Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

17
SASTRA INDONESIA ANGKATAN SEBELUM TAHUN 1920 DESSY YESICA V (101644007) DEWI KARTIKA M (101644013) DEVI YULININGTYAS (101644014) ERWIN NINDYA P. (101644032) WITRI VIDIANDARI (101644033) SOFIYAH (101644053) KELOMPOK 1 KELAS D 2010

Transcript of Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

Page 1: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

SASTRA INDONESIA ANGKATAN SEBELUM

TAHUN 1920

DESSY YESICA V (101644007)DEWI KARTIKA M (101644013)DEVI YULININGTYAS (101644014)ERWIN NINDYA P. (101644032)WITRI VIDIANDARI (101644033)SOFIYAH (101644053)

KELOMPOK 1KELAS D 2010

Page 2: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

Sejarah Singkat Sastra Indonesia Angkatan Sebelum 1920

Sastra Indonesia Angkatan Sebelum 1920 biasanya disebut dengan Pujangga lama. Tetapi ada pula yang menyebut dengan Kesusastraan Lama. Kesusastraan Melayu pada waktu itu masih bersifat cerita lisan dari mulut ke mulut, belum berbentuk tulisan atau huruf. Rakyat dapat mengetahui kesusastraan jika menghadiri pertunjukan yang dilakukan oleh para pawang di daerah Melayu. Sastra Indonesia angkatan sebelum 1920 dibagi menjadi 2 yaitu zaman klasik (….-1831) dan zaman peralihan (1831-1854). Zaman kesusaatraan Indonesia pernah mengalami kevakuman antara tahun 1854-1920, setelah Abdullah bin Abdul Kadir al Munsyi meninggal dunia. Ia tidak berusaha mendidik generasi penerus.

Page 3: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

Tahapan, Ciri – Ciri, dan Karya Sastra Indonesia Angkatan Sebelum 1920

1. Zaman Klasik (…-1831)a. Latar belakang zaman klasik– Pujangga klasik kebanyakan hidup di istana,seyogyanya ia mengapdi kepada

kepentinagn raja.– Mengarang untuk kepentingan raja.– Mengarang adalah untuk kepentingan bersama dengan sifat rendah hati,jadi

anonym.– Para pengarang kebanyakan dari kaum cendekia ,alim ulama atau para wali.– Karya sastra di anggap produk budaya yang luar biasa. Susunan kalimatnya di

anggap mengandung suatu magis dan bermakna dalam.

b. Sifat zaman klasik– Statis– Istana sentries , – Anonym– Bahasanya yang romantic – Tema perjuangan buruk dan baik,pendidikan moral,didaktis,keagungan seorang

raja atau pahlawan.

Page 4: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

c. Tahapan zaman klasik1) Zaman Prasejarah

Zaman prasejarah yaitu zaman belum ada tulisan. Di zaman ini sastra berbentuk lisan prosa maupun puisinya. Mula-mula lahir produk sastra puisi dengan jenis mantera. Kemudian muncul jenis pantun yang mudah dihafal sebagai alat pergaulan. Kemudian gurindam, sebagai alat persuasi adat dan tuah. Barulah mite, legenda, fabel, dan cerita jenaka. Daya magisnya terdapat pada gaya pararelisme dan sinonim konotatif, seperti gaung guntung. Zaman prasejarah dibagi menjadi 3, yaitu zaman batu, zaman perunggu, zaman tembaga, dan zaman besi.

