Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
SEJARAH KOTA KEFAMENANU 1920-1942 Skripsi
Transcript of SEJARAH KOTA KEFAMENANU 1920-1942 Skripsi
i
SEJARAH KOTA KEFAMENANU 1920-1942
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gejar Sarjana Sejarah pada
Program Studi Sejarah
Disusun Oleh:
Elisabeth Iba Usboko
NIM : 134314009
PROGRAM STUDI SEJARAH
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
Kesuksesan bukanlah suatu akhir, kegagalan tidak berakibat fatal: keberanianlah
yang akan terus berlanjut
Winston Churchill.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua tersayang yang telah
memberikan kesempatan besar kepada saya untuk menuntut ilmu di tanah
perantauan. Karya ini juga saya persembahkan untuk almamater Program Studi
Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, dan teman-teman yang
selalu menyemangati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul Sejarah Kota Kefamenanu 1920-1942, ini
bertujuan untuk untuk menjawab dan menjelaskan dua pokok permasalahan.
Pertama, bagaimana kondisi kota Kefamenanu sebelum dan sesudah kolonial
Belanda. Kedua, bagaimana kondisi perkembangan di kota Kefamenanu.
Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dan studi lapangan. Analisis
menggunakan metode heuristik (pengumpulan), kritik sumber, analisis sumber,
interpretasi, hingga penulisan/historiografi. Studi ini menggunakan pendekatan
sosiologi untuk mengetahui perkembangan masyarakat Kefamenanu, proses sosial
dan perubahannya. Konsep interaksi sosial digunakan sebagai landasan teori
untuk menggambarkan adaptasi masyarakat dengan kolonial Belanda di kota
Kefamenanu.
Hasil penelitian ini, menunjukan bahwa perubahan kota dari kampung
menjadi kota kolonial berawal dari kondisi sistem geografisnya. Sistem tersebut
yang dapat merubah pembentukan kota dari sebuah kampung kecil menjadi
sebuah pusat kota kolonial, yang dijadikan sebagai sebuah kota Kabupaten Timor
Tengah Utara.
Kata kunci: sejarah, Kefamenanu, interaksi sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Thesis entitled The History of city Kefamenanu, 1920-1942 aims to
answer and explain two issues. First, how the condition of Kefamenanu city
before and after the Dutch colonial. Second, how the conditions of development in
the Kefamenanu city.
This research is literature research and field study. The analysis used were
heuristic method (collection), critic source, analysis source, interview and
observation until writing. This study used a sociological approach to know the
development of Kefamenanu society, social processes and changes. The concept
of social interaction is used as a theoretical basis to describe the adaptation of
society with Dutch colonial in Kefamenanu city.
The results of this study, indicating that the change of city from village to
colonial city started from the condition of geographic system. The system that
could change the formation of the city from a small village into a colonial city
center, which served as a city of North Central Timor District.
Keywords: history, Kefamenanu, social interaction.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Kota Kefamenanu merupakan kota yang ideal bagi saya, bukan karena
saya tinggal disana, namun terdapat banyak alasan lain yang menyebabkan
tingginya rasa senang terhadap kota tersebut. Setelah lama tinggal di sekitar kota
ini, terdapat perasaan yang selalu muncul ketika ada kesempatan diajak
membandingkan kota Kefamenanu dengan kota-kota lainya. Selain memiliki
lingkungan yang indah dan menarik perhatian untuk dikaji.Kefamenanu juga
memiliki sejarah yang menarik untuk dipelajari. Berangkat dari keingintahuan,
saya memilih sejarah Kota Kefamenanu sebagai topik penulisan skripsi ini dengan
tujuan ingin mengerti lebih dalam dan memahami sejarah kota Kefamenanu, juga
ingin menghasilkan historiografi yang memperkaya khasanah sejarah Kota
Kefamenanu.
