Serat Centini Sosial Jawa

download Serat Centini Sosial Jawa

of 23

Transcript of Serat Centini Sosial Jawa

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    1/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    2/23

    ( Islam, hindu, udha, berbagai keper*ayaan ) ilmu gaib, ilmu kejiwaan, ilmu

    senjata, ilmu hewan, ilmu tumbuh-tumbuhan, pertanian, obat-obatan dan lain-

    lain. Se*ara singkat Serat 'enthini dapat dikatakan sumber ilmu atau

    inspirasi, al inilah yang membuat masyarakat "awa dan ahli kebudayaan

    "awa mengakui bahwa serat *enthini merupakan !itab "awa terbesar dan

    terlengkap dibandingkan dengan kitab-kitab "awa lainnya. ahkan dianggap

    sebagai ensiklopedi jawa yang menjadi pintu gerbang untuk mempelajari

    berbagai ilmu pengetahuan.1

    %aka melalui makalah ini !ami ingin mengetahui dan men*oba

    memberikan gambaran terkait prinsip prinsip dasar pemikiran dan ajaran

    sosial dan kebudayaan yang terkandung dalam serat *enthini.

    %&NJ"#"N H&S%OR&S

    Serat Centhinimerupakan sebuah karya sastra klasik "awa yang ditulis

    pada tahun / % dengan*andrasangkala0Pakso Suci Sabdo Ji,atau tahun

    "awa 1/2. Seorang ahli literatur "awa berkebangsaan elanda &r. 3h.

    Pigeaud, dalam bukunya yang berjudul De Serat Tjabolang en de Serat

    Tjentini(455) berpendapat bahwa karena isinya yang penting, kitab tersebut

    dapat dianggap sebagai ungkapan ensiklopedik tentang adat-istiadat "awa.%akaSerat Centhini terkenal juga dengan sebutan 6nsiklopedi !ebudayaan

    "awa.

    !anjeng 7usti Prabu #dipati #nom amengkubuwono III dari !erajaan

    Surakarta, yang bertahta pada tahun 28 9 25 % bergelar Sunan Paku

    uwono : memprakarsai penulisan Serat 'enthini setelah mendapat teguran

    dari ayahandanya, Paku uwono I:, karena hidupnya dinilai kurang teratur.

    Penulisan kitab tersebut untuk menujukkan diri betapa banyak pengetahuan

    dan kebijakan hidup yang dikuasainya. Selanjutnya beliau menunjuk #bdi

    "urutulis $;g. $onggosutrasno dan dua ahli untuk membantu $;g.

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    3/23

    &alam menyelesaikan karya tersebut $;g. $onggosutrasno diberi model

    penulisan, yaitu Serat "atisworo. Serat ini merupakan kitab "awa klasik yang

    ditulis pada tahun 1/ % pada jaman pemerintahan Paku uwono III ( 1/4 9

    1 %).

    erikut ini adalah pembagian tugas di antara ketiga pujangga tersebut

    ) $.;g. $onggosutrasno, ditugaskan menjelajah pulau "awa dimulai dari Surakarta

    kearah utara menuju anyuwangi, kemudian kembali lagi melalui bagian selatan

    2) $.;g.

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    4/23

    diartikan sebagai kitab tembang yang memuat ajaran ilmu gaibC. ;amun

    untuk selanjutnya !itab tersebut lebih dikenal dengan sebutan serat

    'enthini, ;ama 'enthini tersebut diambil dari !ata *enthi yang artinya gadis

    pelayan yaitu ;iken 3embangraras yang sangat setia.=

    !andungan isi teksnya sangat berma*am-ma*am, men*akup semua

    ilmu dan kawruh yang ada di Pulau "awa. !arena kandungan isi teksnya yang

    demikian, Serat 'enthini sering disebut sebagai 6nsiklopedi !ebudayaan

    "awa.

