Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi...

39
Penganggaran Sistem Revisi Dan Aplikasi

Transcript of Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi...

Page 1: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Penganggaran

Sistem Revisi Dan Aplikasi

Page 2: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PENDAHULUAN

1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai

dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

2. DJA terus melakukan perbaikan tata cara revisi anggaran, termasuk dukungan

sistem aplikasinya.

3. Tujuan:

▪ Memberikan kemudahan bagi stakeholders dalam proses penyampaian usul

revisi.

▪ Meningkatkan transparansi dalam proses penyelesaian usul revisi.

4. Dalam kerangka tersebut, PMK No. 11/PMK.02/2018 tentang Tata Cara Revisi

Anggaran TA 2018 dilakukan perubahan untuk mengakomodir perbaikan

yang sedang dilakukan saat ini.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 2

Page 3: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

1. PMK Tata Cara Revisi Anggaran disertai dengan penjelasan dalam lampiran …

Uraian PMK Tata Cara Revisi 2017 PMK Tata Cara Revisi 2018

Penyajian 61 Batang Tubuh

Tanpa Penjelasan

23 Batang Tubuh

Disertai Penjelasan dalam Lampiran-lampiran:

• Lampiran I: Tata Cara Revisi Anggaran BA

K/L Pada DJA

• Lampiran II: Tata Cara Revisi Anggaran BA

BUN Pada DJA

• Lampiran III: Tata Cara Revisi Anggaran Pada

Dit. PA, DJPB

• Lampiran IV: Tata Cara Revisi Anggaran Pada

Kanwil DJPB

• Lampiran V: Tata Cara Revisi Anggaran Pada

KPA

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 3

Page 4: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

2. DJA hanya memproses usul revisi dengan penelaahan…

Uraian PMK Tata Cara Revisi 2017 PMK Tata Cara Revisi 2018

Kewenangan

revisi

DJA:

▪ penelaahan (5 hari)

▪ pengesahan revisi antar Kanwil

(1 hari)

DJA:

• penelaahan (5 hari)

• - (dialihkan ke Dit PA DJPB)

DJPB:

• Kanwil DJPB:

Pengesahan revisi dalam 1

Kanwil

DJPB:

• Dit Pelaksanaan Anggaran *)

pengesahan revisi antar Kanwil

(1 hari)

• Kanwil DJPB:

Pengesahan revisi dalam 1 Kanwil

(1 hari)

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 4

Page 5: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PENELAAHAN vs PENGESAHAN

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 5

* Tidak berlaku untuk Satker BLU

Pergeseran anggaranberdampak pada

penurunan volume keluaran (output)

DJA

Pergeseran

anggaran tidak

berdampak pada

volume keluaran

(output)

>10% dari DIPA awal

Dit PA DJPB

≤10% dari DIPA awal

Kanwil DJPB

Page 6: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

KEWENANGAN DJA

a. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran berubah: semua usul revisi yang mengakibatkan

penambahan/pengurangan belanja BA K/L atau belanja BA BUN, kecuali:

▪ Penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN atau APBN Perubahan untuk

satker Badan Layanan Umum dan/atau penggunaan saldo Badan Layanan Umum dari tahun sebelumnya,

▪ revisi anggaran berupa lanjutan pelaksanaan kegiatan tahun-tahun sebelumnya yang dananya bersumber dari

PHLN dan/atau PHDN, dan/atau

▪ penambahan hibah luar negeri atau hibah dalam negeri langsung yang diterima setelah Undang-undang

mengenai APBN atau APBN Perubahan Tahun Anggaran 2018 ditetapkan, dan kegiatannya dilaksanakan secara

langsung oleh Kementerian/Lembaga.

b. Revisi Anggaran dalam hal Pagu Anggaran tetap yang memerlukan penelaahan:

▪ Pergeseran anggaran antar subbagian anggaran dalam BA 999 (BA BUN);

▪ Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1 (satu) program yang sama

dalam 1 (satu) Bagian Anggaran untuk kementerian/lembaga yang menerapkan kebijakan penggunaan PNBP

terpusat;

