Sejarah Perkembangan Islam- Ina Dwi Rahmanika - Xii Ipa5

11
SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM A. Kedatangan dan Penyebaran Islam di Indonesia Pada abad ke-1 hingga ke-7 M, pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa sering disinggahi pedagang asing, seperti Pelabuhan Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang di Sumatra serta Pelabuhan Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa. Cikal bakal keberadaan Islam di Nusantara telah dirintis pada periode abad ke-1 hingga ke-5 H atau abad ke-7 hingga ke-8 M. Pada periode ini, para pedagang dan mubalig membentuk komunitas Islam. Para mubalig memperkenalkan dan mengajarkan Islam kepada penduduk setempat tentang Islam. Ajaran-ajaran Islam tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling menghormati dan tolong menolong. 2. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia sama, kecuali takwanya. 3. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki. 4. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih. Ajaran Islam ini sangat menarik perhatian penduduk Indonesia. Dengan demikian, dakwah dan pengaruh Islam makin meluas, baik di kalangan masyarakat biasa, maupun bangsawan atau penguasa. Proses Islamisasi diperkirakan sudah berlangsung sejak persentuhan itu terjadi. Di Aceh, kerajaan Islam Samudra Pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M sehingga perkembangan masyarakat muslim di Malaka semakin pesat. Ibnu Batutah menceritakan, Sultan Kerajaan Samudra Pasai, Sultan Al Malik Az Zahir dikelilingi oleh ulama dan mubalig Islam. Sementara itu di Jawa proses penyebaran Islam sudah berlangsung sejak abad ke-11 M dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang bertahun 475 H/1082 M. Pengaruh Islam yang masuk ke Indonesia bagian timur, terutama

description

123

Transcript of Sejarah Perkembangan Islam- Ina Dwi Rahmanika - Xii Ipa5

SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM

A. Kedatangan dan Penyebaran Islam di IndonesiaPada abad ke-1 hingga ke-7 M, pelabuhan-pelabuhan penting di Sumatra dan Jawa sering disinggahi pedagang asing, seperti Pelabuhan Lamuri (Aceh), Barus dan Palembang di Sumatra serta Pelabuhan Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.

Cikal bakal keberadaan Islam di Nusantara telah dirintis pada periode abad ke-1 hingga ke-5 H atau abad ke-7 hingga ke-8 M. Pada periode ini, para pedagang dan mubalig membentuk komunitas Islam. Para mubalig memperkenalkan dan mengajarkan Islam kepada penduduk setempat tentang Islam. Ajaran-ajaran Islam tersebut antara lain sebagai berikut :1. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling menghormati dan tolong menolong.2. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia sama, kecuali takwanya.3. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki.4. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih.

Ajaran Islam ini sangat menarik perhatian penduduk Indonesia. Dengan demikian, dakwah dan pengaruh Islam makin meluas, baik di kalangan masyarakat biasa, maupun bangsawan atau penguasa.

Proses Islamisasi diperkirakan sudah berlangsung sejak persentuhan itu terjadi. Di Aceh, kerajaan Islam Samudra Pasai berdiri pada pertengahan abad ke-13 M sehingga perkembangan masyarakat muslim di Malaka semakin pesat. Ibnu Batutah menceritakan, Sultan Kerajaan Samudra Pasai, Sultan Al Malik Az Zahir dikelilingi oleh ulama dan mubalig Islam.

Sementara itu di Jawa proses penyebaran Islam sudah berlangsung sejak abad ke-11 M dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran Gresik yang bertahun 475 H/1082 M.Pengaruh Islam yang masuk ke Indonesia bagian timur, terutama Maluku, tidak dapat dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang sepanjang pusat lalu lintas pelayaran internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku.

MenurutTome Pires, masyarakat yang masuk Islam di Maluku dimulai kira-kira tahun 1460-1465 M. Mereka datang dan menyebarkan pembelajaran Islam melalui perdagangan, dakwah, dan perkawinan.

Sulawesi, terutama bagian selatan, sejak abad 15 M sudah didatangi oleh pedagang-pedagang muslim yang kemungkinan berasal dari Malaka, Jawa, dan Sumatra. Pada abad ke-16 di daerah Goa sebuah kerajaan terkenal di daerah itu telah terdapat masyarakat muslim.

B. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan1. Ilmu-ilmu KeagamaanPerjuangan itu dilakukan, diberbagai aspek antara lain pendidikan, kesehatan, dakwah, sosial, politik hingga teknologi. Setidaknya ada dua cara yang dilakukan oleh para ulama dalam menumbuhkembangkan ajarannya yaitu sebagai berikut :a. Membentuk kader-kader ulama yang akan bertugas sebagai mubalig ke daerah-daerah yang lebih luas.b. Melalui karya-karya tulisan yang tersebar dan dibaca di seluruh Nusantara. Karya-karya itu mencerminkan perkembangan pemikiran dan ilmu-ilmu agama di Indonesia pada masa itu.

Ilmuwan-ilmuwan muslim di Indonesia tersebut, antara lain :a. Hamzah Fansuri (sufi) dari Sumatera Utara. Karyanya yang berjudul Asrar Al Arifin fi Bayan ila Suluk wa At Tauhid.b. Syamsuddin As Sumatrani dengan karyanya berjudul Miratul Mumin (Cermin Orang Beriman).c. Nurrudin Ar Raniri, yaitu seorang yang berasal dari India keturunan Arab Quraisy Hadramaut. Karya-karyanya meliputi ilmu fikih, hadis, akidah, sejarah, dan tasawuf yang diantaranya adalah As Sirat Al Mustaqim (hukum), Bustan As Salatin (sejarah), dan Tibyan fi Marifat Al Adyan (tasawuf).d. Abdul Muhyi yang berasal dari Jawa. Karyanya adalah kitab Martabat Kang Pitu (Martabat yang Tujuh).e. Sunan Bonang dengan karyanya Suluk Wijilf. Ronggowarsito dengan karyanya Wirid Hidayat Jatig. Syekh Yusuf Makasar dari Sulawesi (1629-1699 M). Karya-karyanya yang belum diterbitkan sekitar 20 buah yang masih berbentuk naskah.h. Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari (1812 M) seorang ulama produktif yang menulis kitab sabitul Muhtadil (fikih).i. Syekh Nawawi Al Bantani yang menulis 26 buah buku diantaranya yang terkenal Tafsir Al Murisj. Syekh Ahmad Khatib dari Minangkabau (1860-1916 M)

2. Arsitektur BangunanIndonesia yang terdiri dari ribuan pulau memiliki penduduk yang juga terdiri dari beragam suku, bangsa, adat, kebiasaan dan kebudayaan masing-masing. Oleh karena itu perbedaan latar belakang tersebut, arsitektur bangunan-bangunan Islam di Indonesia tidak sama antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Beberapa hasil seni bangunan pada masa pertumbuhan dan perkembangan Islam di Indonesia antara lain. Masjid-masjid kuno di Demak, Sandang Duwur Agung di Kasepuhan Cirebon, Masjid Agung Banten dan Masjid Baiturahman di Aceh.

Beberapa masjid masih memiliki seni masih memiliki seni bangunan yang menyerupai bangunan merupai pada zaman Hindu. Ukiran-ukiran pada mimbar, hiasan lengkung pola kalamakara, mihrab dan bentuk mastaka atau memolo menunjukkan hubungan yang erat dengan kebudayaan agama Hindu, seperti Masjid Sendang Duwur.

C. Peranan Umat Islam pada Masa Penjajahan, Masa Kemerdekaan dan Masa Perkembangan1. Masa penjajahanJauh sebelum Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Nusantara telah memeluk agama Islam yang ajarannya penuh kedamaian, saling menghormati, dan tidak bersikap buruk sangka terhadap bangsa asing. Semula bangsa asing seperti Portugis dan Belanda datang ke Indonesia hanya untuk berdagang, tetapi dalam perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai koloni di bawah kekuasaan dan jajahannya. Portugis berhasil meluaskan wilayah dagangnya dengan menguasai Bandar Malaka di tahun 1511 sehingga akhirnya mereka dapat masuk ke Maluku, Ternate dan Tidore.

