Sekularisme Dan Islam (Mabruri)

download Sekularisme Dan Islam (Mabruri)

of 12

Transcript of Sekularisme Dan Islam (Mabruri)

A

ISLAM VERSUS SEKULERISME;Upaya melacak dan menjawab sekulerisme dalam Islam

Oleh : Mabruri Mohammad Sa'i

Pembukaan

Suka ataupun tidak suka, waktu terus berjalan menuliskan sejarah hidup dan kehidupan manusia. Begitu pula dengan sejarah Islam dan umat Islam, sejarah banyak mencatat kejadian-kejadian. Baik ditulis dengan tinta emas, tinta hitam ataupun bahkan tinta merah sebagai tanda kealfaan kita menjalankan Islam.

Empat belas abad lebih umat Islam menjalankan sejarah, pernah berada dalam puncak sejarah, pernah pula jatuh tersungkur kedalam lumpur sejarah. Sampai sekarang Umat Islam terus berusaha bangkit dari lumpur sejarah ini, mengalahkan musuh-musuh agama yang senantiasa mencari kesempatan untuk mengalahkan kita agar terus tersungkur dan berkutat dalam sejarah kelam dengan berbagai macam cara.

Kolonialisasi yang sempat dialami umat Islam sangat berpengaruh dalam usaha bangkit kembali menjalankan sejarah, karena Umat Islam harus menemukan jati diri kembali yang sempat dikaburkan, bahkan dihapus oleh kolonialisasi Barat.

Sekulerisme adalah virus yang pernah disuntikan olek musuh Islam ini, sehingga banyak umat Islam yang sengaja maupun tidak, menjalankan sekulerisme ini. Maka, agar kita bisa memimpin sejarah dan menulisnya dengan tinta emas, kita harus kembali kepada Al-Islam dan menjalankannya secara kaffah dalam kehidupan kita. SEJARAH SEKULERISME; Antara Gereja, Yahudi dan SekulerismeLahirnya SekulerismeMenelusuri sejarah Sekulerisme di Eropa, dari mulai tiga abad pertama masehi sampai kira-kira abad 19 terakhir, sampai pada suatu kesimpulan bahwa Sekulerisme dalam Agama Gereja dan Yahudi tidak ada masalah. Dalam artian, tidak menjadi hambatan bagi agama tersebut untuk hidup dan terus exis dalam sejarah.Ketika melacak sejarah Yesus dan Kristen, banyak yang mengalami kesulitan mengenai keotentikan dari sejarah Yesus itu sendiri. Hal ini banyak disindir oleh para ahli sejarah Barat ketika ingin mengupas sejarah hidup dan kehidupan Yesus. Hal itu menjadi sangat wajar ketika membuka sejarah gereja, dimana banyak sekali penyelewengan-penyelewengan dan pemalsuan-pemalsuan yang dilakukan oleh orang-orang Gereja. Sudah menjadi maklum bahwa Injil yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa Alaihissalam tidak dibukukan pada zaman Nabi Isa Alaihissalam. Melainkan disampaikan dengan cara pengajian langsung antara Nabi Isa Alaihissalam dengan 12 orang sahabatnya yang lebih dikenal dengan sebutan golongan Hawari. { } 52

{ } 53

1. { }

Kemudian mereka berpisah dan tercerai berai dibawah penindasan yang dilakukan oleh Yahudi maupun Romawi.

