8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
1/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
2/23
( Islam, hindu, udha, berbagai keper*ayaan ) ilmu gaib, ilmu kejiwaan, ilmu
senjata, ilmu hewan, ilmu tumbuh-tumbuhan, pertanian, obat-obatan dan lain-
lain. Se*ara singkat Serat 'enthini dapat dikatakan sumber ilmu atau
inspirasi, al inilah yang membuat masyarakat "awa dan ahli kebudayaan
"awa mengakui bahwa serat *enthini merupakan !itab "awa terbesar dan
terlengkap dibandingkan dengan kitab-kitab "awa lainnya. ahkan dianggap
sebagai ensiklopedi jawa yang menjadi pintu gerbang untuk mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan.1
%aka melalui makalah ini !ami ingin mengetahui dan men*oba
memberikan gambaran terkait prinsip prinsip dasar pemikiran dan ajaran
sosial dan kebudayaan yang terkandung dalam serat *enthini.
%&NJ"#"N H&S%OR&S
Serat Centhinimerupakan sebuah karya sastra klasik "awa yang ditulis
pada tahun / % dengan*andrasangkala0Pakso Suci Sabdo Ji,atau tahun
"awa 1/2. Seorang ahli literatur "awa berkebangsaan elanda &r. 3h.
Pigeaud, dalam bukunya yang berjudul De Serat Tjabolang en de Serat
Tjentini(455) berpendapat bahwa karena isinya yang penting, kitab tersebut
dapat dianggap sebagai ungkapan ensiklopedik tentang adat-istiadat "awa.%akaSerat Centhini terkenal juga dengan sebutan 6nsiklopedi !ebudayaan
"awa.
!anjeng 7usti Prabu #dipati #nom amengkubuwono III dari !erajaan
Surakarta, yang bertahta pada tahun 28 9 25 % bergelar Sunan Paku
uwono : memprakarsai penulisan Serat 'enthini setelah mendapat teguran
dari ayahandanya, Paku uwono I:, karena hidupnya dinilai kurang teratur.
Penulisan kitab tersebut untuk menujukkan diri betapa banyak pengetahuan
dan kebijakan hidup yang dikuasainya. Selanjutnya beliau menunjuk #bdi
"urutulis $;g. $onggosutrasno dan dua ahli untuk membantu $;g.
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
3/23
&alam menyelesaikan karya tersebut $;g. $onggosutrasno diberi model
penulisan, yaitu Serat "atisworo. Serat ini merupakan kitab "awa klasik yang
ditulis pada tahun 1/ % pada jaman pemerintahan Paku uwono III ( 1/4 9
1 %).
erikut ini adalah pembagian tugas di antara ketiga pujangga tersebut
) $.;g. $onggosutrasno, ditugaskan menjelajah pulau "awa dimulai dari Surakarta
kearah utara menuju anyuwangi, kemudian kembali lagi melalui bagian selatan
2) $.;g.
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
4/23
diartikan sebagai kitab tembang yang memuat ajaran ilmu gaibC. ;amun
untuk selanjutnya !itab tersebut lebih dikenal dengan sebutan serat
'enthini, ;ama 'enthini tersebut diambil dari !ata *enthi yang artinya gadis
pelayan yaitu ;iken 3embangraras yang sangat setia.=
!andungan isi teksnya sangat berma*am-ma*am, men*akup semua
ilmu dan kawruh yang ada di Pulau "awa. !arena kandungan isi teksnya yang
demikian, Serat 'enthini sering disebut sebagai 6nsiklopedi !ebudayaan
"awa.
