PERAN APIP DALAM PEMBERANTASAN

TINDAK PIDANA KORUPSI

Prof. Dr. Mardiasmo, MBA, Akt., CIA. QIA. CFrA

Kepala BPKP

SEMINAR PEMBERDAYAAN

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN DAN LEMBAGA DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Jakarta, 19 November 2013 I B T

T K

Internal Auditors Today Optimizing Functions

Internal Audit Function

Assurance

Control Risk

Manage-ment

Governance Process

Consultancy

Improving Quality of Public Services

Minimizing Corruption (Preemptive, Preventive,

Repressive)

Improving Quality of Government

Management Process

CHALLENGES!

PUBLIC TRUST

EXCELLENT PUBLIC

SERVICES

NO CORRUPTION

Accountability Improvement

2

2

I B T

T K

HASIL PENGAWASAN BPKP MENINGKATNYA KUALITAS AKUNTABILITAS

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

3

I B T

T K

PERSPEKTIF C AKUNTABILITAS PERWUJUDAN IKLIM BAGI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH

4

BANTUAN PERHITUNGAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA (Pembulatan dalam Miliar Rupiah)

Sejak 2009 s.d 31 Oktober tahun 2013 dilaksanakan sebanyak 5.307 kali, yaitu pada: a. Kejaksaan sebanyak 1.580 kali; b. Kepolisian sebanyak 667 kali; c. KPK sebanyak 28 kali; d. Pengadilan sebanyak 3.031 kali, dan lainnya 1 kali.

PEMBERIAN KETERANGAN AHLI

INDIKATOR PENGUNGKAPAN KASUS/PELANGGARAN YANG DIDUGA MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA

DAN PENYELENGGARAAN SPIP, FCP, DAN GCG

HASIL PENGAWASAN BPKP

2009 s.d 31 Oktober 2013

Jumlah

Lap

Jumlah

Lap

Jumlah

Lap

Jumlah

Lap

1 2009 307 Rp. 949 175 Rp. 614 14 Rp. 653 496 Rp. 2.216 2 2010 276 Rp. 708 141 Rp. 136 9 Rp. 523 426 Rp. 1.367 3 2011 211 Rp. 1.928 165 Rp. 638 8 Rp. 216 384 Rp. 2.781 4 2012 231 Rp. 2.171 252 Rp. 263 7 Rp. 237 490 Rp. 2.671 5 2013 181 Rp. 594 250 Rp. 252 1 Rp. 266 432 Rp. 1.113

1.206 Rp. 6.351 983 Rp. 1.903 39 Rp. 1.894 2.228 Rp. 10.149 JUMLAH

NO. TAHUN

INSTANSI PENYIDIKJUMLAH

KEJAKSAAN KEPOLISIAN KPK

Kerugian Kerugian Kerugian Kerugian

I B T

T K

UPAYA BPKP AUDITOR INTERNAL PRESIDEN

IKUT MENDORONG PERWUJUDAN IKLIM BAGI KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH

Penyelenggaraan SPIP pada K/L dan Pemda; Probity audit dan pendampingan Pengadaan Barang dan Jasa; Pengembangan sistem pencegahan KKN (Fraud Control Plan/FCP); Evaluasi dan sosialisasi program anti korupsi (SOSPAK); Bersinergi dengan KPK dalam kegiatan Koordinasi & Supervisi Pencegahan

Korupsi di 33 Provinsi seluruh Indonesia; Assessment penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate

Governance) pada BUMN; dan Peningkatan Kapabilitas APIP. Peran Aktif Internal Auditor dan Pembentukan Asosiasi Auditor Intern

Pemerintah Indonesia (AAIPI) (Yang diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia tanggal 19 Desember 2012)

PENCEGAHAN MELALUI UPAYA PREVENTIF-EDUKATIF

5

I B T

T K

KEGIATAN BPKP SEBAGAI PEMBINA SPIP 1. PENYEDIAAN/PENYUSUNAN PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN SPIP;

