Satuan Acara Penyuluhan Diit Fraktur

5
SATUAN ACARA PENYULUHAN Masalah : Kurangnya Pengetahuan Tentang Diit Pada Penderita Fraktur Pokok Bahasan : Diii Pada Penderita Dm Sub Pokok : Diit Sasaran : Tn.M dan Keluarga Tempat : Ruang Perawatan III Rumah Sakit Dustira Waktu : 15 Menit I. Pengkajian A. Faktor Predisposisi 1. Riwayat Keperawatan Tn.M berumur 19 tahun, saat ini sedang dirwat di ruang perawatan III dengan diagnosa media post operasi fraktur tibia dekstra, Tn.M dirawat atas anjuran dari dokter karena terdapat luka terbuka dan hasil pemeriksaan rongten menunjukan adanya fraktur cominuted pada os tibia dekstra. Tn.M mengatakan sebelumnya tidak mengetahui tentang kebutuhan, diit pada penderita fraktur. 2. Keadaan Fisik Tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 88x/menit, respirasi 24x/menit dan suhu 39,2 0 C, serta berat badan 55 kg dan tinggi badan 168 cm. 3. Kesiapan Belajar Tn.M mengatakan tertarik untuk memepelajari tentang diit pada penderita fraktur, Tn.M mengatakan belum pernah mendapatkan

Transcript of Satuan Acara Penyuluhan Diit Fraktur

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan Diit Fraktur

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Masalah                       :  Kurangnya Pengetahuan Tentang Diit Pada Penderita Fraktur

Pokok Bahasan           :  Diii Pada Penderita Dm

Sub Pokok                   :  Diit

Sasaran                        :  Tn.M dan Keluarga

Tempat                        :  Ruang Perawatan III Rumah Sakit Dustira

Waktu                         :  15 Menit

I.             Pengkajian

A.    Faktor Predisposisi

1.      Riwayat Keperawatan

Tn.M berumur 19 tahun, saat ini sedang dirwat di ruang perawatan III dengan diagnosa media

post operasi fraktur tibia dekstra, Tn.M dirawat atas anjuran dari dokter karena terdapat luka

terbuka dan hasil pemeriksaan rongten menunjukan adanya fraktur cominuted pada os tibia

dekstra. Tn.M mengatakan sebelumnya tidak mengetahui tentang kebutuhan, diit pada penderita

fraktur.

2.      Keadaan Fisik

Tekanan darah 150/80 mmHg, nadi 88x/menit, respirasi 24x/menit dan suhu 39,20C, serta berat

badan 55 kg dan tinggi badan 168 cm.

3.      Kesiapan Belajar

Tn.M mengatakan tertarik untuk memepelajari tentang diit pada penderita fraktur, Tn.M

mengatakan belum pernah mendapatkan informasi mengenai diit pada penderita fraktur,

sehingga Tn.M bersedia mendengarkan penyuluhan pada pagi hari.

4.      Motivasi Belajar

Motivasi Tn.M belajar mengenai diit pada penderita fraktur cukup tinggi, Tn.M ingin

mempelajari karena dapat menambah pengetahuan klien.

5.      Kemampuan Membaca

Tn.M lulusan SMU tahun 2004, mempunyai kemampuan membaca dan menulis yang baik,

ketika diberi bacaan bebrapa brosur tentang diit pada penderita fraktur, Tn.M dapat menjelaskan

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan Diit Fraktur

kembali inti dari brosur tersebut. Tn.M mengatakan lebih menyukai berdiskusi dalam

memcehakan masalahnya karena akan lebih mengerti.

B.     Pengkajian Faktor Pemungkin

Mahasiswa yang memberikan pelayanan kesehatan kepada Tn.M dan keluarga telah memiliki

keterampilan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dengan baik, karena telah sering

dilakukan pelatihan untuk hal tersebut. Alat bantu penyuluhan beberapa brosur yang memberikan

penyuluhan kesehatan, keluarga dapat merima pelayanan sepenuhnya.

C.     Faktor Penguat

Tn.M berpendidikan terakhir adalah SMU yang memiliki cara pandang yang tidak tabu terhadap

kesehatan. Klien mau menerima pelayanan yang akan diberikan petugas kesehatan

II.          Diagnosa Keperawatan

Kurang pengetahuan tentang diit pada penderita patah tulang

III.       Perencanaan Pembelajaran

A.    Tujuan Pembelajaran

1.      Tujuam Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 15 menit klien

2.      Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

a.       Menyebutkan kembali tentang defenisi diit pada pengertian fraktur.

b.      Menyebutkan kembali tentang tujuan diit pada penderita fraktur

c.       Menyebutkan kembali tentang contoh makanan tinggi kalsium

d.      Menyebutkan kembali tentang aturab diit pada penderita patah tulang

B.     Materi Belajar

1.      Pengertian diit

2.      Tujuan diit pada penderita patah tulang

3.      Contoh makanan tinggi kalsium

4.      Aturan diit pada penderita patah tulang

C.     Materi Belajar

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan Diit Fraktur

1.      Metode diskusi

2.      Metode tanya jawab

D.    Alat Bantu Belajar

Brosur atau leaflet

E.     Evaluasi Belajar

Evaluasi dilakukan diruang perawatan III dengan mengajukan pertanyaan uraian :

1.      Apakah yang dimaksud dengan diit ?

2.      Sebutkan tujuan diit pada penderita patah tulang ?

3.      Sebutkan contoh-contoh makanan tinggi kalsium ?

4.      Sebutkan aturan diit pada penderita patah tulang ?

MATERI PENYULUHAN

A.    Pengertian

Diit merupakan jumlah makanan yang dibatasi dengan tujuan tertentu

B.     Tujuan Diit Pada Penderita Patah Tulang

1. Mempercepat penyembuhan patah tulang

2. Mengimbangi kadar kacium yang diserap kembali dalam keadaan sakit

3. Mencegah terjadinya rapuhnya pada tulang

C.    Contoh Makanan Tinggi Kalsium

1. Keju

2. Susu

3. Brokoli kukus

4. Salmon kaleng dengan tulangnya

5. Ikan Teri

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan Diit Fraktur

6. Sayuran berwarna hijau : bayam, kangkung, daun singkong

D.    Aturan

Diit masyarakat Asia antara 300 mg kalsium lebih baik, karena penduduk Asia lebih banyak

gandum yang paling mendasar. Untuk keseimbangan antara konsumsi tinggi calcium dan tinggi

vitamin D lebih baik dengan berolah raga dibawah sinar matahari pagi antara jam 07.00-09.00.