Ketika mulai masa pembukuan,-masa ini jauh setelah turunnya wahyu-disanalah mulai terjadi penyimpangan dan pemalsuan-pemalsuan yang dilakukan oleh para penulis sejarah Eropa dan Gereja. Sehingga dalam abad pertama saja, mereka telah menggunakan puluhan transkip Injil. Kemudian para ahli gereja mengadakan voting dan mengakui hanya empat saja yaitu injil markus, injil matius, injil lukas dan injil yohanes beserta perkataan-perkataan rasul dalam perjanjian baru. Dapat disimpulkan bahwa orang Eropa tidak pernah mengenal agama selain yang diajarkan Gereja.Jadi sebenarnya, lahirnya pemisahan antara agama dan non-agama sudah terjadi pada abad pertama Masehi, yaitu apa yang dilakukan oleh para penulis sejarah Eropa dan Geeja. Namun, yang dimaksud dengan Sekulerisme yang dimaksud oleh orang Eropa itu adalah pemisahan antara agama Gereja dengan segala bidang kehidupan. Dengan kata lain, Sekulerisme yang diinginkan oleh orang Eropa adalah pemisahan antara doktrin-doktrin gereja dalam seluruh sendi kehidupan.Karena sejarah telah membuktikan bahwa Eropa sampai abad pertengahan berada dalam kegelapan. Hal ini tidak lain disebabkan oleh agama gereja, hasil dari hawa nafsu orang-orang gereja. Maka benarlah firman Allah SWT:

Namun kesalahan orang Eropa untuk yang kedua kali adalah memilih sekulerisme sebagai "agama" baru mereka, tidak memilih agama Islam. Padahal sejarah pulalah yang telah membuktikan bahwa Islamlah yang telah membuka mata mereka untuk melihat kekurangan dan kebohongan dari agama Gereja. Hal ini-lagi-lagi- disebabkan oleh kesalahan mereka dalam memahami agama, mereka mengira bahwa agamalah yang menghambat dan merusak kehidupan sebagaimana yang telah dilakukan oleh agama Gereja. Maka hal selanjutnya adalah kebencian orang-orang Eropa kepada semua agama-termasuk Islam- dan lebih memilih "agama" baru, yaitu sekulerisme.Adalah Thoriq bin Ziyad Al-Laitsi yang memimpin 7000 tentara dari golongan arab (Muslimin) dan Barbar pada bulan April 711 M (Rajab 91 H), untuk membebaskan Spanyol dan membuka mata orang-orang Eropa dari cengkraman agama Gereja. Hal itu dapat terlihat dari keadaan Spanyol pra dan pasca pembebasan yang dilakukan oleh Thoriq bin Ziyad.Selama tiga abad berada dalam kekuasaan Roma,-dan mereka pun telah memeluk agama gereja ini semenjak akhir abad ke 4-, selama itu pula masyarakat berada dalam keadaan menyedihkan. Kefakiran dan kesengsaraan melanda di mana-mana, hal ini lebih disebabkan karena pajak yang mencekik dan tindakan sewenang-wenag lainnya yang dilakukan oleh Gereja.

Sangat berbeda keadaannya pasca pembebasan, orang Islam mewajibkan pajak namun dengan adil dan tidak membeda-bedakan. Begitu pula dengan praktek beragama dan kebebasan beragama, politik kaum Muslimin pada waktu itu, menerapkan toleransi yang sangat tinggi. Hal ini banyak diakui oleh semua kalangan, misalnya dari kaum orientalis seperti: Ryanhart Dowzy, prof. Lyan Vowl dan Gayongos. Begitu pula dengan para ahli sejarah seperti Scott, soerang sejarawan Amerika dan yang lainnya.Sejarah pula yang telah bercerita bahwa Eropa mulai membuka mata dan keluar dari masa kegelapannya di abad pertengahan, ketika berselisih dengan kaum Muslimin baik dalam perang salib ataupun melalui utuan-utusan gereja yang belajar di sekolah-sekolah Islam (orientalis) baik di Spanyol pasca pembebasan maupun di negeri lain yang telah dibebaskan oleh kaum Muslimin. Bahkan Roger Bykun di abad ke 13 pernah berkata: "barangsiapa yang hendak belajar ilmu, maka pelajarilah bahasa arab karena dia adalah bahasa ilmu".

Maka respon orang Eropa terhadap Gereja dan doktrin-doktrinnya adalah pemahaman bahwa manusialah yang pantas meminta nasehat dalam semua perkara dan bukan agama (gereja). Dan akal manusia adalah yang seharusnya menjadi pembuat keputusan dan bukan Tuhan, meskipun perkara itu berkaitan dengan aqidah dan perkara akhirat. Dan dengan pemahaman ini, mulailah akal mendobrak setiap medan, meskipun medan tersebut berada diluar kekuasaannya, dan selanjutnya adalah revolusi terjadi dimana-mana dan dalam setiap bidang.

