SEJARAH PENDIDIKAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA DI …

14
SEJARAH PENDIDIKAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA DI INDONESIA Dr. Nur Miladan, S.T., M.T. PWK, FT. UNS

Transcript of SEJARAH PENDIDIKAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA DI …

SEJARAH PENDIDIKAN

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

DI INDONESIA

Dr. Nur Miladan, S.T., M.T.

PWK, FT. UNS

SEJARAH PERKEMBANGAN

sarjana teknik sipil , Kepala Balai

Tata Ruangan Pembangunan

1950

Menjalin Kerjasama

• Melakukan pendekatan ke

beberapa universitas

• salah satunya adalah UGM

1958

Pembentukan

Lembaga khusus

sarjana tata ruang

1959

Seminar City Planning PBB

Mengenai Perencanaan

skala wilayah dan kota

1952-1954

Seminar PBB

Mengenai Perencanaan

Wilayah di Tokyo

1958

Kus Hadinoto

Pada tahun 1955, prakarsa Kus Hadinoto mendapat dukungan dari Biro Perencana

Negara (Sekarang Bappenas).

Kus Hadinoto juga mendapat dukungan dari Kantor Perwakilan PBB (UNTAB)

beberapa tenaga ahli perencanaan asing yang bekerja di berbagai kantor di Jakarta.

Kenneth Watts (Tenaga ahli dari Inggris) menghubungkan dengan Kantor Perwakilan

PBB (United Nations Technical Assistance Board) di Jakarta.

Hubungan Kus Hadinoto dengan pejabat PBB di New York dukungan berupa fasilitasi

dan dorongan melanjutkan gagasan itu.

Tantangan: rekan-rekannya sesama guru besar di (Sekolah Tinggi Teknologi Bandung/

ITB)

menolak gagasan membuka jurusan baru keberadaan perguruan tinggi tersebut

masih berorientasi pada kesepakatan zaman Hindia Belanda program Sekolah

Tinggi Teknologi Delft (Belanda)

Persetujuan membentuk pendidikan ini diterima

tantangan bersifat teknis pendidikan.

Penentuan universitas yang akan diminta bantuan untuk menangani tahap persiapan,

termasuk penetapan strata studi

Persiapan tenaga pengajar

penetapan kurikulum dan kegiatan kemahasiswaan;

Pembangunan gedung di atas lahan sempit yang tersedia.

Hubungan baik dengan mantan guru besar Kus Hadinoto ketika menuntut ilmu perencanaan di

Amerika Serikat bersedia menjalin hubungan dengan berbagai pihak di Jakarta

kebutuhan dana valuta asing melalui PBB.

Kerangka pemikiran Immanuel Kant tentang pembahasan pendidikan PLANOLOGI pertama kali

diprakarsai oleh M. Ridwan dari Aechen.

• Bandung School of Planning atau School of Planning merupakan program dan kurikulum

“perencanaan wilayah dan kota” prioritas kebutuhan ilmu penataan ruang.

• Jurusan Planologi ITB lahir dengan nama “Bagian Tata Pembangunan Daerah dan Kota”

• Penentuan undergraduate study (strata satu) atau post graduate study (strata dua).

• Pengalaman di negara lain, program pendidikan ilmu penataan ruang pada tingkat

undergraduate tidak ada yang berhasil, dilaksanakan pada tingkat post graduate. ITB belum

memiliki juga program post graduate (pasca sarjana).

• Realitanya Indonesia masih memprioritaskan kebutuhannya pada tenaga ahli atau sarjana

strata satu serta minat menuntut ilmu jenjang strata dua masih minim.

• Tim Universitas Harvard yang dipimpin oleh M. Meyerson menyetujui program untuk strata satu.

• Persetujuan Tim Harvard berdasarkan dengan keunikan Indonesia

• kebutuhan tenaga ahli perencana tata ruang.

• prioritas kebutuhan negara : pertumbuhan ekonomi perencanaan daerah

Tahun pertama : tenaga pengajar dari ITB dan UGM yang dipersiapkan

khusus.

Tahun ketiga :

› mulai memanfaatkan tenaga pengajar khusus dipersiapkan di

Amerika Serikat

› tenaga pengajar khusus didatangkan dari luar negeri secara

bergiliran.

