SEKOLAH ADIWIYATA TAHUN 2017 · 21 L. KALENDER KEGIATAN ... 17 18 19 20 21 22 23 MIN Sukadana ......

59
Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017 PROFIL SEKOLAH ADIWIYATA TAHUN 2017 Menciptakan Kondisi Yang Baik Bagi Sekolah Untuk Menjadi Tempat Pembelajaran Dan Penyadaran Warga Sekolah, Sehingga Di Kemudian Hari Warga Sekolah Tersebut Dapat Bertanggungjawab Dalam Upaya-Upaya Penyelamatan Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Berkelanjutan. PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2018

Transcript of SEKOLAH ADIWIYATA TAHUN 2017 · 21 L. KALENDER KEGIATAN ... 17 18 19 20 21 22 23 MIN Sukadana ......

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

PROFIL

SEKOLAH

ADIWIYATA

TAHUN 2017

Menciptakan Kondisi Yang

Baik Bagi Sekolah Untuk

Menjadi Tempat

Pembelajaran Dan

Penyadaran Warga Sekolah,

Sehingga Di Kemudian Hari

Warga Sekolah Tersebut

Dapat Bertanggungjawab

Dalam Upaya-Upaya

Penyelamatan Lingkungan

Hidup Dan Pembangunan

Berkelanjutan.

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

DAN LINGKUNGAN HIDUP

TAHUN 2018

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

yang telah Melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat

menyelesaikan “Profil Sekolah Adiwiyata Tahun 2017”. Profil ini memuat

berbagai informasi tentang kondisi sekolah Adiwiyata seperti : gambaran umum

Kabupaten Kayong Utara, panduan pelaksanaann Sekolah Adiwiyata, Hasil

Pelaksanaan Program Adiwiyata, dan realisasi target capaian program Adiwiyata

tahun 2017.

Profil kegiatan Ini merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban atas

pelaksanaan program Adiwiyata pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan

Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kayong Utara dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai mana diatur dalam Peraturan Bupati

Kayong Utara Nomor 32 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,

Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Perangkat Daerah. Selain itu dimaksudkan pula

untuk memenuhi kewajiban ketentuan Undang - Undang Nomor: 14 Tahun 2008

Tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).

Profil Sekolah Adiwiyata ini diharapkan dapat memberikan dukungan

informasi kepada berbagai pihak baik instansi pemerintah, masyarakat, sekolah dan

Lembaga Swadaya Masyarakat sebagai mitra dalam merumuskan dan

melaksanakan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Di samping itu

diharapkan pula dapat dimanfaatkan sebagai instrument untuk lebih mensinergikan

dan mengefektifkan pengelolaan lingkungan hidup di masa mendatang. Dalam

penyusunan profil sekolah Adiwiyata tentunya masih banyak kekurangan maupun

kesalahan, sehingga kami berharap adanya saran, kritik dan masukan yang

konstruktif guna menyempurnakan penyusunan profil di waktu mendatang Kami

tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak atas bantuannya

sehingga Profil Sekolah Adiwiyata Tahun 2017 Kabupaten Kayong Utara dapat

terselesaikan. Semoga Profil ini bermanfaat bagi berbagai pihak yang

membutuhkan.

Sukadana, 9 Januari 2018

Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan

Permukiman dan Lingkungan Hidup

Kabupaten Kayong Utara

Tommy Djunaidi, S.Sos, MT

Nip. 19720621 199302 1 001

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN KAYONG UTARA ......... 1

B. GAMBARAN UMUM PROGRAM ADIWIYATA DAN PLH .... 2

BAB II SEKOLAH ADIWIYATA ............................................................ 1

A. DASAR HUKUM ........................................................................... 7

B. PENGERTIAN DAN TUJUAN ADIWIYATA ............................. 8

C. PRINSIP – PRINSIP DASAR PROGRAM ADIWIYATA ........... 8

D. KOMPONEN ADIWIYATA .......................................................... 9

E. MANFAAT MENGIKUTI PROGRAM ADIWIYATA ................ 9

F. IMPLEMENTASI SEKOLAH ADIWIYATA ............................... 10

1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan ........................................ 10

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan ......................... 11

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif ............................... 12

4. Pengelolaan Sarana Pendukung yang Ramah Lingkungan ....... 15

G. PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA .............................. 16

H. PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA ..................................... 17

I. PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIWIYATA .......................... 19

J. KODE ETIK TIM ADIWIYATA ................................................... 21

K. PEMBIAYAAN PROGRAM ADIWIYATA ................................. 21

L. KALENDER KEGIATAN.............................................................. 22

BAB III HASIL KEGIATAN ..................................................................... 23

A. PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA ..................................... 23

B. MONITORING / EVALUASI ........................................................ 26

C. PENGHARGAAN ADIWIYATA .................................................. 27

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 28

A. KESIMPULAN ............................................................................... 28

B. SARAN ........................................................................................... 28

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 29

LAMPIRAN

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan

Penduduk Kabupaten Kayong Utara Menurut Kecamatan

Tahun 2016 ............................................................................... 2

Tabel 2 Jumlah Sekolah di Kabupaten Kayong Utara Tahun 2016 ...... 3

Tabel 3 Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

.................................................................................................. 5

Tabel 4 Matrik Kegiatan Program Adiwiyata Kabupaten Kayong

Utara Tahun 2017 ..................................................................... 22

Tabel 5 Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2017 ............................................................................... 24

Tabel 6 Pembinaan Lanjutan Sekolah Adiwiyata Kabupaten

Kayong Utara Tahun 2017 ....................................................... 25

Tabel 7 Hasil Evaluasi Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong

Utara Tahun 2017 ..................................................................... 27

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Kayong Utara

Menurut Undang - Undang RI No. 6 Tahun 2007 dan Surat Mendagri

No.135/439/SJ Tanggal 7 Pebruari 2007 menyatakan luas wilayah Kabupaten

Kayong Utara adalah 4.568,26 Km2. Luas wilayah ini relatif kecil jika

dibandingkan wilayah Kabupaten lain di Kalimantan Barat. Secara geografis,

Kabupaten Kayong Utara berada di sisi Selatan Propinsi Kalimantan Barat atau

berada pada posisi 0º43’5,15’’ Lintang Selatan sampai dengan 1º46’35,21’’

Lintang Selatan dan 108º40’58,88’’ Bujur Timur sampai dengan

110º24’30,05’’ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif, batas wilayah

Kabupaten Kayong Utara adalah sebagai berikut:

Utara : Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Ketapang, dan Selat

Karimata

Selatan : Selat Karimata dan Kabupaten Ketapang

Barat : Selat Karimata

Timur : Kabupaten Ketapang

Wilayah Kabupaten Kayong Utara terdiri dari 6 (enam) Kecamatan,

dimana 5 (lima) kecamatan berbatasan langsung dengan laut, dengan demikian

mempunyai potensi kelautan yang tentunya dapat dikembangkan guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sebagian besar wilayah

Kabupaten Kayong Utara merupakan perairan laut dan memiliki banyak pulau.

Pulau yang ada di Kabupaten Kayong Utara berjumlah 103. Pulau -pulau ini

tersebar di empat kecamatan yaitu Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir, Pulau

Maya dan Kepulauan Karimata. Curah hujan rata - rata curah hujan

di Kabupaten Kayong Utara sepanjang tahun 2016 adalah 314,83 mm, lebih

tinggi dari tahun sebelumnya.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Curah hujan tertinggi terjadi di bulan februari tertinggi sebesar 517,0

mm dan terendah dibulan Agustus sebesar 56,5mm. rata - rata hari hujan

perbulan sepanjang tahun 2016 di Kabupaten Kayong Utara sebesar 13,83 hari,

lebih tinggi dari tahun - tahun sebelumnya. Hari hujan terbanyak di bulan Mei

sebanyak 20 hari dan terendah di bulan Agustus sebanyak 4 (empat) hari

selama sebulan.

Jumlah penduduk Kabupaten Kayong Utara pada tahun 2016 sebanyak

107.268 jiwa, yang terdiri dari 50,88 % laki-laki dan 49,12 % perempuan, dan

rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Kayong Utara sebesar 104. Hal ini

berarti penduduk Kabupaten Kayong Utara didominasi penduduk laki - laki,

selain itu juga persebaran penduduk berdasarkan kelompok umur, penduduk

Kabupaten Kayong Utara didominasi penduduk yang berusia 0 - 14 tahun,

dengan kepadatan penduduk sekitar 23 jiwa per km2. Dari enam kecamatan,

di Kabupaten Kayong Utara, kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak

adalah Kecamatan Simpang Hilir, dengan persentase penduduk sekitar 30 %

dari total penduduk Kabupaten Kayong Utara.

Tabel 1.

Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk

Kabupaten Kayong Utara Menurut Kecamatan

Tahun 2016

Kecamatan Luas Jumlah Kepadatan

Penduduk Km² % Jiwa %

Sukadana

Simpang Hilir

Teluk Batang

Seponti

Pulau Maya

Kep. Karimata

1.027,07

1.538,99

654,77

158,01

764,60

424,82

22,48

31,69

14,33

3,46

16,74

9,30

24.213

32.444

21.291

11.238

14.800

3.273

23

30

20

10

14

3

24

21

33

71

19

8

Jumlah 4568,26 100,00 107.268 100,00 23

Sumber : BPS, Kayong dalam Angka Tahun 2017

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Pada tahun 2016 terdapat 271 sekolah yang terdiri dari 35 Taman Kanak

- Kanak, 161 Sekolah Dasar, 10 Madrasah Ibtidayah, 37 Sekolah Menengah

Pertama, 6 (enam) Madrasah Tsanawiyah, 13 Sekolah Menengah Umum,

4 (empat) Madrasah Aliyah, dan 5 Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten

Kayong Utara, dengan jumlah guru dan murid sebanyak 662 guru dan 27.606

siswa. Jumlah sekolah negeri sebanyak 182 sekolah dengan 356 jumlah guru

dan murid sebanyak 24.752 siswa sedangkan jumlah sekolah swasta sebanyak

52 sekolah dengan 280 jumlah guru dan murid sebanyak 2.881 siswa.

Tabel 2

Jumlah Sekolah di Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2016

No Jenjang Sekolah Jumlah Ket

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Taman Kanak – Kanak

Sekolah Dasar

Madrasah Ibtidayah

Sekolah Menengah Pertama

Madrasah Tsanawiyah

Sekolah Menengah Umum

Madrasah Aliyah

Sekolah Menengah Kejuruan

35

161

10

37

6

13

4

5

Total 271

Sumber : BPS, Kabupaten Kayong Utara Dalam Angka Tahun 2016

Pada tahun 2016 terdapat tenaga medis sebanyak 377 orang, dan

didominasi oleh perawat sebanyak 168 orang, dokter umum sebanyak 15 orang

dan dokter gigi 1 (satu) orang, sedangkan sarana kesehatan pemerintah

di Kabupaten Kayong Utara tahun 2016 adalah sebanyak 82 fasilitas, yang

terdiri dari 8 (delapan) Puskesmas dan 74 pustu dan jumlah apotek baru

terdapat 1 (satu) buah di Kecamatan Sukadana.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Pada tahun 2016 Kayong Utara memiliki pemuka agama berjumlah

87 orang, terdiri dari 71 da’i, 1 (satu) pastur, dan 15 pendeta. Sedangkan jumlah

rumah ibadah di Kabupaten Kayong Utara, 111 masjid, 131 surau, 1 (satu)

gereja (katolik), 2 (dua) kapel (katolik), 16 gereja (protestan), 1 (satu) pura,

4 (empat) vihara dan 1 (satu) klenteng. Jumlah pemeluk agama di Kabupaten

Kayong Utara tahun 2016 sebanyak 95,45 persen adalah pemeluk agama Islam,

dan selebihnya terbagi pemeluk agama Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu

B. Gambaran Umum Program Adiwiyata dan Pendidikan Lingkungan

Hidup (PLH) di Kayong Utara.

Pada awalnya penyelenggaraan PLH di Kayong Utara dilakukan oleh

Kantor Lingkungan Hidup pada tahun 2012 dengan melaksanakan program

Pendidikan Lingkungan Hidup; sedangkan Sekolah Berbudaya Lingkungan

(SBL) mulai dikembangkan pada tahun 2012 di 3 (tiga) sekolah. Sejak tahun

2012 sampai 2017 yang ikut berpartisipasi dalam program sekolah Adiwiyata

baru mencapai 23 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK). Dari 23 sekolah ini

diantaranya yang mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata propinsi 4 (empat)

sekolah, sekolah Adiwiyata Kabupaten 9 (Sembilan) sekolah dan calon sekolah

Adiwiyata 10 sekolah, dengan total sekolah Adiwiyata mencapai 23 Sekolah

(SD, SMP, SMA, SMK). Dari keadaan tersebut di atas, sebaran sekolah

Adiwiyata mencakup hampir semua wilayah kecamatan di Kabupaten Kayong

Utara.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Tabel 3

Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2012 – 2017

No Nama Sekolah Predikat Sekolah Adiwiyata

Ket

Calon Kab Prop Nas Man

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

MIN Sukadana

SMPN 1 Seponti

SMUN 1 T. Batang

SDN 7 S. Hilir

SMUN 2 S. Hilir

SMPN 1 T. Batang

SMPN 3 Sukadana

SDN 1 Seponti

SMUN 3 S. Hilir

SMUN 1 Sukadana

SDN 2 T. Batang

SMUN 1 Seponti

SMPN 4 Sukadana

SDN 4 T. Batang

SDN 10 S. Hilir

SMKN 1 T. Batang

SDN 35 S. Hilir

SMKN 1 Sukadana

SMKN 1 P. Maya

SDN 3 Sukadana

SMPN 1 P. Maya

SMPN 3 P. Maya

SDN 1 P. Maya

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2017

2012,2013

2012,2013

2012,2013

2014,2015

2014

2014

2014,2016

2014,2015

2015,2017

2015

2016,2017

2016

2016

2017

-

-

-

-

-

-

-

-

-

2014

2014

2014,2015

-

2015

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Sumber : Seksi PKPM Bidang Perlindungan LH tahun 2017

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Pemberian penghargaan Adiwiyata di tujukan untuk membangun

budaya berwawasan Lingkungan Hidup sesuai dengan amanat Peraturan

Menteri Lingkungan Hidup Nomor : 05 Tahun 2013 tentang pedoman

pelaksanaan program Adiwiyata. Program Adiwiyata sudah menjadi kewajiban

pihak sekolah untuk memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana

diatur dalam Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan

warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya

lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang

memiliki karakter positif sehingga dapat berkontribusi terhadap

pengembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai

pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kayong Utara.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

BAB II

SEKOLAH ADIWIYATA

A. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten

Kayong Utara di Provinsi Kalimantan Barat (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4682);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5059);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) Indonesia

Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan sebagaimana telah diubah beberapa kali

terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang

Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2013 Nomor 716);

6. Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 1 Tahun 2009 tentang

Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten

Kayong Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2009

Nomor 19);

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

7. Peraturan Daerah Kabupaten Kayong Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kayong Utara

Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2014 Nomor 1);

8. Kesepakatan Bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 03/MENLH/02/2010 dan Nomor

01/II/KB/2010 tentang Pendidikan Lingkungan Hidup;

B. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata

ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang

baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai

norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya

kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan

berkelanjutan.

Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang

bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan

berkelanjutan

C. Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata

Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar

berikut ini;

1. Edukatif : Adiwiyata tidak hanya bermakna pengetahuan tapi juga

pada tataran perubahan prilaku berarti membawa suatu

perubahan prilaku. Perubahan prilaku tersebut, dilandasi

dengan iman, ilmu pengetahuan dan seni.

2. Partisipatif : Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah

yang meliputi keseluruhan proses perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan

peran.

3. Berkelanjutan : Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan

terus menerus secara komprehensif

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

D. Komponen Adiwiyata

Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat)

komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah

Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;

1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif

4. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan

Komponen 1 dan 2 merupakan kewenangan dan kebijakan dari Dinas

Pendidikan, sedangkan komponen 3 dan 4 merupakan kewenangan dan

kebijakan dari Dinas Perumahan. Kawasan Pemukiman dan Lingkungan

Hidup.

E. Manfaat mengikuti Program Adiwiyata

1. Mendukung percepatan pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan

(standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan pembiayaan, dan

penilaian) sebagaimana diatur dalam PP No. 19 tahun 2006 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

2. Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui

penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan

energi.

3. Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar

yang lebih nyaman dan kondusif.

4. Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan

pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan

masyarakat sekitar.

5. Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan

pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

F. Implementasi Sekolah Adiwiyata

1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan, memiliki standar;

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

1). Visi, Misi dan Tujuan sekolah yang tertuang dalam Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan memuat kebijakan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup.

2). Struktur kurikulum memuat muatan lokal, pengembangan diri

terkait kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

dengan struktur kurikulum memuat pelestarian fungsi lingkungan

, mencegah terjadinya pencemaran, dan kerusakan lingkungan

hidup pada komponen mata pelajaran wajib, dan / atau muatan

lokal, dan / atau pengembangan diri

3). Mata pelajaran wajib dan / atau Mulok yang terkait PLH dilengkapi

dengan Ketuntasan minimal belajar Adanya ketuntasan minimal

belajar pada mata pelajaran wajib dan / atau muatan lokal yang

terkait dengan pelestarian fungsi lingkungan, mencegah

terjadinya pencemaran, dan / atau kerusakan lingkungan hidup.

b. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat program

dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,

meliputi : kesiswaan, kurikulum dan kegiatan pembelajaran,

peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, budaya dan lingkungan sekolah, peran masyarakat dan

kemitraan, peningkatan dan pengembangan mutu. Sekolah memiliki

anggaran untuk upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup sebesar 20 % dari total anggaran sekolah. Anggaran sekolah

dialokasikan secara proporsional untuk kegiatan kesiswaan,

kurikulum dan kegiatan pembelajaran, peningkatan kapasitas

pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, budaya dan

lingkungan sekolah, peran masyarakat dan kemitraan, peningkatan

dan pengembangan mutu.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat kebijakan

upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

1). Menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik

pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam

pembelajaran (Pakem / belajar aktif / partisipatif ) ; 70 % tenaga

pendidik menerapkan metode yang melibatkan peserta didik

secara aktif (demonstrasi, diskusi FGD), simulasi (bermain

peran), pengalaman lapangan, curah pendapat, debat, simposium,

laboratorium (praktek langsung), penugasan, observasi, project

percontohan, dll).

2). Mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi

pembelajaran LH sesuai dengan jenjang pendidikan ; 70 % tenaga

pendidik mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang

terkait den¬gan PPLH

3). Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian

pembelajaran LH 70 % tenaga pendidik me-ngembangkan

indikator pem-belajaran dan instrumen penilaian yang terkait

dengan PPLH

4). Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk

kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun di luar kelas 70 %

tenaga pendidik menyusun rancangan pembelajaran yang terkait

dengan PPLH.

5). Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam

program pembelajaran LH Prosentase tenaga pendidik yang

mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat yang

terkait dengan PPLH. (SD sebesar 50%, SMP sebesar 40%,

SMA/SMK sebesar 30%)

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

6). Mengkomunikasi - kan hasil-hasil inovasi pembelajaran LH.

Hasil inovasi pembelajaran LH dikomunikasikan melalui :

majalah dinding, buletin sekolah, pameran, website, radio, TV,

surat kabar, jurnal, dl

b. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup

1). Mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam

pemecahan masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan

seharihari. 70 % peserta pendidik mempunyai kemampuan

memecahkan masalah LH.

2). Menerapkan pengetahuan LH yang diperoleh untuk memecahkan

masalah LH dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. 50 % peserta

didik mempunyai kemampuan memecahkan masalah terkait:

a). Pengelolaan sumber daya air

b). Pengelolaan sampah;

c). Hemat energi;

d). Perlindungan lingkungan (pohon, taman).

3). Mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai

cara dan media. 50 % peserta didik mengkomunikasikan hasil

pembelajaran LH melalui : majalah dinding, buletin sekolah,

pameran, website, radio, TV, surat kabar, jurnal, dll

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif memiliki standar;

a. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang terencana bagi warga sekolah

1). Memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh

warga sekolah antara lain; piket kebersihan kelas, Jumat Bersih,

lomba kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh

masing masing kelas, dll 80 % warga sekolah terlibat dalam

pemeliharaan gedung dan lingkungan sekolah , antara lain; piket

kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba kebersihan kelas, kegiatan

pemeliharaan taman oleh masing masing kelas, dll.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

2). Memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah - kaidah

perlindungan dan pengelolaan LH (dampak yang diakibatkan

oleh aktivitas sekolah) antara lain ; pemeliharaan taman, toga,

rumah kaca (green house), hutan sekolah. pembibitan, kolam,

pengelolaan sampah, dll 80 % warga sekolah memanfaatkan

lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah-kaidah PPLH antara

lain; pemeliharaan taman, toga, rumah kaca (green house), hutan

sekolah. pembibitan, kolam, pengelolaan sampah, dll

3). Mengembangkan kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, Karya

Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta

Alam, dll) yang sesuai dengan upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup 80 % kegiatan ekstra-kurekuler

(pramuka, Karya Ilmiah Remaja, dokter kecil, Palang Merah

Remaja, Pecinta Alam, dll) yang dimanfaatkan untuk

pembelajaran terkait dengan PPLH seperti : pengomposan,

tanaman toga, biopori, daur ulang, pertanian organik, biogas, dll

4). Adanya kreativitas dan inovasi warga sekolah dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, klasifikasi

kegiatan kreativitas dan inovasi dari warga sekolah dalam upaya

PPLH, sebagai berikut : daur ulang sampah, pemanfaatan dan

pengolahan air, karya ilmiah, karya seni, hemat energi, energi

alternatif.

5). Mengikuti kegiatan aksi lingkungan hidup yang dilakukan oleh

pihak luar, tenaga pendidik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi

lingkungan hidup yang dilakukan oleh pihak luar dan peserta

didik mengikuti 6 (enam) kegiatan aksi lingkungan hidup yang

dilakukan oleh pihak luar.

b. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah,

swasta, media, sekolah lain).

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

1). Memanfaatkan narasumber untuk meningkatkan pembelajaran

lingkungan hidup, Memanfaatkan narasumber untuk

meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup antara lain; Kuliah

Umum, ceramah jumat bersih, apel bendera, pekan lingkungan.

3 (tiga) mitra yang dimanfaatkan sebagai nara sumber untuk

meningkatkan pembelajaran lingkungan hidup antara lain : orang

tua, alumni, komite sekolah, LSM, Media (pers), dunia usaha,

Konsultan, instansi pemerintah daerah terkait, sekolah lain, dll

2). Mendapatkan dukungan konsultan / nara sumber dari kalangan

yang terkait dengan sekolah (orang tua, alumni, Media (pers),

dunia usaha, pemerintah, LSM, Perguruan tinggi, sekolah lain)

untuk meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup di sekolah 3 (tiga) mitra yang mendukung

dalam bentuk materi untuk kegiatan yang terkait dengan PPLH

seperti : pelatihan yang terkait PPLH, pengadaan sarana ramah

lingkungan, pembinaan dalam upaya PPLH.

3). Meningkatkan peran komite sekolah dalam membangun

kemitraan untuk pembelajaran lingkungan hidup dan upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 3 (tiga)

kemitraan yang difasilitasi oleh komite sekolah terkait dengan

pembelajaran lingkungan hidup dan upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup

4). Warga sekolah menjadi narasumber dalam rangka pembelajaran

lingkungan hidup 3 (tiga) kali menjadi nara sumber dalam rangka

pembelajaran lingkungan hidup, Seperti : sekolah lain, seminar,

pemerintah daerah, dll

5). Memberi dukungan untuk meningkatkan upaya perlindungan dan

pengelolaan LH 3 (tiga) dukungan yang diberikan sekolah dalam

upaya PPLH, seperti : bimbingan teknis pembuatan biopori,

pengelolaan sampah, pertanian organik, bio gas, dll

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan memiliki standar;

standar implementasi pencapaian

a. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan

1). Menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan

lingkungan hidup di sekolah Tersedianya 6 (enam) sarana

prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup

di sekolah sesuai dengan standar sarana dan prasarana

Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti : air bersih, sampah

(penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air

limbah/drainase, ruang terbuka hijau, kebisingan/ getaran/

radiasi, dll

2). Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran

lingkungan hidup di sekolah tersedianya 6 (enam) sarana

prasarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup, antara

lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, hutan/

taman / kebun sekolah, green house, toga, kolam ikan, biopori,

sumur resapan, biogas, dll)

b. Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah

lingkungan di sekolah

1). Memelihara sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan

Sekolah memiliki anggaran untuk upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup sebesar 20 % dari total anggaran

sekolah.

2). Meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi

sekolah Tersedianya 4 (empat) unsur mekanisme pengelolaan dan

pemeliharaan sarana meliputi : penanggung jawab, tata tertib,

pelaksana (daftar piket), pengawas, dll terkait dalam kegiatan

penyediaan dan pemakaian sarana fasilitas sanitasi sekolah.

3). Memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien 20% efisiensi

pemanfaatan listrik, air dan ATK

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

4). Meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah

lingkungan Kantin melakukan 3 (tiga) upaya dalam rangka

meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah

lingkungan, meliputi :

• Kantin tidak menjual makanan / minuman yang mengandung

bahan pengawet / pengenyal, pewarna, perasa yang tidak

sesuai dengan standar kesehatan.

• Kantin tidak menjual makanan yang tercemar / terkontaminasi,

kadaluarsa.

• Kantin tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah

lingkungan, seperti : plastik, styrofoam, aluminium foil.

G. Pelaksana Program Adiwiyata

Pelaksana program Adiwiyata terdiri dari tim Kabupaten dan tim

sekolah. Unsur dan peran masing - masing tim seperti tercantum dibawah ini;

1. Tim Kabupaten

Tim Kabupaten terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut : Dinas

Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup

Kabupaten (koordinator), Dinas Pendidikan, Kantor Agama, LSM

pendidikan lingkungan, media, swasta, sekolah Adiwiyata Propinsi. Tim

kabupaten ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati dengan peran dan

tugas pokok dari tim kabupaten adalah sebagai berikut;

a. Mengembangkan / Melaksanakan program Adiwiyata

b. Sosialisasi program adiwiyata kepada sekolah

c. Bimbingan teknis kepada sekolah

d. Membuat Pilot project untuk 4 satuan pendidikan yang berbeda (SD,

SMP, SMA, SMK)

e. Menetapkan penghargaan sekolah adiwiyata tingkat Kabupaten

f. Melakukan Evaluasi dan pelaporan keterlaksanaan program Adiwiyata

kepada Bupati tembusan kepada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan

Pemukiman dan Lingkungan Hidup Propinsi.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

2. Tim Sekolah

Tim sekolah terdiri dari berbagai unsur sebagai berikut : guru, siswa,

komite sekolah, tenaga non pendidikan dan alumni, tim sekolah di tetapkan

melalui SK Kepala Sekolah dengan Peran dan tugas pokok sebagai berikut;

a. Mengkaji kondisi lingkungan hidup sekolah, kebijakan sekolah,

kurikulum sekolah, kegiatan sekolah, dan sarana prasarana

b. Membuat rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah

berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dan disesuaikan dengan

komponen, standar, dan implementasi adiwiyata

c. Melaksanakan rencana kerja sekolah

d. Melakukan pemantauan dan evaluasi.

e. Menyampaikan laporan kepada Kepala Sekolah tembusan Dinas

Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup

Kabupatan dan Instansi terkait.

