Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Protein Dan...

35
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari- hari, kita sering berhubungan dan menggunakan  bahan- bahan yang berbahan dasar karet. Telah diketahui bahwa karet berasal dari tanaman yaitu  Havea Barsiliansis yang diambil getahnya, kamudian getah tersebut akan diolah menjadi lembaran    lembaran karet untuk kemudian diolah menjadi  barang- barang yang telah siap pakai seperti ban sepeda, ban mobil, dan lain sebagainya. Beberapa hasil pengolahan lateks adalah karet sheet, crepe, lateks pekat dan karet remah ( Crumb rubber ). Karet alam merupakan salah satu hasil pertanian yang penting karena memegang peranan dalam meningkatkan taraf hidup manusia dan dapat menghasilkan devisa negara. Karet alam dihasilkan dari perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Umumnya karet rakyat bermutu rendah karena alat dan cara  pengolahannya masih sangat sederhana. Karet alam menunjukkan harga yang tidak stabil karena makin meningkat produksi karet sintetis misal butty rubber  (BR),  styrene butadin rubber (SBR) dan lain-lain. Jenis karet sintetis ini mempunyai sifat- sifat khusus yang labih baik dibandingkan dengan karet alam Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakuakan prakikum ini agar  praktikan untuk itu perlu diketahui cara pengolahan karet alam dan seberapa besar  pengaruh bahan dasar terhadap karet yang dihasilakn serta mengetahui cara  pengawasan mutu pada karet agar dihasilkan karet dengan kualitas baik. 1.2 Tujuan

Transcript of Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Protein Dan...

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang.

    Dalam kehidupan sehari- hari, kita sering berhubungan dan menggunakan

    bahan- bahan yang berbahan dasar karet. Telah diketahui bahwa karet berasal dari

    tanaman yaitu Havea Barsiliansis yang diambil getahnya, kamudian getah tersebut

    akan diolah menjadi lembaran lembaran karet untuk kemudian diolah menjadi

    barang- barang yang telah siap pakai seperti ban sepeda, ban mobil, dan lain

    sebagainya. Beberapa hasil pengolahan lateks adalah karet sheet, crepe, lateks pekat

    dan karet remah (Crumb rubber). Karet alam merupakan salah satu hasil pertanian

    yang penting karena memegang peranan dalam meningkatkan taraf hidup manusia

    dan dapat menghasilkan devisa negara. Karet alam dihasilkan dari perkebunan besar

    dan perkebunan rakyat. Umumnya karet rakyat bermutu rendah karena alat dan cara

    pengolahannya masih sangat sederhana. Karet alam menunjukkan harga yang tidak

    stabil karena makin meningkat produksi karet sintetis misal butty rubber (BR),

    styrene butadin rubber (SBR) dan lain-lain. Jenis karet sintetis ini mempunyai sifat-

    sifat khusus yang labih baik dibandingkan dengan karet alam

    Oleh karena itu, sangat penting untuk dilakuakan prakikum ini agar

    praktikan untuk itu perlu diketahui cara pengolahan karet alam dan seberapa besar

    pengaruh bahan dasar terhadap karet yang dihasilakn serta mengetahui cara

    pengawasan mutu pada karet agar dihasilkan karet dengan kualitas baik.

    1.2 Tujuan

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKa

    Karet adalah tanaman perkebunan tahunan berupa

    pohon batang lurus. Pohon karet pertama kali hanya

    tumbuh di Brasil, Amerika Selatan, namun setelah

    percobaan berkali-kali oleh Henry Wickham, pohon ini

    berhasil dikembangkan di Asia Tenggara, di mana

    sekarang ini tanaman ini banyak dikembangkan sehingga

    sampai sekarang Asia merupakan sumber karet alami. Di Indonesia, Malaysia dan

    Singapura tanaman karet mulai dicoba dibudidayakan pada tahun 1876. Tanaman

    karet pertama di Indonesia ditanam di Kebun Raya Bogor. Indonesia pernah

    menguasai produksi karet dunia, namun saat ini posisi Indonesia didesak oleh dua

    negara tetangga Malaysia dan Thailand. Lebih dari setengah karet yang digunakan

    sekarang ini adalah sintetik, tetapi beberapa juta ton karet alami masih diproduksi

    setiap tahun, dan masih merupakan bahan penting bagi beberapa industri termasuk

    otomotif dan militer.

    Klasifikasi botani tanaman karet sebgai berikut:

    Divisi : Spermatophyta

    Sub divisi : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledonae

    Keluarga : Euphorbiaceae

    Genus : Hevea

    Spesies : Hevea brasiliensis

    (Habibie, 2009).

    Lateks adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyebut getah yang

    dikeluarkan oleh pohon karet. Lateks terdapat pada bagian kulit, daun dan integument

    biji karet. Lateks merupakan suatu larutan koloid dengan partikel karet dan bukan

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    karet yang tersuspensi di dalam suatu media yang banyak mengandung bermacam-

    macam zat. Warna lateks adalah putih susu sampai kuning. (Djumarti 1998).

    Karet mempunyai sifat kenyal (elastis), sifat kenyal tersebut berhubungan

    dengan viskositas atau plastisitas karet. Lateks sendiri membeku pada suhu 32oF

    karena terjadi koagulasi.(Goutara, dkk: 1985)

    Lateks mengandung 25-40 % bahan karet mentah (crude rubber) dan 60-77 %

    serum (air dan zat yang larut). Karet mentah mengandung 90-95 % karet murni, 2-3

    % protein, 1-2 % asam lemak, 0,2 % gula, 0,5 % garam dari Na, K, Mg, P, Ca, Cu,

    Mn, dan Fe. Partikel karet tersuspensi (tersebar secara merata)dalam serum lateks

    dengan ukuran 0,004-3 mikron, atau 0,2 milyar partikel karet per millimeter lateks.

    (Goutara, dkk: 1985).

    Ada beberapa macam karet alam yang dikenal, diantaranya merupakan bahan

    olahan. Bahan olahan ada yang setengah jadi atau sudah jadi. Ada juga karet yang

    diolah kembali berdasarkan bahan karet yang sudah jadi. Jenis-jenis karet alam yang

    dikenal luas adalah :

    a. Bahan olah karet

    Bahan olah karet adalah lateks kebun serta gumpalan lateks kebun yang

    diperoleh dari pohon karet hevea brasiliensis. Beberapa kalangan mengatakan bahwa

    bahan olah karet bukan produksi perkebunan besar, melainkan merupakan bokar

    (bahan olah karet rakyat) karena biasanya diperoleh dari petani yang mengusahakan

    kebun karet.

    Menurut pengolahannya bahan olah karet dibagi menjadi 4 amacam :

    1. Lateks kebun adalah cairan getah yang didapat dari bidang sadap pohon karet.Cairan getah ini belum mengalami penggunpalan entah itu dengan tambahan atau

    tanpa bahan pemantap (zat antikoagulan).

    2. Sheet angin adalah bahan olah karet yang dibuat dari lateks yang sudah disaringdan digumpalkan dengan asam semut, berupa karet sheet yang sudah digiling

    tetapi belum jadi.

    3. Slab tipis adalah bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang sudahdigumpalkan dengan asam semut

    4. Lump segar adalah bahan olah karet yang bukan berasal dari gumpalan latekskebun yang terjadi secara alamiah dalam mangkuk penampung.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    b. Karet alam konvensional

    Ada beberapa macam karet olahan yang tergolong karet alam konvensional.

    jenis ini pada dasarnya hanya terdiri dari golongan karet sheet dan crepe. Jenis-jenis

    karet alam yang tergolong konvensional adalah sebagai berikut :

    1.Ribbed smoked sheet(RSS) adalah jenis karet berupa lembaran sheet yangmendapat proses pengasapan dengan baik.

    2. White crepedanpale crepeadalah jenis crepe yang berwarna putih atau muda danada yang tebal dan tipis.

    3.Estate brown crepeadalah jenis crepe yang berwarna cokelat dan banyakdihasilkan oleh perkebunan-perkebunan besar atau estate.

    4. Compo crepeadalah jenis crepe yang dibuat dari bahan lump, scrap pohon,potongan-potongan sisa dari RSS atau slab basah.

    5. Thin brown crepe remilisadalah crepe coklat yang tipis karena digiling ulang.6. Thick blanket crepes ambersadalah crepe blanket yang tebal dan berwarna coklat,

    biasanya dibuat dari slab basah, sheet tanpa proses pengasapan dan lump serta

    scrap dari perkebunan atau kebun rakyat yang baik mutunya. Scrap tanah tidak

    boleh digunakan.

