Pemanfaatan Sari Buah Mengkudu sebagai pengental lateks
-
Upload
fida-thoyyibah -
Category
Documents
-
view
96 -
download
12
description
Transcript of Pemanfaatan Sari Buah Mengkudu sebagai pengental lateks
PEMANFAATAN SARI BUAH MENGKUDU SEBAGAI BAHAN PENGENTAL LATEKS
PROGRAM STUDI KIMIAFAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI2014
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
RINGKASAN........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Permasalahan............................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.4 Tujuan Penelitian......................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian....................................................................................3
1.6 Kerangka Berpikir....................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................4
2.1 Penelitian Yang Relevan..........................................................................4
2.2 Kajian Pustaka..........................................................................................4
2.2.1 Pengertian buah mengkudu...............................................................4
2.2.2 Manfaat Buah Mengkudu.................................................................5
2.2.3 Kandungan Buah Mengkudu............................................................5
2.2.4 Pengertian Lateks.............................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................11
3.1 Desain Penelitian......................................................................................11
3.2 Populasi Dan Sampel................................................................................11
3.3 Teknik Pengumpulan Data.......................................................................11
3.3.1. Sumber Data primer.......................................................................11
3.3.2. Sumber Data Sekunder..................................................................12
3.4 Teknik Analisis Data................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
RINGKASAN
Proposal skripsi ini dilatar belakangi oleh banyaknya manfaat dan khasiat
dari buah mengkudu. Selain dalam bidang kesehatan, dalam bidang pertanian pun
banyak manfaatnya. Melalui penelitian ini, diharapkan peneliti dapat membuat
sesuatu yang lebih berguna dari buah mengkudu yaitu sebagai bahan campuran
pengental lateks (getah karet) dengan proses pembekuan dengan mudah, cepat dan
tidak mahal serta sumber daya alam yang kita miliki tidak siasia. Penulis
menggunakan penelitian deskriptif/kualitatif yang bersifat sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat pada suatu objek penelitian.Penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari pengamatan
langsung (observasi) dan secara tidak langsung (buku, internet) dengan cara
mempelajari artikeldan teori serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Kehidupan masyarakat sudah semakin berkembang, banyak teknologi baru
yang diciptakan para ahli untuk mempermudah dan mempercepat
pekerjaan.Dalam masa moderen ini, masyarakat disibukkan dengan adanya
perkembangan global yang sangat pesat. Tidak ada banyak waktu yang mereka
miliki sehingga mereka menyukai hal yang bersifat instant dan cepat.
Dengan adanya perkembangan yang pesat mengakibatkan permintaan
konsumen semakin meningkat terhadap barang-barang ekonomi, termasuk
karet.Untuk mengatasi hal tersebut banyak produser menggunakan cuka sebagai
alat untuk pembekuan getah karet.Namun untuk mendapatkan cuka, produsen
harus mengeluarkan biaya untuk pembeliannya. Selain itu, produsen juga
dipermasalahkan keterlambatan kedatangan cuka akibat adanya kondisi alam
yang tidak bersahabat.
Lateks merupakan getah kental tumbuhan yang dihasilkan oleh banyak
tanaman.Dalam industri pertanian, tanaman yang banyak diambil getah lateksnya
adalah tanaman karet atau para (Havea brasiliensis). Proses pengolahan karet
dimulai dari penyadapan getah lateks dengan cara melukai batang pohon karet.
Lateks karet yang keluar dari pohonnya tersebut kemudian ditampung dengan
mangkuk kecil dan kemudian dikumpulkan dalam jumlah yang lebih besar di
penampungan. Getah dalam wujud lateks dapat langsung dijadikan sebagai bahan
baku industri seperti balon, kondom, karet gelang, sabutret, serta produk lainnya.
Penambahan larutan asam diikuti dengan pengadukan agar tercampur ke
dalam lateks secara merata serta membantu mempercepat proses pembekuan.
