SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020....

50
SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP LAYANAN SMART LIVING MENUJU SEMARANG SMART CITY TAHUN 2018 SKRIPSI Untuk memperoleh gelar Sarjana Geografi Oleh: Jhonata Falah 3211414042 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

Transcript of SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020....

Page 1: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA

TERHADAP LAYANAN SMART LIVING MENUJU SEMARANG

SMART CITY TAHUN 2018

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Geografi

Oleh:

Jhonata Falah

3211414042

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi yang berjudul “Sebaran Keruangan Dan Respon Warga Kota Terhadap

Layanan Smart Living Menuju Semarang Smart City Tahun 2018” ini telah

disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang pada:

Hari :

Tanggal :

Pembimbing Skripsi

Ariyani Indrayati S.Si, M.Sc.

NIP. 197806132005011001

Mengetahui

Ketua Jurusan Geografi

Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si.

NIP. 196210191988031002

Page 3: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarng:

Hari :

Tanggal :

Penguji I,

Dr. Rahma Hayati, S.Si, M.Si

NIP. 197206241998032003

Penguji II, Penguji III,

Satya Budi Nugraha, S.T., M.T., M.Sc Ariyani Indrayati S.Si, M.Sc

NIP. 196203151989011001 NIP. 197806132005011001

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Sosial,

Dr. Moh. Solehatul Mustofa, M.A

NIP. 196308021988031001

Page 4: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil

karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau

seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini

dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Juni 2019

Jhonata Falah

NIM 3211414042

Page 5: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

❖ MOTO

“Learn from mistakes of other people, not succes from others”

“Belajar dari kesalahan orang lain, bukan kesuksesan dari orang lain"

(Jakc Ma).

❖ PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, skripsi ini peneliti persembahkan untuk

kedua orang tua dan keluarga yang sangat saya sayangi, selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil, dan tiada henti selalu mendoakan.

Page 6: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

vi

SARI

Falah, Jhonata. 2019. Sebaran Keruangan Dan Respon Warga Kota Terhadap

Layanan Smart Living Menuju Semarang Smart City Tahun 2018. Skripsi. Jurusan

Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Ariyani

Indrayati S.Si, M.Sc.

Kata kunci: smart city, smart living, sebaran keruangan, respon warga.

Penerapan konsep smart city di Kota Semarang dimulai sejak tahun 2013

yang dapat diartikan konsep ini masih baru di Kota Semarang. Pada awalnya warga

belum memanfaatkan teknologi secara maksimal dimana masih memerlukan waktu

yang lama dan tidak transparan, lalu dituntut untuk mengganti menjadi lebih cepat,

mudah, transparan, dan online untuk mengakses secara real time. Peneltian ini

fokus pada konsep smart living menuju smart city seperti di Kota Semarang yang

ada pada website smartcity.semarangkota.go.id, yakni pada pelayanan loket dan

non loket di PDAM, Smart Police (SKCK), dan Transportasi (BRT).

Tujuan dari penelitian ini yakni: 1) Menghitung tingkat penggunaan

pelayanan loket dan non loket warga Kota Semarang pada indikator smart living.

2) Mengetahui pola sebaran pengguna pelayanan loket dan non loket warga Kota

Semarang pada indikator smart living. 3) Mengetahui respon warga Kota Semarang

terhadap pelayanan loket dan non loket pada indikator smart living.

Metode yang digunakan yakni Metode Penelitian Kuantitatif dengan

mendapatkan data dari responden dengan memberikan kuisioner dan data dari

instansi terkait (PDAM, SKCK, dan BRT) tentang jumlah pengguna pelayanan

loket dan non loket.

Penelitian ini dilakukan menggunakan tenik analisis data yakni: 1) Indeks

Moran untuk mengkaji sebaran keruangan pada variabel PDAM dan Smart Police

(SKCK). 2) Indeks Konektivitas untuk mengkaji konektivitas pada variable

Transportasi (BRT). 3) Deskriptif Persentase untuk mengkaji kuisioner pada

variable PDAM, SKCK, dan BRT.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Tingkat pengguna pada PDAM

sangat baik karena banyak pengguna yang membayar secara non loket (online),

sedangkan SKCK dan BRT belum baik karena banyaknya pengguna yang masih

memohon pada loket (SKCK) dan membayar secara tunai (BRT) 2) Sebaran

keruangan pada variable PDAM yakni menyebar (spreaded) di loket maupun non

loket, sedangkan variable Smart Police (SKCK) yakni menyebar (spreaded) pada

non loket dan mengelompok (clustered). 3) Indeks konektivitas pada variable

Transportasi (BRT) adalah 1,714 termasuk dalam kategori konektivitas yang baik.

4) Respon tersebut memiliki penilaian yang sama yakni sangat baik dengan

perolehan pada PDAM adalah 78,2125%, smart police (SKCK) adalah 84,58%,

dan Transportasi (BRT) adalah 76,571% sehingga pelayanan tersebut harus tetap

dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

Page 7: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

vii

ABSTRACT

Falah, Jhonata. 2019. Spatial Distribution and Response of City Residents to

Smart Living Services Towards Semarang Smart City in 2018. Thesis. Department

of Geography, Faculty of Social Sciences, Semarang State University. Supervisor

Ariyani Indrayati S.Si, M.Sc.

Keywords: smart city, smart living, spatial distribution, citizen response

The application of the smart city concept in Semarang began in 2013 which

can be interpreted as a new concept. At the beginning residents did not utilize the

technology maximally which still requires a long time and is not transparent, then

is required to replace it faster, easy, transparent and online to access in real time.

This research based on the concept of smart living in the city of Semarang on

website smartcity.semarang.go.id, namely the service of counters and non counters

for water service (PDAM), Smart Police (SKCK), and Transportation (BRT), where

all three know the spatial distribution and response of citizens in creating smart

cities. The objectives of this study are: 1) Calculating the level of service usage of

counters and non counters of Semarang city residents on smart living indicators.

2) Knowing the pattern of distribution of service users of counters and non counters

of Semarang city residents on smart living indicators. 3) Knowing the response of

the citizens of Semarang to the service of counters and non counters on the smart

living indicator.

The method used is Quantitative Research Method by obtaining data from

respondents by providing qustionnaires and data from relevant agencies (PDAM,

SKCK, and BRT) about the number conters and non conters service users.

This research was conducted using data analysis techniques, namely: 1)

Moran index to assess spatial distribution in the PDAM and Smart Police (SKCK)

variables. 2) Connectivity Index to assess connectivity in variable Transportation

(BRT). 3) Descriptive Percentage for reviewing questionnaires in the variables of

PDAM, SKCK, and BRT.

The results show that: 1) Ther level of users in PDAM is very good because

many users pay by non counters (online), while SKCK and BRT are not good

because there many users who still apply at counters (SKCK) and pay in cash (BRT)

2) Spatial distribution in the variable PDAM is spread (spreaded) at counters and

non counters, while the Smart Police variable (SKCK) is spread (spreaded) on non

counters and clustered. 3) Connectivity index on Transportation (BRT) variable is

1.714 included in category of good connectivity. 4) Descriptive percentages in the

three variables have the same rating which is very good with the acquisition of

PDAM is 78.2125%, smart police (SKCK) is 84.58%, and Transportation (BRT) is

76.571% so that service must be maintained and improved.

Page 8: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

viii

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan nikmat, karunia, dan

kemudahan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Sebaran Keruangan Dan Respon Warga Kota Terhadap Layanan Smart Living

Menuju Semarang Smart City Tahun 2018”. Penyusunan skripsi ini adalah untuk

menyelesaikan studi strata satu dan memperoleh gelar sebagai Sarjana Geografi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, motivasi, dan

bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada

pembimbing Ariyani Indrayati S.Si, M.Sc yang telah memberikan arahan,

bimbingan, saran, dan semangat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi

ini, dan juga tak lupa penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Moh. Solehatul Mustofa, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk bisa menimba

ilmu di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Tjaturahono Budi Sanjoto, M.Si., Ketua Jurusan Geografi Universitas

Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk bisa menimba

ilmu di Jurusan Geografi.