Portugis juga mematikan aktivitas perdagangan kaum muslim Indonesia di daerah lainnya seperti Demak. Pada tahun 1527 M, Demak di bawah pimpinan Fatahillah berhasil menguasai Banten. Banten dan Aceh kemudian menjadi pelabuhan yang ramai menggantikan Bandar Malaka.

Dilandasi semangat tauhid dan hasil pendidikan yang diperoleh dari pesantren menyebabkan semakin bertambahnya kader pemimpin dan ulama yang menjadi pengayom masyarakat. Kaum bangsawan dan kaum adat yang semula tidak memahami niat para ulama untuk mempertahankan Indonesia dari cengkeraman penjajah secara perlahan bersatu padu untuk mempertahankan Nusantara dari ekspansi Belanda.

Contoh perlawanan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut antara lain:1. Tuanku Imam Bonjol melalui Perang Paderi (1821-1837) di Sumatera Barat.2. Pangeran Diponegoro (1815-1838) melalui Perang Diponegoro di Jawa Tengah.3. Perang Aceh (1873-1904) di bawah pimpinan Panglima Pilom, Teuku Cik Ditiro, Teuku Umar, dan Cut Nyak Din.

2. Masa KemerdekaanUmat Islam kemudian mengganti perjuangannya melawan penjajahan dengan strategi atau jalan mendirikan organisasi-organisasi Islam yang diantaranya sebagai berikut :a. Syarikat Dagang IslamSyarikat Dagang Islam yang kemudian berubah menjadi Syarikat Islam berdiri pada tahun 1905 dipimpin oleh H. samanhudi, A.M. Sangaji, H.O.S. Cokroaminoto dan H. Agus Salim. perkumpulan ini berdiri dengan maksud untuk meningkatkan taraf hidup bangsa ndonesia, terutama dalam dunia perniagaan.

b. Jamiatul KhairBerdiri pada tahun 1905 M di Jakarta adalah pergerakan Islam yang pertama di pulau Jawa. Anggotanya kebanyakan keturunan (peranakan) Arab.

c. Al IrsyadAl Irsyad adalah organisasi Islam yang didirikan tahun 1914 M oleh para pedagang dan ulama keturunan Arab, seperti Syekh Ahmad Sorkali.

d. Perserikatan UlamaGerakan modernis Islam yang berdiri pada tahun 1911 M oleh Abdul Halim dan berpusat di Majalengka Jawa Barat. Organisasi ini diakui keberadaannya oleh Belanda tahun 1917 dan bergerak dibidang ekonomi dan sosial, seperti mendirikan panti asuhan yatim piatu pada tahun 1930 M.

e. MuhammadiyahMuhammadiyah didirikan di Yogyakarta 18 November 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan bertepatan tanggal 8 Zulhijah 1330. Muhammadiyah bukan merupakan partai politik, tetapi gerakan Islam yang bergerak dalam bidang sosial dan pendidikan.

f. Nahdatul UlamaDidirikan pada bulan Januari 1926 oleh KH. Hasyim Asyari yang bertujuan membangkitkan semangat para ulama Indonesia dengan cara meningkatkan dakwah dan pendidikan karena saat itu Belanda melarang umat Islam mendirikan sekolah-sekolah yang bernafaskan Islam seperti Pesantren.

3. Masa PerkembanganDi masa perkembangan atau setelah memperoleh kemerdekaan, umat Islam juga memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya memajukan bangsa dan negara. Peran-peran tersebut antara lain dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut.

a. Membentuk Departemen AgamaTujuan dan fungsi Departemen Agama dirumuskan sebagai berikut:1) Mengurus serta menuntut pendidikan agama di sekolah-sekolah serta membimbing perguruan-perguruan agama.2) Mengikuti dan memperhatikan hal-hal yang bersangkutan dengan agama dan keagamaan.3) Memberi penerangan dan penyuluhan agama.