H. Pembinaan Sekolah Adiwiyata

1. Pengertian Pembinaan Adiwiyata

Suatu tindakan yang dilakukan oleh organisasi / lembaga atau pihak

lainnya untuk melakukan pembinaan dalam meningkatkan pencapaian

kinerja program adiwiyata yang berdampak positif terhadap perlindungan

dan pengelolaan lingkungan hidup.

2. Tujuan Pembinaan

a. Meningkatkan kapasitas sekolah untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata

atau sekolah peduli dan berbudaya lingkungan

b. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia dalam

pengelolaan program Adiwiyata

c. Meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan Adiwiyata baik

di propinsi maupun di kabupaten termasuk sekolah dan masyarakat

sekitarnya

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

3. Mekanisme Pembinaan

a. Pelaksana pembinaan meliputi tim Kabupaten melakukan pembinaan

program Adiwiyata terhadap sekolah dalam rangka percepatan

pelaksanaan dan pencapaian program Adiwiyata di sekolah dengan

langkah pembinaan sebagai berikut :

1) Melakukan sosiaslisasi Panduan Adiwiyata di sekolah

2) Melakukan pendampingan dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata

3) Melakukan bimbingan teknis kepada sekolah

4) Melaksanakan sekolah model / percontohan Adiwiyata

5) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Adiwiyata

di sekolah

6) Melaporkan hasil pembinaan kepada Bupati dan pihak terkait

b. Materi pembinaan program Adiwiyata meliputi :

1) Tujuan, program, materi Adiwiyata seperti : komponen, standar,

dan implementasi adiwiyata

2) Pengkajian kondisi lingkungan hidup sekolah, kebijakan sekolah,

kurikulum sekolah, kegiatan sekolah, dan sarana prasarana

3) Penyusunan rencana kerja dan mengalokasikan anggaran sekolah

berdasarkan hasil kajian tersebut di atas, dan disesuaikan dengan

komponen, standar, dan implementasi adiwiyata

4) Pelaksanaan kegiatan program Adiwiyata di sekolah

5) Pemantauan dan evaluasi oleh sekolah

6) Pembuatan dan penyampaian laporan oleh Sekolah.

4. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata meliputi:

a. Laporan pelaksanaan pembinaan Adiwiyata dan rekapitulasi evaluasi

hasil pelaksanaan program adiwiyata tingkat kabupaten disampaikan

oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan

Lingkungan Hidup Kabupaten kepada Bupati, tembusan kepada Dinas

Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup

propinsi.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

b. Laporan pembinaan Adiwiyata didokumentasikan dan

dikomunikasikan kepada pihak terkait dan masyarakat luas melalui

web-site atau media komunikasi lainnya.Program pembinaan

menyesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan masing - masing

daerah. program pembinaan dapat berupa pengembangan materi

pembelajaran LH, pengembangan metode pembelajaran,

pengembangan SDM, pengembangan kemitraan dan kerja sama dengan

pihak lain, pencapaian kinerja pengelolaan program Adiwiyata, dan lain

sebagainya. Untuk lebih jelasnya mekanisme pembinaan antara Tim

Nasional, Tim Propinsi, Tim Kabupaten dan sekolah.

I. Pemberian Penghargaan Adiwiyata

1. Pengertian Penghargaan Adiwiyata

Penghargaan Adiwiyata merupakan pemberian insentif yang

diberikan kepada sekolah yang telah berhasil memenuhi 4 (empat)

komponen program Adiwiyata. Bentuk insentif yang diberikan dapat berupa

piagam, piala dan atau bentuk penghijauan lainnya.

2. Tujuan Pemberian Penghargaan Adiwiyata

a. Sebagai wujud apresiasi atas usaha yang telah dilakukan sekolah dalam

upaya melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan dalam

proses pembelajaran,

b. Sebagai tanda bahwa suatu sekolah telah melaksanakan 4 (empat)

komponen sekolah adiwiyata,

c. Sebagai dasar untuk pelaksanaan pembinaan program adiwiyata yang

harus dilaksanakan oleh pihak kabupaten, propinsi, dan pusat.

3. Jenis dan Bentuk Penghargaan

a. Sekolah Adiwiyata kabupaten mendapat penghargaan dari Bupati,

bentuk penghargaan berupa piagam dan piala

b. Sekolah Adiwiyata propinsi mendapatkan penghargaan dari Gubernur,

bentuk penghargaan berupa piagam dan piala

c. Sekolah Adiwiyata Nasional mendapatkan penghargaan piagam dari

Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

sedangkan sekolah Adiwiyata Nasional dengan nilai terbaik mendapat

piala dari Menteri Lingkungan hidup.

d. Sekolah Adiwiyata Mandiri mendapatkan penghargaan piagam dari

Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Sedangkan piala dari Menteri Lingkungan Hidup, hanya untuk sekolah

Adiwiyata Mandiri dengan nilai terbaik, piala penghargaannya

diserahkan oleh Presiden

4. Mekanisme Pemberian Penghargaan

a. Calon sekolah Adiwiyata terpilih, menyampaikan dokumen

berdasarkan lembar evaluasi sekolah Adiwiyata disertai bukti

pendukung terkait pencapaian dari 4 komponen Adiwiyata

b. Tim kabupaten menetapkan jenjang dan jumlah sekolah yang akan

dilakukan evaluasi hasil pelaksanaan program adiwiyata

c. Tim adiwiyata kabupaten melakukan evaluasi terkait pencapaian dari

4 komponen adiwiyata

d. Bagi sekolah yang memenuhi standar Administratif dilakukan

observasi lapangan dengan menggunakan lembar evaluasi sekolah

Adiwiyata. Antara lain; pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan,

kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana

pendukung ramah lingkungan.

e. Berdasarkan matrik rekapitulasi evaluasi hasil pelaksanaan program

adiwiyata, tim Adiwiyata Kabupaten menetapkan nilai pencapaian

sekolah.

f. Penetapan sekolah sebagai penerima penghargaan sekolah Adiwiyata

tingkat kabupaten apabila mencapai nilai minimal 56, yaitu 70 % dari

total nilai maksimal (80).

g. Sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten dapat diusulkan untuk ikut dalam

seleksi penerimaan penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi,

apabila sudah mencapai nilai minimal 64 yaitu 80% dari total nilai

maksimal (80).

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

J. Kode Etik Tim Adiwiyata

1. Melakukan pembinaan dan evaluasi secara obyektif dan independen sesuai

fakta di lapangan;

2. Menaati semua ketentuan mekanisme pembinaan dan evaluasi

3. Tidak menerima dan / atau menjanjikan untuk memberikan sesuatu dalam

bentuk apapun yang berhubungan dengan pembinaan dan evaluasi;

4. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dalam melaksanakan

pembinaan dan evaluasi;

5. Berpenampilan pantas dan rapi dalam melaksanakan pembinaan dan

evaluasi;

6. Menjaga rahasia hasil evaluasi sesuai ketentuan yang berlaku

7. Pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi berupa

pemberhentian sebagai tim adiwiyata.

8. Pemberhentian tim adiwiyata dilakukan pada tingkat Kabupaten oleh

Bupati.

K. Pembiayaan Program Adiwiyata

Untuk mencapai tujuan program yang telah ditetapkan, maka

diperlukan dukungan pembiayaan untuk pelaksanaan pembinaan dan

pemberian penghargaan Adiwiyata yang diperoleh dari berbagai sumber antara

lain :

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten, dana BOS dan dana BOP sekolah

2. Sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

L. Kalender Kegiatan

Sebagai panduan dalam pelaksanaan Program Adiwiyata, maka di

tetapkan sebuah rancangan kegiatan dalam siklus program tersebut. Jenis

kegiatan dan rencana waktu dimaksud sebagai berikut ini:

1. Penyempurnaan Panduan Adiwiyata

2. Sosialisasi Panduan Adiwiyata

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

3. Pelatihan/ TOT

4. Pembinaan Adiwiyata Kabupaten

5. Monitoring Pemantauan Kabupaten

6. Pemberian Penghargaan

7. Evaluasi keterlaksanaan program Adiwiyata

8. Informasi dan Komunikasi program Adiwiyata

Dalam rangka melaksanakan rencana tersebut di atas, dibutuhkan

sinergisitas kegiatan antara tim Kabupaten dan sekolah.

Tabel 4

Matrik Kegiatan Program Adiwiyata Kabupaten kayong Utara

Tahun 2017

No Kegiatan Waktu Kegiatan (bulan) Ket

1.

2.

3.

4.

5.

Sosialisasi Panduan Adiwiyata

Pembinaan Adiwiyata

Monitoring Pemantauan Kabupaten

Pemberian Penghargaan

Evaluasi Keterlaksaan Adiwiyata

April – November 2017

April – November 2017

November – Desember 2017

Februari 2018

November 2017

Sumber : Seksi PKPM Bidang Perlindungan LH Tahun 2017

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

BAB III

HASIL KEGIATAN

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DAN ADIWIYATA

A. Pembinaan Sekolah Adiwiyata

Pelaksanaan program sekolah Adiwiyata di Kabupaten Kayong Utara

tahun 2017 antara lain adalah pembinaan terhadap sekolah dan pengenalan

program Adiwiyata serta pendidikan Lingkungan Hidup. Pembinaan ini

dilakukan oleh tim yang terdiri dari instansi terkait dan organisasi/lembaga

masyarakat (yang bergerak di bidang pendidikan lingkungan hidup). Terdapat

10 sekolah yang menjadi calon sekolah binaan Program Adiwiyata dengan

membuat surat pernyataan sebagai sekolah binaan Adiwiyata dan 7 (tujuh)

sekolah yang tidak membuat / mengembalikan surat pernyataan sebagai

sekolah binaan Adiwiyata ke Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman

dan Lingkungan Hidup dan sekolah sekolah tersebut tersebar di 4 (empat)

Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kayong Utara.