Page 9: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

ix

3. Ariyani Indrayati S.Si, M.Sc., Dosen Geografi Universitas Negeri Semarang

selaku Pembimbing Penelitian yang telah memberikan motivasi dan

masukan hingga tercapainya tujuan artikel ini.

4. Rini Rahmawati, S.Kom., Kepala bidang Penelitian dan Pengembangan

PDAM Kota Semarang ; Ir. Heny Wijayanti, M.T., Kepala Cabang Tengah

PDAM Kota Semarang ; Dra., Menuk Indrati, Kepala Cabang Selatan

PDAM Kota Semarang ; Yulianto Prabowo, S.H., Kepala Cabang Barat

PDAM Kota Semarang ; Agus Mulyono, S.H, M.Kn., Kepala Cabang

Timur PDAM Kota Semarang ; Sapto Widodo, S.E., Kepala Cabang Utara

PDAM Kota Semarang yang telah memberikan izin penelitian hingga

tercapainya tujuan skripsi ini.

5. Kompol Ismanto, S.H., Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu

(SPKT) Polrestabes Semarang ; Bripka Heri Sunoto, Kepala pelayanan

Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) Polrestabes Semarang ; Aiptu

Nunuk Suprihatin, S.H., Staf pelayanan Surat Keterangan Catatan

Kepolisian (SKCK) Polrestabes Semarang yang telah memberikan izin

penelitian hingga tercapainya tujuan skripsi ini.

6. Ade Bhakti Ariawan, S.H., Kepala BLU UPTD Trans Semarang ; Anggi,

Staf BLU UPTD Trans Semarang yang telah memberikan izin penlitian

hingga tercapainya tujuan skripsi ini.

7. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Geografi yang telah menjadi

pendidik yang baik dan inspiratif, pembimbing sekaligus keluarga dalam

berbagi ilmu yang bermanfaat.

Page 10: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

x

8. Alfa, Zakky, Angga, Maharani, Resti, Nela, Alwi, Kholis, Dodik, dan Ratna

yang telah turut andil dalam membantu menyelesaikan skripsi ini dan juga

segenap teman-teman seperjuangan prodi Ilmu Geografi khususnya

angkatan 2014 yang selalu memberi motivasi.

9. Semua pihak yang membantu sehingga skripsi ini dapat tersusun.

Atas segala bimbingan, semangat, inspirasi, dan bantuannya, penulis

mengucapkan terima kasih. Semoga Tuhan membalas kebaikan yang telah

diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh

dari sempurna dan masih banyak kelemahan. Walaupun demikian, besar harapan

penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca

pada umumnya.

Semarang, Juni 2019

Penulis

Page 11: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL......................................................................................................................i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ v

SARI ....................................................................................................................... vi

ABSTRACT ............................................................................................................ vii

PRAKATA ........................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 7

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 8

1.5 Batasan Istilah ........................................................................................................ 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR ...................... 11

2.1 Deskripsi Teoritis ................................................................................................. 11

2.1.1 Sebaran Keruangan ....................................................................................... 11

2.1.2 Respon .......................................................................................................... 11

2.1.3 Smart Living ................................................................................................. 13

2.1.4 Layanan ........................................................................................................ 13

2.1.5 Smart City..................................................................................................... 15

2.2 Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................................... 20

2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 24

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 26

3.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................................... 26

Page 12: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

xii

3.2 Populasi dan Lokasi Penelitian ............................................................................ 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 33

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................................... 33

4.1.1 Letak Geografis dan Administratif ............................................................... 33

4.2. Smart Living di kota Semarang ............................................................................ 36

4.2.1 PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Moedal Kota Semarang ..... 37

4.2.2 Smart Police pada Pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK)

Kota Semarang ............................................................................................. 44

4.3 Analisis Pola Sebaran Keruangan dengan Indeks Moran .................................... 64

4.3.1 Analisis Pembayaran Non Loket dan Loket PDAM dengan Perhitungan

Indeks Moran ................................................................................................ 66

4.3.2 Analisis Smart Police pada Pemohon SKCK secara Non Loket dan Loket

dengan Perhitungan Indeks Moran ............................................................... 75

4.4 Analisis Konektivitas Transportasi pada Trans Semarang .................................. 83

4.5 Analisis Respon Pelayanan Smart Living pada PDAM, Smart Police, dan

Transportasi menggunakan metode Deskriptif Presentase ................................... 85

4.5.1 Analisis Deskriptif Presentase berdasarkan Respon Warga Kota Semarang

pada Pelayanan PDAM Kota Semarang. ...................................................... 87

4.5.2 Analisis Deskriptif Presentase berdasarkan Respon Warga Kota Semarang

pada Pelayanan SKCK Kota Semarang. ....................................................... 93

4.5.3 Analisis Deskriptif Presentase berdasarkan Respon Warga Kota Semarang

pada Pelayanan Trans Semarang. ............................................................... 101

4.6 Pembahasan ........................................................................................................ 107

4.6.1 Pelayanan PDAM ....................................................................................... 107

4.6.2 Pelayanan Smart Police pada SKCK .......................................................... 110

4.6.3 Pelayanan Transportasi pada BRT ............................................................. 112

BAB V PENUTUP .............................................................................................. 115

5.1 KESIMPULAN .................................................................................................. 115

5.2 SARAN .............................................................................................................. 116

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 117

Page 13: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ............................................. 21

Tabel 4.1 Kondisi Kependudukan di Kota Semarang……….......................... 34

Tabel 4.2 Objek Penelitian Pelayanan Smart Living Kota Semarang….......... 36

Tabel 4.3 Jumlah Pelanggan pada 5 (lima) Cabang PDAM Kota Semarang... 38

Tabel 4.4 Laporan Jumlah Pembayaran PDAM Kota Semarang Loket dan Non

Loket Tahun 2018….................................................................... 41

Tabel 4.5 Alamat Polisi Sektoral Kota Semarang…….................................... 45

Tabel 4.6 Laporan Jumlah Pemohon SKCK di Loket dan Non Loket dalam

Melamar Pekerjaa Tahun 2018……............................................. 51

Tabel 4.7 Laporan Jumlah Pembayran BRT di Loket dan Non Loket Tahun

2018….......................................................................................... 63

Tabel 4.8 Perhitungan Pola Keruangan Pembayaran Non Loket PDAM dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 1…................................................ 66

Tabel 4.9 Perhitungan Pola Keruangan Pembayaran Non Loket PDAM dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 2…................................................ 68

Tabel 4.10 Perhitungan Pola Keruangan Pembayaran Loket PDAM dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 1…................................................ 70

Tabel 4.11 Perhitungan Pola Keruangan Pembayaran Loket PDAM dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 2…................................................ 72

Tabel 4.12 Perhitungan Pola Keruangan Pemohon SKCK Non Loket dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 1………………………………… 75

Page 14: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

xiv

Tabel 4.13 Perhitungan Pola Keruangan Pemohon SKCK Non Loket dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 2…................................................ 77

Tabel 4.14 Perhitungan Pola Keruangan Pemohon SKCK di Loket dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 1…............................................... 79

Tabel 4.15 Perhitungan Pola Keruangan Pemohon SKCK di Loket dengan

Analisis Indeks Moran Tahap 2…............................................... 81

Tabel 4.16 Kriteria Penilaian…….................................................................. 86

Tabel 4.17 Jumlah Penilaian Responden Terhadap Pelayanan PDAM di

Loket…....................................................................................... 88

Tabel 4.18 Hasil Jumlah Penilaian Kuisioner PDAM Kota Semarang…….. 89

Tabel 4.19 Jumlah Penilaian Responden Terhadap Pelayanan SKCK di

Loket…………………………………………………………... 94

Tabel 4.20 Hasil Jumlah Penilaian Kuisioner SKCK Kota Semarang……... 97

Tabel 4.21 Jumlah Penilaian Responden Terhadap Pelayanan Trans

Semarang……………………………………………………… 102

Tabel 4.22 Hasil Jumlah Penilaian Kuisioner Trans Semarang (BRT)…… 104

Page 15: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010 ......................................... 3

Gambar 1.2 Presentase Penduduk Perkotaan Tahun 2010-2035 ............................ 3

Gambar 2.1 Indikator Smart City (Cohen, 2012)……………………………….. 16

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir………………………………………………….. 25

Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian……………………………………………… 35

Gambar 4.2 Mobil SKCK Online………………………………………………...49

Gambar 4.3 Peta Jaringan Trans Semarang……………………………………... 57

Gambar 4.4 Shelter di Simpang Lima Semarang………………………………... 59

Gambar 4.5 Shelter tipe B sepanjang Jl. Dr. Sutomo, Semarang………………...60

Gambar 4.6 Shelter tipe B sepanjang Jl Ahmad Yani, Semarang……………….. 60

Gambar 4.7 Shelter tipe C di Jl. Soekarno Hatta, Semarang……………………. 61

Gambar 4.8 Shelter tipe Anak Tangga di Jl. Dr. Cipto, Semarang……………… 61

Gambar 4.9 Peta Analisis Pola Spasial Moran…………………………………...65

Page 16: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Dokumentasi Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tahun 2018……………………………………………………….

