Sejarah Perkembangan Hotel

27
HOTEL PENGERTIAN HOTEL Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini : a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987) b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut : 1) Jasa penginapan 2) Pelayanan makanan dan minuman 3) Pelayanan barang bawaan 4) Pencucian pakaian 5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya. (Endar Sri,1996:8) c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Transcript of Sejarah Perkembangan Hotel

Page 1: Sejarah Perkembangan Hotel

HOTEL

PENGERTIAN HOTEL

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha

akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman

serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat

umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya

menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Pengertian hotel ini dapat disimpulkan

dari beberapa definisi hotel seperti tersebut di bawah ini :

a. Salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau keseluruhan bagian

untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta jasa lainnya

bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil (Keputusan Menteri Parpostel

no Km 94/HK103/MPPT 1987)

b. Bangunan yang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan

untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut :

1) Jasa penginapan

2) Pelayanan makanan dan minuman

3) Pelayanan barang bawaan

4) Pencucian pakaian

5) Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

(Endar Sri,1996:8)

c. Sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan pelayanan jasa

kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan syarat pembayaran

(Lawson, 1976:27)

SEJARAH PERKEMBANGAN HOTEL

Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan

publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat

penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan penyedia pondokan dan makanan

untuk umum". Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.

Tak aneh kalau di Inggris dan Amerika, yang namanya pegawai hotel dulunya mirip pegawai

negeri alias abdi masyarakat. Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya pemakai

jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi sosialnya. Tamu pun dipungut

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 2: Sejarah Perkembangan Hotel

bayaran. Sementara bangunan dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar

membuat tamu betah. Meskipun demikian, bertahun-tahun standar layanan hotel tak banyak

berubah.

Sampai pada tahun 1793, saat City Hotel dibangun di cikal bakal wilayah kota New

York. City Hotel itulah pelopor pembangunan penginapan gaya baru yang lebih fashionable.

Sebab, dasar pembangunannya tak hanya mementingkan letak yang strategis. Tapi juga

pemikiran bahwa hotel juga tempat istirahat yang mumpuni. Jadi, tak ada salahnya didirikan

di pinggir kota.

Setelah itu, muncul hotel-hotel legendaris seperti Tremont House (Boston, 1829) yang

selama puluhan tahun dianggap sebagai salah satu tempat paling top di Amerika Serikat (AS).

Tremont bersaing ketat dengan Astor House, yang dibangun di New York, 1836. Saat itu,

hotel modern identik dengan perkembangan lalu lintas dan tempat beristirahat. Saat

pembangunan jaringan kereta api sedang gencar-gencarnya, hampir di tiap perhentian

(stasiun) ada hotel. Maksudnya jelas, untuk mengakomodasi orang-orang yang baru saja

bepergian dengan kereta api. Karena masa itu naik kereta api sangat melelahkan, hotel-hotel

pun "dipersenjatai" berbagai hiburan pelepas penat. Hotel jenis ini, diembeli-embeli dengan

kata "transit", karena memang ditujukan buat para musafir.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan angkutan

darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan sekitar rel kereta api tak

lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih suka jalan-jalan pakai mobil

ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun tersaingi oleh kehadiran "motel", gabungan

kata "motor hotel" yang sama dengan tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor.

Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya perkembangan kota, berakhir

pula era motel. Terutama karena letaknya yang agak di pinggir kota dan fasilitasnya yang

kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa bermalam di kawasan pinggiran,

motel harus bersaing dengan hotel resort, yang banyak tumbuh di tempat-tempat

peristirahatan.

Selain hotel, resort, anak-anak kandung hotel yang lahir di era 1990-an tak kalah

hebatnya. Sebut saja berbagai extended-stay hotel, khusus buat tamu yang membutuhkan

tempat menginap minimal lima malam. Sedangkan pelaku bisnis yang harus bernegosiasi di

kampung atau negeri orang, bisa mencari hotel apartment. Di Amerika, dua jenis hotel ini

berkembang sangat pesat.

Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan yang cukup

mahal. Umumnya di Indonesia dikenal hotel berbintang, hotel melati yang tarifnya cukup

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 3: Sejarah Perkembangan Hotel

terjangkau namun hanya menyediakan tempat menginap dan sarapan pagi, serta guest house

baik yang dikelola sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) ataupun mess yang

dikelola oleh perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada

kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.

Pasted from <http://id.wikipedia.org/wiki/Hotel>

Secara umum perkembangan hotel dibagi menjadi 3 tahap :

1. Perkembangan Sebelum Abad Pertengahan

Perjalanan untuk kegiatan rekreasi (wisata) pertama kali dilakukan

oleh Bangsa Romawi sekitar abad I sampai abad V, dengan tujuan untuk

menambah pengetahuan, cara hidup, ekonomi, dan politik. Pada saat itu orang –

orang Romasi mulai menemukan dan memiliki beberapa jenis akomodasi atau

diversovia. Di samping itu dibangun pula “tavern” yaitu tempat menjual makanan

dan minuman di pinggir jalan karena pada waktu itu beberapa jenis akomodasi

yang disewakan tidak menyediakan makanan dan minuman. Bagi kaum bangsaan

dan Raja yang ingin melakukan perjalanan ke tempat lain, biasanya menginap di

puri (Castle), sedangkan para rohaniwan biasanya menginap di biara atau kuil.

Tetapi orang – orang biasa yang melakukan perjalanan ke suatu tempat, biasanya

menginap di tempat – tempat penginapan yang tersedia.

2. Perkembangan Dalam Abad Pertengahan

Pada masa ini banyak tempat – tempat suci digunakan oleh orang –

orang yang berziarah dan pengunjung untuk tempat menginap. Demikian juga

rumah – rumah pribadi kaum bangsawan dan orang – orang terkemuka digunakan

sebgai tempat pengiapan bagi para wisatawan. Dari sinilah timbul istilah “inn”

yaitu rumah – rumah pribadi yang disewakan kepada para tamu yang ingin

menginap. Para pedagang dan para pemilik tanah lebih banyak dan lebih senang

tinggal di rumah penginapan ini (inn) karena pelayanan yang diberikan cukup

memuaskan yaitu mencakup makanan di ruangan yang cukup besar, ruangan tidur,

dan kandang kuda bagi wisatawan yang melakukan perjalanan dengan membawa

kuda. Demikianlah pada abad ke XIV semakin banyak tumbuh dan berkembang

rumah penginapan (inn) dan istilah ini dikenal sampai sekarang.

3. Perkembangan Dari Abad Pertengahan Sampai Abad Keduapuluh

Salah satu jenis akomodasi yang berbentuk rumah besar dimana setiap

apartemennya dapat disewakan per hari, perminggu, atau bulan adalah ‘Hotel

Garni” di Paris, Prancis. Demikian selanjutnya usaha – usaha jenis baru makin

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 4: Sejarah Perkembangan Hotel

berkembang dengan mejadikan fasilitas dan pelayanan yang lebih lengkap dan

baik. Ada permulaan abad XIX mulailah tumbuh dan berkembang hotel – hotel

dengan struktur dan organisasi yang lebih mapan dengan struktur organisasi yang

lebih modern. Hotel tidak hanya merupakan pusat komersialisasi penerimaan tamu

bagi para wisatawan, tetapi juga sangat penting peranannya sebagai pusat – pusat

kegiatan sosial baik kota maupun pusat kota. Sekarang hotel – hotel modern

merupakan suatu tempat tidak saja menyediakan sarana penginapan, tempat

pertunjukan, tempat rekreasi, dan fasilitas lainnya disamping penyediaan makanan

dan minuman dengan manajmen yang lebih profesional.

Pasted from <http://madebayu.blogspot.com/2010/02/sejarah-perkembangan-hotel.html>

KARAKTERISTIK HOTEL

Perbedaan antara hotel dengan industri lainnya adalah :

a. Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya

dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja

yang banyak pula.

b. Dipengaruhi oleh keadaan dan perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik,

sosial, budaya, dan keamanan dimana hotel tersebut berada.

c. Menghasilkan dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana jasa

pelayanannya dihasilkan.

d. Beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan jasa

terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.

e. Memperlakukan pelanggan seperti raja selain juga memperlakukan pelanggan sebagai

patner dalam usaha karena jasa pelayanan hotel sangat tergantung pada banyaknya

pelanggan yang menggunakan fasilitas hotel tersebut.