▪ pergeseran anggaran antar keluaran (output) dalam 1 (satu) Program yang sama dalam 1 (satu) bagian

anggaran yang pergeseran anggarannya berdampak pada penurunan volume keluaran (Output);

▪ revisi anggaran dalam rangka penyelesaian sisa pekerjaan tahun 2017 yang dibebankan pada DIPA tahun 2018;

▪ penggunaan anggaran dalam BA BUN yang belum dialokasikan dalam DIPA BUN; dan/atau

▪ penggunaan dana Keluaran (Output) cadangan.

c. Revisi Administrasi, meliputi perubahan rumusan sasaran kinerja dalam database RKA-K/L DIPA, pembukaan

blokir DIPA, dan perubahan pejabat penandatangan DIPA.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 6

Page 7: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

KEWENANGAN DJPB

a. Revisi anggaran dalam hal pagu berubah, meliputi:

• lanjutan pelaksanaan Kegiatan yang dananya bersumber dari PHLN dan/atau PHDN, kecuali lanjutan pemberian pinjaman;

• penambahan dan/atau pengurangan penerimaan hibah langsung; dan/atau

• penggunaan anggaran belanja yang bersumber dari PNBP di atas pagu APBN untuk Satker Badan Layanan Umum.

b. Revisi Anggaran dalam hal pagu tetap berupa pergeseran anggaran antar output dalam 1 (satu) kegiatan atau antar kegiatan sepanjang tidak mengurangi volume keluaran (Output) yang direvisi:

>10% dari DIPA awal keluaran (Output) → Dit PA DJPB;

≤10% dari DIPA awal keluaran (Output) → Kanwil DJPB; dan/atau

c. revisi administrasi yang tidak dilakukan di DJA, dan revisi administrasi yang dapat dilakukan secara otomatis

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 7

• pergeseran anggaran antar Satker dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang berbeda, termasuk Satker perwakilan di luar negeri, diproses di Direktorat Pelaksanaan Anggaran, Direktorat Jenderal Perbendaharaan;

• pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Satker atau antar Satker dalam 1 (satu) wilayah kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, diproses di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan.

Page 8: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

REVISI ADMINISTRASI KEWENANGAN DJPB

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 8

KEWENANGAN KANWIL DJPB KEWENANGAN DIT. PA

• ralat kode akun dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi sepanjang dalam peruntukkan dan sasaran yang sama, termasuk yang mengakibatkan perubahan jenis belanja*)

• ralat kode Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara sepanjang DIPA belum direalisasikan;

• ralat kode lokasi Satker dan/atau lokasi Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara;

• perubahan rencana penarikan dana/atau rencana penerimaan dalam halaman III DIPA;

• ralat cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk penerusan pinjaman;• ralat cara penarikan SBSN;• ralat nomor register pembiayaan proyek melalui SBSN; dan/atau• ralat karena kesalahan aplikasi berupa tidak berfungsinya sebagian atau seluruh

fungsi matematis aplikasi RKA-K/L DIPA;• pencantuman/perubahan catatan halaman IV DIPA berkaitan dengan tunggakan

tahun 2017; • perubahan kantor bayar sepanjang DIPA belum direalisasikan; • perubahan nomenklatur satker untuk kegiatan dekonsentrasi dan/atau tugas

pembantuan; dan • perubahan pejabat perbendaharaan• revisi secara otomatis

▪ perubahan/penambahan nomor register PHLN;

▪ perubahan/penambahan nomor register SBSN;

▪ perubahan/penambahan cara penarikan PHLN/PHDN, termasuk pemberian pinjaman;

▪ perubahan/penambahan cara penarikan SBSN;

▪ pencantuman/perubahan/ penghapusan catatan halaman IV.B DIPA;

▪ revisi administrasi lainnya **)▪ revisi secara otomatis.

