septi amy aif.doc

32
PAPER KEWIRAUSAHAAN “Puzzle Edukasi” Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Dosen Pengampu : Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si Disusun Oleh : Amy Mukaromatun L (K2312005) Annisa Indah Fitriyani (K2312008) Septika Rahmawati (K2312065) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Transcript of septi amy aif.doc

Page 1: septi amy aif.doc

PAPER KEWIRAUSAHAAN

“Puzzle Edukasi”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si

Disusun Oleh :

Amy Mukaromatun L (K2312005)

Annisa Indah Fitriyani (K2312008)

Septika Rahmawati (K2312065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: septi amy aif.doc

KATA PENGANTAR

Puju syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan paper ini yang berjudul

”Puzzle Edukasi”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausaahan

Universitas Sebelas Maret Surakarta 2013.

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mendapat bimbingan,

pengarahan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Jumiyanto Widodo, S.Sos., M.Si selaku Dosen mata kuliah Kewirausahaan.

2. Kakak tingkat yaitu mahasiswa – mahasiswa Pendidikan Fisika tahun 2011.

3. Semua pihak yang sudah mendukung dan memberi motivasi serta bimbingan baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan penulis terima dengan

senang hati, agar di lain kesempatan penulis dapat membuat paper yang lebih baik.

Penulis berharap semoga paper ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan

bagi kita.

Surakarta, 08 September 2013

Penulis

Page 3: septi amy aif.doc

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................i

Halaman Kata Pengantar............................................................................................ii

Halaman Daftar Isi.....................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN.........................................................................................

I.1 Latar Belakang..........................................................................................

I.2 Rumusan Masalah.....................................................................................

I.3 Tujuan.......................................................................................................

BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................................

II.1 Pentingnya Mainan Edukatif terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Anak...........................................................................................................

II.2 Tujuan yang Ingin Dicapai.........................................................................

II.3 Diskripsi Usaha..........................................................................................

II.4 Ruang Lingkup Usaha................................................................................

II.5 Proses Produksi Mainan Edukatif dari Kayu.............................................

II.6 Rencana Pemasaran....................................................................................

II.7 Arti Penting bagi Diri dan Lingkungan......................................................

II.8 Besar (%) Ketercapaiannya (Perhitungan Cost & Perkiraan BEP)............

II.9 Analisis SWOT..........................................................................................

II.10 Pihak – Pihak yang Mampu Mempengaruhi Tercapainya Tujuan...........

BAB III. PENUTUP...................................................................................................

Page 4: septi amy aif.doc

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini, kita sering melihat mayoritas anak kecil lebih suka bermain dengan

mainan yang modern dan serba menggunakan gadget, seperti : laptop, tablet, ipad,

smartphone, dan lain – lain namun sebenarnya benda – benda tersebut belum pantas

untuk diberikan kepada anak – anak. Mengapa demikian?

Pada dasarnya, mainan adalah benda yang tak terpisahkan dari anak-anak. Dunia

bermain memang dunia mereka, sebagai orang tua, saudara, ataupun guru sudah

selayaknya kita memilihkan mainan yang tepat untuk anak – anak. Manusia mencapai

peradaban yang maju dengan menggunakan kecerdasannya, dan uniknya otak

mengalami perkembangan luar biasa hanya 2 tahun sejak dilahirkan.

Selain itu, pada rentang usia 0-5 tahun daya eksplorasi anak-anak berkembang

dengan sangat pesat. Anak akan mulai menyerap dan menerima segala informasi yang

didapatnya pada tingkat tertinggi dalam sepanjang hidupnya. Masa golden age tersebut

tidak akan terulang, karena itu balita sangat perlu stimulasi lewat mainan sederhana

yang edukatif. Stimulasi yang diterima anak pada masa golden age akan berpengaruh

besar pada kecerdasan, kreativitas, dan perilaku anak pada usia dewasanya.

Berbagai penelitian membuktikan, bermain merupakan stimulasi efektif dalam

menunjang pertumbuhan optimal anak. Psikolog Jerome Bruner dan Brian Sutton-

Smith, yang meneliti perkembangan aspek kognitif manusia mengatakan, bermain

menghasilkan atmosfer santai, sehingga anak dengan mudah belajar berbagai cara untuk

mengatasi masalah ketika bermain. Menurut keduanya, pada saat bermain, anak sering

terlibat dalam proses pemecahan masalah. Jadi pemilihan mainan sangat penting agar

manfaatnya optimal.