 

JENIS HOTEL

Penentuan jenis hotel tidak terlepas dari kebutuhan pelanggan dan ciri atau sifat khas yang

dimiliki wisatawan (Tarmoezi, 2000:5) Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat dari lokasi

dimana hotel tersebut dibangun, sehingga dikelompokkan menjadi:

a. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukkan bagi masyarakat yang

bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek). City Hotel disebut juga

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 5: Sejarah Perkembangan Hotel

sebagai transit hotel karena biasanya dihuni oleh para pelaku bisnis yang memanfaatkan

fasilitas dan pelayanan bisnis yang disediakan oleh hotel tersebut.

b. Residential Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pinngiran kota besar yang jauh dari keramaian kota,

tetapi mudah mencapai tempat-tempat kegiatan usaha. Hotel ini berlokasi di daerah-daerah

tenang, terutama karena diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin tinggal dalam jangka

waktu lama. Dengan sendirinya hotel ini diperlengkapi dengan fasilitas tempat tinggal

yang lengkap untuk seluruh anggota keluarga.

c. Resort Hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pengunungan (mountain hotel) atau di tepi pantai

(beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai. Hotel seperti ini terutama

diperuntukkan bagi keluarga yang ingin beristirahat pada hari-hari libur atau bagi mereka

yang ingin berekreasi.

Kota yang memiliki resort atau dimana pariwisata atau liburan adalah bagian dari

aktivitas lokal sering disebut kota resort. Kota seperti Sochi di Rusia, Sharm el Sheikh di

Mesir, newport, Rhode Island atau St. Moritz, Swiss, atau daerah besar, seperti

Pegunungan Adirondack atau Riviera Italia merupakan resort-resort terkenal. Walt Disney

World Resort adalah contoh resor komersial sendiri. Resort berdiri di seluruh dunia,

menarik pengunjung dari seluruh dunia. Thailand, contohnya, telah menjadi negara tujuan

populer. Resort umumnya berdiri di Amerika Tengah dan Karibia.

Resort di suatu daerah

Sebuah bangunan komersial di kota resort seperti wilayah rekreasi, situs bersejarah, taman

tema, fasilitas permainan atau atraksi turis lainnya bersaing dengan bisnis lain di kota itu.

Contohnya hotel di dan sekitar Walt Disney World, berbagai resort di St. Martin di

Karibia, dan bangunan-bangunan di Aspen, Colorado di AS.

Resort tujuan

Sebuah resort tujuan merupakan resort yang berisi, di dalam dan luar, kemampuan atraksi

tamu yang memungkinkan-dikatakan bahwa sebuah resort tujuan tidak harus dekat dengan

sebuah tempat (kota, situs bersejarah, taman tema, atau lainnya) untuk menarik publik.

Karakteristik lain dari sebuah resort tujuan adalah menawarkan makanan, minuman,

penginapan, olahraga, hiburan, dan perbelanjaan di dalam bangunan sehingga tamu tidak

perlu meninggalkan bangunan selama menetap di sana. Fasilitas tersebut memiliki kualitas

yang lebih tinggi bila seseorang menetap di hotel atau makan di restoran kota. Contohnya

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 6: Sejarah Perkembangan Hotel

Atlantis di Bahama, Costa do Sauípe di Brazil Timurlaut, Laguna Phuket di Thailand dan

Sun City dekat Johannesburg di Afrika Selatan.

Resort lengkap

Resort lengkap adalah sebuah resort yang, disamping menyediakan ameniti dari suatu

resort, memberi harga terjangkau yang meliputi kebanyakan atau semua item. Pada tingkat

rendah, banyak resort lengkap meliputi penginapan, makanan dan minuman tak terbatas,

aktivitas olahraga, dan hiburan dengan harga terjangkau.