    7.Flat bark crepeadalah karet tanah atau earth rubber, yaitu jenis crepe yangdihasilkan dari scrap karet alam yang belum diolah, termasuk scrap tanah yang

    berwarna hitam

    8.Pure smoked blanket crepe adalah crepe yang diperoleh dari penggilingan karetasap yang khusus berasal dari RSS, termasuk juga block sheet atau sheet bongkah,

    atau dari sisa pemotongan RSS. Jenis karet lain atau bahan bukan karet tidak boleh

    digunakan.9. Off crepe adalah crepe yang tidak tergolong bentuk beku atau standar. Biasanya

    tidak dibuat melelui proses pembekuan langsung dari bahan lateks yang masih

    segar, melainkan dari contoh-contoh sisa penentuan kadar karet kering, lembaran-

    lembaran RSS yang tidak bagus penggilingannya sebelum diasapi, busa-busa dari

    lateks, bekas air cucian yang banyak mengandung lateks serta bahan-bahan lain

    yang jelek.

    c. Lateks Pekat

    Lateks pekat adalah jenis karet yang berbentuk cairan pekat, tidak berbentuk

    lembaran atau padatan lainnya. Lateks pekat dijual di pasaran ada yang dibuat melalui

    proses pendadihan atau creamed lateksdan melalui proses pemusingan atau

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    centrifuged lateks. Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan-

    bahan karet yang tipis dan bermutu tinggi.

    d. Karet bongkah (block rubber)

    Karet bongkah adalah karet remah yang telah dikeringkan dan dikilang

    menjadi bandela-bandela denga ukuran yang telah ditentukan. Karet bongkah ada

    yang berwarna muda dan setiap kelasnya mempunyai kode warna tersendiri.

    e. Karet spesif ikasi teknis (crumb rubber)

    Karet spesifikasi teknis adalah karet alam yang dibuat khusus sehingga

    terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu juga didasarkan pada sifat-sifat teknis.

    Warna atau penilaian visual yang menjadi dasar penentuan golongan mutu pada jenis

    karet sheet, crepe maupun lateks pekat tidak berlaku pada jenis ini

    f. Tyre rubber

    Tyre rubber adalah bentuk lain dari karet alam yang dihasilkan sebagai barang

    setengah jadi sehingga bisa langsung dipakai oleh konsumen, baik untuk pembuatan

    ban atau barang yang menggunakan bahan baku karet alam lainnya.

    g. Karet reklim (reclaimed rubber)

    Karet reklim adalah karet yang diolah kembali dari barang-barang karet bekas,

    terutama ban-ban mobil bekas dan bekas ban-ban berjalan. Karenanya boleh dibilang

    karet reklim dalah suatu hasil pengolahan scrap yang sudah divulkanisir. Biasanya

    karet reklim banyak dipakai sebagai bahan campuran sebab bersifat mudah

    mengambil bentuk dalam acuan serta daya lekat yang dimilikinya juga baik.

    Tahapan pengolahan karet secara umum adalah sebagai berikut :

    1. Penerimaan Lateks Kebun.Lateks kebun terlebih dahulu ditimbang dan ditentukan kadar karet karet

    keringnya (KKK), yaitu dengan mengambil lateks sebanyak 50-100 ml ditambah

    10-20 ml larutan asam pimat 1 purin hasil pembekuan digiling dengan gilingan

    laboratorium (tangan) sampai diperoleh lembaran tipis.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    2. Pengenceran Lateks.Sebelum diencerkan, lateks disaring dulu. Penentuan jumlah air yang

    diperlukan untuk mengencerkan dengan KKK kebun menjadi lateks encer KKK

    tertentu 15%.

    3. Pembekuan.Lateks yang sudah diencerkan lalu ditambah larutan format 1% sebanyak 55,5

    ml tiap liter lateks atau asam asetat 2% dengan KKK 15%.

    4. Penggilingan .Setelah diperoleh lembaran koagulan yang tebal dan basah kemudian

    dilakukan penggilingan dengan tujuan mengeluarkan sebagian air, memperluas

    permukaan sheet dengan menipiskan dan memberi lambang (print) serta

    menyeragamkan mutu penggilingan karet dilakukan dengan baterai sheet yang

    terdiri dari 4-6 gilingan beroda 2.

    5. Pengasapan dan PengeringanBertujuan untuk mengawetkan sheet karena mengandung phenol yang dapat

    mencegah tumbuhnya mikroorganisme dan sheet.

    6. Sortasi dan Pembungkusan.Setelah melalui pengasapan dan pengeringan sheet dipilih menjadi beberapa

    macam mutu berdasarkan persyaratan tertentu.

    (Anonim, 2011).

    Seperti yang telah dijelaskan lateks berasal dari partikel karet yang dilapisi protein

    dan fosfolipid. Protein ini akan memberikan muatan negatif yang mengelilingi

    partikel karet sehingga mencegah terjadinya interaksi antara sesama partikel karet,dengan demikian sistem koloid lateks akan tetap stabil. Namun dengan adanya

    mikroorganisme maka protein yang terdapat dalam partikel karet akan rusak dan

    terjadilah interaksi antara partikel karet membentuk flokulasi atau gumpalan.

    Pembekuan atau koagulasi bertujuan untuk mempersatukan (merapatkan) butir-butir

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    karet yang terdapat dalam cairan lateks, supaya menjadi suatu gumpalan atau

    koagulum. Untuk membuat koagulum ini, lateks perlu dibubuhi bahan pembeku

    (koagulan) seperti asam semut atau asam cuka. Lateks segar yang diperoleh dari hasil

    sadapan mempunyai pH 6,5. Agar dapat terjadi penggumpalan atau koagulasi, pH

    yang mendekati netral tersebut harus diturunkan sampai pH 4,7.

    Di dalam proses penggumpalan lateks, terjadi perubahan sol ke gel dengan

    pertolongan zat penggumpal. Pada sol karet terdispersi di dalam serum, tetapi pada

    gel karet di dalam lateks. Penggumpalan dapat terjadi dengan penambahan asam

    (menurunkan pH), sehingga koloid karet mencapai titik isoelektrik dan terjadilah

    penggumpalan.

    Peranan pH sangat menentukan mutu karet. Penggumpalan pada pH yang sangat

    rendah mengakibatkan warna karet semakin gelap dan nilai modulus karet semakin

    rendah. Sebaliknya keuntungannya, masa pemeraman singkat dan PRI dapat

    dipertahankan setinggi mungkin. Penambahan elektrolit yang bermuatan positif juga

    dapat menetralkan muatan negatif dari partikel karet dan menggumpalkan karet.

    1. Soda atau natrium karbonat (Na2CO3)Dibanding dengan zat antikoagulan yang lain, harga soda atau natrium karbonat

    memang lebih murah. Karena itu soda banyak digunakan di pabrik-pabrik pengolahan

    yang sederhana. Akan tetapi zat ini tidak dianjurkan digunakan pada pabrik yang

    akan mengolah lateks menjadi ribbed smoked sheets (RSS) karena sheet kering yang

    dihasilkan akan bergelembung-gelembung atau bubbles. Pemakaian soda aman untuk

    karet yang akan diolah menjadi crepe. Dosis soda yang digunakan adalah 5-10 ml

    larutan soda tanpa air kristal (soda ash) 10% setiap liter lateks.

    2. Amonia (NH3)

    Zat antikoagulan ini termasuk yang paling banyak digunakan karena :

    Desinfektan sehingga dapat membunuh bakteri

    Bersifat basa sehingga dapat mempertahankan/menaikkan pH lateks kebun

    Lateks yang akan diolah menjadi crepe hendaknya tidak diberi ammonia

    secara berlebihan karena berpengaruh terhadap warna crepe yang jadi nantinya. Dosis

    ammonia yang dipakai untuk mencegah terjadinya prakoagualasi adalah 5-10 ml

    larutan ammonia 2,5% untuk setiap liter lateks.

    3. Formaldehid

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-kare

    Pemakaian formaldehid sebagai anti koagulan paling merepotkan dibanding zat

    lainnya, karena:

    Kurang baik apabila digunakan di musim hujan

    Apabila disimpan zat ini akan teroksidasi menjadi asam semut atau asam format

    (HCHO HCOOH) yang dapat menyebabkan pembekuan apabila dicampur pada

    lateks. Oleh karena itu, formaldehid yang akan digunakan terlebih dahulu harus

    diperiksa apakah larutan ini bereaksi asam atau tidak, apabila bereaksi asam harus

    dinetralkan dengan zat yang bersifat basa seperti soda kaustik. Seteleh formaldehid

    bereaksi netral baru digunakan. Dosis yang dapat dipakai adalah 5-10 ml larutandengan kadar 5% untuk setiap liter lateks yang akan dicegah prakoagualasinya.

