Sediaan Gel Poliherbal Untuk Obat Luka Bakar

download Sediaan Gel Poliherbal Untuk Obat Luka Bakar

of 32

Transcript of Sediaan Gel Poliherbal Untuk Obat Luka Bakar

SEDIAAN GEL POLIHERBAL UNTUK OBAT LUKA BAKAR

SEDIAAN GEL PEGAN UNTUK OBAT LUKA BAKAR

Novia Ariani09023040Raihana09023041Annisa Fatmawati09023042Dina Yuvita Sari09023043Dani Yuvita Sari09023044Meta Kusumawardhani09023047Grin Fariah09023049

A. Bahan Baku

Pemilihan Bahan BakuBahan Utama (Centella asiatica)Bahan Pendukung (Curcuma longa)Bahan Komplementer (Pipper betle)

1. Bahan Utama (Pegagan/ Centella asiatica)Bagian yang digunakan adalah herba (seluruh bagian tanaman kecuali akar). Makroskopik dan organoleptis berwarna hijau, mempunyai aroma yang khas, rasa manis bercampur pahit, helai daun berbentuk ginjal atau bundar (WHO, 1999). Sedangkan mikroskopik Fragmen pengenal epidermis atas, urat daun dengan kristal kalsium oksalat, mesofil daun, berkas pengangkut dan epidermis bawah dengan stomata anomositis (Depkes RI, 2008).Herba Pegagan sebagai Bahan Utama (Antiinflamasi pada luka Bakar).Kerajaan : PlantaeDivisi : SpermatophytaKelas: DicotyledoneOrdo: UmbillalesFamilia: Umbilliferae (Apiaceae)Genus: CentellaSpesies: Centella asiatica

Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri 3-5% (Departemen Kesehatan 1989). Minyak atsiri tersebut terdiri dari senyawa antara lain, fellandrene, sabinene, sineol, borneol, zingibrene, curcumene, turmeron, kamfene, kamfor, seskuiterpene, asam kafrilat, asam methoksisinamat, tolilmetil karbinol. Selain itu rimpang kunyit juga mengandung alkohol kurkumin (Syukur dan Hernani 2002).2. Bahan Pendukung (Kunyit/ Curcuma longa)Rimpang Kunyit sebagai Bahan Pendukung (Antioksidan).Klasifikasi kunyit menurut Linnaeus dalam Winarto (2003), selengkapnya adalah sebagai berikut:Kingdom: PalantaeDivisi : SpermatophitaSubdivisi: AngiospermaeKelas: MonocotyledonaeSubkelas : ZingiberalesFamili : ZingibereaceaeGenus: CurcumaSpesies : Curcuma Longa Linn.

Sirih merupakan tanaman menjalar dan merambat pada batang pohon di sekelilingnya dengan daunnya yang berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh bersilang-seling, bertangkai, teksturnya agak kasar dan mengeluarkan bau jika diremas. Batangnya berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bulat dan berkerut. Sirih hidup subur dengan ditanam terutama di tanah yang banyak mengandung bahan organik dan air.Sirih merupakan tumbuhan obat yang sangat besar manfaatnya.Dalam farmakologi Cina, sirih dikenal sebagai tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas.3. Bahan Komplementer (Daun Sirih/ Piper betle)Daun sirih sebagai Bahan Komplementer (Anti Bakteri).Klasifikasi ilmiah atau taksonomi dari daun sirih adalah sebagai berikut :Kingdom: Plantae Division: Magnoliophyta Class: Magnoliopsida Ordo : Piperales Family : Piperaceae Genus : Piper Species: Piper Betle

2. Kandungan Zat AktifAsiaticoside sebagai antiinflamasi/ penyembuhan luka bakar dalam PegaganKurkuminoid sebagai Antioksidan dalam KunyitMinyak Atsiri Kavikol sebagai Anti Bakteri pada Daun Sirih