Dr. Muhammad Al-bahiyyi membagi periodesasi Sekulerisme di Eropa kedalam dua periode, yaitu: periode Sekulerisme sedang (tidak Ekstrem) pada abad 17-18 M dan peride kedua adalah periode sekulerisme ekstrem pada abad 19.

Periode Sekulerisme sedang adalah: jika agama dianggap sebagai sebagai masalah pribadi dan tidak ada hubungannya dengan negara. Maka dengan demikian, kewajiban negara untuk melindungi gereja, khususnya dalam penarikan pajak. Akan tetapi, periode ini tidak menafikan keberadaan kristen sebagai agama dari nilai-nilai keagamaan, sekalipun mengingkari sebagian dari ajaran-ajarannya dan menuntut untuk tunduk kepada akal dan prinsip-prinsip naturalis, yang kemudian dari sana tumbuh satu paham yang dikenal dengan sebutan Deism. Yaitu madzhab yang mengakui keberadaan Tuhan sebagai sumber alam, tetapi mengingkari mukjizat dan wahyu serta campur tangan Tuhan.Diantara pengikut paham ini, yaitu: Voltaire (1694-1778) di Perancis, Shaf tesbury (1671-1713) di Inggris, dan Lessing (1729-1781) di Jerman.

Adapun periode Sekulerisme ekstrem adalah periode matrealisme (revolusi Sekulerisme) periode golongan kiri dari ajaran Hegel dalam abad 19 M. Diantara tokoh revolusi ini adalah Feurbach (1804-1872), Karl Mark (1818-1883)dan Lenin (1870-1924).Gereja dan SekulerismeDr. Yusuf Qordhowi memberikan alasan-alasan diakui timbulnya Sekulerisme di Eropa dikarenakan alasan-alasan agama, intelektual, kejiwaan, sejarah dan realitas, yang tidak boleh bagi orang Islam untuk menirunya, yaitu:Agama Kristen menerima ajaran pembagian kehidupan antara Tuhan dan pemerintahan.Hal ini dapat terlihat dengan jelas dalam perkataan yesus di Injil,:"berikanlah hak kaisar untuk Kaisar dan hak Tuhan untuk Tuhan".

Agama Kristen tidak mempunyai syariat untuk kehidupan

Agama Kristen tidak memiliki syariat yang terperinci untuk mengatur urusan kehidupan, mengawas interaksi, mengatur hubungan, dan menentukan kaidah-kaidah serta barometer untuk mengukur akhlak dan perilaku.Sangat berbeda dengan Islam, yang datang sebagai Aqidah dan Syariat dan meletakan prinsip-prinsip kehidupan secara menyeluruh. Allah SWT berfirman:

Dalam islam tidak ada kekuasaan pendeta

Akan tetapi, Sekulerisme jika mereka memisahkan agama dengan negara atau negara dengan agama tidak menghilangkan agama tersebut dan juga tidak menghilangkan kekuasaannya.Karena sebenarnya dalam agama kristen berdiri suatu kekuasaan yang mempunyai kekuatan sendiri dan kedudukan juga harta dan pendeta sendiri. Jadi, dalam agama Kristen ada dua kekuasaan. Pertama, kekuasaan agama yang dipegang oleh pendeta. Kedua, kekuasaan dunia yang dipegang oleh raja, presiden, petugas pemerintah dan pendukung-pendukungnya.

Sejarah Gereja berbeda dengan Sejarah Islam Sejarah gereja itu sendiri bersama ilmu, pemikiran dan kebebasan merupakan sejarah yang menakutkan. Karena sejarah gereja itu tumbuh berbarengan dengan kebodohan dan anti ilmu, takhayul dan anti intelektualitas, kelaliman dan anti kebebasan, kerajaan feodal dan anti masyarakat. Sehingga akhirnya timbul gerakan anti gereja (sekulerisme).

