sentot - Kementerian · PDF filemerupakan pendapat pribadi penulis. ... atas Laporan Keuangan...

8
BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 2013 8 sentot sentot sentot dok. istimewa sentot SUSUNAN PENGURUS BULETIN BUMN Pelindung: Menteri BUMN Pembina: Sekretaris Kementerian BUMN, Kepala Biro Umum dan Humas Pemimpin Umum/Penanggung Jawab: Faisal Halimi Pemimpin Redaksi/Ketua Tim: Sandra Firmania Tim Editor: Teddy Poernama, Rudi Rusli, Ferry Andrianto Dewan Redaksi dan Desain Grafis: Riyanto Prabowo, Sugianto, Erwin Fajrin, Sentot Moelyono Sekretariat: Sahala Silalahi (Koordinator), Umi Gita Nugraheni, Hendra Gunawan, Abdul Kollid, Sutarman. Alamat Redaksi: Lantai 12A Gedung Kementerian BUMN (Humas dan Protokol) Jl. Medan Merdeka Selatan No.13, Jakarta Pusat 10110. Telp: 021-29935678 Fax: 021-2311224 E-mail: [email protected], Website: www.bumn.go.id Redaksi menerima kontribusi tulisan dari pegawai Kementerian BUMN, karyawan BUMN atau pihak lain yang relevan dengan semangat Buletin Kementerian BUMN, dengan syarat diketik rapi dengan spasi ganda, maksimal 2.000 karakter (setengah halaman), dengan disertai identitas diri penulis. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. on klik! Menteri BUMN berbuka puasa bersama para office boy, satpam, supir dan teknisi di kantor Kementerian BUMN pada Kamis (11/7). Buka puasa ini merupakan keinginan pribadi Dahlan Iskan untuk berbagi dan merasakan kebersamaan suasana Ramadhan dengan karyawan paling bawah di lingkungan Kemen BUMN. Menteri BUMN Dahlan Iskan berfoto bersama 10 pemberi usul terbaik “Sayembara Solusi Kemacetan di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Tahun 2013” di Lantai 21 Kemen BUMN pada Kamis (4/7) silam. Sayembara ini diselenggarakan oleh PT Jasa Marga (Persero) sejak bulan Maret lalu. Dharma Wanita Persatuan Kemen BUMN melakukan field trip Peduli Pendidikan di Yogyakarta, 24–27 Juni. Ibu Nafsiah Dahlan dan Yetty Yasin turut serta dalam kegiatan yang melibatkan 50 pelajar SLTP dan SLTA tersebut. Para pelajar tersebut merupakan anak dari pegawai golongan II, outsourcing dan honorer di lingkungan Kemen BUMN. Menteri Dahlan Iskan meninjau Pelatihan Agro Industri Sorgum di SMK-TI PGRI 11 Serpong, Kota Tangerang Selatan Kamis (4/7). Pelatihan ini melibatkan 18 siswa SMKN 2 Kupang dan Atambua NTT. Redaksi Buletin Kemen BUMN mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa dan Mohon Maaf lahir Bathin Bambang Suryanto 01Juli 1959 Farkhan Al Fathoni 02 Juli 1982 Wahyu Hidayat 03 Juli 1954 Mawarti 03 Juli 1961 Muhammad Wahid R. 03 Juli 1981 Ahmad Dafis 05 Juli 1958 Sabdono 06 Juli 1958 Masni Napitupulu 08 Juli 1963 Herman Hidayat 09 Juli 1959 Dwijanti Tjahjaningsih 10 Juli 1966 Neneng Suryatiningsih 10 Juli 1974 Muh. Umar Fauzi 11 Juli 1969 Awal Susmanto 11 Juli 1984 Mahmuddin Yasin 12 Juli 1954 Yulianida 17 Juli 1959 Samsu Widiarto 17 Juli 1967 Seger Budiarjo 18 Juli 1967 Tirta Kusuma 19 Juli 1964 Dilza Vierson 19 Juli 1970 Muhammad Syaiful Anam 19 Juli 1984 Syaiful Yulni 20 Juli 1962 Ibnu Najib 20 Juli 1981 Ahmad Adriansyah 20 Juli 1982 Sutrisno 21 Juli 1981 Sabar Wicaksono 22 Juli 1968 Galuh Riawati 23 Juli 1985 Asra Hanum 30 Juli 1971 atas diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian atas Laporan Keuangan Kementerian BUMN enam tahun berturut-turut.

Transcript of sentot - Kementerian · PDF filemerupakan pendapat pribadi penulis. ... atas Laporan Keuangan...

BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 20138

sen

tot

sen

tot

sen

tot

do

k. is

tim

ewa

sen

tot

SUSUNAN PENGURUS BULETIN BUMN

Pelindung: Menteri BUMNPembina: Sekretaris Kementerian BUMN, Kepala Biro Umum dan HumasPemimpin Umum/Penanggung Jawab: Faisal HalimiPemimpin Redaksi/Ketua Tim: Sandra FirmaniaTim Editor: Teddy Poernama, Rudi Rusli, Ferry AndriantoDewan Redaksi dan Desain Grafis: Riyanto Prabowo, Sugianto, Erwin Fajrin, Sentot MoelyonoSekretariat: Sahala Silalahi (Koordinator), Umi Gita Nugraheni, Hendra Gunawan, Abdul Kollid, Sutarman.Alamat Redaksi: Lantai 12A Gedung Kementerian BUMN (Humas dan Protokol) Jl. Medan Merdeka Selatan No.13, Jakarta Pusat 10110.Telp: 021-29935678 Fax: 021-2311224E-mail: [email protected],Website: www.bumn.go.id

Redaksi menerima kontribusi tulisan dari pegawai Kementerian BUMN, karyawan BUMN atau pihak lain yang relevan dengan semangat Buletin Kementerian BUMN, dengan syarat diketik rapi dengan spasi ganda, maksimal 2.000 karakter (setengah halaman), dengan disertai identitas diri penulis. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.

on klik!

Menteri BUMN berbuka puasa bersama para office boy, satpam, supir dan teknisi di kantor Kementerian BUMN pada Kamis (11/7). Buka puasa ini merupakan keinginan pribadi Dahlan Iskan untuk berbagi dan merasakan kebersamaan suasana Ramadhan dengan karyawan paling bawah di lingkungan Kemen BUMN.

Menteri BUMN Dahlan Iskan berfoto bersama 10 pemberi usul terbaik “Sayembara Solusi Kemacetan di Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Tahun 2013” di Lantai 21 Kemen BUMN pada Kamis (4/7) silam. Sayembara ini diselenggarakan oleh PT Jasa Marga (Persero) sejak bulan Maret lalu.

Dharma Wanita Persatuan Kemen BUMN melakukan field trip Peduli Pendidikan di Yogyakarta, 24–27 Juni. Ibu Nafsiah Dahlan dan Yetty Yasin turut serta dalam kegiatan yang melibatkan 50 pelajar SLTP dan SLTA tersebut. Para pelajar tersebut merupakan anak dari pegawai golongan II, outsourcing dan honorer di lingkungan Kemen BUMN.

