SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

18

description

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA. Maulfi Syaiful Rizal FIB UB. Lahirnya Puisi Modern Indonesia. Puisi modern Indonesia ditandai dengan lahirnya puisi Muhammad Yamin yang berjudul Tanah Air yang dimuat dalam Jong Sumatra . - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Page 1: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA
Page 2: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Puisi modern Indonesia ditandai dengan lahirnya puisi Muhammad Yamin yang berjudul Tanah Air yang dimuat dalam Jong Sumatra.

Benarkah Puisi tersebut merupakan cikal bakal lahirnya puisi modern Indonesia?

Page 3: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Karya M. Yaminpada batasan, bukit barisanmemandang aku, ke bawah memandangtampak hutan rimba dan ngarailagi pun sawah sungai yang permaiserta gerangan lihatlah pulalangit yang hijau bertukar warnaoleh pucuk daun kelapaitulah tanah, tanah airkusumatra namanya, tumpah darahku .............................. (Jong Sumtra, Th. III, no 4, april 1920, h. 52)

Karya Rustam EfendiBukan beta bijak berperiPandai mengubah madahan syairBukan bela budak negeriMusti menurut undangan mairSyarat sarat saya mungkiriUntai rangkaian seloka lamaBeta buang beta singkiriSebab laguku menurut sukma..................................

Page 4: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Berdasarkan contoh di atas, kedua puisi tersebut merupakan cikal bakal lahirnya puisi modern Indonesia yang merupakn respons terhadap karya sastra Melayu Lama, yaitu:

a) Menyimpang dari konvensi puisi lamab) Mulai adanya perasaan individuc) Gabungan pantun dan syair

Page 5: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

CempakaCempaka, aduhai bunga pelipur laraTempat cinta duduk bersemayamSampaikan pelukku, wahai kusumaPada adinda setiap malam.

 Sungguh harum sedap malamSungguh pelik bunga kembojaTetapi tuan, aduhai pualamPakaian adinda setiap masa. ...............................MusafirMudik menghilirTak ketentuan tempat pergiSedang tak ada tempat untuk berdiri

PengembaraLaut dan udaraTerkatung-katung di ombak rawanTergantung-gantung dia angan awan

Page 6: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Bentuknya teratur rapi, simetris Mempunyai persajakan akhir Banyak mempergunakan pola sajak pantun

dan syair Sebagian besar puisi empat seuntai Tiap-tiap barisnya terdiri atas dua periodus

dan terdiri atas sebuah gatra Tiap gatra terdiri atas dua kata Menggunakan pilihan kata yang indah dan

bergaya polos Beraliran romantik yang mengisahkan

perasaan

Page 7: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Permasalahan yang diangkat berkaitan dengan kehidupan masyarakat perkotaan

Berisi ide nasionalisme, cita-cita nasional, dan keagamaan

Ungkapan perasaan jiwa tampak kuat Masih bersifat didaktis, yaitu seolah-

olah menggurui.

Page 8: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Karya Rustam EfendiBukan beta bijak berperiPandai mengubah madahan syairBukan bela budak negeriMusti menurut undangan mairSyarat sarat saya mungkiriUntai rangkaian seloka lamaBeta buang beta singkiriSebab laguku menurut sukma.................................. Kepada Peminta-mintaBaik, baik, aku akan menghadap DiaMenyerahkan diri dan segala dosaTapi jangan tentang lagi akuNanti darahku jadi beku

Jangan lagi kau berceritaSudah tercacar semua di mukaNanah meleleh dari mukaSambil berjalan kau usap juga

Page 9: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Lebih bebas dari ngkatan sebelumnya Bergaya ekspresionis yang menonjolkan

“keakuan” Beraliran realisme Menggunakan kosakata sehari-hari Bahasa kiasan mendominasi Gaya sajaknya prismatis Mulai meninggalkan curahan perasaan

dan mulai muncul dan berkembang gaya pernyataan

Majas ironi dan sinisme mendominasi

Page 10: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Keberadaan individu atau diri pribadi menonjol

Mengekpresikan kehidupan batin manusia melalui sudut pandang sendiri

Mengemukakan masalah-masalah kemanusiaan secara umum dan kemasyarakatan

Filsafat eksistensialisme mulai dikenal

Page 11: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Oda pada Van Gogh

Pohon sipres. Kafe tuaDi ujung jalanSepi. Sepi jua 

Langit berombakBulan di sanaSepi. Sepi namanya. 

1964Karya Siapakah puisi di atas?

Page 12: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Berkembangnya gaya epik yang bercerita dengan munculnya puisi belada

Gaya mantra mulai tampak Gaya pengulangan mulai tampak Gaya puisi liris masih berkembang dan

meneruskan peride sebelumnya Makin berkembang gaya sligan dan

retorik

Page 13: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Pada umumnya menggambarkan suasana muram karena puisinya menggambarkan penderitaan

Mengungkapkan masalah-masalah sosial

Banyak dikemukakan cerita-cerita dan kepercayaan rakyat sebagai pokok-pokok sajak balada

Page 14: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Rumah Sakit Cikini 29 April 1978Korrie Layun Rampan

yang bangkit dalam waktudalam sabdariang suara-suara gembira

kami berpaling kami menatap ke depandinding dan pilar-pilar pualamjajaran firman dahulu kala................................

Page 15: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Bergaya mantra Menggunakan kata-kata faerah secara

mencolok Mempergunakan asosiasi bunyi Gaya penulisan yang prosais Puisi lugu yang mngggunakan ide

secara polos Puisi-puisi imajisme menggunakan

gambaran dan pengucapan tak langsung

Page 16: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

Puisi mengemukakan kehidupan batin religius

Cerita merupakan lukisan kehidupan yang bersifat alegoris

Sajak-sajak menuntuk HAM Mengemukakan kritik sosial

Page 17: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA
Page 18: SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PUISI INDONESIA

RESONANSI BUAH APELKarya: Ahmadun Yosi Fernanda 

buah apel yang kubelah dengan pisau sajaktengadah di atas meja. Dan, dengan kerlingnyamata pisau sajakku berkata, ”Lihatlah, ada puluhanekor ulat besar yang tidur dalam dagingnya!” memandang buah apel itu aku sepertimemandang tanah airku. Daging putihnyaadalah kemakmuran yang lezat dan melimpahsedang ulat-ulatnya adalah para pejabatyang malas dan korup tahu makna tatapanku pisau itu pun berkata,”Kau lihat seekor ulat yang paling gemukdi antara mereka? Dialah presidennya!” buah apel dan ulatibarat negara dan koruptornyaketika buah apel membusukulat-ulat justru gemuk di dalamnya

Jakarta, 1999/2003