*) revisi administratif perubahan jenis belanja hanya diperkenankan karena koreksi akun

*) tidak berkaitan dengan pencetakan DIPA baru

Page 9: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

3. Dilakukan penyeragaman penelaahan usul revisi…

Uraian PMK Tata Cara Revisi 2017 PMK Tata Cara Revisi 2018

Penelaahan Tidak diatur/tidak terdapat

penjelasan

Diatur dalam Lampiran I dan Lampiran II

• Penelaahan secara tatap muka

• Penelaahan secara online

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 9

Page 10: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

KETENTUAN UMUM REVISI ANGGARAN

1) Revisi Anggaran dilakukan sepanjang tidak mengakibatkan pengurangan alokasi anggaran terhadap:▪ belanja pegawai satuan kerja kecuali untuk memenuhi kebutuhan belanja pegawai satuan kerja yang

lain;▪ pembayaran berbagai tunggakan;▪ Rupiah Murni Pendamping sepanjang paket pekerjaan masih berlanjut (on-going); dan/atau

2) Revisi Anggaran dapat dilakukan sepanjang tidak mengubah target kinerja dengan ketentuan sebagai berikut:▪ tidak mengubah sasaran Kegiatan; ▪ tidak mengubah jenis dan satuan Keluaran (Output); dan▪ tidak mengubah Keluaran (Output) yang sudah direalisasikan dananya sehingga dananya menjadi

minus.

3) Revisi Anggaran dilakukan dengan memperhatikan ketentuan mengenai petunjuk penyusunan danpenelaahan RKA-K/L dan pengesahan DIPA sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuanganmengenai petunjuk penyusunan dan penelaahan RKA-K/L dan pengesahan DIPA *) dan/atau tata caraperencanaan, penelahaan dan penetapan alokasi anggaran BA BUN dan pengesahan DIPA BUN sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara perencanaan, penelahaan, danpenetapan alokasi anggaran BA BUN, dan pengesahan DIPA BUN.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 10

* Termasuk PMK Standar Biaya, Barang Milik Negara, dll

Page 11: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PEMENUHAN BELANJA OPERASIONAL

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 11

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB

Pergeseran antar program atau antar BA (dari

BA BUN ke BA KL)

Pergeseran dalam 1 program

antar satker antar kanwil

Pergeseran dalam 1 program

antar satker dalam 1 wilayah

kerja Kanwil DJPB

Dalam peruntukan akun yang sama antar

program atau antar akun dalam program yang

sama atau antar program

Dalam peruntukan akun yang

sama

Dalam peruntukan akun yang

sama

Termasuk dari non-operasional ke operasional:✓ diutamakan menggunakan sisa anggaran

kontrak atau swakelola, ✓ dapat dipenuhi dari pergeseran anggaran

output generik non-operasional sepanjang usul revisi tersebut tidak berdampak pada penurunan volume keluaran (output)

✓ Disampaikan oleh Eselon I ke DJA

*Pergeseran anggaran untuk memenuhi kebutuhan belanja operasional tidak diperkenankan mengubah

sumber dana, misalnya dari PNBP ke RM atau sebaliknya.

Page 12: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PEMENUHAN KEKURANGAN BELANJA AKIBAT SELISIH KURS

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 12

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA

DJPB

KEWENANGAN KANWIL

DJPB

perubahan anggaran Kegiatan

Kementerian/ Lembaga yang

sumber dananya berasal dari

pinjaman dan/atau hibah luar

negeri :

→ Percepatan penarikan PHLN

Pergeseran anggaran dalam

1 program antar satker

antar kanwil untuk

memenuhi kekurangan

selisih kurs

Pergeseran dalam 1

program antar satker

dalam 1 wilayah kerja

Kanwil DJPB untuk

memenuhi kekurangan

selisih kurs

Kekurangan belanja pegawai

akibat selisih kurs untuk pegawai

yang ditempatkan di luar negeri

→ dipenuhi dari angggaran BA

BUN

Page 13: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

TUNGGAKAN TAHUN SEBELUMNYA (1/2)

▪ Dalam rangka penyelesaian tunggakan tahun-tahun sebelumnya dapat dilakukan

Pergeseran anggaran dalam 1 (satu) Program yang sama sepanjang tidak mengurangi

volume Keluaran (Output) dalam DIPA.