Skripsi mengenai Kota Kefamenanu yang saya tulis, sempat mengalami
beberapa kali pergantian tema dan judul. Hal ini terjadi karena banyak sejarah
Kefamenanu yang sangat menarik untuk dikaji., namun tidak semua dapat diakses
data-datanya. Setelah kurang lebih dari 10 bulan mencari celah dan data-data
untuk menulis sejarah kota ini, pada akhirnya saya mendapat yang tepat untuk
skripsi saya. Proses pencarian data dan penulisan skripsi ini tidak saya lakukan
dengan sendirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Terdapat banyak pihak yang membantu saya dalam kelancaran penelitian
mengenai sejarah Kota Kefamenanu ini, maka dari itu, saya sebagai penulis
berterima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang telah memberikan berkatnya
kepada saya selama masa perkuliahan sampai penulisan skripsi.
2. Kedua orang tua saya, yang selalu memberi dukungan dan doa, serta
perjuangan dan dorongan dari mereka yang tidak kenal putus asa. Tanpa
mereka skripsi ini belum terselesaikan dengan tepat.
3. Romo Wir, yang telah bersedia membantu saya masuk Universitas Sanata
Dharma.
4. Dosen pembimbing saya Pak Rio, yang selalu menyemangati setiap revisi.
5. Segenap Dosen Jurusan Sejarah Universitas Sanata Dharma; Drs. Hb Hery
Santosa,M.Hum, Drs. Silverio R. L. Aji Sampurna, M.Hum, Dr.H.
Purwanta, M.A. , Dr. Yerry Wirawan, Drs. Heri Priyatmoko M.A. , Dr.
Baskara T. Wardaya, S.J. , atas segala pelajaran dan bimbingan yang telah
diberikan.
6. Staf secretariat Fakultas Sastra, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma,
dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara, yang telah
banyak memandu kelancaran penulisan skripsi ini.
7. Bapak Wilfridus Silab dkk, Selaku penulis dan pemerhati Sejarah
Kefamenanu, Bapak Wilfridus Silab, dkk., Bapak Yohanes Sanak., Bapak
Leonardus Saka selaku sejarawan Kefamenanu, atas bantuanya memberi
banyak informasi penting seputar sejarah kota Kefamenanu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
8. Teman-teman Sejarah angkatan 2013 yang terkasih, Angga, Luis, Agung,
Kevin, Toni, Elsa, Ayu, yang saling mendukung satu sama lain dalam
masa perkuliahan sampai penulisan skripsi.
9. Teman-teman Lingkar Sejarah, baik Senior maupun Junior yang telah
memyemangati saya. Terimakasih semuanya.
10. Suster Wilma selaku Ibu Asrama Angela, yang selalu menyemangati, dan
menyemangati dalam proses penulisan skripsi.
11. Teman-teman seperjuangan, Elsa, Putri, Renni, Ines, Inces, Masni, dan
Edo yang saling mensuport satu sama lain dimasa perkuliahan maupun
masa penulisan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................………...ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................…….iii
MOTTO...............................................................................................iv
PERSEMBAHAN................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...................………………..vi
LEMBAR PERSETUJUAN AKADEMIS.......................................vii
ABSTRAK....................................................................……………..viii
ABSTRAC.….......................................................................................ix
KATA PENGANTAR................................................……………......x
DAFTAR ISI...............................................................……………....xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah............………………..4
C. Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup………………….....5
1. Rumusan Masalah…………………………………………5
2. Ruang Lingkup....….............................................................5
D. Tujuan Penulisan.......................................................................6
E. Manfaat Penulisan.....................................................................6
F. Kajian Pustaka................................................………………...6
G. Landasan Teori..........................................................................7
H. Metode Penelitian......................................................................9
I. Sistematika Penulisan.............................................…………...11
BAB II. KOTA KEFAMENANU PADA MASA KOLONIAL
A. Gambaran Umum.....................................................................12
1. Geografis..............................................................................12
2. Jumlah Penduduk.................................................................13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Jenis Mata Pencaharian......................................................14
