAN PADA STANDAR

BIAYA (BERSIFAT UMUM DAN

BERSIFAT KHUSUS

2. KEGIATANRANGKAIAN TINDAKAN YG

DILAKSANAKAN SATUAN KERJA

SESUAI DENGAN TUGAS POKOKNYA

UNTUK MENGHASILKAN KELUARAN

YANG DITENTUKAN

PENDEKATAN

ANGGARAN KINERJADALAM RKA-KL

5 KOMPONENPOKOK


15/36

15

FO$US PENGU$URAN$INERJA

56N78BA9 F&K8S P6N78K8"AN

bergeser

Besar!a

J"#$a%

A$'as

S"#)er Da!a

Has$ !a*

+,aa +ar

e**"aa

s"#)er +a!a


16/36

16

Kera*'a Kse."a$

Pe*a**ara

Ber)ass

Kera

RENSTRA

RENJA

• Me*e+a$'a +a #e*ara%'a se.a

r*ra#/'e*a.a +* #e*a," 'ea+a

re,aa• Se.a sa."a 'era +. $e)% se$e'.0 +$#

#ere,aa'a r*ra#/'e*a.a• Me*%+ar +"$'as

e#)a!aa/."#a* .+% a**ara

• Pr*ra#• Sasara Ter"'"r Pr*ra#• Pe**"a Pr*ra#• Ke*a.a

• IK

Ke"."sa s.ra.e' "."'

e*'a.a '"a$.as

r*asas1 e0ses &

.#a$sas s"#)er +a!a1

e2a$"as1 +a e$ara

'era

Me#er$"'a

B"+*e.

E..!

K#.#e Bersa#a

Is" S.ra.e'

K ' K . $


17/36

17

Kera*'a Kse."a$

Ss.e# M.r* & Pe$ara Kera

Pe*a**ara Ber)ass Kera

B"+*e.

E3e,".

A$'as A**ara

Me#er.#)a*'a

Has$ Ya*

D%ara'a

Ke*a.a

• E0ses• E0e'.2.as• A'".a)$.as

Pe*"'"ra Kera E2a$"as

Rea$sas Re,aa

Tar*e. Kera

RENSTRA• 4s• Ms• T""a• Sasara• S.ra.e*

O".". O".,#e Ma0aa.


18/36

18

IN!I$ATOR $INERJA !ANSTAN!AR BIA%A


19/36

19

M&'&ta)a' Ta*+&t $,'&*-a

S&, : jelas, te#at dan akurat Fak!or a"a #ang "aling $enen!ukan ke%er&asilan' M&as*& : da#at dikuanti$kasikan

Karak!eris!ik a"a #ang (a"a! (ikuan!ifikasikan' A ,&a4l& : #raktis ; realistis

A"aka& kinerja !a&un se%elu$n#a (a"a!(i!ingka!kan'

R &l&a't bagi konsumen /masyarakat0 A"aka& konsu$en $engangga" %a&)a !arge! #ang

(i!e!a"kan #ang !er"en!ing' T,6& batas atau tenggang


20/36

20

I',)at* $,'&*-a a' P&'+)*a'$,'&*-a

PP 21/2008 Pasal 7 ayat 2"5!ala6 &'ys'a' a'++a*a' 4&*4as,s),'&*-a ,&*l)a' ,',)at* ),'&*-a9sta'a* 4,aya9 a' &alas, ),'&*-a a*,

s&t,a *+*a6 a' -&',s )&+,ata'6

Pee$asa PP 78/799: (P I;:


21/36

21

I',)at* $,'&*-a

A+a* &'+)*a' aat ,la))a'9

6a)a ),'&*-a a*s aat ,'yata)a'ala6 a'+)a ()a't,)as,.

Ol& )a*&'a ,t ,&*l)a' ,',)at*:,',)at* ya'+ aat 6&''-))a'

s&a*a t&at t,'+)at *&stas,)&*-a/),'&*-a. Maa6 I',)at* $,'&*-a"

I',)at* $,'&*-a $&+,ata'

I',)at* $,'&*-a P*+*a6 I',)at* Es,&'s, I',)at* $al,tas


22/36

22

I6l,)as, AB$ t&*aaP&'+a'++a*a' a' P&'&laaa'

B,aya $&+,ata'

Fokus #enganggaran dan#enelaaan biaya kegiatan akan

bergeser dari input costing ke perunit cost o output

Perlu koordinasi yang erat antara

Kementerian)*embaga denganKementerian Keuangan agarstandar biaya keluaran da#at

diteta#kan


23/36

23

P&'+)*a' $,'&*-aP&'+)*a' $,'&*-a

Pengukuran kinerja di#erlukanuntuk menilai sebera#a besar#erbedaan /gap0 antara kinerjaaktual dengan kinerja yangdiara#kan.

