SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS...

44

Transcript of SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS...

Page 1: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia
Page 2: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

ii

SKRIPSI

KINERJA PENDAMPING DESA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA

SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Disusun Sebagai Salah satu Syarat Untuk Mencapai gelar sarjana Program Studi

Ilmu Pemerintahan pada Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

“APMD”

Disusun Oleh:

RIKARDUS FABIANUS KAKA

15520001

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2019

Page 3: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia
Page 4: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia
Page 5: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

v

MOTTO

Bertunaslah seperti bambu maka kamu akan dikenal sapa dirimu

*****

Berbuatlah apa yang kamu pikirkan berbagilah apa yang kamu miliki

*****

Belajarlah dari tempatmu kamu akan mengetahui siap diri anda

Page 6: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

karunia cinta , kasih serta tutuntunan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

Skripsi ini.

Penyelesain Skripsi ini tidak lepas dari bantuan , dukungan , dan doa dari berbagai

pihak . Oleh karena itu saya ingin mengucapkan rasa terimakasi sebagai tanda

kasih saya kepada semua orang yang berarti dalam hidu saya yaitu:

1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum

Anastasia Kelen ,Kakak Fransiskus Homo Kelen, Ke-2 adik saya Alfridus

Yohanis Kaka dan Romaldus Jimi Kelen yang telah mendukung

pendidikan saya secara penuh dan nyata berupa Doa , cinta dan Kasih ,

2. Untuk keluaga besar Kampung POTTO yang telah mendukung Saya

secara moral dan cinta Ksih

3. Untuk Almamaterku STPMD”APMD” Yogyakarta

4. Untuk Bapak Ir.Muhammad Barori,M.Si yang telah membimbing saya

dengan sumbangan pikiran pengetahuan serta gagasan yang mendukung

dalam penyusunan skripsi

5. Untuk para sahabat organisasi ,kawan-kawan dari organisasi

GMNI,KESA, FPD, SUMBA APMD dan organisasi internal, KOMAP

dan BEM saya tidak bisa sebut satu persatu semuanya adalah kawan

seperjuanga selama beroganisasi.

Page 7: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

vii

6. Terima kasih juga kepada teman-teman yang supor kepada saya Terutama

Pak yan ,Ibu relly, Icuk, ngobe , Pak kaor dan semua teman –teman

angkatan 2015

Page 8: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkat dan kemudahan yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga

penyusunan skripsi ini berjalan dengan baik.

Tentu saja skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Sutoro Eko Yunanto, M.Si, selaku ketua STPMD “APMD”

Yogyakarta.

2. Drs. Triyanto Purnomo Raharjo, BE., M.Si. selaku ketua Prodi Ilmu

Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta.

3. Ir.Muhammad Barori,M.Si yang telah bersedia menjadi dosen

pembimbing skripsi sekaligus yang selalu sabar membimbing dan

memberi motivasi kepada penulis dalam mendukung selesainya skripsi ini.

4. Semua dosen jurusan Ilmu Pemerintahan dan Keluarga Besar STPMD

“APMD” Yogyakarta yang telah membekali ilmu yang sangat berguna

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini dan memeberikan pengetahuan

serta pengalaman yang dapat membantu mmeperlancar penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh staf STPMD “APMD” yang telah membantu melayani penulis

untuk proses perkuliahan.

6. Bapak Jumadi selaku Kepala Desa beserta aparat desa dan tokoh

masyarakat desa Dadapayu yang tidak saya sebut satu persatu yang telah

Page 9: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

ix

memberikan izin penelitian dan dapat bekerja sama dalam penelitian ini,

serta memberikan dukungan kepada penulis.

7. Seluruh pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini. Terima

kasih atas dukungan, masukan, ide-ide, dan saran yang diberikan kepada

penulis untuk proses penyelesaian skripsi ini.

Demikian skripsi ini penulis buat, penulis menyadari masih terdapat

kekurangan dalam hal penulisan, maka penulis sangat mengharapkan masukan

dan saran serta kritikan yang membangun dari pembaca, agar karya skripsi ini

dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan almamater STPMD “APMD”

Yogyakarta. Terima kasih.

Page 10: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ......................................................... iii

HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

INTISARI ..................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

E. Kerangka Konseptual .............................................................. 7

1. Pengertian kinerja ............................................................... 7

2. Konsep pendamping desa .................................................... 13

3. Pengertian pembangunan desa ............................................ 18

4. Pendamping desa ................................................................ 20

F. Ruang Lingkup ....................................................................... 22

G. Metode Penelitian ................................................................... 22

Page 11: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

1. Jenis Penelitian .................................................................. 24

2. Unit Analisis ..................................................................... 24

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 24

4. Teknik Analisis Data ......................................................... 26

BAB II FROFIL DESA SEMANU KECAMATAN SEMANU

KABUPATEN GUNUNGKIDUL ................................................ 30

A. Visi dan Misi........................................................................... 30

B. Keadaan Geografis .................................................................. 33

C. Keadaan Demografi ................................................................ 33

D. Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Semanu........... 44

BAB III ANALISIS KINERJA PENDAMPING DESA DALAM

MENINGKATKAN PEMBANGUNAN DESA ............................ 47

A. Kepemimpinan ........................................................................ 48

B. Keahlian .................................................................................. 51

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 61

A. Kesimpulan ............................................................................. 61

B. Saran ....................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

INTISARI

Judul dalam penelitian ini adalah Kinerja pendamping Desa dalam

Pembangunan Desa semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul.

Dengan terbit Undang-Undang desa yang berkaitan erat dengan pembangunan

desa maka tentu saja membutuhkan pembangunan yang seknifikan untuk

kesejahteraan masyarakat, hala ini juga akan mengikuti peraturan yang sudah

ditetapkan yaitu Peraturan presiden No 12 tahun 2015 tentang kementrian Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmingrasi memiliki tugas dan fungsi

menjalan urusan pemerintah di bidang pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat Desa. Upaya yang dilakukan untuk mendukung kelancaran

implementasi Undang- Undang No 6 tahun 2014 Tentang Desa yaitu pemerintah

melakukan pendampingan dengan dibantu oleh pendamping yang profesional

yang berpengelaman dibidang pemberdayaan masyarakat dan pembangunan desa,

Pendamping Desa di atur dalam Peraturan Mentri Desa Pembangunan daerah

tertinggal dan transmingrasi nomor 3 tahun 2015 tentang Pendamping desa.