3. KhasiatAnti-inflamasi PegaganAntioksidan KunyitAnti Bakteri Daun Sirih

a. Anti-inflamasi & Penyembuh Luka Herba PegaganSenyawa glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside berperan dalam berbagai aktivitas penyembuhan luka. Asiaticoside dan Madecosside dan senyawaan sejenis juga berkhasiat anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi sel hati dari berbagai kerusakan akibat racun dan zat berbahaya (Setiawan, 2006).Komponen kurkuminoid diketahui mempunyai berbagai aktivitas biologik spektrum luas. Kurkumin dapat berfungsi sebagai anti oksidan, anti inflamasi, efek pencegah kanker serta menurunkan risiko serangan jantung (Aprilistyawati 2008). Kurkuminoid pada rimpang kunyit terdiri dari tiga komponen, yaitu kurkumin, desmetoksikurkumin, dan bisdesmetoksikurkumin. Gugus hidroksil fenolat yang terdapat dalam struktur kurkuminoid diduga mempunyai aktivitas bakteri (Sidik et al., 1995).b. Antioksidan Rimpang KunyitDaun sirih dapat digunakan sebagai antibakteri karena mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol yang merupakan isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol, Caryophyllen (siskuiterpen), kavikol, kavibekol, estragol dan terpinen (Sastroamidjojo, 1997). Turunan fenol yaitu kavikol dalam sifat antiseptiknya lima kali lebih efektif dibandingkan fenol biasa.

c. Antibakteri Daun Sirih4. Sifat Fisika Kimia Zat Aktifa. AsiaticosideSenyawa-senyawa triterpenoid glikosida secara umum digunakan dalam menyembuhkan luka, adapun asiaticosida digunakan sebagai anti-inflamasi, antibiotik serta aktif dalam melawan virus dan bakteri. Dikatakan juga bahwa asiaticosida yang dikandung pegagan ini dapat menstimulasi sintesis collagen (pebaikan jaringan). Sedangkan Medadekassodisa merupakan senyawa triterpenoid yang menstimulasi pembentukan protein dan lipid yang dibutuhkan oleh tubuh (Jie Liu dkk, 1994).Rumus MolekulC48H78O16Berat Molekul911.1233Indeks bias1.606MELTING POINT230 - 233 CAPPEARANCEWhite to off-white powder IDENTIFICATION pass (TLC)CONTENT80.0% min (Asiaticoside)LOSS ON DRYING3.0% maxHEAVY METALS 10ppm max Pb 5ppm maxHg 0.2ppm maxCd 0.3ppm maxAs 2ppm maxALDRIN 0,02ppm maxSULFATED ASH 1.0% maxPARTICLE SIZE 100 mesh (95%)xMICROBIOLOGICAL TESTS Total bacterial count:1000CFU/g max Yeast and mold; 100CFU/g max Salmonella: negativeE.Coli: negativeStaphylococcus: negative

Kurkumin merupakan senyawa polifenol yang dapat ditemukan pada temulawak, temugiring dan kunyit. Kurkumin (diferuloylmethane) adalah senyawa aktif yang ditemukan pada kunir, berupa polifenol dengan rumus kimia C21H20O6. Kurkumin memiliki dua bentuk tautomer: keton dan enol. Struktur keton lebih dominan dalam bentuk padat, sedangkan struktur enol ditemukan dalam bentuk cairan.b. Kurkuminoid

Bentuk kristal kurkumin, adalah batang atau prisma, dengan titik leleh 183-185oC. Kurkumin sukar larut dalam air, hexana, dan petroleum eter; agak larut daklam benzena, kloroform, dan eter, tetapi larut dalam alkohol, aseton dan asam asetat glasial( Srinivisan, 1953; Stahl, 1985)Chavicol, atau p-allylphenol, adalah phenylpropene alami, jenis senyawa organik. Struktur kimianya terdiri dari cincin benzena tersubstitusi dengan gugus hidroksi dan kelompok propenil. Minyak atsiri ini berupa cairan tak berwarna yang ditemukan bersama dengan senyawa terpen dalam minyak sirih. Chavicol/ kavikol ini larut dalam alkohol, eter, dan kloroform.c. Minyak Atsiri KavikolMolecular formulaC9H10OMolar mass134.18 g/molDensity1.020 g/cm3Melting point16 CBoiling point238 C123 C at 16 mmHg

5. StandarisasiGlikosida Triterpenoid Asiaticosid (Pegagan)Masing-masing 1gram serbuk herba pegagan secara terpisah digojog dengan 10 ml air, etanol 30%, etanol 50%, dan etanol 70% dalam. Erlenmeyer bertutup selama 24 jam. Setelah disaring, filtrate ditepatkan menjadi 10 ml dengan penambahan masing-masing cairan penyari yang dituangkan melalui serbuk di atas kertas saring pada corong. Masing-masing filtrat ditotolkan sebanyak 2l pada lempeng silika gel F254 dan dikembangkan dengan fase gerak kloroform-metanol-air (65 : 25 : 4, v/v), dan disemprot dengan pereaksi Liebermann- Burchard (Pereaksi Lieberman-Burchard secara umum digunakan untuk mendeteksi triterpenoid menghasilkan warna violet.).Setelah dipanaskan pada suhu 100C selama 10 menit, segera dicatat intensitas warna yang terbentuk secara KLT-densitometri pada panjang gelombang 575 nm. Tahapan prosedur analisis selanjutnya berdasarkan buku Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat dari Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan (Anonim, 2000).