    4. Natrium sulfit (Na2SO3)

    Pemakaian zat ini sebagai zat antikoagulan paling merepotkan, karena :

    Bahan ini tidak tahan lama disimpan

    Apabila ingin digunakan harus dibuat terlebih dahulu

    Dalam jangka waktu sehari akan teroksidasi oleh udara menjadi natrium sulfat

    (Na2SO3 Na2SO4), bila sudah teroksidasi maka sifatnya sebagai antikoagulan

    menjadi lenyap. Selain sebagai antikoagulan natrium sulafit juga bias memperpanjang

    waktu pengeringan dan sebagai desinfektan. Dosis yang digunakan adalah 5-10 ml

    larutan berkadar 10% untuk setiap liter lateks.

    Pabrik atau tempat pengolahan karet yang membuat karet jenis ribbed smoked sheet

    (RSS) rata-rata menggunakan ammonia dan natrium sulfit sebagai antikoagulan.

    Untuk membuat karet jenis crepe, antikoagulan yang baiasa digunakan adalah soda

    atau natrium sulfit.

    Untuk mendapatkan dosis antikoagulan yang paling tepat dapat dicoba dengan dosis

    rendah terlebih dahulu. Apabila belum mencukupi, maka dosis dinaikkan sedikit demi

    sedikit. Untuk patokan dapat digunakan dosis seperti yang telah disebutkan diatas.

    Zat antikoagulan harus diberikan secpat mungkin setelah lateks disadap. Apabila

    mungkin penambahan antikoagulan pada mangkuk- mangkuk penampung lateks

    perlu dilakukan, kecuali untuk formaldehid. Dengan cara ini pencegahan prakoagulasi

    berjalan lebih efektif. Cara ini membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk menaruh

    antikoagulan, pada setiap mangkuk pada batang karet yang disadap, berarti juga

    penambahan biaya.

    1. 9. Permasalahan yang Dialami Industri Karet dan Lateks

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-kare

    Ada beberapa permasalahan yang dihadapi industri karet dan lateks, diantaranya:

    1. Masih rendahnya produktivitas tanaman dan baru sekitar 40% yang menggunakanklon unggul

    2. Belum terpenuhnya persediaan bibit unggul3. Masih rendahnya kualitas bokar4. Besarnya kapasitas terpasang pabrik crumb rubber jauh melebihi ketersediaan bahan

    olahkaret

    5. Masih rendahnya kualitas SDM petani dan kemitraan usaha serta akses permodalan6. Rendahnya posisi tawar petani dalam perolehan harga7. Masih lemahnya dukungan prasarana dan sarana8. 10. Manfaat Hasil Olahan Karet dan Lateks

    Hasil Olahan karet dan lateks memiliki banyak manfaat diantaranya :

    1. Karet alam banyak digunakan dalam industri-industri barang, antara lain:1. Bahan mesin-mesin penggerak.2. Ban kendaraan (dari sepeda, motor, mobil, traktor, hingga pesawat terbang), sepatu

    karet, sabuk penggerak mesin besardan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator, dan

    bahan-bahan pembungkus logam.

    3. Bahan baku perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat-alat penghubung danpenahan getaran, misalnya shock absorbers.

    4. Bahan tahanan dudukan mesin.5. Pembuatan lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada alat-alat lain

    membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak tembus air.

    6. Pembuatan jembatan sebagai penahan getaran.7. Sambungan pipa minyak, pipa air, pipa udara, dan macam-macam oil seals banyak

    juga yang menggunakan bahan baku karet, walaupun kini ada yang menggunakan

    bahan plastik.

    8. Alat-alat rumah tangga dan kantor seperti kursi, lem perekat barang, selang air, kasurbusa, serta peralatan tulis menulis seperti karet penghapus menggunakan jasa karet

    sebagai bahan pembuat.

    9. Beberapa alat olahraga seperti bermacam-macam bola maupun peralatan permainan10.

    Peralatan dan kendaraan perang banyak yang bagian-bagiannya di buat dari karet,misalnya pesawat tempur, tank, panser berlapis baja, truk-truk besar, dan jeep.

    11.Karet sintetis memiliki berbagai manfaat diantaranya:

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    1. Jenis NBR (Nytrile Butadiene Rubber) biasa digunakan dalam pembuatan pipa karetuntuk bensin dan minyak, membran, seal, gasket, serta barang lain yang banyak

    dipakai untuk peralatan kendaraan bermotor atau industri gas

    2. Jenis CR (Chloroprene Rubber) digunakan dalam pembuatan pipa karet, pembungkuskabel, seal, gasket, dan sabuk pengangkut.

    3. Jenis CR digunakan untuk perekat.4. Jenis IIR dapat dimanfaatkan untuk pembuatan ban kendaraan bermotor, juga

    pembalut kawat listrik, serta pelapis bagian dalam tangki penyimpan lemak atau

    minyak.

    5. Jenis EPR dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kabel listrik.Sebenarnya manfaat karet bagi kehidupan manusia jauh lebih banyak daripada yang

    telah diuraikan di atas. Karet memiliki pengaruh besar terhadap bidang transportasi,

    komunikasi, industri, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan banyak bidang kehidupan

    lain yang vital bagi kehidupan manusia. Manfaat secara tak langsung pun banyak

    yang dapat diperoleh dari barang yang dibuat dari bahan karet.

    1. 11. Solusi Limbah LateksInovasi menawarkan kemungkinan untuk mengubah masalah yang dilematik menjadiberkah besar. Sejak lama pabrik lateks sinonim dengan bau busuk dan pencemaran.

    Denganteknologibio konversi, bau dan pencemaran ditukar dengan produk-produk

    sampingan yang bernilai tinggi.

    Limbah lateks pekat merupakan polutan yang potensial jika tidak ditangani dengan

    baik. Pengolahan limbah lateks untuk memenuhi persyaratan lingkungan semata,

    akan membutuhkan biaya yang cukup besar.

    Kini limbah lateks dapat dikonversi secara mikrobiologis untuk menghasilkanberbagai produk yang bernilai tambah ekonomis tinggi seperti: IAA (hormon

    tumbuhan), pupuk bio organik, dan biomassa mikroalga.

    Proses biokonversi dapat dibuat berlangsung simultan dengan pengolahan limbah,

    sehingga bisa mengurangi volume limbah dan sekaligus menghilangkan bau busuk.

    Pupuk bio organik yang dihasilkan terbukti dapat menghemat sampai 50% pupuk

    kimia pada tanaman pangan, tanaman perkebunan, serta tanaman penutup tanah.

    1. B. Industri Kulit2. 1. Pengertian Industri Kulit

    Industri kulit adalah industri yang mengolah kulit mentah (hides atau skins) menjadi

    kulit jadi atau kulit tersamak (leather) dengan menggunakan bahan penyamak. Pada

    http://kaffaitu.wordpress.com/kimia_industri_Makalah_kelasB/KIMDUS_karet,lateks%20dan%20kulit/LETI%20ANDRIANI_Industri%20Pengolahan%20Karet%20dan%20Kulit/Pendahuluan,%20Pembahasan,%20Pernutup,%20Dafus.dochttp://kaffaitu.wordpress.com/kimia_industri_Makalah_kelasB/KIMDUS_karet,lateks%20dan%20kulit/LETI%20ANDRIANI_Industri%20Pengolahan%20Karet%20dan%20Kulit/Pendahuluan,%20Pembahasan,%20Pernutup,%20Dafus.dochttp://kaffaitu.wordpress.com/kimia_industri_Makalah_kelasB/KIMDUS_karet,lateks%20dan%20kulit/LETI%20ANDRIANI_Industri%20Pengolahan%20Karet%20dan%20Kulit/Pendahuluan,%20Pembahasan,%20Pernutup,%20Dafus.dochttp://kaffaitu.wordpress.com/kimia_industri_Makalah_kelasB/KIMDUS_karet,lateks%20dan%20kulit/LETI%20ANDRIANI_Industri%20Pengolahan%20Karet%20dan%20Kulit/Pendahuluan,%20Pembahasan,%20Pernutup,%20Dafus.doc
  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    proses penyamakan, semua bagian kulit mentah yang bukan colagen saja yang dapat

    mengadakan reaksi dengan zat penyamak. Kulit jadi sangat berbeda dengan kulit

    mentah dalam sifat organoleptis, fisis, maupun kimiawi.

    1. 2. Proses Industri KulitDalam industri kulit, ada tiga pokok tahapan penyamakan kulit,yaitu:

    Proses Pengerjaan basah (beam house).

    Proses Penyamakan (tanning).

    Penyelesaian akhir (Finishing).

    Masing- masing tahapan ini terdiri dari beberapa macam proses, setiap proses

    memerlukan tambahan bahan kimia dan pada umumnya memerlukan banyak air,

    tergantung jenis kulit mentah yang dignakan serta jenis kulit jadi yang dikehendaki.