2. SOSIALISASI SPIP 91 ENTITAS S.D. TRIW. III/2013 (79,13% DARI TARGET 2013); 3. PELAKSANAAN DIKLAT SPIP - 1.866 PESERTA S.D. TRIW.III/2013 (188,48% DARI TARGET 2013);

4. BIMBINGAN TEKNIS & KONSULTASI 203 S.D. TRIW. III/2013 (143,97% DARI TARGET 2013)

PENYELENGGARAAN SPIP SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PENCEGAHAN KORUPSI

6

INPRES 1/2013 TENTANG AKSI PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN KORUPSI

BUTIR #74

PENYEMPURNAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL YANG MENEKANKAN PADA SOFT

CONTROL

TERBITNYA LAPORAN HASIL PERBAIKAN SISTEM

PENGENDALIAN INTERN YANG BERBASIS RISIKO

TERBITNYA LAPORAN HASIL MONITORING LANJUTAN

PERBAIKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN YANG

BERBASIS RISIKO

TERSUSUNNYA DOKUMEN/DESAIN PENYELENGGARAAN SPIP PADA

K/L/PEMDA

LAPORAN HASIL PERBAIKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PER SEPTEMBER (B09) 51 LAP. (85%) DARI TARGET 60 LAP UNTUK

TAHUN 2013

LAP. HASIL MONITORING TINDAK LANJUT HASIL PERBAIKAN TH.2013 59 LAP. (89,39%) DARI TARGET 66

LAP. UNTUK TAHUN 2013

DOKUMEN/DESAIN PENYELENGGARAAN SPIP PADA K/L/PEMDA SEBANYAK 96 DOK. (71,11%) DARI TARGET 135 DOK.

UNTUK TAHUN 2013

PERBAIKAN PENGENDALIAN INTERN

UNTUK PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI MELALUI RENCANA

TINDAK PENGENDALIAN (RTP) DIDUKUNG DENGAN

ANGGARANNYA (RTA RENCANA TINDAK &

ANGGARAN)

PENINGKATAN KETAATAN TERHADAP KETENTUAN-PERATURAN-PERUUAN DAN BERKURANGNYA PERILAKU KORUPSI DALAM ORGANISASI PEMERINTAH

I B T

T K

PENYUSUNAN PERATURAN MENTERI/KEPALA LEMBAGA/KEPALA DAERAH (PERMEN/PERKA/PERKADA)

No K/L/Pemda Jumlah

K/L/Pemda

K/L/Pemda yang

Telah Memiliki

Peraturan SPIP

%

Kementerian/Lembaga

1 Kementerian 33 33 100,00

2 Lembaga 53 53 100,00

Sub Jumlah 86 86 100,00

Pemda

1 Provinsi 33 33 100,00

2 Kabupaten 398 398 100,00

3 Kota 93 93 100,00

Sub Jumlah 524 524 100,00

Jumlah 610 610 100,00

TELAH SELURUHNYA MEMILIKI PERATURAN YANG

MEREPRESENTASIKAN KOMITMEN YANG KUAT UNTUK BER-SPIP

SUMBER: LAPORAN KEGIATAN SATGAS SPIP, 2012

7

UPAYA BPKP SEBAGAI PEMBINA MENDORONG IMPLEMENTASI SPIP DI K/L/PEMDA

I B T

T K

PROBITY AUDIT ATAS PENGADAAN BARANG/JASA

AUDIT UNTUK PENCEGAHAN TERJADINYA PENYIMPANGAN PENGADAAN BARANG/JASA, DIMULAI SEJAK PERENCANAAN S.D. PEMANFAATAN

KEGIATAN s.d. SEMESTER I 2013

SOSIALISASI PADA 3 K/L & 12 PEMDA

WORKSHOP PADA 1 K/L & 12 PEMDA

IMPLEMENTASI PADA 1 K/L & 8 PEMDA

8

I B T

T K

PENGEMBANGAN SISTEM PENCEGAHAN KKN (FRAUD CONTROL PLAN/FCP)

