satria

2
1. Andi Muhammad Andi Muhammad atau yang lebih akrab dipanggil Haji Andi Muhammad (lahir di Solok, Sumatera Barat) adalah seorang pakar obat herbal dan tokoh spiritual Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang herbalis yang meramu berbagai tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia untuk dijadikan penawar bagi penyakit yang sulit disembuhkan. [1] Dengan produk herbal-nya yang bernama Akar Pinang, ia sering tampil dalam acara tentang kesehatan di beberapa TV swasta nasional. [2] Disamping sebagai herbalis, ia juga dikenal sebagai tokoh spiritual yang sering dimintai jasanya oleh tokoh terkenal, baik pejabat maupun para artis. [3] Kegiatan Haji Andi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga praktek pengobatannya tidak hanya di Jakarta, bahkan ia juga berpraktek diDenpasar, Bali dan beberapa daerah lainnya serta di luar negeri. 2. Paulus Osok Paulus Osok ( Lenang , Kecamatan Lambaleda , Kabupaten Manggarai , Nusa Tenggara Timur , 15 Oktober 1922 - Merauke , Papua , 15 Maret 2007 ) adalah seorang tokoh kesehatan masyarakat Indonesia yang aktif dalam memberantas penyakit kusta khususnya di Papua . Pada tahun 1959, Paulus Osok merintis pelayanan pemberantasan penyakit kusta dan frambusia. Pekerjaan ini ditangani di luar pekerjaan rutinnya di RS Merauke. Yang membuatnya tertarik merintis pemberantasan kedua penyakit tersebut ialah bahwa keduanya banyak menjangkiti warga di sana. Dari kunjungannya berkeliling dari kampung ke kampung, Paulus Osok menemukan bahwa para penderita penyakit ini tidak mendapat pelayanan. Osok adalah orang pertama Indonesia dan orang ketiga di dunia yang memperoleh penghargaan dari badan lepra dunia, De Nederlandse Stichting voor Leprabestrijding (NSL). Penghargaan ini diterimanya pada 6 Oktober 1989 dari Duta Besar Belanda untuk Indonesia, G.W. Baron de Vos van Steenwijk. Jauh sebelum itu, almarhum juga menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan RI G.A. Siwabessy atas pengabdian dan jasanya bagi peningkatan usaha-usaha kesehatan, khususnya bidang higienis dan sanitasi. Pada 27 Mei 1989, Osok bersama istrinya, Benedicta Lau Manyauw Castro, menerima penghargaan Berkat Apostolik dari Paus Yohanes Paulus II atas jasa dan pengabdiannya selama 34 tahun bekerja untuk membantu penderita kusta di Kabupaten Merauke. Kesabarannya mencari dan melayani penderita kusta membuat Osok dijuluki sebagai "Mantri Pemberantas Kusta". Keuskupan Agung Merauke menjulukinya "Bapak Pembela Kusta". 3. Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K) Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K), (lahir di Padang, Sumatera Barat, 30 Januari 1959; umur 54 tahun) adalah pakar penyakit nutrisi danmetabolik anak berkewarganegaraan Indonesia.

description

gas

Transcript of satria

1. Andi MuhammadAndi Muhammadatau yang lebih akrab dipanggilHajiAndi Muhammad (lahir diSolok,Sumatera Barat) adalah seorang pakarobat herbaldan tokoh spiritual Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang herbalis yang meramu berbagai tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia untuk dijadikan penawar bagi penyakit yang sulit disembuhkan.[1]Dengan produk herbal-nya yang bernamaAkar Pinang, ia sering tampil dalam acara tentang kesehatan di beberapa TV swasta nasional.[2]Disamping sebagai herbalis, ia juga dikenal sebagai tokoh spiritual yang sering dimintai jasanya oleh tokoh terkenal, baik pejabat maupun para artis.[3]Kegiatan Haji Andi telah berkembang sedemikian rupa, sehingga praktek pengobatannya tidak hanya diJakarta, bahkan ia juga berpraktek diDenpasar,Balidan beberapa daerah lainnya serta di luar negeri.2. Paulus OsokPaulus Osok(Lenang,Kecamatan Lambaleda,Kabupaten Manggarai,Nusa Tenggara Timur,15 Oktober1922-Merauke,Papua,15 Maret2007) adalah seorang tokohkesehatanmasyarakatIndonesiayang aktif dalam memberantas penyakitkustakhususnya diPapua.Pada tahun1959, Paulus Osok merintis pelayanan pemberantasan penyakitkustadanframbusia. Pekerjaan ini ditangani di luar pekerjaan rutinnya diRS Merauke. Yang membuatnya tertarik merintis pemberantasan kedua penyakit tersebut ialah bahwa keduanya banyak menjangkiti warga di sana.Dari kunjungannya berkeliling dari kampung ke kampung, Paulus Osok menemukan bahwa para penderita penyakit ini tidak mendapat pelayanan.