Lampiran 2 Dokumentasi Penelitian Surat Keterangan Catatan Kepolisiam

(SKCK) Tahun 2018………………………………………………………..

Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian Bus Rapid Transit (BRT) Tahun 2018

Lampiran 4 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner………………………………..

124

125

126

127

Lampiran 5 Lembar Kuesioner Smart Living di Loket PDAM……………

Lampiran 6 Lembar Kuesioner Smart Living di Loket SKCK…………….

Lampiran 7 Lembar Kuesioner Smart Living di Loket BRT……………….

128

131

134

Page 17: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kota merupakan pusat peradaban dan pusat kehidupan manusia. Keberadaan

kota terus berubah dan mengalami perkembangan signifikan serta membawa

pengaruh besar dalam pola hidup manusia (Supangkat, 2015). Kota juga menjadi

entitas yang menarik perhatian banyak peneliti. Tidak hanya karena kota memiliki

dinamika perubahan yang begitu cepat, tetapi juga karena dalam banyak prediksi

yang didasarkan pada hasil-hasil penelitian bahwa hampir 50% penduduk dunia

akan memadati kota (Senate Department for Urban Development and the

Environment, 2015; Bakıcı, et.al., 2013; Chourabi, et.al., 2012). Akibatnya kota

semakin menghadapi tantangan yang luar biasa besar dan kompleks terkait dengan

fasilitas yang diberikan kepada warganya. Kebutuhan-kebutuhan mendasar seperti

kesehatan, pendidikan, transportasi umum, sehingga warga kota merasakan

keamanan, kenyamanan, dan kebahagiaan tinggal di kotanya harus dipenuhi oleh

pengelola kota (Neirottia, et.all., 2014; Nam and Pardo, 2011; Washburn and

Sindhu, 2010). Menurut (Novianti dan Choerunisa, 2016) fakta ini juga dihadapi

oleh pengelola kota-kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan

Semarang yang paling banyak dibahas dalam konteks perkembangan kota,

mengingat keempat kota tersebut merupakan ibukota provinsi di pulau jawa. Ibu

kota provinsi ini memiliki karakteristik yang unik; sama-sama kota besar dan multi-

etnik, dan memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.

Page 18: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

2

Jumlah penduduk yang semakin bertambah membawa konsekuensi pada

bertambahnya permasalahan yang akan dihadapi. Salah satu permasalahan yang

merupakan akibat secara langsung berkaitan dengan pertumbuhan maupun

persebaran penduduk adalah masalah perumahan dan permukiman (Liesnoor,

2007). Berdasarkan data dari BPS pada proyeksi penduduk Indonesia dari tahun

2010 mencapai 238.518.800 jiwa hingga tahun 2035 mencapai 305.652.400 jiwa

yang dapat dilihat pada Gambar 1.1. Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan

bahwa setiap tahun penduduk di Indonesia terus meningkat, ini juga diimbangi

dengan persentase penduduk yang tinggal diperkotaan dari tahun 2010 hingga tahun

2035, adapun rinciannya yakni 2010 (49,8%), 2015 (53,3%), 2020 (56,7%), 2025

(60%), 2030 (63,4%), dan 2035 (66,6%) yang dapat dilihat pada Gambar 1.2. Data

tersebut adalah akibat banyakanya urbanisasi dari desa menuju kota, maka

diperlukan berbagai konsep solusi untuk mengatasi permasalahan perkotaan yang

muncul. Salah satu program pemerintah Indonesia untuk mengatasi permasalahan

perkotaan mengingat masa depan kota adalah menciptakan sustainable city.

Page 19: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

3

Belajar dari beberapa kota di dunia yang merespon kompleksitas

masalahnya dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan didukung

dengan pemanfaatan teknologi untuk mempermudah warga kota menikmati

fasilitas umum, Jakarta, Bandung, dan Surabaya sudah lebih dulu mengadopsi

konsep smart city dari pada Kota Semarang. Maka penelitian ini untuk meneliti

seberapa besarnya konstribusi konsep smart city yang dicanangkan pemerintah

dalam beberapa tahun ini. Konsep yang disebut sebagai kota pintar ini adalah

sebuah konsep tatanan kota cerdas berbasis pelayanan online, bersifat transparan

49,8 53,3 56,7 60 63,4 66,6

0

20

40

60

80

Indonesia

PER

SEN

TASE

Presentase Penduduk Daerah Perkotaan 2010 - 2035

2010 2015 2020 2025 2030 2035

Gambar 1.1 Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010

Sumber : BPS Nasional 2019

Gambar 1.2 Presentase Penduduk Perkotaan Tahun 2010-2035

Sumber : BPS Nasional 2019

Page 20: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

4

dan berperan dalam memudahkan warga untuk mendapatkan informasi secara cepat

dan tepat. Konsep ini merupakan kombinasi antara teknologi baru dengan pola pikir

cerdas tentang penggunaan teknologi dalam sebuah organisasi (Supangkat, 2015).

Konsep kota cerdas atau smart city bukanlah sesuatu yang baru, dalam

konteks pemerintahan daerah sejak tahun 2011, Federasi Pembangunan Perkotaan

Indonesia sudah menyelenggarakan kegiatan pemberian penghargaan berupa Smart

City Award kepada pemerintahan daerah yang memenuhi indikator Kota Cerdas.

Penghargaan ini didasarkan pada peluncuran program Wakil Presiden Jusuf Kalla

yakni program Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2015 di Balai Sidang Jakarta

pada 24 Maret 2015. Suatu gagasan yang diprakarsai Institut Teknologi Bandung,

harian Kompas, dan Perusahaan Gas Negara (kompasiana.com, 2015). Dalam

pencanangan smart city ini terdapat landasan hukum Indonesia berupa hukum

positif tertulis yang menjadi titik tekannya adalah inovasi. Khusus tentang inovasi

telah ada landasan hukumnya dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah. Dalam Bab XXI bertajuk Inovasi Daerah. Dari Pasal 386 hingga Pasal 390.

Dalam tiga tahun berturut-turut, Kota Surabaya memperoleh Smart City Award,

gagasan smart city lahir dari perusahaan International Business Machines (IBM)

Amerika Serikat yang bergerak dibidang produksi dan penjualan perangkat keras

dan lunak komputer. Sebelumnya berbagai nama sempat dibahas para ahli dunia

dengan nama digital city atau smart city. Intinya smart city menggunakan teknologi

informasi untuk menjalankan roda kehidupan kota yang lebih efisien.

Selanjutnya IBM memperkenalkan konsep kota cerdas untuk Indonesia. Pada

Page 21: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

5

konsep yang dikembangkan ini, IBM menawarkan solusi berbasis teknologi

informasi untuk optimalisasi layanan publik.