NO. KEGIATAN UNIT KERJA/SATKER

JUMLAH K/L PEMDA BUMN BUMD BLU/D

1. Sosialisasi 2 35 - 4 1 42

2. Diagnostic Assessment 1 16 - 2 1 20

3. Bimtek 1 5 - 2 2 10

4. Evaluasi 1 - - - - 1

JUMLAH 5 56 - 8 4 73

Pelaksanaan Kegiatan FCP Tahun 2013 s.d. Oktober Tahun 2013

FCP terdiri dari 10 atribut spesifik yang memperkuat sistem pengendalian intern pada setiap obyek penugasan, yaitu:

1) Kebijakan Anti Fraud, 2) Struktur Pertanggungjawaban,

3) Penilaian Risiko, 4) Kepedulian Pegawai,

5) kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, 6) Sistem Pelaporan Fraud,

7) Perlindungan Pelapor, 8) Pengungkapan kepada Pihak Eksternal,

9) Prosedur Investigasi, serta 10)Standar Perilaku dan Disiplin

9

I B T

T K

EVALUASI DAN SOSIALISASI PROGRAM ANTI KORUPSI (SOSPAK)

1 Nangroeh Aceh Darussalam 2 Sumatera Utara 3 Riau 4 Sumatera Barat 5 Jambi 6 Bengkulu 7 Lampung 8 Sumatera Selatan 9 DKI Jakarta

10 Banten 11 Jawa Barat 12 Jawa Tengah 13 Daerah Istimewa Yogyakarta 14 Jawa Timur 15 Bali 16 NTT 17 Kalimantan Barat 18 Kalimantan Selatan 19 Kalimantan Timur 20 Kalimantan tengah 21 Sulawesi Utara 22 Sulawesi Tengah 23 Sulawesi Tenggara 24 Sulawesi Selatan 25 Sulawesi Barat 26 Maluku

27 Papua 28 Gorontalo 29 Bangka belitung 30 Papua Barat 31 NTB 32 Kepulauan Riau 33 Maluku Utara

Dilakukan pada 33 Perwakilan BPKP seluruh Indonesia, dengan focus group discussion sebagai berikut: 1. Pelajar 2. Mahasiswa 3. Penerima Hibah/Bansos 4. Seniman/Budayawan 5. Kepala dan Bendahara Sekolah/Madrasah Dengan jumlah seluruhnya tahun 2013 sebanyak

55.138 peserta

10

I B T

T K

Koordinasi & Supervisi Pencegahan Korupsi di 33 Provinsi seluruh Indonesia

Kegiatan dilaksanakan BEKERJASAMA antara KPK Dengan TIM KORSUPGAH BPKP

Perwakilan, Tahun 2013 adalah verifikasi lanjutan hasil pengamatan tahun 2012 yang meliputi:

1. Perencanaan dan penganggaran APBD pada 33 Pemerintah Provinsi dan 32

Pemerintah Kota/Kabupaten Ibukota Provinsi 2. Pengadaan barang/jasa (PBJ) bidang Pendidikan, Kesehatan dan PU

Binamarga pada 33 Pemerintah Provinsi dan 32 Pemerintah Kota/Kabupaten Ibukota Provinsi

3. Pelayanan publik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada 33 Pemerintah Provinsi dan 32 Pemerintah Kota/Kabupaten Ibukota Provinsi

4. Pelayanan publik uji kelayakan kendaraan bermotor (Uji KIR) pada 32 Pemerintah Kota/Kabupaten Ibukota Provinsi

5. Pelayanan publik pada Kantor Pertanahan dan Kantor Imigrasi di 33 Provinsi

11

I B T

T K

ASSESSMENT PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK

(GOOD CORPORATE GOVERNANCE) PADA BUMN s.d. OKTOBER 2013

Dilakukan Pada 62 BUMN

Dilakukan sebagai upaya untuk membantu kementrian BUMN dalam peningkatan Kinerja dan Pencegahan

terjadinya Fraud/Kecurangan

Sasaran asesmen adalah terpetakannya bidang/area yang memerlukan perbaikan (area of improvement) tata kelola perusahaan yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai atau mendekati