Resort bersejarah

Sebuah resort terkenal dari zaman kuno adalah Baiae, Italia, terkenal 2.000 tahun yang

lalu. Capri, sebuah pulau dekat Naples, Italia, telah menarik pengunjung sejak masa

Romawi.

Resort bersejarah terkenal lainnya adalah Monte Ne, Arkansas, yang aktif di awal abad ke-

20. Di puncaknya lebih dari 10.000 orang per tahun menginap di hotel-hotelnya. Resort ini

ditutup tahun 1930-an dan banjir pada 1960-an dan yang yang tersisa hanya reruntuhan.

Resort mewah

Resort mewah disebut pula sebagai sebuah resort yang eksklusif bertarifkan sangat mahal

dengan fasilitas dan perlayanan liburan berbintang lima yang lengkap, Resort mewah

sering dapat mendatangkan banyak pengunjung melalui kegiatan wisata seperti golf,

olahraga air, fasilitas spa dan kecantikan, ski, ekologi alam atau ketenangan

Pasted from <http://id.wikipedia.org/wiki/Resort>

d. Motel (Motor Hotel)

Hotel yang berlokasi di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungan

satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggiran jalan raya dekat dengan pintu

gerbang atau batas kota besar. Hotel ini diperuntukkan sebagai tempat istirahat sementara

bagi mereka yang melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan umum atau

mobil sendiri. Oleh karena itu hotel ini menyediakan fasilitas garasi untuk mobil.

Motel berasal dari kata motor hotel. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak

akhir Perang Dunia II. Kejayaan motel tak berlangsung lama. Seiring makin pesatnya

perkembangan kota, berakhir pula era motel. Terutama karena letaknya yang agak di

pinggir kota dan fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun

terpaksa bermalam di kawasan pinggiran, motel harus bersaing dengan hotel resort, yang

banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.

Pasted from <http://id.wikipedia.org/wiki/Motel>

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 7: Sejarah Perkembangan Hotel

SEGI JUMLAH KAMAR HOTEL

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi,2000:3), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel

dapat dibedakan menjadi :

a. Small Hotel

Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar.

b. Medium Hotel

Jumlah kamar yang disediakan antara 28- 299 kamar.

c. Large Hotel

Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar.

 

KLASIFIKASI HOTEL

Menurut keputusan direktorat Jendral Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi no

22/U/VI/1978 tanggal 12 Juni 1978 (Endar Sri, 1996 : 9), klasifikasi hotel dibedakan dengan

menggunakan simbol bintang antara 1-5. Semakin banyak bintang yang dimiliki suatu hotel,

semakin berkualitas hotel tersebut. Penilaian dilakukan selama 3 tahun sekali dengan tatacara

serta penetapannya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata.

Pasted from <http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/pengantar-perhotelan-definisi-

hotel.html>

 

CONTOH HOTEL BERBINTANG DI DUNIA 

  Luxury/First Class/ Full Service

Hyatt

Westin

Stouffer

Ritz Carlton

Four Season

Marriott

Omni

St. Regis

Regent

Mandarin Oriental

Shangrilla, dll

All Suites

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 8: Sejarah Perkembangan Hotel

Embassy Suites

Lexington Hotel Suites

Park Suites Hotels

Residence Inns

Inn Suites International,dll

Major Multi – Product Chains (Franchise yang biasanya bisa dimiliki lebih dari satu

di satu kota dengan owner yang berbeda)

Hilton

Holiday Inn

Radisson

Ramada

Quality

Best Western

Howard Johnson

Hotel Ibis

Mercure

Novotel,dll

Inns/Motels/Budget

Days Inns

Motel 6

Best Value Inns

Super 8 Motels, dll

Pasted from <http://boyindra.com/2009/06/02/perkembangan-klasifikasi-hotel-berbintang/>

 

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 9: Sejarah Perkembangan Hotel

RESORT HOTEL

PENGERTIAN RESORT

Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar

tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaran jiwa dan

raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan

yang berhubungan dengan kegiata olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta

keperluan usaha lainnya (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13,

November, 1988).

Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di pegunungan

yang banyak dikunjungi (John M. Echols, Kamus Inggris-Indonesia, Gramedia,

Jakarta, 1987).

Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana

pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya (A.S. Hornby, Oxford Leaner’s

Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).

Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk

kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging,

bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, bila ada

tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar

resort ini (Nyoman.S. Pendit. Ilmu Pariwisata, Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti,

1999)

Resort adalah sebuah kawasan yang terencana yang tidak hanya sekedar untuk

menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. (Chuck Y. Gee, Resort Development

and Management, Watson-Guptil Publication 1988)

Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek

wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada perbukitan, pegunungan,

lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai. (Nyoman S. Pendit. Ilmu Pariwata.

Jakarta : Akademi Pariwisata Trisakti, 1999)

PENGERTIAN HOTEL RESORT

Hotel Resort didefinisikan sebagai hotel yang terletak dikawasan wisata, dimana sebagian

pengunjung yang menginap tidak melakukan kegiatan usaha. Umumnya terletak cukup jauh

dari pusat kota sekaligus difungsikan sebagai tempat peristirahatan.

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 10: Sejarah Perkembangan Hotel

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hotel resort secara total menyediakan fasilitas

untuk berlibur, rekreasi dan olah raga. Juga umumnya tidak bisa dipisahkan dari kegiatan

menginap bagi pengunjung yang berlibur dan menginginkan perubahan dari kegiatan sehari-

hari.

FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA HOTEL RESORT

Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga sebagai

sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor berikut :

a. Berkurangnya waktu untuk beristirahat

Bagi masyarakat kota khususnya kesibukan mereka akan pekerjaan selalu menyita

waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.

b. Kebutuhan Manusia akan rekreasi

Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai dan

menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka.

c. Kesehatan

Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat

mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik

para pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat

diperoleh di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan

akomodasi penginapan sebagai sarana peristirahatan.

d. Keinginan Menikmati Potensi Alam

Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah

perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan

masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh

sebab itu hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga

dapat dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut.

KARAKTERISTIK HOTEL RESORT

Ada 4 (empat) karakteristik hotel resort sehingga dapat dibedakan menurut jenis hotel

lainnya, yaitu :

a. Lokasi

Umumnya berlokasi di tempat-tempat berpemandangan indah, pegunungan, tepi

pantai dan sebagainya, yang tidak dirusak oleh keramaian kota, lalu lintas yang padat

dan bising, “Hutan Beton” dan polusi perkotaan. Pada Hotel Resort, kedekatan

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 11: Sejarah Perkembangan Hotel

dengan atraksi utama dan berhubungan dengan kegiatan rekreasi merupakan tuntutan

utama pasar dan akan berpengaruh pada harganya (Fred Lawson, Hotel and Resort,

Planning, Design and Refubishment, Watson-Guptil, 1995).

b. Fasilitas

Motivasi pengunjung untuk bersenang-senang dengan mengisi waktu luang menuntut

ketersedianya fasilitas pokok serta fasilitas rekreatif indoor dan outdoor. Fasilitas

pokok adalah ruang tidur sebagai area privasi. Fasilitas rekreasi outdoor meliputi

kolam renang, lapangan tennis dan penataan landscape. (Manuel-Bory Boid and Fred

Lawson, Tourism and Recreation Development, The Achithectur Ltd, London, 1977)

c. Arsitektur dan Suasana

Wisatawan yang berkunjung ke Hotel Resort cenderung mencari akomodasi dengan

arsitektur dan suasana yang khusus dan berbeda dengan jenis hotel lainnya.

Wisatawan pengguna hotel resort cenderung memilih suasana yang nyaman dengan

arsitektur yang mendukung tingkat kenyamanan dengan tidak meninggalkan citra

yang bernuansa etnik.

d. Segmen Pasar

Sasaran yang ingin dijangkau adalah wisatawan / pengunjung yang ingin berlibur,

bersenang-senang, menikmati pemandangan alam, pantai, gunung dan tempat-tempat

lainnya yang memiliki panorama yang indah.

KLASIFIKASI HOTEL

Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu sistem

pengelompokkan hotel-hotel ke dalam berbagai kelas atau tingkatan, berdasarkan ukuran

penilaian tertentu.