    Poerbatjaraka menulis0

    Serat Centhini itu memuat hal-hal yang amat berbagai-bagaimacamnya, seperti hal agama slam, hal ilmu, hal gending, hal tari, halbaik buruk hari, !al tembang "nyanyian#, hal masakan Ja$a, hal la$ak,hal pelacuran dan cerita dari setempat-setempat% Adapun cara

    mengisahkan hal tersebut di atas sangatlah baiknya% &ang pela$ak jugasangat lucunya, yang berkenaan dengan pelacuran dikisahkan dengansepuas-puasnya% &ang berkenaan dengan ilmu keji$aan juga sampaitandas% Pendek kata, di antara kitabkitab Ja$a, Centhini itulah yangpaling mengagumkan%'

    Istilah sastra "awa se*ara praktis diartikan sebagai suatu bentuk

    akti@itas tulis menulis dari para pujangga "awa untuk mengungkap nilai nilai

    dan pandangan hidup dalam lingkup budaya "awa. !ebudayaan ini memiliki

    elemen-elemen yang bersiat pluralistik (majemuk) yang berakar pada etika,

    agama-agama yang berkembang dalam masyarakat "awa. ;arasi ini

    memperkuat argumen bahwa manuskrip dan tradisi lisan ;usantara sarat

    dengan kandungan lo*al wisdom (kearian lokal). entuk teks dalam

    manuskrip dan teks dalam tradisi lisan ini kemudian berubah dan berkembang

    sesuai lingkungan geogra+s Damannya

    Pertemuan etika, agama, terutama Islam dan kearian lokal masyarakat

    "awa di atas menimbulkan suatu sintesa yang harmonis dan kemudian menjadi

    prototipe dari Islam gaya "awa yang oleh 7eertD disebut sebagai $eligion o

    "a@a dengan ragamnya yang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu santri,

    abangan, dan priyayi. &alam kaitan ini, aspek Islam sangat kental terdapat

    5 "S.Poerwodarminto, C1 dalam partokusumo,44= ditulis ulang !uniasih Sukenti, ibid h. 1

    6!uniasih Sukenti, ibid h. 1

    7Poerbatjaraka dan 3ardjan adidjaja, !epustakaan &jawa (&jakarta0 &jambatan, 4C2), hlm. 5.

    8

    "unanah, !ajian %orosemantis 3erhadap Serat 'enthini, %illah :ol. ?, ;o. , #gustus 288, h.85

    4

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    5/23

    dalam budaya "awa, salah satunya terlihat pada akti@itas sastra. 7ambaran ini

    mendeskripsikan mengenai proses Islamisasi budaya "awa (akulturasi budaya)

    yang menimbulkan persinggungan dengan budaya lokal dan memun*ulkan

    sintesa sebagai Islam "awa.#kulturasi budaya yang terjadi di "awa terekam

    dan tergambar dengan jelas dalam Serat 'enthini.4

    Serat ini disebut sebagai salah satu karya yang menggambaran

    kesadaran masyarakat "awa akan pentingnya dialog dan perjumpaan sebagai

    *ara untuk mempertahankan dan mengembangkan identitas dalam konteks

    multikultural karena dalam serat ini digambarkan kisah perjalanan atau

    pengelanaan dari 5 (tiga) putra-putri Sunan 7iri (yang adalah tokoh-tokoh

    utama dalam Serat 'enthini) setelah kekuasaan 7iri dihan*urkan %ataram.8

    &alam perjalanan itu hal yang berhubungan dengan dialog dalam keimanan

    maupun intelektual terlihat dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut.

    Serat 'enthini memiliki banyak @ersi. :ersi latin yang terbaik dan

    terlengkap adalah Serat 'enthini Aatin, 2 jilid, dilatinkan oleh !amajaya,

    diterbitkan oleh

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    6/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    7/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    8/23

    ) Hilsaat, mengulas perpaduan antara +lsaat "awa dengan +lsaat agama

    Islam.

    4) Ilmu gaib atau magis atau keajaiban, mengulas berbagai hal dan peristiwa

    mistik.