Dapat diambil kesimpulan bahwa sekulerisme dalam agama Kristen tidak membahayakan Gereja dan ajaran-ajarannya. Sehingga agama Kristen bisa terus hidup dan exis seiring dengan maju dan berkembangnya zaman.

Yahudi dan sekulerismeSebagaimana dalam agama Kristen, sekulerisme dalam agama yahudi pun tidak menjadi masalah. Hal ini terbukti dalam realitas sejarah pergerakan Yahudi yang menunjukan bahwa ajaran-ajaran yahudi belum diaplikasikan sebagai sistem umum bagi semua Yahudi dikarenakan berbagai situasi yang ada juga penahanan dan penindasan yang mereka lewati. Sehingga dapat dipastikan sekulerisme dalam agama Yahudi dulu maupun sekarang tidak menjadi masalah.Akidah terbesar yahudi adalah anggapan bahwa mereka adalah sebagai golongan yang terpilih oleh Tuhan. Maka dengan demikian, golongan selain mereka adalah sebagai pelayan dan budak mereka, dan hanya merekalah yang berkuasa.

Dan memang, mereka sempat menjadi golongan yang terpilih oleh Allah SWT, seperti dalam firman-Nya:

Akan tetapi mereka gagal ketika diberi cobaan dan melupakan nikmat-nikmat yang telah Allah SWT berikan. Seperti dala firman-Nya:

{ } Yang terjadi seterusnya adalah pembangkangan-pembangkangan yahudi kepada perintah-perintah Allah SWT yang diaktualisasikan kepada nabi-nabi, sebagaimana yang Allah SWT jelaskan:

}

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menceriatakan pembangkangan Yahudi kepada Nabi-Nabi dan Ajaran mereka, dan itu menjadi sejarah yang kelam bagi Yahudi.Salah satu kekhususan Yahudi pun adalah, Allah SWT mengutus para nabi kepada mereka dengan jumlah yang banyak dan tidak memiliki batas waktu, seperti jangka waktu antara nabi Ibrahim ke nabi Musa ke Nabi isa samapai nabi Muhammad Alaihimussalam. Hal ini tergambar jelas dalam sabda nabi SAW:

Setelah kegagalan yahudi yang menjadikan mereka terperosok kedalam sejarah yang kelam, seperti dalam firman Allah SWT

{ Allah SWT memberikan keutamaan dan nikmatNya untuk umat lain, yaitu dalam firmanNya: Dilanjutkan dengan FirmanNya:

Maka dimulailah perang antara Yahudi dan Islam, kedengkian dan dendam yahudi kepada umat islam ini diungkapkan oleh Allah SWT:

Sekalipun tujuan mereka adalah memperbudak seluruh umat,-karena anggapan mereka sebagai umat terpilih-tetapi Umat Islamlah musuh mereka nomer satu. Akan tetapi Yahudi belum mendapatkan kesempatan menyerang Islam, maka mereka memulainya dari Eropa, karena merka mendapatkan celah dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan gereja.

Talmud sebagai kitab yang dianggap suci oleh Yahudi, dan mereka mewajibkan bagi yahudi di seluruh dunia untuk mempelajari talmud. "wajib bagi setiap Yahudi untuk membagi waktunya kedalam tiga bagian; untuk mempelajari hukum yang ada dalam Taurat, untuk mempelajari almasyannah, dan untuk mempelajari aljamara'. Bahkan talmud sendiri mengatakan :'barangsiapa yang mempelajari Taurat, maka dia telah melakukan perbuatan terpuji yang tidak pantas mendapatkan balasan..."