    Secara prinsip, ditinjau dari bahan penyamak yang digunakan, maka ada beberapa

    macam penyamakan yaitu:

    1. Penyamakan Nabati.Penyamakan dengan bahan penyamakan nabati yang berasal dari tumbuhan yang

    mengandung bahan penyamak misalnya kulit akasia, sagawe , tengguli, mahoni, dan

    kayu quebracho, eiken, gambir, the, buah pinang, manggis, dll. Kulit jadi yang

    dihasilkan misalnya kulit tas koper, kulit sol, kulit pelana kuda, kulit ban mesin, kulit

    sabuk dll.

    2. Penyamakan mineral.Penyamak dengan bahan penyamak mineral, misalnya bahan penyamak krom. Kulit

    yang dihasilkan misalnya kulit boks, kulit jaket, kulit glase, kulit suede, dll.

    Disamping itu ada pula bahan penyamak aluminium yang biasanya untuk

    menghasilkan kulit berwarna putih ( misalnya kulit shuttle cock).

    c. Penyamakan minyak.

    Penyamak dengan bahan penyamak yang berasal dari minyak ikan hiu atau ikan lain,

    biasanya disebut minyak kasar. Kulit yang dihasilkan misalnya: kulit berbulu

    tersamak, kulit chamois ( kulit untuk lap kaca) dll.

    Dalam prakteknya untuk mendapatkan sifat fisis tertentu yang lebih baik, misalnya

    tahan gosok, tahan terhadap keringat dan basah, tahan bengkuk, dll, biasanya

    dilakukan dengan cara kombinasi.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    Ada kalanya suatu pabrik penyamkan kulit hanya melaksanakan proses basah saja,

    proses penyamakan saja, proses penyelesaian akhir atau melakukan 2 tahapan atau

    ketiga- tiganya sekaligus.

    Secara garis besar bagab tahapan proses industri penyamakan kulit sebagai berikut:

    1) Tahapan proses pengerjaan basah ( beam house)

    Urutan proses pada tahap proses basah beserta bahan kimia yang ditambahkan dan

    limbah yang dikeluarkan diantaranya:

    1. Perendaman ( Soaking)Maksud perendaman ini adalah untuk mengembalikan sifat- sifat kulit mentah

    menjadi seperti semula, lemas, lunak dan sebagainya. Kulit mentah kering setelah

    ditimbang, kemudian direndam dalam 800- 1000 % air yang mengandung 1 gram/

    liter obat pembasah dan antiseptic, misalnya tepol, molescal, cysmolan dan

    sebagainya selama 1- 2 hari. Kulit dikerok pada bagian dalam kemudian diputar

    dengan drum tanpa air selama 1/ 5 jam, agar serat kulit menjadi longgar sehingga

    mudah dimasuki air dan kulit lekas menjadi basah kembali. Pekerjaan perendaman

    diangap cukup apabila kulit menjadi lemas, lunak, tidak memberikan perlawanandalam pegangan atau bila berat kulit telah menjadi 220- 250% dari berat kulit mentah

    kering, yang berarti kadar airnya mendekati kulit segar (60-65 %). Pada proses

    perendaman ini, penyebab pencemarannya ialah sisa desinfektan dan kotoran-

    kotoran yang berasal dari kulit.

    2. Pengapuran ( Liming)Maksud proses pengapuran ialah untuk:

    Menghilangkan epidermis dan bulu.

    Menghilangkan kelenjar keringat dan kelenjar lemak.

    Menghilangkan semua zat-zat yang bukan collagen yang aktif menghadapi zat-zat

    penyamak.

    Cara mengerjakan pengapuran, kulit direndam dalam larutan yang terdiri dari 300-

    400 % air (semua dihitung dari berat kulit setelah direndam), 6-10 % Kapur Tohor Ca

    (OH)2, 3-6 % Natrium Sulphida (Na2S). Perendaman ini memakan waktu 2-3 hari.

    Dalam proses pengapuran ini mengakibatkan pencemaran yaitu sisa- sisa Ca (OH)2,

    Na2S, zat-zat kulit yang larut, dan bulu yang terepas.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    3. Pembelahan (Spli tting)Untuk pembuatan kulit atasan dari kulit mentah yang tebal (kerbau-sapi) kulit harus

    ditipiskan menurut tebal yang dikehendaki dengan jalan membelah kulit tersebut

    menjadi beberapa lembaran dan dikerjakan dengan mesin belah (Splinting Machine).

    Belahan kulit yang teratas disebut bagian rajah (nerf), digunakan untuk kulit atasan

    yang terbaik. Belahan kulit dibawahnya disebut split, yang dapat pula digunakan

    sebagai kulit atasan, dengan diberi nerf palsu secara dicetak dengan mesin press

    (Emboshing machine), pada tahap penyelesaian akhir. Selain itu kulit split juga dapat

    digunakan untuk kulit sol dalam, krupuk kulit, lem kayu dll. Untuk pembuatan kulit

    sol, tidak dikerjakan proses pembelahan karena diperlukan seluruh tebal kulit.

    4. Pembuangan Kapur (Deliming).Oleh karena semua proses penyamakan dapat dikatakan berlangsung dalam

    lingkungan asam maka kapur didalam kulit harus dibersihkan sama sekali. Kapur

    yang masih ketinggalan akan mengganggu proses- proses penyamakan. Misalnya :

    Untuk kulit yang disamak nabati, kapur akan bereaksi dengan zat penyamak menjadi

    Kalsium Tannat yang berwarna gelap dan keras mengakibatkan kulit mudah pecah.

    Untuk kulit yang akan disamak krom, bahkan kemungkinan akan menimbulkan

    pengendapan Krom Hidroksida yang sangat merugikan.

    5. Pengiki san Protein ( Bating)Proses ini menggunakan enzim protese untuk melanjutkan pembuangan semua zat-

    zat bukan collagen yang belum terhilangkan dalam proses pengapuran antara lain:

    Sisa- sisa akar bulu dan pigment.

    Sisa- sisa lemak yang tak tersabunkan.

    Sedikit atau banyak zat- zat kulit yang tidak diperlukan artinya untuk kulit atasan

    yang lebih lemas membutuhkan waktu proses bating yang lebih lama.

    Sisa kapur yang masih ketingglan.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    6. Pengasaman (Pickli ng)Proses ini dikerjakan untuk kulit samak dan krom atau kulit samak sintetis dan tidak

    dikerjakan untuk kulit samak nabati atau kulit samak minyak. Maksud proses

    pengasaman untuk mengasamkan kulit pada pH 3- 3,5 tetapi kulit kulit dalam

    keadaan tidak bengkak, agar kulit dapat menyesuaikan dengan pH bahan penyamak

    yang akan dipakai nanti. Selain itu pengasaman juga berguna untuk:

    Menghilangkan sisa kapur yang masih tertinggal.

    Menghilangkan noda- noda besi yang diakibatkan oleh Na2gS, dalam pengapuran

    agar kulit menjadi putih bersih.

    2) Tahapan Proses Penyamakan (Tanning)

    Proses penyamakan dimulai dari kulit pikel untuk kulit yang akan disamakkrom dan

    sintan, sedangkan untuk kulit yang akan disamak nabati dan disamak minyak tidak

    melalui proses pickling ( pengasaman).

    Proses penyamakan diantaranya:

    1. PenyamakanPada tahap penyamakan ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yakni:

    1) Cara Penyamakan dengan Bahan Penyamakan Nabati, diantaranya:

    Cara Counter Current

    Kulit direndam dalam bak penyamakan yang berisis larutan ekstrak nabati + 0,50. Be

    selama 2 hari, kemudian kepekatan cairan penyamakan dinaikkan secara bertahap

    sampai kulit menjadi masak yaitu 3- 4 0Be untuk kulit yang tipis seperti kulit lapis,

    kulit tas, kuli pakaian kuda, dll sedang untuk kulit- kulit yang tebal seperti kulit sol,

    ban mesin dll a pada kepekatan 6-8 0 be. Untuk kulit sol yang keras dan baik

    biasanya setelah kulit tersanak masak dengan larutan ekstrak, penyamakan masih

    dilanjutkan lagi dengan cara kulit ditanam dalam babakan dan diberi larutan ekstrak

    pekat selama 2-5 minggu.

    Sistem samak cepat.

    Didahului dengan penyamakan awal menggunakan 200% air, 3% ekstrak mimosa

    (Sintan) putar dalam drum selam 4 jam. Putar terus tambahkan zat peyamak hingga

    masak diamkan 1 malam dalam drum.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    2) Cara Penyamakan dengan Bahan Penyamakan Mineral, diantaranya:

    Menggunakan bahan penyamak krom

    Zat penyamak krom yang biasa digunakan adalah bentuk kromium sulphat basa.

