Sejarah Aliran Kriminologi

4

Click here to load reader

Transcript of Sejarah Aliran Kriminologi

Page 1: Sejarah Aliran Kriminologi

8/19/2019 Sejarah Aliran Kriminologi

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-aliran-kriminologi 1/4

Kriminologi Klasik 

Aliran pemikiran ini mendasarkan pada pandangan bahwa intelegensi dan rasionalitasmerupakan ciri fundamental manusia dan menjadi dasar bagi penjelasan perilaku manusia,

 baik yang berisfat perorangan maupun kelompok. Intelegensi membuat manusia mampu

mengarahkan dirinya sendiri dalam arti dia adalah penguasa dari nasibnya, pemimpin dari

 jiwanya, makhluk yang mampu memahami dirinya dan bertindak untuk mencapai

kepentingan dan kehendaknya. Ini merupakan kerangka pemikiran dari semua pemikiran

klasik seperti dalam filsafat, psikologi, politik, hukum dan ekonomi. Dalam konsep yang

demikian maka masyarakat dibentuk sebagaimana adanya sesuai kemampuan kecerdasan

atau akal yang dapat ditingkatkan melalui latihan dan pendidikan, sehingga manusia mampu

mengontrol nasibnya sendiri baik sebagai individu maupun sebagai suatu masyarakat.

Kejahatan di pandang sebagai hasil pilihan bebas dari individu dalam menilai untung ruginyamelakukan kejahatan. Oleh karena itu secara rasional tanggapan yang diberikan oleh

masyarakat terhadap hal itu adalah dengan meningkatkan kerugian yang harus di bayar dan

menurunkan keuntungan yang diperoleh dari kejahatan agar orangorang tidak memilih

melakuakn kejahatan. Dalam hubungan ini tugas kriminolog adalah untuk membuat pola dan

menguji sistem hukuman yang dapat meminimalkan terjadinya kejahatan. Dalam literatur 

kriminologi, pemikiran klasik !neo klasik" maupun positive merupakan ideide yang penting

dalam usaha untuk memahami dan mencoba bebruat sesuatu terhadap kejahatan. #ama yang

sangat terkenal adalah $esare %eccaria !&'()&'*+".

Kriminologi ositive

Aliran pemikiran postive bertolak pada pandangan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh

faktorfaktor di luar kontrolnya, baik berupa faktor biologik maupun kultural. Ini berarti

 bahwa manusia bukan makhluk yang bebas untuk bebruat menuruti dorongan keinginannya

dan intelegensianya, akan tetapi makhluk yang dibatasi atau ditentukan oleh perangkat

 biologiknya atau evolusi kulturalnya.

Aliran pemikiran ini menghasilkan dua pandangan yang berbeda yaitu determinis biologik 

yang menganggap bahwa organisasi sosial berkembang sebagai hasil dari individu dan

 perilakunya dipahami dan diterima sebagai pencerminan umum dari warisan biologik.

-ebaliknya determinis kultural menganggap bahwa perilaku manusia dalams egala aspeknyaselalu berkaitan da mencerminkan nilainilai dunia sosio kulturalyang melingkupinya.

ereka berpendapat bahwa dunia kultural secara relatif tidak tergantung pada biologik,

dalam arti perubahan pada yang satu tidak berarti sesuai atau segera menghasilkan perubaahn

lainnya. erubahan kultural diterima sebagai suatu dengan bekerja ciriciri istimewa atau

khussu dari fenomena kultural daripada sebagai akibat dari keterbatasan biologik semata.

Dengan demikian biologi bukan penghasil kultur, begitu juga penjelasan biologik tidak 

mendasari fenomena kultural.

$esare /ombrosso !&)(0&*1*" dapat dipandang sebagai pelopor aliran ini yang memulaistudinya dengan mencari sebabsebab kejahatan yang lebih menekankan pada sifat dasar 

Page 2: Sejarah Aliran Kriminologi

8/19/2019 Sejarah Aliran Kriminologi

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-aliran-kriminologi 2/4

 perilaku kejahatan daripada ciriciri perbuatan jahat. Disamping itu aliran positive dipandang

sebagai yang pertama kali dalam bidang kriminologi yang memformulasikan dan

menggunakan cara pandang, metodologi dan logika dari ilmu pengetahuan alam di dalam

mempelajari perbuatan manusia.

-ebagai pelopor ma2hab positive, /ombrosso lebih dikenal dengan teori biologi kriminal,

namun perlu di catat bahwa itu bukan merupakan dasar dari aliran positive. Dasar 

sesungguhnya dari postivisme dalam kriminologi adalah konsep tentang sebab kejahatan

yangbanyak !multiple factor causation", yakni faktorfaktor yang alami atau yang di bawa

manusia dan dunianya, yang sebagian bersifat biologik dans ebagian karena pengaruh

lingkungan.