Sebagai alat untuk bermain, pemilihan mainan dan juga materi bermain

sangatlah penting agar manfaatnya optimal. Mainan melimpah tak ada gunanya jika

Page 5: septi amy aif.doc

mainan tersebut tidak memiliki nilai edukatif. Artinya, mainan tersebut memberikan

kesenangan bermain sekaligus manfaat belajar atau keterampilan tertentu.

Salah satu bahan baku yang banyak digunakan oleh industri mainan di Indonesia

adalah kayu olahan. Sifat kayu seperti kemudahan dalam proses pengerjaannya, awet,

dan aman dalam penggunaanya karena tidak mengandung zat kimia yang berbahaya,

merupakan faktor-faktor yang menyebabkan kayu dipilih sebagai bahan baku mainan

anak. Disamping itu, produk mainan kayu juga memiliki peminat yang cukup tinggi

khususnya produk mainan kayu yang memiliki nilai edukasi atau disebut juga dengan

mainan edukatif dari kayu.

Oleh karena itu, kami akan merencanakan berwirausaha di bidang

pengembangan mainan edukatif bagi anak - anak yaitu berupa puzzle yang terbuat dari

kayu, cat dan bahan – bahan yang aman bagi anak – anak. Kami memilih anak – anak

usia sebagai target pemasaran karena mereka memerlukan puzzle ini sebagai salah satu

media penunjang dalam pertumbuhan dan perkembangan.

Untuk lebih jelasnya, usaha mainan edukatif akan dibahas dalam paper ini yang

berjudul “Puzzle Edukasi”.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan

masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pentingnya mainan edukatif ini terhadap pertumbuhan dan

perkembangan anak?

b. Bagaimana proses berwirausaha di bidang pengembangan mainan edukatif ?

c. Bagaimana usaha untuk menarik minat konsumen agar membeli Puzzle Edukasi

ini?

Page 6: septi amy aif.doc

I.3 Tujuan

Tujuan dari usaha “Puzzle Edukasi” , yaitu :

a. Menginformasikan kepada orang tua dan guru tentang pentingnya mainan

edukatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

b. Mengetahui proses berwirausaha di bidang pengembangan mainan edukatif.

c. Menarik minat konsumen agar membeli Puzzle Edukasi.

Page 7: septi amy aif.doc

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pentingnya Mainan Edukatif terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Anak

Dunia anak-anak memang sangat lekat dengan mainan (Toys) dan hiburan. Tak

sedikit orang tua yang berusaha melakukan apa saja demi kebahagiaan buah hatinya.

Seiring perkembangan dunia anak yang semakin maju, mainan untuk anak-anak

semakin beraneka ragam. Memberikan mainan adalah salah satu cara yang dilakukan

para orang tua. Meski bertujuan untuk membahagiakan anak, orangtua juga harus

memahami dan menyeimbangkan antara kebutuhan dan apa yang diinginkan anak,

karena tak semua keinginan baik untuk perkembangan fisik maupun psikis anak. Mulai

dari mainan tradisional sampai mainan import sudah menyebar hampir di seluruh

Indonesia. Salah satu mainan yang sangat menjamur dan banyak diminati adalah

mainan edukatif yang terbuat dari kayu. Mainan edukatif adalah jenis mainan yang

besifat edukatif atau dapat memenuhi syarat sebagai perangsang bagi anak untuk

terjadinya proses belajar anak. Mainan edukatif yang baik adalah yang dapat

mengembangkan totalitas kepribadian anak, bukan karena kelucuan atau kebagusannya.

Suatu mainan dapat dikatakan sebagai mainan edukatif bila memiliki kategori

sebagai berikut, diantaranya adalah:

1. Merangsang kemampuan dasar pada balita dan alat mainan yang memang sengaja

dibuat untuk anak balita.

2. Memberikan stimulasi yang lebih beragam bagi anak dengan berbagai variasi mainan.

3. Melatih anak dalam problem solving, misalnya dalam mainan puzzle, anak diminta

untuk menyusun potongan-potongannya menjadi utuh.

4. Melatih konsep-konsep dasar anak lewat alat mainan, anak dilatih untuk

mengembangkan kemampuan dasarnya, seperti mengenal bentuk, warna, besaran,

juga melatih motorik halus.

5. Melatih ketelitian dan ketekunan anak, dengan mainan edukasi, anak tak hanya

sekedar menikmati tetapi juga dituntut untuk teliti dan tekun ketika mengerjakannya.