Kemudian talmud mengungkapkan keutamaan mereka dan menerangkan cara berinteraksi kepada selain yahudi:

,

Dan ajaran ini lebih suci bagi mereka dari mempelajari ajaran tentang kebaikan yang tidak pernah mereka lakukan kecuali sebagian kecil dari mereka saja.Dalam revolusi Perancis pun yahudi memerankan peranan yang sangat penting, Yahudilah yang mencetuskan ajaran Kapitalisme lewat riba Bank-nya begitu pula dengan sekulerisme. Perlu diingat bahwa tokoh-tokoh yahudilah yang menjadi pahlawan-pahlawan bagi revolusi Perncis seperti Karl mark, Freud dan yang lainnya.

Sekali lagi dapat disimpulkan bahwa bagi Kristen dan yahudi Sekulerisme tidak menjadi masalah dan hambatan untuk terus exis di pentas sejarah.ISLAM VS SEKULERISME1. Masuknya faham Sekuler dalam IslamAwal perjalanan Sekulerisme dalam dunia Islam dimulai dari India oleh kolonial Inggris. Abul A'la Maududi menyebutkan bahwa, negara pertama yang dihapuskan syariat Islam adalah India. Kemudian beliau menjelaskan :"syariat Islam dulu menjadi hukum positif di negara India sampai berdiri pemerintahan Ingris. Contohnya, sampai tahun1791 hukum potong tangan masih berlaku di India. Namun kemudain, pemerintah kolonial Inggris menghapus Undang-Undang tersebut sedikit demi sedikit dan menggantikannya dengan Undang-Undang buatan mereka. Penghapusan Syariat ini sempurna sampai pada abad pertengahan tepatnya sampai abad 19 M. Dan tidak menyisakan Syariat Islam ini kecuali dalam nikah, thalak dan yang mengatur hubungan pribadi".

Kemudian setelah itu, Sekulerisme ke Aljazair dan menghapus Syariat Islam disana, masih dengan cara kolonialisasi yang dilakukan oleh perancis pada tahun 1830. dari Aljazair, Sekulerisme meneruskan perjalanannya ke mesir oleh perncis sekitar tahun 1883/1884 M yang menggantikan Syariat Islam dan menyisakan hanya dalam urusan hubungan pribadi saja, seperti nikah, thalak, waris dan yang semacamnya. Kemudian Sekulerisme ke Tunis, maroko, Irak dan Syam (syiria,Yordania).

Adapun di Turki, perjalanan Sekulerisme lebih lama dan lebih berliku-liku. Perjalanan ini telah dimulai pada tahun 1839 pada masa kesultanan Abdul majid. Kemudian Umat Islam ketika itu berusaha bangkit melawan Sekuklerisme dengan menegakan kembali Syariat Islam sebagai Undang-Undang, yang dimulai dengan Undang-Undang perdagangan, kemudian sistem Administrasi dan sistem pendidikan. Namun akhirnya, usaha tersebut gagal seiring dengan dihapusnya kekhilafahan Utsmaniayah ditangan kamal Ataturk pada tahun 1924 M (1343 H), dan Turki pun menjalankan pemerintahan sekuler dalam seluruh dimensi kehidupannya. 2.Ffaktor pendukung masuknya Sekulerisme dalam Islam Muncul dan berkembangnya Sekulerisme di Eropa, merupakan respon masyarakat terhadap situasi dan kondisi yang ada. Dimana kekejaman dan kesewenang-wenangan serta pemasungan norma-norma kehidupan yang dilakukan oleh Gereja dan orang-orangnya telah mencapai klimaks dan melebihi batas. Maka kelahiran Sekulerisme adalah sesuatu yang sangat wajar.

Akan tetapi di dalam Islam dan di umat Islam Sekulerisme adalah adalah suatu hal yang sangat baru. Seperti yang diungkapkan berkali-kali oleh Dr. Yusuf Qordhowi bahwa istilah Sekulerisme adalah istilah yang sangat baru dan tidak dikenal oleh turats Islam, karena kesempurnaan Islam yang berisiskan Aqidah dan Syariat yang mengatur seluruh tatanan kehidupan dari yang terkecil sampai yang terbesar. Maka didalam Islam tidak dikenal pemisahan antara agama dan negara, antara agama dan non-agama. Lebih jauh Muhammad Qutb mengungkapkan bahwa terjemahan sekulerisme kedalam bahasa Arab yaitu alalmaniya atau alilmaniya adalah tidak cocok dan cenderung membodohkan umat Islam. Karena seolah-olah dari terjemahan tersebut Sekulerisme berdasarkan dan bersandarkan ilmu. Padahal Sekulerisme sama sekali tidak ada hubungannya dengan ilmu. Karena sekulerisme sudah mempunyai makna khusus yaitu pemisahan antara agama dan kehidupan.