 Kriminologi Kritis

Kriminologi kritis berpendapat bahwa fenomena kejahatan sebagai konstruksi sosial, artinya

manakala masyarakat mendefiniskan tindakan tertentu sebagai kejahatan, maka orangorang

tertentu memenuhi batasan sebagai kejahatan. Ini berarti bahwa kejahatan dan penjahat

 bukanlah fenomena yang berdiri sendiri yang dapat diidentifikasikan dan dipelajari secara

obyektif oleh ilmuwan sosial, sebab dia ada hanya karena hal itu dinyatakan oleh masyarakat.

Oleh karenanya kriminologi kritis mempelajari prosesproses di mana kumpulan tertentu dari

orangorang dan tindakantindakan ditunjuk sebagai kriminal pada waktu dan tempat tertentu.

Kriminologi kritis bukan sekedar mempelajari perilaku dari orangorang yang didefinisikan

sebagai kejahatan, akan tetapi juga perilaku dari agenagen kontrol sosial tertentu sebagai

kejahatan. Dekatan kritis ini secara relatif dapat dibedakan antara pendekatan 3interaksionis4dan 3konflik4. endekatan interkasionis berusaha untuk menetukan mengapa tindakan

tindkan dan orangorang tertentu didefinisikan sebagai kriminal oleh masyarakat tertentu

dengan cara mempelajari persepsi makna kejahatan yang dimiliki oleh agen kontrol sosial

dan orngorang yang diberi baatsan sebagai penjahat. Di samping itu juga dipelajari makna

 proses sosial yang dimiliki kelompok yang bersangkutan dalam mendefinisikan seseorang

sebagai penjahat.

5ubungan antara kejahatan dan proses kriminalisasi secara umum dinyatakan dengan

digunakannya konsep 3penyimpangan4 !deviance" dan rekasi sosial. Kejahatan dipadang

sebaagi bagian dari penyimpangan sosial dalam arti bahwa tindakan yang bersangkutan berbeda dari tindakantindakan yang dipandang sebagai tindakantindakan normal atau biasa

di dalam masyarakat dan terhadap tidakan menyimpang tersebut diberikan reaksi sosial yang

negatif, dalam arti secara umum masyarakat memperlakukan orangorang tersebut sebagai

3berbeda4 dan 3jahat4. Dengan demikian siapa yang di pandang menyimpang dari

masyarakat tertentu terutama tergantung pada masyarakat itu sendiri.

Dasar pemikiran interkasionis ini bersumber pada 3symbolic interactionism4 yang

dikemukakan oleh ead !&)6(&*(&" yang menekankan bahwa 3sumber4 perilaku manusia,

tidak hanya ditentukan oleh peranan kondisikondisi sosial, akan tetapi juga pernanan

individu dalam menangani, menafsirkan, dan berinterkasi dengan kondisikondisikondisi

sosial akan tetapi juga pernan individu dalam menangani, menafsirkan, dan berinteraksi

Page 3: Sejarah Aliran Kriminologi

8/19/2019 Sejarah Aliran Kriminologi

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-aliran-kriminologi 3/4

dengan kondisikondisi yang bersangkutan. enurutnya manusia sebagai pencipta dan

sekaligus sebagai produk dari lingkungannya.

Orientasi sosiopsikologis teori konflik terletak pada teoriteori interaksi sosial mengenai

 pembentukan kepribadian dan konsep 3proses sosial4 dari perilaku kolektif. andnagan ini

mengansumsikan bahwa manusia selalu merupakan makhluk yang terlibat dengan kelompok

kelompoknya, dalam arti hidupnya merupakan bagian dan produk dari kelompok kumpulan

kumpulannya. andnagan ini juga bernaggapan bahwa masyarakat merupakan kumpulan

kelompokkelompok yang bersamasama memikul perubahan, namun mampu menjaga

keseimbangan dalam menghadapi kepentingankepentingan dan usahausaha dari kelompok 

yang bertentangan.

ada tahun &*'1an muncul apa yang disebut sebagai 3kriminologi ar7is4. engenai istilah

3kriminologi ar7is4 ini terdapat beberapa penulis yang menentangnnya. enurut aul 8.

5irst, tidak ada teori ar7is tentang kejahatan baik dalam eksistensinya maupun yang dapatdikembangkan dari mar7isme yang ortodoks. 9anpa bermaksud untuk memasuki lebih dalam

 pembicaraan tentang Kriminologi ar7is, namun perlu di catat bahwa teori konflik tidak 

sama dengan teori ar7is. /ebihlebih jika ada tanggapan bahwa aliran kritis sama dengan

mar7is.