Page 8: septi amy aif.doc

6. Merangsang kreativitas anak, mainan edukatif ini mengajak anak untuk selalu kreatif

lewat berbagai variasi mainan yang dilakukan. Bila sejak kecil anak terbiasa untuk

menghasilkan karya, lewat mainan rancang bangun mainan kayu misalnya, kelak dia

akan lebih berinovasi untuk menciptakan suatu karya, tidak hanya mengekor saja.

Adapun hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membeli mainan edukatif dari

kayu, di antaranya, sesuaikan dengan umur anak, sesuaikan dengan minat anak, dan

perhatikan kualitas mainan.

(i) Kesesuaian dengan Umur Anak

Mainan edukatif biasanya memang dibuat sesuai dengan umur anak, sehingga

mainan tersebut dapat membantu perkembangan anak. Untuk umur 0 – 7 bulan biasanya

anak masih sangat senang dengan oralnya, yaitu dengan memasukan sesuatu

kemulutnya untuk digigit-gigit, bentuknya bisa apa saja baik jari-jarinya, baju, dan

sebagainya. Disinilah ibu harus mengawasi apa saja yang ia gigit. Pada masa ini mainan

yang cocok adalah mainan yang aman dan lembut yang mudah digigit namun tidak

mudah rusak. Sebaiknya mainan bersertifikasi non toxic dan biasanya bermerk serta

harganya cukup tinggi. Umur 8-12 bulan sudah dapat diberikan mainan kayu, biasanya

mainan yang mendukung motorik kasar. Seperti hammer set, Geo sorter bentuk

sederhana dan lain lain. Sedangkan untuk umur di atas 1 tahun dapat mulai divariasikan

untuk mainannya, 1 tahun dapat diberikan kotak pos atau geo sangkar dan block yang

besar.

Umur 2 tahun, diberikan wiregame, geo basic, dan puzzle yang memiliki

potongan besar dan mudah. Adapun ketika anak berumur 3 tahun akan banyak memiliki

pilihan mainan dengan tingkat kesulitan yang bervariatif, biasanya anak akan lebih

bosan dengan puzzle gambar. Oleh sebab itu lebih baik orang tua memberikan puzzle

dengan warna warna yang berbeda dan pilihan yang banyak

(ii) Kesesuaian dengan Minat Anak

Setiap anak memiliki pribadi yang berbeda-beda. orang tua harus jeli Dalam

memilih mainanyang sesuai dengan minat anak. Hal ini sangat berpengaruh pada pol a

pikir anak, emosional, dan tumbuh kembang otak anak11. Mainan itu harus mendukung

perkembangan anak. Berkaitan dengan minat anak, 10 Artikel yang terdapat pada toko

Page 9: septi amy aif.doc

piembiey toys. maka mainan bayi/anak seharusnya dapat memberi kepuasan secara

emosional

Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui minat dari anak adalah dengan

mengenali sifat-sifat anak anda dengan lebih dalam. Cari tahu apa yang menjadi hobi

mereka, kemudian temukan mainan yang cocok untuk merek, atau bisa dengan cara

memberikan kesempatan kepada mereka untuk memilih mainannya sendiri

(iii) Kualitas Mainan

Mainan edukatif tersedia dengan berbagai macam bahan. Untuk pemilihan

mainan edukatif yang terbuat dari kayu, orang tua harus lebih waspada dalam hal

penggunaan cat. Pastikan bahan-bahan dan cat tidak mengandung bahan kimia

berbahaya. Cat yang aman untuk anak adalah cat non toxic dan sebaiknya yang ramah

lingkungan, yaitu menggunakan cat berbahan dasar air atau dikenal dengan water

base paint.

Mainan kayupun tergolong mainan yang memiliki harga tinggi. Hal ini

disebabkan karena mainan kayu adalah produk yang tergolong handmade atau barang

kerajinan yang diproduksi oleh tangan-tangan trampil sehingga membutuhkan waktu

yang cukup lama.

II.2 Tujuan yang Ingin Dicapai

1) Menginformasikan kepada orang tua mengenai mainan edukatif yang sangat

bermanfaat bagi anak dalam usia golden age.

2) Menciptakan mainan yang edukatif dengan harga terangkau dan memanfaatkan

kayu yang merupakan sumber daya alam yang banyak tersedia di Indonesia.

3) Membuka lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi jumlah

pengangguran.

4) Mengembangkan potensi yang dimiliki manusia di bidang kewirausahaan

sehingga terbentuk pribadi yang berjiwa mandiri, entrepreneurship dan kreatif.

