Medium of exchange · membutuhkan imbalan bagi pemilik uang, karena, sebagai faktor produksi, uang...
Transcript of Medium of exchange · membutuhkan imbalan bagi pemilik uang, karena, sebagai faktor produksi, uang...
Uang dan Intermediasi Keuangan
Uang: Segala jenis aset yang secara umum diterima untuk pembayaran barang
dan jasa, atau untuk pengembalian utang
3 FUNGSI UTAMA UANG:
1. Medium of exchange
2. Store of value
3. Unit of account
Dalam ekonomi konvensional, uang itu sendiri adalah objek dari berbagai
transaksi ekonomi. Intermediasi keuangan adalah transaksi keuangan yang
melibatkan waktu
Perbedaan terbesar intermediasi keuangan dan transaksi ekonomi adalah ia
melibatkan elemen waktu. trading of money today for money tomorrow
Intermediasi Keuangan dan Sistem
Keuangan
Elemen waktu dalam transaksi berimplikasi:
1. Time Value Of Money
membutuhkan imbalan bagi pemilik uang, karena, sebagai faktor produksi,
uang memiliki opportunity cost.
2. Risk Requires Return
mengandung ketidakpastian dan resiko gagal bayar bagi pemilik uang
karena imperfect information. Peminjam lebih mengetahui resiko
sesungguhnya dari pemberi pinjaman (asymmetric information)
Bentuk-Bentuk Intermediasi Keuangan
Perbankan dan Indirect Finance
- Savings and Loans: bank yang berspesialisasi dalam pembiayaan KPR
Pasar Obligasi
(i) principal dibayarkan pada maturity date
(ii) pembayaran bunga dilakukan secara
regular
(iii) suku bunga adalah fixed sepanjang tenor
obligasi
Pasar Saham
memiliki bagian dari kepemilikan terbatas sebuah
perusahaan. Dalam kasus kebangkrutan,
pemegang saham tidak bisa rugi melebihi harga
saham. Pemegang saham mendapat return dari
deviden dan kenaikan harga saham.
Lembaga Keuangan Intermediasi
– Insurance companies: mengumpulkan premi dari pemegang kontrak dan menggunakannya
untuk membeli portofolio aset, dan melakukan pembayaran ke pemegang kontrak ketika
sebuah kejadian spefisik terjadi.
– Mutual funds: menerbitkan saham dan menggunakan hasil penerbitan tersebut untuk membeli
portofolio aset, perubahan nilai portofolio aset tercermin pada harga saham mutual fund.
– Finance companies: melekat pada perusahaan penghasil produk konsumer yang memberi
pembiayaan untuk membeli produk tersebut, dimana dana umumnya diperoleh dari penerbitan
obligasi.
– Depository institutions: yaitu bank yang menghimpun tabungan dan deposito, dan
menggunakan dana tersebut untuk membuat pinjaman komersil dan membeli obligasi.
- Credit Unions: bank yang diorganisasi untuk melayani kelompok tertentu
dan berspesialisasi dalam pembiayaan konsumer
- Commercial Bank
o Bagi penabung, bank menawarkan banyak keunggulan:
(i) transaction cost yang lebih murah untuk transaksi keuangan,
karena bank menawarkan economies of scale dan liquidity services;
(ii) pooling dan diversifikasi tabungan, menyesuaikan demand-supply
dari asset-liabilities keuangan (asset transformation), sehingga menurunkan
resiko;
(iii) dengan economies of scale, bank membangun kapasitas untuk
menangani asymmetric information dari peminjam sehingga menaikkan
return dan menurunkan default risk.
o Bank menangani asymmetric information peminjam dalam 2 cara:
(i) Sebelum transaksi, mencegah Adverse Selection: melakukan
seleksi ketat untuk menghindari peminjam yang beresiko tinggi.
(ii) Setelah transaksi, mencegah Moral Hazard: memastikan
peminjam tidak akan terlibat dalam aktivitas yang akan
mencegahnya mengembalikan utangnya.
Fungsi Ekonomi Pasar Keuangan
Fungsi:
- Matching Savers and Investors
Efesien dan alokatif
- Risk Sharing -> diversification strategy (minimizing the risk)
Asymmetric Informationssituasi di mana salah satu peserta dalam transaksi
ekonomi memiliki lebih banyak informasi daripada peserta lain -> adverse
selection (people or firms that are most eager to make a transaction are the
least desirable to parties on the other side of the transaction. ) and moral
hazard (kecenderungan salah satu pihak untuk merugikan pihak lain).