Kemudian Dr. Yusuf Qordhowi menawarkan terjemahan baru yang lebih cocok, yaitu alladiniyah atau addunyawiyah.

Apabila kita memperhatikan sejarah masuknya Sekulerisme dalam dunia Islam, maka kita akan melihat bahwa masuknya Sekulerisme kenegara-negara Islam dibawa dan disebarkan serta ditegakan oleh orang-orang Eropa melalui kolonialisasi. Diakui maupun tidak itulah yang terjadi.

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan Sekulerisme memasuki negara dan umat Islam karena dua sebab, sebab dari luar dan dari dalam, yaitu:

1. kolonialisasi kaum salibis

2. lemahnya umat Islam secara materi dan intelektual serta penyelewengan aqidah.

Dengan demikian, bisa dibedakan beberapa faktor masuk dan berkembangnya Sekulerisme adalah sebagai berikut:

1. Penyelewengan akidah

2. Lemah dan keterbatasan umat Islam

3. Terbatasnya Ijtihad Fiqhiyyah

4. Kolonialisasi Barat

5. Misionaris dan Orientalis

6. Kristen timur dan yayasan-yayasan sekuler

3. Sekulerisasi dalam Dunia Islam

Seiring dengan berjalannya waktu dan sejarah pasca masuknya Sekulerisme kedalam dunia Islam. Maka tak ayal lagi Sekulerisme terus berkembang dan menyebar diseluruh kalangan umat Islam, dan hampir diseluruh negara berpenduduk muslim.

Maka hasilnya adalah sudah dapat dibayangkan, disana-sini berdiri hukum Sekuler, kesana-sini bertemu dengan hukum sekuler alias sekulerisasi dalam segala bidang kehidupan.

Para ulama banayak yang mencoba membuka dan menjelaskan Sekulerisasi dalam dunia Islam ini, karena sudah jelas Islam sama sekali berbeda dengan Sekulerisme, diantaranya adalah:1. sekulerisasi dalam bidang Undang-undang dan pengadilan

konsep Islam sama sekali berbeda dengan konsep Sekuler, karena secara sederhana konsep undang-undang dan pengadilan sekuler berarti menghukumi dengan hukum selain hukum Islam.

Sehingga kita melihat hukum dan perundang-undangan yang ada dan dijadikan sebagai hukum positif sama sekali berbeda dan cenderung bersebrangan dengan Islam. Bahkan istilah-istilah hukumnya sendiripun yang dipakai adalah istilah hukum Barat, seperti: hukum sipil, hukum perdata, hukum acara pidana, konstitusi dasar dan lain sebagainya.

Begitupun hukum dan perundang-undangan yang dipelajari, semua dengan bahasa dan istilah asing, yang menjadikan hukum dan syariat Islam sebagai urutan kedua.

Contoh kasusnya adalah, tidak adanya sanksi hukum kepada para pezina apabila kedua belah pihak sama sama ridho dan tidak ada yang merasa dirugikan oleh pihak lain. Yang ada hanyalah sanksi bagi tindak pemerkosaaan. Dan sanksi ini pun sudah tentu bukan sanksi secara syari.

Dan Departemen perundang-undangannya sendiri adalah Departemen sekuler seperti parlemen, DPR dan lain-lain. kemudian mereka pun membuat keragu-raguan mengenai penegakan hukum syariat ini seperti ungkapan: Tidak bisa syariat ditegakan setelah masa khlifaturrasyidin dan lain sebagainya. Akan tetapi, ungkapan-ungkapan keraguan ini lahir dari mulut-mulut dan kepala yang mengaku dirinya adalah seorang muslim.