II.3 Diskripsi Usaha

Mainan kayu biasanya memiliki nilai edukatif karena mainan kayu merupakan

mainan yang sederhana yang bisa mendorong anak-anak untuk menggunakan imaginasi

Page 10: septi amy aif.doc

mereka, puzzle kayu mendorong perkembangan kognitif dan juga mengembangkan

kemampuan motorik mereka. Kualitas dari mainan kayu edukatif harus sangat

diperhatikan karena kualitas yang dimiliki mainan eduktif ini tidak semua sama di

setiap produsen mainan. Mulai dari kualitas bahan (kayu) dan cat (cat non toxic).

Produk yang kami hasilkan ini berupa puzzle yang terbuat dari bahan yang aman

serta diproduksi secara baik dengan memenuhi prosedur yang ditetapkan, kami

senantiasa menjaga kualitas  produk yang bagus dan di segani konsumen. Sehingga,

konsumen puas dengan produk puzzle kami,karena konsumen sangat berpengaruh bagi

perkembangan usaha kami, apabila kepuasan konsumen kurang maka itu akan

berdampak negatif bagi penghasilan dan perkembangan usaha ini.

II.4 Ruang Lingkup Usaha

Ruang lingkup lingkup usaha “Puzzle Edukasi” ini kami rancang dengan

sebaik mungkin karena semua itu bisa berpengaruh terhadap maju mundurnya usaha

kami ini, maka dari itu kami berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk

konsumen. Usaha kami terletak di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah. Lokasi

produksi tersebut sudah memenuhi persyaratan berdirinya sebuah perusahaan, karena

tidak terlalu jauh dari pemasok bahan baku dan akses transportasi menuju lokasi

usaha sudah lancar serta dekat dengan pemukiman penduduk.

Target dari produk yang kami kembangkan ini yaitu anak – anak yang berasal

dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas, oleh karenanya kami

membuka usaha ini di wilayah Kota Semarang yang tidak lain merupakan Ibu kota

provinsi Jawa Tengah dengan kepadatan penduduk yang tinggi serta pendapatan

perkapita yang baik. Selain itu Semarang juga merupakan kota dengan minat

pendidikan yang tinggi terbukti dengan banyak berdirinya lembaga – lembaga

pendidikan di kota ini sehingga produk kami yang berupa “Puzzle Edukasi” ini dapat

menunjang sarana pendidikan anak – anak terutama pada masa golden age.

Page 11: septi amy aif.doc

II.5 Proses Produksi Mainan Edukatif dari Kayu

Teknologi produksi dalam usaha “Puzzle Edukasi” dari kayu merupakan

gabungan antara teknologi sederhana dengan teknologi semi modern. Teknologi

sederhana terlihat dari penggunaan peralatan yang dikerjakan secara manual dengan

tenaga manusia. Teknologi semi modern tercermin dalam penggunaan peralatan yang

digerakkan dengan mesin listrik, meskipun masih dalam kendali. Pekerja bukan

komputer. Pekerjaan dalam industri ini mengandalkan gabungan antara keterampilan

tangan pekerja, baik dalam menggunakan peralatan sederhana atau manual maupun

dalam mengoperasikan peralatan semi modern. Dengan demikian tingkat keahlian

tenaga kerja menjadi faktor yang kritikal untuk menghasilkan produk mainan edukatif

dari kayu yang berkualitas baik.

Peralatan yang digunakan dapat dikelompokkan ke dalam beberapa peralatan

mekanis dengan bantuan tenaga listrik dan peralatan manual yang dapat dilihat pada

Tabel. Penggunaan peralatan dalam industri ini memerlukan keterampilan serta keahlian

pekerja produksi, baik dari segi pengoperasian alat maupun kemampuan membuat

bentukan kayu dengan ketelitian tinggi secara manual.

Tabel Mesin-mesin dalam proses pembuatan mainan edukatif dari kayu

NO Mesin Fungsi

1

2

3

4

5

6

7

Cutting machine

Scroll saw

Planner

Borer

Sander

Mesin

Mesin bubut

mesin ini digunakan untuk memotong kayu atau mdfsesuai

dengan ukuran mainan yang diproduksi

mesin ini berfungsi untuk membentuk mainan sesuai pola

yang diinginkan

mesin ini duganakan untuk menyerut komponen mainan

edukatif dari kayu

mesin ini berfungsi untuk melubangi mainan

mesin ini untuk mengamplas, dimana fungsi dari amplas

adalah menghaluskan hasil potongan dan permukaan mainan

profil mesin ini digunakan untuk membuat profil pada

mainan edukatif dari kayu

mesin ini berfungsi untuk membuat bentuk-bentu

tertentu pada komponen mainan edukatif dari kayu

Page 12: septi amy aif.doc

Proses pembuatan “Puzzle Edukasi” dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu

pembuatan design dan pembahanan, pemotongan, pengampelasan, pewarnaan,

perakitan, dan pengepakan. Proses produksi dimulai dengan pemberian design puzzle

berupa ukuran, warna, dan bentuk mainan edukatif kepada para pekerja produksi oleh