Kurkuminoid (KLT Densitometri)Ada 4 teknik kromatografi yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian kandungan tumbuhan atau bisa juga dilakukan dengan gabungan dari empat teknik tersebut. Keempat teknik Kromatografi tersebut yaitu kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas cair, dan kromatografi cair kinerja tinggi ( Harborne, 1987).Untuk keperluan standarisai sampel yang mengandung kurkumin, dibutuhkan metode analitik yang cocok untuk memisahkan kurkuminoid dari bahn-bahan lain yang terdapat dalam tumbuhan, antara lain dapat dikerjakan dengan KLT dan KCKT, tetapi sulit diterapkan dalam sampel biologi. Analisa kurkumin yang yang telah berhasil dilakukan antara lain dengan cara Kromatografi kolom yang dibantu dengan spektrofotometri ( Srinivasan,k 1953); KLT (Sudibyo, 1996), ataupun KCKT ( Tonnesen dan Karlsen, 1983).B. Bahan Tambahan

Carbopol 934Propylene glycolEthanolTriethanolamineAir

Carbopol 934Carbopol 934 (Carbomer): Putih, lembut, higroskopis, bau khas. TL nya meliputi 260oC, 30 menit. Fungsinya sebagai Emulgator dan Suspending Agent (Handbook of Pharmaceutical Excipient, Hal 111). Carbophol 934 adalah golongan organik polimer. Merupakan serbuk bereaksi asam, sedikit larut dalam air, tidak beracun dan tidak mengiritasi kulit, serta sedikit pemakaiannya. Carbophol sangat peka terhadap panas dan elektrolit. Carbomers sangat cocok untuk formulasi berair dari dosis bentuk topikal.Propilen glikol digunakan sebagai humektan yang akan mempertahankan kandungan air dalam sediaan sehingga sifat fisik dan stabilitas selama penyimpanan dapat dipertahankan. Propilen glikol memiliki stabilitas yang baik pada pH 3-6. Oleh karena itu propilen glikol dapat digunakan sebagai humektan dalam sediaan gel.Propylene glycolEtanol berfungsi sebagai bahan pengawaet antimikroba, disinfektan, dan pelarut. Etanol bersifat larut dalam air dan gliserin.ethanolTriethanolamineTrietanolamin merupakan campuran dari trietanolamin, dietanolamin, dan monoetanolamin. Pemerian cair kental, tidak berwarna sampai kuning pucat, bau lemah mirip amoniak, dan higroskopik. TEA mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%), juga larut dalam kloroform. TEA harus dismpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya. Tea biasa digunakan sebagai zat tambahan dalam sebuah formula (Anonim, 1979).Air (aquadest)Aquadestilata (aquades) adalah air dari hasil penyulingan, kandungannya murni H2O, Aquadest berfungsi sebagai pelarut/ fase luar atau medium dispers.

C. Formulasi Sediaan GelSediaan GelFormulasi Sediaan Gel Obat Luka BakarR/C. asiatica extract 1g (% w/w)C. longa extract 1g (% w/w)P. betel extract1g (% w/w)Carbopol 934 2g (% w/w)Propylene glycol 2mlEthanol 5mlTriethanolamine q. s. Air q. s.

D. Proses Ekstraksi

a. Ekstraksi PegaganPembuatan ekstrak dilakukan dengan menimbang satu kilogram serbuk herba pegagan, kemudian dimasukkan ke dalam maserator berpengaduk elektrik, ditambah 5 liter etanol 70%, diaduk selama 30 menit, dibiarkan termaserasi selama 24 jam. Setelah disaring dengan kertas saring, filtrat yang diperoleh diuapkan pada evaporator dengan pengurangan tekanan hingga kental tetapi masih bisa dituang. Penguapan dilanjutkan pada panci stainless steel di atas penangas air hingga diperoleh ekstrak kental untuk ditimbang, dihitung rendemennya dan dianalisis lebih lanjut.

