sejarah klentang

1
Penduduk Ternate yang mayoritas muslim dalam keseharian mereka membaur dengan banyak warga keturunan Tionghoa tanpa adanya perbedaan sedikitpun, konon sekitar 500th lalu pedagang- pedagang dari negeri tirai bambu itu banyak berdatangan ke Ternate, untuk membeli rempah-rempah dan juga menyebarkan agama Islam di Ternate. Hubungan rakyat Ternate dengan saudagar China juga tercermin dengan kehadiran Klenteng Thian Hou King yang tak jauh dari Benteng Oranye. Klenteng Thian Hou Kiong didirikan pada tahun 1657, dengan luas Klenteng 500meter. Klentang ini telah bertahan dari 2 penjajahan, 1 bencana gunung merapi Gamalama, dan banyak gempa bumi selama berdirinya. Klenteng ini sudah 2 kali di pugar, pertama di pugar pada tahun 2000 dan kembali di pugar pada tahun 2007 setelah menampung korban pengungsian letusan Gunung Gamalama. Sekarang Klenteng ini berdiri dengan megahnya di jantung ekonomi Kota Ternate, dengan Tuan Rumah yang bernama “Thian Sang Sen Mu” dan Sen Mu Niang-Niang”. Klenteng ini sekarang diurus dan dipakai oleh kelompok ibadah agama Kong Hu Cu. Di dalam Klenteng terdapat patung-patung Dewa, Dewi, dan Nabi. Di bagian depan terdapat 3 patung, yang di sebelah kiri yaitu patung Dewa Bumi sebagai penguasa Bumi, yang di tengah patung Dewi Laut sebagai penyelamat laut dan merupakan tuan tanah, dan yang di sebelah kanan patung Dewa Jendral Perang, yang artinya bijaksana. Di bagian dalam yaitu patung Nabi, Kom Ho Zu. Dan di bagian atas yaitu Dewi Kwan Im, dewi yang mempunyai 1000 tangan.

description

tentang sejarah

Transcript of sejarah klentang

Penduduk Ternate yang mayoritas muslim dalam keseharian mereka membaur dengan banyak warga keturunan Tionghoa tanpa adanya perbedaan sedikitpun, konon sekitar 500th lalu pedagang-pedagang dari negeri tirai bambu itu banyak berdatangan ke Ternate, untuk membeli rempah-rempah dan juga menyebarkan agama Islam di Ternate. Hubungan rakyat Ternate dengan saudagar China juga tercermin dengan kehadiran Klenteng Thian Hou King yang tak jauh dari Benteng Oranye. Klenteng Thian Hou Kiong didirikan pada tahun 1657, dengan luas Klenteng 500meter. Klentang ini telah bertahan dari 2 penjajahan, 1 bencana gunung merapi Gamalama, dan banyak gempa bumi selama berdirinya. Klenteng ini sudah 2 kali di pugar, pertama di pugar pada tahun 2000 dan kembali di pugar pada tahun 2007 setelah menampung korban pengungsian letusan Gunung Gamalama. Sekarang Klenteng ini berdiri dengan megahnya di jantung ekonomi Kota Ternate, dengan Tuan Rumah yang bernama Thian Sang Sen Mu dan Sen Mu Niang-Niang. Klenteng ini sekarang diurus dan dipakai oleh kelompok ibadah agama Kong Hu Cu.Di dalam Klenteng terdapat patung-patung Dewa, Dewi, dan Nabi. Di bagian depan terdapat 3 patung, yang di sebelah kiri yaitu patung Dewa Bumi sebagai penguasa Bumi, yang di tengah patung Dewi Laut sebagai penyelamat laut dan merupakan tuan tanah, dan yang di sebelah kanan patung Dewa Jendral Perang, yang artinya bijaksana. Di bagian dalam yaitu patung Nabi, Kom Ho Zu. Dan di bagian atas yaitu Dewi Kwan Im, dewi yang mempunyai 1000 tangan.