Poerbatjaraka menulis0
Serat Centhini itu memuat hal-hal yang amat berbagai-bagaimacamnya, seperti hal agama slam, hal ilmu, hal gending, hal tari, halbaik buruk hari, !al tembang "nyanyian#, hal masakan Ja$a, hal la$ak,hal pelacuran dan cerita dari setempat-setempat% Adapun cara
mengisahkan hal tersebut di atas sangatlah baiknya% &ang pela$ak jugasangat lucunya, yang berkenaan dengan pelacuran dikisahkan dengansepuas-puasnya% &ang berkenaan dengan ilmu keji$aan juga sampaitandas% Pendek kata, di antara kitabkitab Ja$a, Centhini itulah yangpaling mengagumkan%'
Istilah sastra "awa se*ara praktis diartikan sebagai suatu bentuk
akti@itas tulis menulis dari para pujangga "awa untuk mengungkap nilai nilai
dan pandangan hidup dalam lingkup budaya "awa. !ebudayaan ini memiliki
elemen-elemen yang bersiat pluralistik (majemuk) yang berakar pada etika,
agama-agama yang berkembang dalam masyarakat "awa. ;arasi ini
memperkuat argumen bahwa manuskrip dan tradisi lisan ;usantara sarat
dengan kandungan lo*al wisdom (kearian lokal). entuk teks dalam
manuskrip dan teks dalam tradisi lisan ini kemudian berubah dan berkembang
sesuai lingkungan geogra+s Damannya
Pertemuan etika, agama, terutama Islam dan kearian lokal masyarakat
"awa di atas menimbulkan suatu sintesa yang harmonis dan kemudian menjadi
prototipe dari Islam gaya "awa yang oleh 7eertD disebut sebagai $eligion o
"a@a dengan ragamnya yang dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu santri,
abangan, dan priyayi. &alam kaitan ini, aspek Islam sangat kental terdapat
5 "S.Poerwodarminto, C1 dalam partokusumo,44= ditulis ulang !uniasih Sukenti, ibid h. 1
6!uniasih Sukenti, ibid h. 1
7Poerbatjaraka dan 3ardjan adidjaja, !epustakaan &jawa (&jakarta0 &jambatan, 4C2), hlm. 5.
8
"unanah, !ajian %orosemantis 3erhadap Serat 'enthini, %illah :ol. ?, ;o. , #gustus 288, h.85
4
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
5/23
dalam budaya "awa, salah satunya terlihat pada akti@itas sastra. 7ambaran ini
mendeskripsikan mengenai proses Islamisasi budaya "awa (akulturasi budaya)
yang menimbulkan persinggungan dengan budaya lokal dan memun*ulkan
sintesa sebagai Islam "awa.#kulturasi budaya yang terjadi di "awa terekam
dan tergambar dengan jelas dalam Serat 'enthini.4
Serat ini disebut sebagai salah satu karya yang menggambaran
kesadaran masyarakat "awa akan pentingnya dialog dan perjumpaan sebagai
*ara untuk mempertahankan dan mengembangkan identitas dalam konteks
multikultural karena dalam serat ini digambarkan kisah perjalanan atau
pengelanaan dari 5 (tiga) putra-putri Sunan 7iri (yang adalah tokoh-tokoh
utama dalam Serat 'enthini) setelah kekuasaan 7iri dihan*urkan %ataram.8
&alam perjalanan itu hal yang berhubungan dengan dialog dalam keimanan
maupun intelektual terlihat dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut.
Serat 'enthini memiliki banyak @ersi. :ersi latin yang terbaik dan
terlengkap adalah Serat 'enthini Aatin, 2 jilid, dilatinkan oleh !amajaya,
diterbitkan oleh
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
6/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
7/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
8/23
) Hilsaat, mengulas perpaduan antara +lsaat "awa dengan +lsaat agama
Islam.
4) Ilmu gaib atau magis atau keajaiban, mengulas berbagai hal dan peristiwa
mistik.
8) !ejiwaan, menggambarkan berma*am-ma*am watak manusia.
) Ilmu senjata wesi-aji, ulasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
keris dan tombak.
2) Ilmu memelihara kuda, mengulas antara tanda-tanda kuda yang baik, *ara
mengendarai, dan sebagainya.
5) #smara, mengulas tentang berbagai kisah asmara.
/) !esenian, memuat berbagai bentuk kesenian antara lain0 seni tari, seni
suara, seni wayang, topeng, dan sebagainya.
C) Ilmu bangunan rumah, menguraikan tentang *ara pembuatan rumah,
bentuk, ukuran rumah dan bagian-bagiannya serta uraian mengenai bahan
kayunya, terutama kayu jaii (Tectona grandisA..).
=)bat-obatan dan penyakit, mengulas tentang berbagai jenis tumbuhan
bahan obat dan *ara membuat ramuan-ramuan obat tradisional guna
menyembuhkan beberapa penyakit yang diderita masyarakat.
1) Ilmu bumi, menguraikan berbagai bentuk keindahan alam dan gejala-
gejala alam yang mempengaruhi kehidupan,
) ewan, mengetengahkan keanekaragaman jenis hewan baik yang telah
diternakkan maupun yang masih liar.
4) 3umbuh-tumbuhan, membahas keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan,
*ara penggunaan dan pemanaatannya.
28) Pertanian, mengulas berbagai bentuk usaha pertanian, seperti *ara
ber*o*ok- tanam, jenis tanaman budidaya dan hasil usaha pertanian
lainnya.