Menteri Dahlan Iskan meninjau Pelatihan Agro Industri Sorgum di SMK-TI PGRI 11 Serpong, Kota Tangerang Selatan Kamis (4/7). Pelatihan ini melibatkan 18 siswa SMKN 2 Kupang dan Atambua NTT.

Redaksi Buletin Kemen BUMN mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa dan Mohon Maaf lahir Bathin

Bambang Suryanto 01Juli 1959Farkhan Al Fathoni 02 Juli 1982Wahyu Hidayat 03 Juli 1954Mawarti 03 Juli 1961Muhammad Wahid R. 03 Juli 1981Ahmad Dafis 05 Juli 1958Sabdono 06 Juli 1958Masni Napitupulu 08 Juli 1963Herman Hidayat 09 Juli 1959Dwijanti Tjahjaningsih 10 Juli 1966Neneng Suryatiningsih 10 Juli 1974Muh. Umar Fauzi 11 Juli 1969Awal Susmanto 11 Juli 1984Mahmuddin Yasin 12 Juli 1954

Yulianida 17 Juli 1959Samsu Widiarto 17 Juli 1967Seger Budiarjo 18 Juli 1967Tirta Kusuma 19 Juli 1964Dilza Vierson 19 Juli 1970Muhammad Syaiful Anam 19 Juli 1984Syaiful Yulni 20 Juli 1962Ibnu Najib 20 Juli 1981Ahmad Adriansyah 20 Juli 1982Sutrisno 21 Juli 1981Sabar Wicaksono 22 Juli 1968Galuh Riawati 23 Juli 1985Asra Hanum 30 Juli 1971

atas diraihnya opini Wajar Tanpa Pengecualian

atas Laporan Keuangan Kementerian BUMNenam tahun berturut-turut.

BUMN: PENGGERAK INOVASI INDONESIA

fokus utama

SUARA PEMEGANG

SAHAM

EDISI 73TAHUN VII 01 JULI 2013

Ingin tahu tentang BUMN?

Budaya inovasi dipercaya Menteri BUMN Dahlan Iskan akan meningkatkan daya saing, kinerja, dan kontribusi BUMN. Inovasi sudah menjadi perhatian Presiden SBY, dan tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi BUMN kita.

KEMEN BUMN kembali memberikan apresiasi bagi BUMN yang menunjukkan performa terbaiknya. Kali ini, apresiasi diberikan khusus bagi BUMN yang berhasil mengembangkan inovasi, baik produk maupun teknologi. Jika sebelumnya penghargaan inovasi BUMN dilakukan Majalah BUMN Track, anak usaha Forum Humas BUMN, kali ini Kemen BUMN memilih menyelenggarakannya sendiri. Semangat ini disampaikan Dahlan di sela-sela rapat pimpinan beberapa waktu lalu.

Seleksi atas inovasi terbaik BUMN ini mengambil tema “I4I” (baca: ai for ai) atau Innovation for Indonesia. “Sebagai penggerak ekonomi nasional, BUMN harus dapat jadi penggerak inovasi di Indonesia,” ujar Dahlan. Ia berpendapat banyak produk dan teknologi unggulan BUMN yang telah terbukti mampu bersaing di pasaran, namun belum banyak dibanggakan masyarakat. Dengan penghargaan ini, diharapkan masyarakat mengetahui inovasi-inovasi yang telah dilakukan BUMN.

Sebanyak 43 BUMN tercatat mendaftarkan 110 produk dan teknologi unggulannya untuk bersaing di ajang ini. Para BUMN peserta inovasi melalui tahap uji kuesioner dan presentasi di hadapan Tim Penilai dan Dewan Juri. Pemberian penghargaan atas inovasi BUMN yang dibalut “BUMN Innovation Expo & Award 2013” tersebut diselenggarakan pada tanggal 27 Juni 2013 di Pre Function Hall A, Jakarta Convention Center. Semoga, BUMN terus memacu diri untuk berinovasi demi Indonesia! [Tbk]

BUMN INNOVATION AWARD 2013

foto: sentot

Atas Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa Bidang Komunikasi dan Penyiaran Islamkepada Menteri BUMN Dahlan Iskan oleh IAIN Walisongo Semarang.

FOKUS UTAMABUMN INNOVATION AWARD 2013BUMN: Penggerak Inovasi Indonesia 1

BUMN INNOVATION AWARD 2013Ajang Unjuk Inovasi BUMN 2

WAWASAN Business Judgement Rulepada Persero BUMN 3

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015Tantangan Bagi Talent Management 4

SUDUT PANDANGMarhaban Ya Ramadhan,Marhaban Ya Perubahan! 5

SARAN PENDAPATStaf Pemegang Saham Berkelas Dunia? 5

REKAM PERISTIWATAUSYAH MENTERI BUMNCerita Tentang Cina, Resep Sukses Hingga Presiden 6

BUSINESS EXECUTIVE GATHERINGTeknologi Informasi untuk Transformasi 7

BUMN INNOVATION EXPO 2013Terobosan Lain: BUMN Youth Gathering 7

ON KLIK! 8

sen

tot

2 BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 2013fokus utama

Penyelenggaraan BUMN Innovation Award 2013 tentu bukan sekedar memberi apresiasi atas kinerja BUMN semata. Lebih jauh dari itu, dengan penghargaan ini diharapkan BUMN akan terpacu menumbuhkembangkan budaya inovasi di lingkungan bisnisnya.

TENTU PEMBENTUKAN Dewan Inovasi Nasional oleh Presiden SBY beberapa tahun belakangan, bukan tanpa alasan. Ya, bangsa yang terbiasa dengan inovasi akan memiliki kualitas yang lebih baik, tidak puas dengan keadaan yang biasa-biasa saja. Atau meminjam istilah “out of the box”-nya Menteri BUMN periode 2009–2011, Mustafa Abubakar.

Beberapa inovasi BUMN telah terbukti mampu bersaing di pasaran, seperti produk radio isotop milik Batan Teknologi, atau keunggulan produksi vaksin yang dimiliki Biofarma. Melalui inovasi produk dan teknologi inilah, BUMN diharapkan siap menghadapi tantangan persaingan bisnis ke depan, terutama menjelang era ASEAN Economy Community (AEC) yang berlaku dua tahun mendatang.

Untuk memantau penilaian atas inovasi BUMN ini, Menteri BUMN mempercayakan pelaksanaannya kepada Wahyu Hidayat, Deputi Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis sebagai Ketua Tim Kerja Kemen BUMN. Sedangkan pelaksanaan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai dan Dewan Juri dari beberapa instansi kredibel dan independen, yakni Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Dewan Riset Nasional (DRN), CIS School of Innovation, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Majalah iTech dan Forum TI BUMN.