    8) !ejiwaan, menggambarkan berma*am-ma*am watak manusia.

    ) Ilmu senjata wesi-aji, ulasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

    keris dan tombak.

    2) Ilmu memelihara kuda, mengulas antara tanda-tanda kuda yang baik, *ara

    mengendarai, dan sebagainya.

    5) #smara, mengulas tentang berbagai kisah asmara.

    /) !esenian, memuat berbagai bentuk kesenian antara lain0 seni tari, seni

    suara, seni wayang, topeng, dan sebagainya.

    C) Ilmu bangunan rumah, menguraikan tentang *ara pembuatan rumah,

    bentuk, ukuran rumah dan bagian-bagiannya serta uraian mengenai bahan

    kayunya, terutama kayu jaii (Tectona grandisA..).

    =)bat-obatan dan penyakit, mengulas tentang berbagai jenis tumbuhan

    bahan obat dan *ara membuat ramuan-ramuan obat tradisional guna

    menyembuhkan beberapa penyakit yang diderita masyarakat.

    1) Ilmu bumi, menguraikan berbagai bentuk keindahan alam dan gejala-

    gejala alam yang mempengaruhi kehidupan,

    ) ewan, mengetengahkan keanekaragaman jenis hewan baik yang telah

    diternakkan maupun yang masih liar.

    4) 3umbuh-tumbuhan, membahas keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan,

    *ara penggunaan dan pemanaatannya.

    28) Pertanian, mengulas berbagai bentuk usaha pertanian, seperti *ara

    ber*o*ok- tanam, jenis tanaman budidaya dan hasil usaha pertanian

    lainnya.

    2) Primbon, menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan berma*am-

    ma*am perhitungan dan tanda-tanda alam berikut pemaknaannya.

    22)!esenangan dan pertunjukan, meliputi berbagai permainan dan

    pertunjukkan rakyat.

    25) 'eritera, menguraikan berbagai kisah, dongeng dan hikayat.

    8

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    9/23

    2/) 3ata-*ara ritual seperti dalam pernikahan, pertanian, ruwatan, sesaji, dan

    sebagainya.

    2C) Pendidikan, menguraikan antara lain pendidikan pre-natal, post natal,

    religi, etika, dan pendidikan sosial.

    2=) 3ipe-tipe manusia, menguraikan tentang berbagai tipe dan siat manusia.

    21) Ilmu hitam, mengulas berbagai ilmu kekebalan tubuh, sirep, dan

    sebagainya.

    2) Ilmu-ilmu lain yang dikategorikan sebagai ilmu *ampuran diantaranya

    mengulas tentang warok, poligami, dan lain-lain.

    !arena isinya mengandung berbagai bidang ilmu, maka Serat Centhini

    merupakan kitab "awa yang dianggap sebagai sumber ilmu kebudayaan "awa

    sekaligus merupakan sumber ilham atau inspirasi. &ikatakan sebagai sumber

    ilham karena para peminatSerat Centhinidi masa lampau tidak sedikit yang

    mengutip sebagian isinya dengan memberi ma*am-ma*am judul, seperti

    Amongrogo, Tunjungbang Jurangjangkung dan lain-lain. Selain itu juga

    banyak kitab "awa yang penulisannya diilhami oleh Serat Centhini, seperti

    penulisan kitab+iti ani, Pepali *i Ageng Selo, Purnaning Panandhangdan

    lain-lain.

    SR"% CN%H&N& !"N KH&!#P"N SOS&"$ '#!"(" )"S("R"K"%

    J"*"

    Falsa+ah hidup

    !ondisi kehidupan manusia pada masa tersebut sangat ditentukan oleh

    alsaah kehidupan, agama, dan ilmu pengetahuan tentang alam sekitarnya.