praktik - terbaik (best practices) dalam penerapan GCG

Secara umum, perlu adanya peningkatan peran RUPS dalam

proses rekrutmen dan penetapan calon komisaris serta

perlunya peningkatan peran komisaris dan

direksi dalam merumuskan

kebijakan terkait pengelolaan risiko,

gratifikasi dan whistleblower system

12

I B T

T K

KOORDINASI DAN SUPERVISI PENINDAKAN

PENGUATAN SUMBERDAYA

MANUSIA

PELATIHAN BERSAMA PENINGKATAN KAPASITAS PENEGAK HUKUM DALAM PEMBERANTASAN TPK

PROFESIONAL INTEGRITAS

PENGETAHUAN

KEJAKSAAN

BPKP

BPK

KPK

KEPOLISIAN

TAHUN 2012 (4 KALI) (JAWA TENGAH, JAMBI,

KALTIM DAN BENGKULU)

TAHUN 2013 (4 KALI) (SUMUT, SULSEL, PAPUA,

JOGJAKARTA)

LEBIH OPTIMAL DALAM PEMBERANTASAN TPK

I B T

T K

PENINGKATAN KAPABILITAS APIP DI LINGKUNGAN APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP)

(Posisi per 18 November 2013)

Jumlah Auditor yang bersertifikat Kebutuhan : 46.000 Auditor

Jumlah saat ini : 11.687 Auditor

Gap: +34,313 Auditor

14

CAPACITY DEVELOPMENT 1.KUANTITAS AUDITOR BERSERTIFIKAT;

2.KOMPETENSI PENUGASAN ASSURANCE (AUDIT FORENSIK, AUDIT KINERJA, PROBITY AUDIT, FRAUD CONTROL PLAN, DLL) ;

3.PENINGKATAN KAPASITAS ORGANISASI APIP

Auditor Utama bersertifikat & dapat berperan sebagai Pengendali Mutu Auditor Madya - bersertifikat & dapat sebagai Pengendali Teknis

Auditor Muda bersertifikat & berperan sebagai Ketua Tim Auditor Pertama entry level Auditor dengan pendidikan S1/DIV, berperan sebagai Anggota Tim Auditor Terampil - Auditor dengan pendidikan DIII, berperan sebagai Anggota Tim

0% 16%

31% 32%

21% Auditor terampil Auditor ahli madya

Auditor Utama Auditor

Utama Madya Muda Pertama Terampil

K/L 11 368 609 718 1.706 287 1.993

BPKP 14 725 1.101 251 2.091 1.781 3.872

Pemda 1 755 1.961 2.739 5.456 366 5.822

Jumlah 26 1.848 3.671 3.708 9.253 2.434 11.687

Auditor Ahli Auditor

AhliJumlah

I B T

T K

15

MEMBANGUN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH YANG EFEKTIF

DARI HASIL AUDIT

Peran Aktif Internal Auditor Tindak Lanjut Rekomendasi BPK

TECHNICAL ASSISTANCE PENYUSUNAN ACTION PLAN TINDAK LANJUT

FORUM KOMUNIKASI TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN

APIP

DI 5 REGIONAL (JAKARTA, PEKANBARU, LAMPUNG, SEMARANG & SURABAYA)

MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS, MENINGKATKAN KINERJA, MENUJU PEMERINTAHAN YANG BERSIH, BERWIBAWA & BERDAYA SAING