Irnanda Laksanawan, mantan Staf Ahli Bidang SDM & Teknologi yang berperan sebagai Ketua Pelaksana Harian menegaskan, budaya berkompetisi dalam inovasi harus dilakukan untuk mendorong berkembangnya riset inovasi unggulan di Indonesia. “Dengan begini, BUMN tahu bahwa Kementerian juga concern dengan inovasi mereka. Mereka akan berlomba-lomba,” katanya.

Kepala BPPT Marzan A. Iskandar selaku Ketua Dewan Juri menjelaskan bahwa proses penilaian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terkait Kebijakan dan Budaya Inovasi perusahaan. “Ada 43 BUMN dengan 110 inovasi unggulan yang berhasil lolos hingga akhir penilaian (wawancara),” katanya. Inovasi ini terdiri dari 56 inovasi produk dan 54 inovasi teknologi. Dijelaskan olehnya, awalnya peserta berjumlah 46 BUMN, namun pada pelaksanaan wawancara, terdapat dua BUMN yang mengundurkan diri, yakni Perum LKBN Antara dan PT Berdikari, serta satu anak perusahaan BUMN, yaitu Pertamina RU V Balikpapan yang digabungkan dengan PT Pertamina.

Kategori penghargaan diberikan berdasarkan kelompok sektor usaha BUMN, yang terdiri dari sektor agrobisnis, energi dan pertambangan, manufaktur, infrastruktur, logistik, dan jasa keuangan. Kemen BUMN juga memberikan penghargaan kategori khusus, yakni Green Product, Green Technology, Innovation Commitment for SMEs, dan Culture Innovation.

Semen Indonesia tercatat memperoleh penghargaan terbanyak di ajang ini, yakni The Best Product Innovation, The Best Technology Innovation, The Best Innovation of Green Product, serta The Best Corporate Innovation Culture & Management (Gold Level). Sedangkan Telkom, Pertamina, Kereta Api Indonesia, dan Dahana, masing-masing memperoleh tiga penghargaan. Empat belas BUMN lainnya memperoleh dua dan satu penghargaan.

Semen Indonesia mengungguli BUMN lainnya dengan terobosan berupa Portland Pozolan Cement (PPC Fungsi Ganda), Implementasi Pemakaian Biomass sebagai Bahan Bakar Alternatif Melalui Teknologi Solid Fuel System, serta Dust Return sebagai material baru untuk meningkatkan produksi semen PPC Fungsi Ganda dengan teknologi bypass process yang

berwawasan lingkungan di Pabrik Tuban.

Yang menarik dalam penghargaan ini adalah munculnya Dahana dan Rekayasa Industri dalam kategori Corporate Innovation Culture & Management di Silver Level, bergandengan dengan PLN dan Adhi Karya. Dua BUMN ini menyetarakan posisinya dengan BUMN besar yang umumnya ‘mendominasi’ penghargaan. Sedangkan Gold Level diperoleh Telkom, Semen Indonesia, Pertamina dan Kereta Api.

Usai memberi 35 penghargaan kepada 19 BUMN, Dahlan dengan bangga memanggil tim inovasi dari perusahaan yang memperoleh Gold Level. “Ceritakan bagaimana Anda memiliki ide inovasi seperti ini,” tanya Dahlan kepada keempat tim tersebut. Masing-masing tim pun menceritakan teamwork mereka kepada seluruh undangan.

Di penghujung acara, saat hendak meresmikan pembukaan BUMN Innovation Expo, Dahlan memanggil para wanita yang menjadi anggota tim inovasi BUMN untuk ke atas panggung. Beliau tampak terkejut karena hanya satu wanita yang maju memenuhi undangannya. “Ayo pukul gong ini, Anda lebih pantas karena jasa Anda lebih besar kepada Indonesia,” pesan Dahlan sambil menyerahkan pemukul gong. Dan “Dung, dung, dung…” gong pun dipukul disambut tepuk tangan para undangan.

Selanjutnya, Menteri BUMN mengelilingi pameran produk unggulan BUMN yang diselenggarakan Forum Humas BUMN. Dalam pameran ini juga ditampilkan inovasi KAI dengan kereta bandara/Airport Railink Services. Kereta bandara yang dikelola oleh anak perusahaan KAI dan Angkasa Pura II ini akan resmi beroperasi di Bandara Kualanamu Medan mulai 25 Juli mendatang.

Semoga inovasi BUMN makin bertumbuh. Terus berinovasi untuk negeri kita tercinta, BUMN!

AJANG UNJUK INOVASI BUMNBUMN INNOVATION AWARD 2013

Bulan Ramadhan telah tiba. Semua umat Muslim melaksanakan ibadah puasa. Apa saja keistimewaan yang diperoleh mereka yang berpuasa?

1. Syurga; “Pintu Rayyan hanya diperuntukan bagi orang-orang yang berpuasa, bukan untuk lainnya. Bila pintu tersebut sudah dimasuki oleh seluruh rombongan ahli puasa Ramadhan, maka tak ada lagi yang boleh masuk ke dalamnya”.

(HR Ahmad, Bukhori & muslim)

2. Benteng Neraka; “Puasa merupakan perisai dan benteng yang kokoh dari siksa api neraka”.

(HR Ahmad & Al Baihaqi) Rasulullah SAW menambahkan pula, bahwa puasa

yang berfungsi sebagai perisai itu layaknya perisai dalam kancah peperangan, selama tidak dinodai oleh kedustaan dan pergunjingan”. (HR Ahmad, An Nasa’i)

3. Wangi; “Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih semerbak di sisi Allah SWT daripada minyak misk”. (HR Bukhari no. 1761 dan Muslim no. 1942)

4. Bahagia; “Orang yang berpuasa mempunyai 2 (dua) kebahagiaan, yaitu bahagia kala berbuka puasa, dan kala bertemu Allah SWT”. (HR Muslim)

5. Tumbuh sifat Taqwa; karena keimanan kita selalu mendapat tambahan kekuatan (QS 2:183)

6. Sehat, “Berpuasalah kalian, maka akan sehat”. (HR Ibnu Sunni & Abu Nu’aim)7. “Barang siapa berpuasa 1 (satu) hari demi di jalan

Allah, maka dijauhkan wajahnya dari api neraka sebanyak (jarak) 70 musim”.

(HR Ahmad, Bukhori, Muslim & Nasa’i)8. Mendapat kesabaran, ganjarannya tidak terhingga

karena diberi kesabaran. (QS 39:10) 9. Do’a mustajab; “Do’a hamba berpuasa mustajab”.

(HR Muslim)

“Allahuma yaa Allah, ampunilah seluruh dosa kami, panjangkanlah umur kami hingga Ramadhan, sehat-afiatkan dalam melaksanakan amal ibadah selama bulan Ramadhan ….. Aamiin yaa Rabbal’alamin”.(Pandu Djajanto, Staf Ahli Bidang SDM dan Teknologi)

Keistimewaan Puasa

BUSINESS JUDGEMENT RULEPADA PERSERO BUMN

Pengelolaan perseroan terbatas ada pada perwujudan doktrin Fiduciary Duty dan Business Judgement Rule. Sebagai organisasi yang mewadahi kegiatan ekonomi, organ perusahaan (Direksi, Dekom, dan RUPS), utamanya Direksi yang ditugasi mengelola perusahaan, harus melakukan terobosan, pembaharuan, serta upaya menangkap peluang yang meski dilakukan dengan penuh perhitungan dalam menghadapi risiko usaha, sebagaimana layaknya sebuah bisnis, bisa memberikan keuntungan dan bisa juga mengalami kerugian.

