Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

6
3 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020 Oleh Ricko Benardhi Portal Hub LAPAN Covid - 19 Identifkasi Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh Latar Belakang Portal LAPAN Hub Covid-19 Negara Indonesia saat ini mengalami Pandemi Covid 19 ( Coronavirus Disease - 2019 ). Virus ini bersifat pandemik yaitu penyakit yang menyebar secara global meliputi geograf yang luas. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Pandemi tidak berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi. Akan tetapi pandemi berhubungan dengan penyebaran secara geografs. Penyakit yang diduga muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok saat ini sudah menyebar ke segala penjuru dunia.

Transcript of Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

Page 1: Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

3Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020

Oleh Ricko Benardhi

Portal Hub LAPAN Covid - 19 Identifikasi Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data

Penginderaan Jauh

Latar Belakang Portal LAPAN Hub Covid-19

Negara Indonesia saat ini mengalami Pandemi Covid 19 ( Coronavirus Disease - 2019 ).

Virus ini bersifat pandemik yaitu penyakit yang menyebar secara global meliputi geografi yang luas. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Pandemi tidak berhubungan dengan

tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi. Akan tetapi pandemi berhubungan

dengan penyebaran secara geografis. Penyakit yang diduga muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok saat ini sudah menyebar ke segala penjuru dunia.

Page 2: Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

4 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020

Coronavirus merupakan keluarga besar

virus yang menyebabkan penyakit pada

manusia dan hewan. Pada manusia

biasanya menyebabkan penyakit infeksi

saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom

Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus

jenis baru yang ditemukan pada manusia

sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan

Cina, pada Desember 2019, kemudian

diberi nama Severe Acute Respiratory

Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2),

dan menyebabkan penyakit Coronavirus

Disease-2019 (Covid-19).

Portal LAPAN Hub Covid-19 adalah portal

aplikasi penginderaan jauh (inderaja) dan

sistem informasi geospasial (SIG) untuk

analisa sebaran risiko Covid-19 yang

dibangun sebagai bentuk dukungan Deputi

Bidang Penginderaan Jauh LAPAN dalam

mengatasi pandemi Covid-19 di Indonesia

melalui pemanfaatan data penginderaan

jauh.

Berbagai data penginderaan jauh, baik yang

diakuisisi di Stasiun Bumi Penginderaan

Jauh LAPAN di Parepare, Rumpin, dan

Jakarta maupun yang diperoleh dari

sumber lain serta data terkait lainnya telah

dimanfaatkan untuk mengidentifikasi dan memperbaharui informasi fasilitas kesehatan,

aksesibilitas, kepadatan bangunan,

kepadatan penduduk, dll.

Pengembangan Portal Hub LAPAN Covid-19

Portal Hub LAPAN Covid-19 dengan alamat website

Covid - 19.lapan.go.id ini dikembangkan di Deputi

Bidang Penginderaan Jauh LAPAN. Portal ini

dikembangkan oleh Tim satgas Covid-19 dari Pusat

Pemanfaatan Penginderaan Jauh yang di pimpin

oleh Syarif Budhiman, S.Pi., M.Sc , Pusat Teknologi

dalam Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh

yang dipimpin oleh Ayom Widipaminto, S.T., M.T. dan

ditambah dengan Tim ESRI. Pengembangan portal

dimulai pada bulan Maret – April 2020.

Tim satgas Covid - 19 LAPAN mendapat data

distribusi Covid-19 terinfeksi Covid-19, Pasien dalam

Pengawasan (PDP), dan Orang dalam Pemantauan

(ODP) berasal dari pemerintah daerah. Tim satgas

Covid - 19 LAPAN mendapatkan data dari semua

wilayah di Indonesia, hanya saja yang terlengkap

berasal dari wilayah Jakarta, Jabodetabek, Kota

Bandung, dan Kota Surabaya.

Tim satgas Covid - 19 LAPAN menggunakan data

inderaja yang berasal dari Data Mosaik Citra Satelit

SPOT-6/7 reolusi spasial 1,5 meter, Data Mosaik

Citra Satelit Landsat-8 Tahun 2019, dan Data

Sentinel SP. Data ini diakuisisi di Stasiun Bumi

Penginderaan Jauh LAPAN di Parepare, Rumpin,

dan Jakarta. Data yang diperoleh dimanfaatkan

untuk mengidentifikasi dan memperbaharui informasi fasilitas kesehatan, aksesibilitas, kepadatan

bangunan, kepadatan penduduk, dll.

Menurut Organisasi

Kesehatan Dunia

(WHO) Pandemi

tidak berhubungan

dengan tingkat

keparahan

penyakit, jumlah

korban atau

infeksi. Akan

tetapi pandemi

berhubungan

dengan penyebaran

secara geografis.

Page 3: Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

5Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020

Potensi Risiko Covid-19

Konsep penentuan risiko menggunakan

pendekatan pengkajian risiko di mana

pendekatan ini memperlihatkan potensi

dampak negatif yang mungkin timbul

akibat suatu potensi bencana yang ada.

Potensi dampak negatif itu dihitung dengan

mempertimbangkan tingkat kerentanan dan

kapasitas kawasan tersebut. Potensi dampak

negatif ini menggambarkan potensi jumlah

jiwa, kerugian harta benda, dan kerusakan

lingkungan yang terpapar oleh suatu

bencana. Secara umum risiko suatu bencana

dapat diformulasikan dengan rumus: R =

H*(V/C).

Penjelasannya, R : risk (resiko), H : hazard

(ancaman bahaya), V : Vulnerability

kerentanan, C : Capacity (kapasitas). Dalam

melakukan kajian risiko harus ditentukan

dengan pendekatan tiga parameter yaitu

ancaman, kerentanan, dan kapasitas.