    Basisitas dari garam krom dalam larutan menunjukkan berapa banyak total velensi

    kroom diikat oleh hidriksil sangat penting dalam penyamakan kulit. Pada basisitas

    total antara 0-33,33%, molekul krom terdispersi dalam ukuran partikel yang kecil (

    partikel optimun untuk penyamakan). Zat penyamak komersial yang paling banyak

    digunakan memunyai basisitas 33,33%. Jika zat penyamak krom ini ingin

    difiksasikan didalam substansi kulit, maka basisitas dari cairan krom harus dinaikkan

    sehingga mengakibatkan bertambah besarnya ukuran partikel zat penyamak krom.

    Dalam penyamakan diperlukan 2,5- 3,0% Cr2O3 hanya 25 %, maka dalam

    pemakainnya diperlukan 100/25 x 2,5 % Cromosol B= 10% Cromosol B. Obat ini

    dilautkan dengan 2-3 kali cair, dan direndam selama 1 malam.

    Cara Penyamakan dengan Bahan Penyamakan Minyak.

    Kulit yang akan dimasak minyak biasanya telah disamak pendahuluan dengan

    formalin. Kulit dicuci untuk menghilangkan kelebihan formalin kemudian dierah

    unuk mengurangi airnya, diputar dengan 20-30 % minyak ikan, selama 2-3 jam,

    tumpuk 1 malam selanjutnya digantung dan diangin- anginkan selam 7-10 hari.

    Tanda-tanda kulit yang masak kulit bila ditarikmudah mulur dan bkas tarikan

    kelihatan putih. Kulit yang telah masak dicuci dengan larutan Na2CO31%.

    2. Pengetaman (Shaving).Kulit yang telah masak ditumpuk selama 1-2 hari kemudian diperah dengan mesin

    atau tangan untuk menghilangkan sebagian besar airnya, lalu diketam dengan mesin

    ketam pada bagian daging guna mengatur tebal kulit agar rata. Kulit ditimbang guna

    menentukan jumlah khemikalia yang akan diperlukan untuk proses- proses

    selanjutnya, selanutnya dicuci dengan air mengalir jam.

    3. Pemucatan ( Bleaching).Hanya dikerjakan untuk kulit samak nabati dan biasanya digunakan asam- asam

    organik dengan tujuan:

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    1) Menghilangkan lek- flek bsi dari mesin ketam.

    2) Menurunkan pH kulit yang berarti memudahkan warna klit.

    Cara mengerjakan proses pemucatan, kulit diputar dengan 150-2005 air hangat (36-

    400C ). 0,5-1,0 % asam oksalat selama - 1 jam.

    4. Penetralan (Neutr ali zing).Hanya dikerjakan untuk kulit samak krom. Kulit samak krom dilingkungannya sangat

    asam (pH 3-4) maka kulit perlu dinetralkan kembali agar tidak mengganggu dalam

    proses selanjutnya. Penetralan biasanya mempergunakan garam alkali misalnya

    NaHCO3, Neutrigan dll. Cara melakukan penetralan, kulit diputar dengan 200% air

    hangat 40-600C. 1-2 % NaHCO3 atau Neutrigan. Putar selama - 1 jam.Penetralan

    dianggap cukup bila - penampang kulit bagian tengah berwarna kunung terhadap

    Bromo Cresol Green (BCG) indikator, sedangkan kulit bagian tepi berwarna biru.

    Kulit kemudian dicuci kembali.

    5. Pengecetan Dasar ( Dyeing).Tujuan pengecetan dasar ialah untuk memnberikan warna dasar pada kulit agar

    pemakaian cat tutup nantinya tidak terlalu tebal sehingga cat tidak mudah pecah.

    Cat dasar yang dipakai untuk kulit ada 3 macam:

    1). Cat direct, untuk kulit samak krom.

    2). Cat asam, untuk kulit samak krom dan nabati.

    3). Cat basa, untuk kulit samak nabati.

    6. Peminyakan (Fat liguoring).Tujuan proses peminyakan pada kulit antara lain sebagai berikut:

    1). Untuk pelumas serat- serat kulit ag kulit menjadi tahan tarik dan tahan getar.

    2). Menjaga serat kulit agar tidak lengket satu dengan yang lainnya.

    3). Membuat kulit tahan air.

    Cara mengerjakan peminyakan, kulit setelah dicat dasar, diputar selama 1jam

    dengan 150 %- 200% air 40- 600C, 4-15% emulsi minyak. Ditambahkan 0,2- 0,5%

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    asam formiat untuk memecahkan emulsi minyak. Minyak akan tertinggal dalam kulit

    dan airnya dibuang. Kulit ditumpuk pada kuda- kuda selama 1 malam.

    7. Pelumasan ( Oil ing).Pelumasan hanya dikerjakan untuk kulit sol samak nabati. Tujuan pelumasan ialah

    untuk menjaga agar bahan penyamak tidak keluar kepermukaan kulit sebelum kulit

    menjadi kering, yang berakibat kulit menjadi gelap warnanya dan mudah pecah

    nerfnya bila ditekuk.

    Cara pelumasan, kulit sol sebagian airnya diperah kemudian kulit diulas dengancampuran:

    1). 1 bagian minyak parafine.

    2). 1 bagian minyak sulfonir.

    3). 3 bagian air.

    Kulit diulas tipis tetapi rata kedua permukaannya, kemudian dikeringkan.

    8. Pengeringan.Kulit yang diperah airnya dengan mesin atau tangan kemudian dikeringkan. Proses

    ini bertujuan untuk menghentikan semua reaksi kimia didalam kulit. Kadar air pada

    kulit menjadi 3-14%.

    9. Kelembaban.Kulit setelah dikeringkan dibiarkan 1-3 hari pada udara biasa agar kulit menyesuaikan

    dengan kelembaban udara sekitarnya. Kulit kemudian dilembabkan dengan ditanam

    dalam serbuk kayu yang mengandung air 50- 55 % selama 1 malam, Kulit akan

    mengambil air dan menjadi basah dengan merata. Kulit kemudian dikeluarkan dan

    dibersihkan serbuknya.

    10.Peregangan dan Pementangan.Kulit diregang dengan tangan atau mesin regang. Tujuan peregangan ini ialah untuk

    menarik kulit sampai mendekati batas kemulurannya, agar jika dibuat barang

    kerajinan tidak terlalu mulur, tidak merubah bentuk ukuran. Setelah diregang sampai

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    lemas kulit kemudian dipentang dan setelah kering kulit dilepas dari pentangnya,

    digunting dibagian tepinya sampai lubang-lubang dan keriput- keriputnya hilang.

    3) Tahapan Penyelesaian Akhir ( finishing)

    Penyelesaian akhir bertujuan untuk memperindah penampilan kulit jadinya,

    memperkuat warna dasar kulit, mengkilapkan, menghaluskan penampakan rajah kulit

    serta menutup cacat-cacat atau warna cat dasar yang tidak rata.

    1. 3. Limbah Industri KulitLimbah Cair

    Dilihat dari asal bahan pencemar, maka sumber dan sifat air limbah industri

    penyamakan kulit dapat dibedakan pertahapan proses sebagai berikut:

    1. Perendaman ( Soaking).Air limbah soaking mengandung sisa daging, darah, bulu, garam, mineral, debu, dan

    kotoran lain atau bahkan bakteri antrax. Pada proses perendaman air limbah cairnya

    berbau busuk, kotor, dengan kandungan suspended solid 0,05- 0,1%. Menurut UNEP

    1991 menambahkan bahwa air limbah soaking juga mengandung garam dan bahan

    organic lain yang akan mempengaruhi BOD,COD,SS. Sumber limbahnya antara lain:

    2. Buang bulu dan pengapuran (Unhair ing dan liming).Air pada proses ini berwarna putih kehijauan dan kotor, berbau menyengat, pH air

    limbah pada proses ini berkisar antara 9-10, mengandung kalsium , natrium, sulfide,

    albunin, bulu sisa daging, dan lemak. Suspended solid 36%. Dampak yang

    ditimbulkan akibat buangan dalam proses tersebut adalah bahwa air limbah

    berpengaruh tehadap air, tanah, dan udara. Pengaruh terhadap air terutama pada

    BOD, COD,SS, alkalinitas, sulphida, N-Organik, N- ammonia. Adanya gas H2S pada

    pencemaran ini menyebabkan terjadinya pencemaran udara.

    3. Ai r l imbah buanagan kapur (Deliming).Air limbah pada proses deliming mempunyai beban polutan yang lebih kecil

    dibanding dengan unhairing dan liming. Menurut UNEP bahwa air limbah tersebut

    akan menyebabkan pencemaran air berupa BOD,COD, DS, dan N- ammonia.

    Kemudian adanya ammonia akan menimbulkan pencemaran udara.