Page 5: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

2) Zaman SejarahZaman sejarah yaitu zaman setelah ada tulisan, seperti di zaman Hindu adanya tulisan Sansekerta yang melahirkan huruf Rencong dan huruf Jawa. Zaman sejarah dibagi menjadi 3, yaitu zaman Budha-Hindu, zaman Islam, dan zaman Sastra Melayu.a) Zaman Budha-HinduCiri-ciri karya sastra pada zaman Budha-Hindu yaitu :– Ceritanya berkisar pada kehidupan di lingkungan istana atau

istana sentries.– Ceritanya bernafaskan nilai-nilai moral, pendidikan, dan

keagamaan.– Bersifat menghibur dan mendidik– Bahasa yang digunakan bersifat sangat sederhana yaitu bahasa

sansekertaKarya-karya sastra pada Zaman Hindu Budha antara lain : Ramayana karya Empu Walmiki, kisah jayabaya karya Prabu Jayabaya dan Kitab Negara Kertagama

Page 6: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

b) Zaman IslamCiri – ciri karya sastra pada Zaman Islam adalah :– Bersifat istana sentries atau menceritakan kehidupan kaum Raja

dan bangsawan– Berisikan tentang ajaran-ajaran moral,pendidikan serta agama.– Isinya masih bercampur dengan adat istiadat ajaran Budha-

Hindu– Berisikan hal-hal tentang keimanan

Karya sastra pada Zaman islam antara lain :– Kitab Papakem Cirebon– Kitab Undang-Undang mataram– Kitab Adat Mahkota Alam. – Syair perahu dan syair dagang karya Hamzah Fansuri– Kitab Tasawuh Tibyan Bustanul Salatina, Sirotolmustakim karya

Nuruddin Arraniri, Serat Wirid karya Ronggowarsito.

Page 7: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

c) Zaman Sastra MelayuPara pakar sastra modern menetapkan Zaman melayu sebagai cikal bakal lahirnya sastra Indonesia karena bahasa melayu merupakan cikal bakal bahasa Indonesia. Beberapa contoh hasil karya zaman melayu, antara lain:– Hikayat si miskin– Hikayat Hang Tuah– Hikayat Indra Bangsawan– Hikayat Amir Hamzah– Syair bidadari– Syair ken tambunan– Sejarah melayu– Syair Cik Tunggal– Syair perahu karya Hamzah fansuri– Abu nawas.

Page 8: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

2) Zaman PeralihanSejarah sastra indonesia mengalami zaman peralihan yang dikenal sebagai zaman Abdullah bin Abdul Kadir al Munsyi. Pengaruh sastra melayu islam masih sangat kuat pada masa ini, hanya saja telah dipengaruhi sastra barat yaitu dengan tampaknya corak baru dalam karya-karya sastranya. Ciri-ciri karya sastra zaman peralihan :– Mulai individualis dan tidak anonim lagi.– Progresif dalam caranya, tetapi masih tradisional dalam bentuk dan bahasa

karangannya.– Menulis apa yang dilihat dan dirasakannya.– Sudah mulai masyarakat sentris.– Tema : kisah perjalanan, biografi, adat istiadat, didaktis.

Beberapa karya sastra pada zaman ini antara lain :– Syair Abdul Muluk karya Siti Saleha– Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji– Kisah pelayaran Abdullah ke Negeri Jeddah– Kisah pelayaran Abdullah ke Kelantan– Syair Singapura di Makan Api– Hikayat Abdullah

Page 9: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

Contoh Karya Sastra Indonesia Angkatan Sebelum 1920

1. Puisia. ManteraDisebut juga jampi-jampi yang digunakan untuk berdoa atau meminta sesuatu sesuai dengan kepercayaan.b. Syair Syair adalah bentuk puisi dalam sastra Melayu lama. Kata Syair itu sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu Syu`ur yang berarti perasaan. Dari kata syu`ur itu kemudian muncul lagi kata lainnya yaitu syi`ru yang berarti puisi dalam pengertian umum. Adapun ciri-ciri atau karakteristik dari Syair adalah terdiri dari:– Tiap bait terdiri 4 baris– Biasanya setiap baris terdiri dari 4 kata– Sajaknya a-a-a-a– Keempat baris terdiri dari rangkaian isi atau pesan