▪ Untuk tiap-tiap tunggakan tahun-tahun sebelumnya harus dicantumkan dalam catatan-

catatan terpisah per tagihan dalam halaman IV DIPA pada tiap-tiap alokasi yang

ditetapkan untuk mendanai suatu Kegiatan per DIPA per Satker.

▪ Dalam hal jumlah tunggakan tahun-tahun sebelumnya, nilainya:

▪ sampai dengan Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah), harus dilampiri surat

pernyataan dari KPA;

▪ di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp2.000.000.000,00

(dua miliar rupiah), harus dilampiri hasil verifikasi dari APIP K/L; dan

▪ di atas Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah), harus dilampiri hasil verifikasi dari

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 13

Page 14: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

TUNGGAKAN TAHUN SEBELUMNYA (2/2)

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 14

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB

• Tunggakan sebelum tahun 2017.• Dalam hal tunggakan tahun-tahun

sebelumnya sudah dilakukan audit oleh pihak pemeriksa yang berwenang, usul revisi dapatmenggunakan hasil audit dari pihakpemeriksa yang berwenangtersebut sebagai dokumenpendukung pengganti verifikasiKPA/APIP K/L/BPKP.

• Dalam hal terdapat perbedaan angka antara tunggakan yang tercantum dalam halaman IV.B DIPA dengan hasil verifikasi/audit, maka angka yang digunakan adalah angka hasil verifikasi/audit.

Tunggakan tahun 2017 terkait dengan list atau selain yang termasuk dalam list yang dipenuhi dengan pergeserananggaran antar satker antar Kanwil Direktorat JenderalPerbendaharaan.

Tunggakan tahun 2017 terkait dengan atau selain:1. belanja pegawai khusus gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji;2. tunjangan kinerja sesuai dengan peraturan yang berlaku;3. uang makan; 4. belanja perjalanan dinas pindah;5. langganan daya dan jasa; 6. tunjangan profesi guru/dosen; 7. tunjangan kehormatan profesor;8. tunjangan tambahan penghasilan guru Pegawai Negeri Sipil; 9. tunjangan kemahalan hakim; 10. tunjangan hakim adhoc; 11. honor pegawai honorer/pegawai pemerintah non PNS/guru tidak tetap;12. imbalan jasa layanan Bank/Pos Persepsi;13. pembayaran jasa bank penatausaha pemberian pinjaman;14. bahan makanan dan/atau perawatan tahanan untuk

tahanan/narapidana; 15. pembayaran provisi benda meterai; 16. bahan makanan pasien rumah sakit;17. pengadaan bahan obat-obatan rumah sakit;18. pembayaran tunggakan kontribusi kepada lembaga internasional;

dan/atau19. perlindungan Warga Negara Indonesia di luar negeriyang dipenuhi dengan pergeseran anggaran antar satker dalam wilayah kerja Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan yang sama.

Page 15: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PERGESERAN ANGGARAN UNTUK KEGIATAN DALAM RANGKA TUGAS PEMBANTUAN, URUSAN BERSAMA, DAN/ATAU DEKONSENTRASI

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 15

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB

Pergeseran anggaran antar Provinsi/Kabupaten/Kota dan/atau antar Kewenangan untuk kegiatan dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi:• dalam hal terjadi perubahan

prioritas atau kebijakan dari Kementerian/Lembaga.

• telah mendapat persetujuan dari unit eselon I Kementerian/Lembaga yang memberi penugasan atau pelimpahan,

pergeseran anggaran dalam keluaran (output) yang sama atau antar keluaran(output) yang berbeda antar SKPD dalam 1 (satu) provinsi/kabupaten/kota yang sama terkait dengan tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi , sepanjang:• tidak terjadi perubahan lokasi dan/atau

perubahan kewenangan, • target dan satuan volume keluaran

(output) tetap,• besaran anggaran yang diusulkan digeser

maksimal 10% (sepuluh persen), dan• Diajukan oleh Eselon I yang memberikan

penugasan.

pergeseran anggaran dalam keluaran (output) yang sama atau antar keluaran (output) dalam 1 (satu) SKPD yang sama dalam rangka tugas pembantuan, urusan bersama, dan/atau dekonsentrasi, sepanjang:▪ tidak terjadi perubahan kewenangan;▪ target dan satuan volume keluaran

(output) tetap;▪ besaran anggaran yang diusulkan

digeser maksimal 10% (sepuluh persen) dari pagu output atau pagu SKPD, dan

▪ mendapat persetujuan Eselon I yang memberikan penugasan.

