Semang Ka

9
Pendahuluan Semangka (Citrullus lanatus) merupakan tanaman hortikultura yang cukup baik di daerah tropik maupun sub tropik. Walaupun nilai gizinya relatif sangat rendah karena mengandung air (92 %) dan karbohidrat dalam bentuk gula (7%) dan sisanya (1 %) berupa vitamin dan mineral, namun buah ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi konsumen karena warna daging buahnya yang merah atau kuning, teksturnya yang remah dan ban yak mengandung air serta rasa buahnya yang manis menyegarkan. Dewasa ini buah semangka sudah ban yak digunakan oleh orang Indonesia sebagai pencuci mulut sesudah makan, baik di rumah-rumah, tempat pesta, hotel maupun restauran. Semangka termasuk salah satu jenis tanaman buah- buahan semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi rumah tangga maupun negara karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, perbaikan gizi masyarakat. Sejarah Asal-Usul Semangka Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Citrullus colocynthis dianggap salah

Transcript of Semang Ka

Pendahuluan

Semangka (Citrullus lanatus) merupakan tanaman hortikultura yang cukup

baik di daerah tropik maupun sub tropik. Walaupun nilai gizinya relatif sangat

rendah karena mengandung air (92 %) dan karbohidrat dalam bentuk gula (7%)

dan sisanya (1 %) berupa vitamin dan mineral, namun buah ini mempunyai daya

tarik tersendiri bagi konsumen karena warna daging buahnya yang merah atau

kuning, teksturnya yang remah dan ban yak mengandung air serta rasa buahnya

yang manis menyegarkan. Dewasa ini buah semangka sudah ban yak digunakan

oleh orang Indonesia sebagai pencuci mulut sesudah makan, baik di rumah-

rumah, tempat pesta, hotel maupun restauran.

Semangka termasuk salah satu jenis tanaman buah-buahan semusim yang

mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi rumah tangga

maupun negara karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani,

pengentasan kemiskinan, perbaikan gizi masyarakat.

Sejarah Asal-Usul Semangka

Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan

atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah

gurun di Afrika bagian selatan. Citrullus colocynthis dianggap salah satu kerabat

dari semangka yang tumbuh liar dan ditemukan di bagian barat dan utara Afrika.

Pertama kali tidak ada yang menyadari bahwa semangka dibudidayakan,

tetapi Zohary dan Hopf mengetahui bahwa semangka dibudidayakan di sekitar

sungai Nil pada milenium kedua sebelum masehi. Walaupun tanaman semangka

tidak ditemukan pada tulisan hierogliphyc Mesir atau pada tulisan kuno,

karakteristik biji yang mirip dengan semangka ditemukan pada situs dinasti kedua

belas, dan beberapa biji ditemukan di sekitar kuburan Pharaoh Tutankhamun.

Abad ke-10 semangka dibudidayakan di China, yang sekarang

merupakan penghasil semangka terbesar. Pada abad ke-13, Moorish

memperkenalkan buah ini ke Eropa, berdasarkan John Mariani's The Dictionary

of American Food and Drink, semangka muncul di kamus Inggris pada tahun

1615.

Museums online Afrika Selatan menyatakan bahwa semangka

diintroduksi ke penduduk asli Amerika pada abad ke-16. Awal penjelajahan orang

Perancis menemukan bahwa penduduk asli amerika membudidayakan buah ini di

sekitar sungai Mississippi. Banyak sumber mengatakan bahwa semangka

diperkenalkan di Massachusetts pada awal tahun 1629. John Egerton sebagai

sejarahwan buah-buahan mempercayai budak-budak Afrika membantu dalam

introduksi semangka ke kawasan Amerika.

Sekarang ini budidaya semangka tidak terbatas pada daerah Amerika,

China, Eropa, tetapi sudah meluas ke beberapa negara lain seperti Indonesia.

Banyak macam varietas dan teknik budidaya yang telah dikembangkan. Petani

Zentsuji dari Jepang menemukan teknik budidaya semangka kotak, dengan

membudidayakan buah semangka dalam kotak kaca dan membiarkannya tumbuh

secara alami.

Morfologi Semangka

Tanaman ini masih sekerabat dengan melon (Cucumis melo) dan ketimun

(Cucumis sativus). Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna,

berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious

monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan,

yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang

memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari

adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran

berbentuk oval.

Klasifikasi ilmiah Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Cucurbitales

Famili: Cucurbitaceae

Genus: Citrullus

Spesies: Citrullus lanatus

Tipe penyerbukaan pada semangka adalah penyerbukaan silang dan

penyerbukaan sendiri. Dalam penyerbukaan dibantu oleh serangga ataupun

dibantu oleh manusia.

Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau

hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya

yang berair berwarna merah atau kuning. Tanaman ini cukup tahan akan

kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.

Tanaman semangka termasuk jenis tanaman menjalar atau merambat dan

hidup semusim. Sistem perakarannya menyebar ke samping dan dangkal. Batang

tanaman semangka bersegi dan berambut. panjang batang antara 1,5-5 meter dan

sulurnya bercabang menjalar di permukaan tanah atau dirambatkan pada turus dari

bilah bambu.

helai daun bercangap menyirip kecil-kecil, permukaanya berbulu, bentuk

daun mirip jantung di bagian pangkalnya, ujungnya meruncing, tepinya

bergelombang dan berwarna hijau tua. Letak daun bersebrangan satu sama lainnya

dan tersusun dalam tangkai berukuran relatif panjang.

Keragaman sifat semangka

Semangka memiliki beberapa keragaman sifat. Ada semangka yang

berdaging warna merah, kuning. Adapun bentuk dari semangka yang bulat,

silinder, ataupun lonjong.