Pembinaan sekolah Adiwiyata dilaksanakan dengan melibatkan Dinas

Pendidikan, Yayasan ASRI Sukadana, Yayasan Palung dan Dinas Perumahan

Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kayong

Utara dengan metode sosialisasi pengenalan sekolah Adiwiyata terhadap guru

dan siswa serta pembinaan dalam penyusunan dan pembuatan dokumen –

dokumen administrasi sebagai sekolah Adiwiyata.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Tabel 5

Calon Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2017

No Nama Sekolah

Komitmen Sekolah

Ket Surat

Pernyataan Quisioner

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

SDN 4 Teluk Batang

SDN 10 Simpang Hilir

SMKN 1 Teluk Batang

SDN 35 Simpang Hilir

SMKN 1 Sukadana

SDN 3 Sukadana

SMKN 1 Pulau Maya

SMPN 1 Pulau Maya

SMPN 3 Pulau Maya

SDN 1 Pulau Maya

8 Mei 2017

8 Mei 2017

16 Mei 2017

18 Mei 2017

21 Mei 2017

22 Mei 2017

23 Mei 2017

29 Mei 2017

31 Mei 2017

31 Mei 2017

Tidak Ada

Ada

Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Sumber : Seksi PKPM Bidang Perlindungan LH Tahun 2017

Pembinaan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas

sekolah untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata, meningkatkan kapasitas

kelembagaan dan sumberdaya manusia dalam pengelolaan program Adiwiyata

dan meningkatkan pencapaian kinerja pengelolaan Adiwiyata di Kabupaten

Kayong Utara agar nantinya layak untuk diusulkan ke tingkat propinsi maupun

nasional.

Di samping calon sekolah Adiwiyata yang bersedia menjadi sekolah

binaan, dari 13 sekolah berpredikat sekolah adiwiyata Kabupaten di Kabupaten

Kayong Utara, hanya 5 (lima) sekolah yang tetap menjadi sekolah binaan pada

tahun 2017 sedangkan 8 (delapan) sekolah tidak bersedia lagi menjadi sekolah

binaan pada tahun 2017, hal ini disebabkan 8 (delapan) sekolah tersebut

mempunyai target pencapaian Akreditasi tingkat nasional.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Tabel 6

Pembinaan Lanjutan Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2017

No Nama Sekolah Predikat Adiwiyata

Ket Kab Prop

1

2

3

4

5

MIN Sukadana

SMUN 2 Simpang Hilir

SMPN 3 Sukadana

SMUN 3 Simpang Hilir

SDN 2 Teluk Batang

2012, 2013

2014

2014, 2016

2015

2016

2014

2015

-

-

-

Sumber : Seksi PKPM Bidang Perlindungan LH Tahun 2017

Pembinaan yang dilakukan pada sekolah Adwiyata Kabupaten

maupun calon sekolah adiwiyata tersebut adalah sebagai upaya meningkatkan

pemahaman warga sekolah dalam pengelolaan dan perlindungan terhadap

lingkungan hidup yang merupakan tanggung jawab seluruh pihak dan lapisan

masyarakat. Hal ini juga perlu di berikan pemahaman kepada generasi muda

khususnya mereka yang sedang menempuh jalur pendidikan. Sekolah

merupakan institusi yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan

pembiasaan kepedulian terhadap lingkungan baik melalui proses belajar

mengajar yang terintegrasi dalam kurikulum maupun melalui kegiatan

partisipatif dan kegiatan organisasi yang ada. Seluruh warga sekolah dapat

berperan aktif dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan, penghijauan, dan

pengelolaan sampah. Hal inilah yang menjadi komponen penyusunan program

Adiwiyata seperti yang dijelaskan berikut ini:

1. Kebijakan Berwawasan Lingkungan, meliputi:

a. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP) yang memuat upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

b. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) memuat Program

dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

2. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan, memilki standar:

a. Tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan

kegiatan pembelajaran lingkungan hidup.

b. Peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang pengelolaan

lingkungan hidup.

3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partipasif, memiliki standar:

a. Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup yang terencana bagi warga sekolah.

b. Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan

lingkungan hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah,

swasta, media, sekolah lain).

4. Pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan, memiliki standar:

a. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan

b. Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah

lingkungan di sekolah.

Pembinaan yang telah dilakukan terhadap 15 sekolah memberikan

dorongan agar sekolah menerapkan pendidikan lingkungan hidup kedalam

kurikulum sekolah baik secara monolitik maupun intergrasi dan dapat

meningkatkan partisipasi baik warga sekolah maupun pihak terkait dan

masyarakat agar bersama - sama menjaga lingkungan sekolah. Secara umum

kondisi fisik sekolah cukup memadai dan telah menerapkan pembelajaran

secara spontan, namun kendala yang masih ditemukan adalah sarana air bersih,

kebersihan sekolah, pengetahuan peserta didik tentang pengelolaan lingkungan

dan drainase yang belum tersedia.

B. Monitoring / Evaluasi

Berdasarkan hasil pembinaan dan evaluasi sekolah binaan Adiwiyata,

tim Kabupaten melakukan evaluasi terhadap pencapaian Adiwiyata (sesuai

standar pada buku panduan Adiwiyata) pada tim Adiwiyata sekolah, terdapat

4 (empat) sekolah yang layak mengikuti evaluasi (penilaian) program

Adiwiyata Tingkat Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017, yaitu: SDN 2 Teluk

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Batang, SDN 4 Teluk Batang, SDN 10 Simpang Hilir dan SMUN 3 Simpang

Hilir.

Dari 4 (empat) sekolah yang di nilai, ada 3 (tiga) sekolah yang

memenuhi persyaratan menjadi sekolah Adiwiyata Kabupaten dengan minimal

nilai 56 atau 70 %, yakni SDN 2 Teluk Batang dengan total nilai 65,8 atau

82,25%, SDN 4 Teluk Batang dengan total nilai sebesar 64,5 atau 80,62%,

SMUN 3 Simpang Hilir dengan total nilai sebesar 70,3 atau 87,87%, sedangkan

untuk SDN 10 Simpang Hilir dengan nilai total 38,5 atau 48,12% belum dapat

di usulkan untuk menjadi sekolah Adiwiyata Kabupaten. Selanjutnya ketiga

sekolah tersebut akan di usulkan untuk mengikuti penilaian tingkat propinsi

Kalimantan Barat pada tahun 2018.

C. Penghargaan Adiwiyata

Penghargaan sekolah Adiwiyata diberikan kepada Sekolah - sekolah

yang telah berhasil mengembangkan dan menerapkan pendidikan lingkungan

hidup dan telah memenuhi komponen yang menjadi standar penilaian Sekolah

Adiwiyata dan mendapatkan penghargaan oleh Bupati Kayong Utara sebagai

Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten yang rencananya akan di berikan pada

tahun 2018 bertepatan dengan hari pendidikan nasional.

Tabel 7

Hasil Evaluasi Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2017

Nama Sekolah

Elemen Penilaian

Jumlah Komponen

1

Komponen

2

Komponen

3

Komponen

4

SDN 2 T. Batang

SDN 4 T. Batang

SDN 10 S. Hilir

SMUN 3 S. Hilir

16,0

18,0

15,0

20,0

17,3

16,0

11,0

18,0

15,5

15,5

5,0

15,3

17,0

15,0

7,5

17,0

65,8

64,5

38,5

70,3

Sumber : Seksi PKPM Bidang Perlindungan LH Tahun 2017

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kegiatan Program Adiwiyata di Kabupaten Kayong Utara mendapat

sambutan positif dan antusias dari sekolah - sekolah yang menjadi peserta

serta pihak terkait terutama Lembaga Swadaya Masyarakat yang telah

lebih dahulu membantu menerapkan Program Pendidikan Lingkungan

Hidup di sekolah.

2. Program Adiwiyata adalah untuk menciptakan sekolah yang peduli dan

berbudaya Lingkungan Hidup sehingga seluruh warga sekolah memiliki

peran masing – masing dalam upaya meningkatkan perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian

pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan

hidup di sekolah.

3. Hasil penilaian yang dilaksanakan oleh tim penilai Kabupaten telah

di tetapkan 3 (tiga) sekolah yakni SDN 02 Teluk Batang, SDN 04 Teluk

Batang dan SMUN 03 Simpang Hilir mendapat predikat sekolah

Adiwiyata Kabupaten dan akan diusulkan untuk mengikuti sekolah

Adiwiyata Tingkat Propinsi Kalimantan Barat tahun 2018.

B. Saran

1. Mewujudkan Sekolah - Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan

di Kabupaten Kayong Utara yang berkelanjutan.