2) Primbon, menguraikan berbagai hal yang berkaitan dengan berma*am-
ma*am perhitungan dan tanda-tanda alam berikut pemaknaannya.
22)!esenangan dan pertunjukan, meliputi berbagai permainan dan
pertunjukkan rakyat.
25) 'eritera, menguraikan berbagai kisah, dongeng dan hikayat.
8
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
9/23
2/) 3ata-*ara ritual seperti dalam pernikahan, pertanian, ruwatan, sesaji, dan
sebagainya.
2C) Pendidikan, menguraikan antara lain pendidikan pre-natal, post natal,
religi, etika, dan pendidikan sosial.
2=) 3ipe-tipe manusia, menguraikan tentang berbagai tipe dan siat manusia.
21) Ilmu hitam, mengulas berbagai ilmu kekebalan tubuh, sirep, dan
sebagainya.
2) Ilmu-ilmu lain yang dikategorikan sebagai ilmu *ampuran diantaranya
mengulas tentang warok, poligami, dan lain-lain.
!arena isinya mengandung berbagai bidang ilmu, maka Serat Centhini
merupakan kitab "awa yang dianggap sebagai sumber ilmu kebudayaan "awa
sekaligus merupakan sumber ilham atau inspirasi. &ikatakan sebagai sumber
ilham karena para peminatSerat Centhinidi masa lampau tidak sedikit yang
mengutip sebagian isinya dengan memberi ma*am-ma*am judul, seperti
Amongrogo, Tunjungbang Jurangjangkung dan lain-lain. Selain itu juga
banyak kitab "awa yang penulisannya diilhami oleh Serat Centhini, seperti
penulisan kitab+iti ani, Pepali *i Ageng Selo, Purnaning Panandhangdan
lain-lain.
SR"% CN%H&N& !"N KH&!#P"N SOS&"$ '#!"(" )"S("R"K"%
J"*"
Falsa+ah hidup
!ondisi kehidupan manusia pada masa tersebut sangat ditentukan oleh
alsaah kehidupan, agama, dan ilmu pengetahuan tentang alam sekitarnya.
!etiganya bagi masyarakat "awa merupakan tiga aspek yang saling berkaitan
satu sama lain serta mendominasi tata *ara kehidupan mereka. leh karena
itu ketiga aspek tersebut mempengaruhi pandangan hidup dan sikap hidup
masyarakat "awa. Se*ara teoritis pandangan hidup adalah suatu anggapan
terhadap segi-segi kehidupan yang tidak berkaitan dan tanpa latar belakang
kebudayaan, sementara sikap hidup adalah suatu tindak laku yang berkaitan
bahkan mungkin didasarkan pada anutan terhadap agama, adat, kebudayaan,
dan mungkin juga pada watak bangsa/. Aebih konkrit orang "awa memandang
14
astoni S, Seni dan udaya "awa, (Semarang0 I!IP Semarang Press442)
9
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
10/23
dunia ini bukan sesuatu yang abstrak, melainkan sebagai sesuatu yang konkrit
sebagai sarana dalam usahanya untuk berhasil dalam menghadapi masalah-
masalah kehidupan. Sikap orang "awa terhadap dunia luar dialami sebagai
suatu kesatuannuminus antara alam, masyarakat, dan adi kodrati (roh) yang
keramat, yang dilaksanakan dalam ritus. Sehingga pada hakikatnya orang
"awa memandang bahwa tidak ada perbedaan antara sikap religius, sikap
terhadap alam, serta interaksi sosial di tengah-tengah masyarakatC.
>raian berikut akan menunjukkan bagaimana pandangan hidup
masyarakat "awa pada akhirnya disebut sebagai*eja$en, yang nilai-nilainya
banyak mempengaruhi sikap hidup masyarakat "awa di mana dalam
kehidupan rohaninya benar-benar berupaya men*ari dasar awal segala
sesuatu=.
Keperayaan
Seperti yang tersurat dalam Serat Centhini, terdapat empat
keper*ayaan yang saling melengkapi dalam keaidupan masyarakat, yaitu
aliran keper*ayaan terhadap dewa-dewa, agama udha, agama indu dan
agama Islam1. Pada akhir abad ke ?:III hampir seluruh pulau "awa memeluk
agama Islam dengan pusat-pusat Islam tertua berada di daerah pesisir utara.
;amun demikian *orak agama indu masih terasa, terutama di daerah
pedalaman dan keraton. !enyataan yang terjadi, walaupun sang raja
beragama Islam, namun tetap masih kuat menjalankan tradisi kejawen dan
agama indu. Sebagai *ontoh bentuk kesenian yang berkembang pada masa
itu seperti wayang, tari-tarian, gamelan, dan bentuk kesenian lainnya masih
bernaaskan agama indu dan tradisi kejawen.