2. sekulerisasi dalam hukum, politik dan Nasionalisme

Didalam hukum dan politik, Islam mengajarkan kesatuan umatnya dengan tidak dibatasi oleh batas-batas teritorial suatu negara. Seperti yang pernah ditegakan oleh pemerintahan khalifaturRasyidin.

Kemudian, sekulerisasi pun terjadi dalam bidang hukum dan politik dengan memasukan hantu yang bernama Nasionalisme. Sehingga yang terjadi adalah seperti sekarang ini, tidak ada saling keterkaitan antara sesama muslim. Yang ada hanyalah sebutan muslim indonesia, muslim Filifin, muslim Palestina dan sebutan muslim-muslim lainnya. Sehingga permasalah yang ada pun harus dihadapi oleh sendiri-sendiri. Seperti permasalahan Yahudi di Palestina, itu adalah permasalahn Muslim Palestina. Permasalahan kolonialisasi Amerika di Afganistan, di Irak itu adalah permasalah mereka di negara mereka masing-masing.

3. Sekulerisasi dalam ekonomi

Sekulerisasi dalam bidang ekonomi yang paling kentara adalah praktek riba dalam segala urusan ekonomi. Sedangkan konsep Islam mengenai riba ini sudah jelas yaitu haram. Karena dalam Islam harta adalah sebagai perantara untuk toleransi, saling tolong-menolong dan saling menyayangi. Hal ini terbukti dengan diwajibkannya zakat, adanya infak dan shadaqah dan lain sebagainya. Sedangkan praktek-praktek ekonomi yang diajarkan oleh sekuler adalah cenderung menghilangkan zakat dan menggantikannya dengan pajak serta mengarahkannya kepada kapiltalisme.

4. Sekulerisasi dalam Sosial dan Akhlak

Dalam bidang sosial dan akhlak, Islam sangat mengatur dan berkepentingan. Namun, kaum sekuler ingin mnghancurkan wilayah akhlak dan sosial ini dengan menghembuskan isu bahwa nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam adalah sudah usang dan kuno. Sehingga harus dimodernisasikan agar tidak ketinggalan zaman.

Sasaran empuk dari sekulerisasi di bidang ini adalah perempuan dengan menghembusklan nafas emansifasi, feminisme dan lain-lain. 5. Sekulerisasi dalam bidang SeniSeni dalam sejarah Eropa adalah sebagai alat bantu gereja dalam upaya penyelewengan-penyelewengan aqidah mereka. Baik dengan syair-syair (sajak, puisi), prosa, gambar-gambar (lukisan) ataupun dengan patung-patung.

Kemudian seni-seni gereja ini diracik sedemikian rupa dan dijadikan sebgai ilmu yang bisa dipelajari yaitu ilmu seni, dengan memanfaatkan insting manusia yang menyukai akan keindahan-keindahan kemudian menyodorkannya ke umat Islam.

Insting ini sendiri diakui oleh Islam ada dalam diri manusia, seperti diungkapkan dalam ayat:Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfa'at, dan sebahagiannya kamu makan. Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke tempat penggembalaan.

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air untukmu dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya . Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

Namun insting ini dibatasi oleh Islam seperti dalam perkataan nabi yusuf:

Dan tatkala dia cukup dewasa, Kami berikan kepandanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata:"Marilah ke sini". Yusuf berkata:"Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukanku dengan baik". Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba -hamba kami yang terpilih.

Itulah sekilas sekulerisasi yang dilakukan oleh Barat di umat Islam, agar umat ini terjauh dari ajarannya yang asli dan mengikuti ajaran-ajaran mereka. D. PENUTUPApabila sekulerisme yang lahir dan berkembang di Eropa sebagai bentuk respon dan reaksi dari kolonialisasi gereja, maka lain halnya dengan Sekulerisme yang ada dan berkembang dalam dunia Islam. Dilihat dengan kacamata apapun keduanya adalah tidak sama. Bahkan istilah sekulerisme sendiri merupakan hal yang baru dalam Islam.Dengan demikian, Sekulerisme sama sekali tidak ada hubungannya dengan Islam, begitu pula sebaliknya. Maka, sebagai muslim sejati kita harus terus berusaha kembali ke Islam dan menerapkan syariat Islam ini secara kaffah dalam seluruh kehidupan kita. Akhirnya, tulisan kecil ini semoga bermanfaat.