Kepala produksi. Bahan baku berupa kayu diserut terlebih dahulu untuk memperoleh

ketebalan komponen yang diinginkan, sebelum dipotong dengan menggunakan cutting

machine, atau scroll saw, sehingga menjadi ukuran panjang dan lebar komponen

mainan edukatif yang akan diproduksi. Proses berikutnya komponen mainan edukatif

dilubangi dengan borer terlebih dahulu atau bisa langsung dihaluskan dengan

menggunakan sander dan amplas manual, tergantung design mainan yang telah dibuat.

Setelah dilakukan pengamplasan maka dilakukan penutupan poripori dengan

menggunakan sanding, penutupan pori-pori ini bisa menggunakan sanding natural untuk

menghsilkan komponen mainan edukatif dengan warna natural, atau sanding dengan

menggunakan warna dasar putih untuk mainan edukatif yang akan diberi solid color.

Pemilahan produk dilakukan untuk mengelompokan komponen berdasarkan warna yang

akan diberikan pada proses pengecatan. Setelah sanding kering, kayu diamplas kembali

dengan menggunakan amplas halus agar debu, kotoran dan permukaan produk atau

komponen produk menjadi halus. Selanjutnya komponen produk diberi warna sesuai

dengan design yang telah dibuat. Setelah proses pewarnaan atau pengecatan komponen

produk kemudian di cek mutunya agar memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh

perusahaan. Komponen produk yang telah memenuhi standar dirakit menjadi mainan

yang utuh, proses terakhir adalah proses pengepakan ke dalam plastik.

II.6 Rencana Pemasaran

Pemasaran itu sendiri merupakan usaha untuk mencari, menemukan dan

mempertahankan konsumen. Strategi pemasaran yang utama adalah mencari

kepuasan konsumen. Dalam setiap usaha, bagian produksi dan pemasaran harus

seimbang, karena apabila pemasaran tidak berjalan dengan baik akan terjadi

penumpukan hasil produksi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian, mengingat produk

mainan ini mudah rusak oleh karena itu, kami harus bisa memasarkan hasil produksi

dan mencari pelanggan. Kegiatan pemasaran ini dilakukan dengan cara:

Page 13: septi amy aif.doc

(i) Penetapan Harga

Harga yang kami tetapkan untuk tiap unit produknya berbeda – beda tergantung

dengan biaya produksi, namun harga tersebut kami sesuaikan dengan konsumen

tingkat menengah yang tidak lain merupakan target pemasaran.

(ii) Pelaksanaan Distribusi

Produk dari usaha kami memerlukan pendistribusian karena produk yang kami

jual ini khusus untuk anak – anak sehingga kami membutuhkan agen untuk

mendistributorkan langsung ke lokasi yang ditempati oleh anak – anak

misalnya PAUD, TK, Kelompok Bermain, dll.

(iii) Promosi/Iklan

Untuk promosi produk, kami akan memanfaatkan media iklan serta penjualan

melalui internet. Media ini sekarang banyak diminati karena terbukti sangat

efektif dalam memasarkan produk. Kami menjual produk melalui blog atau

bahkan di situs jaring sosial seperti facebook dan twitter. Dengan mengambil

gambar hasil produksi kami tersebut dan menguploadnya ke situs jejaring sosial.

Mungkin tidak langsung ada yang membeli. Masih banyak yang hanya sekedar

bertanya. Tapi kita tidak perlu berkecil hati. Yakinlah suatu ketika orang pasti

akan tertarik. Syaratnya barang tersebut unik, disain menarik dan rapi. Untuk

mengefektifkan biaya iklan, promosi produk juga dilakukan dengan cara :

Pameran kerajinan atau bazar. Karena itu, kami perlu cari info

sebanyak-banyaknya tentang waktu dan tempat diselenggarakannya

suatu pameran atau bazar.