I B T

T K

Antisipasi masa depan

Memperluas wawasan/pe-ngetahuan

Memperkuat ekonomi, efesiensi, etika, keadilan dan efekitvitas

Memastikan Akuntabilitas

Memperkuat transparansi

Memberantas Korupsi

OPTIMALISASI PENGAWAS INTERN MEMBANGUN AKUNTABILITAS & PEMBERANTASAN

KORUPSI

LEVEL I INITIAL TIDAK TERSTRUKTUR, AUDIT HANYA

TERBATAS PADA KETAATAN KEGIATAN

LEVEL III INTEGRATED LAYANAN KONSULTANSI, AUDIT KINERJA/EVALUASI PROGRAM

LEVEL IV MANAGED JAMINAN MENYELURUH ATAS TATA KELOLA,

MANAJEMEN RISIKO, & PENGENDALIAN ORGANISASI

LEVEL V OPTIMIZING

AGENTS OF CHANGE

LEVEL OF MATURITY INTERNAL AUDITOR IACM INSTITUTE INTERNAL AUDITOR

CONSULTING & ASSURANCE - STRATEGIC PARTNER

LEVEL II - INFRASTRUCTURE MELAKSANAKAN AUDIT

KETAATAN DENGAN SCOPE LEBIH LUAS

16

LEVEL AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH

TANTANGAN UTAMA INTERNAL AUDITOR

Mempengaruhi Kemampuan Dalam Mendeteksi Adanya

Fraud

I B T

T K

AR

AH

AN

ST

RA

TE

GI

INF

RA

ST

RU

KT

UR

SIS

TE

M

PE

NJA

MIN

AN

PE

LA

KS

AN

AA

N S

IST

EM

LATAR BELAKANG

Dasar Hukum Kondisi Obyektif

SASARAN Perubahan Pola Pikir Perubahan Budaya Kerja Perubahan Perilaku Perbaikan Sistem

PROSES PENCAPAIAN SASARAN SPIP Tahapan, program dan aktifitas yang harus dilakukan K/L

PEMETAAN PENERAPAN SPIP

AREA OF IMPROVEMENT

KNOWING MAPING NORMING

REVIU & PEMANTAUAN

PENGUATAN ORGANISASI & SDM

RISK BASE MANAGEMENT

BUSSINESS PROCESS SISTEM OPERATING

PROCEDURE

RISK BASE AUDIT

MA

NA

JE

ME

N P

ER

UB

AH

AN

P

RO

SE

S S

OS

IAL

ISA

SI D

AN

INT

ER

NA

LIS

AS

I

POLA ASISTENSI IMPLEMENTASI BPKP SEBAGAI PEMBINA SPIP

PERFORMING

PROGRAM PERCEPATAN (QUICK WINS)

MANAGEMENTINFORMATION

SYSTEM

KOMUNIKASI & INFORMASI

AKTIVITAS PENGENDALIAN

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Aturan Perilaku Standar Kompen tensi

Identifikasi Risko Analisa Risiko Pengelolaan Risiko

Penerapan umum kegiatan pengendalian

Informasi Komunikasi Bentuk &Sarana

Pemantauan Berkelanjutan Evaluasi Terpisah Tindak Lanjut

17

FORMING

I B T

T K

KEWAJIBAN APIP DALAM MENDETEKSI DAN MELAPORKAN TERJADINYA FRAUD

5300 KETIDAKPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN KECURANGAN

Terhadap temuan yang berindikasi adanya tindakan

ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang

undangan dan kecurangan, auditor harus membantu

aparat penegak hukum terkait dalam upaya

penindaklanjutan temuan tersebut.

8000 TANGGUNG JAWAB APIP UNTUK MEMANTAU TINDAK LANJUT TEMUAN

APIP harus memantau tindak lanjut hasil audit

investigatif yang dilimpahkan kepada aparat penegak

hukum.

MENTERI NEGARA

PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

NOMOR : PER/05/M.PAN/03/2008

TENTANG

STANDAR AUDIT

APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Cepat dan lugas

Bekerja sama dengan aparat penegak hukum

Melalui Jalur Yang Tepat

Meneliti sebab-sebab belum adanya proses hukum

Mengadministrasikan

temuan audit investigatif

Memantau tindak

lanjut

I B T

T K

KODE ETIK

STANDARD

AUDITOR CENTER OF INTEGRITY

AUDITOR

PROFESIONALISME

PENGALAMAN KERJA TERSUPERVISI

OBLIGATION TO COMPETENCY

COMMITMENT TO INTEGRITY, MORALE,

& ETHICS VALUES

REVIU BERJENJANG

REVIU SEJAWAT

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN,

PELATIHAN, & SERTIFIKASI

AUDITOR ADALAH PROFESI

CONTINUOUS IMPROVEMENT

19

MEMAHAMI PERUBAHAN DAN

DINAMIKA LINGKUNGAN

MENGIKUTI PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI

BAGIAN DARI MANAJEMEN, MEMBERI SOLUSI DENGAN FUNGSI CONSULTING DAN

ASSURANCE

FOKUS PADA RISK MANAGEMENT EARLY

WARNING SYSTEM AAIPI

Menentukan kualitas

I B T

T K

STANDAR AUDIT MENENTUKAN KUALITAS

APIP DIHARAPKAN MENJADI AGEN PERUBAHAN, YANG DAPAT MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH PADA PELAYANAN PEMERINTAH