SEBELUM MASUK pada pembahasan ada baiknya memperjelas apa yang dimaksud dengan doktrin Fiduciary Duty dan Business Judgement Rule. Fiduciary Duty berasal dari kata fiduciary yang berarti kepercayaan dan duty yang bermakna tugas. Dengan demikian fiduciary duty diartikan sebagai seseorang yang memegang amanah atas dasar kepercayaan untuk kepentingan pihak lain, dalam hal ini, untuk kepentingan perseroan. Doktrin ini dilengkapi dengan doktrin Piercing the Corporate Veil, yang maknanya pemegang saham, direktur dan komisaris, jika tidak melaksanakan doktrin Fiduciary Duty yang kemudian menyebabkan kerugian kepada perseroan, dimungkinkan dimintai pertanggungjawaban sampai pada aset pribadi. Sedangkan yang dimaksud dengan Business Judgement Rule adalah kewenangan untuk membuat kebijakan bisnis untuk semata-mata kepentingan perseroan.

Pelaksanaan doktrin Fiduciary Duty bagi Direksi dan Dewan Komisaris perlu diseimbangkan dengan pelaksanaan doktrin Business Judgement Rule, jika tidak, maka tidak mungkin dapat melakukan kepengurusan bisnis perseroan dengan baik. Bayangkan jika Direksi hanya memiliki tanggung jawab saja tanpa ada kewenangan dalam menggunakan aset dan sumber daya perseroan untuk mengelola peluang bisnis, sudah dapat dipastikan kegiatan bisnis perusahaan tidak akan berjalan.

Dalam konteks BUMN sebagai perseroan terbatas, sudah selayaknya juga mendapatkan

kewajiban dan hak yang berimbang dalam menjalankan doktrin Fiduciary Duty dan Business Judgement Rule. Jika tidak berimbang, lebih besar kewajiban dalam melaksanakan amanah dibanding kewenangan dalam membuat kebijakan, maka tentu tidak akan ada terobosan untuk menggali peluang bisnis, karena selalu diliputi kekhawatiran dapat digugat sampai aset pribadi.

Merujuk pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, keuangan BUMN juga dinyatakan sebagai keuangan negara. Ini terlihat pada bunyi Pasal 2 huruf (g) yang menetapkan bahwa keuangan negara termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara dan atau perusahaan daerah. Selanjutnya, Pasal 2 huruf (i) menentukan keuangan negara meliputi kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan Pemerintah. Demikian pula menurut Pasal 1 angka (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dinyatakan bahwa perbendaharaan negara adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang dipisahkan. Bahkan dalam Penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi disebutkan bahwa keuangan negara adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun, yang dipisahkan atau yang tidak dipisahkan. Namun, di sisi lain, Pasal 4 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan, modal BUMN merupakan dan berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Di sini terjadi pertentangan antar peraturan perundang-undangan. Lebih lanjut, Pasal 2 ayat g dan i Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 telah membatasi pelaksanaan doktrin Business Judgement Rule sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Ditinjau dari Hukum Perseroan, pengambilan keputusan bisnis Perseroan Terbatas BUMN seharusnya mendasarkan pada doktrin Business Judgement Rule yang mengandung risiko komersial terbatas pada BUMN yang bersangkutan, namun dengan adanya Pasal 2 ayat g dan i Undang-Undang Nomor 17 Tahun

2003, risiko tersebut menjadi risiko non-komersial (public risk) yang ditanggung oleh masyarakat sebagaimana diterapkan dalam pelaksanaan APBN. Dengan kata lain, Negara sebagai pemegang saham seharusnya hanya menanggung kerugian perseroan sebatas saham yang disetor, namun dengan adanya “public risk” negara akan menanggung risiko melebihi saham yang disetor dan akan berdampak pada APBN (azas perseroan limited liability menjadi unlimited liability). Guna memberikan solusi tuntas, sudah waktunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ditinjau kembali, termasuk penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Peninjauan bisa dilakukan melalui proses Mahkamah Konstitusi (uji materi).

Semangat antikorupsi sudah seharusnya terus menerus didengungkan. Hanya saja, jangan sampai seseorang harus mendekam di penjara semata-mata karena ada kerugian negara, sementara tidak ada niat jahat untuk merugikan negara. Solusinya, perlu menyeimbangkan pelaksanaan doktrin Fiduciary Duty dengan doktrin Business Judgement Rule dengan cara menghilangkan faktor pembelenggunya melalui uji materi ke Mahkamah Konstitusi yang sudah dimohonkan oleh Pusat Pengkajian Masalah Strategis, Universitas Indonesia bersama Forum Hukum BUMN. Lebih lanjut BUMN persero perlu memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance secara konsisten. Pendekatan ini sesuai dengan formula bahwa korupsi terjadi karena kewenangan tidak disertai dengan akuntabilitas atau lebih lengkap lagi tidak disertai pelaksanaan GCG yang sebanding, sebagaimana diperkenalkan oleh Biegelman dan Barton dalam jurnalnya berjudul “Ethics and Moral Development: Core Ingredients of a Compliance.”

Penulis,Ketua Komite NasionalKebijakan Governance

(Artikel ini dimuat di harian Bisnis Indonesia dengan judul: Doktrin Bisnis pada BUMN, Perlu

Ada Keseimbangan Pelaksanaan)

BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 2013 3

dok.

istim

ewa

Oleh: Mas Achmad DaniriKetua Komite Nasional Kebijakan Governance

wawasan kita

sen

tot

MEA di hadapan kita. Tantangan utama yang akan segera dihadapi oleh setiap perusahaan adalah Talent Management. Dengan status Indonesia sebagai Emerging Economies, kita harus dapat segera mengubah kebijakan Global Talent untuk keunggulan di masa depan.

JUMLAH LULUSAN Universitas dan jumlah angkatan kerja meningkat tajam. Ya, itu adalah peluang sekaligus tantangan bagi kita dalam menghadapi MEA. Transformasi bisnis akan terus menerus terjadi, dan tentunya perusahaan-perusahaan, baik di Indonesia maupun di lingkungan ASEAN harus tanggap terhadap perubahan ini.

Peta global talent dalam jangka waktu 10 tahun ke depan diprediksi akan mengalami perubahan. Beberapa negara ASEAN akan mengalami Talent Defisit, situasi di mana jumlah penawaran talent lebih kecil dari permintaan, sementara pada negara lainnya justru terjadi Talent Surplus. Fenomena ini berpotensi menyebabkan migrasi talent dari satu negara ke negara lain. Tidak tertutup juga terjadi pada lingkup ASEAN.