Hotel dapat dikelompokkan ke dalam berbagai kriteria menurut kebutuhannya, namun ada

beberapa kriteria yang dianggap paling lazim digunakan. Sistem klasifikasi atau

penggolongan hotel di dunia berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya.

Sebagai contoh, klasifikasi hotel di negara tertentu antara lain :

Republik Rakyat Cina (RRC) mempergunakan klasifikasi : Tourist Class, Standard

dan Superclass Hotel

Bulgaria, Columbia, Equador, Syria, Quait, mempergunakan klasifikasi : Hotel kelas

3, 2, 1 dan Deluxe

Yunani menggunakan klasifikasi : Hotel kelas A, B, C, D, E

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 12: Sejarah Perkembangan Hotel

Di Indonesia pada tahun 1970 oleh pemerintah menentukan klasifikasi hotel berdasarkan

penilaian-penilaian tertentu sebagai berikut :

Luas Bangunan

Bentuk Bangunan

Perlengkapan (fasilitas)

Mutu Pelayanan

Namun pada tahun 1977 ternyata sistem klasifikasi yang telah ditetapkan tersebut dianggap

tidak sesuai lagi. Maka dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW.

301/Pdb – 77 tentang usaha dan klasifikasi hotel, ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel

secara minimum didasarkan pada :

Jumlah Kamar

Fasilitas

Peralatan yang tersedia

Mutu Pelayanan

Berdasarkan pada penilaian tersebut, hotel-hotel di Indonesia kemudian digolongkan ke

dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :

Hotel Bintang 1

Hotel Bintang 2

Hotel Bintang 3

Hotel Bintang 4

Hotel Bintang 5

Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas tersebut, ataupun yang berada di

bawah standar minimum yang ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non

Bintang.

Tujuan umum daripada penggolongan kelas hotel adalah :

Untuk menjadi pedoman teknis bagi calon investor (penanam modal) di bidang usaha

perhotelan.

Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan yang akan

diperoleh di suatu hotel, sesuai dengangolongan kelasnya.

Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antarapengusahaan hotel.

Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (demand) dan penawaran (supply)

dalam usaha akomodasi hotel.

Pada tahun 1970-an sampai dengan tahun 2001, penggolongan kelas hotel bintang 1

sampai dengan bintang 5 lebih mengarah ke aspek bangunannya seperti luas bangunan,

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 13: Sejarah Perkembangan Hotel

jumlah kamar dan fasilitas penunjang hotel dengan bobot penilaian yang tinggi. Tetapi sejak

tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan danPariwisata No. KM 3/HK

001/MKP 02 tentang penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih

tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya.

Walaupun demikian seorang perencana dan perancang bangunan yang ingin membuat sebuah

Hotel khususnya Hotel Ressort dapat mengacu pada Ketentuan dan Kriteria Klasifikasi Hotel

yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pariwisata tahun 1995.

Akan tetapi untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai dengan golongan kelas hotel asalkan

seimbang dengan fasilitas penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari

hotel tersebut. Hal ini berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor.

KM 3/HK 001/MKP/02.

PERSYARATAN DAN KRITERIA HOTEL RESORT BINTANG 5

Untuk membangun sebuah Hotel Ressort khususnya Bintang 5 harus memperhatikan

persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut :

1) Lokasi dan Lingkungan

Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum/pribadi roda empat langsung ke area

hotel dan dekat dengan tempat wisata.

Hotel harus menghindari pencemaran yang diakibatkan gangguan luar yang berasal

dari suara bising, bau tidakenak, debu, asap, serangga dan binatang mengerat.

2) Hotel harus memiliki taman baik di dalam maupun di luar bangunan.

3) Hotel harus memiliki tempat parkir kendaraan tamu hotel.

4) Tersedianya fasilitas Olah Raga dan Rekreasi

Hotel harus mempunyai sarana kolam renang dewasa dananak-anak.

Tersedianya area permainan anak.

Tersedianya Diskotik atau Night Club.

Hotel pantai menyediakan fasilitas untuk olah raga air.

Hotel gunung menyediakan fasilitas untuk olah ragagunung seperti mendaki gunung,

menunggang kuda atauberburu.