Arisan dan perkumpulan. Kami dapat membawa produk ke arisan atau

perkumpulan, seperti pengajian, pertemuan orangtua di sekolah, dan

lain-lain. Dengan demikian akan lebih mempermudahkan promosi

produk sebab para orang tua secara langsung dapat tertarik untuk

membeli produk tersebut untuk buah hatinya.

Menitipkan di toko mainan maupun di toko alat tulis. Biasanya sistem

yang berlaku adalah titip jual. Jadi barang akan dibayar jika sudah laku.

Page 14: septi amy aif.doc

(iv)Pengembangan Produk

Untuk perencanaan pengembangan hasil produk dalam usaha yang kami rintis

ini, kami senantiasa berinovasi dalam berbagai macam produk. Inovasi ini kami

sesuaikan dengan trend saat ini yang sedang diminati oleh anak – anak

tentunya, misalnya saja trend karakter angry bird, spongebob, dll. Hal – hal

semacam itu kami sajikan secara menarik pada puzzle produk kami, dengan

demikian anak – anak pun tertarik untuk memainkan puzzle tersebut. Selain itu,

kami juga akan mendaftarkan usaha ini agar mendapat NPWP sehingga

kewajiban kami membayar pajak kepada pemerintah dapat terlaksana dan dapat

meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk kami.

II.7 Arti Penting bagi Diri dan Lingkungan

A. Bagi Pemilik Usaha

1) Menjadi sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2) Dapat merealisasikan ide dan kreatifitas yang dimiliki menjadi produk

yang mendatangkan keuntungan.

3) Menjadi inspirasi bagi orang lain.

4) Memperluas jaringan kerja atau relasi sehingga usaha semakin lancar.

B. Bagi Orang Tua

1) Memiliki kehidupan yang lebih bahagia karena anak dapat tumbuh

kembang dengan baik.

2) Mengurangi rasa kekhawatiran dalam memilih mainan yang aman untuk

anak.

3) Memudahkan dalam pembentukan karakter anak sejak dini.

C. Bagi Anak – Anak

1) Melatih kemampuan motorik,

stimulasi untuk motorik halus diperoleh saat anak menjumput

mainannya, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya.

Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerak-

gerakkan mainannya, melempar, dan mengangkat.

Page 15: septi amy aif.doc

2) Melatih konsentrasi,

saat menyusun puzzle, , anak dituntut untuk fokus pada gambar atau

bentuk yang ada di depannya — ia tidak berlari-larian atau melakukan

aktivitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa

konsentrasi, bisa jadi hasilnya tidak memuaskan.

3) Mengenalkan konsep sebab akibat,

dengan memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar anak akan

memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang

lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke

dalam benda yang lebih kecil. Ini adalah pemahaman konsep sebab

akibat yang sangat mendasar.

4) Melatih bahasa dan wawasan,

alat mainan edukatif sangat baik bila dibarengi dengan penuturan cerita.

Hal ini akan memberikan manfaat tambahan buat anak, yakni

meningkatkan kemampuan berbahasa juga keluasan wawasannya.

5) Mengenalkan warna dan bentuk,

anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna. Ada benda

berbentuk kotak, segi empat, bulat dengan berbagai warna; biru, merah,

hijau, dan lainnya.

D. Bagi Masyarakat

1) Mengurangi jumlah pengangguran.

2) Membantu menyejahterakan kehidupan.

E. Bagi Pemerintah

Dengan rutin membayar pajak dapat menambah devisa negara.

II.8 Besar (%) Ketercapaiannya (Perhitungan Cost & Perkiraan BEP)