Bebrapa judul syair diantaranya:– Syair ken tambuhan ( anonim )– Syair bidasari (hamzah fansuri)– Syair Anggun Cik Tunggal ( djamin dan tasat )– Syair burung pungguk ( hamzah fansuri )

Page 10: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

c. Pantun Pantun mempunyai cirri khas sebagai berikut :– Tiap bait terdiri atas 4 larik– Tiap larik terdiri 4 sampai 6 kata– Tiap larik terdiri atas 8 sampai 12 suku kata– Larik pertama dan kedua merupakan sampiran– Larik ke 3 dan ke 4 merupakan isi– Rima akhir larik bersajak abab– Isi pantun mengungkapkan suatu perasaan

d. Gurindam Gurindam termasuk sastra lama. Gurindam ditulis dalam bentuk bait-bait. Kalimat dalam gurindam (baris pertama dan kedua) umumnya menunjukkan hubungan persyaratan dan konsekuensi. Ciri-ciri gurindam yaitu :– Tiap-tiap suku (bait) terdiri atas dua baris.– Banyaknya suku kata pada tiap-tiap baris tidak tetap, (biasanya 10-12 suku kata).– Sajaknya a-a. Gurindam yang baik bersajak penuh, tetapi ada juga yang bersajak

paruh.– Baris kedua adalah akibat atau balasan yang tersebut dalam baris pertama.– Gurindam berisi nasihat.

Page 11: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

e. Seloka Seloka berasal dari India. Seloka merupakan pantun yang berisi bidal. Dengan seloka

orang berkias. Keempat untaiannya merupakan kesatuan konotatif yang berhubungan. Alurnya membersit dibalik makna. f. Talibun

Talibun merupakan jenis puisi lama yang mirip dengan pantun. Ciri-cirinya adalah :– Terdiri atas 6 larik atau lebih tetapi genap.– Tiap larik terdiri atas 8 sampai 12 suku kata– Setengah bagian atas merupakan sampiran– Setengah bagian bawah merupakan isi– Talibun 6 larik mempunyai rima abcabc– Talibun 8 larik mempunyai rima abcdabcd– Talibun 10 larik mempunyai rima abcdeabcde– Talibun 12 larik mempunyai rima abcdefabcdef

2. PawangDisaat manusia masih dikuasai pandangan satu union. Satu pihak merasa dirinya

sebagai wakil hyang (dewa, Tuhan), sehingga ia dapat mempengaruhi pihak lain. Satu pihak merasa takut kepada alam, sehingga mereka mencari perlindungan kepada orang yang mempunyai kekuatan yang menyamai alam. Berdasarkan kepercayaan tersebut pawang dibedakan menjadi:– Pawang Kutika, – Pawang Osada– Pawang Malim– Pawang Pelipur Lara

Page 12: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

3. Prosaa. Dongeng

1) LegendaDigunakan untuk membina budi nurani anak-anak. Contohnya :

Sang Kuriang, Gatotkaca,dll.2) FabelDengan fabel para pujangga bebas mengkritik atas sesuatu

keadaan yang bersifat kejam. Contohnya : Cerita kancil yang cerdik.3) MitosDigunakan untuk menimbulkan suatu kepercayaan pada

masyarakat yang sebagian besar mempercayainya. Contohnya : Nyai Loro Kidul.

4) SageSage menceritakan bakal cikal (asal mula nama tempat, negeri,

kota, kampung, gunung, sungai, laut). Contohnya : Mojopahit.5) Cerita RakyatDalam cerita, ditokohkan seseorang yang bodoh, tetapi cerdik dan

melambangkan kejujuran dan kebersihan hatinya. Contohnya : Si Kabayan (Jawa Barat).