Konsep smart yang diterapkan dalam berbagai sistem pelayanan online di

Kota Semarang ini meliputi konsep systemic (terhubung sistem), monitorable

(dapat dipantau), accessible (mudah diakses), reliable (dapat dipercaya), serta time

bound (batasan waktu). Konsep smart ini fokus pada upaya memberikan

kemudahan, ketepatan dan kepercayaan bagi warga masyarakat termasuk para

pelaku usaha (news.detik.com, 2017). Selain itu, konsep kota pintar ini juga

memang dihadirkan sebagai jawaban untuk pengelolaan sumber daya secara

efisien. Dukungan aplikasi yang terus berkembang serta terciptanya ekosistem

kreatif di bidang teknologi, merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar.

Kota Semarang merupakan kota yang penuh dengan daya pikat, panorama

alam, kuliner, ditambah warganya yang kreatif. Namun seiring dengan

perkembangan dan pertumbuhan penduduk, timbul berbagai permasalahan seperti

penurunan kualitas pelayanan publik, kemacetan di jalan raya, penumpukan sampah

dan masalah-masalah sosial lainnya. Berdasarkan data BPS pada tahun 2010 – 2016

angka pertumbuhan kota Semarang mencapai 10,85%, sementara jumlah penduduk

1.729.428 tahun 2016 (Kota Semarang dalam Angka, 2017) dan akan terus

meningkat seiring bertambahnya tahun, untuk menyelesaikan masalah-masalah

tersebut, kota Semarang membutuhkan solusi yang cerdas, kreatif dan inovatif yang

dijalankan oleh jajaran aparat pemerintah, dari pemimpin sampai ke tingkat

terbawah, serta didukung komitmen penuh dari seluruh warganya. Indikator dalam

Page 22: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

6

Konsep Smart City yaitu smart governance, smart economy, smart live, smart

living, smart people, dan smart mobility.

Penerapan konsep smart city di kota Semarang di mulai sejak tahun 2013

yang dapat diartikan konsep ini masih baru di kota Semarang, yang pada awalnya

warga belum memanfaatkan teknologi secara maksimal dimana masih memerlukan

waktu yang lama dan tidak transparan, lalu dituntut untuk mengganti menjadi lebih

cepat, mudah, transparan, dan online untuk mengakses secara real time akan

membutuhkan waktu yang tidak cepat mengingat tidak semua warga mengerti akan

hal tekonologi yang berkembang atau Gaptek (Gagap Teknologi) dimana banyak

terjadi di kalangan usia tua. Maka dari itu Respon warga sangat dibutuhkan untuk

mengetahui seberapa baik perkembangan Smart City di Kota Semarang ini,

mengetahui kinerja pemerintah dalam mengimplementasikan konsep ini untuk

mendukung pelayanan publik Kota Semarang, dan mengetahui pola persebaran

pelayanan smart living di Kota Semarang ini.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti mengambil judul penelitian

mengenai “Sebaran Keruangan Dan Respon Warga Kota Terhadap Layanan

Smart Living Menuju Semarang Smart City Tahun 2018”

Page 23: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang

muncul dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Berapa tingkat penggunaan pelayanan loket dan non loket warga Kota

Semarang pada indikator smart living?

2. Bagaimana pola penyebaran pengguna pelayanan loket dan non loket

warga Kota Semarang pada indikator smart living?

3. Bagaimana respon warga Kota Semarang terhadap pelayanan smart

living?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :

1. Mengetahui tingkat penggunaan pelayanan loket dan non loket warga

Kota Semarang pada indikator smart living.

2. Mengetahui pola sebaran pengguna pelayanan loket dan non loket

warga Kota Semarang pada indikator smart living.

3. Mengetahui respon warga Kota Semarang terhadap pelayanan smart

living

Page 24: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

8

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan peneliti adalah :

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik dalam

rangka ilmu pengetahuan, memperkaya informasi dan memberikan

sumbangan konsepsual pada kajian mengenai pembangunan kota dan

konsep smart city yang kemudian bisa menjadi referensi atau masukan

bagi penelitian sejenis

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini menambah wawasan penulis maupun pembaca akan

respon warga Kota Semarang menanggapi smart city dalam indikator

smart living dan memberikan sumbangan yang baik dalam rangka ilmu

pengetahuan maupun khazanah akan pengetahuan khususnya dalam

bidang Geografi.

.

Page 25: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

9

1.5 Batasan Istilah

1. Sebaran Keruangan

Sebaran Keruangan atau disebut Distribusi keruangan adalah

aplikasi dari proses keruangan yang muncul dari kondisi statis, dan

struktur keruangan adalah aplikasi proses dan distribusi keruangan

suatu elemen. Proses keruangan dan struktur keruangan adalah identik

dalam satu sudut pandang. Proses keruangan dapat berjalan lambat dan

dapat pula berjalan cepat, itulah yang harus dibedakan sehingga proses

itu dapat merubah struktur yang ada (Abler dkk., 1977). Sebaran yang

dimaksud yakni persebaran pengguna pelayanan online berbasis loket

pada warga Kota Semarang di tiap kecamatan.

2. Respon

Pengertian respon merupakan suatu reaksi atau jawaban yang

bergantung pada stimulus tersebut (Gulo, 1996). Respon yang

dimaksud yakni tanggapan dari warga terhadap efektifnya smart living

yang sudah berjalan hingga kini.

3. Smart Living

Pengertian smart living yaitu mengacu pada kualitas hidup dan

kebudayaan warga faktor yang paling mempengaruhi adalah

tersedianya kebutuhan-kebutuhan,adanya keamanan, keselamatan,

kemudahan dan kenyamanan hidup (Rumpak, 2016). Smart Living yang

dimaksud yakni mengacu pada website semarang smart city yang

Page 26: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

10

terdapat pada sub bagian Smart Living : PDAM, Smart Police, dan

Transpotasi.

4. Layanan

Definisi Menurut (Groonros, 1990) dalam (Atik dan Ratminto,

2005) adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat

tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya

interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang di

sediakan oleh Menurut perusahaan pemberi pelayanan yang

dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau

pelanggan.

5. Smart City

Smart City merupakan sebuah konsep pengembangan dan

pengelolaan kota dengan pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) untuk menghubungkan, memonitor dan

mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan

lebih efektif dan efisien untuk memaksimalkan pelayanan kepada

warganya serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

(Supangkat, 2015). Smart City sangat diperlukan di era modern ini

dikarenakan semua tentang informasi pemerintah dapat diakses oleh

warga dengan transparan. Dalam penelitian ini yang dimaksud yakni

berhasilnya menjalankan smart living di warga Kota Semarang.

Page 27: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 Deskripsi Teoritis

2.1.1 Sebaran Keruangan

Sebaran keruangan merupakan aplikasi dari proses keruangan yang muncul

dari kondisi statis, dan struktur keruangan adalah aplikasi proses dan distribusi

keruangan suatu elemen. Proses keruangan dan struktur keruangan adalah identik

dalam satu sudut pandang. Proses keruangan dapat berjalan lambat dan dapat pula

berjalan cepat, itulah yang harus dibedakan sehingga proses itu dapat merubah

struktur yang ada (Abler dkk., 1977).

2.1.2 Respon

Menurut (Rakhmat, 1999) respon adalah suatu kegiatan (activity) dari

organisme itu bukanlah semata-mata suatu gerakan yang positif, setiap jenis

kegiatan (activity) yang ditimbulkan oleh suatu perangsang dapat juga disebut

respon. Secara umum respon atau tanggapan dapat diartikan sebagai hasil atau

kesan yang didapat (ditinggal) dari pengamatan tentang subjek, peristiwa atau

hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan

menafsirkan pesan-pesan.

Menurut (Soenarjo dan Soenarjo, 1983) istilah respon dalam komunikasi

adalah kegiatan komunikasi yang diharapkan mempunyai hasil atau setelah

komunikasi dinamakan efek. Suatu kegiatan komunikasi itu memberikan efek

Page 28: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

12

berupa respon dari komunikasi terhadap suatu pesan yang dilancarkan oleh

komunikator.

Respon dengan istilah balik (feedback) yang memiliki peranan atau

pengaruh yang besar dalam menentukan baik atau tidaknya suatu komunikasi

(Subandi, 1982).