Page 16: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PENGGUNAAN SISA ANGGARAN KONTRAKTUAL ATAU SISA ANGGARAN SWAKELOLA

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 16

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB

memenuhi kekurangan belanjaoperasional (komponen 001 dan/atau komponen 002)

meningkatkan volume Keluaran (Output) pada Kegiatan lain antar satker antar Kanwil DJPB

• meningkatkan volume Keluaran (Output) pada Kegiatan yang sama;

• meningkatkan volume Keluaran (Output) pada Kegiatan lain dalam Program yang sama;

dalam wilayah kerja Kanwil DJPB

Catatan:

• Dalam hal sisa anggaran akan digunakan untuk membiayai hal-hal di luar dari yang sudah disebutkan di atas, usul revisi anggaran terkait dengan penggunaan sisa anggaran harus mendapat persetujuan Menteri teknis/pimpinan Lembaga/Pengguna Anggaran, dan diproses di DJA.

• Dalam hal diberlakukan kebijakan pengendalian belanja negara *), sisa anggaran kontraktual atauswakelola tidak diperkenankan untuk menambah pagu belanja perjalanan dinas, rapat konsinyering, seminar, dan honor kegiatan. Selain itu, sisa anggaran kontraktual dan/atau swakelola juga tidakdiperkenankan untuk membiayai kegiatan dengan jenis belanja yang berbeda.

* Misalnya Inpres Pemotongan, Kebijakan Self-Blocking

Page 17: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PERGESERAN ANGGARAN BELANJA YANG DIBIAYAI DARI PNBP ANTARSATUAN KERJA DALAM 1 (SATU)

PROGRAM YANG SAMA.

▪ Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1 (satu)

program yang sama hanya dapat dilakukan oleh Kementerian/Lembaga yang

menerapkan kebijakan penggunaan PNBP secara terpusat, antara lain pergeseran

anggaran antar kegiatan dan/atau keluaran (output) dalam 1 (satu) satker atau antar

satker untuk keluaran (output) yang sama atau sejenis.

▪ Misalnya, keluaran (output) untuk layanan di bidang pertanahan pada Kementerian

Agraria dan Tata Ruang/BPN layanan imigrasi di Direktorat Jenderal Imigrasi,

Kementerian Hukum dan HAM.

▪ Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP antar satuan kerja dalam 1

(satu) program yang sama diproses di DJA.

▪ Pergeseran anggaran belanja yang dibiayai dari PNBP dalam satker yang sama

(TERMASUK SATKER BLU) diproses di Kanwil DJPB.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 17

Page 18: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PENETAPAN STATUS PENGELOLAAN BLU PADA SUATU SATKER

▪ Alokasi belanja yang dibiayai BLU semakin lama semakin besar alokasinya, berdampak negatif pada tambahan alokasi anggaran pendidikan dan kesehatan, tetapi pendapatan BLU tidak berkontribusi pada tambahan fiscal space dalam postur APBN.

▪ Satker BLU diberikan fleksibilitas penggunaan pendapatan BLU untuk membiayai belanjanya karena Satker BLU merupakan cikal bakal BUMN, sehingga BLU harus menghasilkan keuntungan.

▪ Keberadaan Satker BLU harus mendukung pencapaian prioritas nasional dan prioritas K/L.

▪ Karena itu, pencabutan/penetapan status Satker BLU diajukan oleh Eselon I, diproses di DJA untuk ditelaah terlebih dahulu.

▪ Satker yang ditetapkan menjadi BLU (bertahap atau penuh), melakukan revisi DIPA Petikan menjadi DIPA Petikan BLU.

