Selamat eeTeman

6
NASKAH PIDATO BIOGRAFI “JENDERAL SOEDIRMAN” NAMA : RIZKI KURNIAWAN NO : 27 KELAS : XII – IPA 2

description

eve

Transcript of Selamat eeTeman

NASKAH PIDATO BIOGRAFIJENDERAL SOEDIRMAN

NAMA: RIZKI KURNIAWAN NO: 27KELAS: XII IPA 2

Selamat siang teman teman. Yang terhormat, Ibu Anidan teman teman yang sayang banggakan.Pahlawan adalah sosok yang bisa kita jadikan contoh menyematkan semangat, untuk selalu rajin belajar. Laksana pahlawan yang tak pernah menyerah melawan penjajah, kita juga harus selalu semangat belajar dan jangan menyerah agar sukses dalam ujian nanti. Banyak pahlawan yang bisa menginspirasi kita. Salah satunya adalah Jenderal Soedirman.Beliau lahir Senin Pon 24 Januari 1916. Beliau lahir di Desa Bantar Barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Soedirman lahir dari rahim ibunya yang bernama Siyem. Ayahnya, Raden Tjokrosoenarjo, seorang asisten wedana di Rembang.Saat Soedirman berusia 8 bulan. ayahnya pensiun dari jabatannya. Berbekal uang pensiun sebesar 62 gulden. Ia memboyong keluarganya ke sebuah rumah sederhana di Cilacap. Soedirman memasuki masa sekolah pada tahun 1923. Kala itu berkat status ayahnya yang bekas pejabat, Soedirman kecil memperoleh pendidikan formal di Holland Inlandsche School (HIS / setingkat SD) pada usia tujuh tahun.Soedirman lulus dari HIS 1930. Beliau baru masuk ke Meer Uitgebreid Large Oderwijs (MULO / setingkat SMP). Bersekolah di sini merupakan tahapan penting bagi Soedirman. Di Sekolah itulah beliau mendapat pendidikan nasionalisme dari para guru yang mayoritas aktif di organisasi Boedi Oetomo.Di kelas, Soedirman dikenal sebagai sosok yang tak segan membantu teman temannya serta cara bergaulnya pun luwes. Ia bisa berkawan dan menenpatkan diri di antara senior dan juniornya. Keluwesannya dalam bergaul membawa Soedirman giat dalam organisasi kepanduan di bawah bendera Muhammadiyah, Hizbul Wathan. Di organisasi ini, ia menjelma menjadi seorang pandu yang berdisiplin dan penuh tanggung jawab.Lulus dari MULO pada tahun 1934. Soedirman melanjutkan pendidikan di Holland Indische Kweek ( HIK / Sekolah Guru Bantu ) di Solo. Tak tamat, Soedirman kembali ke Cilacap setahun kemudian. Soedirman lantas bertemu Raden Mukhamad Khobil tokoh Muhammdiyah Cilacap. Berkat guru pribadinya beliau diangkat sebagai Guru di HIS Muhammadiyah Cilacap. Setahun menjadi guru, beliau juga menduduki posisi mentereng sebagai Menteri Daerah Hizbul Wathan Cilacap. Dan berkat jabatan itulah beliau dapat menikahi Alfiah putri pengurus Muhammdiyah Cilacap. Namun jabatan itu diembannya hanya selama dua tahun saja sampai tahun 1942. Itu disebabkan karena Belanda mengambil alih HIS Muhammadiyah dan mengubahnya sebagai markas dadakan. Dan ketika itu Jepang mulai datang, hingga Belanda kewalahan dalam Perang Asia Timur Raya. Namun Soedirman tak menyerah, melihat perekonomian masyarakat mulai krisis beliau mendirikan Perkoperasi Bangsa Indonesia (PERBI). Tak perlu waktu lama, koperasi baru bermunculan dan mengakibatkan persaingan tidak sehat, Soedirman pun turun tangan dan menyatukan koperasi koperasi tadi dalam Persatuan Koperasi Indonesia Wijayakusuma.Sejak saat itu namanya melambung di Cilacap, hingga terdengar oleh Jepang. Mereka kepincut dan mengangkatnya sebagai Syu Sangikai yang bertugas menarik upeti. Beberapa kali Soedirman ditugasi menarik upeti, tapi selalu kembali dengan tangan kosong. Hingga akhirnya Jepang marah besar