Dengan adanya respon yang disampaikan dari komunikan kepada

komunikator maka akan menetralisir kesalahan penafsiran dalam sebuah proses

komunikasi. Sedangkan menurut (Poerwadarminta, 1999) respon diartikan

sebagai tanggapan, reaksi dan jawaban. Respon akan muncul dari penerimaan pesan

setelah terjadinya serangkaian komunikasi. Para ahli dalam menafsirkan respon

antara satu dan lainnya berbeda. Tetapi walaupun para ahli berbeda-beda dalam

mendefisinikan tanggapan, kesemuanya memiliki titik kesamaan.

Tanggapan yang dilakukan seseorang dapat terjadi jika terpenuhi faktor

penyebabnya. Hal ini perlu diketahui supaya individu yang bersangkutan dapat

menanggapi dengan baik. Pada proses awalnya individu mengadakan tanggapan

tidak hanya dari stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan sekitar. Tidak semua

stimulus yang ada persesuaaian atau yang menarik darinya. Dengan demikian maka

akan ditanggapi adalah individu tergantung pada stimulus juga bergantung pada

keadaan individu itu sendiri.

Page 29: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

13

13

2.1.3 Smart Living

Pengertian smart living yaitu mengacu pada kualitas hidup dan

kebudayaan warga faktor yang paling mempengaruhi adalah tersedianya

kebutuhan-kebutuhan,adanya keamanan, keselamatan, kemudahan dan

kenyamanan hidup (Rumpak, 2016)

2.1.4 Layanan

Menurut (Groonros, 1990) dalam (Atik dan Ratminto, 2005) adalah

suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata

(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara

konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang di sediakan oleh Menurut

perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan

permasalahan konsumen atau pelanggan.

Pendapat (Parasuraman dkk, 1998), faktor-faktor yang mempengaruhi

dan mengevaluasi kualitas jasa pelanggan umumnya menggunakan 5

dimensi, antara lain:

1. Tangibles / Bukti Langsung

Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian

yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen

2. Reliability / Keandalan

Reliability atau keandalan merupakan kemampuan perusahaan

untuk melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara

tepat waktu.

Page 30: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

14

3. Responsiveness / Ketanggapan

Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan

perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan

pelayanan dengan cepat dan tanggap.

4. Assurance / Jaminan

Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku

employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada diri

konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang ditawarkan.

5. Emphaty / Empati

Emphaty merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan

langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada

konsumen secara individu.

Page 31: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

15

2.1.5 Smart City

Smart City atau secara harfiah berarti kota pintar, merupakan suatu

konsep pengembangan, penerapan, dan implementasi teknologi yang

diterapkan disuatu daerah sebagai sebuah interaksi yang kompleks di antara

berbagai sistem yang ada di dalamnya (Pratama, 2014). Tujuan dari

pendekatan Smart City untuk mencapai informasi dan pengelolaan kota

yang terintegrasi. Integrasi ini dapat melalui manajemen jaringan digital

geografi perkotaan, sumber daya, lingkungan, ekonomi, sosial dan lainnya.

“The structure of Smart City includes perception layer, network layer and

application layer, which can make the future world increasingly

appreciable and measurable, increasingly interconnection and

interoperability and increasingly intelligent”(struktur dari Smart City

meliputi lapisan persepsi, lapisan jaringan dan lapisan aplikasi, yang dapat

membuat masa depan dunia semakin cukup dan terukur, semakin

interkoneksi dan interoperabilitas dan semakin cerdas) (Su, dkk, 2011).

Amerika Serikat dan Eropa merupakan negara dan benua yang

menjadi pelopor Smart City di dunia. IBM atau disebut International

Business Machines merupakan perusahaan yang mewadahi berdirinya

Smart City, IBM membagi Smart City menjadi enam jenis. Keenam jenis

pembagian Smart City tersebut meliputi smart economy, smart mobility,

smart governance, smart people, smart living, dan smart environment.

(Pratama, 2014).

Page 32: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

16

Gambar 2.1 Indikator Smart City (Cohen, 2012)

1. Smart Economy

Ekonomi merupakan salah satu pilar penopang

daerah/kota/negara. Pengelolaan ekonomi suatu daerah hendaknya

perlu dilakukan dengan lebih baik dan terkomputerisasi.

Implementasi dan penilaian Smart City pada bagian (indikator)

smart economy meliputi dua hal, yakni proses inovasi (innovation)

dan kemampuan daya saing (competitives). Kedua hal tersebut

berguna untuk mencapai peningkatan ekonomi bangsa yang lebih

baik dan pintar, sebab inovasi dan kemampuan daya saing

merupakan modal utama untuk kemajuan bangsa serta peningkatan

pembangan sumber daya. Arah pembangunan sumber daya di suatu

wilayah diwujudkan melalui peningkatan akses, pemerataan,

Page 33: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

17

relevansi, dan mutu layanan sosial dasar, peningkatan kualitas dan

daya saing tenaga kerja, pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan

penduduk serta peningkatan partisipasi warga.

2. Smart People

Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal

ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital) maupun

modal social (social capital). Smart people dapat dikatakan sebagai

tujuan utama yang harus dipenuhi dalam mewujudkan Smart City.

Pada bagian ini terdapat kriteria proses kreatifitas pada diri manusia

dan modal sosial. Berikut kriteria penilaian tersebut antara lain

sebagai berikut:

a. Adanya jenjang pendidikan formal dalam bentuk sekolah dan

perguruan tinggi yang merata kepada warga dan berbasiskan

IT seperti penerapan e-learning, pemanfaatan sistem informasi

sekolah/perguruan tinggi, pembelajaran dengan sarana

komputer, penyediaan akses internet untuk sumber informasi/

bahas pembelajaran, dan lain-lain.

b. Adanya komunitas IT dan komunitas lainnya yang berkaitan

dengan pemanfaatan teknologi informasi.

c. Adanya peranan warga dalam pemanfaatan teknologi

informasi.

Page 34: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

18

3. Smart Governance

Smart governance merupakan bagian atau indikator pada

Smart City yang mengkhususkan pada tata kelola pemerintahan.

Adanya kerja sama antara pemerintah dan warga diharapkan dapat

mewujudkan tata kelola dan jalannya pemerintahan yang bersih, jujur,

adil, dan demokrasi, serta kualitas dan kuantitas layanan publik yang

lebih baik. Smart governance terdiri atas tiga bagian sebagai berikut:

a. Keikutsertaan warga di dalam penentuan keputusan secara

langsung maupun online.

b. Peningkatan jumlah dan kualitas layanan publik. Implementasi

Smart City dalam hal ini memanfaatkan teknologi informasi

dapat dilakukan dengan cara penyediaan sistem informasi

berbasis web dan mobile untuk pelayanan publik (pembuatan

KTP, SIM dan lain-lain), penyediaan layanan administrasi

keuangan/pembayaran yang efektif, hemat waktu, dan

otomatis (pembayaran listrik, air dan lain-lain), dan adanya

database yang terstruktur dan tertata baik di dalam

penyimpanan data dan informasi terkait dengan layanan

publik.

c. Adanya transparansi di dalam pemerintahan, sehingga warga

menjadi tahu dan cerdas.

Page 35: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

19

4. Smart Mobility

Smart mobility merupakan bagian atau dimensi pada smart city

yang mengkhususkan pada transportasi dan mobilitas masyarakat.

Pada smart mobility ini terdapat proses transportasi dan mobilitas

yang smart, sehingga diharapkan tercipta layanan publik untuk

transportasi dan mobilitas yang lebih baik serta menghapus

permasalahan umum di dalam transportasi, misalkan macet,

pelanggaran lalu lintas, polusi dan lain-lain.

5. Smart Environment

Smart Environment merupakan bagian atau dimensi pada

smart city yang mengkhususkan pada bagaimana menciptakan

lingkungan yang pintar. Kriteria penilaian disini mencakup proses

kelangsungan dan pengelolaan sumber daya yang lebih baik. Untuk

mewujudkan smart environment perlu adanya beragam terapan

aplikasi dan komputer dalam bentuk sensor network dan wireless

sensor network, jaringan komputer, kecerdasan buatan, database

sistem, mobile computing, sistem operasi, paralel computing,

recognition (face recognition, image recognition), image processing,

intellegence transport system, dan bergam teknologi lainnya yang

terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dan manusia itu sendiri.