Studi yang dilakukan oleh Tower Watson mengindikasikan, dalam jangka waktu 10 tahun ke depan tersebut akan terdapat permintaan yang lebih besar terhadap tenaga kerja eksekutif dan manajemen. Beberapa sektor bisnis secara spesifik akan mengalami masalah ketidakseimbangan yang cukup serius terhadap kebutuhan talent-nya, terutama pada industri perbankan. Karenanya, pada masa yang akan datang, Talent Attraction dan Talent Retention menjadi isu strategis pada industri ini.

Diprediksi oleh Tower Watson, perusahaan akan mulai mempekerjakan sumber daya manusia yang berasal dari generasi yang berbeda terhadap karakteristik dan kebutuhan yang berbeda pula. Talent management

menjadi lebih kompleks karena disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing generasi tersebut. Situasi ini pernah terjadi pada periode tahun 1980-an yang memiliki karakteristik menyenangi fleksibilitas, rewards yang lebih tinggi, work life balance, dan memiliki kepedulian terhadap media sosial dan isu-isu lingkungan terkini. Nantinya, muncul pula potensi-potensi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, yang dapat berujung pada War of Talent. Indonesia, dengan pertumbuhan yang dirancang menjadi emerging markets, akan semakin menjadi pasar yang atraktif dan kemungkinan dapat menjadi Host bagi para talent tersebut.

Hasil survei menunjukkan bahwa pengaruh perubahan percepatan pergerakan teknologi informasi dan digital serta adanya globalisasi pasar, akan mempengaruhi pergeseran dalam pasar tenaga kerja dan tentunya secara positif akan meningkatkan kompetisi secara signifikan yang mempengaruhi requirement terhadap para talent.

Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, maka jenis keahlian menjadi penting bagi para talent. Terdapat sedikitnya empat keahlian yang dibutuhkan dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, yaitu:

• Agile Thinking, kemampuan untuk mengatasi kompleksitas, ambiguitas dan suasana yang sangat dinamis.

• Digital business skill, terkait dengan cara non tradisional dalam berkomunikasi.

• Global operating skill, mencakup penguasaan terhadap bahasa-bahasa asing, kemampuan mengelola individu yang berbeda, budaya yang berbeda, dan kemampuan/keberanian untuk bekerja di luar negeri.

• Relationship building, kemampuan untuk berkolaborasi, berkomunikasi dan berpartner.

Khusus pada sektor keuangan akan timbul kegamangan terkait sulitnya menarik dan mempertahankan karyawan kunci (key employees). Di Indonesia, kegamangan ini utamanya akan terjadi pada Talent Retention. Terdapat perbedaan persepsi mengenai “apa yang dianggap penting oleh karyawan dan apa yang dianggap penting oleh perusahaan”.

Untuk itu diperlukan Talent Imbalance, yaitu pendapat dan penjabaran mengenai “kesuksesan sebuah perusahaan dalam menghadapi persaingan lebih akan tergantung kepada talent, di mana akan terjadi pergeseran dari Capitalism menuju Talentism”.

Management Human Capital harus mulai disadari sama pentingnya dengan aspek lain perusahaan. Selayaknya perusahaan tidak hanya mengandalkan basis talent yang sudah ada, namun juga memperhatikan hal-hal Re-training dan Re-skilling serta isu Talent Attraction dan Talent Retention layaknya investasi usaha. Fenomena “bajak membajak” dan “bujuk membujuk” profesional yang marak selayaknya menjadi bahan refleksi. Hal itu mungkin terjadi karena seseorang merasa mendapat stimulus dan kesempatan berkembang yang lebih cukup di tempat lain.

Lalu bagaimana dengan lingkungan Indonesia menghadapi MEA?

Mengingat jumlah pertumbuhan tenaga kerja yang akan semakin besar dan kompleks, serta potensi talent surplus dan talent defisit yang muncul, kita perlu menaruh perhatian pada talent management. Ke depan, tidak lagi hanya kuantitas yang diperlukan oleh sebuah organisasi untuk berkembang tapi juga talent yang berkualitas. Perusahaan dituntut untuk mampu menjadi Learning Organization. Apabila selama ini kualifikasi talent sering dikaitkan dengan lulusan Universitas, yang obyektivitas kualitas talent-nya dipersoalkan, maka perlu kualifikasi lain yang menjadi pertimbangan. Misalnya, seleksi dilakukan oleh lembaga/asesor yang berkualitas dan independen.

Menghadapi MEA yang tinggal dua tahun lagi, perusahaan kiranya dapat mulai mewaspadai isu ketidakseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja, terutama untuk kebutuhan tingkat manajemen menengah (middle management). Bangun sumber daya manusia internal, jangan terlalu menggantungkan sumber daya eksternal. Dukung dia dengan regulasi yang sehat, implementatif, dan dibuat secara komprehensif oleh para stakeholders.

Penulis, Staf Ahli Bidang SDM & TeknologiKementerian BUMN

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015

TANTANGAN BAGI TALENT MANAGEMENT

BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 20134wawasan kita

Oleh: Pandu Djajanto

BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 2013 5

312 ORANG pegawai Kementerian BUMN idealnya sudah dikluster arah karirnya. Saat ini, kabar baiknya, sedang dikumpulkan kompetensi-kompentensi yang diperlukan untuk satu jabatan tertentu. Perencanaan karir seseorang untuk satu posisi tertentu diharapkan memberikan dampak baik bagi Kementerian BUMN. Selain kompetensi, hal yang perlu dipertimbangkan untuk menduduki satu jabatan adalah latar belakang pendidikan dan kursus-kursus yang telah dilaluinya.

Kita mau, seseorang pejabat Kementerian BUMN, di manapun ia ditempatkan, akan betul-betul ‘mumpuni’ dan memberi kemaslahatan optimal bagi kantor ini. Namun, tentu saja sedikit banyaknya itu ‘bertabrakan’ dengan wacana digulirkannya ‘rotasi’ secara rutin di Kementerian BUMN ini. Paling tidak, dalam diskursus rotasi tersebut, seseorang tidak boleh menjabat di posisi tertentu melebihi 3–4 tahun, karena dikuatirkan akan timbul efek negatif, disadari atau tidak.

Jalan keluarnya, bila dilakukan rotasi rutin berkala tersebut, seorang pegawai yang mungkin memasuki ‘dunia baru’ secara dini harus mengetahui kompetensi apa saja yang harus dimilikinya. Mungkin dalam 2–3 bulan ia akan ditraining secara khusus sehingga memperoleh wawasan tentang kompetensi itu.

Ada lagi wacana, bila sudah di Eselon III, untuk mendapatkan wawasan korporasi (supaya tidak melulu punya mental birokrat), pegawai Kemen BUMN ‘ditugasbelajarkan’ sebagai direksi BUMN, lalu kembali ke ‘markas’. Tugas belajar sebagai direksi tersebut kemudian konon akan dijadikan sebagai prasyarat untuk jadi Eselon II. Kalau ini diterapkan, saya usul agar kiranya dilakukan dengan sungguh-sungguh. Hal tersebut mengingat dampaknya pasti akan terasa bagi pegawai yang ‘ditugasbelajarkan’. Kita harapkan, nantinya para Eselon II kita, betul-betul orang yang berpengalaman. Tidak seperti orang kampus yang mengambil keputusan berdasar textbook dan prinsip trial and error (dan hasilnya bisa error terus!).