STANDAR AUDIT

MENJAGA MUTU HASIL

AUDIT

HASIL YANG SAMA

UNTUK MENCAPAI TUJUAN REFORMASI BIROKRASI DIPERLUKAN APIP YANG EFEKTIF I B T

T K

MEMPUNYAI KUALIFIKASI TERTENTU, SESUAI BIDANG KEAHLIANNYA, ATAU KUALIFIKASI KHUSUS.

MERUJUK PADA SUATU STANDAR PEKERJAAN YAITU PRINSIP PRINSIP MORAL DAN ETIKA

KADAR MORAL SESEORANG DAN SIKAP MENJUNJUNG TINGGI ETIKA PROFESI BERSIFAT SANGAT INDIVIDUAL

PROFESIONALISME

Keahlian

Standar

Moral

PROFESIONALISME AUDITOR

APIP HARUS LEBIH

PAHAM TATA

KELOLA

AUDITOR FRAUD AWARENESS PROMOTER

EARLY WARNING SYSTEM

MENDORONG TUMBUHNYA RISK AWARENESS MELALUI FUNGSI PENGAWASAN (CONSULTING &

ASSURANCE)

I B T

T K

PENGATURAN PELAKSANAAN PENGUATAN EFEKTIVITAS

PERATURAN K/L SPIP

PETUNJUK PELAKSANAAN

SPIP

PROSES PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

PELAKSANAAN DI TIAP LEVEL

RENCANA TINDAK PELAKSANAAN SPIP SECARA JELAS DAN

TERDUKUNG (KOMITMEN DAN

ANGGARAN) TUJUAN ORGANISASI

PENYELENGGARAAN SPIP SESUAI PP 60/2008

TERINTEGRASI PADA SETIAP LEVEL BERLAKU SEBAGAI BUDAYA 22

PERAN SATGAS DAN TATA KERJA PENYELENGGARAAN

SPIP YANG JELAS DAN TERARAH DI INSTANSI

PEMERINTAH

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN INTERN ATAS PERMASALAHAN /

RISIKO YANG DIHADAPI INSTANSI PEMERINTAH

PENGUATAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN OLEH APIP

(SINERGI DENGAN BPKP SEBAGAI PEMBINA SPIP )

TELAH DITETAPKAN PERMEN/PERKA SPIP

& PEMBENTUKAN SATGAS SPIP K/L

APIP SEBAGAI LEADING SECTOR MEMBERIKAN KEYAKINAN YANG MEMADAI IMPLEMENTASI SPIP

TELAH BERJALAN DENGAN EFEKTIF

I B T

T K

Pidato Presiden Republik Indonesia Pada Penyampaian Keterangan Pemerintah

Atas Rancangan Undang-undang Tentang RAPBN TA 2014 Beserta Nota

Keuangannya Tanggal 16 Agustus 2013

(Rp) %

Pendapatan 1662,5 1502 160,5 10,7

Belanja 1816,7 1726,2 90,5 5,2

Naik2014 (Rp) 2013 (Rp)

Langkah-langkah strategis: 1. Mempertajam alokasi belanja untuk

mendukung pembangunan infrastruktur 2. Melakukan penghematan terhadap kegiatan-

kegiatan yang kurang produktif 3. Menyempurnakan kebijakan subsidi 4. Memperluas pelaksanaan Reformasi Birokrasi 5. Menerapkan sistem reward dan punishment

dalam pengalokasian anggaran

Tepat sasaran Tepat waktu Tepat jumlah

Lembaga-lembaga Pengawasan pemeriksaan Keuangan Negara, seperti BPK, BPKP, dan aparat pengawasan internal

pemerintah, untuk terus mengawasi perencanaan dan penggunaan anggaran Negara agar lebih efisien dan efektif, baik di pusat maupun di daerah ......