Pendamping desa dilaksanakan agar pemerataan pembangunan dan percepatan

pembangunan di Desa dapat tercapai dengan cepat. fasilitasi penyelanggraan

pemerintah Desa, Pembangunan Desa, pembinaan masyarakat dan pemberdayaan

masyarakat desa perlu dilakukan untuk mendorong priotas penggunaan dana desa

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif, Informan

dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang kepala desa, sekretaris desa, kaur, kepala

dukuh atau kepala wilyah, BPD, dan Pendamping Desa lokal desa, Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan

dokumentasi

Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa Kinerja Pendamping Desa

Semanu, Kecamatan Semanu Kabupaten Gunungkidul belum maksimal dalam

menjalan Tugas dan Fungsi sebagai pendamping desa yaitu peran pendamping

desa selama ini hanya sebatas memberikan arahan –arahannya saja, Peningkatan

kapasitas perangkat desa hanya Sekretaris dan kaur saja dalam mengikuti pelatian

teknis, dan hal ini jug Kepemimpinan pendamping Desa belum mampu

mengkoordinasi antara kepala wilayah dan juga BPD dalam hal komunikasi hanya

berdominasi pada Kepala Desa dan Sekretaris desa, hal ini juga menunjukan

Pendamping desa tidak mampu untuk turun di setiap padukuhan alasnya

kurangnya pengetahuan dan materi dalam hal ini kurangnya uang operasional, hal

ini dilihat luasnya wilayah yang didampingi.

Kineja Pendamping Desa hal ini dilihat dari prestasi, keahlian,

kepemimpinan dan prilaku ini merupakn paremeter untuk mengukur Kinerja

Pendamping Desa ,dari empat hal ini semuanya belum maksimal dalam kenerja

Pendamping Desa.

Kata kunci : Kinerja ,pendamping Desa , pembangunan Desa

Page 13: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Desa Menerangkan bahwa

Pembangunan Desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan

untuk kesejahteraan masyarakat Desa.Pembangunan Desa bertujuan untuk

mewujudkan efektifitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa mempercepat

peningkatan kualitas pelayanan publik, meningkatkan kualitas tatakelola

Pemerintahan Desa dan peningkatan daya saing Desa dalam implementasi

Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa. Rencana kerja pemerintah

Desa tahun 2015 mengemantkan bahwa percepatan pembangunan Desa dalam

Peraturan Presiden No 12 Tahun 2015 tentang kementrian Desa,

Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmingrasi memiliki tugas dan fungsi

menjalankan urusan pemerintah di bidang Pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat Desa. Upaya yang dilakukan untak mendukung kelancaran

implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yaitu

Pemerintah melakukan pendampingan dengan dibantu oleh Pendamping

profisional yang berpengelaman dibidang Pemberdayaan Masayarakat dan

pembangunan desa. Tenaga Pendamping tersebut ditempatkan di Kabupaten,

Kecamatan dan di desa.

Pendampingan Desa diatur dalam Peraturan Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmingrasi nomor 3 tahun 2015

Page 14: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

2

Tentang Pendampingan Desa. Pendampingan Desa dilaksanakan agar

pemerataan pembangunan dan percepatan pembangunan di Desa dapat

tercapai dengan cepat. Fasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

pembangunan Desa, Pembinaan ke masyarakatan dan pemberdayaan Desa

perlu dilakukan untuk mendorong prioritas penggunaan dana Desa.

Adanya Pengembangan yang dilakukan Pemerintah dalam

pendampingan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa diharapkan dapat

menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Desa. Sebelum

adanya pendampingan Desa, Pemerintah Desa bekerja sendiri untuk

melakukan Pembangunan Desa. Kemudian pada Pemerintahan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono mengeluarkan Prongram PNPM untuk Pembangunan

yang ada di Desa pada tahun 2007 dan berakhir pada 31 Desember 2014.

Guna mengatasi Permasalahan pembangunan di Desa, Pemerintah

yang diwakili oleh kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan

transmigrasi (Kemendes PDTT) pada 1 juli 2015 Penyelenggaraan seleksi

pendamping Desa yang ditempatkan di Kabupaten, Kecamatan dan di setiap

Desa. Tim seleksi pendamping Lokal Desa di Propinsi berjumlah 7 orang yang

terdiri dari dua orang Pemerintah Pusat, dan dua orang Pemerintah Propinsi,

dan tiga orang dari perguruan tinggi negeri. Panitia dalam seleksi pendamping

profesional tersebut di koordinir oleh Perguruan Tinggi Negeri sekaligus

bertanggung jawab untuk mengelola pengaduan terkait rekrutmen pendamping

desa.

Page 15: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

3

Pendampingan Desa bertujuan mempercepat Pembangunan Desa agar

kesejahteraan masyarakat Desa dapat terwujud. Peningkatan kesadaran dan

partisipasi masyarakat desa dalam pembangunan yang partisipatif juga perlu

dibina agar kemajuan Desa dapat tercapai. Adanya Pendampingan Desa

diharapkan dapat tercipta pembangunan yang partisipatif dari Pemerintahan

Desa dan masyarakat. Pembangunan Desa merupakan bagian intengral dari

Pembangunan nasional, yang merupakan usaha peningkatan kualitas

sumberdaya manusia Pedesaan dan masyarakat secara keseluruhan yang

dilakukan secara berkelanjutan yang berlandaskan potensi dan kemampuan

Desa.

Perbedaan yang mendasar modal pendampingan setelah ditetapkan

Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa adalah adanya tuntutan

terhadap para pendamping Desa untuk mampu melakukan transformasi sosial

dengan mengubah secara mendasar dengan pendekatan control dan mobilisasi

Pemerintah terhadap Desa menjadi pendekatan pemberdayaan masyarakat

desa Masyarakat desa dan pemerintah Desa sebagai satu kesatuan sellf

governace community diharapkan mamapu hadir sebagai komenitas mandiri.

Dengan demikian desa didorong menjadi subyek penggerak pembangunan

Indonesia dari pinggiran, sehingga mampu merealiasasikan salah satu agenda

starategi prioritas Pemerintahan yaitu Membangun Indonesia dari pinggiran

dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan.

Namun dalam pelaksanaannya terdapat permasalahan dalam

implementasi Pendamping Desa. Kendala-kendala yang terjadi karena belum

Page 16: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

4

maksimalnya pendampingan lokal Desa yang dilakukan oleh pendamping

Lokal Desa Semanu. Fenomena yang berkaitan denga kinerja dari

Pendampingan Desa dapat dilihat dari Pendampingan pengelolaan dana Desa

tidak dilaksanakan dengan maksimal, pendamping lokal Desa serta

permasalah mengenai pembangunan infrastruktur desa, pendamping lokal

Desa hanya sibuk disaat penyusunan kenerjanya, Pendamping desa lokal desa

tidak memahami tugas dan fungsinya serta rendahnya kemampuan

pendamping lokal desa dalam membina Kepala desa dalam perencanaan dan

penyusunan anggaran pendapatan belanja Desa (APBDes) sebagai salah satu

syrat andminitrasi pemanfaatan dana Desa.