dan membuang Soedirman untuk masuk ke Peta agar dia tidak mengganggu. Dan disanalah beliau mendapat pendidikan dasar kemiliteran. Beliau masuk angkatan kedua pendidikan perwira Peta dan dilantik 2 tahun kemudian pada 10 Agustus 1944. Lalu beliau di tempatkan di Kroya, Jawa Tengah sebagai daidancho pada usia 26 tahun. Beliau pulang ke rumah dan menceritakan pada Alfiah ihwal penempatannya di Kroya. Ujian pertama Soedirman dilalui pada 21 April 1945 beliau diperintahkan memadamkan pemberontakan di Desa Gumilir, Cilacap. Peristiwa itu disebabkan vonis tentara Jepang terhadap pemberontakan Peta Blitar. Soedirman mampu meredam pemberontakan itu, dan nama Soedirman terkenal di kalangan pemimpin divisi, terutama Jawa, berkat kecakapan dan karismanya. Ketika menjadi Komandan Batalion Pembela Tanah Air di Kroya, dia berhasil meyakinkan Jepang agar menyerah secara damai. Hingga hal itu, beliau menjadi salah satu kandidat dalam pemungutan suara sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat Indoneisa setelah proklamasi pada 12 November 1945. Rapat pemilihan bertempat di Markas Tinggi TKR di Gondokusuman dan berlangsung ala koboi. Hampir semua peserta membawa senjata. Nama nama calon diantaranya Oerip Soemohardjo, Soedirman, Amir Sjarifoedin. Soedirman pun keluar sebagai pemenang. Setelah dilantik sebagai Panglima Besar oleh Presiden Soekarno 18 Desember 1945, beliau langsung dihadapkan pada situasi panas di Ambarawa, menyusul kedatangan tentara Inggris yang berniat membebaskan tentara Jepang. Para pejuang curiga tentara Belanda ikut membonceng tentara Ratu Elizabeth itu. Kecurigaan ini menyebabkan meletusnya pertempuran di Ambarawa. Saat perjalanan menuju Ambarawa Letkol Isdiman tewas terkena tembakan dari pesawat Sekutu. Soedirman merasa terpukul, karena ia salah satu prajurit kepercayaannya. Hingga dengan siasat Supit Udangnya Soedirman dapat memukul mundur tentara sekutu. Berbagai pertempuran pun dilewati dan dimenangkan oleh Soedirman. Hingga pada suatu kali Soedirman menunjuk Kolonel Soeharto untuk menumpas PKI di Madiun pada November 1947. Beliau pun mengunjungi lokasi pembantaian itu, Soedirman syok menyaksikan genangan darah sedalam 5 cm dan kondisi korban yang mengenaskan. Pulang dari Madiun, Soedirman mengalami tekanan batin, hingga sehari berikutnya beliau tergolek tak berdaya. Atas diagnosis dokter, Soedirman mengidap tuberkolusis. Soedirman sempat menjalani operasi pengangkatan paru paru kirinya di Rumah Sakit Panti Rapih. Kondisi fisik pun menurun drastis, beliau pun tak mampu melakukan perjalanan jauh. Beliau memang dikenal sebagai perokok berat. Dan menjadi faktor beliau mengidap TBC. Saat Jenderal Soedirman sedang tak berdaya. Diam diam Belanda menyusun rencana untuk melakukan agresi militer. Belanda akhirnya melakukan agresi militernya pada 19 Desember 1949 dengan mengepung Yogyakarta. Kondisi tersebut kemudian dilaporkan kepada Panglima Besar. Usai mendapat laporan tersebut, membuat Soedirman berusaha bangkit. Keadaan genting itu, membuat Jenderal Soedirman mengambil langkah untuk menentukan keputusan strategis. akhirnya saat itu Jenderal Soedirman mengutus ajudan I Suparjo Rustam untuk melaporkannya ke Istana presiden yang berada kurang lebih 1 kilometer dari rumah Jenderal Soedirman.Tetapi jarak yang ditempuh Parjo saat itu seolah-olah sangat jauh. Karena dalam perjalanan menuju Istana, Parjo sempat mendapat tembakan berasal dari udara yang