    !etiganya bagi masyarakat "awa merupakan tiga aspek yang saling berkaitan

    satu sama lain serta mendominasi tata *ara kehidupan mereka. leh karena

    itu ketiga aspek tersebut mempengaruhi pandangan hidup dan sikap hidup

    masyarakat "awa. Se*ara teoritis pandangan hidup adalah suatu anggapan

    terhadap segi-segi kehidupan yang tidak berkaitan dan tanpa latar belakang

    kebudayaan, sementara sikap hidup adalah suatu tindak laku yang berkaitan

    bahkan mungkin didasarkan pada anutan terhadap agama, adat, kebudayaan,

    dan mungkin juga pada watak bangsa/. Aebih konkrit orang "awa memandang

    14

    astoni S, Seni dan udaya "awa, (Semarang0 I!IP Semarang Press442)

    9

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    10/23

    dunia ini bukan sesuatu yang abstrak, melainkan sebagai sesuatu yang konkrit

    sebagai sarana dalam usahanya untuk berhasil dalam menghadapi masalah-

    masalah kehidupan. Sikap orang "awa terhadap dunia luar dialami sebagai

    suatu kesatuannuminus antara alam, masyarakat, dan adi kodrati (roh) yang

    keramat, yang dilaksanakan dalam ritus. Sehingga pada hakikatnya orang

    "awa memandang bahwa tidak ada perbedaan antara sikap religius, sikap

    terhadap alam, serta interaksi sosial di tengah-tengah masyarakatC.

    >raian berikut akan menunjukkan bagaimana pandangan hidup

    masyarakat "awa pada akhirnya disebut sebagai*eja$en, yang nilai-nilainya

    banyak mempengaruhi sikap hidup masyarakat "awa di mana dalam

    kehidupan rohaninya benar-benar berupaya men*ari dasar awal segala

    sesuatu=.

    Keperayaan

    Seperti yang tersurat dalam Serat Centhini, terdapat empat

    keper*ayaan yang saling melengkapi dalam keaidupan masyarakat, yaitu

    aliran keper*ayaan terhadap dewa-dewa, agama udha, agama indu dan

    agama Islam1. Pada akhir abad ke ?:III hampir seluruh pulau "awa memeluk

    agama Islam dengan pusat-pusat Islam tertua berada di daerah pesisir utara.

    ;amun demikian *orak agama indu masih terasa, terutama di daerah

    pedalaman dan keraton. !enyataan yang terjadi, walaupun sang raja

    beragama Islam, namun tetap masih kuat menjalankan tradisi kejawen dan

    agama indu. Sebagai *ontoh bentuk kesenian yang berkembang pada masa

    itu seperti wayang, tari-tarian, gamelan, dan bentuk kesenian lainnya masih

    bernaaskan agama indu dan tradisi kejawen.

    !eempat keper*ayaan yang ada dengan segala ajarannya terasa kental

    mewarnai kehidupan masyarakat pada masa tersebut. !ondisi demikian

    dimungkinkan karena banyak aspek-aspek di mana keempatnya memiliki

    persepsi yang sama tentang0 bagaimana posisi dan status manusia di dunia,

    bagaimana menjaga hubungan baik di antara sesama, dan bagaimana

    15Suseno (4C) dalam tulisan astoni (442) , ibid

    16ratawijaya 3..,engungkap dan engenal udaya Ja$a, ( "akarta0 Pradnya Paramita,441)

    17Partokusumo, 4, ibid

    18

    astoni S. 442, ibid

    10

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    11/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    12/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    13/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    14/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    15/23

    membantu pekerjaan bertani seperti penanaman padi, menyiang, panen dan

    pekerjaan ringan lainnya. Selain itu ada juga kaum wanita yang menambali

    penghasilan keluarga dengan berjualan di pasar tradisional. Sedangkan tugas

    para pria umumnya adalah bekerja mengolah sawah dan pekerjaan-pekerjaan

    berat lainnya.