6. Smart Living

Pada smart living terdapat syarat dan kriteria serta tujuan untuk proses

pengelolaan kualitas hidup dan budaya yang lebih baik dan pintar.

Page 36: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

20

Untuk mewujudkan smart living, terdapat tiga buah sub bagian yang

harus dipenuhi, diataranya sebagai berikut:

1. Fasilitas-fasilitas pendidikan yang memadai bagi masyarakat

dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti penyediaan sarana

internet gratis dan sehat II-4 sistem filtering/proxy

2. Penyediaan sarana, prasarana dan informasi terkait dengan potensi

pariswisata daerah dengan baik dan atraktif memanfaatkan teknologi

informasi seperti adanya sistem informasi geografis untuk pemetaan

lokasi objek wisata, proses pemesanan tiket masuk dan kamar hotel

secara online dan mobile.

3. Infrastruktur teknologi informasi yang memadai, sehingga semua

fasilitas dan layanan publik dapat berjalan dengan baik melalui

bantuan komputerisasi dan teknologi informasi seperti tersedianya

komputer publik di tempat-tempat umum, tersedianya jaringan

internet yang memadai, tersedianya tenaga IT/SDM yang kompeten.

2.2 Kajian Hasil-Hasil Penelitian Yang Relevan

Adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian

yang berkaitan dengan kajian sebaran keruangan dan layanan online dalam

implementasi smart city. Dalam beberapa penelitian sebelumnya berfokus pada

sebran keruangan dan indicator yang berada pada smart city terhadap layanan

online. Berikut merupakan perbandingan antara penelitian yang dilakukan dengan

penelitian sebelumnya secara rinci Tabel 2.1.

Page 37: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

21

Nama dan Judul Tujuan Metode Hasil Perbandingan

Nam, Taewoo and

Pardo, Theresa A/

Journal of

Information System

Applications (2011),

Konsep Smart City

dengan Dimensi

Teknologi, Manusia,

dan Institusi

Mengetahui

Konsep yang

diterapkan

pada Smart

City.

Metode Observasi,

mengetahui

keadaan letak

geografis .

Prinsip strategis

menyelaraskan ke tiga

dimensi utama

(teknologi, orang, dan

institusi) kota pintar:

1. Integrasi

infrastruktur dan layanan

yang dimediasi teknologi,

2. Pembelajaran sosial

untuk memperkuat

infrastruktur manusia,

3. Tata kelola untuk

peningkatan kelembagaan

dan keterlibatan warga

negara.

Persamaan terletak pada

objek penelitian yaitu

integrasi pelayanan yang

dimediasi oleh teknologi

dan untuk peningkatan

kelembagaan dan

ketelibatan warga

Perbedaan dengan penelitian

yang dilakukan adalah

terletak pada variable

penelitiannya lebih

bervariasi seperti Smart

Environtment, Health Care,

Energy, Education, dan

Safety

Mengetahui

Dimensi

Teknologi,

Manusia, dan

Institusi.

Metode

Wawancara, untuk

mengetahui data-

data yang

terkonsep dalam

ketiga dimensi .

Metode

Dokumentasi,

untuk

mengumpulkan

data melewati

website Smart City.

Pongsapan, Fajar P/

Jurnal Teknik

Elektro dan

Komputer (2014),

ISSN: 2301-8402

Desain Arsitektur

Jaringan Teknologi

Informasi dan

Komunikasi untuk

Manado Smart city;

Mengetahui

teknologi

informasi dan

komunikasi

sebagai upaya

meningkatkan

daya saing

daerah pada

khususnya dan

Indonesia.

Metode Interview,

untuk

mengumpulkan

data-data pada

pegawai-pegawai

di lingkungan

pemerintah

Manado.

1. Topologi Jaringan

Internet Pemerintah Kota

Manado

2. Server jaringan TIK

di Pemerintah Kota

Manado, yang akan

menghubungkan instansi-

instansi pemerintahan

lainnya akan terdapat 15

Jalur Utama.

Persamaan terletak

pembangunan kota berbasis

Online dengan

menghubungkan berbagai

instansi terkait.

Perbedaannya adalah

penelitian ini menjurus pada

teknik jaringan internet kota

Mandado yang

menghubungkan beberapa

Tabel 2.1 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Page 38: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

22

Nama dan Judul Tujuan Metode Hasil Perbandingan

Studi Kasus

Pemerintah Kota

Manado

.

Mengetahui

terapan Smart

City di

Manado.

Metode Observasi,

untuk mengetahui

letak dan struktur

geografis.

instasi.

Widodo,

Nurjati/Jurnal Ilmiah

Administrasi Publik

(JLAP) Vol. 2, No.

4, pp 227-235, 2016

Pengembangan e-

Government di

Pemerintah Daerah

Dalam Rangka

Mewujudkan Smart

City (Studi di

Pemerintah Daerah

Kota Malang)

Menganalisis

pengembangan

electronic

government

yang semakin

marak di

pemerintahan

daerah dalam

rangka

mewujudkan

smart city.

Metode Deskriptif,

untuk

mendeskripsikan,

mencatat,

menganalisis dan

menginterpretasika

n mengenai kondisi

saat ini, dengan

kata lain penelitian

jenis deskriptif

kualitatif bertujuan

untuk memperoleh

informasi -

informasi dari

keadaan yang

sudah terjadi.

Pengembangan e-

government melalui

penerapan Program

Anugerah Inovasi dan

Komunikasi Informasi

Digital (AIKID) di Kota

Malang dalam rangka

mewujudkan smart city

diukur dengan

menggunakan indikator

efektivitas dapat

dikatakan cukup efektif.

Hal ini dibuktikan dengan

terpenuhinya seluruh dari

isi indikator tersebut. Saat

ini, setelah program ini

berjalan di tahun kedua

mengalami peningkatan di

setiap situs layanan SKPD

Persamaan terletak dari

tujuan yakni menciptakan

suatu pelayanan yang prima

bagi warga dengan adanya

Smart City.

Perbedaan dengan penelitian

ini yakni bahwa kreatifitas

e-government sangat

diperlukan untuk

mewujudkan berbagai

produk fitur online dengan

penerapan Program

Anugerah Inovasi

Komunikasi Informasi

Digital (AIKID) di Kota

Malang dengan

menggunakan indikato

efetivitas dan efisiensi tanpa

mengetahui respon warga

Kota Malang.

Tabel 2.1 (Lanjutan) Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Page 39: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

23

Nama dan Judul Tujuan Metode Hasil Perbandingan

Indrayati, Ariyani.

2011/ Jurnal Ilmiah

Geografi Volume 8

No. 1

Pola Distribusi

Keruangan Mck

Komunal

Dan Hubungannya

Dengan Kawasan

Kumuh Di Perkotaan

Yogyakarta

Menganalisis

mengenai pola

distribusi

keruangan

MCK

Komunal yang

sudah ada di

Kota

Yogyakarta,

dan

menghubungka

nnya dengan

distribusi

keruangan

Kawasan

kumuh yang

ada di kota

tersebut

Metode Kuantitatif,

untuk pola

distribusi spasial

dihitung

menggunakan

teknik statistik

berbasis area

kelurahan,

sedangkan

distribusi kawasan

kumuh dilakukan

dengan analisis

spasial dengan unit

analisis

titik

1. Peta pola keruangan

MCK Komunal di Kota

Yogyakarta

2. Tabel dan peta tingkat

manajemen MCK

Komunal di bantaran

sungai (Winongo, Code,

Gajahwong) Kota

Yogyakarta

3. Tabel komparasi antar

kasus tingkat peran serta

komunitas pada MCK

Komunal

4. Arahan pengembangan

manajemen MCK

Komunal di Perkotaan

Yogyakarta

Persamaan terletak pada

Teknik Analisis

menggunakan Indeks Moran

dalam mengetahui pola

keruangan MCK Komunal

di Yogyakarta.