4. Pendidikan..........................................................................16
B. Kefamenanu Pada Masa Kolonial Belanda............................18
1. Keadaan Pemerintahan................................................…...21
2. Pembentukan Kota..............................................................23
3. Pembagian Wilayah……..………………………………..23
1. Hubungan Kerajaan Insana Dengan Kerajaan lain……..27
4. Kependudukan................…........................………………32
C. Pada Masa Jepang...................................................................33
1. Keadaan Pemerintahan.......................................................33
2. Pembentukan Kota.............................................................36
3. Pembagian Wilayah....................................………………37
4. Kependudukan....................................................................37
BAB III. KEDATANGAN KOLONIAL BELANDA DI KEFAMENANU
A. Kedatangan Kolonial Belanda Di Kefamenanu....................39
1. Wilayah Oeapat Haumeni....................................................41
2. Wilayah Faotsuba....................................................……....43
3. Wilayah Nunpene dan Matmanas........................................44
4. Kota Kefamenanu....................................................….........45
BAB IV. PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI KOTA KEFAMENANU
A. Keadaan Masyarakat Kota Kefamenanu ...............................50
B. Keadaan Sosial-Ekonomi Masyarakat Kefamenanu......….....52
C. Faktor Pendorong………………………………………........54
D. Citra dan Bentuk Kota Kefamenanu.......................................50
BAB V PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................…..60
DAFTAR PUSTAKA............................................................…....…..62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
LAMPIRAN.........................................................................................65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota Kefamenanu merupakan kota Onderafdeeling yang terletak di
wilayah distrik kefetoran Bikomi Kabupaten Timor Tengah Utara. Nama
Kefamenanu itu dahulu adalah Kefam-mnanu, yang artinya jurang yang dalam.1
Muncul kata Kefamenanu berasal dari percakapan seorang komandan Belanda
berkuda mengelilingi wilayah sekitar Tele yang saat itu hutan lebat. Ia hendak
mencari sumber air, kemudian berjumpa dengan seorang petani, dan ia bertanya
dalam bahasa Malayu (sumber air terletak dimana) dengan tidak mengerti petani
itu hanya menunjuk ke arah jurang yang dekat kebunnya. Kota Kefamenanu
adalah sebuah kota terletak diwilayah distrik kefetoran Bikomi.
Awal abad ke-20, diwilayah Bikomi dibangun pusat Pemerintah
kekuasaan kolonial Belanda. Sebelum kedatangan kolonial Belanda di kampung
Noeltoko, kampung ini awalnya dihuni oleh suku Us-Kono serta keluarganya
suku Sonbai. Hak dan kekuasaan dikuasai oleh suku yang memiliki status
tertinggi seperti suku Us-Kono dan Sonbai. Sistem pemerintahan bersifat adat.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa dawan. Sistem kepercayaan
biasanya menggunakan kepercayaan asli berupa memuja terhadap roh nenek
moyang melalui kegiatan ritual di rumah adat.
1Nijhoff Martinus., Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie:Naar Den
2.DrukDer Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie. Bagian Kedua,1921.,hlm.295.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pada tahun 1913, kolonial Belanda memasuki wilayah Noeltoko di bawah
pimpinan militer Belanda bernama Letnan Conmetz. Selama kolonial Belanda di
Noeltoko, mereka diterima dan diperilaku dengan baik oleh suku Us-Kono.
Kepala suku ini menggangapkedatangan mereka itu akan membawa perubahan
yang bagi penduduk sekampung. Oleh karena itu kolonial Belanda berniat ingin
membangun jalan terutama, dan membentuk kampung ini menjadi sebuah kota
kecil sebagai tempat mereka tinggal. Seiring berjalannya waktu, kolonial Belanda
meminta kepala suku, sekalu penguasa atas kampung Noeltoko, bahwa diberi ijin
membentuk membangun jalan raya dari kampung ke wilayah lainnya terutama ke
pesisir patai.
Akhirnya kepala suku ini memberi ijin kepada kolonial Belanda untuk
membangun jalan, karena kepala suku berpikir bahwa, dengan adanya jalan maka
masyarakat bisa dapat berdagang hasil panen mereka. Dengan adanya persetujuan
dari kepala suku,Letnan Conmest mengangkat kepala suku Us-Kono menjadi
pemimpin dikampung Noeltoko dengan gelar kerajaan Miomaffo.