!engan diketauinya #erbedaan

/gap0 tersebut, maka u#aya-u#aya #erbaikan dan #eningkatankinerja da#at dilakukan.


24/36

24

P&'+)*a' $,'&*-a... (lanjutan)P&'+)*a' $,'&*-a... (lanjutan)

Standar

Kinerja 1

Kinerja Aktual

Waktu

Level

Kinerja

gap

Standar

Kinerja 2


25/36

25

$ERANG$A PENGELUARAN

BERJANG$A MENENGA;


26/36

26

$ERANG$A PENGELUARAN JANG$AMENENGA;

Pasa$ 8 > PP 78/799:=K,J- a(ala& "en(eka!an "enganggaran %er(asarkan

'e)a'a. (engan "enga$%ilan ke"u!usan !er&a(a" ke%ijakan

!erse%u! (ilakukan (ala$ "ers"ek!if $e)% (ari sa!u !a&un

anggaran. (engan $e$"er!i$%angkan #$'as %ia#a

ke"u!usan #ang %ersangku!an "a(a !a&un %eriku!n#a #ang(i!uangkan (ala$ ra'raa #a"

Pra'raa Ma" (,asal 1 "oin 6 ,, 21/2004


27/36

27

%aitan %P&" ' Prakiraan "aju

7989799?799@

2007

*aa!

ke%ijakan

(i"u!uskan

(R


28/36

28

Ilst*as,

Ta%" a**ara )era$a 799

& KPJM 799-799?

Ta%" a**ara )era$a 799

& KPJM 799@-7989

Ta%" a**ara )era$a 799@

& KPJM 799?-7988


29/36

29

Ma'


30/36

30

$EBIJA$AN PENERAPAN

Ke)a'a Peeraa


31/36

31

Ke)a'a Peeraa

U+a* U+a* N#r= 8 Ta%" 799 .e.a* Ke"a*a Ne*ara

•Pe*a**ara .era+"

• Kera*'a Pe*e$"ara

a*'a #ee*a%• Pe*a**ara )er)ass

'era

• O.#a$sas e**"aa +aa "."'e,aaa sasara r*ra#

• Pe!"s"a a**ara +e*a erse'.0

#"$. .a%"• Me*'a.'a +s$ +a a$'as

a**ara !a* e0se +* er'raa 'e

+ea (0rar+ es.#a.es<

• Wa%aa "."' #e*")a% 'e)a'a1r*ra# +a 'e*a.a1 #e*a$'as'a

s"#)er +a!a ses"a rr.as +a sasara

e.* e#er.a%• Me*%ar"s'a a+a!a 'e.er'a.a !a*

e$as a.ara se.a a**ara s.as

e#er.a% +* ".".s & ".,#es

• Me*e#)a*'a 0r#as 'erase)a*a e*"'"ra 'era1 +a

e*"'"ra )a!a• Me*")a% ara+*#a e$aa 'era

s.as/". 'era• Me*'a.'a '"a$.as e$a!aa ")$'

S.a'e%$+ers

B..#

UT

D

Ke)a'a Peeraa


32/36

32

Ke)a'a Peeraa

• Pera."ra Pe#er.a% N#r= 79 Ta%" 799: .e.a* Re,aa Kera

Pe#er.a% (RKP<•

Pera."ra Pe#er.a% N#r= 78 Ta%" 799: .e.a* Pe!"s"aRe,aa Kera +a A**ara Ke#e.era Ne*ara/Le#)a*a (RKA-KL<

Rea - KL

Rea - KL

RKP

•U."' #e*%")"*'a Res.ra+e*a a**ara

• Me*%+ar'a ."#a* .+%

r*ra#/ 'e*a.a• Ke.erse+aa e+aaa r*ra#/

'e*a.a !a* $.as 0"*s1 $.as

s.as1 $.as +aera%

• Mea# 'eas.a e+aaa &e#a0aa.a s"#)er +a!a se,ara

e0se1 e0e'.01 +a .a**"*aa)