Hotel harus menyediakan satu jenis sarana olah raga danrekreasi lainnya merupakan

pilihan dari tennis, bowling,golf, fitness center, sauna, billiard, jogging.

5) Bangunan hotel memenuhi persyaratan perizinan sesuaidengan Undang-Undang yang

berlaku.

Ruang hotel memperhatikan arus tamu, arus karyawan,arus barang/produksi hotel.

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 14: Sejarah Perkembangan Hotel

Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam :

o Ruang Lobby

o Restoran

o Kamar Tidur

o Function Room

6) Banyak kamar tidur standar berjumlah 100 buah termasuk 4kamar suite (sekarang

ketentuan jumlah kamar sudah tidakberlaku, maka dalam perencanaan dan perancangan

skripsi inijumlah kamar tidak harus sebanyak 100 kamar).

Semua kamar dilengkapi dengan kamar mandi di dalam.

Luas Minimal :

o Kamar Standar = 26 m2

o Kamar Suite = 52 m2

Tinggi Kamar Minimal = 2, 60 m

Kamar tidur kedap suara (noise 40 dB)

Pintu dilengkapi dengan alat pengaman berupa kunci double lock.

Untuk Hotel Pantai :

o Lantai dari teraso/ubin/marmer/kayu.

o Lantai tidak licin, kualitas tinggi.

Untuk Hotel Gunung :

o Seluruh lantai dilapisi karpet

o Komposisi vynil 20%, wool atau jenis bahan lain yangtidak mudah terbakar 80%.

Jendela dengan tirai yang tidak tembus sinar dari luar.

Tersedia alat pengatur suhu kamar tidur danventilasi/exhaust di kamar mandi

Interior kamar mencerminkan suasana Indonesia.

Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap air.

Tersedia instalasi air panas dan air dingin

Perlengkapan Kamar Tidur :

o Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1(satu) orang atau untuk 2

(dua) orang sesuai denganukuran kamar standar :

- Ukuran tempat tidur 1 (satu) orang2, 00 m x 1, 00 m

- Ukuran tempat tidur 2 (dua) orang2, 00 m x 1, 60 m

Perlengkapan Kamar Mandi :

o Tersedia Bathup anti slip, Shower, Grabbar dan tempat sabun

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 15: Sejarah Perkembangan Hotel

o Wastafel

o dan lain-lain

7) Hotel harus menyediakan restoran minimal 3 buah yangberbeda jenisnya, salah satunya

Coffe Shop.

Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas restorandengan ketentuan 1,5 m2 per

tempat duduk.

Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang tamu(2, 60 m).

8) Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari restoran.

Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar denganketentuan 1,1 m2 per tempat

duduk.

Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m.

Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci peralatandan perlengkapan yang terdiri

dari atas :

o Wastafel dengan dua buah keran air panas dan airdingin.

o Mesin pencuci gelas.

o Saluran pembuangan air.

9) Tersedianya Function Room yaitu ruang untuk acara-acaratertentu (ruang serba guna).

10) Tersedianya Lobby dengan luas minimal 100 m2.

11) Hotel harus menyediakan Lounge.

12) Hotel menyediakan telepon umum di lobby.

13) Hotel menyediakan toilet umum di lobby.

Toilet Pria :

o Urinoir 4 (empat) buah

o WC 2 (dua) buah

o Wastafel

Toilet Wanita :

o WC 3 (tiga) buah

o Wastafel

o Ruang Rias dengan kaca rias

14) Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk keperluanlain di luar kegiatan usaha

hotel minimal 3 ruangan untukkegiatan yang berbeda.

15) Hotel harus menyediakan ruangan poliklinik.

16) Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya 40 % dariluas restoran.

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 16: Sejarah Perkembangan Hotel

Ruang dapur terdiri dari :

o Ruang Persiapan

o Ruang Pengolahan

o Ruang Penyimpanan Bahan Makanan

o Ruang administrasi (Chef)

o Ruang Pencucian dan penyimpanan peralatan/perlengkapan

o Ruang Penyimpanan bahan bakar gas/elpiji untu kdapur

Lantai dapur tidak licin.

Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air setinggilangit-langit.

Penerangan dapur minimal 200 lux.

17) Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari Kantor Depan(Front Office) dan Kantor

Pengelola Hotel

18) Tersedianya area Tata Graha.

Ruang Seragam (Uniform Room)

Ruang Lena dengan luas minimal 50 m2 beserta rak.

Ruang Jahit Menjahit

Room boy

o Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1 (satu)buah untuk setiap 40

kamar

Ruang Binatu dengan luas minimal 100 m2 19) Tersedianya area dan ruang Operator

Tersedianya Gudang yang terdiri dari :

o Gudang bahan makanan dan minuman

o Gudang peralatan dan perlengkapan

o Gudang untuk engineering

o Gudang Botol Kosong

o Gudang barang-barang bekas

Ruang penerimaan barang/bahan yang dapatmenampung minimal 1 (satu) truk..

Ruang Karyawan

o Ruang Loker dan kamar mandi/WC yang terpisahuntuk pria dan wanita.

o Ruang Makan Karyawan.

o Dapur Karyawan.

o Ruang Ibadah Karyawan.

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 17: Sejarah Perkembangan Hotel

PRINSIP DESAIN HOTEL RESORT

Penekanan perencanaan hotel yang diklasifikasikan sebagai hotel resort dengan tujuan

pleasure dan rekreasi adalah adanya kesatuan antara bangunan dengan lingkungan sekitarnya,

sehingga dapat diciptakan harmonisasi yang selaras. (Fred Lawson, Hotel and Resort,

Planning, Desgn and Refubishment, Watson-Guptil Publication Ltd)

Disamping itu perlu diperhatikan pula bahwa suatu tempat yang sifatnya rekreatif

akan banyak dikunjungi wisatawan pada waktu ke waktu tertentu, yaitu pada hari libur. Oleh

karena itu untuk mempertahankan occupancy rate tetap tinggi, maka sangat perlu disediakan

pula fasilitas yang dapat dipergunakan untuk fungsi nonrekreatif seperti, function room dan

banguet (Manuel-Bovy Boid dan Fred Lawson, Tourism and Recreation Development, The

Architecture Ltd, London, 1977)

Setiap lokasi yang akan dikembangkan sebagai suatu tempat wisata memiliki karakter

yang berbeda, yang memerlukan pemecahan yang khusus. Dalam merencanakan sebuah hotel

resort perlu diperhatikan prinsip-prinsip desain sebagai berikut. (Fred Lawson, Hotel and

Resort, Planning, Desgn and Refubishment, Watson-Guptil Publication Ltd)

a. Kebutuhan dan persyaratan individu dalam melakukan kegiatan wisata.

Suasana yang tenang dan mendukung untuk istirahat,selain fasilitas olah raga dan

hiburan.

Aloneness (kesendirian) dan privasi, tetapi juga adanya kesempatan untuk berinteraksi

dengan orang lain berpartisipasi dalam aktivitas kelompok.

Berinteraksi dengan lingkungan, dengan budaya baru,dengan Negara baru dengan

standar kenyamanan rumah sendiri.

b. Pengalaman unik bagi wisatawan.

Ketenangan, perubahan gaya hidup dan kesempatan untuk relaksasi.

Kedekatan dengan alam, matahari, laut, hutan, gunung,danau, dan sebagainya.

Memiliki skala yang manusiawi.

Dapat melakukan aktivitas yang berbeda seperti olah raga dan rekreasi.

Keakraban dalam hubungan dengan orang lain diluar lingkungan kerja.

Pengenalan terhadap budaya dan cara hidup yang berbeda.

c. Menciptakan suatu citra wisata yang menarik

Memanfaatkan sumber daya alam dan kekhasan suatu tempat sebaik mungkin.

Menyesuaikan fisik bangunan terhadap karakter lingkungan setempat.

Pengolahan terhadap fasilitas yang sesuai dengan tapak dan iklim setempat.

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)

Page 18: Sejarah Perkembangan Hotel

http://jurnal.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2007/01/skets-v2-n1-maret2006-artikel3.pdf

 

Hospitality Design – Bunga Mulia (0704205028)