Sistem Keuangan:
- Peran : menciptakan insentif untuk alokasi sumber daya keuangan dan riil
yang efisien ke seluruh sektor perekonomian lintas waktu dan lokasi.
- Fungsi yang dijalankan sistem finansial akan membawa pada alokasi
sumber daya yang efisien, akumulasi modal fisik dan kualitas manusia
yang cepat, technological progress yang lebih cepat, yang pada gilirannya
akan mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
- Solow Growth Model economy’s output per worker depends on its
saving rate.
bunga aset finansial secara pasti menjanjikan pendapatan di masa depan
kepada pemiliknya.
o Kupon obligasi: pembayaran bunga tetap tahunan dan face value (paid
upon maturity) obligasi saat jatuh tempo.
o Saham: dividen saat dimiliki, dan hasil penjualan saat dijual
bunga menjadi instrumen utama dalam perhitungan future income stream
o future value (FV) : common-sense notion uang yang diterima di
masa depan bernilai lebih rendah dari uang yang diterima sekarang
Generalisasi compound interest rate
FV = PV (1 + i)n
dan present value (PV).
PV = FV / (1 + i)n
Teori Klasik Harga Aset
o Asset price = PV of expected asset income
o Jika harga aset < PV of expected income demand terhadap aset naik
(aksi beli), harga aset meningkat
o Jika harga aset > PV of expected income supply aset naik (aksi
jual), harga aset jatuh
Ketika future income asset tidak diketahui, nilai asset ditentukan
menggunakan ekspektasi/peramalan.
harga aset hanya dapat berubah hanya jika suku bunga berubah atau
terjadi perubahan dalam expected payments.
Fluktuasi Harga Aset
Suku Bunga dan Harga Aset
Asumsi teori klasik rational expectations: economic agents
menggunakan semua informasi untuk memperkirakan variabel masa depan
Suku Bunga Riil dan Nominal
Suku bunga nominal (i) tidak memperhitungkan dampak kenaikan
harga (inflasi).
Suku bunga riil (ir) = i yang disesuaikan dengan perubahan tingkat
harga mencerminkan cost of borrowing
Suku bunga riil ex-ante adjusted for expected inflation (πe)
Suku bunga riil ex-post adjusted for actual inflation (π)
Risk Structure Suku Bunga
o Obligasi dengan maturity yang sama, memiliki suku bunga yang
berbeda, yang diakibatkan perbedaan dalam:
Default risk obligasi pemerintah dipandang default free, obligasi
lain dengan maturity yang sama harus membayar risk premium
sesuai tingkat resiko
Liquidity bergantung pada cost of selling obligasi dan jumlah
pemain dalam pasar obligasi
Income tax considerations pendapatan bunga obligasi dikenakan
pajak atau tidak
Gelembung Harga Aset
Bubble adalah kenaikan harga aset secara cepat yang tidak dijustifikasi
oleh suku bunga atau expected income.
Mengidentifikasi Bubbles
P/E(PRICE/Earnings) ratio = harga saham / earnings per share
Contoh:
kenaikan harga minyak dunia kenaikan harga BBM penjualan mobil
turun pendapatan perusahaan otomotif di masa depan turun harga
saham perusahaan otomotif jatuh
Diasumsikan expected earnings = recent earnings rasio P/E yang tinggi
bermakna bahwa harga tinggi relatif terhadap expected earnings.
Financial structure
Direct finance pembiayaan dengan menerbitkan saham & obligasi
o Hanya perusahaan besar dan mapan yang dapat mengakses
pembiayaan langsung melalui pasar modal.