Di luar itu, saya usul, penataan sumber daya manusia kita harus benar-benar dipikirkan secara mendalam. Termasuk dalam menyekolahkan SDM kita di strata S1, S2 atau S3. Bagaimana pun, setelah melalui proses sekolah, seseorang akan terbuka cakrawala berpikirnya, sehingga kualitasnya akan meningkat terutama dalam menyelesaikan sebuah masalah.

Apalagi fungsi kita sebagai staf pemegang saham dari BUMN-BUMN yang sebagian telah mencanangkan visi menjadi korporasi kelas dunia. Sudah sewajarnya bila kita sebagai staf pemegang saham harus berkualitas kelas dunia. Jangan sampai, justru SDM di BUMN lebih baik dibanding di Kementerian BUMN. Walau kemungkinan itu ada, minimal kita di Kementerian BUMN harus punya semangat untuk lebih baik dan lebih baik. Jadi tidak malu-maluin!

Penulis, Kasubbag Pelayanan danBantuan Hukum Ic

sen

tot

Mohon maaf, saya tidak sedang bergairah mengomentari isu hot tentang perubahan PKBL menjadi TJSL. Atau tentang kenapa proses holdingisasi yang sudah dipaparkan langsung di hadapan Presiden tidak juga kelar-kelar PP-nya. Saya lebih tertarik mengomentari isu internal kita saja: tentang riwayat SDM kita yang katanya berfungsi sebagai staf Pemegang Saham.

STAF PEMEGANG SAHAM BERKELAS DUNIA?

SELAIN ITU, Ramadhan juga berarti ‘mengasah’ karena masyarakat Jahiliyah pada bulan itu mengasah alat-alat perang (pedang, golok, dan sebagainya) untuk menghadapi perang pada bulan berikutnya. Dengan demikian, Ramadhan dapat dimaknai sebagai bulan untuk ‘mengasah’ jiwa, ‘mengasah’ ketajaman pikiran dan kejernihan hati, sehingga dapat ‘membakar’ sifat-sifat tercela dan ‘lemak-lemak dosa’ yang ada dalam diri kita.

Bisa jadi, Ramadhan tahun ini terasa lebih “panas” karena menjadi tahun perubahan budaya kerja dan kebangkitan di berbagai bidang. Sekaligus penyelesaian “PR” lama yaitu Reformasi Birokrasi di lingkungan Kementerian BUMN. Perubahan yang merupakan keniscayaan ini meliputi Penataan Organisasi, Penataan Tatalaksana, Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Satu hal penting yang menjadi pilar atau pondasi perubahan tersebut adalah disiplin pegawai. Ya, meski isu disiplin mungkin bukan hal yang up to date lagi di dunia kerja, karena saat ini lebih fokus pada pengembangan pegawai. Tapi last

but not the least, alhamdulillah, Kementerian BUMN telah memiliki satu perangkat untuk mengikat komitmen disiplin itu, yaitu Peraturan Menteri BUMN Nomor: Per- 03/MBU/2013, yang diharapkan mampu mewujudkan peningkatan kinerja, baik bagi individu maupun institusi.

Sudah menjadi “hukum alam”, bahwa tidak mudah untuk membangun disiplin pegawai, karena dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain sifat- sifat dasar manusia, seperti cenderung bermalas-malasan, ingin hidup seenaknya dan keinginan untuk melanggar aturan. Di samping itu, kita sering menganggap pekerjaan hanya sebagai suatu kewajiban, bukan sebagai kesenangan, aktualisasi diri ataupun ibadah. Pepatah mengatakan, “Kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa yang kita kerjakan ”. Penyebab lain, karena kita cenderung cepat bosan bila melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama.

Satu pesan, untuk mampu menjadi pribadi yang berdisiplin: “Kalahkan” diri sendiri, jangan terlalu mengasihi diri, lakukan kegiatan selingan sesekali di luar rutinitas, dan fokuskan pikiran pada tujuan akhir yang ingin dicapai. Selanjutnya, tips untuk meningkatkan disiplin

diri, yaitu dengan menetapkan tujuan atau target yang ingin dicapai dalam waktu dekat, membuat urutan prioritas hal-hal yang ingin kita lakukan, membuat jadual kegiatan secara tertulis, melakukan kegiatan sesuai dengan jadual yang kita buat, tetapi jangan terlalu kaku, dan berusahalah untuk selalu disiplin dengan jadual program kegiatan yang sudah kita susun sendiri.

Berikut kata-kata bijak dari para tokoh yang sukses di bidangnya: ”Disiplin adalah jembatan antara cita-cita dan pencapaian.” (Jim Rohn, filsuf bisnis). ”Kedisiplinan akan memBIASAkan. Kebiasaan akan memBISAkan. Kebisaan akan menSUKSESkan.” (Andrie Wongso, Motivator).

Disiplin diri berarti berkata ”TIDAK” pada hal-hal yang akan menjauhkan kita dari upaya pencapaian cita-cita dan berkata ”YA” pada hal-hal yang akan memungkinkan kita untuk meraih tujuan-tujuan kita.

Dengan menguatkan disiplin diri, maka sukses besar menjadi milik kita! Semoga.

Penulis, Kasubbag Administrasi SDMKemen BUMN

MARHABAN YA RAMADHAN,MARHABAN YA PERUBAHAN!Kata “Ramadhan” pada mulanya berarti membakar, menyengat karena terik, atau sangat panas. Hal ini karena saat ditetapkan sebagai bulan wajib berpuasa, udara atau cuaca di Jazirah Arab sangat panas sehingga bisa membakar sesuatu yang kering.

sen

tot

Oleh:Ferry

Andrianto

saran pendapat

Oleh:Rudi Rusli

sudut pandang

BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 20136rekam peristiwa

sen

tot

Hari pertama puasa, 10 Juli 2013, ada yang berbeda di acara tausyiah ba’da Dzuhur di Musholla Taqwa Kemen BUMN: Menteri Dahlan Iskan tampil sebagai penceramah.

NAMUN, SEBAGAIMANA ciri khas Dahlan Iskan, ia memang susah ditebak. Bahkan dengan santai Dahlan membuka ceramahnya dengan mengaku bahwa ia bukan seorang yang ahli ceramah. “Ilmu kita sama,” katanya di hadapan jamaah yang memadati musholla yang terletak di basement Kemen BUMN itu. Dahlan pun memberikan nasehat yang sebenarnya sangat normatif: Berbuka puasalah nanti sore. Dahlan berdalih, belum tentu kalau ia berceramah, materinya diperlukan jamaah. Dahlan pun menawarkan ke jamaah untuk menanyakan sesuatu.