RANCANGAN BIAYA

1. Biaya Investasi

Pengadaan Aset Tetap

Sewa tempat usaha Rp 6.500.000,00

Alat pendukung produksi(paku,palu,gergaji,dsb) Rp 500.000,00

Cutting machine (second) Rp 5.000.000,00

Page 16: septi amy aif.doc

Scroll saw Rp 650.000,00

Planner Rp 230.000,00

Bor Rp 275.000,00

Strapless tembak (2 x Rp 45.000,00) Rp 90.000,00

Sander (1 x Rp 350.000,00) Rp 350.000,00

Mesin profil Rp 400.000,00

Mesin bubut Rp 8.000.000,00

Meja produksi (5 x Rp 80.000,00) Rp 400.000,00

Kursi kayu (5 x Rp 45.000,00) Rp 225.000,00

Notebook Rp2.300.000,00

Modem Rp 150.000,00

Printer Rp 350.000,00

Jumlah Rp 25.420.000,00

2. Biaya Produksi Per Bulan untuk kapasitas produksi 1200 unit

Balok Kayu (7 x Rp 250.000) Rp 1.750.000,00

Cat Impra Aqua 961 (5 x Rp 52.000,00) Rp 260.000,00

Cat Impra AL-9505 (5 x Rp 27.000,00) Rp 135.000,00

Cat Impra Creative Color ( 5 x Rp 20.000,00) Rp 100.000,00

Biaya Administrasi Rp 200.000,00

Biaya Transportasi Rp 500.000,00

Biaya Promosi (Iklan,brosur,dll) Rp 350.000,00

Penyusunan Laporan Rp 20.000,00

Gaji karyawan (5 x Rp 1.000.000,00) Rp 5.000.000,00

Jumlah Rp 8.315.000,00

Perincian Keseluruhan Anggaran Biaya kegiatan

1. Biaya Investasi Rp 25.420.000,00

2. Biaya Produksi Rp 8.315.000,00

Jumlah Rp 33.735.000,00

ANALISIS USAHA

Page 17: septi amy aif.doc

Biaya total dalam usaha pendirian Mainan Edukatif ini terdiri dari:

fixed cost dan variabel cost. Fixed cost (FC) merupakan aset tetap, dimana

jumlah yang dikeluarkan tidak tergantung pada jumlah barang yang diproduksi.

Fixed cost merupakan jumlah biaya semua peralatan yang bergerak. Aset yang

ada dalam usaha ini antara lain: sewa tempat usaha, alat pendukung produksi

(paku,palu,gergaji,dll), cutting machine (second), scroll saw, planner, bor,

strapless tembak, sander, mesin profil, mesin bubut, meja produksi, kursi kayu,

laptop, modem dan printer .

Sedangkan jumlah variabel cost atau biaya bergerak adalah jumlah biaya yang

digunakan yang besar kecilnya tergantung dari jumlah yang dihasilkan. Variabel

cost merupakan biaya operasional dalam usaha ini.

Modal Tetap (Fixed Cost)Modal tetap atau Fixed Cost adalah jumlah uang atau modal yang digunakan

untuk pengadaan aset tetap atau biaya investasi. Dalam usaha ini yaitu Rp

25.420.000,00

Biaya Penyusutan per Bulan

Biaya penyusutan per bulan = biaya investasi/12

= Rp 25.420.000,00/12

= Rp. 2.119.000,00 atau Rp. 2 . 119.000,00/bulan

Biaya ProduksiBiaya produksi = (Biaya produksi + Biaya investasi) : Kapasitas produksi

= (Rp 8.315.000,00 + Rp 25.420.000,00) :1200

= Rp28.500,00

Harga jual rata – rata dari mainan edukatif adalah Rp50.000 ,00 dengan biaya produksi

per unit adalah Rp 28.500,00.

Perhitungan Break Even Point (BEP)

Page 18: septi amy aif.doc

Titik BEP =

= Rp 33.735.000,00

( Rp 50.000,00 - Rp 28.500,00 )

= 1570

Jadi produk ini akan mencapai Break Even Point pada saat terjual 1570 unit.

Dengan Harga Jual :

Puzzle ikan Rp 45.000,00 Puzzle kura-kura Rp 45.000,00 Puzzle abc besar Rp 65.000,00 Puzzle hijaiyah Rp 65.000,00 Puzzle angka simbol Rp 50.000,00 Puzzle huruf kecil Rp 35.000,00 Puzzle jam Rp 50.000,00 Puzzle merak Rp 45.000,00 Puzzle hijaiyah bunga Rp 55.000,00 Puzzle kupu-kupu Rp 45.000,00 Puzzle burung Rp 45.000,00 Puzzle princess Rp 75.000,00 Puzzle jam aktivitas Rp 55.000,00 Puzzle cars Rp 60.000,00 Puzzle doa Rp 70.000,00 Puzzle angka 1-20 Rp 70.000,00

II.9 Analisis SWOT

Dalam sebuah usaha tentunya peluang dan kekuatan,tetapi terkadang juga

menemui kendala baik internal maupun eksternal. Kendala – kendala tersebut harus

segera dicari solusi yang tepat agar kami tidak mengalami kegagalan. Maka dari itu,

kami menganalisis kendala internal – eksternal serta bagaimana langkah solusinya

dengan melakukan Analisis SWOT.

MATRIKS SWOT

Goal Setting : Membangun STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

Page 19: septi amy aif.doc

Usaha “Puzzle Edukasi”.