b. Di Bidang PendidikanSalah satu bentuk pendidikan Islam tertua di Indonesia adalah pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah. Lembaga ini dipimpin oleh seorang kyai dan saat ini sudah banyak muncul pesantren yang bersifat modern. Artinya, pendidikan Islam tersebut memiliki kurrikulum dan jenjang-jenjang pendidikan mulai dari tingkat dasar (ibtidaiyah), menengah (tsanawiyah), dan tingkat atas (aliyah), bahkan sampai ke tingkat perguruan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang sekarang telah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

c. Majelis Ulama IndonesiaSelain Departemen Agama, pemerintah Indonesia juga mendirikan Majelis Ulama Indonesia (MUI), yaitu suatu wadah kerja sama antara pemerintah dan ulama dalam urusan keorganisasian, khususnya agama Islam. Majelis Ulama Indonesia bergerak dalam bidang dakwah dan pendidikan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat berdiri pada bulan Oktober 1962 yang memiliki tujuan awal antara lain sebagai berikut :1) Pembinaan mental dan agama bagi masyarakat.2) Ikut ambil bagian dalam penyelenggaraan revolusi dan pembangunan semesta berencana dalam rangka demokrasi terpimpin.

D. Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di IndonesiaSetelah memahami bahwa perkembangan Islam di Indonesia memiliki warna atau ciri yang khas dan memiliki karakter tersendiri dalam penyebarannya, kita dapat mengambil hikmah, diantaranya sebagai berikut:1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja keras.3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskupin Islam tetap memiliki batasan dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.

E. Manfaat dari Sejarah Perkembangan Islam di IndonesiaBanyak manfaat yang dapat kita ambil untuk dilestarikan diantaranya sebagai berikut:1. Kehadiran para pedagang Islam yang telah berdakwah dan memberikan pengajaran Islam di bumi Nusantara turut memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman atas suatu kepercayaan yang sudah ada di nusantara ini.2. Hasil karya para ulama yang berupa buku sangat berharga untuk dijadikan sumber pengetahuan.3. Kita dapat meneladani Wali Songo telah berhasil dalam hal-hal seperti berikut.a. Menjadikan masyarakat gemar membaca dan mempelajari Al Quran.b. Mampu membangun masjid sebagai tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga ke seluruh pelosok Nusantara4. Mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun peninggalan sejarah lainnya.5. Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktikkan tingkah laku yang penuh keteladanan agar terus dilestarikan dan dijadikan panutan oleh generasi berikutnya.6. Para ulama dan umara bersatu padu mengusir penjajah meskipun dengan persenjataan yang tidak sebanding.

F. Perilaku Penghayatan Sejarah Perkembangan Islam di IndonesiaAda beberapa perilaku yang merupakan cerminan dari penghayatan terhadap manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam, yaitu antara lain sebagai berikut:1. Berusaha menjaga persatuan dan kerukunan antaraumat beragama, saling menghormati, dan tolong menolong.2. Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan tetap meyakini bahwa setiap kejadian pasti ada hikmahnya.3. Sumber ilmu pengetahuan yang berupa karya tulis dari para ulama hendaknya terus digali atau dipelajari dan dipahami maksudnya.

Essay hal 93Soal:1. Sebutkan 5 sebab Islam cepat tersiar di Indonesia!1. Jelaskan tentang masuknya Islam di Sumatera dan perkembangannya!1. Siapakah Sunan Ampel? Kemukakan pula jasa-jasanya!1. Sebutkan raja-raja di Kepulauan Maluku yang masuk Islam!1. Kapan untuk pertama kalinya Islam masuk ke Indonesia dan didaerah mana, dan siapa pula pembawanya?1. Sebutkan 4 cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang yang ditanamkan Islam terhadap umat Islam Indonesia!1. Apa tujuan Bangsa Portugis datag ke Indonesia? Kemukakan pula usaha-usaha yang dilakukan untuk meraih tujuan tersebut?1. Bagaimana sikap Kesultanan Ternate terhadap penjajah Portugis? Jelaskan!1. Jelaskan peranan organisasiSerikat Islam, Muhammadiyah, dan Nadhatul Ulamapada masa perang kemerdekaan!1. Jelaskan peranan organisasi-organisasi Islam dan lembaga-lembaga pendidikan Islam pada reformasi!