APIP MEMBERI SOLUSI MELALUI PELAKSANAAN PERAN CONSULTING DAN ASSURANCE

I B T

T K

PENGAWASAN SKALA MIKRO MENYELURUH DAN DETIL

PRE & POST AUDIT

PENGAWASAN SKALA MAKRO PENGAWALAN PENCAPAIAN TUJUAN

BERNEGARA PENGAWALAN DELIVERY PROGRAM KEPADA

RAKYAT (GBHN/RPJMN/D/RKP/D)

BENTUK PENGAWASAN YANG DIPERLUKAN

PENINGKATAN PENGAWASAN

PENGUATAN PP 60/2008 PENINGKATAN IRJEN/INSPEKTUR

MENJADI ESL.I

PENGUATAN KELEMBAGAAN PENGAWASAN INTERN

PENINGKATAN PERAN APIP KEWENANGAN PENGAWASAN

GAP GAP

EKSPEKTASI PENGAWASAN APIP

24

CHANGE

MENGAWAL & MENGAKSELERASI TERWUJUDNYA

WELFARE STATE

I B T

T K

PENGHEMATAN KEUANGAN NEGARA PENGELUARAN YANG TIDAK DIPERLUKAN

OVERLAPPING ANGGARAN (MISL. DEKON TP vs. TRANSFER DAERAH (DAU&DAK)) KEBOCORAN ANGGARAN YANG DAPAT DISELAMATKAN

MENGAWAL PEMBANGUNAN NASIONAL

KETERSEDIAAN DUKUNGAN ANGGARAN (SAVE PUBLIC MONEY)

ALOKASI PADA PENINGKATAN TUNJANGAN KINERJA APARATUR NEGARA

ALOKASI PEMBANGUNAN KERAKYATAN (SESUAI UUD

1945)

PUBLIC EXPENDITURE UNTUK

PUBLIC WELFARE

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN APARAT

DISESUAIKAN HAK & KEWAJIBANNYA

TUJUAN RB NASIONAL -PROFESIONAL

-BERSIH -BERWIBAWA

CONTOH PROGRAM KETAHANAN PANGAN

UNTUK MEWUJUDKAN SWASEMBADA PANGAN,

PENGENTASAN KEMISKINAN, DST WELFARE STATE

MASYARAKAT SEJAHTERA -> PENINGKATAN PUBLIC MONEY & TAX PAYER ->TAX RATIO

25

MEMBERIKAN HASIL PADA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

I B T

T K

PROFESIONAL

Anggaran Yang

Mendukung Setiap

Kegiatan Penugasan

IT Computer Forensic Alat Komunikasi Alat Transportasi

CAPABILITY & CAPACITY

ANGGARAN TOOLS

HARD SKILL SOFT SKILL

MORALE

INTEGRITY

ATTITUDE

ETHICS

INTANGIBLE ASSET

Memiliki Pengetahuan Yang Bersifat

Khusus

PLANNING RECRUITING TRAINING &

EDUCATING DEVELOPING RETIREMENT PLAN

EXCELLENCE PROCESS EXCELLENCE PERFORMANCE AUDITOR INTERN

MAINTAIN MEMAHAMI BISNIS PROSES

26

PONDASI LEADERSHIP

I B T

T K

PEOPLE ORGANIZATION

DEVELOPING ANTI CORRUPTION ORGANIZATION

27

POLICIES VALUES

PROCEDURES PRACTICES

Source: Risk Culture Chain20082011 Dawson McDonald & Associates, Modified

GOOD GOVERNMENT GOVERNMENT

CLEAN GOVERNMENT

DEVELOPING BOTH ORGANIZATION AND PEOPLE WITHIN

ORGANIZATION

`SOFTWARE` `HARDWARE`

TONE AT THE

TOP

CHANGE MANAGEMENT

CHANGE MANAGEMENT

IMPLEMENTATION I B

T T K

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jalan Pramuka No 33 Jakarta 13120 Telepon (021) 85910031 (hunting)

Web: http://www.bpkp.go.id

TERIMA KASIH

28

I B T

T K