Indirect finance pembiayaan melalui intermediasi keuangan, ex:
pembiayaan perbankan
Capital Structure
kombinasi saham dan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
Capital Structure does Matter
Taxes : pembayaran bunga adalah tax deductible, semakin banyak
penerbitan obligasi, semakin rendah tagihan pajak. Saham tidak
mempengaruhi tagihan pajak. bonds
Bankruptcy :
pada masa sulit saat penerimaan turun, perusahaan terancam
kebangkrutan jika tidak mampu membayar bunga. Equity-financed firm
tidak menghadapi hal yang sama karena tidak harus membayar deviden
stocks
Adverse selection
perusahaan dengan prospek buruk dapat mengeksploitasi lack of
information dari pemilik modal dengan menawarkan saham pada harga
yang melebihi PV of future earnings pemilik modal bisa menghindari
semua saham perusahaan dengan prospek baik, sulit menjual saham
pada fair price membeli obligasi lebih nyaman bonds
Derivatives
Pasar Modal
aset yang pembayarannya terikat ke harga aset lain futures (kontrak
berjangka), options (call & put) dan credit default swaps
Kegunaan derivatif
Hedging: menurunkan resiko dengan membeli aset yang menjanjikan
memberi return tinggi jika aset yang kita miliki memberi return
rendah atau negatif
Speculation: menggunakan pasar finansial untuk membuat taruhan
yang beresiko
Futures contract: perjanjian untuk memperdagangkan aset untuk harga
tertentu pada waktu tertentu di masa depan (delivery date).
Selain untuk komoditas, terdapat pula kontrak futures untuk sekuritas.
Jenis-Jenis Perbankan
Menurut aktivitas
Commercial banks : mengurusi saving accounts dan current account
Saving institutions (S&L) : menerima deposito berjangka
Credit unions
Finance companies (do not accept deposits) : modal diterima dari
commercial banks dan pasar modal
Menurut ukuran aset
Community banks / small banks (operates in a small geographic area)
: memiliki esensi untuk mengelola kas daerah dan membangun daerah
Perbankan
GUNA BANK DAERAH SEDANG BUNGA TINGGI?
= karena pada esensinya bank daerah ada untuk memberikan akses
kredit kepada pihak-pihak yang tidak terjamah commercial bank
Large banks (enjoy economies of scale)
Mengelola Credit Risk (Default Risk)
– Screening dan specialization in lending digunakan bank untuk mengatasi
adverse selection problems.
– Monitoring and Enforcement of Restrictive Covenants digunakan bank
untuk mengatasi moral hazard problems.
– Long-term customer relationships dan loan commitments menjadi upaya
menurunkan moral hazard problems dalam jangka panjang.
– Cara menurunkan credit risk yang paling umum dilakukan bank adalah
dengan meminta collateral dari peminjam.
– Cara terakhir bank mengelola credit risk adalah dengan off-balance-sheet
activities yaitu loan sales.
Mengelola Interest Rate Risk
– Maturity mismatch: penabung dapat mengambil dana setiap saat, namun
sebagian besar kredit jatuh tempo dalam jangka panjang.
– Liabilities more rate-sensitive than assets: kenaikan bunga akan
meningkatkan lebih banyak biaya DPK dibandingkan pendapatan dari
kredit.
Cara Bank menurunkan interest rate risk:
o Menjual kredit yang memiliki exposure tinggi terhadap perubahan suku
bunga
o Membuat kredit dengan floating interest rate (adjustable rates)
o Membeli derivatif untuk lindung nilai terhadap perubahan suku bunga
Securitization
proses menciptakan sekuritas yang dijamin oleh sekumpulan kredit
dengan karakteristik yang identic
Mortgage-backed securities (MBS) jenis aset sekuritisasi yang
paling umum, lebih likuid dibanding underlying loans
Bank Runs and Panics
o Bank Run: ketika penabung kehilangan kepercayaan kepada bank dan
melakukan penarikan dana besar-besaran secara tiba-tiba
o Bank run dana pihak ke-tiga jatuh aset likuid kurang bank
menjual aset secara cepat pada harga “fire sale” modal bank jatuh
o Bank panic: bank run yang terjadi secara bersamaan di banyak bank
Perbankan dan Keuangan Mikro
Keuangan mikro sejatinya adalah produk kegagalan industri
perbankan konvensional dalam menyalurkan kredit ke kelompok
miskin.
o Dalam sistem perbankan berbasis bunga, keputusan pemberian kredit
lebih ditekankan pada kriteria creditworthiness, yaitu kemampuan
debitur menjamin pengembalian pokok dan bunga pinjaman.