Osok adalah orang pertama Indonesia dan orang ketiga di dunia yang memperoleh penghargaan dari badan lepra dunia,De Nederlandse Stichting voor Leprabestrijding(NSL). Penghargaan ini diterimanya pada6 Oktober1989dariDuta BesarBelandauntuk Indonesia, G.W. Baron de Vos van Steenwijk.Jauh sebelum itu, almarhum juga menerima penghargaan dariMenteri Kesehatan RIG.A. Siwabessyatas pengabdian dan jasanya bagi peningkatan usaha-usaha kesehatan, khususnya bidang higienis dan sanitasi.Pada27 Mei1989, Osok bersama istrinya, Benedicta Lau Manyauw Castro, menerima penghargaan Berkat Apostolik dariPaus Yohanes Paulus IIatas jasa dan pengabdiannya selama 34 tahun bekerja untuk membantu penderita kusta diKabupaten Merauke.Kesabarannya mencari dan melayani penderita kusta membuat Osok dijuluki sebagai "Mantri Pemberantas Kusta".Keuskupan Agung Meraukemenjulukinya "Bapak Pembela Kusta".3. Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K)Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K),(lahir diPadang,Sumatera Barat,30 Januari1959; umur 54 tahun) adalah pakar penyakitnutrisidanmetabolikanak berkewarganegaraanIndonesia.Saat ini Damayanti berprofesi sebagaidokterspesialisanakpada Bagian Nutrisi dan Penyakit Metabolik Departemen Ilmu Penyakit AnakFKUI/RSCMJakarta[1]Saat di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Damayanti pernah menjadi pelajar teladan tingkat SMP se-Kodya Bandung dan Provinsi Jawa Barat pada tahun 1974. Begitu pula setelah tamat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada tahun 1983, Damayanti ditugaskan di sebuah puskesmas daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena kesungguhannya dalam bertugas, wanita pencinta buku ini meraih penghargaan sebagai dokter teladan puskesmas.[2]Setelah bertugas di daerah, Damayanti melanjutkan studinya dengan mengambil pendidikan spesialis anak di FK UI Jakarta serta pendidikan doktoral (S3) dalam bidang penyakit metabolik dan genetik diUniversiteit Utrecht,Belanda, dengan disertasi berjudulGlycerol kinase deficiency.[3]Sejumlah penyakit metabolik pada anak yang beliau dalami antara lainobesitas(kegemukan),malnutrisi, Morquio, phenylketonuria (PKU),asidosis tubulus renalis(RTA), Hyperketonaemia, serta Citrulinemia. Mayoritas dari penyakit-penyakit yang dipelajarinya merupakanpenyakit langka.4. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABMdr., Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM(lahir diSemarang,Jawa Tengah,17 September1945; umur 68 tahun) adalah seorangdokterIndonesia. Ia dikenal sebagai seorangaktivisyang gigih memperjuangkan hak-hak bayi untuk mendapatkanASIyang baik. Menurut Utami bayi tidak sepantasnya diberi susu formula yang berasal dari susu sapi.[1]Sebagai seorang aktivis dan pejuang ASI, ia dengan beberapa orang tokoh lainnya mendirikan lembaga Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) dan menjabat sebagai ketuanya. Disamping itu ia juga berpraktek di Klinik LakstasiRumah Sakit St. CarolusSalemba,Jakarta.Kegigihan Utami mengampanyekan ASI eksklusif dan mengajarkan "Inisiasi Menyusui Dini" tak terlepas dari pengalaman pahitnya ketika gagal menyusui 2 orang anaknya secara sempurna atau eksklusif yaitu selama 2 tahun.5. Zulmiar Yanri