RAMADHAN DI CINABagus Rumbogo, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga langsung mengacungkan tangan. Ia menanyakan tentang suasana Ramadhan di Cina.

Dahlan pun menjelaskan bahwa seringkali orang Islam di Cina disebut orang Hui. “Sebenarnya itu nama satu suku yang umumnya beragama Islam, dengan jumlah 20 juta orang,” jelasnya. Sebenarnya ada juga suku lain yang beragama Islam, yakni suku Sinciang. “Suku ini tidak terlalu tepat disebut Cina, tapi Asia Tengah,” cerita Dahlan. Umumnya mereka penganut mazhab Hambali, bukan Syafei. “Kalau musim dingin, mereka bawa sepatu ke masjid, karena sepatu tidak najis,” katanya. Alasan lainnya, kalau tidak menggenakan sepatu di saat suhu dingin sekali, pastilah sholat mereka tidak khusuk.

Dahlan sempat mengkonfirmasi ke Imam Musholla Taqwa, Madlani Usman tentang

TAUSYAH MENTERI BUMN

CERITA TENTANG CINA, RESEP SUKSES HINGGA PRESIDEN

sholat bersepatu itu, menyatakan bahwa itu masalah perasaan dan budaya.

“Itulah kita orang tropik,” kata Dahlan. Dahlan bercerita suasana berbuka puasa di Cina. Waktu buka puasa, ada kopi, teh, ada roti. “Adzan tidak di dalam masjid, tapi di halaman masjid,” katanya. Sebelum sholat berjamaah, Dahlan melihat ada barisan yang tertib seperti Asia Tengah yang mengenakan sorban, berjumlah 8 orang. “Yang paling depan lalu duduk di posisi imam, dan tujuh lainnya di belakang imam. “Rupanya yang tujuh orang itu calon pengganti imam bila imam batal,” terang Dahlan. Karenanya, Dahlan tidak lagi berani berdiri di belakang imam. “Karena saya yakin ada yang lebih layak,” alasannya. Taraweh di Cina biasanya 23 rakaat. “Bacaannya lugas, tidak ada perlombaan indah-indahan,” terangnya. Yang menarik, setiap 2 rakaat diselingi semacam do’a dengan bahasa Cina, yang bunyinya seperti bahasa Arab. “Jamaah wanita sholat di masjid lain, tapi disambungkan dengan kabel,” ujar pemegang gelar Doktor Honoris Causa dari IAIN Walisongo Semarang.

Dahlan juga bercerita tentang suasana kala Idul Adha. Biasanya muslim Cina pada pukul 5 pagi bertemu dengan ustadz untuk membayar zakat. “Mereka menyerahkan bungkusan dan minta dido’akan,” jelasnya. Sholat Id biasa dilakukan jam 10 pagi. Dahlan merasa sholat di sana lebih rileks, tidak tegang. Dahlan menilai, suasana itu menimbulkan kekhusukan. “Khusuk itu bisa jadi gejala kejiwaan atau keagamaan, karena ada orang yang gampang terharu, ada juga yang tidak,” katanya.

RESEP SUKSESFerry Adrianto juga ikut bertanya tentang pribadi Dahlan yang tidak lagi muda, namun staminanya tetap kuat. Ferry juga menanyakan tentang resep suksesnya, walau secara akademis tak sukses. Ia juga menanyakan tentang bagaimana kiat menulis sehingga dapat menggambarkan yang tidak enak dengan cara yang ‘enak’.

Dahlan menyatakan bahwa ‘hati barunya’ berumur 27 tahun. Pengaruhnya, dulu rambutnya banyak yang putih dibanding sekarang. Secara bercanda, umurnya saat ini 62 tahun tambah 27 dibagi 2. Dahlan menyatakan, ia penganut prinsip optimis, antusias, berpikiran positif dan senantiasa merasa gembira. “Saya penganut aliran sorga, bukan neraka,” katanya.

Mengenai sekolah, Dahlan menyatakan bahwa ia memang hanya tamat Aliyah dan tidak lulus

kuliah. “Namun saya tidak bodoh,” tegasnya. Dahlan tidak menyesal tidak tamat kuliah. “Yang penting saya dapat isteri,” katanya bercanda.

Menulis sesuatu yang rumit jadi sederhana, menurutnya adalah doktrin jurnalistik biasa. “Itu karena latihan menulis dan terus membaca. Terus berlatih dan berlatih,” katanya. Dahlan membenci tape recorder. “Ketika jadi wartawan dulu, saya mengandalkan daya ingat, jadi tidak tergantung pada tape recorder,” katanya. Bila ia mewawancarai seseorang, ia hanya menulis angka, nama dan juga ucapan pendek yang dapat dijadikan kutipan langsung.

JADI PRESIDEN?Abdi Mustaqim yang diberi kesempatan terakhir menanyakan kenapa Dahlan pingin menjadi Presiden, padahal waktu diangkat jadi Dirut PLN dan Menteri BUMN, Dahlan menunjukkan ketidakinginannya.

Dahlan pun bercerita, ia bukan ahli listrik. “Tapi rupanya Pak Presiden membutuhkan Dirut PLN yang ahli manajemen dan leadership,” katanya. Ia sempat mengingatkan Pak SBY bahwa ia baru pulih dari sakit yang tingkat keberhasilannya sangat langka. Presiden pun memintanya memeriksakan kesehatan dan dokter menyatakan dirinya sehat. Padahal Dahlan sudah tidak mau lagi ‘mencari uang’. “Saya maunya menulis buku dan mengelola 100 madrasah,” katanya. Setelah jadi dirut PLN, ternyata ia merasakan pekerjaan itu asyik juga. “Makanya saya tidak berhenti jalan ke seluruh unit,” katanya. Dahlan pun menyatakan bahwa ia tidak mau menjabat 5 tahun, hanya 3 tahun. “Saya ingin jadi orang bebas yang uangnya banyak,” katanya. Namun, belum 2 tahun, ia diminta jadi menteri. “Saya sampai menangis,” katanya. Dahlan menyatakan bahwa ia sangat percaya takdir. “Saya ingin tentu untuk tidak karu-karuan. Namun, saya akan liat rating. Kalau rendah, saya tidak mau,” katanya.

RENCANA PEMBANGUNAN MASJID Pengurus Makis, Umar Fauzi bertanya tentang proyek Masjid yang sepertinya masih “malu-malu”. Dahlan pun menyatakan, pasti ada yang menanyakan soal rencana pembangunan masjid itu. Ia berpendapat, rencana dan gambar masjid itu sangat bagus. “Tidak ada koreksi sedikit pun dari saya tentang gambar tersebut,” ujarnya. Lalu Dahlan pun menutup tausyiahnya dan langsung meminta rapat dengan pengurus pembangunan masjid tersebut. [Tbk]

RANGKAIAN BUMN Innovation Expo memang padat. Tidak hanya menggelar pameran, expo ini juga menggelar talkshow dari berbagai BUMN seperti RNI dengan terobosan inovasi di RNI Group, Wika dengan strategi marketing di luar negerinya, PLN dengan komitmen mendukung produksi dalam negeri, dan transformasi bisnis LKBN Antara dari B2B ke B2C. Satu terobosan lain yang muncul dalam kegiatan tersebut adalah BUMN Youth Gathering. Ya. Tidak mau ketinggalan, Pemuda BUMN yang tergabung dalam Ikatan Duta BUMN pun menunjukkan taringnya dalam berinovasi. Alfa Haga (Hutama Karya), Widya Mariska (BNI) dibantu beberapa pemuda dari Pelindo II yaitu Irfan Yuta dan Aulia Ali bersama dengan Harry Fitra dari PLN menginisiasi pertemuan seluruh Pemuda BUMN.