2. Membentuk tim Adiwiyata Kabupaten untuk membangun komitmen

bersama dalam mewujudkan sekolah Adiwiyata Mandiri dan

mengalokasikan prioritas anggaran dalam kebijakan untuk pelaksanaan

sekolah Adiwiyata

3. Meningkatkan kerjasama, koordinasi serta konsultasi dengan pihak terkait

baik di tingkat Kabupaten, Provinsi maupun Pusat untuk mendukung

pelaksanaan program Adiwiyata.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

BAB V

PENUTUP

Program Adiwiyata di Kabupaten Kayong Utara diharapkan menjadi agenda rutin

pemerintah Kabupaten guna lebih meningkatkan pelaksanaan program Adiwiyata,

sehingga pembinaan, evaluasi dan penghargaannya dapat ditingkatkan baik secara

kuantitatif maupun secara kualitatif, sehingga tercipta peningkatan kualitas sekolah

baik perilaku peduli dan berbudaya lingkungan, maupun tercipta peningkatan

kualitas lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya yang lebih baik. Dengan

semakin banyak sekolah yang mengikuti dan melaksanakan program Adiwiyata,

maka semakin tercipta sikap peduli dan berbudaya lingkungan, yang diharapkan

akan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Dengan partisipasi semua pihak dalam melaksanakan dan mendukung program

Adiwiyata, maka akan terjadi perubahan perilaku yang berbudaya lingkungan,

peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan kualitas lingkungan hidup, yang

akan mendukung perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup menuju

pembangunan berkelanjutan. Program Adiwiyata ini dapat menambah wawasan

kita tentang upaya - upaya yang bisa dilakukan sekolah untuk ikut serta

menyelamatkan lingkungan dengan mengajarkan perilaku cinta dan peduli

lingkungan kepada seluruh warga sekolah. Dengan dimulai dari lingkup sekolah

dan masyarakat sekitar kita semua berharap terwujudnya generasi - generasi yang

Berbudaya Bersih dan Peduli Lingkungan.

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

LAMPIRAN

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Materi Pembinaan Sekolah Adiwiyata

1. Profil Sekolah Calon adiwiyata

2. Rencana Aksi Lingkungan Hidup setiap tahun

3. Tema Lingkungan Hidup di sekolah ( Ciri khas

sekolah denga kondisi yang sesuai dengan

sekolah tersebut)

4. Anggaran sekolah min 20 % (menyebar pada 8

standar Nasional pendidikan)

5. Kondisi Lingkungan yang sekarang (

dokumentasi)

6. Kondisi lingkungan yang ingin di capai

7. Pembentukan Tim sekolah Adiwiyata

8. Website / Blogg untuk publikasi sekolah

adiwiyata

9. Visi dan misi sekolah

10. Struktur organisasi sekolah adiwiyata

11. Pemanfaatan lahan sekolah

12. Ekstrakulikuler

13. SK Sekolah Adiwiyata

14. Sistim Pembelajaran

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

Kuesioner Sekolah Adiwiyata

Kabupaten Kayong Utara

Tahun 2017

Mengingat kebenaran data sangat diperlukan dalam proses penilaian sekolah, maka

bersama ini saya sebagai kepala sekolah menyatakan bahwa pengisian kuesioner

Program Adiwiyata ini telah diisi dengan sebenarnya dan dapat saya

pertanggungjawabkan.

…………………,

………………… 2017

Kepala Sekolah

(…………………………….)

I. Data Sekolah 1 Nama Sekolah : …………………………………………………………. 2 Alamat sekolah : …………………………………………………………. 3 Kota/Kabupaten : …………………………………………………………. 4 Provinsi : …………………………………………………………. 5 Nomor Telepon : …………………………………………………………. 6 Nomor Faksimili : …………………………………………………………. 7 Nama Kepala Sekolah : …………………………………………………………. 8 Guru Penanggung Jawab (PJ) : …………………………………………………………. Program Adiwiyata 9 Jabatan : …………………………………………………………. 10 Nomor Telepon

a. Rumah : …………………………………………………………. b. Sekolah : …………………………………………………………. c. HP : ………………………………………………………….

11 Alamat Email : …………………………………………………………. II. Data Sarana dan Prasarana Sekolah

1 Luas lahan sekolah : ……………………………………………………m2

2 Luas bangunan sekolah …………………………………………………… m2

3 Jumlah ruang kelas : …………………………………………………. ruang

4 Jumlah ruang administrasi/kantor : …………………………………………………. ruang

5 Ruang ibadah : …………………………………………………. ruang

6 Ruang lain (sebutkan) : …………………………………………………. ruang

a. …………………………………………………………. b. …………………………………………………………. c. ………………………………………………………….

7 Kantin sekolah : Ada/tidak ada (…….. m2)

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

8 Perpustakaan : Ada/tidak ada (…….. m2)

9 Laboratorium : Ada/tidak ada (…….. m2)

10 Bengkel : Ada/tidak ada (…….. m2)

11 Jumlah murid : …………… orang

12 Jumlah guru : …………… orang

13 Guru penanggung jawab (PJ) materi LH : Ada/tidak ada (…….. orang)

14 Nama guru PJ materi LH :…………………………………………. 15 Jumlah pegawai non guru (administrasi) : …………… orang

16 Waktu jam pelajaran sekolah :

a. pagi : pukul ( ……….. – ……… )

b. siang : pukul ( ……….. – ……… )

17 Jenis penghargaan tingkat daerah, nasional, internasional dalam bidang

lingkungan hidup yang pernah diterima

No Jenis penghargaan Lembaga yang memberikan Tahun

1

2

3

Mohon kuesioner ini diisi dengan jawaban yang benar

A. Pengembangan Kebijakan Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan

1. (i) Apakah ada kebijakan sekolah yang peduli dan berbudaya

lingkungan di sekolahsaudara?

a. belum ada

b. ada (lampirkan)

(ii) Jika ada

a. SK

b. RIPS/RPS/Renstra/RKS

c. KTSP

2. Apakah ada kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum

pembelajaran pendidikan lingkungan hidup?

a. belum ada

b. ada (lampirkan)

3. (i) Apakah ada kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan

rutin tahunan bertema Lingkungan Hidup ?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada,

a. 1-3 kegiatan bertema LH selama satu tahun (lampirkan)

b. 4-6 kegiatan bertema LH selama satu tahun (lampirkan)

c. > 6 kegiatan bertema LH selama satu tahun (lampirkan)

4. (i) Apakah ada kebijakan sekolah tentang peningkatan kapasitas sumber

daya manusia di bidang LH bagi warga sekolah diluar peserta didik

dalam 3 tahun terakhir?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada, uraikan dalam tabel (lihat panduan pengisian)

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

5. (i) Apakah ada kebijakan untuk melakukan sosialisasi penerapan

pendidikan LH kepada warga sekolah (pengawas, guru, komite sekolah,

yayasan sekolah, orang tua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3

tahun terakhir?

a. belum ada

b. ada (lampirkan)

(ii) Jika ada,

a. 1-3 jenis kegiatan (lampirkan)

b. 4-6 jenis kegiatan (lampirkan)

c. > 6 jenis kegiatan (lampirkan)

6. Apakah ada kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air,

listrik, alat tulis kantor, plastik, dan bahan lainnya?

a. belum ada

b. ada (lampirkan)

7. Apakah ada kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah

yang bersih dan sehat?

a. belum ada

b. ada (lampirkan)

8. Apakah ada kebijakan sekolah untuk mengalokasikan anggaran bagi

kegiatan yang terkait dengan pendidikan LH?

a. belum ada

b. ada, tidak tertuang dalam rencana anggaran pembiayaan belanja

sekolah (RAPBS) (lampirkan)

c. ada, tertuang dalam RAPBS (lampirkan)

B. Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan hidup

1. (i) Apakah ada upaya pengembangan kurikulum pembelajaran

pendidikan LH?

a. belum ada

b. ada

(ii) jika ada

a. integrasi atau monolitik

b. integrasi dan monolitik

2. (i) Apakah ada upaya penambahan dan/atau pengembangan materi

pendidikan LH berdasarkan isu lokal lingkungan hidup yang ada di

wilayah sekitar?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 isu

b. > 3 isu

3. (i) Apakah ada penambahan dan atau pengembangan materi pendidikan

LH terkait denganisu lingkungan hidup global?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 isu

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

b. > 3 isu

4. (i) Apakah ada pengembangan metode pembelajaran pendidikan LH?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1 – 3 metode

b. > 3 metode

5. (i) Apakah ada pemanfaatan sumber belajar lain tentang LH?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada (jawaban bisa lebih dari 1)

a. Media elektronik

b. Media cetak

c. Narasumber di luar sekolah

d. Lingkungan hidup sekitar

6. (i) Apakah ada kegiatan kurikuler sekolah yang menghasilkan

karya/aksi nyata dalam hal mengimplementasikan hasil pembelajaran

yang bertema LH dalam 3 tahun terakhir?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-5 jenis kegiatan (lampirkan)

b. >5 jenis kegiatan (lampirkan)

C. Pengembangan Kegiatan lingkungan Berbasis Partisipatif

1. (i) Apakah ada kegiatan dalam ekstrakurikuler atau kokurikuler yang

mendukung pembiasaan perilaku berbudaya lingkungan hidup peserta

didik?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 jenis kegiatan (lampirkan)

b. > 3 jenis kegiatan (lampirkan)

2. (i) Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh sekolah dan

melibatkan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 kegiatan (lampirkan)

b. >3 kegiatan (lampirkan)

3. (i) Apakah ada kegiatan lingkungan yang diprakarsai oleh pihak luar

yang diikuti sekolah?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-5 kegiatan (lampirkan)

b. >5 kegiatan (lampirkan)