!a* e$as

RPJM

RKA - KL

Res.ra-KL

Res.ra-KL


33/36

33

P*%",+-/+- P0+%S+-++- P-/+-//+*+-

+' += +

ANGGARAN TERPADU (UNIFIED BUDGET)

MENYEMPURNAKAN

PENGGUNAAN DOKUMEN

PENGANGGARAN TERPADU

- RKAKL

MENYEMPURNAKAN

KRITERIA SATKER SEBAGAI

PENGGUNA ANGGARAN

DAN PELAKSANA KEGIATAN

TERPADU

MENYEMPURNAKAN

KRITERIA JENIS BELANJA

DAN KRITERIA

PEMBEBANAN PADA JENIS

BELANJA

MULAI MENGGUNAKAN

DOKUMEN

PENGANGGARAN TERPADU

- RKAKL

MULAI MENERAPKAN

KUASA PENGGUNA

ANGGARAN TERPADU

SATKER

MULAI MENGANUTKLASIFIKASI EKONOMI

TERPADU JENIS BELANJA

MEMPERSIAPKAN UPAYA

UNTUK BENAR-BENAR

MENGHILANGKAN KESAN

MASIH ADANYA DIKOTOMI

BELANJA RUTIN DANBELANJA PEMBANGUNAN

MENGE4ALUASI KEMBALI

PEMBEBANAN

PENGELUARAN SEBAGAI

BELANJA ATAU NON

BELANJA PENDANAANATAU PEMBIAYAAN


34/36

34

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PENGANGGARAN

+' += +

ANGGARAN KINERJA (PERFORMANCE BASED BUDGET)

MEMPERKENALKAN

DOKUMEN

PENGANGGARAN KINERJA

- RKAKL

MULAI MENGGUNAKAN

UNIT PENANGGUNGJAWAB

PENCAPAIAN KELUARAN -

SATKER

MENYEMPURNAKAN

PENGGUNAAN DOKUMEN

PENGANGGARAN KINERJA -

RKAKL

MENYEMPURNAKAN

KRITERIA SATKER SEBAGAI

PENANGGUNGJAWAB

PENCAPAIAN KELUARAN

SUDAH MENYEDIAKANSEBAGIAN STANDAR BIAYA

UNTUK MENGHITUNG

ALOKASI PADA KEGIATAN

SBU/SBK

SINKRONISASI

FUNGSI/SUBFUNGSI/PROG

RAM/KEGIATAN DALAM

RANGKA KONSISTENSI

ANTARA PERENCANAANDAN PENGANGGARAN

MEMPERLUAS

PENYEDIAAN STANDAR

BIAYA BAIK YANG

BERSIFAT UMUM MAUPUN

YANG BERSIFAT KHUSUS


35/36

35

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PENGANGGARAN

+' += +

KERANGKA PENGANGGARAN JANGKA MENENGAH / MTEF

MEMPERKENALKAN

DOKUMEN

PENGANGGARAN UNTUK

KPJM/MTEF RKAKL

KHUSUSNYA FORM 8;71 8;:1

8;>1 7;71;7;:1 ;71 DAN ;:

MENGENAI PRAKIRAAN

MAJU

MENYEMPURNAKAN

PENGGUNAAN DOKUMEN

PENGANGGARAN UNTUK

PELAKSANAAN

KPJM/MTEF

MELETAKKAN DASAR-

DASAR PELAKSANAAN

MTEF/KPJM

SUDAH TERSEDIA

SEBAGIAN STANDAR BIAYA YANG KELAK AKAN

MEMBANTU DALAM

MEPERHITUNGKAN

PRAKIRAAN MAJU & MTEF

MENYEMPURNAKAN

PENGGUNAAN DOKUMEN

PENGANGGARAN UNTUK

PELAKSANAAN

KPJM/MTEF KHUSUSNYA

MULAI DIGUNAKANNYAFORM 81 FORM 71 DAN

FORM UNTUK MULAI

MELAKSANAKAN DASAR-

DASAR KPJM/NTEF

MEMPERLUAS

TERSEDIANYA STANDAR

BIAYA YANG AKAN SANGAT

MEMBANTU DALAM

MEPERHITUNGKAN

PRAKIRAAN MAJU DAN

KPJM


36/36

36

TERIMA $ASI;

Sesi 2 Perencanaan Dan Penganggaran Apbn

Documents

Transcript of Sesi 2 Perencanaan Dan Penganggaran Apbn