Pendamping lokal desa Semanu tidak mengetahui tentang administrasi

dan tidak dikatahui cara pencairan dana desa. Pendamping lokal desa

disiapkan untuk mendampingi Kepala Desa mengurusi Dana Desa, mulai dari

persiapan perencanaan, pengelolaan, dan pelaporan Dana Desa.

Kinerja Pendamping Lokal Desa Semanu sangat selaras dengan mutu

Pembangunan desa dalam proses pelaksanaan kinerja yang kurang baik sangat

mempengaruhi pembangunan desa. Namun pendampingin desa yang menjadi

prongram ungulan kementrian Desa menimbulkan banyak kekecewaan di

daerah. Program pendampingan desa dengan 32.000 pendamping yang

menyerap hampir separuh dari anggaran kementrian dianggap tidak

memberikan dampak yang jelas bagi kemandirian desa. Pendampingan lokal

Desa Semanu tidak mampu mempertahankan semangat partisipasi masyarakat

dan keswadayaan desa yang pernah dibangun melalui PNPM.

Page 17: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

5

Pemerintah pusat juga memantau kinerja pendamping desa dalam hal

ini derektur eksekutif komite pemantau pelaksana otonomi daerah Rubert Endi

Jawing mengatakan, selama ini banayak keluhan manyarakat mengenai

kualitas pendamping desa. Mereka dianggap tidak mampu melakukan

pemberdayaan masyarakat desa seabagaimana tugas mereka. “Banyak kepala

desa menyampaikan sesungguhnya pekerjaan tidak sesuai dengan kebutuhan.

Hanya seperti tenaga survey, mengumpul data”, ujar Robert dalam diskusi

“polimik”di warung daun, .Sementara itu, pembuktian kinerjanya membangun

desa dianggap kurang. Jika tidak tidak ada pembenahan dari pemerintah atas

kualitas pendamping, kata Robert justru menghabat pembangunan di desa. hal

yang sama dilontarkan bendahara umum Asosiasi pemerintah Daerah seluruh

Indonesia, Abdul Hadi.

Menurut banyak aspirasi desa yang mendorong agar peran pendamping

diperkuat.dari instansi agar ada peningkatan kualitas pendamping desa,

pendamping desa tugasnya mendampingi masyarakat, bukan

justru”menempel” ke kepala desa. Untuk meningkatkan kualitas pendamping

Desa, maka dianggap perlu dievaluasi proses rekrutmen. Dirjen pembangunan

dan pemberdayaan masyarakat Desa kementrian Desa, pembangunan Daerah

tertinggal dan transmingrasi, Taufik Madjid mengatakan, pada 2016,

Kemendes PDTT yang sudah mulai berbenah.

Page 18: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, perumusan masalah yang akan

dikaji dalam penelitian ini yaitu:

Bagaimana kinerja pendamping desa dalam meningkatkan pembangunan di

desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang dikaji

dalam peneltian ini yaitu :

1. Mendeskripsikan Kinerja Pendamping Desa

2. Mendeskripsikan permasalahan yang terjadi dalam Pendamping Desa.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat mencapai beberapa mamfaat di nataranya untuk:

1. Secara akademis, Penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan terutama dalam pembahasan mengenai bagaimana Kinerja

Pendamping Desa dalam meningkatkan pembangunan Desa

2. Program pemerintah Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten dan

faktor yang mempengarahi kinerja dari Pendamping di Desa Semanu,

Kecamatan Semanu, Kabupaten GunungKidul, serta dapat digunakan

sebagai bahan informasi bagi peneliti dan pihak lain yang tertarik dengan

penelitian ini.

Page 19: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

7

3. Secara praktis, peneltian ini dapat menjadi B ahanWawasan,dan

memberikan sumbangan pemikiran serta memberikan inspirasi terkait

Kinerja Pendamping Desa dalam medukung Program pemerintah Desa

E. Kerangka Konseptual

1. Pengertian kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Performance (pelaksanaan dari

sebuah tanggung jawab) yaitu suatu pekerjaan lebih ditekankan pada

proses, dimana selama pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan

penyempurnaan sehingga pencapain hasil pekerjaan atau kinerja dapat

dioptimalkan penilaian dari suatu pekerjaan menentukan kedudukan rasio

pekerjaan–pekerjaan dalam suatu organisasi (Haynes dalam Sinambela

2012:5). Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan

sesuai dengan moral dan etika. Rumusan diatas menjelaskan bahwa kinerja

adalah tingkat keberhasilan seseoarang atau lembaga dalam melaksanakan

pekerjaannya (Prawisontono, 1999, 2).

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau

keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas

dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja

target dan sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

Page 20: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

8

telah disepakati bersama. Terdapat dua aspek penting yang perlu

diperhatikan dalam mencapai kinerja kelompok yaitu hubungan antara

keterpaduan dengan kinerja kelompok, dan perbedaan-pedaan antara

pemecahan masalah dengan pengambilan keputusan secara individu dan

kelompok(Rival dan Basri.2005:14)

Kinerja pegawai didefenisikan sebagai kemampuan pegawai dalam

melakukan sesuatu keahlian tertentu .kinerja pegawai sangat diperlukan,

sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan

pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan . Kinerja pengawai

harus dikelola, karena tanpa penetapan beban tugas arahan yang jelas

pegawai tidak akan maksimal dalam melaksanakan pekerjaan

(sinambela.2012:5)

Kinerja pegawai dapat dilihat dalam 3 kriteria menurut Robbins(1996:75

yaitu:

a. Hasil-hasil tugas individual.menilai hasil tugas pegawai dapat

dilakukan pada suatu badan usaha yang sudah menetapkan standar

kinerja sesuai dengan jenis pekerjaan, yang dinilai berdasarkan standar

kinerja sesuai dengan standar pekerjaan, yang dinilai berdasarkan

periode waktu tertentu bila pegawai dapat tercapai standar yang

ditentukan berarti hasil tugasnya baik .

b. Perilaku perusahaan tentunya sendiri dari benak pegawai baik atasan

maupun bawahan dan dapat dikatakan sebagai suatu kelompok kerja

yang mempunyai perilaku masing-masing berbeda karena itu seorang

Page 21: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

9

pegawai dituntut untuk memiliki perilaku yang baik dan benar sesuai

dengan pekerjaan masing-masing

c. Ciri atau sifat ini merupakan bagian terlemah dari kriteria kinerja yang

ada. Ciri atau sifat pegawai pada umum berlangsung lama dan tetap

sepanjang waktu tetapi adanya perubahan dan campuran tangan dari

pihak luar seperti diadakan pelatihan akan mempegaruhi kinerja dalam

beberapa hal.