Page 13: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

b. KisahOrang menceritakan perjalanan orang lain atau perjalanan binatang. Contohnya : Kisah Nabi Yusuf.

c. RiwayatMenceritakan biografi orang-orang ternama, orang suci, orang sakti, nabi-nabi atau para wali. Contohnya : Riwayat Sunan Gunung Jati.

d. HikayatHikayat merupakan roman klasik ,yang menceritakan kehidupan orang–orang ternama, orang suci, nabi–nabi atau para wali. Dalam narasinya menceritakan segala keanehan, kesaktian atau mukjizat dari pelaku utamanya. Sehingga hikayat itu menjadi legenda kepahlawanan, kadang–kadang sampai dimitoskan. Seperti:– Hikayat Abdullah– Hikayat si miskin– Hikayat nabi bercukur– Hikayat Andaken Penurat– Hikayat Bayan Budiman– Hikayat Djahidin– Hikayat Hang Tuah

Page 14: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

Sastrawan Angkatan Sebelum 1920

1. Abdullah bin Abdulkadir Munsyi

Abdullah bin Abdulkadir Munsyi (Munshi) (Malaka, 1796 - Mekkah , 1854 (dahulu Turki sekarang Arab Saudi) adalah seorang sastrawan Melayu. Abdullah merupakan peranakan Arab dan Tamil, namun dibesarkan di tengah budaya Melayu di Melaka, yang pada saat itu baru saja dijajah Britania. Dia bekerja sebagai guru bahasa (munsyi). Pada awalnya dia mengajarkan bahasa Melayu kepada tentara keturunan India di garnisun Melaka, dan kemudian kepada para misionaris, pegawai dan pebisnis Britania dan Amerika Serikat. Dia pernah bekerja untuk Thomas Stamford Raffles sebagai juru tulis, menerjemahkan Injil serta teks agama Kristen lainnya untuk London Missionary Society di Malaka, dan menjadi pencetak untuk American Board of Missions di Singapura. Abdullah meninggal di Mekkah, kemungkinan karena penyakit kolera, pada saat hendak menjalankan ibadah haji.

Page 15: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

2. Hamzah Fansuri

Syeikh Hamzah Fansuri ialah seorang ulama dan pujangga besar Melayu. Beliaulah penyair Melayu pertama yang menggubah syair-syair bersifat agama. Hamzah Fansuri dipercayai dilahirkan pada akhir abad ke-16 di Barus atau Panchor, Sumatera Utara. Panchor disebut Fansur dalam bahasa Arab. Pada tahun 1726, Francois Valentijn dalam bukunya Oud en Nieuw Oost-Indie (Hindia Timur Lama dan Baharu) pada bab mengenai Sumatera, menyebut Hamzah Fansuri sebagai seorang penyair yang dilahirkan di Fansur. Karangan-karangan prosa Hamzah yang terpenting ialah Asrar al-Arifin (Rahsia Orang yang Bijaksana), Sharab al-Asyikin (Minuman Segala Orang yang Berahi) dan Zinat al-Muwahidin (Perhiasan Sekalian Orang yang Mengesakan). Syair-syair beliau pula ialah Syair Si Burung Pingai, Syair Si Burung Pungguk, Syair Sidang Fakir, Syair Dagang dan Syair Perahu.

Page 16: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

3. Raja Ali Haji

Raja Ali Haji bin Raja Haji Ahmad (Pulau Penyengat, Kepulauan Riau, ca. 1808- Riau, ca. 1873) adalah ulama, sejarawan, pujangga, dan terutama pencatat pertama dasar-dasar tata bahasa Melayu lewat buku Pedoman Bahasa; buku yang menjadi standar bahasa Melayu.Karya monumentalnya, Gurindam Dua Belas (1847), menjadi pembaru arus sastra pada zamannya. Bukunya berjudul Kitab Pengetahuan Bahasa, yaitu Kamus Loghat Melayu-Johor-Pahang-Riau-Lingga penggal yang pertama merupakan kamus ekabahasa pertama di Nusantara. Ia ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan nasional pada 5 November 2004.

Page 17: Sastra Indonesia Angkatan Tahun 1920

TERIMA KASIH