Terdapat beberapa varietas unggul semangka yang berkembang dipasaran

(konsumen) yaitu:

1) Varietas new dragon.

Pada varietas ini tahan terhadap penyakit layu fusarium, produksinya tinggi

dan stabil, serta berumur genjah. Berat buahnya dapat mencapai kurang lebih 9

kg dan daging buah berwarna merah, tidak berongga, berair, rasanya manis

dengan kadar gula dapat mencapai 11%.

2) Varietas flower 144.

Pada varietas ini pertumbuhannya kuat, berumur sedang, bentuk buahnya bulat

berkulit hijau muda bergaris hijau tua. Daging buah berwarna merah dan halus,

rasanya manis dengan kadar gula kurang lebih 11%. Varietas ini banyak

ditanam didaerah Indramayu, Cirebon dan Majalengka (Jawa Barat).

3) Varietas empire No.2

Varietas ini berumur pendek, tahan terhadap penyakit layu fusarium dan

antraknosa, bentuk buahnya lonjong, berat antara 10-15 kg, bahkan mencapai

20 kg, kulitnya tipis keras dan berwarna hijau muda, dan daging buah berwarna

merah, rasanya manis dengan kadar gula 10%-12%. Varietas ini banyak

ditanam didaerah Bali.

Pemuliaan Tanaman

Dalam pemuliaan tanaman dikenal buah yang tanpa biji. Pada semangka

dikenal juga semangka tanpa biji. Pada semangka biji jumlah kromosomnya

3n. Secara sederhana, jumlah kromosom (dalam tubuh berbentuk benang dalam

sel yang berisi unit-unit warisan disebut gen) pada tanaman semangka normal

adalah 2n. Dengan menggunakan bahan kimia colchicine penggandaan normal

(diploid) menghasilkan semangka tetraploid tanaman (satu memiliki empat set

kromosom).

Semangka tanpa biji atau biasa disebut semangka seedless adalah merupakan

semangka hibrida F-1 juga. Namun tetua atau induknya masing-masing berasal

dari tetua betina semangka tetraploid dengan tetua jantan semangka diploid.

Oleh karena itu semangka ini disebut juga semangka hibrida tetraploid. Teknik

pembenihan semangka tanpa biji ditemukan oleh Prof. Dr. Hitoshi Kihara.

Untuk memperoleh tetua yang tetraploid harus melalui pelipat gandaan jumlah

kromosom yang dalam istilah ilmiahnya sering disebut dengan mutasi

duplikasi. Dari persilangan semangka tetraploid dengan diploid ini akan

diperoleh semangka triploid (semangka seedless) yang mempunyai daya

vitalitas rendah. Jika suhu udara rendah (kurang dari 290 C), maka daya

kecambahnya pun akan lambat. Oleh karena itu, perkecambahan benih

semangka triploid memerlukan suhu udara yang cukup tinggi agar

perkecambahannya dapat terjamin. Pertumbuhan tanaman muda pada awalnya

lemah, bahkan terkadang tidak normal, tetapi selanjutnya tanaman akan

tumbuh kuat. Daya kecambah rata-rata biji semangka triploid adalah antara

27,5 – 85 % dengan bentuk kotiledon yang lebih kecil daripada semangka

diploid. Tanaman semangka triploid sebenarnya memiliki bunga jantan dan

betina yang lengkap, tetapi bakal biji dan benang sarinya mandul, maka biji

tidak akan terbentuk. Meskipun demikian, biji kosong yang berwarna putih

atau coklat terkadang masih dijumpai. Terbentuknya biji kosong yang

berwarna coklat biasanya disebabkan karena kelebihan dosis pemupukan unsur

hara phospor (P205.).

Usaha budidaya semangka, baik yang berbiji maupun yang nonbiji, pada dasarnya

hampir sama, tetapi pelaksanaannya ada sedikit perbedaan terutama dalam proses

perkawinan antara bunga jantan dan bunga betina serta dalam perlakuan

pengecambahan biji. Pada semangka nonbiji diperlukan proses pengecambahan

dan penyemaian yang spesifik yang tidak dilakukan pada semangka berbiji.

Seringkali dalam budidaya semangka nonbiji mengalami kegagalan akibat dari

penyemaian benih yang kurang benar sehingga menyebabkan benih yang disemai

mengalami kegagalan tumbuh. Perlakuan yang spesifik pada benih semangka

nonbiji diperlukan dalam penyemaiannya karena benih semangka non biji

memiliki kulit biji yang tebal dan keras, endosperm (cadangan makanan dalam

biji) yang kecil, dan kotiledon (calon akar) sangat kecil, sehingga sangat

dianjurkan kepada para petani untuk tidak menyimpan benih semangka nonbiji

terlalu lama karena daya tumbuhnya cepat sekali turun. Memperhatikan keadaan

tersebut di atas dalam budidaya semangka nonbiji sangat dianjurkan untuk

melakukan pengecambahan sebelum bibit disemai, sehingga akan diperoleh

manfaat, di antaranya:

1. Mengurangi kematian benih.

2. Mempertinggi persentase daya tumbuh.

3. Mempercepat penyemaian benih.

4. Menyeragamkan pertumbuhan tanaman.

5. Menghemat pemakaian benih.

6. Menghindari kekurangan benih.

7. Meminimalkan serangan hama penyakit dan memudahkan perawatan.

Dalam proses pengecambahan benih semangka non biji banyak cara yang

dilakukan oleh petani, dan di setiap daerah memiliki cara yang berbeda. Akan

tetapi, pada dasarnya hanya mengacu pada persyaratan berkecambahnya benih

semangka non biji. Persyaratan untuk berkecambahnya benih adalah suhu antara

25-300 C dan tidak membutuhkan sinar matahari secara langsung.