▪ Dalam hal Satker ditetapkan menjadi BLU Penuh, revisi DIPA Petikan BLU juga termasuk pencantuman ambang batas belanja sepanjang dalam peruntukan dan sasaran yang sama.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 18

Page 19: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

REVISI HIBAH LANGSUNG

▪ PA/KPA pada K/L melakukan penyesuaian pagu belanja yang bersumber dari hibah langsung dalam bentuk uang dalam DIPA K/L.

▪ Penyesuaian pagu belanja dilakukan melalui revisi DIPA yang diajukan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan/Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPB untuk disahkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai tata cara revisi anggaran.

▪ Penyesuaian pagu belanja adalah sebesar yang direncanakan akan dilaksanakan sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan, paling tinggi sebesar perjanjian hibah atau dokumen yang dipersamakan.

▪ Revisi hibah langsung dapat menambah pagu DIPA tahun anggaran berjalan. Dalam hal realisasi hibah langsung lebih kecil dari yang di-DIPA-kan, dapat dilakukan revisi pengurangan pagu DIPA.

▪ K/L dapat langsung menggunakan uang yang berasal dari hibah langsung tanpa menunggu terbitnya revisi DIPA.

▪ Pengesahan revisi hibah langsung ditembuskan ke Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko cq Direktorat Pinjaman dan Hibah maksimal 10 hari setelah pengesahan revisi.

Page 20: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PERUBAHAN RUMUSAN INFORMASI KINERJAMENGGUNAKAN SISTEM APLIKASI DIBANGUN OLEH DJA

SEMULA (Pasal 6 ayat (4) PMK NO. 11/PMK.02/2018)

MENJADI

Revisi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perubahan rumusan sasaran kinerja dalam database RKA-K/L DIPA yang diambil dari aplikasi Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA) dan pembukaan blokir DIPA.

Revisi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perubahan rumusan informasi kinerja dalam database RKA-K/L DIPA dengan menggunakan sistem aplikasi yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, dan pembukaan blokir DIPA.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 20

Page 21: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PERUBAHAN RUMUSAN INFORMASI KINERJA DALAM DATABASERKA-K/L DIPA

SEMULA

(Lampiran I Ketentuan Subbab C angka 3 huruf a )MENJADI

Perubahan rumusan sasaran kinerja dalam databaseRKA-K/L DIPA yang harus dilakukan melalui aplikasi KRISNA sebagaimana dimaksud, terdiri atas:• penambahan rumusan Program/Kegiatan;• penambahan sasaran strategis, indikator kinerja

sasaran strategis, sasaran Program, indikatorkinerja Program, sasaran Kegiatan, dan/atauindikator kinerja Kegiatan;

• penambahan rumusan keluaran (output)Program, indikator keluaran (output) Program, keluaran (output) Kegiatan, indikator keluaran(output) Kegiatan, dan/atau satuan keluaran(output) Program/Kegiatan; dan/atau

• perubahan atau penambahan rumusan komponen untuk menghasilkan keluaran (output)Kegiatan.

Perubahan rumusan informasi kinerja dalam databaseRKA-K/L DIPA yang dapat diusulkan oleh K/L ke DJA, terdiri atas:• Penambahan rumusan keluaran (output) Kegiatan baru

dan indikatornya, komponen, dan satuan keluaran (output) Kegiatan;

• Perubahan rumusan keluaran (output) Kegiatan dan indikatornya, sub-output, satuan keluaran (output), dan/atau

• Perubahan atau penambahan rumusan komponenuntuk menghasilkan keluaran (output) Kegiatan.