b. Ekstraksi KunyitPembuatan ekstrak kunyit, digunakan satu jenis pelarut yaitu, etanol 96%. Hasil dari ekstraksi dengan menggunakan etanol 96% kemudian dipekatkan dengan menggunakan evaporator, didapatkan ekstrak kunyit yang berupa pasta berwarna coklat pekat.c. Ekstraksi Daun SirihDaun sirih dicuci bersih lalu diangin-anginkan, kemudian dikeringkan dengan oven dengan suhu 40C sampai kering, kemudian diremas dan dihaluskan sampai menjadi serbuk menggunakan blender. Serbuk kemudian dimaserasi dengan larutan metanol dan diambil filtratnya dengan penyaringan. Hasil saringan diuapkan dalam rotary vacumevaporator dengan suhu 40C. Pada akhir proses ini didapatkan ekstrak murni dengan cairan kental, berwarna coklat, dengan bau khas aromatik. Ekstrak dari daun diencerkan dengan DMSO (Dimethil Sulfoxide) 10 % sesuai dengan konsentrasi yang diharapkan (Poeloengan dan Soeripto, 1998).E. Proses Pembuatan Sediaan

Carbopol dikembangkan dalam air panas, kemudian diaduk. Ekstrak pegagan, ekstrak kunyit, dan ekstrak daun sirih dicampur dengan bahan lain sampai tercampur rata,kemudian dimasukkan ke dalam carbopol. Kedalam campuran tersebut, ditambahkan air sampai volume yang dikehendaki, kemudian tambahkan TEA tetes demi tetes sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang jernih.Skematis Carbopol dikembangkan dalam air panas, kemudian diadukEkstrak pegagan, ekstrak kunyit, dan ekstrak daun sirih dicampur dengan bahan lain sampai tercampur ratakemudian dimasukkan ke dalam carbopolditambahkan air sampai volume yang dikehendakikemudian tambahkan TEA tetes demi tetes sambil diaduk perlahan sampai terbentuk gel yang jernihF. Standarisasi Produk

Cara pengujian sifat fisik sediaan gel:

1. Keseragaman BobotSampling beberapa tube yang telah diisi massa gel sebanyak n + 1, kemudian dilakukan penimbangan tiap tube. Dari semua sampel yang ditimbang dicari SD dan rata-rata. Kemudian dicari CV dengan hasil < 5% untuk angka kesalahan yang kecil.2. Stabilitas FisikOrganoleptis selama 8 minggu pada suhu kamar untuk mengetahui homogenitas, pemisahan, dan perubahan warna.3. ViskositasDiukur memakai alat viskosmeter brokfield spindle nomor 64 untuk sediaan gel pada kecepatan 50 putaran per menit (rpm) sediaan diuji dengan variasi kecepatan 2, 5, 10, 20 rpm.4. Uji Keamanan Gel Uji Iritasi Primer:Menggunakan 3 ekor marmut jantan dengan berat 200-400 gram. Rambut yang melekat pada punggung marmut dicukur bersih dan diamkan selama 24 jam.tentukan luas area punggung yang akan diolesi dengan sediaan gel dengan cara membuat garis kotak. Oleskan sediaan gel pegagan dan kontrol gel pada luas area yang sudah ditentukan. Diamati adanya kemerahan atau lesi pada punggung marmur sebelum dan setelah 24 jam perlakuan.

5. pHDengan mencelupkan pHmeter ke dalam sediaan gel blangko dan gel ekstrak pegagan, pengukuran dilakukan 3x pada hari 1, 3 dan 7 dan selanjutnya dilakukan setiap minggu sampai hari ke-56.6. Uji Daya SebarDitimbang 500 mg gel & diletakkan di tengah kaca bulat berskala, sebelumnya ditimbang dahulu kaca yang lain dan diletakkan kaca tersebut di atas gel & dibiarkan selama 1 menit. Kmd diukur berapa diameter gel yang menyebar dengan mengambil panjang rata-rata diameter dari beberapa sisi. Kemudian ditambahkan 50,0 mg beban tambahan dan diamkan selama 1 menit. Dicatat diameter gel yang menyebar dan diteruskan ditambah dengan menambah tiap kali beban tambahan 50,0 mg dicatat diameter gel yang menyebar selama 1 menit, luas penyebaran dihitung dengan rumus:L = .r27. Uji MikrobiologiSyarat mikroba pada sediaan gel:Mikroba yg memp.daya hidup maks 103 104 bakteri anaerob, 102 ragi dan kapang /g atau ml. Batas mikroba spesifik : tdk ada E.coli, dan tidak mengandung Salmonella, P.aeruginosa, S.aureus, Enterobacteriaceae lain maks. 102 /g atau mL.

G. Pengemas