Saat peresmian : bersamaan dengan jurusan Teknik Penyehatan

September 1959.

Pada saat itu, Ir. Kus Hadinoto sudah tidak menjabat sebagai Kepala

BTRP (hingga 1956/1957).

Para pemikir perencanaan (para ahli, peneliti, pendidik), perencanaan

merupakan tindakan yang mutlak diperlukan, di sisi lain masyarakat

belum dapat memahami perencanaan sebagai bagian kehidupan.

Perkembangan permintaan masyarakat terkait keahlian bidang

perencanaan.

• Pada mulanya pendidikan planologi merupakan mata kuliah di Bagian Sipil

dari tahun 1930-an sampai tahun 1940-an, dan kemudian berpindah pada

Bagian Arsitektur pada tahun 1950-an dengan demikian planologi lahir dan

dikenal sebagai bagian dari rekayasa (Soegijoko, 1985).

• Belum ada pendirian sekolah perencanaan lainnya selama kurang lebih 20

tahun (1959 s/d1979).

• Tahun 1979 mulai berdiri sekolah perencanaan lainnya :

• Program studi S1 Tehnik (sekarang Perencanaan Wilayah dan Kota) di

Universitas Islam Bandung (UNISBA)

• Program studi S2 Planologi - ITB

• Program studi S2 Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan di

Fakultas Pertanian- IPB.

ITB

UNDIP

UGM

ITS

UB

UNS

UNISBA

UNISULA

Universitas Taruma Negara

Institut Teknologi Indonesia

UNPAS

Universitas Pakuan

Universitas Winaya Mukti

Institut Teknologi Nasional

Universitas Merdeka

IPB (S2)

USU (S2)

Institut Teknologi Medan

Universitas Andalas

Universitas Bung Hatta

UNHAS

Universitas 45 Ujung

Pandang

UNS : 2006

• Pertemuan informal ketua jurusan Planologi ITB forum komunikasi wakil Perguruan

Tinggi dan Swasta yang terdapat jurusan Planologi ujian negara, tiap semester.

• 7 November 1987 di ITB membentuk forum komunikasi antar jurusan planologi ITB dan

PTS Forum Nasional Pendidikan Planologi (FNPP).

• Tahun 1995, DIKTI meminta kepada jurusan-jurusan PTN untuk mempersiapkan

rancangan Kurikulum Nasional.

• Keberlakuan Kurikulum Nasional yang menjadi SK Menteri pada tahun 1996

mengubah nama FNPP menjadi Forum Nasional Pendidikan Perencanaan Wilayah dan

Kota (FNP-PWK).

.

• Studi tentang pendidikan perencanaan di Indonesia yang dilakukan oleh tiga

program studi perencanaan di ITB, UGM dan UNHAS Proyek GTZ-PMPW : Needs

Assessment Study for Schools of Planning (NAS-SOP) berbagai bidang ilmu sosial

dan keteknikan.

• Planologi-ITB terlibat kerjasama dengan GTZ berupa Pengembangan Program Magister

Pengembangan Wilayah (PMPW) pengembangan program magister S2 yang sudah

berjalan di beberapa PTN, seperti USU, U. Andalas, IPB, ITB, UGM, UNHAS.

• GTZ melibatkan S1 PWK UNDIP, kemudian S1 PWK UNIBRAW.

• PMPW-GTZ mendorong lahirnya deklarasi ASPI di Jakarta pada Maret 2000.

Latar Belakang Memproklamasikan profesi

dan pendidikan

perencanaan sebagai suatu

disiplin.

Tujuan Mengumpulkan sumberdaya di

berbagai program pendidikan

di Indonesia agar status

perencanaan di Indonesia

semakin maju.

Agenda Internal pertemuan-pertemuan

ilimiah tentang kemajuan

perencanaan di Indonesia,

dsb.

Agenda Eksternal • pengelola pendidikan

nasional,

• kerjasama dengan organisasi

profesi perencanaan di

dalam dan di luar negeri,

• kerjasama dengan lembaga-

lembaga publik maupun

masyarakat berkaitan

perencanaan, dsb.

TERIMA KASIH