:eid !&*'6" mislanya, menyatakan bahwa teori konflik mendasarkan pada ( hal; bahwa

 perbedaan bekerjanya hukum mencerminkan kepentingan dari rulling class bahwa perbuatan

kejahatan akibat dari cara produksi dalam amsyarakat, dan bahwa hukum pidana dibuat untuk 

mencapai kepentingan ekonomi rulling class. Apa yang disebut :eid tersebut adalah tentang

Kriminologi ar7is, dan bukan teori konflik yang non ar7is. -atu perbedaan mendasar 

anatara kriminologi ar7is dengan non ar7is adalah pandangannya apakah kejahatan

dianggap bersifat patologis. ada perspektif konflik yang non ar7is maka kejahatan

dipandang sebagai tindakan yang normal dari orangorang normal yang tidak memiliki

kekuasan yang cukup untuk mengontrol proses kriminalisasi dan dalam perspektif perilaku

menyimpang, kejahatan dipandang sebagai perwujudan dari kebutuhan masyarakat untuk 

mengkriminalisasikan perbedaan. endukung kedua perspektif itu menolak ide karena

kejahatan bersifat patologis dengan mengajukan argumentasi bahwa keduanya, yaitu

 perbuatan dan kriminalisasi terhadap perbuatan adalah normal.

-ebaliknya bagi kriminologi ar7is, dia kembali pada ide positivis yakni bahwa kejahatan

 bersifat patologis, yang di dasarkan pada konsep ar7 bahwa orang menjadi 3demorali2ed4dan subyek dari segala bentuk kejahatan dan perbuatan yang tidak senonoh apabila di dalam

masyarakat mereka ditolak perananya sebagai produkti. erilaku yang patologis tersbeut

 berupa abtasan ilmiah sebagai perbuatan yang merugikan masyarakat atau tindakantindakan

yang memperkosa hakhak asasi manusia dan dapat meliputi kejahatankejahatan lapis

 bawah, di mana orangorang miskin merupakan sasarannya antara mereka sendiri dan juga

lainnya, maupun kejahatankejahatan lapis aats seperti pencemaran, perang, dan eks<loitasi

terhadap kelas pekerja. -ebabsebab dari perilaku yang bersnagkutan dianalitis dan

ditemukan melekat pada sistem ekonomi kapitalistik dan untuk mengobatinya adalah melalui

 pembangunan masyarakat sosialis. Akhirnya perlu di catat di sini bahwa nilai dari teori

konflik yang non ar7is adalah pandangannya bahwasannya di dalam setiap masyarakatapakah masyarakat kapitalis, fasis, demokratis atau apa sajaselalu terdapat konflik nilianilai

Page 4: Sejarah Aliran Kriminologi

8/19/2019 Sejarah Aliran Kriminologi

http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-aliran-kriminologi 4/4

dan kepentingankepentingan di antara bagianbagian di dalam masyarakat, dan penyelesaian

dari pertentangan atau konflik tersebut akan dipengaruhi oleh kekuasaan dari kelompok

kelompok yang bertentangan. -ehingga perbedaan aspek dan maknanya refle7ivity akan

membawa berbagi implikasi dalam teori, riset dan prakteknya. isalnya berkaitan dengan

disiplin, konteks, retorika dan penentuan strategi, pendirian atau sudut pandang dan praktek 

atau pelaksanaannya.

Di dunia ini paling tidak terdapat dua fenomena yang sangat powerfull yang mampu

mengubah wajah dunia, yaitu ilmu pengetahuan dan hukum. 5ukum adalah sesuatu yang

menembus wajah kehidupan sosial yang sangat mempengaruhi kita. 5ukum membentuk 

hidup kita dari kondisikondisi sejak lahir hingga mati dan segalanya diantaranya.

Kriminologi yang bagaimanapun tidak dapat dihindarkan sebagai pengetahuan tentang

3knowledgepower4 yang secara inheren berkaitan dengan praktek penjatuhan hukuman.

%agaimanapun pandangan untuk membangun refle7ie criminology diharapkan dapat

memberikan sumbangan, bukan saja pada aspek peningkatan peradaban dan kontrol diri

dalam manajemen tertentu dari kehidupan sosial dan personal di dalam amsyarakat akantetapi juga sebagai pertimbangan tingkat refle7ivitas yang mungkin dapat dilakukan

!possible" dan di dalam keinginankeinginan intelektual dari disiplin yang ada serta terhadap

reformasi sosial.

https;==belajarhukumonline.wordpress.com=>1&0=&&=>+=sejarah-aliran-kriminologi/