Proses sekuritisasi
Peminjam mengambil kredit dari banks atau finance companies
banks/finance companies menjual kredit mereka ke securitizer, institusi
keuangan besar
securitizer mengumpulkan kredit sejenis dalam jumlah besar (pool of
loans)
securitizer menerbitkan sekuritas baru yang memberikan hak kepada
pemiliknya bagian dari pembayaran si peminjam asli pada underlying loans
sekuritas dibeli oleh lembaga keuangan dan diperdagangkan di pasar
sekunder
Siklus Bisnis
Recession:
2 atau lebihpertumbuhan PDB kuartalan negatif
Trough (of a recession):
titik dimana PDB menyentuh posisiterendah sebelumkembali meningkat, awal dari ekspansi
Expansion:
2 atau lebihpertumbuhan PDB kuartalan positif
Peak (of an expansion):
titik dimana PDB menyentuh posisitertinggi sebelumkembali menurun, awal dari resesi
Teori Makroekonomi – Keuangan I
Financial volatility selalu
berasosiasi dengan
economic
volatilitymembuat
kajian sistem keuangan
menjadi bagian integral
dalam kajian
makroekonomi.
Karakteristik Bisnis
1. Procyclical variable: memiliki korelasi positif dengan PDB sepanjang
siklus bisnis konsumsi, investasi, lapangan kerja
2. Countercyclical variable: memiliki korelasi negatif dengan PDB
sepanjang siklus bisnis tingkat pailit, pengangguran, govt policy
instrument (pajak, subsidi)
3. Leading indicator: mengalami peaks (troughs) sebelum PDB peaks
(troughs)
4. Lagging indicator: mengalami peaks (troughs) setelah PDB peaks
(troughs)
Indikator Keuangan Siklus Bisnis
Komponen PDB: yang paling fluktuatif adalah durable consumption dan
investasi.
Durable consumption dan investasi umumnya bersifat jangka panjang
dimana manfaatnya dirasakan dalam waktu lama, serta umumnya
cenderung membutuhkan biaya besar.
Memahami sistem keuangan menjadi krusial untuk memahami perilaku
durable consumption, investasi dan output agregat.
Money Supply: procyclical dan leading indicator
Kenaikan jumlah uang beredar memberi sinyal:
(i) bank sentral secara aktif meningkatkan jumlah uang beredar
untuk mendorong ekspansi; atau
(ii) jumlah uang beredar merespon kenaikan aktivitas ekonomi
secara endogen.
Stock Prices: procyclical dan leading indicator
o Fluktuasi harga saham sering berlebihan sehingga banyak memberi
sinyal yang keliru tentang perubahan output di masa depan.
Interest-rate spread: leading indicator
o Mengukur selisih suku bunga jangka pendek dan jangka panjang.
o Selisih ini meningkat sebelum ekspansi:
(i) ekspektasi kondisi ekonomi yang lebih baik perusahaan
melakukan antisipasi dengan meningkatkan investasi, permintaan kredit
naik bank tetap enggan memberi pinjaman premi pinjaman
jangka panjang meningkat interest-rate spread naik
(ii) jumlah uang beredar bersifat procyclical seiring ekspansi, jumlah
uang beredar naik suku bunga jangka pendek turun, suku bunga
jangka panjang tetap atau bahkan meningkat sebagai antisipasi
kenaikan inflasi di masa depan interest-rate spread naik
Early Monetary Theories
The Classical Model
Asumsi utama:
o (i) kompetisi sempurna eksis di semua pasar invisible hand
o (ii) representasi pelaku ekonomi memiliki preferensi yang sama
Mercantilism economic growth as a zero-sum game
• Cadangan emas menentukan jumlah uang beredar, uang beredar menentukanperdagangan dan output mempertahankan stabilitas pertumbuhancadangan emas adalah kunci menjaga stabilitas pertumbuhan output.