    "dat-istiadat

    #dat-istiadat yang berlaku di tengah masyarakat juga merupakan

    sebagian *erminan pandangan dan sikap hidup masyarakat "awa. Selain

    berusaha untuk men*iptakan kerukunan, nilai yang menyolok adalah

    kesadaran untuk menghormati orang yang dituakan, baik dalam kaitannya

    dengan usia maupun status sosial masyarakat. Penghormatan tersebut

    tereJeksi dalam berbagai perilaku, misalnya pemberian nama sebutan dan

    gelar, penghormatan terhadap arwah leluhur dalam bentuk berbagai ritual

    dan pemberian sesaji, tata-*ara dalam berbi*ara, berbahasa, dan bertindak,

    dan sebagainya.

    ;ilai lain yang tetap terpelihara hingga masa sekarang adalah adanya

    keyakinan bahwa alam terdiri atas berma*am kekuatan yang hidup

    berdampingan dan saling mempengaruhi, baik pengaruh baik maupun tidak

    baik. >ntuk itu perlu adanya ritual-ritual tertentu untuk menjaga

    keseimbangan dalam alam agar semua yang dilakukan dapat berjalan baik

    dan mendatangkan keselamatan. !eyakinan ini termaniestasi dalam berbagai

    tradisi ritual dalam masyarakat, antara lain ritual daur hidup, pemberian

    sesaji sebelum melaksanakan suatu kegiatan, pemberian sesaji se*ara

    berkala, pemberian sesaji untuk suatu permohonan atau penolak bala, dan

    sebagainya.

    !eramahan dan keakraban dalam menerima tamu merupakan salah

    satu tradisi yang tersirat dalam Serat 'enthini. 3amu dianggap sebagai

    seorang yang mendatangkan berkah sehingga perlu diperlakukan dengan

    baik, melalui bentuk penyambutan dan penyajian hidangan yang layak. 3radisi

    lainnya adalah hidup bergotong royong, tradisi makan dan minum, kesenian,

    dan berbagai bentuk simbolisme. Se*ara terperin*i adat istiadat masyarakat

    "awa yang tersurat dalam Serat Centhiniadalah0

    15

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    16/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    17/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    18/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    19/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    20/23

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    21/23

    magi, religi, dan ilmu pengetahuan ber*ampur-aduk dan hidup berdampingan

    dengan damai di tengah masyarakat "awa. >nsur-unsur tersebut saling

    mempengaruhi dan akhirnya menjadi tradisi yang hidup subur dan kekal

    dalam kehidupan orang "awa. al ini merupakan perpaduan antara

    peninggalan paham-paham prasejarah (mitologi, animisme, dinamisme)

    dengan kemajuan pola pikir dan pengetahuan masyarakat "awa selanjutnya.

    entuk-bentuk simbolisme tersebut tampak dominan dalam berbagai

    aspek kehidupan, baik aspek religi, tradisi, maupun kesenian. 'ontoh dalam

    aspek religi adalah dalam pemujaan terhadap arwah nenek moyang, mereka

    akan mempersembahkan sesaji, membakar kemenyan atau wewangian lainnya

    seperti dupa dan ratus yang diasumsikan sebagai aroma kegemaran roh-roh

    tersebut.

    Sebagai *ontoh simbolisme dalam aspek tradisi adalah rangkaian

    upa*ara pernikahan adat "awa. &alam rangkaian upa*ara tersebut dari awal

    hingga akhir penuh diwarnai dengan berbagai perlambang yang mengandung

    maksud dan tujuan tertentu. &emikian juga berbagai perlengkapan, hiasan,

    dan sesaji yang digunakan mempunyai makna tertentu pula. %isalnya

    penggunaan janur kuning memberikan perlambang suka*ita, selain kata

    GjanurG sendiri mengandung unsur suku kata GnurG yang bermakna G*ahayaG,

    sehingga diharapkan akan mendatangkan suka*ita dan terang bagi

    sekelilingnya. !emudian bahan sesaji berupa cengkir gading43 bermakna

    Gken*enging pikirG, sehingga diharapkan kedua mempelai memiliki Gkemauan

    yang kerasG dalam men*apai tujuan.