    4. Ai r l imbah pengikisan Protein (Degreasing).Pada proses ini air limbah yang dihasilkan pencemaran air yang ditunjukkan dengan

    tingginya nilai COD,BOD,DS dan lemak.

    5. Air limbah Pikel (Pickling) dan Krom (Tanning).

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    Air limbah dari proses ini akan mengandung bahan protein, sisa garam, sejumlah

    kecil mineral dan crome velensi 3 yang apabila tercampur dengan alkali akan

    terbentuk chrome hidroksida, pH berkisar antara 3,5-4, suspendid solid 0,01-0,02 %

    6. Ai r limbah Gabungan Termasuk Pencucian.Pada buangan air limbah gabungan ini ESCAP menjelaskan untuk volume air 30-35

    l/kg, pH berkisar antara 7.5-10, total solid 10- 25 mg/l, suspended solid 1.250- 6.000

    mg/l dan BOD 2.000- 3.000 mg/l.

    Sumber dan Karateristik Limbah Padat.

    Didalam proses penyamakan disamping limbah cair juga menghasilkan limbah padat

    sebagai hasil samping. Dikatakan hasil samping karena dimanfaatkan untuk berbagai

    keperluan, misalnyasebagai bahan makanan,obat-obatan, kosmetik, pupuk, kerajinan,

    dan bahan bangunan lainnya. Bahan padat yang dimaksud antara lainbulu, sisa

    trimming,fleshing, sisa split,shaving, buffing, dan lumpur.

    1. 4. Proses Pengolahan Limbah Industri KulitProses pengolahan limbah industri kulit diantaranya adalah:

    1. a. Pemisahan Padatan KasarSebelum diolah air limbah perlu disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan

    padatan kasar yang dapat menutup pipa, pompa-pompa dan saluran-saluran. Pada

    proses ini lebih dari 30% padatan tersuspensi total dalam cairan air limbah dapat

    dihilangkan dengan saringan.

    1. b. SegresiPada tahap ini dilakukan pemisahan cairan-cairan limbah yang mempunyai sifat khas

    dan memerlukan perlakuan tertentu untuk menangani zat pencemar agar nanti setelah

    dicampur dengan cairan limbah yang lain tidak menimbulkan kontradiksi yang

    merugikan.

    1. c. Ekualisasi

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    Proses pengolahan pada bak ekualisasi bertujuan untuk penghilangan sulfida dan

    krom agar dapat menghemat air yang dapat mengencerkan limbah kapran dan cairan

    limbah krom sebelum diolah lebih lanjut.

    Pada tahapan ini juga meningkatkan efisiensi pengolahan dan untuk menghindari

    rancangan baik yang diantisipasi untuk aliran puncak ( peak Flow) maka dilakukan

    sistem pengaturan laju aliran dan pencampuran seluruh air limbah.

    1. d. KoagulasiPada tahapan ini dilakukan perlakuan fisiko kimiawi untuk menghilangkan BOD dan

    padatan. Dengan perlakuan fisiko kimiawi yang relatif mudah dan sederhana dapatmenghilangkan > 95 % padatan tersuspensi dan BOD sekitar 70%. Untuk

    menghilangkan BOD sepenuhnya dapat dilakukan dalam pengolahan proses biologis

    selanjutnya.

    Perlakuan fisiko kimia terhadap air limbah penyamakan kulit terdiri dari perlakuan

    awal dengan pemberian penggumpal yang dilanjutkan dengan pemberian pengendap

    sampai dengan pemisahan lumpurannya untuk dibuang.

    1. e. Pengolahan Limbah Cair dengan Proses BiologisDalam persyaratan baku mutu air limbah, maka perlu adanya pengolahan sekunder.

    Pilihan cara pengolahan sekunder untuk air limbah penyamakan kulit Sebagai

    berikut:

    1. F il ter biologisFilter biologis dalam pengolahan limbah penyamakan kulit sering tidak

    dipertimbangkan.

    2. Lumpur aktif (kolam oksidasi)Pengolahan lumpur aktif pada prinsipnya adalah mempertemukan antara air limbah

    yang mengandung bahan pengencer organik dengan sejumlah besar bakteri aerob dan

    mokroorganisme lain yang terkandung dalam lumpur biologis (lumpur aktif).

    3. Lumpur aktif konvensionalJika dibandingkan dengan cara konvensional yang berbeban berat, maka waktu yang

    diperlukan adalah 2-4 hari dan beban organik yang ringan lebih mudah menahan

    variasi keadaan air limbah dan beban mendadak yang menjadi proses penyamakan

    kulit, dengan demikian lumpur yang dihasilkan berkurang.

    4. Lagun (kolam)

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    Ada pendekatan lain bagi daerah pedesaan atau yang memiliki lahan luas, yaitu

    kolam dapat dibuat dengan biaya rendah dan perawatan pengolahan juga sangat

    mudah.

    1. 5. Dampak Industri Kulit Bagi KesehatanDidalam industri kulit menggunakan bahan-bahan pembantu yang tersusun dari

    senyawa-senyawa kimia. Ada yang berwujud bubuk, kristal, maupun cair, semi liguid

    yang berbahaya terhadap kesehatan manusia. Bahan-bahan kimia tersebut akan

    kontak dengan pekerja Industri Penyamakan Kulit dengan berbagai macam cara, yaitu

    melalui kontak dengan kulit atau dengan cara penghirupan dalam bentuk gas atau

    uap. Bahanbahan yang bersifat korosif dapat menyebabkan kerusakan pada bagian

    tubuh yang terkena tumpahan ke kulit, mata atau juga bisa terminum, tertelan,

    maupun terhirup ke paru- paru.

    Dibawah ini akan dijelaskan akibat yang ditimbulkan apabila kontak dengan bahan-

    bahan yang bersifat korosif/ beracun.

    Natrium Sulfida (Na2S), berfungsi pada buangan bulu pada industri penyamakan

    kulit. Berupa kristal putih atau kekuningan. Bereaksi dengan karbon. Bersifat tidakstabil, sehingga dalam proses penyimpanannya harus dijaga agar terhindar dari

    pemanasan karena dapat meledak.

    Asam Sulfida (H2SO4), bersifat korosif dan bersifat racun terhadap jaringan kulit.

    Kontak dengan kulit menyebabkan terbakar, sehingga merusak jaringan. Penghisapan

    kabut/ uap asam sulfat dapat menyebabkan inflamasi pada tenggorokan bagian atas

    sehingga menyebabkan bronkitis, dan bila kontak dengan konsentrasi tinggi dapat

    menyebabkan kolaps.

    Asam Klorida (HCl), bahan ini merupakan bahan pengoksidasi yang sangat

    kuat.Berbahaya jika terkena panas. Pengaruhnya terhadap kesehatan manusia yang

    akan menghasilkan methemoglobin dalam darah serta akan merusak butir-butir darah

    merah pada akhirnya akan merusak buah ginjal juga otot- otot hati.

    Asam Format ( HCCOH), bahan mudah terbakar dapat menyebabkan iritasi pada

    kulit, mata, membran mukosa.

    Amonium Hidroksida (NH4OH), suatu bahan apabila dipanaskan akan mengeluarkanracun yang berbahaya bagi kesehata, uapnya bersifat racun.

    Natrium Hidroksida (NaOH), berbentuk padat atau larutan bersifat korosif pada kulit

    manusia apabila kontak terlalu lama, dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    manusia. Penghisapan pada hidung dapat menyebabkan iritasi pada membran

    mukosa.

    Lateks pekat

    POSTED ON 23 DESEMBER 2009

    Lateks pekat merupakan produk olahan lateks alam yang dibuat dengan proses

    tertentu. Pemekatan lateks alam dilakukan dengan menggunakan empat cara yaitu:

    sentrifugasi, pendadihan, penguapan, dan elektrodekantasi. Diantara keempat cara

    tersebut sentrifugasi dan pendadihan merupakan cara yang telah dikembangkan

    secara komersial sejak lama.

    Cara sentrifugasi

    Pemekatan lateks dengan cara sentrifugasi dilakukan menggunakan sentrifuge

    berkecepatan 6000-7000 rpm. Lateks yang dimasukkan kedalam alat sentrifugasi

    (separator) akan mengalami pemutaran yaitu gaya sentripetal dan gaya sentrifugal.

    Gaya sentrifugal tersebut jauh lebih besar daripada percepatan gaya berat dan gerak

    brown sehingga akan terjadi pemisahan partikel karet dengan serum. Bagian serum

    yang mempunyai rapat jenis besar akan terlempar ke bagian luar (lateks skim) dan

    partikel karet akan terkumpul pada bagian pusat alat sentrifugasi. Lateks pekat ini

    mengandung karet kering 60%, sedangkan lateks skimnya masih mengandung karet

    kering antara 3-8% dengan rapat jenis sekitar 1,02 g/cm3.