Berdasarkan beberapa defenisi mengenai kinerja di atas dapat

dimakanai bahwa kinerja merupakan pelaksanaan suatu pekerjaan sesuai

dengan tanggungjawabnya sehingga mencapai hasil sesuai yang

diharapkan yang berorientasi pada standar hasil kinerja. selain dari pada

itu juga dapat dimaknai bahwa kinerja akan di prioritaskan agar tercapai

sesuai dengan target.

1) Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Keberhasilan dari sebuah kerja merupakan suatu sasaran yang ingin

didapatkan oleh individu. Namun, proses untuk mendapatkan

keberhasilan dari sebuah pekerjaan terdapat faktor yang bisa

mempercepat atau memperlambat dalam mencapai hasil diharapkan.

faktor yang mempengaruhi kinerja sangat penting untuk diketahui agar

pencapain dari suatu pekerjaan bisa didapatkan. Kinerja dari individu

dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya (Simanjutak.2005):

a. Kualiatas dan kemampuan individu yaitu merupakan hal yang

berhubungan dengan pendidikan/pelatihan, etos kerja, motivasi

Page 22: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

10

kerja, kondisi fisik pegawai (individu). Kualitas dan kemampuan

pegawai yang baik bisa didapatkan dari proses rekrutmen yang

benar dan sesuai dengan standar penerimaan pegawai serta adanya

pelatihan.

b. Sarana pendukung yaitu hal yang berhubungan degan sarana kerja

dan lingkungan kerja. Denagan adanya sarana kerja dan

lingkungan kerja yang baik akan membuat kinerja dari pegawai

(individi) meningkat.

Dari pendapat ahli mengenai faktor yang mempengaruhi

kinerja individu diatas, peneliti memaknai bahwa faktor yang

mempengaruhi kinerja merupakan faktor yang dapat dijadikan tolak

ukur untuk melihat bagaimana kinerja pegawai (individu) dan sangat

penting untuk diketahui agar nantinya individu dalam bekerja dapat

mengidentifikasi hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam

pencapaian suatu pekerjaan.

2) Penilaian kinerja

Teknik yang digunakan oleh seorang pimpinan untuk

meningkatkan kinerja adalah melalui penilaian(appraisal) motivasi

pegawai untuk bekerja, mengembangkan kemampuan pribadi, dan

meningkatkan kemampuan dimasa mendatang yang dipengaruhi

umpan balik mengenai kinerja masa lalu dan pengembangannya.

Penilaian mengenai kinerja digunakan untuk membandingkan berbagai

pekerjaan dengan menggunakan prosedur-prosedur formal dan

Page 23: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

11

sistematis untuk menentukan suatu urutan tingkat pekerjaan tersebut

(Simamora dalam Sinabela, 2012:47).

Penilaian kerja (performance appraisal) adalah proses dimana

organisasi mengevaluasi pelaksanaan kerja individu. Dalam penilaian

kinerja dinilai konstribusi pegawai kepada organisasi selama periode

waktu tertentu. Umpan balik dari kinerja (performance feedback)

memungkinkan pegawai mengetahui seberapa baik mereka dalam

bekerja. Penilaian kinerja (performance appraisal) secara keseluruhan

merupkan proses berkenan dengan seberapa baik seseorang melakukan

pekerjaan yang diberikan. Evaluasi kerja menentukan seberapa tinggi

harga sebuah pekerjaan bagi organisasi (Sinabela, 2012:47).

Penilaian kinerja adalah sebuah mekanisme untuk memastikan

bahwa orang-orang pada setiap tingkatan mengerjakan tugas-tugas

menurut cara yang diinginkan oleh atasan mereka. Penilaian kinerja

menentukan kedudukan dalam suatu pekerjaan. Penilaian kinerja juga

menentukan suatu ukuran yang dapat digunakan untuk menentukan

hasil yang adil berdasarkan tingkat pekerjaan dan tingkat prestasi( Rao

dalam Nabela, 1996:1).

Berdasarkan pendapat diatas dapat dimaknai bahwa penilaian

kinerja adalah suatu evaluasi dari proses kerja yang dilaksanakan yang

berkaitan dengan standar dari pekrjaan yang telah ditentukan. Suatu

pekerjaan harus dilakukan evaluasi agar dapat mengetahui seberapa

besar pencapaian dari pekerjaan tersebut yang telah dilakukan.

Page 24: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

12

3) Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat dihitung dan

diukur untuk menetapkan indikator kinerja, harus dapat diidentifikasi

suatu bentuk pengukuran yang akan menilai hasil outcame yang

diperoleh dari aktivitas yang dilaksanakan. Indikator kinerja ini

digunakan untuk meyakinkan bahwa kinerja pegawai tersebut

membuat kemajuan menuju tujuan dan sasaran dalam rencana

strategis.

Instrumen pengukuran kinerja merupakan alat yang dipakai

dalam mengukur kinerja individu. Substansi mengenai indikator

pengukuran kinerja ini terdiri atas aspek-aspek yang mempengaruhi

terhadap kualitas pelaksanaan tugas dan yang dapat diukur

(Sedarmayanti, 2007)meliputi:

a. Perilaku (attitude), yaitu sikap dan tingkah laku individu yang

melekat pada dirinya dan dibawa dalam melaksanakan tugasnya.

Pengertian perilaku disini juga mencakup kejujuran, tanggung

jawab, dan disiplin.

b. Kepemimipinan (leadership), ini menyangkut kemampuan

manejerial dan seni dalam memberi pengaruh kepada orang orang

lain untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara tepat dan cepat

termasuk pengambilan keputusan dan penentuan prioritas.

Berdasarkan penjelasan mengenai indikator kinerja

menurut sedarmayanti, dapat dimaknai bahwa kinirja individu

Page 25: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

13

merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang yang sesuai

dengan keahliannya, perilaku dan kepemimpinan yang dimiliki

oleh individu tersebut. Kinerja harus memberikan pelayanan

public dengan tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan yang

sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam

masyarakat .Penulis memilih menggunakan indikator tentang

pengukuran kinerja yang dikemukakan oleh sedermayanti karena

dipandang sesuai, dengan lebih tepat dan lebih mampu mengukur

kinerja dari pendamping lokal Desa dalam penigkatan

pembangunan desa.

