Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

12
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYAKIT HIPERTENSI Disampaikan Pada Pasien dan keluarga pasien di Irina Sta. Paula RSU. Gunung Maria Tomohon Disusun Oleh: Vega D. Ngelo 09061003 Theresia Ngala 09061027 Fernando Hengkelare 09061030 Juneydy F. Ambar 090610xx

description

Semoga Bermanfaat

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYAKIT HIPERTENSI

Disampaikan Pada Pasien dan keluarga pasien di Irina Sta. Paula

RSU. Gunung Maria Tomohon

Disusun Oleh:

Vega D. Ngelo 09061003

Theresia Ngala 09061027

Fernando Hengkelare 09061030

Juneydy F. Ambar 090610xx

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIKA DE LA SALLE MANADO

2012

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PENYAKIT HIPERTENSI

Topik : Penyakit Hipertensi

Sub Topik : Mencegah Penyakit Hipertensi

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien di Irina Sta. Paula RSU.

Gunung Maria Tomohon.

Pemberi Materi : Mahasiswa Praktik Klinik Unika De La Salle Manado

Semester VI

Hari/tanggal : Senin, 2 Juli 2012

Jam : 10.00 WITA

Waktu : 30 Menit

Tempat : Irina Sta. Paula RSU. Gunung Maria Tomohon

A. Latar Belakang Masalah

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90

mmHg. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan

masyarakat yang ada di Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di

dunia. WHO menyatakan hipertensi merupakan silent killer, karena banyak

masyarakat tak menaruh perhatian terhadap penyakit ini yang kadang

dianggap sepeleh oleh mereka, tanpa menyadari jika penyakit ini menjadi

berbahaya dari berbagai kelainan yang lebih fatal misalnya kelainan

pembuluh darah, jantung (kardiovaskuler) dan gangguan ginjal, bahkan

pecahnya pembuluh darah kapiler di otak atau yang lebih disebut dengan

nama stroke (Nissonline, 2007).

1

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan

dapat mengetahui, memahami dan menginformasikan kembali tentang

penyakit hipertensi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang cara

mencegah penyakit hipertensi.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga

pasien di Irina Sta. Paula mampu menjelaskan tentang :

1. Pengertian hipertensi

2. Penyebab hipertensi

3. Tanda dan gejala hipertensi

4. Cara mencegah terjadinya hipertensi

D. Strategi Pelaksanaan

Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa:

1. Ceramah

2. Diskusi / tanya jawab

E. Draft Rencana Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 3 menit Pembukaan:

- Memberi salam

- Menjelaskan tujuan pembelajaran.

- Menyebut materi/pokok bahasan

yang akan disampaikan.

Menjawab salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

2 15 menit Pelaksanaan:

- Menjelaskan materi penyuluhan

secara berurutan dan teratur.

Menyimak dan

memperhatikan

Materi:

- Pengerti

an hipertensi

Menyimak dan

memperhatikan

2

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

- Penyeba

b hipertensi

- Tanda

dan gejala hipertensi

- Cara

mencegah terjadinya hipertensi.

3. 7 menit Evaluasi:

Meminta peserta menjelaskan atau

menyebutkan kembali:

- pengerti

an hipertensi, penyebab hipertensi,

tanda dan gejala hipertensi dan

cara mencegah terjadinya

hipertensi.

Bertanya dan

menjawab pertanyaan

4 5 menit Penutup:

- Mengucapkan terima kasih dan

mengucapkan salam.

Menjawab salam

F. Media Penyuluhan

Media penyuluhan yang digunakan:

1. Materi SAP

2. Leaflet

G. Metode Evaluasi

Metode Evaluasi : Tanya Jawab

Jenis Evaluasi : Lisan

H. Kriteria Evaluasi

1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian penyakit

hipertensi.

2. Peserta mampu mengetahui penyebab hipertensi

3. Peserta mampu mengetahui tanda dan gejala hipertensi.

3

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

4. Peserta mampu mencegah terjadinya hipertensi

I. Materi

1. Pengertian hipertensi

2. Penyebab hipertensi

3. Tanda dan gejala hipertensi

4. Cara mencegah terjadinya hipertensi.

Manado, Juni 2012

Kelompok Penyuluhan

Mengetahui,

Instruktur Klinik

(Ns. Margaretha Bangkut, S. Kep)

4

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

J. Pembahasan

1. Pengertian Hipertensi

Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana

tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90

mmHg. ( Smith Tom, 1995 )

Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang

mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi, yang dibawah oleh darah,

terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Tubuh akan

bereaksi lapar yang mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras

untukuntuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bila kondisi tersebut berlangsung

lama dan menetap, timbulah gejala yang disebut sebagai penyakit tekanan

darah tinggi (Vitahealth, 2005)

Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95

– 104 mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114

mmHg, dan hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih.

Pembagian ini berdasarkan peningkatan tekanan diastolik karena dianggap

lebih serius dari peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).

2. Penyebab Hipertensi

Berdasarkan etiologinya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan yaitu

1. Hipertensi Esensial ( Primer) penyebab tidak diketahui namun banyak

faktor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas,

susunan saraf simpatik, systemrennin angiotensin, efek dari ekskresi Na,

obesitas, merokok dan stress.

2. Hipertensi sekunder dapat diakibatkan karena penyakit parenkim

renal/vakuler renal. Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil, gangguan

endokrin dan lain-lain.

3. Tanda Dan Gejala Hipertensi

5

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

Tanda dan gejala pada klien dengan hipertensi adalah: peningkatan

tekanan darah > 140/90 mmHg, sakit kepala, epistaksis, pusing/migrant, rasa

berat ditengkuk, susah tidur, mata berkunang-kunang, lemah, lelah, muka

pucat, suhu tubuh rendah.

Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul

gejala berikut:

Sakit kepala

Kelelahan

Mual

Muntah

Sesak nafas

Gelisah

Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak,

mata, jantung dan ginjal.

Tanda dan gejala pada hipertensi dapat juga dibedakan menjadi :

1. Tidak ada gejala

Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan

peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter

yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah

terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala yang lazim.

Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi

nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala

terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan

medis.

4. Cara Mencegah Terjadinya Hipertensi.

Cara mencegah Hipertensi adalah :

1. Olah raga teratur seperti : Jogging, Jalan cepat, Bersepeda, Berenang.

2. Makan – makanan yang bergizi

3. Menghindari makanan yang berlemak dan mengurangi asin

4. Menghindari makanan dengan bahan pengawet

6

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

5. Menjaga berat badan agar tetap stabil

6. Menghindari minum – minuman keras

7. Menghindari merokok

8. Istirahat yang cukup

9. Menghindari ketegangan dan stress.

10. Peran keluarga sangat ditekankan dalam rangka mencegah hipertensi.

7

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

REFERENSI

Anonim. 2009. Gambaran Pengetahuan Pasien mengenai Hipertensi. http://www. httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/03/gambaran-pengetahuan-pasien-mengenai-hipertensi.html diaskses pada tanggal 29 Juni 2012 pada pukul 15:00.

Wikipedia. 2011. Hipertensi.http://id.wikipedia.org/hipertensi diakses pada tanggal 29 juni 2012 pada pukul 15:00.

8