SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA
description
Transcript of SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA
![Page 1: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/1.jpg)
![Page 2: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/2.jpg)
Puisi modern Indonesia ditandai dengan lahirnya puisi Muhammad Yamin yang berjudul Tanah Air yang dimuat dalam Jong Sumatra.
Benarkah Puisi tersebut merupakan cikal bakal lahirnya puisi modern Indonesia?
![Page 3: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/3.jpg)
Karya M. Yaminpada batasan, bukit barisanmemandang aku, ke bawah memandangtampak hutan rimba dan ngarailagi pun sawah sungai yang permaiserta gerangan lihatlah pulalangit yang hijau bertukar warnaoleh pucuk daun kelapaitulah tanah, tanah airkusumatra namanya, tumpah darahku .............................. (Jong Sumtra, Th. III, no 4, april 1920, h. 52)
Karya Rustam EfendiBukan beta bijak berperiPandai mengubah madahan syairBukan bela budak negeriMusti menurut undangan mairSyarat sarat saya mungkiriUntai rangkaian seloka lamaBeta buang beta singkiriSebab laguku menurut sukma..................................
![Page 4: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/4.jpg)
Berdasarkan contoh di atas, kedua puisi tersebut merupakan cikal bakal lahirnya puisi modern Indonesia yang merupakn respons terhadap karya sastra Melayu Lama, yaitu:
a) Menyimpang dari konvensi puisi lamab) Mulai adanya perasaan individuc) Gabungan pantun dan syair
![Page 5: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/5.jpg)
CempakaCempaka, aduhai bunga pelipur laraTempat cinta duduk bersemayamSampaikan pelukku, wahai kusumaPada adinda setiap malam.
Sungguh harum sedap malamSungguh pelik bunga kembojaTetapi tuan, aduhai pualamPakaian adinda setiap masa. ...............................MusafirMudik menghilirTak ketentuan tempat pergiSedang tak ada tempat untuk berdiri
PengembaraLaut dan udaraTerkatung-katung di ombak rawanTergantung-gantung dia angan awan
![Page 6: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/6.jpg)
Bentuknya teratur rapi, simetris Mempunyai persajakan akhir Banyak mempergunakan pola sajak pantun
dan syair Sebagian besar puisi empat seuntai Tiap-tiap barisnya terdiri atas dua periodus
dan terdiri atas sebuah gatra Tiap gatra terdiri atas dua kata Menggunakan pilihan kata yang indah dan
bergaya polos Beraliran romantik yang mengisahkan
perasaan
![Page 7: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/7.jpg)
Permasalahan yang diangkat berkaitan dengan kehidupan masyarakat perkotaan
Berisi ide nasionalisme, cita-cita nasional, dan keagamaan
Ungkapan perasaan jiwa tampak kuat Masih bersifat didaktis, yaitu seolah-
olah menggurui.
![Page 8: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/8.jpg)
Karya Rustam EfendiBukan beta bijak berperiPandai mengubah madahan syairBukan bela budak negeriMusti menurut undangan mairSyarat sarat saya mungkiriUntai rangkaian seloka lamaBeta buang beta singkiriSebab laguku menurut sukma.................................. Kepada Peminta-mintaBaik, baik, aku akan menghadap DiaMenyerahkan diri dan segala dosaTapi jangan tentang lagi akuNanti darahku jadi beku
Jangan lagi kau berceritaSudah tercacar semua di mukaNanah meleleh dari mukaSambil berjalan kau usap juga
![Page 9: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/9.jpg)
Lebih bebas dari ngkatan sebelumnya Bergaya ekspresionis yang menonjolkan
“keakuan” Beraliran realisme Menggunakan kosakata sehari-hari Bahasa kiasan mendominasi Gaya sajaknya prismatis Mulai meninggalkan curahan perasaan
dan mulai muncul dan berkembang gaya pernyataan
Majas ironi dan sinisme mendominasi
![Page 10: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/10.jpg)
Keberadaan individu atau diri pribadi menonjol
Mengekpresikan kehidupan batin manusia melalui sudut pandang sendiri
Mengemukakan masalah-masalah kemanusiaan secara umum dan kemasyarakatan
Filsafat eksistensialisme mulai dikenal
![Page 11: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/11.jpg)
Oda pada Van Gogh
Pohon sipres. Kafe tuaDi ujung jalanSepi. Sepi jua
Langit berombakBulan di sanaSepi. Sepi namanya.
1964Karya Siapakah puisi di atas?
![Page 12: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/12.jpg)
Berkembangnya gaya epik yang bercerita dengan munculnya puisi belada
Gaya mantra mulai tampak Gaya pengulangan mulai tampak Gaya puisi liris masih berkembang dan
meneruskan peride sebelumnya Makin berkembang gaya sligan dan
retorik
![Page 13: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/13.jpg)
Pada umumnya menggambarkan suasana muram karena puisinya menggambarkan penderitaan
Mengungkapkan masalah-masalah sosial
Banyak dikemukakan cerita-cerita dan kepercayaan rakyat sebagai pokok-pokok sajak balada
![Page 14: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/14.jpg)
Rumah Sakit Cikini 29 April 1978Korrie Layun Rampan
yang bangkit dalam waktudalam sabdariang suara-suara gembira
kami berpaling kami menatap ke depandinding dan pilar-pilar pualamjajaran firman dahulu kala................................
![Page 15: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/15.jpg)
Bergaya mantra Menggunakan kata-kata faerah secara
mencolok Mempergunakan asosiasi bunyi Gaya penulisan yang prosais Puisi lugu yang mngggunakan ide
secara polos Puisi-puisi imajisme menggunakan
gambaran dan pengucapan tak langsung
![Page 16: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/16.jpg)
Puisi mengemukakan kehidupan batin religius
Cerita merupakan lukisan kehidupan yang bersifat alegoris
Sajak-sajak menuntuk HAM Mengemukakan kritik sosial
![Page 17: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA](https://reader030.fdokumen.com/reader030/viewer/2022033005/56815d9c550346895dcbc1f4/html5/thumbnails/18.jpg)
RESONANSI BUAH APELKarya: Ahmadun Yosi Fernanda
buah apel yang kubelah dengan pisau sajaktengadah di atas meja. Dan, dengan kerlingnyamata pisau sajakku berkata, ”Lihatlah, ada puluhanekor ulat besar yang tidur dalam dagingnya!” memandang buah apel itu aku sepertimemandang tanah airku. Daging putihnyaadalah kemakmuran yang lezat dan melimpahsedang ulat-ulatnya adalah para pejabatyang malas dan korup tahu makna tatapanku pisau itu pun berkata,”Kau lihat seekor ulat yang paling gemukdi antara mereka? Dialah presidennya!” buah apel dan ulatibarat negara dan koruptornyaketika buah apel membusukulat-ulat justru gemuk di dalamnya
Jakarta, 1999/2003