2. Konsep Pendamping Desa

a. Peraturan Tentang Pendamping Desa

Peraturan pendamping desa tertuang dalam Udang-undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah Nomor 3

Tahun 2015 tentang Pendamping Desa . Berdasarkan Peraturan Mentri

Desa Nomor 3 tahun 2015, pendamping desa merupakan kegiatan yang

dilakukan tindakan pemberdayaan kepada masyarakat melalui

asistensi, pengordinasian, pengarahan dan fasilitasi desa. Pendamping

desa dilaksanakan oleh pendamping lokal desa . Pendamping lokal

desa bertugas mendampingi desa dalam penyelanggaraan

pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Perbedaan mendasar model pendamping setelah

ditetapkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa

Page 26: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

14

adalah ada tuntutan terhadap para pendamping desa untuk mampu

melakukan transformasi sosial dengan mengubah secara mendasar

pendekatan control dan mobilisasi pemerintah terhadap desa menjadi

pendekatan pemberdayaan masyarakat desa. Masayarakat desa dan

pemerintah desa sebagai satu kesatuan self governing community

diberdayakan untu mampu hadir sebagai komunitas mandiri. Dengan

demikian, desa didorang menjadi subyek penggerak pembangunan

Indonesia dari pinggiran, sehingga mampu merealisasikan salah satu

agenda strategis prioritas pemerintahan yaitu “Membangun Indonesia

dari pinggiran dengan memperkuat Daerah-Daerah dan Desa dalam

kerangka Negara Kesatuan”.

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

memandatkan bahwa ,pemerintah provinsi, dan pemerintah Daerah

Kabupaten untuk memberdayakan masyarakat desa dengan:

a. Menerapakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi-teknologi tepat guna, dan temuan baru untuk kemajuan

ekonomi dan pertanian masyarakat Desa.

b. Meningkatkan kualitas pemerintahan dan masyarakat desa melalui

pendidikan, pelatihan dan penyuluhan.

c. Mengakui dan memfungsikan intitusi asli atau yang sudah ada di

masyarakat Desa.

Pemberdayaan masyarakat Desa dilaksanakan antara lain

dengan mendampingi Desa. Pemberdayaan masyarakat desa

Page 27: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

15

dilaksanakan dengan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan,

pemantauan dan evaluasi, hal ini menunjukan bahwa harus ada

persiapan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsi

pendampingan Desa. Pemerintah daerah menyelanggrakan

pemberdayaan masyarakat desa dengan pendampingan secara

berjenjang sesuai dengan kebutuhan. Pendampingan masyarakat desa

secara teknis dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah

kabupaten/kota dan dapat dibantu oleh tenaga pendamping profesional,

kader pemberdayaan masyarakat desa atau pihak ketiga.

b. Tugas Pendamping Lokal Desa

Berdasarkan Peraturan Mentri Desa Nomor 3 Tahun 2015 tentang

Pendamping Desa pada pasal 12, tugas dari pendampingan Lokal Desa

yaitu:

1. Mendampingi desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan

pemantauan terhadap pembangunan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa. Sebagai tenaga ahli, pendampingan dalam

meningkatkan penyelanggaraan pemerintah desa harus

dilaksanakan agar pembangunan desa serta kemajuan desa dapat

terwujud.

2. Mendampingi desa dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan

sosial dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan

sumber daya alam dan teknologi tepat guna, pembangunan sarana

prasarana desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Page 28: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

16

3. Melakukan peningkatan kapasitas bagi pemerintah desa, lembaga

kemasyarakatan desa dalam hal pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat Desa.

4. Melakukan pengorganisasian di dalam kelompok-kelompok

masyarakat desa. Pendampingan kelompok-kelompok yang

didalam masyarakat. Kelompok-kelompok yang ada harus

diorganisir agar dapat berkembang dan dapat memajukan Desa.

5. Melakukan peningkatan kapasitas bagi kader pemberdayaan

masyarakat Desa dan mendorong terciptanya kader-kader

pembangunan desa yang baru.Peningkatan sumber daya manusia

merupakan hal yang penting untuk terwujunya pemabangunan

yang partisipatif, oleh karena itu pendamping Desa harus mampu

untuk meningkatkan kapasitas kader pemberdayaan masyrakat.

6. Mendampingi desa dalam pembangunan kawasan perdesaan secara

partisipatif. Tidak hanya mendampingi kepada aparatur desa,

pendampingan desa juga bertujuan untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam pembangunan kawasan perdesaan yang

berwawasan lingkungan.Karena pembangunan desa dapat terwujud

jika dalam pelaksanaanya melibatkan seluruh aparatur desa dan

seluruh masyarakat.

7. Melakukan koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan dan

memfasilitasi laporan pelaksanaan pendampingan oleh camat

kepada pemerintah daerah Kabupaten/Kota.

Page 29: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

17

8. Meningkatkan sinergitas program pembangunan Desa antar sektor

agar pembangunan desa dapat terwujud dalam melaksanakan tidak

hanya melibatkan satu sektor namun harus ada beberapa sector

baik dari sector ekonomi maupun sektor keamanan nasional.

9. Mengoptimalkan aset lokal desa secara amasipatoris. Aset lokal

desa dalam menunjang pembangunan desa harus harus digunakan

secara optimal dan bijak.oleh karena itu optimalisasi aset lokal

Desa oleh pendampin desa diperlukan untuk penunjang

pembangunan Desa.

Berdasarkan Peraturan Menteri Desa Nomor 3 tahun 2015

tentang Tugas Pendamping Desa dapat dimknai bahwa pendampingan

terhadap Desa pada prinsipnya adalah upaya untuk menggerakan

potensi yang ada di Desa sehingga mampu mamanfaatkan potensi yang

dimiliki untuk perubahan-perubahan kearah lebih baik dari sisi

ekonomi, politik, sosial dan budaya sesuai dengan empat kewenagan

Desa. Karena itu pendamping Desa tidak bisa hanya dilihat dan

dimakanai sebagai aktivitas membantu Desa menjalankan aspek-aspek

teknoratis dan administratif saja. Lebih dari itu, pendamping desa

merupakan aktivitas mengubah nilai-nilai yang terkandung dalam

Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang desa agar bisa

diterjemahkan dalam perilaku keseharian di Desa.

Page 30: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

18

3. Pengertian Pembangunan Desa

Pembangunan desa merupakan bagian integral dari pembangunan

nasional, dan merupakan usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia

pedesaan dan masyarakat secara keseluruhan yang dilakukan secara

berkelanjutan berdasarkan potensi dan kemampuan Desa. Dalam

pelaksanaan pembangunan Desa seharusnya mengacu pada pencapaian

tujuan dari pembangunan yaitu mewujudkan kehidupan masyarakat

pedesaan yang mandiri, maju, sejahtera, dan berkeadilan (Adisamati.

2006:3)

Filosofi pembangunan yang bertumpu pada paradigma klasik

(trickle down effect) merupakan mekanisme yang bersifat topdown.