Di obrolkan kembali dalam sidang buhus PWK.PERSIS Mesir

Mahasiswa, suami dan ayah dari seorang puteri

Baca JESUS: The Christ and Christology dalam The New Encylopedia hal 360

Lebih lengkapnya lihat AdDin wa Alkanisah dalam Madzahib fikriyah Muasiroh Mohammad Qutb

Qutb,Muhammad 2001 madzahib Fikriyah Muasiroh Cairo:Dar AlSyuruq hal 446

Al-Qurtubi, Al-imam Abu Abdullah 1993 alJami Li Ahkam AlQuran jilid 4 cairo:Dar Alkutub Alilmiyah hal 63

Surat Ali Imran 52-53

Surat Al-Maidah 111

Qutb,Muhammad ibid

Al-Aqod,Abbas mahmud 2003 hayat Al-Masih cairo:maktabah Usroh hal:206

Surat al-maidah 67

Anan, Muhammad Abduh 2003 Daulah Islam fi Andalus jilid 1 cairo:maktabah Usroh hal 40

Lebih lengkapnya lihat spanyol pra pembebasan Islam dalam Daulah Islam Fi Andalus hal: 27-37

Lebih lengkapnya luhat spanyol pasca pembebasan Islam dalam Daulah Islam Fi Andalus hal: 62-76

Qutb, Muhammad ibid hal 452

ibid

Ibid hal: 459

Al-Bahiyyi, Dr. Muhammad 1981 Al-Islam Fi Masyakil Al-Mujtamiat Al-Islamiyah Al-Muasiroh cairo: maktabah Wahbah hal 16

Ibid 16-17

Ibid 23

Qordhowi, Dr.Yusuf 1997 Al-Islam wa Al-Ilmaniyah wajhan li wajhin Cairo:Maktabah Wahbah hal 47

Ibid 48

Surat An-Nahl 89

Ibid 49

ibid

Ibid 50-51

Al-jamal, Dr. Ahmad Abduh Hammudah 1991 Fi Al-Madzahib Al-Muasiroh Cairo: kuliah Ushul Al-Din hal 26

Qutb, Muhammad ibid 79

Surat Al-Dukhon 30-33

Surat albaqoroh 47

Surat al-baqoroh 87

Surat Ali Imran 112

Surat Al-maidah 3

Surat Ali Imron 110

Surat Al-baqoroh 109

Qutb, Muhammad ibid 82-83

Shobri, Muhammad (terj B.Arab) tanpa tahun At-Talmud Syariat Bani Israil..Haqoiq wa waqoi Cairo: Maktabah madbulli hal 11

ibid

Qutb, Muhammad op.cit 83

ibid

Qutb, Muhammad ibid 88

Al-bahiyyi, Dr. Muhammad ibid 73

Ibid 74

ibid

Al-bahiyyi, Dr. Muhammad op.cit 75-76

Qordhowi, Dr. yusuf 2001 liqoat wa muhawarot haula Qodhoya AI-Islam wa Al-Asr jilid 1 cairo: Maktabah Wahbah 240 jilid 2 138

Qutb, Muhammad ibid 445

Qordhowi, Dr.Yusuf ibid 42

Al-jamal, Dr. Ahmad Abduh Hammudah ibid 49

Al-jamal, Dr. Ahmad Abduh Hammudah ibid 77

ibid

ibid

ibid

Qutb, Muhammad ibid 487

Surat Annahl 5-6

Surat Al-Anaam 99

Surat An-naml 60

Surat Yusuf 22-24

Rumah cinta, di kampung ke enam no 9 lantai 2 no 3

PAGE 1