Perbedaan pada Penelitian

ini yakni terletak pada

arahan bagi pemerintah

sebagai referensi untuk

meletakkan infrasruktur

baru terkai dengan masalah

sanitasi.

Tabel 2.1 (Lanjutan) Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Page 40: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

24

24

2.3 Kerangka Berpikir

Peluncuran program Wakil Presiden Jusuf Kalla yakni program

Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2015 merupakan sebuah inovasi

digital dalam Pembangunan Perkotaan di Indonesia yang keterkaitanya

dengan pelayanan publik. Hal tersebut dimuat dalam UU No. 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam Bab XXI bertajuk Inovasi

Daerah, dimana program tersebut sejalan dengan salah satu misi Kota

Semarang yakni terkait pengelolaan pelayanan agar lebih efektif dan efisien.

Konsep smart city merupakan pengembangan dan pengelolaan kota dengan

pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk

menghubungkan, memonitor, dan mengendalikan berbagai sumber daya

yang ada di dalam kota dengan lebih efektif dan efisien untuk

memaksimalkan pelayanan kepada warganya serta mendukung

pembangunan yang berkelanjutan (Supangkat, et.al., 2015:16).

Pelayanan Smart Living yang dimaksud yakni pelayanan PDAM,

Smart Police, dan Transportasi. Dalam mendukung pelayanan ini agar

meningkatknya efisien, efektif, dan transparan, dipastikan adanya SDM

yang mumpuni sebagai operator berbasis IT dan dapat memahami,

menganalisis, dan memberikan penilaian terhadap pelayanan pada loket dan

non loket (online) terkait dengan implementasi konsep smart city. Dengan

hasil analisis dan respon warga ini selanjutnya dirumuskan arahan

pelayanan yang lebih baik sebagai langkah awal mewujudkan smart city

Kota Semarang.

Page 41: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

25

Arahan untuk perbaikan dan pengembangan pelayanan

perkotaan berdasarkan analisis keruangan sebagai langkah awal

mewujudkan Smart City Kota Semarang

1. PDAM

2. Smart Police

3. Transportasi

Pelayanan Smart City dalam indikator

Smart Living

Upaya smart city

oleh Pemerintah

Indikator Smart City :

1. Smart Governance

2. Smart Infrastructure

3. Smart Environment

4. Smart Living

5. Smart People

6. Smart Economy

Pelayanan (Berbasis TIK)

Respon warga dan analisis pelayanan online

per unit kecamatan (PDAM dan SKCK) dan

per koridor (Transportasi) dalam upaya

implementasi smart city Kota Semarang

Pembangunan Inovasi Digital

berdasarkan program Indeks Kota

Cerdas Indonesia (IKCI) dalam

Pelayanan Publik di Kota Semarang

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Page 42: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

115

BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah

dilakukan pada wilayah penelitian dapat disimpulkan bahwa pelayanan smart

living pada smart city di Kota Semarang dari hasil perhitungan tingkat pengguna

pada pelayanan PDAM sudah dapat menerapkan smart living dengan baik

dengan prosentase pengguna non loket (online) yakni 74,91%, sedangkan pada

SKCK dan BRT belum dikatakan dapat menerapkan smart city dengan baik

dikarenakan pengguna yang melalui non loket pada SKCK dan pembayaran non

tunai pada BRT masih terpaut jauh yakni 0,7% (SKCK) dan 4,2% (BRT).

Sebaran keruangan pada pelayanan PDAM dan SKCK Non Loket

(Online) menggunakan Indeks Moran tersebut termasuk kedalam pola

menyebar (spreaded), ini berarti masyarakat Kota Semarang sudah menerapkan

smart living dengan baik dikarenakan sudah tersebar merata disetiap kecamatan

atau tidak ada pemusatan disatu kecamatan kecuali pada pelayanan SKCK di

Loket yang masih mengelompok (clustered) yakni pada kecamatan Ngaliyan,

Genuk, Pedurungan, dan Tembalang, sedangkan indeks konektivitas pada Trans

Semarang yakni 1,714 yang berarti konektivitas pada jalur Trans Semarang

adalah baik.

Pada respon masyrakat Kota Semarang terhadap ketiga pelayanan

tersebut sudah menandakan bahwa masyarakat selalu mendukung dan

Page 43: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

116

menghargai pelayanan PDAM, SKCK, dan Trans Semarang dengan

memberikan penilaian yang sangat baik, yakni dengan penilaian PDAM

78,2125%, SKCK 84,58%, dan Trans Semarang 76,571%, meskipun penilaian

ini memuaskan tetapi masih banyak masyarakat yang memberi masukan yang

sangat perlu untuk ditingkatkan bagi ketiga instasnsi ini.

5.2 SARAN

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas maka peneliti

memberikan beberapa saran sebagai berikut :

Berdasarkan hasil analisis pelayanan smart living pada pelayanan PDAM

yakni perlu pengawasan ketat terhadap jaringan pipa agar tingkat kebocoran

dan matinya air tidak sering terjadi, tetap mempertahan pelayanan pembayaran

secara online dengan baik.

Pada pelayanan SKCK yakni perlu adanya informasi lebih lanjut atau

anjuran terhadap cara mudah dalam permohonan SKCK secara Online agar

lebih mempermudah dalam pelayanan, mempebanyak mobil SKCK Online di

tiap daerah di Kota Semarang atau mobil SKCK Online yang hanya satu dapat

berpindah di daerah tertentu dan sesuai jadwal tertantu juga, agar warga lebih

cepat mengakses pelayanan SKCK secara online.

Pada pelayanan Trans Semarang yakni fasilitas shelter/halte diperbaiki

agar saat hujan tidak kehujanan, saat ramai tidak berdesakan, dan

meningkatkan ketepatan waktu armada dengan menggunakan jalur khusus

seperti Trans Jakarta sehingga implementasi smart city dalam bidang smart

living dapat merata di Kota Semarang.

Page 44: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

117

DAFTAR PUSTAKA

Abler, Ronald, John S Adams dan Peter Gould. 1977. Spatial Organisation, The

Geograher’s View of The World. London : Prentice Hall International Inc.

Ardi, Iwan Aminto. 2013. Konektivitas Jaringan Jalan Sebagai Petimbangan

Penataan Lingkungan di Kawasan Perkotaan Yogyakarta, Jurnal

Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi, hal 65

Atik dan Ratminto. 2005. Manajemen Pelayanan, disertai dengan pengembangan

model konseptual, penerapan citizen’s charter dan standar pelayanan

minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2017. Kota Semarang Dalam Angka Tahun

2017. Semarang : CV. Citra Yunda

Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2018. Kota Semarang Dalam Angka Tahun

2018. Semarang : CV. Citra Yunda

Badan Pusat Statistik Nasional. 2019. Presntase Penduduk Perkotaan Tahun 2010-

2035. Jakarta Pusat

Badan Pusat Statistik Nasional. 2019. Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010.

Jakarta Pusat

Bakıcı, Tuba, Esteve Almirall, and Jonathan Wareham. 2013. “A Smart City

Initiative: the Case of Barcelona”. J Knowl Econ (2013) 4:135–148.

BLU UPTD Trans Semarang. 2014. Company Profile BRT BLU UPTD Trans

Semarang Kota Semarang. Semarang: BLU UPTD Trans Semarang.

Page 45: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

118

Chourabi, Hafedh, et.al. 2012. Understanding Smart Cities: An Integrative

Framework. 45th Hawaii International Conference on System

Sciences. IEEE Computer Society. Page 2298-2297.

Cohen, B. 2012. The Top Smart Cities on the Planet.

Dwiyanto, Agus, Partini, Ratmito, Wicaksono, Bambang, Tamtiari, Wini,

Kusumasari, Beveola, nuh, Muhammad. 2002. Reformasi Birokrasi

Publikdi Indonesia. Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan

Kebijakan UGM, Galang Printika.

Fajriyah, Irma. 2017. Ketersediaan Infrastruktur Perkotaan Dalam Upaya

Mewujudkan Smart City Kota Semarang Tahun 2017. Semarang:

Universitas Negeri Semarang Fakultas Ilmu Sosial.