Kecepatan penggumpalan dapat diatur dengan mengubah perbandingan lateks, air
dan asam sehingga diperoleh hasil bekuan yang bersih dan kuat. Dari sinilah
sebagian petani karet memanipulasi pembekuan lateks, maksud dari manipulasi
1
2
ini yaitu mempertahankan air yang terkandung dalam lateks beku agar saat lateks
beku dijual masih berbobot.
Melihat sesungguhnya pada kegiatan pekerjaan petani karet, Contohnya
saat pencampuran lateks dengan zat asam petani karet ini biasanya mencampur
bahan-bahan lain. Penambahan bahan tersebut tentu tidak secara langsung
mencampur lateks dengan bahan yang berbobot (batu, sampah, tatal dan lain-lain)
saat pengolahan.Namun ada beberapa bahan organik selain zat koagulan yang
ditambahkan karena menguntungkan dan manjadi akal-akalan petani
karet.Melihat sedikit dari pekerjaan petani karet maka solusinya adalah dengan
buah mengkudu. Daripada itu, kami membuat karya ilmiah ini untuk membantu
masyarakat(produsen) mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan “
Pemanfaatan Sari Buah Mengkudu Sebagai Bahan Pengental Lateks”.
1.2 Permasalahan
Keterbatasan biaya masyarakat (produsen) untuk membeli larutan asam
sebagai bahan pengental lateks.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara agar melakukan proses pembekuan dengan mudah dan
tidak mahal?
2. Bagaimanakah cara agar sumber daya alam yang kita miliki tidak siasia?
3. Apakah buah mengkudu bisa dijadikan pengganti larutan asam saat
pengendapan lateks ?
1.4 Tujuan Penelitian
1. Mengurangi biaya produksi pembekuan getah karet.
3
2. Memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar kita.
3. Memanfaatkan buah mengkudu untuk pengganti larutan asam pada saat
pengendapan lateks.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Memanfaatkan buah mengkudu untuk pengendapan lateks pengganti
larutan asam.
2. Bagi petani karet, peneliian ini dapat digunakan sebagai bahan alternative
untuk meringankan beban pembelian bahan pembeku karet.
1.6 Kerangka Berpikir
Buah MengkuduManfaat
Limbah
Kesehatan
Pertanian Pengental Lateks
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Yang Relevan
Penelitian ini pernah dilakukan, namun menggunakan bahan yang berbeda
yakni menggunakan umbi gadung. Cara penggunaannya umbi Gadung dihaluskan
kemudian diperas dan disaring (diambil sarinya) serta dicampur dengan larutan
asam semut dan air. Petani karet mencampurkan bahan ini merasakan bahwa hasil
bekuan lateks lebih keras dibandingkan dengan hasil bekuan lateks hanya dengan
larutan asam semut. Menurut petani karet ini pembekuan lateks mencampurkan
bahan ini sangat singkat kurang lebih 30 detik lateks menjadi beku.
2.2 Kajian Pustaka
2.2.1 Pengertian Buah Mengkudu
Mengkudu atau keumeudee (Bahasa Aceh) adalahpace, kemudu, kudu
(Bahasa Jawa); cangkudu (Bahasa Sunda); kodhuk (BahasaMadura); tibah (Bali)
berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae. Nama lain
untuk tanaman ini adalah noni (BahasaHawaii), nono (Bahasa Tahiti), nonu
(BahasaTonga), ungcoikan (BahasaMyanmar) dan ach (BahasaHindi). Tanaman
ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon
mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya
merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan
memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik
hitam.
Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu
sebagai sayur dan rujak.Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah
peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa.Karena itu,
mengkudu sering ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh.Selain itu
mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.Morinda Citrifolia
atau yang biasa kita kenal dengan buah mengkudu atau pace memang telah sejak
4
5
dahulu dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.Bahkan buah
ini disebut-sebut sebagai “Hawai Magic Plant” tumbuhan ajaib dari hawai.