Jawaban:1. - Adanya dorongan kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah, khususnya para ulamanya untuk berdakwah mensyiarkan Islam sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.1. Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah secara terus menerus kepada keluarga, para tetangga, dan masyarakat sekitarnya.1. Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah, seseorang telah dianggap masuk Islam hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.1. Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem sistem kasta dan diskriminasi mudah menarik simpati rakyat, terutma dai lapisan bawah.1. Banyak raja-raja Islam yang ada diberbagai wilayah Islam ikut berperan aktif melaksanakan kegiatan dakwah islamiah, khususnya terhadap rakyat mereka.1. Para pedagang dari India yakni bangsa Arab, Persia dan Gujarat menetap dan menikah dengan wanita-wanita muslim di Sumatera Utara. Mereka mensyiarkan Islam dengan cara yang bijaksana. Tidak hanya berdakwah terhadap para penduduk biasa, tetapi juga kepada raja-raka kecil di Sumatera Utara. Hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertma, yaitu Samudera Pasai. Samudera Pasai semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. Seiring dengan kemajuan kerajaan Samudera Pasaiyang sangat pesat, pengembangan agama Islam pun mendapat perhatian dan dukungan penuh. Para ulama dan mubalignya menyebar ke seluruh Nusantara. Itulah sebabbya di kemudia hari Samudera Pasai terkenal dengan sebutan Serambi Mekah.1. Sunan Ampel nama aslinya adalah Raden Rahmat. Lahir pada tahun 1401 M dan wafat pada tahun 1481 M serta dimakamkan di desa Ampel.Jasa-Jasa Sunan Ampel:1. Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya.1. Berperan aktif dalam membangun mesjid agung Demak, yang dibangun pada tahun 1479 M.1. Memelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden Fatah sebagai sultan pertamanya.1. - Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum 91465 1486). Setelah beliau wafat, digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin.1. Raja Tidore, yang kemudian bgelar Sultan Jamaludin.1. Raja Jailolo, yang bergnti nama dengan Sultan Hasanuddin.1. Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 dan bergelar Sultan Zaenal Abidin.1. Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijriah (antara abad ke-1 dan 6 M). Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai, dibawa oleh saudagar-saudagar bangsa Arab, Persia, dan Gujarat. Daerah yang mula-mula meerima Islam adalah pantai Sumatera bagian utara, kemudian menyebar ke seluruh pelosok Nusantara.1. Jujur, Adil, Bijaksana.1. Untuk merebut kekuasaan dan memaksakan kemauannya dalam berdagang. Usaha-usaha yang dilakukan:1. Pada tahun 1511 mereka merebut Malaka1. Dari Malaka, Portugs melebarkan pengaruh dan kekuasaannya ke pulau Nusantara, antar lain Kepulauan Maluku lalu mendirikan benteng pertahanan disana.1. Ke pulau Jawa dengan mendirikan benteng pertahanan di Sunda Kelapa. 1. Sultan Haerun bersama rakyatnya berbalik melawan Portugis. Kebencian rakyat Ternate semakin meluas, ketika Sultan Haerun dibunuh secara licik. Perang pun meletus, dipimpin Sultan Baabullah, putra Sultan Haerun.1. 1. Serikat Islam:Lebih luas dari memajukan para pedagang Islam, yakni menghapus penderitaan, penghinaan serta ketidakadilan yang menimpa seluruh rakyat Indonesia akibat ulah penjajah Belanda. 2. Muhammadiyah:Mendirikan sekolah-sekolah, baik sekolah maupun sekolah agama, rumah sakit, panti asuhan, rumah-rumah penampungan bagi warga miskin dan perpustakaan-perpustakaan.

3. Nadhatul Ulama (NU):1. Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyatnya.1. Menolak rencana ordonansi (peraturan pemerintah) tentang perkawinan tercatat.1. Menolak diadakannya Milisi (wajib militer).1. Menyokong GAPI dalam menuntut Indonesia yang memiliki parlemen kepada pemerintah kolonial Belanda.1. Peran Organisasi-organisasi islam :1. Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa1. Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara1. Memupuk persatuan dan kesatuan umat1. Mencerdaskan bangsa Indonesia1. Mengadakan pembinaan mental spiritualPeran lembaga-lembaga pendidikan Islam berperan untuk memenuhi kebutuhan umatnya di bidang pendidikan