!eempat keper*ayaan yang ada dengan segala ajarannya terasa kental
mewarnai kehidupan masyarakat pada masa tersebut. !ondisi demikian
dimungkinkan karena banyak aspek-aspek di mana keempatnya memiliki
persepsi yang sama tentang0 bagaimana posisi dan status manusia di dunia,
bagaimana menjaga hubungan baik di antara sesama, dan bagaimana
15Suseno (4C) dalam tulisan astoni (442) , ibid
16ratawijaya 3..,engungkap dan engenal udaya Ja$a, ( "akarta0 Pradnya Paramita,441)
17Partokusumo, 4, ibid
18
astoni S. 442, ibid
10
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
11/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
12/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
13/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
14/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
15/23
membantu pekerjaan bertani seperti penanaman padi, menyiang, panen dan
pekerjaan ringan lainnya. Selain itu ada juga kaum wanita yang menambali
penghasilan keluarga dengan berjualan di pasar tradisional. Sedangkan tugas
para pria umumnya adalah bekerja mengolah sawah dan pekerjaan-pekerjaan
berat lainnya.
"dat-istiadat
#dat-istiadat yang berlaku di tengah masyarakat juga merupakan
sebagian *erminan pandangan dan sikap hidup masyarakat "awa. Selain
berusaha untuk men*iptakan kerukunan, nilai yang menyolok adalah
kesadaran untuk menghormati orang yang dituakan, baik dalam kaitannya
dengan usia maupun status sosial masyarakat. Penghormatan tersebut
tereJeksi dalam berbagai perilaku, misalnya pemberian nama sebutan dan
gelar, penghormatan terhadap arwah leluhur dalam bentuk berbagai ritual
dan pemberian sesaji, tata-*ara dalam berbi*ara, berbahasa, dan bertindak,
dan sebagainya.
;ilai lain yang tetap terpelihara hingga masa sekarang adalah adanya
keyakinan bahwa alam terdiri atas berma*am kekuatan yang hidup
berdampingan dan saling mempengaruhi, baik pengaruh baik maupun tidak
baik. >ntuk itu perlu adanya ritual-ritual tertentu untuk menjaga
keseimbangan dalam alam agar semua yang dilakukan dapat berjalan baik
dan mendatangkan keselamatan. !eyakinan ini termaniestasi dalam berbagai
tradisi ritual dalam masyarakat, antara lain ritual daur hidup, pemberian
sesaji sebelum melaksanakan suatu kegiatan, pemberian sesaji se*ara
berkala, pemberian sesaji untuk suatu permohonan atau penolak bala, dan
sebagainya.
!eramahan dan keakraban dalam menerima tamu merupakan salah
satu tradisi yang tersirat dalam Serat 'enthini. 3amu dianggap sebagai
seorang yang mendatangkan berkah sehingga perlu diperlakukan dengan
baik, melalui bentuk penyambutan dan penyajian hidangan yang layak. 3radisi
lainnya adalah hidup bergotong royong, tradisi makan dan minum, kesenian,
dan berbagai bentuk simbolisme. Se*ara terperin*i adat istiadat masyarakat
"awa yang tersurat dalam Serat Centhiniadalah0
15
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
16/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
17/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
18/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
19/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
20/23
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
21/23
magi, religi, dan ilmu pengetahuan ber*ampur-aduk dan hidup berdampingan
dengan damai di tengah masyarakat "awa. >nsur-unsur tersebut saling
mempengaruhi dan akhirnya menjadi tradisi yang hidup subur dan kekal
dalam kehidupan orang "awa. al ini merupakan perpaduan antara
peninggalan paham-paham prasejarah (mitologi, animisme, dinamisme)
dengan kemajuan pola pikir dan pengetahuan masyarakat "awa selanjutnya.
entuk-bentuk simbolisme tersebut tampak dominan dalam berbagai
aspek kehidupan, baik aspek religi, tradisi, maupun kesenian. 'ontoh dalam
aspek religi adalah dalam pemujaan terhadap arwah nenek moyang, mereka
akan mempersembahkan sesaji, membakar kemenyan atau wewangian lainnya
seperti dupa dan ratus yang diasumsikan sebagai aroma kegemaran roh-roh
tersebut.