Hawtrey (1913) business cycles adalah endogenous
• Trade deficit (impor>expor) gold reserve turun money supply turun bank reserve turun credit supply turun investment and consumption turun output turun dan resesi … impor turun trade deficit hilang, trade surplus berputar balik
Wicksell (1936) the role of monetary policy
• Money supply turun interest rate naik keseimbangan savings = investmentberubah investasi turun output turun
o (iii) pembuatan keputusan ekonomi berbasis nilai riil, bukan nilai nominal
money neutrality
Aggregate Output = f (capital, labor, productivity level)
o Input = f (taxes, government regulation, new technologies,
infrastructure, natural resources, property rights, law enforcement)
o Keterbatasan model klasik mengabaikan peran pasar keuangan, institusi
keuangan dan intermediasi keuangan
o Penyebab ketidaktertarikan model klasik terhadap sistem keuangan:
– Peran uang sepenuhnya sebagai medium of exchange, tidak
memperhitungkan uang sebagai financial asset
– Asumsi perfect information transaksi keuangan sama dengan
transaksi ekonomi lainnya, no asymmetric information di transaksi
keuangan
– Asumsi pemilik dana yang ingin meminjamkan dananya secara cepat
akan menemukan pihak yang ingin meminjam dana, markets always
clear keuangan selalu efisien, baik dengan atau tanpa intermediasi
keuangan
The Debt-Deflation Theory
Resesi dimulai sejak di masa ekspansi, kredit meningkat pesat (lending
booms) tingkat utang bertambah financial fragility meningkat
o Negative external shock dengan cepat akan merubah persepsi
pasar pelaku pasar yang highly indebted mulai menjual aset
pelaku lainnya mengikuti panic selling
Harga aset jatuh kondisi keuangan memburuk karena nilai nominal
utang adalah tetap (aset < utang) Pasar semakin panik harga aset
semakin jatuh
o Banyak perusahaan dan rumah tangga mengalami gagal bayar
kebangkrutan meluas, kredit macet naik supply of loanable
funds dibatasi investasi dan konsumsi turun drastis produksi
turun resesi (bahkan berpotensi depresi) terjadi.
Resesi (depresi) akan berakhir hanya dalam jangka panjang
Solusi kebijakan moneter yang agresif, injeksi uang beredar di awal
fase kontraksi untuk stabilisasi harga aset dan mendorong kredit
Kontribusi debt-deflation theory:
o Pelaku pasar cenderung bereaksi berlebihan terhadap kondisi
pasar, both good or bad
saat ekspansi utang terlalu banyak dibuat
saat resesi kredit dibatasi dan panic selling
o Deflation is costly karena kontrak utang nominal adalah fixed
deflasi juga akan membawa disintermediasi, atau penarikan dana
dari bank, karena suku bunga tidak bisa turun dibawah nol.
Keynesian Economics
Hicks (1937) membangun Keynesian equilibrium model
o IS-LM Model model of aggregate expenditure, perubahan di pasar
uang (kurva LM) dan perubahan di pasar barang dan jasa (kurva IS)
mempengaruhi permintaan agregat.
o Harga dan upah nominal diasumsikan fixed very short-run, kurva
AS horisontal, hanya model aggregate demand
o switching focus dari investment volatility ke consumption volatility,
model meninggalkan sistem keuangan sebagai fokus
o Kebijakan moneter didorong karena indepPerubahan AD didorong
exogenous changes di konsumsi, bukan investasi endensi bank sentral
Phillips’ curve (1958): hubungan negatif inflasi-pengangguran
o Jika resesi didorong turunnya AD, maka P akan turun dan
pengangguran naik
o Jika tradeoff inflasi-pengangguran stabil, bank sentral cukup hanya
sesuaikan money supply hingga inflasi pada tingkat yang
menghasilkan pengangguran yang diinginkan
The Financial Instability Hypothesis
Minsky (1982), post-keynesian economist capitalist economies inherently
unstable karena sistem keuangan inherently unstable
o Keputusan perusahaan tentang capital structure menentukan financial
stability mereka
hedged finance cash flows > service payments on debt, both
interest and principal;
speculative finance cash flows > interest payments, but not
enough to reduce principal; dan
ponzi finance cash flows < interest payments, so firms have
to accumulate additional debt over time “pyramid strategy”:
paying off existing investor with the contributions of new
investors without ever producing anything.
o Masa depan unknown dan subyektif, dan individu seringkali bertindak
irrasional tentangnya: excessively exuberant saat ekspansi, excessively
panicky saat resesi
Psychology and financial fragility memainkan peran utama dalam
mendorong business cycles.