Konsep tersebut dilandasi pula oleh sasaran pertumbuhan yang tinggi

lewat peningkatan produktivitas dan kompleksitas produksi (production

development centre) Adisasmita, 2013:3). Berdasarkan pengertian

mengenai pembangunan desa tersebut, dapat dimaknai bahwa pembagunan

desa merupakan sebuah konsep pembangunan yang berbasis pedesaan

dengan tetap memperhatikan ciri khas sosial budaya masyarakat yang

tinggal di kawasan pedesaan. Pembangunan desa diharapkan menjadi

solusi bagi perubahan sosial masyarakat desa dalam menjadikan desa

sebagai basis perubahan.

Dalam pembangunan tentu saja membangun masyarakat bukan

semata-mata mengimplementasikan proyek-proyek fisik akan tetapi juga

gerakan mengubah serta memobilasasi lingkungna sehingga, menjadi

Page 31: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

19

kondusif bagi terciptanya masyarakat mandiri. Dalam konteks inilah

kegiatan membangun masyarakat kemudian terkait erat dengan

pemberdayaan masyarakat karena disamping memerangi kemiskinan dan

kesenjangan, tentu saja dalam meningkatkan pembangunan tentu saja

pendamping desa terus meningkatkan pemberdayaan masyarakat, hal ini

pemberdayaan merupakan proses pembangunan sumber daya

manusia/masyarakat itu sendiri dalam bentuk penggalian kemampuan

pribadi, kretivitas, kompetensi desa untuk mengembangkan, ini merupakan

salah satu untuk meningkatkan pembangunan, mendampingi desa dalam

melaksanakan pengelolaan pelayanan sosial dasar. Pengembangan usaha

ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat

guna, Pembangunan sarana prasarana desa dan pemberdayaan masyarakat

desa dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, hal

inilah yang menjadi ruang lingkup, untuk pembangunan Desa.

4. Pendamping Desa

Pendamping desa merupakan suatu implementasi program

pemerintah dan Menteri Desa. Daerah Tertinggal dan transmingrasi untuk

melaksnakan percepatan pembangunan di desa. Pendampingan desa

dilaksanakan agar pemetaan pembangunan dan percepatan pembangunan

di desa dapat tercapai dengan cepat. Fasilitasi penyelenggraan pemerintah

desa pembangunan desa, pembinaan kemasyrakatan desa dan

pemberdayaan masyarakat desa perlu dilakukan untuk mendorong

prioritas penggunaan dana desa, dengan adanya pengembangan yang

Page 32: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

20

dilakukan pemerintah dalam pendapingan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa diharapkan dapat menumbuhkan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan Desa.

Undang-Undang Desa mengamanatkan Pemerintah. Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan

dan pengawasan dalam kerangka implemantasi Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa. termasuk pemberdayaan masyarkat,

pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan pendampingan,

dalam perencanaan, pelaksanaan hingga pemantaun pembangunan desa

dan kawasan pedesaan. Pendampingan dalam koteks Undang-Undang

Desa lebih tekankan pada kerangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah

desa, intutusi asli dan atau yang sudah ada di desa dan melakukan

pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah, Daerah Provinsi dan

Kabupaten.

Menghadapi tantangan zaman akan kemajuan, maka kredibilitas

dari pendamping Lokal Desa diuji untuk dapat melaksanakan tanggung

jawab Pendampingan pemerintah desa secara baik. adaya fenomena citra

buruk pendamping lokal Desa di mata masyarakat dan masih masih

banyak agenda pembangunan desa yang harus dipenuhi membuat kinerja

Page 33: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

21

pendamping lokal Desa kembali di pertanyakan.seperti apa kinerja

Pendamping Lokal Desa, apakah telah sesuai yang diharapkan.

Suatu kinerja diukur berdasarkan kriteria dan standar penilain

tertentu. Untuk mengetahui gambaran mengenai penelitian ini, maka

diperlukan sebuah kerangka pemikiran yang sistematis untuk memecahkan

masalah. Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori hubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.

Pendamping terhadap desa pada prinsipnya adalah upaya untuk

menggerakan potensi yang dimiliki untuk perubahan-perubahan kearah

yang lebih baik, dari sisi ekonomi, politk, sosial dan budaya. Karena itu

pendamping desa tidak bisa dilihat dan dimkanai sebagai aktivitas

membantu desa menjalan aspek-aspek teknokratis dan administrasi

semata. Lebih dari itu, pendamping desa merupakan aktivitas mengubah

nilai-nilai yang terkandung dalam Undang-Undang Desa agar bisa

dilaksanakan.

F. Ruang Lingkup

Ruang lingkup merupakan batasan penelitian yang digunakan untuk

memfokuskan penelitian agar berjalan sesuai dengan yang menjadi fokus

didalam pelaksanaan penelitian ini agar data dan informasi yang di ambil

sesuai dengan yang menjadi kebutuhannya. Oleh karenanya yang menjadi

ruang lingkup dalam penelitian tentang Kinerja Pendamping Desa dalam

Page 34: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

22

pembanguanan Desa semanu, Kecamatan semanu, Kabupaten Gunungkidul

sebagai berikut:

1. Keahlian pendamping dapat diukur sebagai berikut

a) Perencanaan, pelaksanaan dan pemantaun terhadap pembangunan desa

dan pemberdayaan masyarakat Desa.

b) peningkatan Kapasitas bagi aparat desa ,lembaga kemasyarakatan desa

dalam hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

c) Peningkatan kapasitas bagi kader pemberdayaan masyarakat desa dan

mendorong terciptanya kader-kader pembangunan desa yang baru.

d) Meningkatkan senergitas program pembangunan desa

e) Mengoptimalkan aset lokal desa secara amansipatoris

2. Kepemimpinan Pedamping desa Semanu dapat diukur sebagai berikut

a) Pengorkanisasian di dalam kelompok masyarakat.harus diorganisir

agar dapat berkembang dan dapat memajukan Desa.

b) Peningkatan sumber manusia merupakan hal yang penting untuk

terwujudnya pembangunan yang partisipatif.

c) Dalam pembangunan kawasan perdesaan secara partisipatif dalam

membangun kawasan perdesaan yang berwawansanlingkungan.

d) Koordinasi pendampingan di tingkat kecamatan dan memfasilitasi

laporan pelaksanaan.

Page 35: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

23

G. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif dikarenakan beberapa pertimbanagan pertama, penyusuain metode

kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda, kedua,

metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan anatara peneliti dan

responden, ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuankan diri

dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai

yang dihadapi ( Moleong, 2001:5)

Alasan peneliti menggunakan penelitian diskriftif kualitatif ini

karenakan data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan

angka-angaka. Hal ini itu disebabkan oleh adanya penerpan metode kualitatif.

Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap

apa yang yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi

kutipan, kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut.