RJ Lino, Direktur Utama Pelindo II tampak antusias membagi pengalaman dan prestasinya dalam membesarkan pelabuhan terbesar di Indonesia itu. “Acara seperti ini bagus untuk

anak muda,” ujarnya. BUMN Youth Gathering ini memang baru pertama kali diadakan. Berawal dari Pekan Olahraga dan Seni pada Oktober 2012 yang lalu, Pemilihan Duta BUMN yang diselenggarakan kedua kalinya ini melahirkan 14 pasang Duta BUMN 2012. “Tujuan Duta BUMN adalah meningkatkan peran positif generasi muda yang menjadi panutan serta pendorong kemajuan generasi muda dalam berbagai bidang,” kata Ketua Presidium Forum Humas BUMN, Purwanto.

Duta BUMN dalam sambutannya menyatakan suatu kebanggaan bagi mereka dapat menyelenggarakan suatu kegiatan yang mempertemukan seluruh pemuda BUMN. “Perlu disampaikan bahwa sebelum BUMN Youth Gathering, kami terlebih dahulu menyelenggarakan forum-forum kecil secara berkala yang kami namakan Sharing Session”. Sejak 14 Februari 2013, telah terselenggara tujuh kali Sharing Session hingga partisipan

berjumlah lebih dari 150 pemuda BUMN. Sharing Session ini akan berlangsung sepanjang tahun.

BUMN Youth Gathering diisi dengan paparan kinerja Pelindo II oleh RJ Lino, Ibu Noviana C. Purnamasari VP BNI, serta motivasi kewirausahaan oleh Safir Senduk. Para pemuda yang hadir dari berbagai BUMN tampak antusias mengikuti acara hingga selesai.

Di ujung acara, penyelenggara memberikan penghargaan kepada tiga stan terbaik. Penghargaan ini diperoleh Telkom sebagai peringkat pertama, Garuda Indonesia di tempat kedua, dan Pertamina di posisi ketiga. Penghargaan diberikan Ketua Presidium Forum Humas BUMN, Purwanto. Dengan demikian, Telkom dan Pertamina menyamakan kedudukan dengan empat penghargaan, tiga dari BUMN Innovation Award dan satu dari BUMN Innovation Expo. Selamat! [Tbk]

do

k. d

uta

bu

mn

BULETIN BUMN • EDISI 73 • TAHUN VII • 1 JULI 2013 7

BUMN Innovation Expo yang digelar 27 hingga 30 Juni di Hall A Jakarta Convention Center lalu, diisi sedikitnya 30 perusahaan, namun tidak hanya perusahaan yang bisa berinovasi, pegawai mudanya pun bisa menunjukkan terobosan versi mereka.

PENERAPAN TEKNOLOGI Informasi (TI) di BUMN telah menjadi concern Kemen BUMN sejak beberapa tahun lalu. Melalui Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-01/MBU/2011 telah diamanatkan untuk menerapkan TI di BUMN. Peraturan ini kemudian ditindaklanjuti kembali dengan diterbitkannya Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-02/MBU/2013 tanggal 18 Februari 2013 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh 365 peserta dari seluruh BUMN ini, Kemen BUMN hendak menegaskan pentingnya komitmen pimpinan perusahaan dalam transformasi BUMN melalui penerapan TI. “Selaku pemegang saham, Kemen BUMN mengharapkan pengelolaan teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara optimal, terukur dan terarah memenuhi prinsip GCG. Oleh karenanya, setiap pimpinan BUMN, terutama Dirut dan Komut harus memahami pentingnya teknologi informasi,” tegas Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam sambutan tertulisnya.

Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi BUMN mengamanatkan tiga hal penting yang harus dilakukan semua BUMN, yakni masterplan TI, tata kelola TI, serta sinergi TI BUMN. Melalui masterplan TI, diharapkan pengembangan dan pemanfaatan TI di masing-masing BUMN selaras dengan strategi bisnis jangka panjang, menengah dan pendek perusahaan. “Transformasi bisnis dari waktu ke waktu harus diiringi dengan peran TI di dalamnya,” pesan Dahlan. Tidak hanya itu, BUMN harus berpikir kreatif untuk meningkatkan posisinya dalam persaingan, seperti menerapkan e-business, semacam e-commerce dan e-procurement. Untuk itu, BUMN perlu mengeluarkan kebijakan tata kelola TI di lingkungan perusahaan serta mulai mempertimbangkan penjajakan peluang sinergi sesuai kebutuhan.

Beberapa CEO BUMN diundang untuk memaparkan praktek TI di BUMN. CEO Bank Mandiri, BRI dan KAI tampak menjelaskan strategi dan success story implementasi TI

dalam mensukseskan transformasi bisnis di perusahaannya. Dwi Soetjipto, CEO Semen Indonesia berkesempatan menunjukkan keefektifan teknologi informasi. Ia melakukan video conference untuk meresmikan ‘ERP Go Live’ di Than Long Cement Company (TLCC), Vietnam. Johan Samudra, CEO TLCC menjelaskan kesiapan TLCC dalam menerapkan ERP. “Dengan ERP ini, pengelolaan operasional dan keuangan TLCC terintegrasi dengan sistem TI Semen Indonesia sehingga memudahkan monitoring dan controlling anak perusahaan,” kata Dwi.

Wakil Menteri BUMN, Mahmuddin Yasin mengingatkan bahwa pengelolaan TI perlu disertai peningkatan kompetensi sumber daya di BUMN. ”Teknologi informasi dapat memfasilitasi perubahan ke arah yang lebih baik, namun teknologi informasi tidak dapat dengan sendiri menciptakan perubahan”. Diharapkan target maturity level dari Tata Kelola TI BUMN dalam 5 tahun ke depan adalah minimal maturity level 3 sesuai dengan yang ditetapkan.

rekam peristiwa

sen

tot

Kemen BUMN menggelar Business Executive Gathering pada Senin (1/7) yang lalu di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Jakarta. Acara ini menghadirkan seluruh Direktur Utama, Komisaris Utama/Ketua Dewan Pengawas dan para pimpinan TI seluruh BUMN.

BUSINESS EXECUTIVE GATHERING

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK TRANSFORMASI

BUMN INNOVATION EXPO 2013

TEROBOSAN LAIN:BUMN YOUTH GATHERING