    Cara pendadihan

    Pemekatan lateks dengan cara pendadihan memerlukan bahan pendadih seperti

    natrium atau amonium alginat, gum tragacant, methyl cellulosa, carboxy

    methylcellulosa dan tepung iles-iles. Adanya bahan pendadih menyebabkan partikel-

    partikel karet akan membentuk rantai-rantai menjadi butiran yang garis tengahnya

    lebih besar. Perbedaan rapat jenis antara butir karet dan serum menyebabkan partikel

    karet yang mempunyai rapat jenis lebih kecil dari serum akan bergerak keatas untuk

    http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/23/lateks-pekat/http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/23/lateks-pekat/
  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    membentuk lapisan, sedang yang dibawah adalah serum. Mutu lateks yang dihasilkan

    ditentukan berdasarkan spesifikasi menurut astm dan sni.

    Menurut ASTM lateks pekat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan sistem pengawetan

    dan metode pembuatannya yaitu :

    jenis i : lateks pekat pusingan dengan amonia saja atau dengan pengawet

    formaldehida dilanjutkan dengan pengawet amonia.

    jenis ii : lateks pekat pendadihan yang diawetkan dengan amonia saja atau dengan

    pengawet formaldehida dilanjutkan dengan amonia.

    jenis iii : lateks pusingan yang diawetkan dengan kadar amonia rendah dan bahan

    pengawet sekunder.

    Biasanya lateks pekat banyak digunakan untuk pembuatan bahan karet yang tipis dan

    bermutu tinggi.

    http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/23/lateks-pekat/

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Klasifikasi Tanaman Karet

    2.2 Pengertian, Sifat dan Kandungan Kimia Lateks

    2.3

    2.4 Jelaskan Perbedaan Pengolahan Karet Sheet dan Crape

    Dalam pengolahan karet jenis sheet dan crepe biasanya digunakan mesin

    penggilingan.Di kalangan pengolahan lateks, mesin ini sering disebut baterai sheet.

    Baterai sheet ada yang terdiri dan 4, 5, atau 6 gilingan beroda dua. Baterai sheet yang

    http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/23/lateks-pekat/http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/23/lateks-pekat/
  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    merniliki 4 gilingan beroda dua contohnya adalah merek Cadet. Sedangkan yang

    memiliki 5 dan 6 gilingan beroda dua masing-masing contohnya adalah merek Aristo

    dan Six in One. Kapasitas setiap jenis baterai sheet berbeda dan tergantung pada

    ketebalan sheet yang akan dibuat Mesin penggilingan untuk crepe dikenal dengan

    nama baterai crepe.Jumlah gilingan beroda dua yang ada biasanya 3, 4, atau 5

    gilingan. Baterai crepe dengan 3 gilingan beroda dua biasanya kurang memberikan

    hasil gilingan yang memuaskan, yang paling baik adalah baterai crepe dengan 5

    gilingan.

    Selama proses penggilingan, mesin-mesin berjalan terus menerus.Padagilingan terakhir selalu terdapat patron yang disebut printer yang berbentuk

    spiral.Patron berfungsi memperbesar permukaan sheet serta bisa mempercepat

    jalannya pengeringan (Habibie,2009).

    2.5 Manfaat Lateks

    Karet alam banyak digunakan dalam berbagai industri. Umumnya alat-alat yang

    dibuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-sehari maupun dalam

    usaha industri mesin-mesin penggerak. Barang yang dapat dibuat dari karet alam

    antara lain aneka ban kendaraan, sepatu karet, sabun penggerakmesin besar dan mesin

    kecil, pipa karet, kabel, isolator dan bahan-bahan pembungkus logam.

    Bahan baku karet banyak digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau

    tahanan alat-alat penghubung dan penahan getaran. Karet juga bisa dipakai untuk

    tahanan dudukan mesin serta dipasang pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada

    alat-alat lainnya (Nopianto,2009).

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN

    4.1 Hasil Pengamatan

    a. Perhitungan KKK Lateks Segar

    Perlakuan a gram b gram Warna Tekstur Aroma

    +asam format 22,44 15,96 + 1 + 3 + 2

    +asam asetat 20,82 14,71 + 1 + 2 + 1

    b. Pengenceran Lateks

    ml Lateks KKK KE air yang di +

    200 17 15 26 ml

    c. Pengaruh Penambah Bahan Dadih

    Perlakuan Warna Aroma TeksturBerat

    a gram b gram

    4 hari + ++ + 37,44 28,28

    7 hari ++ +++ ++ 33,58 28,69

    8 hari ++ ++++ +++ 38,14 30,53

    Keterangan:

    Warna : semakin + semakin pekat/ gelap

    Aroma : semakin + semakin menyengat

    Tekstur : semakin + semakin kenyal

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    4.2 Hasil Perhitungan

    1. Perhitungan KKK Lateks SegarPerlakuan A gram B gram Nilai KKK

    + asam format 22,44 15,96 15,74

    + asam asetat 20,82 14,71 14,78

    1. Pengenceran LateksPerlakuan AT

    Pengenceran lateks 26 ml

    1. Pengaruh Penambahan Bahan DadihHari ke- FP (%) KKK (%)

    4 24,47 28,28

    7 14,56 28,69

    8 19,95 30,53

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    BAB 5. PEMBAHASAN

    5.1 Fungsi dan Penentuan Nilai KKK dan AT

    Tujuan dari pengenceran lateks dalam praktikum kali ini adalah untuk menjaga agar

    kadar karet kering (KKK) lateks sewaktu diolah dapat dipertahankan selalu tetap.

    Serta untuk mengetahui berapa kadar air yang dipelukan untuk mengencerkan lateks

    secara tepat.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    Penentuan AT ini berfungsi untuk mengetahui berapa jumlah air yang ditambahkan

    sehingga KKK-nya seragam dan memiliki mutu yang tetap atau bisa dikatakan untuk

    menentukan jumlah air pada waktu pengenceran lateks.

    5.2 Prinsip Analisa

    Prinsip analisa yang pertama adalah perhitungan KKK lateks segar dengan

    menambahkan asam format dan asam aseta untuk mempercepat proses

    penggumpalan.

    Prinsip analisa yang kedua adalah pengenceran lateks untuk mendapatkan

    KKK lateks tertentu dengan menggunakan aquades untuk menentukan jumlah air

    yang diperlukan untuk pengenceran.

    Sedangkan prinsip analisa yang ketiga adalah pengaruh penambahan bahan

    dadih dimaksudkan untuk memisahkan antara fraksi serum dengan dadihnya. Dalam

    pemisahan dua fraksi ini menggunakan CMC 1% yang akan mempercepat naik butir

    karet sehingga dalam beberapa waktu butir karet akan terpisah dan terkumpul

    dibagian atas cairan dan serumnya berada dibawah dengan lama pemisahan 3-4 hari.

    5.3 Mekanisme Terjadinya Koagulasi Lateks dengan Penambahan Asam Asetat

    dan Asam Format

    Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid karena penambahan bahan

    kimia sehingga partikel-partikel tersebut bersifat netral dan membentuk endapan

    karena adanya gaya grafitasi. Pada umunya digunakan larutanasam format/asam

    semut atauasam asetat /asam cuka dengan konsentrasi 1-2% ke dalam lateks dengan

    dosis 4 ml/kg karet kering. Jumlah tersebut dapat diperbesar jika di dalam lateks telah

    ditambahkanzat antikoagulan sebelumnya. Penggunaan asam format didasarkan pada

    kemampuannya yang cukup baik dalam menurunkanpH lateks serta harga yang

    cukup terjangkau bagikebun danpetani karet dibandingkan bahan koagulan asam

    lainnya.

    Tujuan dari penambahan asam adalah untuk menurunkan pH lateks padatitik

    isoelektriknya sehingga lateks akan membeku atau berkoagulasi, yaitu pada pH antara

    4,5-4,7. Asam dalam hal iniion H+ akan bereaksi dengan ion OH- padaprotein dan

    http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_formathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Petanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_isoelektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_isoelektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ionhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_isoelektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Titik_isoelektrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Petanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Perkebunanhttp://id.wikipedia.org/wiki/PHhttp://id.wikipedia.org/wiki/Latekshttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetathttp://id.wikipedia.org/wiki/Asam_format
  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    senyawa lainnya untuk menetralkan muatanlistrik sehingga terjadi koagulasi pada

    lateks. Penambahan larutan asam diikuti dengan pengadukan agar tercampur ke

    dalam lateks secara merata serta membantu mempercepat proses pembekuan.