    Sedangkan simbolisme dalam bidang kesenian ter*ermin dalam seni

    wayang. &alam proses pementasan wayang, dari sebelum pergelaran hingga

    pertunjukkan berlangsung, terdapat tindakan-tindakan simbolis yang

    dilakukan berbagai pihak yang terlibat. %isalnya dalam menyiapkan sesaji

    oleh penanggap (yang mempunyai hajat), atraksi oleh dalang selama

    pertunjukkan, atraksi oleh para penabuh gamelan dan sinden, dan tindakan

    para pen*ipta yang telah menghasilkan wayang. Sebagai penjelasannya

    adalah, sebelum pertunjukkan wayang biasanya disediakan sesaji dengan

    maksud agar pertunjukkan berjalan lan*ar. !emudian tindakan simbolis

    30

    buah kelapa gading yang masih muda

    21

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    22/23

    lainnya di*erminkan dari berbagai aba-aba yang diberikan dalang pada para

    penabuh gamelan, juga berbagai tindakan terhadap wayang-wayangnya.

    Selain itu tindakan simbolis lain adalah respon para penabuh gamelan dan

    sinden yang mengumandangkan musik atau lagu sesuai dengan permintaan

    dalang. 3indakan simbolis terakhir adalah yang dilakukan oleh para pen*ipta

    wayang tersebut, dituangkan melalui berbagai bentuk wajah, bagian tubuh,

    dan riasan wayang yang memberikan makna watak tertentu. Sedangkan

    dalam seni tari, tindakan-tindakan simbolis tentu saja diungkapkan melalui

    rangkaian gerak tari. Sebagai *ontoh adalah dalam kesenian tayuban, yang

    merupakan tarian yang menggambarkan atau mengharapkan kesuburan baik

    dalam hal pertanian maupun dalam hal kemampuan memiliki keturunan.

    &ari berbagai tindakan simbolisme tersebut, makna yang tersirat

    adalah menggambarkan hubungan antara manusia dengan Pen*iptanya,

    manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam seisinya, termasuk

    juga dunia para arwah nenek moyang.

    KS&)P#$"N

    . Serat 'enthini merupakan karya sastra klasik "awa yang penting, dengan

    aspek-aspek multidisipliner yang mereJeksikan kehidupan masyarakat

    "awa pada sekitar awal abad ?I?. >raian-uraian dalam kitab ini mengupas

    aspek- aspek +lsaat, agama, sosial, budaya, pendidikan, psikologi,

    sumberdaya alam hayati dan lingkungan.

    2. %asyarakat "awa memandang kehidupan sebagai suatu hubungan @ertikal

    dan horisontal, dengan prinsip hidup saling menghormati dan bergotong-

    royong. #lam dan lingkungan diyakini merupakan suatu sistem yang terdiri

    dari Pen*ipta dan berbagai *iptaan sehingga keselarasan dan

    keseimbangannya perlu selalu diupayakan.

    5. Pada masa sekarang keberadaan Serat Centhini sebagai salah satu

    literatur klasik "awa belum dikenal luas oleh masyarakat, terutama oleh

    generasi muda dan kelompok-kelompok etnis lainnya. !endala yang

    dihadapi selain masalah bahasa adalah ketidak-tahuan masyarakat tentang

    luasnya inormasi budaya masa lalu yang terangkum dalamSerat Centhini,

    yang sebenarnya layak untuk digali dan dikaji potensi pengembangannya.

    22

  • 8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa

    23/23

    !endala lain adalah kurangnya minat generasi muda untuk mendalami

    bahasa dan sastra daerah, disamping kemajuan pola pikir masyarakat yang

    juga disertai dengan kemajuan teknologi, pergeseran norma yang berbeda

    yang terjadi jika dibandingkan dengan masa penulisan Serat Centhini%

    S6!I#;

    23