Fauziyah, Khusnul dan Farida, Eva Hany. (2017). Survei Kepuasan Masyarakat

Dalam Pelayanan Pembuatan Surat Keterangan Catatan Kepolisian

(SKCK) Online Di Polresta Sidoarjo.

Gronroos, C. 1990. Service Management and Marketing: Managing the Moment of

Truth in Service Competition. Massachusetts: Lexington.

Gulo, W. 1996. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Grasindo.

Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis Butir untuk Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai.

Yogyakarta: FP UGM.

Indrayati, Ariyani. 2011.‘Pola Distribusi Keruangan MCK Komunal dan

Hubungannya dengan Kawasan Kumuh di Perkotaan Yogyakarta’. Dalam

Jurnal Geografi. Vol.8 No.1. Hal. 54-63

Page 46: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

119

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Penyunsunan Indeks

Kepuasan Masyarakat

Kosfeld, R. 2006. Spatial Econometrics. Germany: University of Kassel

Listiani, dkk. 2015. Analisis Kualitas Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang. Semarang : Universitas

Diponegoro.

Lovelock, Christopher dan Wirtz, Jochen. 2007. Services Marketing: People,

Technology, Strategy. Pearson Education, Inc., New Jersey.

Matono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta. Rajawali Pers

Mote, Frederik. 2008. Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Terhadap

Pelayanan Publik di Puskesmas Ngesrep Semarang. Semarang: Unveritas

Diponegoro

Muta’ali, Lutfi. 2015. Teknik Analisi Regional: Untuk Perencanaan Wilayah, Tata

Ruang, dan Lingkungan. Yogyakarta: Badan Penerbit Fakultas Geografi

(BPFG) Universitas Gadjah Mada.

Nam, Taewoo and Pardo. 2011. Konsep Smart City dengan Dimensi Teknologi,

Manusia, dan Institusi. Theresa A Journal of Information System

Applications.

Nam, Taewoo dan Theresa A. Pardo. 2011. “Smart City as Urban Innovation:

Focusing on Management, Policy, and Context”. ICEGOV, September 26–

28: 185-194.

Page 47: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

120

Neirottia, Paolo, et.al. 2014. “Current trends in Smart City initiatives: some stylized

facts”. CITIES, vol. 38, pp. 25-36.

Novianti, Kurnia dan Choerunisa Noor Syahid. 2016. Towards Smart City: Lessons

From The Implementation Of Smart City’s Concept In Jakarta And

Surabaya. Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan Jakarta.

Parasuraman, A., Zeithaml, V.A.and Berry, L.L. 1998. SERVQUAL: a multiple

item scale for Measuring consumer perceptions of service quality, Journal

of Retaling, vol. 64 No, 1, pp. 12-40.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Jenis dan Tarif

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kepolisian Negara Republik

Indonesia.

Peraturan Walikota Nomor 690/004/Tahun 2015 Tentang Pelayanan Air Minum

dan pad Bab III Pasal 27 tentang Ketentuan Larangan Pelanggan

Poerwadarminta. 1999. Psikologi Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka

Pongsapan, Fajar P. 2014. Desain Arsitektur Jaringan Teknologi Informasi dan

Komunikasi untuk Manado Smart City; Jurnal Teknik Elektro dan

Komputer. ISSN: 2301-8402

Pratama, I Putu Agus Eka. 2015. Smart City beserta Cloud Computing dan

Teknologi- Teknologi Pendukung Lainnya. Bandung: Informatika,

Bandung.

Rakhmat, Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 48: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

121

Rumpak, Aristarkus Didimus. 2016. Kajian Pemakai Website Jakarta Smart City

Terhadap Kepercayaan Warga Pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Jakarta.

Soenarjo, Djoenaesih S. dan Soenarjo. 1983. Himpunan Istilah Komunikasi.

Yogyakarta: Liberty.

Senate Department for Urban Development and the Environment. 2015. Smart City

Strategy Berlin. A Report of The “Berlin Strategy|Urban Development

Concept Berlin 2030”.

Setyowati, Dewi Liesnoor, 2007. Kajian Evaluasi Kesesuaian Lahan Permukiman

Denganteknik Sistem Informasi Geografis (Sig) Dalam Jurnal Geografi.

Vol.4 No.1 Hal.44-54

Sinambela, L.P. (2010). Reformasi Pelayanan Publik; Teori, Kebijakan dan

Implementasi, Cetakan Kelima. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Su, Kehua, Jie Li and Hongbo Fu. 2011. Smart city and the applications, Journal

International Conference on Electronics, Communications and Control

(ICECC), No.1028 – 1031

Subandi, Ahmad. 1982. Psikologi Sosial. Jakarta: Bulan Bintang.

Sudjana. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung : Falah

Production.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Afabeta.

Supangkat, S.H. 2015. Pengenalan dan Pengembangan Smart City. Bandung :

LPIK ITB.

Page 49: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

122

Supangkat, Suhono Harso. 2015. Pengenalan dan Pengembangan Smart City.

Bandung: e-Indonesia Initiatives Institut Teknologi Bandung

Suryana, 2010. Metode Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Thoha, Miftah. 2005. Birokrasi Indonesia Dalam Era Globalisasi. Pusdiklat

Pegawai Depdiknas. Sawangan. Bogor.

Tika, H. Moh. Panbudu. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, tentang Pemerintah Daerah, dalam Bab

XXI bertajuk Inovasi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009, tentang Pelayanan

Publik

Washburn, Doug and Usman Sindhu. 2010. Helping CIOs Understand “Smart

City” Initiatives: Defining The Smart City, Its Drivers, And The Role Of

The CIO. Research Report for CIOs. February 11, 2010

Widodo, Joko. 2001. Good Governance: Telaah dari Dimensi: Akuntabilitas dan

Kontrol Birokrasi pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah . Insan

Cedekia. Surabaya.

Widodo, Nurjati. 2016. Pengembangan e-Government di Pemerintah Daerah

Dalam Rangka Mewujudkan Smart City (Studi di Pemerintah Daerah Kota

Malang). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik (JLAP) Vol. 2, No. 4, pp 227-

235

Page 50: SEBARAN KERUANGAN DAN RESPON WARGA KOTA TERHADAP …lib.unnes.ac.id/38372/1/3211414042.pdf · 2020. 8. 27. · technology maximally which still requires a long time and is not transparent,

123

Yunus, H. S. 2010. Metode Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Internet :

Anonim. Profil PDAM Kota Semarang. https://www.pdamkotasmg.co.id/

(diakses pada 27 Februari 2019 pukul 20.45)

Anonim. Semarang Smart City. http://smartcity.semarangkota.go.id/Dashboard

(diakses pada 10 Maret 2019 pukul 21.37 WIB)

Anonim. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).

https://www.restabes-smg.jateng.polri.go.id/main/layanan/skck.html

(diakses pada 14 Maret 2019 pukul 20.58 WIB)

Budiman, Hendra. Landasan Hukum Inovasi Kota Cerdas.

https://www.kompasiana.com/hendra_budiman/552b1588f17e610d6cd623d4/land

asan-hukum-inovasi-kotacerdas

(diakses pada 12 Mei 2019 pukul 21.25 WIB)

Company Profile BRT BLU UPTD Trans Semarang Kota Semarang. 2014. Profil

Trans Semarang.

http://transsemarang.semarangkota.go.id/portal/page/ppid/344/trans-semarang-

profil-trans-semarang

(di akses pada 23 Februari 2019 pukul 20.03 WIB)

Conten Writer. 2018. Wali Kota Hendi Gandeng GO-PAY Tingkatkan Layanan

Trans Semarang. http://www.tribunnews.com/regional/2018/09/04/wali-kota-

hendi-gandeng-go-pay-tingkatkan-layanan-trans-semarang

(diakses pada 20 Maret 2019 pukul 22.12 WIB)

Ratya, Mega Putra. 2017. Strategi Wali Kota Semarang Terapkan Smart City.

https://news.detik.com/berita/d-3510613/strategi-wali-kota-semarang-terapkan-

smart-city

(di akses pada 27 Februari 2019 pukul 19.25 WIB)