2.2.2 Manfaat Buah Mengkudu
Berdasarkan penelitian dari kandungan didalam buah mengkudu, Buah
yang satu ini sangat kaya akan manfaat. Berikut beberapa manfaat yang
terkandung dalam buah mengkudu dalam kesehatan yaitu:
Memperlancar peredaran darah serta memperlebar saluran pembuluh darah
yang mengalami penyempitan dengan zat scopoletin yang terkandung
didalam buah mengkudu. Zat ini juga dapat membunuh beberapa varian
bakteri , serta bersifat sebagai anti alergi.
Mematikan bakteri penyebab infeksi dan juga sebagai pengotrol bakteri
pathogen melalui zat anti bakteri yang terkandung didalamnya.
Buah mengukudu juga terbukti dapat melawan penyakit kanker atau sel-
sel abnormal melalui zat anti kanker yang terkandung didalam buah
tersebut.
Dapat Menjadi Zat Pencegah Kanker dan Tumor.
Dapat membantu peningkatan daya tahan tubuh.
Mengkudu bisa membantu mengurangi rasa sakit.
Mengatasi Peradangan dan Alergi
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Selain itu buah mengkudu juga mempunyai manfaat bagi para petani yaitu
sebagai penggumpal atau pengental lateks.
2.2.3 Kandungan Buah Mengkudu
a. Senyawa-senyawa terpenoid
Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga
terdapat pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang
sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpen membantu tubuh dalam proses sintesa
organik dan pemulihan sel-sel tubuh.
6
b. Asam
Asam askorbat yang ada di dalam buah mengkudu adalah sumber vitamin
C yang luar biasa. Vitamin C merupakan salah satu antioksidan yang hebat.
Antioksidan bermanfaat untuk menetralisir radikal bebas (partikel-partikel
berbahaya yang terbentuk sebagai basil samping proses metabolisme, yang dapat
merusak materi genetik dan merusak sistem kekebalan tubuh). Asam kaproat,
asam kaprilat dan asam kaprik termasuk golongan asam lemak. Asam kaproat dan
asam kaprik inilah yang menyebabkan bau busuk yang tajam pada buah
mengkudu.
2.2.4 Pengertian lateks
Lateks adalah getah kental, seringkali mirip susu, yang dihasilkanbanyak
tumbuhan dan membeku ketika terkena udara bebas. Selain tumbuhan, beberapa
hifa jamur juga diketahui menghasilkan cairan kental mirip lateks.Pada tumbuhan,
lateks diproduksi oleh sel-sel yang membentuk suatu pembuluh tersendiri, disebut
pembuluh lateks.Sel-sel ini berada di sekitar pembuluh tapis (floem) dan memiliki
inti banyak dan memproduksi butiran-butiran kecil lateks di bagian sitosolnya.
Apabila jaringan pembuluh sel ini terbuka, misalnya karena keratan, akan terjadi
proses pelepasan butiran-butiran ini ke pembuluh dan keluar sebagai getah kental.
Lateks terdiri atas partikel karet dan bahan bukan karet (non-rubber) yang
terdispersi di dalam air . Lateks juga merupakan suatu larutan koloid dengan
partikel karet dan bukan karet yang tersuspensi di dalam suatu media yang
mengandung berbagai macam zat .Di dalam lateks mengandung 25-40% bahan
karet mentah (crude rubber) dan 60-75% serum yang terdiri dari air dan zat yang
terlarut. Bahan karet mentah mengandung 90-95% karet murni, 2-3% protein, 1-
2% asam lemak, 0.2% gula, 0.5% jenis garam dari Na, K, Mg, Cn, Cu,Mn dan Fe.
Partikel karet tersuspensi atau tersebar secara merata dalam serum lateks dengan
ukuran 0.04-3.00 mikron dengan bentuk partikel bulat sampai lonjong.