    Pengadukan dilakukan dengan 6-10 kali maju dan mundur secara perlahan untuk

    mencegah terbentuknya gelembung udara yang dapat mempegaruhi mutu sit yang

    dihasilkan. Kecepatan penggumpalan dapat diatur dengan mengubah perbandingan

    lateks, air dan asam sehingga diperoleh hasil bekuan atau disebut juga koagulum yang

    bersih dan kuat. Lateks akan membeku setelah 40 menit. Proses selanjutnya ialah

    pemasangan plat penyekat yang berfungsi untuk membentuk koagulum dalam

    lembaran yang seragam (Suseno, 1989).

    5.4 Skema Kerja dan Fungsi Perlakuan

    Dalam praktikum pengolahan lateks ini dibagi menjadi 3 tahap. Tahap

    pertama yaitu perhitungan KKK lateks segar, pertama-tama 100ml lateks segar

    ditambahkan asam format dan asam asetat masing-masing 1% 10ml, fungsiditambahkan asam format dan asam asetat adalah untuk mempercepat proses

    penggumpalan. Kemudian dipanaskan dan diaduk perlahan hingga menggumpal dan

    digiling utuk memperluas permukaan dan mempercepat proses pengeringan lateks.

    Setelah itu dikeringanginkan untuk mengurangi kadar airnya. Setelah

    dikeringanginkan, ditimbang berat basah (a gram) dan dioven selama 1 hari dengan

    suhu 500C berfungsi untuk mengurangi kadar air bahan dan ditimbang sebagai berat

    kering (b gram). Kemudian ditentukan FP dan KKK nya.

    Tahap kedua yaitu pengenceran lateks, 200 ml lateks segar disaring untuk

    memisahkan kotoran dengan lateks yang akan digunakan. Kemudian ditambah air

    sesuai dengan rumus AT. Penambahan air ini berujuan untuk mengencerkan lateks.

    Tahap ketiga yaitu pengaruh penambahan bahan dadih, 300 ml lateks disaring

    yang berfungsi untuk memisahkan kotoran yang ada dalam lateks. Kemudian dibagi

    menjadi tiga yaitu 4 hari, 7 hari, dan 8 hari sebagai pembanding yang nantinya dapat

    diketahui dari ketiga perlakuan tersebut mana yang memiliki warna, tekstur, dan

    aroma yang paling baik. Kemudian ditambahkan CMC 1% sebanyak 10 ml pada

    masing-masing perlakuan. Penambahan CMC ini berguna untuk memisahkan lateks

    menjadi dua fraksi yaitu serum dan dadih. Lalu dilakukan pengadukan agar

    http://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrik
  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    bercampur merata antara lateks dan CMC. Setelah itu didiamkan selama 4, 5, 6 hari

    dan diamati warna, tekstur, aroma serta ditentukan KKK-nya.

    5.5 Analisis Data

    Dari hasil perhitungan KKK dan AT. Sebelum melakukan perhitungan KKK,

    terlebih dahulu dihitung faktor pengencerannya (FP). Berdasarkan hasil perhitungan

    yang telah dilakukan, didapat hasil nilai FP pada penambahan asam format dan asam

    asetat secara berturut-turut adalah 28,9% dan 29,35%. Dan untuk perhitungan KKK

    dari penambahan asam format dan asam asetat secara berturut-turut adalah 15,95%

    dan 14,71%. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan asam format sebagai bahan

    penggumpal lebih baik daripada penambahan asam asetat karena KKKnya lebih

    besar. Karet yang belum dikeringkan memiliki aroma yang sangat menyengat, tetapi

    setelah dikeringkan aroma ini akan memudar. Hal ini terjadi karena selama proses

    pengeringan terjadi penguapan senyawa volatil yang memberikan aroma yang

    menyengat.

    Pada perhitungan pengenceran lateks dengan KKK 17 dan KE 15, didapat

    nilai AT sebesar 26 ml. Pengenceran lateks bertujuan untuk mengetahui seberapa

    banyak air yang dibutuhkan berdasarkan jumlah lateks yang akan diencerkan.

    Pengenceran ini penting karena untuk menjaga agar kadar karet kering selalu tetap

    meskipun sudah diolah.

    Pada hasil perhitungan pengaruh penambahan bahan dadih, untuk perlakuan 4hari dihasilkan warna yang cerah, aroma yang kurang menyengat, tekstur kurang

    kenyal, FP 24,47%, dan KKK sebesar 28,28%. Untuk perlakuan 7 hari memiliki

    warna agak gelap, aroma menyengat, tekstur kenyal, FP 14,56%, dan KKK sebesar

    28,69%. Untuk perlakuan 8 hari didapatkan warna agak gelap, aroma sangat

    menyengat, tekstur sangat kenyal, FP 19,95%, dan KKK sebesar 30,53%. Dari sini

    dapat diketahui bahwa semakin lama penyimpanan akan mempengaruhi warna,

    tekstur, dan aroma. Semakin lama penyimpanan warnanya semakin gelap, aroma

    semakin menyengat, dan tekstur semakin kenyal. KKK tertinggi yaitu pada

    penyimpanan 8 hari dengan KKK sebesar 30,53%. Ini berarti bahwa semakin lama

    penyimpanan nilai KKK akan semakin besar dan mutu karet akan semakin baik.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    BAB 5. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil pengamatan dan perhitungan dapat disumpulkan bahwa:

    Lateks adalah suatu istilah yang dipakai untuk menyebut getah yangdikeluarkan oleh pohon karet.

    Karet mempunyai sifat kenyal (elastis), sifat kenyal tersebut berhubungandengan viskositas atau plastisitas karet. Lateks sendiri membeku pada suhu

    32oF karena terjadi koagulasi.

    Lateks mengandung 25-40 % bahan karet mentah (crude rubber) dan 60-77 %serum (air dan zat yang larut). Karet mentah mengandung 90-95 % karet

    murni, 2-3 % protein, 1-2 % asam lemak, 0,2 % gula, 0,5 % garam dari Na, K,

    Mg, P, Ca, Cu, Mn, dan Fe. Partikel karet tersuspensi (tersebar secara

    merata)dalam serum lateks dengan ukuran 0,004-3 mikron, atau 0,2 milyar

    partikel karet per millimeter lateks. Penentuan KKK ini berfungsi untuk mengetahui kadar kering lateks yang

    digunakan untuk menentukan penerimaan lateks kebun. Sedangkan penentuan

    AT berfungsi untuk mengetahui berapa jumlah air yang ditambahkan

    sehingga KKK-nya seragam.

    Pada perhitungan KKK dari penambahan asam format dan asam asetat secaraberturut-turut adalah 15,95% dan 14,71%. Hal ini menunjukkan bahwa

    penambahan asam format sebagai bahan penggumpal lebih baik daripada

    penambahan asam asetat karena KKKnya lebih besar.

    Pengenceran lateks bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak air yangdibutuhkan berdasarkan jumlah lateks yang akan diencerkan. Dari hasil

    perhitungan didapatkan nilai AT 26 ml.

  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    o KKK tertinggi yaitu pada penyimpanan 8 hari dengan KKK sebesar30,53%. Ini berarti bahwa semakin lama penyimpanan nilai KKK akan

    semakin besar dan mutu karet akan semakin baik.

    6.2 Saran

    Terima kasih kakak2 asisten TOGEL yang telah menjadi asisten yang sabar

    dan baik dibandingkan asisten yang lain.

    Hehehe ..

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2011.Petunjuk Praktikum Pengolahan Hasil Pertanian Tembakau, Gula

    dan Lateks.Jember: THP FTP UNEJ

    Djumarti, Ir. 2011.Handout Kuliah Teknologi Pengolahan Lateks. Jember: Jurusan

    Teknologi Hasil Pertanian. Universitas Jember

    Goutara, B. Djatmiko, W. Tjiptadi. 1985.Dasar Pengolahan Karet. Bogor: IPB.

    Habibie. 2009.Mengenal Tanaman

    Karet.http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/07/mengenal-tanaman-karet/

    (diakses tanggal 15 Desember 2011).

    Nopianto, Eko. 2009. Karet Alam.http://eckonopianto.blogspot.com/karet-alam.html

    http://habibiezone.wordpress.com/2009/12/07/mengenal-tanaman-karet/http://eckonopianto.blogspot.com/karet-alam.htmlhttp://eckonopianto.blogspot.com/karet-alam.htmlhttp://habibiezone.wordpress.com/2009/12/07/mengenal-tanaman-karet/
  • 5/23/2018 Seperti Yang Telah Dijelaskan Lateks Berasal Dari Partikel Karet Yang Dilapisi Pro...

    http:///reader/full/seperti-yang-telah-dijelaskan-lateks-berasal-dari-partikel-karet

    (Diakses tanggal 18 Desember 2011).

    Suseno,RS. Suwarti. 1989.Pedoman Teknis Pengolahan Karet Sheet yang Diasap.

    Bogor: Balai Penelitian Perkebunan Bogor.

    http://millamaulidia.wordpress.com/2012/05/08/laporan-pengolahan-lateks/