K/L mengajukan usul perubahan rumusan informasikinerja dalam database RKA-K/L DIPA melalui sistemaplikasi yang dibangun oleh Direktorat Jenderal AnggaranKementerian Keuangan;

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 21

Page 22: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PERUBAHAN PROGRAM, KEGIATAN, PROYEK PRIORITAS NASIONAL, KELUARAN (OUTPUT) PRIORITAS NASIONAL, DAN LOKASI

SEMULA (Lampiran I Ketentuan Subbab C angka 1 huruf e)

MENJADI

• Perubahan Program Prioritas Nasional, Kegiatan Prioritas Nasional, Proyek Prioritas Nasional, keluaran (output) Prioritas Nasional, lokasi telah disetujui oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dalam aplikasi KRISNA;

• Dalam hal usul revisi berupa perubahan rumusan informasi kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan/atau huruf b, usul revisi dilakukan dengan menggunakan sistem aplikasi yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan;

• Dalam hal usul revisi berupa penambahan atau pengurangan anggaran dan/atauvolume keluaran (output) Prioritas Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c: ✓ Direktorat Jenderal Anggaran menelaah usul revisi anggaran dimaksud bersama

dengan K/L pengusul, dan menyampaikan hasil penelaahan ke mitra K/L di Kementerian PPN/Bappenas, dalam hal penambahan atau pengurangan anggaran keluaran (output) Prioritas Nasional tidak berdampak pada volume keluaran (output);

✓ Direktorat Jenderal Anggaran mengkoordinasikan penelaahan usulan revisi antara K/L pengusul, mitra K/L di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, dan mitra K/L di direktorat teknis Kementerian PPN/Bappenas, dalam hal penambahan atau pengurangan anggaran keluaran (output) Prioritas Nasional berdampak pada penambahan atau pengurangan volume keluaran (output).

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 22

Page 23: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PERGESERAN ANGGARAN PROGRAM/KEGIATAN/PROYEK PRIORITAS NASIONAL/KELUARAN (OUTPUT) PRIORITAS NASIONAL.

SEMULA (Lampiran I Ketentuan Subbab C angka 2 huruf q)

MENJADI

▪ Dalam hal pergeseran anggaran Program/Kegiatan/Proyek Prioritas Nasional/keluaran (output) Prioritas Nasional berdampak pada pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, usul RevisiAnggaran harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Kementerian PPN/Bappenas dan/atau dibahas dalam pertemuan tiga pihak, yaitu K/L terkait, Kementerian PPN/Bappenas, dan Kementerian Keuangan sebelum disampaikan ke KementerianKeuangan;

▪ Dalam hal pergeseran anggaran Program/Kegiatan/Proyek Prioritas Nasional/keluaran (output) Prioritas Nasional berdampak pada pencapaian target Kinerja yang telah ditetapkan, perubahan target kinerja tersebut di-input terlebih dahulu ke dalamaplikasi KRISNA, dan perubahan target kinerja tersebuttelah disetujui oleh Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan;

• Dalam hal pergeseran anggaran Program/Kegiatan/Proyek Prioritas Nasional/keluaran (output) Prioritas Nasional berdampak pada pencapaian target Kinerja yang telah ditetapkan, Direktorat Jenderal Anggaran mengkoordinasikan penelaahan usulan revisi antara K/L pengusul, mitra K/L di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, dan mitra K/L di direktorat teknis Kementerian PPN/Bappenas;

• Dalam hal pergeseran anggaran Program/Kegiatan/ Proyek Prioritas Nasional/keluaran (output) Prioritas Nasional tidak berdampak pada pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, Direktorat Jenderal Anggaran menelaah usul revisi tersebut dengan berkoordinasi dengan K/L terkait, dan menyampaikan penetapan revisinya ke Kementerian PPN/Bappenas mitra kerja K/L

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 23

Page 24: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

PERGESERAN ANGGARAN DALAM RANGKA PENYELESAIAN PAGU MINUS

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 24

KEWENANGAN DJA KEWENANGAN DIT PA DJPB KEWENANGAN KANWIL DJPB

Dalam hal penyelesaian paguminus dipenuhi dari pergeseran anggaran antar program dan/atau dipenuhi melaluiBagian Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya).

dalam hal selisih minus dipenuhimelalui pergeseran anggaran antarSatker antar Kanwil DJPB sepanjang dalam 1 (satu) program yang sama.