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

4. (i) Apakah ada kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan

pihak luar (institusi terkait, pihak swasta atau LSM) dalam

pengembangan pendidikan LH?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 kegiatan (lampirkan)

b. >3 kegiatan (lampirkan)

D. Pengembangan dan atau Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah yang

ramah lingkungan

1. (i) Apakah ada pemanfaatan sarana pendukung sekolah sebagai media

pembelajaran LH?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 pemanfaatan (lampirkan)

b. >3 pemanfaatan (lampirkan)

2. (i) Apakah ada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah

lingkungan?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 pengelolaan (lampirkan)

b. >3 pengelolaan (lampirkan)

3. (i) Apakah ada upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang

kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 upaya (lampirkan)

b. >3 upaya (lampirkan)

4. (i) Apakah ada upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat

tulis kantor, plastik dan bahan lainnya?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 upaya (lampirkan)

b. >3 upaya (lampirkan)

5. (i) Apakah ada upaya pengelolaan kantin dan atau makanan yang sehat

di sekolah?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 upaya (lampirkan)

b. >3 upaya (lampirkan)

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

6. (i) Apakah ada upaya pengelolaan sampah untuk menunjang kebersihan

dan kesehatan lingkungan sekolah?

a. belum ada

b. ada

(ii) Jika ada

a. 1-3 upaya (lampirkan)

b. >3 upaya (lampirkan)

PANDUAN PENGISIAN KUESIONER

I. PENGISIAN BAGIAN A (Pengembangan kebijakan sekolah peduli dan

berbudaya lingkungan) Agar melampirkan dokumen KTSP dokumen I dan

lembar pengesahan

1. Kebijakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan hidup tercermin dalam

visi misi sekolah yang tercantum pada dokumen kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) atau rencana induk pengembangan sekolah (RIPS) atau

rencana strategis (Renstra). Visi dan misi sekolah secara jelas

mencerminkan peduli dan berbudaya lingkungan hidup, misal dengan

mencantumkan kata-kata antara lain: pelestarian lingkungan hidup,

peningkatan kualitas lingkungan hidup, mencegah pencemaran atau

kerusakan lingkungan hidup, dll. Apabila belum tercantum dalam dokumen

KTSP/RIPS/Renstra dapat dituangkan dalam bentuk surat keputusan.

Semua dokumen di atas harus ditandatangani oleh kepala sekolah dan

komite sekolah dan dibubuhi stempel sekolah. Lampirkan dokumennya

2. Kebijakan sekolah dalam pengembangan kurikulum pembelajaran pendidikan

lingkungan hidup berupa surat keputusan terkait dengan pengembangan

KTSP secara integratif dan atau monolitik. Lampirkan dokumennya

3. Kebijakan sekolah terkait dengan pelaksanaan kegiatan rutin tahunan

bertema LH berupa surat keputusan atau surat edaran. Kegiatan rutin

tahunan yang akan dilakukan oleh sekolah berkaitan dengan peringatan

hari-hari LH, atau peringatan hari-hari besar lainnya dengan mengangkat

tema LH, seperti peringatan hari kemerdekaan RI, peringatan hari pahlawan,

dsb. Lampirkan lengkap dengan agenda kegiatannya.

HARI – HARI PERINGATAN NASIONAL/INTERNASIONAL YANG

BERTEMA LH

No Tanggal Nama Hari

1 10 Januari Hari Pencanangan Gerakan Sejuta Pohon

2 2 Februari Hari Lahan Basah

3 21 Februari Hari Peduli Sampah

4 20 Maret Hari Kehutanan Sedunia

5 22 Maret Hari Air

6 22 April Hari Bumi

7 22 Mei Hari Keanekaragaman Hayati

8 31 Mei Hari Tanpa Tembakau Sedunia

9 5 Juni Hari Lingkungan Hidup Sedunia

10 16 September Hari Ozon Internasional

11 5 Oktober Hari Habitat Sedunia

12 5 November Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

4. Kebijakan tentang peningkatan kapasitas SDM warga sekolah di luar

peserta didik di bidang lingkungan hidup dapat dilakukan melalui seminar,

lokakarya/workshop, studi banding, training, magang, pendidikan

berjenjang (formal dan non formal). Data yang disampaikan adalah data 3

tahun terakhir. (Lampirkan data pendukung: sertifikat, surat-surat, dll,

masing-masing 1 data pendukung untuk tiap jenis kegiatan, sedangkan

sisanya akan diverifikasi di tempat). Mohon untuk mengisi tabel di bawah

ini.

5. Kebijakan sekolah untuk melakukan sosialisasi penerapan pendidikan LH

kepada warga sekolah (pengawas, guru, komite sekolah, yayasan sekolah,

orang tua siswa, siswa, petugas sekolah) selama 3 tahun terakhir berupa

surat keputusan atau surat edaran. Sosialisasi dapat dilakukan dalam bentuk

pengarahan reguler pada saat upacara bendera, rapat (pengawas, guru,

komite sekolah, yayasan sekolah, orang tua siswa, siswa, petugas sekolah)

dengan melampirkan agenda atau materi yang akan disampaikan.

(lampirkan dokumennya).

6. Kebijakan sekolah dalam upaya efisiensi penggunaan air, listrik, alat tulis

kantor, plastik dan bahan lainnya berupa surat keputusan dengan

melampirkan petunjuk pelaksanaan dan penanggung jawab serta

ditandatangani oleh yang berwenang. (Lampirkan dokumennya).

7. Kebijakan sekolah terkait terciptanya lingkungan sekolah yang bersih dan

sehat berupa surat keputusan atau surat edaran, antara lain kegiatan 7 K

(keindahan, kebersihan, kerindangan, kerapihan, ketertiban, keamanan, dan

kenyamanan), tempat sampah pilah, piket kebersihan, pemeliharaan

lingkungan hidup, pengaturan kawasan bebas rokok, dengan mencantumkan

antara lain: petunjuk pelaksanaan dan penanggung jawab. (Lampirkan

dokumen).

8. Kebijakan sekolah untuk mengalokasikan anggaran bagi kegiatan yang

terkait dengan pendidikan LH khusus yang berkaitan dengan kegiatan

pengembangan pendidikan lingkungan hidup, misalnya training bertema

lingkungan hidup, kegiatan lingkungan hidup, penyediaan prasarana

kebersihan, penghijauan, kompos, dll. (Lampirkan dokumen RAPBS atau

non RAPBS).

II. PENGISIAN BAGIAN B (Pengembangan kurikulum berbasis lingkungan

hidup).

Agar melampirkan dokumen KTSP dokumen II yang terkait dengan

pembelajaran PLH

1. Pengembangan kurikulum pembelajaran pendidikan LH dapat dilaksanakan

secara

a) Integrasi, adalah menyisipkan materi lingkungan hidup kedalam struktur

kurikulum sesuai dengan jenjang pendidikan, seperti mata pelajaran

wajib, muatan lokal (selain PLH) dan pengembangan diri yang relevan

b) Monolitik, adalah mengajarkan materi pendidikan lingkungan hidup

yang dialokasikan pada jam pelajaran khusus dan berdiri sendiri sebagai

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

mata pelajaran, misalnya sebagai mata pelajaran PLH dalam muatan

lokal. (Lampirkan silabus dan RPP mata pelajaran terkait).

2. Pengembangan materi pendidikan LH berdasarkan isu lokal yang dimaksud

adalah isu lingkungan hidup yang ada di wilayah sekitar baik yang

merupakan potensi maupun yang memberi dampak negatif/positif terhadap

masyarakat, misalnya: pelestarian flora/fauna, kekayaan sumber daya

hayati, kearifan budaya lokal, pengendalian sampah, kekeringan,

pencemaran air/udara/tanah, krisis sumber daya air, penggundulan hutan,

kabut asap, bencana alam, dll.

(Lampirkan silabus/RPP/modul/hand out terkait dengan isu yang

dimaksud).

3. Isu LH global yang dimaksud adalah isu lingkungan hidup yang sudah diatur

dalam konvensi internasional, seperti energi, ozon, perubahan iklim,

keanekaragaman hayati, bahan berbahaya dan beracun, tumpahan minyak,

kelautan, dll. (lampirkan silabus/RPP/modul/hand out dan dokumen lain

yang mendukung)

4. Metode pembelajaran PLH yang dimaksud adalah cara belajar aktif yang

berfokus pada peserta didik, seperti ceramah, demonstrasi, diskusi, simulasi,

laboratorium, pengalaman lapangan, brainstorming, debat, simposium, dll.

(lampirkan silabus/RPP/modul/hand out/photo).

5. Sumber belajar lain tentang PLH yang dimaksud adalah diluar buku

pelajaran wajib dan guru, misalnya dari sumber media elektronik, media

cetak, lingkungan alam sekitar, nara sumber di luar sekolah, dll. (lampirkan

silabus/RPP/modul/hand out dan dokumen lain yang mendukung).

6. Kegiatan kurikuler yang dimaksud adalah kegiatan yang terkait dengan

pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan hidup yang menghasilkan

karya/aksi nyata bertema LH dan menjadi penilaian mata pelajaran terkait.

Karya/aksi nyata tersebut misalnya hasil karya peserta didik, seperti produk

tertentu. Makalah, puisi, artikel, laporan penelitian. (lampirkan dokumentasi

hasil karya/aksi yang dimaksud).