Data tersebut mungkin bersal dari naska wawancara, cacatan lapangan,

dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Pada penulisan ini laporan- laporan peneliti menganalisis data yang

sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk aslinya. Hal itu

hendaknya seperti orang merajut sehingga setiap bagian telah satu demi satu,

pertayaan dengan kata Tanya mengapa, alasan apa, dan bagaimana terjadinya,

akan senetiasa dimamfaatkan oleh peneliti.dengan Demikian, peneliti tidak

akan memandang bahwa sesuatu itu sudah memandang bahwa sesuatu itu

sudah memang demikian keadaannya.

Page 36: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

24

Penelitian ini juga termasuk dalam jenis penelitian Deskriftif Kalitatif

dengan melakukan pendekatan studi kasus tetang Kinerja pendamping desa

dalam meningkatkan pembangunan di Desa Semanu, Kecamatan Semanu

Kabupaten Gunungkidul, penelitian yang dimaksud bukan untuk menguji tipe

penelitian tertentu, melainkan hanyalah mengambarkan apa adanya suatu

gejala, keadaan atau fenomena tertentu.Peneliti ini dimaksud untuk

mengumpulkan informasi suatu tema, gejala atau keadaan yang ada yaitu

keadaan/fenomena yang menurut apa adanya saat penelitian dilakukan.

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif,

yaitu suatu penelitian yang menjadikan manusia sebagai instrument, dan

disesuaikan dengan situasi yang wajar dalam kaitannya dengan

mengumpulkan data yang pada umumnya bersifat kualitatif.

Menurut Bogdan dan Tylor (dalam Moleong, 2003:3) merupakan

prosedur meneliti yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

2. Unit Analisis

Metode yang digunakan untuk menentukan informan dalam

penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik purposive. yang menjadi

informannya yaitu : pemerintah desa, pendamping desa, dan BPD

Dalam hal ini penulis berusaha menggambarkan hasil penelitian yang

berkaitan dengan kinerja pendamping desa dalam mengarahkan atau

memberikan masukan untuk pembangunan Desa.

Page 37: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

25

1. Tabel indentitas

Informan berdasarkan indentitas perlu dijelaskan untuk mengetahui

tingkat pengelaman dan pola pikir infoman berkaitan dengan pertanyaan

yang diajukan dan dengan pengetahuannya mengenai kinerja Pendamping

desa dalam meningkatkan pembangunan desa.

Tabel 2.1

Tabel identitas infoman

NO Nama Usia Jenis kelamin Jabatan

1. Andang Yunanto 56 tahun Laki-laki Kepala Desa

2. Eli Anjarwati 43 tahun Laki-laki PJ SekDes

3. Kuwat 33 tahun Laki-laki Kaur Umum

4 Anjar Darmawati 34 tahun Perempuan Kaur Pemerintahan

5 Anik Astuti 32 tahun Perempuan Kaur Perencanaan

6 Muji Hartono 35 tahun Laki-laki Kabag Pemerintahan

7 Ir. Edi Hertanto 46 tahun Laki-laki Ketua BPD

8 Endang Purwantiningsih 34 tahun perempuan Anggota BPD

9 Supardi 36 tahun Laki-laki Kepala dukuh

10 Subur Riyanto 33 tahun Laki-laki Kepalah dukuh

11 Susti Wulansari 26 tahun Perempuan Kepala dukuh

12 Nur Asantoro 34 tahun Laki-laki Pendamping desa Semanu

Sumber:data primer RPJMDesa 2017

2. Deskripsi informan Berdasarkan jenis kelamin digunakan untuk

mengetahui keterwakilan informan dari gender

Tabel 2.2

Deskripsi infoman berdasrkan jenis kelamin.

NO Jenis kelamin Jumlah

1. Laki-laki 10

2. Perempuan 2

Jumlah 12

Sumber: Data primer RPJMdesa 2017

Page 38: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

26

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah informan laki-

laki lebih banyak dari pada perempuan. Ini menunjukan bahwa tidak ada

diskriminasi dalam menentukan infoman yang dilakukan oleh peneliti

untuk mendapatkan informasi tentang kinerja pemerintah desa dalam

meningkatkan pembangunan Desa

3. Deskripsi infoman Berdasarkan pekerjaan

Keadaan infoman berdasrkan pekerjaan berguna untuk mengetahui

keseharian informan dan juga untuk perbandingan antara pekerjaan tetap

dan pekerjaan sampingan, Pendapat serta tanggapan dalam menyikapi

topik pembahasn ini pasti Berbeda- beda.perbedaan tersebut bisa terjadi

karena perbedaan posisi dan pekerjaan, untuk lebih jelasnya bisa kita lihat

tabel di bawah ini.

Tabel 2.3

Deskripsi Infoman Berdasarkan Pekerjaan

NO Pekerjaan Jumlah (orang)

1. Pendamping desa 1

2. Kepala Desa 1

3. Sekretaris desa 1

4. Kaur Desa 3

5. Kepala dukuh 4

6. BPD 2

7. Jumlah 12

Sumber : data RPJMDesa 2017

Dari tabel diatas menunjukan bahwa kebanyakan dari perangkat

desa yaitu kepala dukuh, ini sesuai penelitian yang dilakukan oleh

penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang berkaitan dengan dengan

Kinerja pendamping Desa dalam meningkatkan pembangunan desa,

karena dala hal ini banyak dari perangkat desa, maka di harapkna dari

Page 39: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

27

informan dapat memberi pendapat dan tanggapan mengenai kinerja

Pendamping Desa dalam meningkatkan pemabangunan Desa.

4. Diskripsi informasi Berdasrkan pendidikan

Informasi berdasrkan tingat pendidikan sangat penting untuk

dijelaskan.dari tingkat pendidikan kita dapat mengetahui pola pikir inman

dalam menjawab pertanyaan-pertaan yang di ajukan oleh peneliti dalam

mendapatkan informasi dalam memberikan pendapat tanggapan tentang

kinerja Pendamping desa dalam meningkatkan pembangunan desa.

Tabel 2.5

Deskripsi informan Berdasarkan tingakta pendidikan

NO Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)

1. SMP 1

2. SMA 7

3. SI 4

4 JUMLAH 12

Sumber : data primer RPJMDesa 2017

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa tingkat pendidikan

infoman kebanyakan sudah lulus SMA dan SI, tingkat pendidikan

berpengaruh dengan informasi –informasi yang diberikan oleh informan

untuk itu diharapkan bahwa infoman dapat memberkan infomasi yang

jelas dan akurat, serta pendapat dan tanggapannya terhadappernyataan

yang diajukan oleh peneliti tentang Kenerja pendamping desa dalam

meningkat pembangunan desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunungkidul.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Teknik observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data melalui

pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan lansung di

Page 40: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

28

lapangan (Bungin, 2002:21). Dalam observasi ini peneliti mengamati

secara langsung bagaimana Peran Pendamping Desa dalam

Pelaksanaan Pembangunan Desa.

b. Teknik Wawancara (Interview)

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya

jawab secara lisan dengan informan guna memperoleh keterangan

secara langsung. (Widoyoko, 2012: 25). Dengan metode interview

penelitian harus memikirkan tentang pelaksanaannya untuk mendapat

jawaban narasumber dengan bertatap muka. (Arikunto, 1997: 231).