Sebagai *ontoh simbolisme dalam aspek tradisi adalah rangkaian
upa*ara pernikahan adat "awa. &alam rangkaian upa*ara tersebut dari awal
hingga akhir penuh diwarnai dengan berbagai perlambang yang mengandung
maksud dan tujuan tertentu. &emikian juga berbagai perlengkapan, hiasan,
dan sesaji yang digunakan mempunyai makna tertentu pula. %isalnya
penggunaan janur kuning memberikan perlambang suka*ita, selain kata
GjanurG sendiri mengandung unsur suku kata GnurG yang bermakna G*ahayaG,
sehingga diharapkan akan mendatangkan suka*ita dan terang bagi
sekelilingnya. !emudian bahan sesaji berupa cengkir gading43 bermakna
Gken*enging pikirG, sehingga diharapkan kedua mempelai memiliki Gkemauan
yang kerasG dalam men*apai tujuan.
Sedangkan simbolisme dalam bidang kesenian ter*ermin dalam seni
wayang. &alam proses pementasan wayang, dari sebelum pergelaran hingga
pertunjukkan berlangsung, terdapat tindakan-tindakan simbolis yang
dilakukan berbagai pihak yang terlibat. %isalnya dalam menyiapkan sesaji
oleh penanggap (yang mempunyai hajat), atraksi oleh dalang selama
pertunjukkan, atraksi oleh para penabuh gamelan dan sinden, dan tindakan
para pen*ipta yang telah menghasilkan wayang. Sebagai penjelasannya
adalah, sebelum pertunjukkan wayang biasanya disediakan sesaji dengan
maksud agar pertunjukkan berjalan lan*ar. !emudian tindakan simbolis
30
buah kelapa gading yang masih muda
21
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
22/23
lainnya di*erminkan dari berbagai aba-aba yang diberikan dalang pada para
penabuh gamelan, juga berbagai tindakan terhadap wayang-wayangnya.
Selain itu tindakan simbolis lain adalah respon para penabuh gamelan dan
sinden yang mengumandangkan musik atau lagu sesuai dengan permintaan
dalang. 3indakan simbolis terakhir adalah yang dilakukan oleh para pen*ipta
wayang tersebut, dituangkan melalui berbagai bentuk wajah, bagian tubuh,
dan riasan wayang yang memberikan makna watak tertentu. Sedangkan
dalam seni tari, tindakan-tindakan simbolis tentu saja diungkapkan melalui
rangkaian gerak tari. Sebagai *ontoh adalah dalam kesenian tayuban, yang
merupakan tarian yang menggambarkan atau mengharapkan kesuburan baik
dalam hal pertanian maupun dalam hal kemampuan memiliki keturunan.
&ari berbagai tindakan simbolisme tersebut, makna yang tersirat
adalah menggambarkan hubungan antara manusia dengan Pen*iptanya,
manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam seisinya, termasuk
juga dunia para arwah nenek moyang.
KS&)P#$"N
. Serat 'enthini merupakan karya sastra klasik "awa yang penting, dengan
aspek-aspek multidisipliner yang mereJeksikan kehidupan masyarakat
"awa pada sekitar awal abad ?I?. >raian-uraian dalam kitab ini mengupas
aspek- aspek +lsaat, agama, sosial, budaya, pendidikan, psikologi,
sumberdaya alam hayati dan lingkungan.
2. %asyarakat "awa memandang kehidupan sebagai suatu hubungan @ertikal
dan horisontal, dengan prinsip hidup saling menghormati dan bergotong-
royong. #lam dan lingkungan diyakini merupakan suatu sistem yang terdiri
dari Pen*ipta dan berbagai *iptaan sehingga keselarasan dan
keseimbangannya perlu selalu diupayakan.
5. Pada masa sekarang keberadaan Serat Centhini sebagai salah satu
literatur klasik "awa belum dikenal luas oleh masyarakat, terutama oleh
generasi muda dan kelompok-kelompok etnis lainnya. !endala yang
dihadapi selain masalah bahasa adalah ketidak-tahuan masyarakat tentang
luasnya inormasi budaya masa lalu yang terangkum dalamSerat Centhini,
yang sebenarnya layak untuk digali dan dikaji potensi pengembangannya.
22
8/9/2019 Serat Centini Sosial Jawa
23/23
!endala lain adalah kurangnya minat generasi muda untuk mendalami
bahasa dan sastra daerah, disamping kemajuan pola pikir masyarakat yang
juga disertai dengan kemajuan teknologi, pergeseran norma yang berbeda
yang terjadi jika dibandingkan dengan masa penulisan Serat Centhini%
S6!I#;
23
Top Related