Lokasi : di kota Semarang,

Jawa Tengah

1. Banyak orang tua yang

memperhatikan

perkembangan motorik

dan kecerdasan anak.

2. Orang tua cerdas lebih

memilih permainan

yang aman serta

mempengaruhi

perkembangan anak.

3. Mainan edukasi yang

aman serta terjangkau

banyak diminati tak

hanya para orang tua

tetapi juga sekolah

sekolah khusus anak

(paud &TK).

4. Mainan edukatif belum

banyak yang

memproduksi jadi

perusahaan bisa

memenuhi permintaan

mainan edukatif yang

cukup banyak.

5. Penggunaan bahan

alami sepeti kayu dan

cat non toxic lebih

diminati.

1. Kurangnya tenaga

profesional dan kreatif

untuk menjalankan

proses produksi

2. Bahan kayu kadang

harganya naik turun

3. Bahan cat non toxic

sedikit lebih mahal

daricat biasa

4. Mesin yang mahal dan

perawatan yang sulit

5. Sewa tempat mahal

karena belum

mempunyai tempat

sendiri

6. Distribusi ke luar kota

butuh biaya lebih karena

bbm naik

OPPORTUNITIES (O)

1. Bahan baku seperti

kayu mudah didapat di

STRATEGI SO

1. Produk yang

ditawarkan beragam,

STRATEGI WO

1. Memaksimalkan

pemakaian media sosial

Page 20: septi amy aif.doc

sekitar

2. Harga yang sedikit

lebih mahal kurang

begitu mendapat

komplain mengingat

kualitas serta jaminan

keamanan bahan bagi

anak-anak.

3. Belum banyak pesaing

4. Mempunyai blog

sendiri untuk

menampilkan dan

memasarkan berbagai

koleksi

5. Banyak tenaga kerja di

sekitar tempat usaha

menarik, dan sesuai

pasar

2. Menciptakan produk

produk baru yang unik

3. Pengemasan yang rapi

dan menarik

4. Pemanfaatan bahan

baku semaksimal

mungkindan

meminimalisir yang

terbuang

5. Menawarkan diskon

untuk pembelian dalam

partai besar

untuk iklan

2. Menjaga kualitas

produk

THREATHS (T)

1. Kenaikan tarif listrik,

bahan baku, dan bbm

2. Perawatan alat

3. Pengembangan ide dan

kreatifitas

STRATEGI ST

1. Melakukan tawaran

menarik seperti

menerima

desain/gambar dari

konsumen

2. Memberikan bonus

untuk mainan edisi

khusus, misal: pensil

warna/stiker

STRATEGI WT

1. Mengambil kredit usaha

dari bank

2. Memberikan pengaruh

yang baik bagi

lingkungan sekitar.

II.10 Pihak – Pihak yang Mampu Mempengaruhi Tercapainya Tujuan

Page 21: septi amy aif.doc

1) Keluarga, dengan dukungan keluarga menjadikan diri lebih semangat dalam

berjuang mewujudkan sebuah usaha yang cukup besar.

2) Masyarakat sekitar, yang memberikan pengaruh yaitu bisa direkrut sebagai

karyawan.

3) Bank, karena sebagian besar modal berasal dari Bank sehingga memiliki

pengaruh penting dalam berjalnnya usaha.

4) Konsumen, yaitu paraorang tua yang peduli dengan tumbuh kembang anaknya

dan tertarik dengan produk yang ditawarkan sehingga keuntungan yang didapat

pengusaha semakin besar, namun apabila daya beli konsumen rendah dapat

membawa kerugian bagi pengusaha.

5) Rekan bisnis, rekan bisnis yang berprinsip sama dalam menjalankan usaha

pastinya memberikan pengaruh positif untuk usaha kedepannya.

6) Pemerintah, karena pemerintahlah yang mengatur segala kebijakan tentang

perdagangan serta terjadinya inflasi dan deflasi dapat mempengaruhi harga

bahan baku, biaya produksi dan harga jual produk.

Page 22: septi amy aif.doc

BAB III

PENUTUP

Usaha “Puzzle Edukasi” ini masih memiliki peluang yang besar untuk ditekuni.

Dalam merintis usaha ini, perlu diperhitungkan cost dan perkiraan BEP nya serta

melakukan analisis SWOT sehingga memperkecil kemungkinan mengalami kegagalan.

Usaha “Puzzle Edukasi” ini juga membawa manfaat tidak hanya bagi pengusaha, tetapi

juga konsumen, lingkungan sekitar dan pemerintah.