o Saat pertumbuhan kuat dan laba meningkat, perusahaan mudah
membayar kembali utang, kemudian berhutang lebih banyak
investasi naik, pertumbuhan ekonomi semakin kuat
o Hedge financing turun, speculative financing meningkat, bahkan
ponzi financing mulai terlihat, hingga optimisme mencapai puncak
o Mulai terjadi default, business confidence turun kredit, investasi,
dan output jatuh kredit semakin diketatkan speculative dan
ponzi financing dalam posisi yang rentan, default mulai meningkat
panic selling financial collapse output jatuh, resesi terjadi
Implikasi kebijakan
o Bank sentral sebagai lender of last resort bail-out moral hazard
o Regulasi sistem keuangan secara ketat untuk menekan speculative dan
ponzi finance financial innovation vs financial fragility
The Monetarist Model
Monetarist memperlakukan uang hanya sebagai medium of exchange,
bukan sebagai financial asset.
Perbankan mendapat perhatian lebih karena berperan besar dalam money
creation melalui penciptaan kredit.
o Bank sentral bertindak sebagai lender of last resort untuk
mencegah bank run and panic, dalam rangka stabilitas Ms.
o Untuk melindungi stabilitas Ms, bank harus memegang 100%
dana simpanan sebagai reserve 100% reserve requirement:
menghapus kemampuan bank dalam menciptakan money
multiplier, Ms sepenuhnya dibawah kontrol bank sentral,
membatasi kredit dan intermediasi keuangan namun harga yang
kecil dibandingkan stabilitas moneter
Neoclassical Theories: The Rational Expectations Model
Implikasi model
o Systematic, predictable, policies akan selalu diantisipasi oleh
pelaku pasar, yang akan selalu menyesuaikan ekspektasi dan
melakukan tindakan antisipasi
o Pembuat kebijakan hanya dapat merubah variabel riil dengan
kebijakan yang tidak diantisipasi.
o policy irrelevance: semua kebijakan pemerintah yang dapat di-
observasi akan sepenuhnya tidak efektif
New Institutional” Theories of Finance
berfokus pada market failure dalam sistem keuangan yang memperbesar
exogenous shocks menjadi business cycles yang luas.
o Asymmetric information mendistorsi keseimbangan pasar dan
meningkatkan default risk dalam 2 cara:
adverse selection borrower yang memiliki default risk
tinggi akan berusaha keras mendapatkan pinjaman
moral hazard Setelah kredit diberikan, borrower
memiliki insentif dan kemampuan untuk memindahkan
Teori Makroekonomi – Keuangan II
resiko kegagalan bisnis ke pihak lain dan mempertahankan
manfaat keberhasilan untuk dirinya sendiri
The Financial Accelerator Model
o Financial fundamentals dari borrowers & lenders mempengaruhi
bankruptcy risk mempengaruhi the cost of credit & tingkat kredit
agregat.
o Cost of credit intermediation biaya yang ditanggung borrowers dan
lenders dalam transaksi keuangan
Borrowers cost of credit intermediation = interest rate + cost of
providing information / underwriting costs (bond/stock issued) +
monitoring cost + collateral / compensating balances
Lenders cost of credit intermediation = selection cost + monitoring
cost + admin cost,
- umumnya dibebankan ke borrowers bentuknya fee tambahan / suku
bunga yang lebih tinggi
o Hierarchy of finance perusahaan:
Internal finance retained earnings
Menerbitkan surat utang (bond) di pasar modal
Pembiayaan melalui bank, dengan biaya lebih tinggi dari bond
Equity financing dilusi kepemilikan dan profit
Models of Credit Rationing
o Asumsi utama serupa dengan financial accelerator model:
Lenders selalu menghadapi imperfect information tentang
borrowers default risk tidak pasti
Risk perception, dibangun dari:
(i) financial fundamentals of borrower seperti net worth
dan cash flow;
(ii) bagaimana kondisi makroekonomi masa depan akan
mempengaruhi neraca borrower.
o Perbedaan utama, pada jalur dimana perubahan default risk akan
mempengaruhi pasar kredit
Financial Accelerator Model: kredit adalah price rationed,
perubahan harga kredit membawa fluktuasi pada kuantitas kredit.