III PENGISIAN BAGIAN C (pengembangan kegiatan lingkungan berbasis

partisipatif)

1. Pengembangan kegiatan dalam ekstrakurikuler (kegiatan tidak diwajibkan

atau kegiatan yang diminati peserta didik, seperti kegiatan: pramuka, karya

ilmiah remaja, dokter kecil, palang merah remaja, pecinta alam, majalah

dinding, dll); atau ko-kurikuler (kegiatan pembelajaran diluar mata

pelajaran, seperti masa orientasi sekolah, pesantern kilat, karya wisata, piket

kebersihan, jum’at bersih, lomba kebersihan/perawatan taman/toga,

simulasi bencana, dll) yang dapat mendukung pembiasaan perilaku

berbudaya lingkungan hidup yang dimaksud. (lampirkan laporan kegiatan

yang terkait dengan perilaku berbudaya lingkungan hidup, dilengkapi data

pendukung lainnya, seperti foto).

2. Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai sekolah dapat berupa kegiatan-

kegiatan yang melibatkan masyarakat sekitar sekolah (minimal dalam

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

wilayah kecamatan) seperti jum’at bersih, penanaman pohon/penghijauan,

pengelolaan sampah, kampanye lingkungan hidup, seminar lingkungan

hidup, lomba-lomba lingkungan, dll. (lampirkan dokumen pendukungnya).

3. Kegiatan lingkungan hidup yang diprakarsai pihak luar (instansi

pemerintah, pihak swasta, dan LSM) seperti: penelitian lingkungan hidup,

lomba sekolah sehat (UKS), lomba kebersihan sekolah, lomba menggambar

bertema LH, lomba cipta lagu LH, lomba debat/pidato/orasi bertema LH,

dan aksi-aksi LH lainnya. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh

kelompok/individu. (lampirkan dokumen pendukung, antara lain: surat

undangan, surat tugas, laporan, foto, sertifikat, dll).

4. Kegiatan kemitraan yang dilakukan sekolah dengan pihak luar (institusi

terkait, pihak swasta, atau LSM) dalam pengembangan pendidikan LH

adalah kegiatan kerja sama antara sekolah dengan berbagai pihak luar

sekolah (sekolah lain, instansi pemerintah, LSM, swasta, industri, ormas,

dll) dalam suatu bentuk kegiatan pembinaan/pengembangan pendidikan LH.

Kemitraan tersebut harus tertuang dalam dokumen kerja sama. Kegiatan ini

misalnya:

a. Adopsi terhadap sekolah oleh pihak swasta/industri dalam rangka

pembinaan sekolah berbasis lingkungan hidup

b. Penyusunan materi ajar lingkungan hidup

c. Pembuatan alat peraga untuk penjelasan pembelajaran materi LH

d. Penanaman pohon

(lampirkan dokumen pendukung, antara lain surat undangan, notulen, foto,

sertifikat, MoU, dll).

IV PENGISIAN BAGIAN D (Pengembangan/pengelolaan sarana pendukung

sekolah yang ramah lingkungan)

1. Pemanfaatan sarana pendukung sekolah yang ramah lingkungan sebagai

media pembelajaran LH adalah penggunaan/pemanfaatan sarana pendukung

sekolah yang telah ada untuk mendukung kegiatan pembelajaran pendidikan

lingkungan hidup, misalnya: tempat sampah untuk pembelajaran pemilahan

sampah, pemanfaatan taman/kebun, toga, tabulapot, flora/fauna langka,

pembibitan, rumah kaca sebagai laboratorium alam untuk pembelajaran

tentang keanekaragaman hayati, dll. (lampirkan silabus/RPP/laporan

kegiatan, foto/dokumentasi pendukung lainnya).

2. Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan hidup,

misalnya:

a) Ruang kelas memiliki pengaturan cahaya, ventilasi udara secara alami

b) Pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh/penghijauan

c) Pemanfaatan sumur resapan/biopori (Lampirkan dokumen pendukung)

3. Upaya pengelolaan fasilitas sanitasi untuk menunjang kebersihan dan

kesehatan lingkungan sekolah meliputi MCK, drainase, penampungan air

(bersih dan kotor), mulai dari pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan,

misalnya:

a) Pengelolaan sanitasi sekolah melibatkan guru dan peserta didik, selain

tenaga khusus

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

b) Membuat mekanisme dan jadwal untuk kegiatan pengelolaan sanitasi

c) Pengadaan air bersih yang mencukupi untuk semua warga sekolah

d) Pengelolaan air limbah dari berbagai sumber

e) Upaya pemeliharaan dan pembersihan drainase di dalam dan di

lingkungan sekolah (sampah, gulma dan sedimen). (lampirkan

dokumen pendukung)

4. Upaya efisiensi penggunaan penghematan air, listrik, alat tulis kantor,

plastik dan bahan lainnya, misalnya penggunaan air, listrik, kertas dengan

efisien. (lampirkan foto display juklak, tata tertib, himbauan di lokasi yang

tepat dan data pendukung lainnya).

5. Upaya pengelolaan kantin/makanan yang sehat dengan kemasan yang

ramah lingkungan dapat dilakukan, misalnya:

a. penempatan lokasi kantin yang memenuhi syarat kebersihan (tidak

dekat WC, TPS)

b. pemeriksaan berkala kualitas makanan kantin (pemeriksaan

penggunaan bahan baku, pewarna, dan bahan pengawet)

c. penggunaan kemasan yang ramah lingkungan hidup

d. pemberian pemahaman/penyuluhan kepada pedagang/pegawai kantin

e. penyediaan tempat sampah terpisah

f. penyediaan tempat pencucian dan saluran pembuangan

g. pengawasan makanan kantin melibatkan guru dan peserta didik

h. himbauan makanan sehat (lampirkan dokumen pendukungnya)

6. Upaya pengelolaan sampah, misal :

a. penyediaan tempat sampah terpisah (organik/anorganik) di kelas,

kantin, kantor, bengkel dan laboratorium

b. kegiatan 3R dan pengomposan

c. penyediaan jumlah tenaga kebersihan yang cukup

d. adanya mekanisme keterlibatan peserta didik dan guru dalam

kebersihan sekolah dan sekitarnya

e. adanya TPS di lingkungan sekolah dan jadwal pengangkutan sampah

ke TPS di wilayah masing-masing (lampirkan dokumen pendukung)

CATATAN :

1. Perlu diperhatikan kurun waktu pelaksanaan kebijakan, program, kegiatan.

2. Untuk kelengkapan kuesioner, wajib menyampaikan semua lampiran terkait

dengan pertanyaan dimaksud

3. Semua lampiran disusun berdasarkan urutan pertanyaan kuesioner dan

mencantumkan nomor pertanyaan disudut kanan atas, contoh : Lampiran

A.3.(ii).a

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SMKN 1 TELUK BATANG

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SMUN 3 SIMPANG HILIR

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SMUN 2 SIMPANG HILIR

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SMKN 1 SUKADANA

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SDN 35 SIMPANG HILIR

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SDN 02 TELUK BATANG

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SDN 10 SIMPANG HILIR

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI SDN 04 TELUK BATANG

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

EVALUASI PENILAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

TANGGAL, 20 - 27 NOVEMBER 2017

NO

KOMPONEN PENILAIAN

SDN 04 TELUK BATANG

SDN 10 SIMPANG HILIR

SDN 2 TELUK BATANG

SMUN 3 SIMPANG

HILIR KET

1 1.A.1.1 2 2 2 2 2 1.A.1.2 2 0 1 2 3 1.A.2 3 3 3 3 4 1.A.3 1 2 2 3 5 1.B.1.1 5 5 5 5 6 1.B.1.2 5 3 3 5 JUMLAH 18,0 15,0 16,0 20,0 7 II.A.1 2 2 2 2 8 II.A.2 2 2 2 2 9 II.A.3 1 1 1 1 10 II.A.4 1 1 1 1 11 II.A.5 1 0,5 1 1 12 II.A.6 0,5 0,5 0,5 1 13 II.A.7 2 0,5 2 2 14 II.B.1 3 1 3 3 15 II.B.2 3 2 4 4 16 II.B.3 0,5 0,5 0,75 1 JUMLAH 16,0 11,0 17,3 18,0 17 III.A.1 2 1 1 2 18 III.A.2 1 0,5 2 2 19 III.A.3 2 0,5 1 2 20 III.A.4 2 0,5 1 1 21 III.A.5.1 0,5 0,5 1 0,75 22 III.A.5.2 0,5 0,5 0,5 1 23 III.B.1 1 1 2 2 24 III.B.2 2 0,5 2 1 25 III.B.3 2 0 2 2 26 III.B.4 0,5 0 1 0,5 27 III.B.5 2 0 2 1 JUMLAH 15,5 5,0 15,5 15,3 28 IV.A.1 3 1 5 5 29 IV.A.2 3 0 3 3 30 IV.B.1 2 0,5 2 2 31 IV.B.2 3 3 3 3

32 IV.B.3 2 1 2 2

33 IV.B.4 2 2 2 2

JUMLAH 15,0 7,5 17,0 17,0

TOTAL 64,5 38,5 65,8 70,3

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI PENILAIAN

SDN 04 TELUK BATANG

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI PENILAIAN

SMUN 3 SIMPANG HILIR

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI PENILAIAN

SDN 10 SIMPANG HILIR

Profil Sekolah Adiwiyata Kabupaten Kayong Utara Tahun 2017

DOKUMENTASI PENILAIAN

SDN 02 TELUK BATANG