Berkaitan dengan pandemik Covid-19

risiko dapat diturunkan menjadi Ancaman,

Kerentanan, Kapasitas, dan Risiko.

Data tentang ancaman berkaitan dengan

informasi dan lokasi dari jumlah terinfeksi

Covid-19, jumlah PDP, serta ODP, yang

selanjutnya dihitung sebagai zona bahaya

sumber Covid-19. Proses analisis ancaman

bahaya ini dilakukan dengan plot titik tengah

atau center points pada setiap kelurahan /

desa, yang selanjutnya dilakukan proses

interpolasi spline pada jumlah sumber

Covid-19. Tujuannya untuk mendapatkan

informasi sebaran bahaya sumber Covid-19

secara spasial. Selanjutnya dilakukan proses

standarisasi data dengan mengonversi

menggunakan fungsi FSM (Fuzzy Set

Membership). Dengan pendekatan ini setiap

parameter mempunyai batas keseragaman

absolut dengan rentang minimal 0 dan

maksimal 1.

Terdapat tiga parameter utama yang

berkaitan dengan kerentanan. Yaitu zona

kepadatan penduduk dan pemukiman,

kepadatan akses jalan, dan lokasi strategis

terhadap penyebar Covid-19. Zona

kepadatan penduduk dan pemukiman

diperoleh berdasarkan penggabungan

informasi jumlah kepadatan suatu penduduk

pada suatu lokasi di setiap kelurahan/desa

dan informasi lokasi pemukiman. Zona

kepadatan kondisi lingkungan akses jalan

diperoleh berdasarkan informasi infrastruktur

jalan di suatu lokasi yang selanjutnya

dikategorikan sebagai jalan tol, jalan provinsi,

jalan kabupaten, jalan lokal, jalan setapak,

dan jenis jalan lainnya. Zona lokasi strategis

terhadap penyebaran Covid-19 diperoleh

berdasarkan informasi lokasi-lokasi yang

memungkinkan terjadi perkumpulan orang

seperti pasar, mall, restoran, terminal,

stasiun, bandara, pelabuhan, tempat ibadah,

rumah sakit, bank, dan fasilitas lainnya.

Untuk kapasitas, parameter ini menggunakan

data daerah-daerah atau lokasi yang

menerapkan PSBB (pembatasan sosial

berskala besar) dan WFH (Work From

Home) yang merupakan kunci keberhasilan

sosial physical distancing, dengan beberapa

kondisi atau asumsi apakah daerah tersebut

melaksanakan kebijakan dengan baik.

Selanjutnya informasi tentang lokasi-lokasi

tersebut diplot dalam kelurahan/desa.

Dengan fungsi FSM informasi-informasi

dapat diturunkan sebagai zona kapasitas

pelaksanaan PSBB.

Terdapat 4 (empat) skenario untuk

mengidentifikasi risiko Covid-19 berdasarkan keberhasilan pelaksanaan PSBB. Skenario

tersebut yaitu: Kondisi risiko Covid-19

dengan PSBB berjalan dengan baik dan

isolasi pasien terinfeksi, PDP, ODP berjalan

dengan baik; Kondisi risiko Covid-19 dengan

PSBB berjalan dengan baik dan isolasi

pasien terinfeksi, PDP, ODP tidak berjalan

dengan baik; Kondisi risiko Covid-19 dengan

PSBB tidak berjalan dengan baik dan isolasi

pasien terinfeksi, PDP, ODP berjalan dengan

baik; serta Kondisi risiko Covid-19 dengan

PSBB tidak berjalan dengan baik dan isolasi

pasien terinfeksi, PDP, ODP tidak berjalan

dengan baik.

Page 4: Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

6 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020

Data yang Disajikan

Ada beberapa yang disajikan pada portal Hub LAPAN Covid - 19, antara lain sebagaimana

penjelasan gambar di bawah.

Update kasus Covid-19 di Indonesia harian, Jabodetabek, Kota Bandung, dan Kota Surabaya

Informasi Rumah Sakit Rujukan dan jalan dan jalur kereta api di wilayah DKI Jakarta

Page 5: Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

7Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020

Zona Tingkat Kerentanan Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia

Zona Potensi Bahaya dan Zona Potensi Bahaya Total Covid-19 Harian per Kelurahan di wilayah Jabodetabek, kota Bandung, dan kota Surabaya

Page 6: Sebaran Coronavirus Manfaatkan Data Penginderaan Jauh

8 Buletin LAPAN Edisi Vol. 7 No. 2 2020

Perbandingan Kualitas Udara - NO2 tahun 2019 dan 2020 di wilayah Pulau Jawa

Zona Potensi Risiko danZona Potensi Risiko Total Covid-19 di wilayah DKI Jakarta, kota Bandung, dan kota Surabaya

Pengembangan Portal Hub LAPAN Covid - 19

Saat ini akan dikembangkan untuk beberapa kota lainnya, namun sedang menunggu

konfirmasi ketersediaan data, karena tidak semua wilayah kota terbuka (atau mau memberikan datanya) terkait dengan data sumber Covid-19. Data Sumber Covid-19

(jumlah data pasien POS, PDP, dan ODP) merupakan salah satu input yang digunakan

dan dikombinasikan dengan data Kerentanan Covid-19 untuk penyusunan Potensi Risiko

Covid-19 pada suatu wilayah. Apabila tidak terdapat ketersediaan data tersebut, perhitungan

Potensi Risiko Covid-19 tidak bisa dilakukan.