Models of Credit Rationing: kredit adalah quantity rationed,
lenders menerapkan batasan kuantitas nominal (misal, credit
ceilings) pada kredit yang mereka berikan, terlepas dari harga yang
bersedia dibayar borrowers
A Typical Financial Crisis
Krisis Keuangan Modern dan
Karakteristiknya
Sifat dasar krisis yaitu self-perpetuating, yang berakar dari psychology
fragility, memberi insentif yang besar bagi pembuat kebijakan untuk
memutus siklus krisis.
Dalam krisis likuiditas, bank sentral dapat bertindak sebagai lender of last
resort: memberikan emergency loans kepada institusi keuangan untuk
mencegah kegagalan.
- Discount loan: pinjaman bank sentral ke perbankan yang dianggap
sanggup membayar kembali (solvent) dan memiliki collateral yang
memadai.
Dalam situasi krisis, pemerintah dapat melakukan penyelamatan institusi
dari kebangkrutan dengan menginjeksi tambahan modal baru: bailouts.
- Tujuannya: mencegah menjalarnya masalah kebangkrutan.
Too Big to Fail: kondisi institusi yang sangat saling terhubung sehingga
kebangkrutannya akan mengancam keseluruhan sistem keuangan.
- Institusi yang termasuk too big to fail adalah kandidat utama penerima
bailouts.
The Cost of Financial Rescues
- Risky loans: pinjaman pemerintah ke institusi yang kemungkinan
besar akan tidak mampu mengembalikan.
Institusi terancam kebangkrutan dan tidak memiliki collateral
- Equity Injections: pembelian saham perusahaan oleh pemerintah
untuk meningkatkan modal perusahaan agar terhindar dari
kebangkrutan.
Speculative Manias
Spekulasi sering terbangun dalam 2 tahap:
o Tahap pertama, yang wajar, ketika rumah tangga, perusahaan dan
investor merespon “displacement” secara terbatas dan rasional.
o Tahap kedua, ketika antisipasi terhadap capital gains memainkan
peran dominan yang terus membesar dalam transaksi.
Dalam speculative manias dua tahap ini, terdapat 2 kelompok spekulator:
o The insiders: spekulan profesional yang secara aktif melakukan
destabilisasi dengan cara mendorong harga untuk naik dan naik, dan
kemudian menjual pada harga tertinggi ke the outsiders.
o The outsiders: spekulan amatir yang ikut dalam speculative manias
dengan membeli pada saat harga tinggi dan kemudian terpaksa
menjual pada saat harga rendah.
The Expansion of Credit
Ekspansi kredit merupakan hasil dari financial development, upaya mencari
substitusi uang.
o Ekspansi kredit bukan merupakan “accidents”, namun lebih
merupakan systematic development seiring upaya pelaku pasar
menurunkan biaya transaksi dan biaya memegang uang.
o Ekspansi moneter lebih bersifat systematic dan endogenous,
dibandingkan random dan exogenous.
Kualitas kredit berkaitan dengan kerapuhan struktur kredit.
o “Speculative” dan “ponzi” finance mencerminkan “quality of credit”
Euphoria and Economic Booms
Terdapat 2 jalur asset price bubbles ke economic euphoria
o Kenaikan kekayaan rumah tangga, akibat kenaikan harga aset,
membawa pada kenaikan belanja konsumsi rumah tangga.
o Ketika harga saham naik, perusahaan dapat menghimpun dana lebih
murah, semakin tinggi harga saham relatif terhadap pendapatan
perusahaan, semakin rendah cost of capital, perusahaan akan
mengerjakan proyek baru dan meningkatkan investment spending.
Bubbles di pasar saham hampir selalu terkait dengan bubbles di real estate.
o Sejumlah besar saham merupakan perusahaan real estate, konstruksi,
dan yang terkait dengan real estate, termasuk bank.
o Individu yang meningkat kekayaannya dari kenaikan harga real estate
melakukan diversifikasi dengan membeli saham.
o Individu yang mendapat keuntungan besar dari kenaikan harga saham,
membeli real estate lebih banyak dan lebih mahal.
Ketika harga aset meningkat cepat, capital gains dapat diraih tanpa keahlian
khusus.
Ketika harga aset jatuh, highly leverage investors segera melepas aset.
o Kejatuhan harga real estate membuat banyak kredit real estate gagal
bayar, modal bank tergerus, kredit terhenti.