dimuntahkan pesawat Belanda. Tidak mendapat kabar dari Supardjo Rustam, akhirnya Jenderal Soedirman memutuskan untuk menemui Presiden Soekarno di Istana. Sesampainya di Istana, beliau bertemu Soekarno untuk membalas serangan. Namun Soekarno tak setuju, ia sadar bahwa Indonesia takkan mampu membalas dengan kondisi yang ada, dan ia tak mungkin menyuruh Soedirman karena kondisi fisiknya yang sudah rapuh. Hanya dengan perundingan yang hanya di benak Soekarno. Lalu Soedirman berkata, Yang sakit itu Soedirman, tapi Panglima Besar tidak pernah sakit. Soedirman memilih berangkat perang daripada pergi ke meja diplomasi, yang dianggapnya selalu merugikan Indonesia.Lantas Soedirman meminta Soekarno dan pejabat lain meninggalkan Yogyakarta agar tidak ditangkap Belanda. Namun Soekarno enggan pergi. Keesokan harinya Belanda merangsek masuk Gedung Agung, dan dwitunggal Indonesia pun Soekarno Hatta ditangkap dan diasingkan di Prapat Sumatra Utara dan Pulau Bangka. Akhirnya dengan ditandu oleh para prajurit beliau melakukan siasat gerilya dengan masuk ke dalam hutan Gunung Wilis untuk menyusun kekuatan baru. Saat berada di Bajulan, keberadaan Soedirman terendus Belanda. Ia lalu bergerak ke barat Gunung Wilis menuju Ponorogo, Trenggalek, hingga Pacitan. Dengan mendaki, menuruni bukit, serta menyebrang sungai sungai besar. Dan sepucuk surat tiba di tangan Jenderal Soedirman pada Februari 1949. Saat itu, Panglima Besar tengah bergerilya di Pacitan Jatim. Pengirimnya orang yang sangat ia hormati, Sri Sultan Haengku Buwono IX. Dalam surat itu, Sultan menyatakan dunia internasional harus megetahui bahwa Indonesia dan TNI masih ada. Dan akhirnya Sang Jenderal membalas surat Sultan yang berisi penunjukan Kolonel Soeharto untuk memimpin serangan umum. Soeharto pun menyanggupi hal itu. Keesokan harinya, serangan akan dilakukan pukul 06.00 saat sirine di samping Pasar Beringharjo berbunyi. Serangan Umum 1 Maret memang berhasil dengan gemilang. Dan langsung disiarkan lewat RRI dan diteruskan ke pemancar Radio Rimba Raya, Aceh, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia. Setelah memastikan keadaan aman, dan selama 209 hari bergerilya beliau akhirnya turun gunung pada awal Juli 1949. Mata dunia kembali melihat Indonesia. Belanda mendapat tekanan keras dari PBB dan bangsa-bangsa di dunia. Belanda pada akhirnya mengakui kedaulatan RI dalam Konferensi Meja Bundar. Setekah bergerilya menempuh lebih dari 1000 km, Panglima Besar sering keluar masuk rumah sakit. Hingga akhirnya beliau menyerah, tetapi tidak dengan penjajah tetapi dengan penyakitnya. Beliau meninggal pada Senin 29 Januari 1950 pada usia 34 tahun. Sang Jenderal di makamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Soedirman dapat membuat hujan lebat turun serta mampu membuyarkan kesolidan pasungan Belanda dengan mencabut cundrik/keris kecil dan mengarahkannya ke langit. Soedirman dapat mengobati orang sakit. Soedirman dapat menjatuhkan pesawat Belanda dengan meniupkan bubuk merica.Soedirman tak segan membantu temannya yang sudah susah. Beliau juga tak mudah menyerah saat melawan penjajah walaupun dirinya sedang jatuh sakit. Soedirman rela berkorban demi bangsa dan negara.Soedirman adalah seorang yang tokoh yang cerdas dan penuh tanggung jawab. Saat berusia 29 tahun beliau sudah menjadi Panglima Besar TKR. Pengorbanannya terhadap bangsa sangat patut kita tiru. Beliau wafat pada tanggal 29 Januari 1950 pada usia 34 tahun.