• selisih minus dipenuhi melaluipergeseran anggaran dari sisaanggaran pada Satker yang bersangkutan dalam 1 (satu)Program;

• dalam hal selisih minus dipenuhimelalui pergeseran anggaranantar Satker dalam 1 (satu) Program dalam wilayah kerjaKanwil DJPB.

Page 25: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

1. www.anggaran.kemenkeu.go.id → unduh aplikasi

2. KRISNA → Renja dan Informasi Kinerja

3. Aplikasi RKAKL-DIPA 2019 ver 15

4. Satudja.kemenkeu.go.id → penelaahan online 2019, KPJM, Revisi

Sistem Aplikasi Penganggaran 2019

Page 26: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Konsolidasi referensi di RKAKL 2019

DB AplikasiRKAKL &

DIPA SPAN

1. Renja K/L2. Output3. Sub output4. Komponen

Data pagu ijinpenggunaan PNBP per satker

KRISNA TPNBP

1. SBM2. SBK3. SBKU

Cut off 31 Oktober 2018

Page 27: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Integrasi KRISNA & RKAKL

▪ Referensi Output, Sub Output, Komponen dan

pengkodeannya sama persis dengan data yang

diusulkan melalui KRISNA

▪ Tanpa referensi KRISNA tidak dapat merekam RKAKL

▪ Tersedia fasilitas migrasi data dari aplikasi versi

sebelumnya

Page 28: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

SATKER

OUTPUT

SUB OUTPUT

KOMPONEN

SUB KOMPONEN

DETIL

Unit Kerja K/L

Program danKegiatan

Sesuai Renja K/L / KRISNA

SBM, rincian detil belanja

Dari KRISNA

Optional / 2 digit /alfabet A, B, ... AA,AB,....

STRUKTUR RKAKL 2019

AKUN Jenis Belanja 51,52,53,57 /KPPN / Sumber dana

Page 29: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Ketentuan Proses

- Migrasi data- Restore data

- Form Belanja- Form Pendapatan- Form KPJM

RKA Satker

Valas KPA Rencana Penarikan

Validasi

Utility – Backup data hasil validasiFile : D01_DDDUU_PP_SSSSSS_K.s19

U t

I l I

t y

DJA

Tahap

1.

2.

3.

4.

5.

Rincian Kertas Kerja Satker RKA -KL

Page 30: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

✓Hindari penggunaan Special Character, contoh : & < > ± ‘ → mengakibatkan gagal upload SPAN

✓Tidak boleh kopi paste dari Ms Word / Excel

✓Teliti kembali isian atribut satker : kodeLokasi/Kabkota, kode KPPN, KodeKewenangan(KP/KD/DK/TP/UB)

✓Periksa data eks-blokir 2018, eks-catatan akun 2018 – cetak hal IV DIPA

HAL-HAL PENTING PENYUSUNAN 2019

Page 31: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

✓Output kegiatan banyak yang tidak dilengkapi dengan satuan

output

✓Parameter “dijumlahkan” pada output tidak diisi dengan

benar, berakibat pada akumulasi volume output

✓Terdapat output kegiatan yang tidak ada sub output dan

komponen

✓Pengkodean suboutput masih ada yang menggunakan kode

‘000 – tanpa suboutput’, berakibat tidak dapat merekam

RKAKL

PERMASALAHAN DATA KRISNA PADA APLIKASI RKAKL

Page 32: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Rkakldipa online

menjadi▪ http:\\satudja.kemenkeu.go.id

Page 33: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Modul SatuDJA :

▪ Referensi

▪Download ADK

▪ Penelaahan Online

▪ Revisi Online : DJA, PA, Kanwil

▪ KPJM

▪ SBM

▪ Interchange Data

▪ SMART

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 33

Page 34: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Forum

Page 35: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Kertas Kerja

Page 36: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Quick Report

Page 37: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Sanding Data

Page 38: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

Sanding Data

Page 39: Sistem Revisi Dan Aplikasi Penganggaran · PENDAHULUAN 1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, sesuai dengan amanat UU APBN dan Perpres Rincian APBN.

DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN 39

TERIMA [email protected]