sejarah budaya organisasi

3
•Kata culture (budaya) pertama kali muncul pada Tahun 1871 dikemukakan oleh Edward B. Taylor yang merupakan seorang antropologis. •Budaya menurut Taylor dalam Brown (1998 : 4) adalah sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota perkumpulan atau komunitas tertentu. •Definisi ini dikembangkan lebih lanjut dalam disiplin ilmu sosiologi.

description

Budaya Organisasi History

Transcript of sejarah budaya organisasi

Slide 1

Kata culture (budaya) pertama kali muncul pada Tahun 1871 dikemukakan oleh Edward B. Taylor yang merupakan seorang antropologis. Budaya menurut Taylor dalam Brown (1998 : 4) adalah sekumpulan pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat dan kapabilitas serta kebiasaan yang diperoleh oleh seseorang sebagai anggota perkumpulan atau komunitas tertentu. Definisi ini dikembangkan lebih lanjut dalam disiplin ilmu sosiologi.Bahkan sosiologilah yang kemudian secara luas menggunakan kata ini untuk menjelaskan berbagai fenomena yang terjadi dalam kelompok masyarakat atau komunitas tertentu. Dalam sosiologi, budaya diterjemahkan sebagai kumpulan simbol, mitos dan ritual yang penting dalam memahami sebuah realitas sosial. Pendekatannya lebih kepada sikap sekelompok masyarakat atau komunitas tertentu dalam menyikapi berbagai fenomena yang terjadi di sekitarnya.

Perkembangan selanjutnya dari konsep budaya ini diteruskan oleh banyak pakar organisasi. Kata budaya menjadi bagian yang erat dengan beragam aspek pengembangan organisasi. Pada saat ini dikenal istilah budaya organisasi (Brown, 1998 : 5 -6). Konsep budaya organisasi mulai mendapat perhatian sebagai faktor keberhasilan organisasi sejak tahun 1980-an ketika Peters and Waterman dalam Alvesson (2002:2) mengidentifikasi karakteristik dari perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat (AS) yang berkinerja sangat baik. Karya Ouchi (1981) yang membahas tentang kunci keberhasilan perusahaan Jepang yang beroperasi di Amerika Serikat juga menekankan peranan budaya organisasi yang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan Jepang tersebut.