Pewawancara mengajukan pertanyaan kepada informan yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti, hal ini dilakukan

dengan menggunakan panduan (interview guide) untuk melakukan

tanya jawab dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap

mengenai topik yang ingin diteliti. Bungin dalam (Sutaryo, 2005: 10)

Dalam wawancara, peneliti menggali sebanyak mungkin data

yang terkait kinerja Pendamping Desa dengan masalah yang akan

diteliti dengan menggunakan pedoman wawancara. Pada penelitian ini

dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait dalam melihat

Peran Pemerintah Desa Dalam Pelaksanaan Pembangunan Desa di

Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, DIY.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan

cara melakukan pengumpulan dan analisis dokumen-dokumen yang

ada yang mempunyai hubungan dengan obyek penelitian (Widoyoko,

2012: 28). Tidak kalah penting dari metode-metode lain, adalah

Page 41: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

29

metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

notulen, rapat, agenda dan sebagainya. Selanjutnya data-data tersebut

didokumentasikan dalam bentuk foto (Sugiyanto dkk, 2010: 6).

Metode dokumentasi ini merupakan metode bantu dalam upaya

memperoleh data. Mencari data terkait obyek penelitian bisa dari:

catatan, memo, buku pedoman, transkrip, notulen rapat, daftar hadir,

agenda dan sebagainya. Yang bisa menjadi sumber tertulis kejadian-

kejadian atau peristiwa tertentu yang dipakai untuk menjelaskan

kondisi terkait Kinerja Pendamping Desa Dalam Pelakanaan

Pembangunan Desa di Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten

Gunung Kidul, DIY

4. Teknis Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan

metode analisis kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian dilaporkan

apa adanya, selanjutnya di analisis dan dipaparkan secara deskriptif untuk

mendapatkan gambaran fakta yang ada dan untuk menjawab pertanyaan

pada rumusan masalah. (Sutaryo, 2005: 16)

Tahapan dari teknis analisis data ini menurut Moleong (Sutaryo,

2005: 17), menjelaskan bahwa proses mengatur urutan data,

mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dalam satuan uraian

dasar. Secara umum tahapan analisis data mencakup: reduksi data,

kategorisasi data, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja.

Analisis data dalam penelitian kualitatif didalamnya mencakup proses

identifikasi, klasifikasi, reduksi, komparasi, dan interprestasi, kesemuanya

Page 42: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

30

ini dalam kerangka mendeskripsikan / dan menganalisis data dalam yang

diperoleh dalam penelitian, pengumpulan data menggunakan beragam

sumber data yang tersedia.

Data atau informasi yang terkumpul selanjutnya dituangkan dalam

bentuk laporan dan setelah itu dianalisis. Analisa data ini dilakukan

dengan memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Reduksi data, yaitu memilih data pokok yang sesuai dengan fokus

penelitian/ penulisan.

b. Penyajian data, yang bersifat naratif, agar mempermudah untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja berdasarkan apa yang

dipahami sebelumnya.

c. Pengambilan putusan dan verifikasi, yaitu penulis berusaha mencari

makna dari data yang diperolehnya.

Keabsahan data yang telah dianalisis dilakukan dengan cara

Triangulasi yaitu dengan teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai

pembanding terhadap data tersebut. Moleong, (1999) dalam (Sugiyanto

dkk, 2010: 6). Menggunakan triangulasi sumber berarti membandingkan

dan mengecek derajat informasi dengan cara: membandingkan data hasil

wawancara terbuka terstruktur dengan hasil data observasi.

Page 43: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

31

BAB II

PFROFIL DESA SEMANU

A. Visi dan Misi

1. Visi Desa Semanu

Visi adalah suatu persyaratan yang merupakan ungkapan atau

artikulasi dari nilai, cita-cita, arah dan tujuan organisasi yang realistis,

memberikan kekuatan, semangat, dan komitmen, serta memiliki daya

tarik yang dapat dipercaya sebagai pemendu dalam pelaksanaan aktifitas

dan pencapaian tujuan organisasi. Adapun rumusan visi Desa Semanu

tahun 2014-2020 adalah sebagai berikut :

“Menjadikan Pemerintah Desa yang baik dan bersih, responsive

untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang mandiri dan

kompetitif”

Visi Desa Semanu mengandung makna dan di uraikan sebagai

berikut :

1) Pemerintahan Desa Semanu yang bersih mengandung makna :

Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih

bebas dari Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) sebagai pengayom dan

mampu memberikan layanan pada masyarakat.

2) Mandiri mengandung makna :

Menggambarkan perwujudan kondisi yang semakin

meningkatnya taraf hidup dan kualitas hidup masyarakat dari waktu

ke waktu. Tercukupinya kebutuhan dasar hidup masyarakat baik lahir

Page 44: SEMANU KECAMATAN SEMANU KABUPATEN GUNUNGKIDULrepo.apmd.ac.id/714/1/SKRIPSI RIKARDUS FABIANUS KAKA.pdf · 1. Untuk keluarga Tercinta Bapak Gerson Ghena Wonda dan Almarhum Anastasia

32

maupun batin, yang ditandai oleh kecukupan pangan, sandang, papan,

kesehatan, pendidikan, situasi keamanan yang kondusif, suasana

kehidupan yang rukun, saling menghormati dan menghargai dilandasi

oleh sikap religius, serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan

keadilan.

Visi tersebut diarahkan untuk menciptakan tata kelola pemerintahan

yang baik (good governance), sehingga terwujudnya kondisi yang

lebih baik dalam rangka mendorong pertumbuhan perekonomian

menuju masyarakat yang sejahtera dengan memanfaatkan sumber

daya yang ada.

2. Misi Desa Semanu

Misi merupakan sesuatu yang diemban atau dilaksanakan oleh

Desa Semanu untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan agar tujuan dapat

terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai yang diharapkan.

Untuk memberikan arah bagi penyelenggara pemerintahan dan

pembangunan dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, maka

dirumuskan Misi sebagai berikut :

1) Mewujudkan Reformasi Birokrasi

2) Mewujudkan Pembangunan Sumber Daya Alam Masyarakat

3) Mewujudkan Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Lingkungan dengan pendekatan kewilayahan

4) Mewujudkan Pembangunan dunia usaha dan koperasi