Lateks merupakan emulsi kompleks yang mengandung protein, alkaloid,
pati, gula, (poli)terpena, minyak, tanin, resin, dan gom. Pada banyak
7
tumbuhanlateks biasanya berwarna putih, namun ada juga yang berwarna kuning,
jingga, atau merah.Susunan bahan lateks dapat dibagi menjadi dua
komponen.Komponen pertama adalah bagian yang mendispersikan atau
memancarkan bahan-bahan yang terkandung secara merata yang disebut
serum.Bahan-bahan bukan karet yang terlarut dalam air, seperti protein, garam-
garam mineral, enzim dan lainnya termasuk ke dalam serum.Komponen kedua
adalah bagian yang didispersikan, terdiri dari butir-butir karet yang dikelilingi
lapisan tipis protein.Bahan bukan karet yang jumlahnya relatif kecil ternyata
mempunyai peran penting dalam mengendalikan kestabilan sifat lateks dan
karetnya.
Lateks merupakan suspensi koloidal dari air dan bahan-bahan kimia yang
terkandung di dalamnya. Bagian-bagian yang terkandung tersebut tidak larut
sempurna, melainkan terpencar secara homogen atau merata di dalam air..
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif atau
kualitatif dimana metode deskriptif yaitu suatu metode dengan tujuan untuk
membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat pada suatu objek penelitian tertentu. Tahap pertama, penulis melakukan
pengumpulan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu, selanjutnya penulis
mengolah data dan bahan tersebut serta membahas sampai pada suatu kesimpulan
yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan untuk melampirkan semua
kegiatan yang dikerjakan selama dilakukannya penelitian di Desa Wonorejo,
Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Palembang ini.
3.2 Populasi Dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan subjek yang akan di teliti. Adapun
populasi yang ada dalam penelitian ini yakni berkaitan dengan buah-buahan yang
banyak mengandung asam, seperti asam askorbat sebagai sumber vitamin C
contohnya buah jeruk, belimbing, mengkudu dan masih banyak lainnya. Namun
sampel yang akan diteliti hanya buah mengkudu, Karena peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut karena keterbatasan waktu.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
keterangan serta menganalisis data sehingga data tersebut dapat memberikan
gambaran mengenai objek yang sedang diteliti.Ada dua jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder.
3.3.1. Sumber Data primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.Teknik pengumpulan
data ini diperoleh dari observasi.
8
9
3.3.2. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak
langsung dari buku maupun internet dengan cara mempelajari artikel, dan teori
serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.4 Teknik Analisis Data
Tehnik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa
Deskriptif Kualitatif, yaitu mula-mula dilakukan penyusunan kategori-kategori
yang sesuai dengan kualifikasi yang ada. Setelah kategori tersusun kemudian
dihubungkan dengan satu yang lain sehingga membentuk tipologi yang
berhubungan dengan pemikiran yang teliti. Dalam penerapannya, tehnik ini
digunakan untuk menganalisa pengaruh buah mengkudu dalam penggumpalan
lateks.
DAFTAR PUSTAKA
Zalfa,Kamaruddin Abu.2013.”Manfaat Dan Khasiat Dari Buah Mengkudu”. From
:http://www.indonews.co.id/mengenal-1000-manfaat-dan-khasiat-dari-
buah-mengkudu/. Diunduh pada 8 januari 2015.
Yulianto, Ginanjar.2011.”Akal-akalan Petani Karet Saat Mengolah
Lateks”.From
:http://ekonomi.kompasiana.com/agrobisnis/2011/05/24/akal-akalan-
petani-karet-saat-mengolah-lateks-364816.html.Diunduh pada 6 Januari
2015.
2014.”Lateks”.From :http://id.wikipedia.org/wiki/Lateks. Diunduh pada 7
Januari 2015.
Agrina.2012.“Memilih Penggumpal Lateks”. From:http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=7&aid=4027. Diunduh pada 10 Januari 2015.
Pahwawan.2010.”Memanfaatkan akar nanas untuk mempercepat proses
pembekuan pada getah karet”. From :
https://pahwawan45.wordpress.com/2010/07/27/memanfaatkan-akar-
nanas-untuk-mempercepat-proses-pembekuan-pada-getah-
karet/.Diunduh pada 10 januari 2015.
10