Kampung Noeltoko, terdapat dua suku yang memiliki hubungan keluarga
yaitu suku Us-Kono dan suku Sonbai. Kedua suku ini awalnya memiliki
hubungan yang baik, tetapi dengan adanya sikap baik saudaranya suku Us-Kono,
terhadap kolonial Belanda, maka Letnan Conmest memilih suku Us-Kono sebagai
pemimpin kampung ini dibanding suku Sonbai, karena kolonial Belanda anggap
ia lebih baik dijadikan pemimpin. Dengan perlakuan secara khusus, suku Sonbai
tidak terima dengan baik, maka ia benci terhadap saudaranya itu. Dengan
bencinya, Sonbai akhirnya berkhianat terhadap kolonial Belanda, dan ia melarikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
diri ke wilayah Kupang, sehingga kampung ini dijadikan hak penuh atas kepala
suku Us-Kono. Setelah dijadikan pemimpin atas kampung ini, kolonial Belanda
akhirnya membangun markasnya di Noeltoko.
Pada tahun 1920, kolonial Belanda memindahkan ibukota Timor Tengah
Utara dariNoeltoko ke Bikomi, dan tahun 1921 Bikomi berganti nama menjadi
Kefamenanu. Terbentuk kota Kefamenanu itu dilihat dari pengaruh geografisnya.
Kampung ini sering terjadi bencana alam seperti longsor.2
Kota Kefamenanu didirikan tahun 1922. Di tahun 1922, terbentuk kota
Kefamenanu sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda yang dipimpin oleh
Controleur Belanda, sekaligus jadikan sebagai Onderafdeeling Noord Midden
Timor. Pada tahun 1921, pemerintah kolonial Belanda membangun jalan raya dari
Kota Kefamenanu ke Kupang, dari Kupang ke wilayah Atambua atau wilayah
Kefamenanu bagian Timur, dari wilayah bagian Timur Kefamenanu menuju ke
Oecuse yang terletak di wilayah bagian Selatan, lalu kembali ke wilayah Kota
Kefamenanu. Kota Kefamenanu adalah kota yang berada di tengah-tengah antara
bagian Barat kota Kupang atau Provinsi Nusa Tenggara Timur, bagian Timur
Belu/ Atambua, bagian wilayah Oecuse. Pembangunan jalan dibangun oleh
pemerintah kolonial Belanda, dengan tujuan untuk mempermudah perjalanan dari
wilayah yang satu ke wilayah yang lain, juga untuk mempermudah perdagangan
dari kampung ke pelabuhan Wini.Pembangunan jalan ini dilakukan oleh kolonial
Belanda dan rakyat pribumi.Wilayah Kefamenanu meliputi tiga swaraja, yakni
2Dilihat dari segi geografisnya, kampung ini sering terjadi bencana alam
longsor, maka kolonial Belanda ingin memindahkan kota ini ke tempat yang lebih
aman dan cocok untuk dijadikan pusat kota, oleh karena itu ia memilih wilayah
Bikomi sebagai pusat kotanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
swapraja Miomaffo, swapraja Insana, dan swapraja Biboki. Pada tahun 1923
kolonial Belanda membentuk bangunan perumahan, yang akan disewa oleh orang
Cina, perumahan kolonial Belanda, bangunan kantor serta bangunan pejara, dan
pasar. Pada tahun 1935, kolonial Belanda mulai membangun, Gereja Katolik
Sta.Theresia, Gereja Protestan, Sekolah rakyat, bagi putra-putri para bangsawan,
orang Cina, dan rakyat pribumi yang dianggap pintar dan kreatif. Pada tahun
1938, sistem kekuasaan militer menjadi pemerintah sipil.Pada tahun 1939, Letnan
Z. Steinmetz, diganti oleh Controleur sebagai pemimpin di Kota
Kefamenanu.Masa pimpinan Controleur sampai tahun 1942. Pada tahun 1942,
Jepang memasuki wilayah Kota Kefamenanu dan menjadi penguasa atas wilayah
Kefamenanu. Pasukan Jepang berhasil mengusir Controleur Pedermos beserta
keluarganya ke Oecuse, hingga akhirnya pulang ke negara asalnya (Belanda).3
Berdasarkan uraian diatas penelitian ini akan lebih spesifik mengkaji
Sejarah Kota Kefamenanu Tahun 1920-1942, di Kabupaten Timor Tengah
Utara.
B. Indentifikasi dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, beberapa masalah yang bisa diidentifikasi
dalam daerah kota Kefamenanu. Secara spesifik, daerah yang menjadi batasan
kajian kota Kefamenanu diantaranya; proses perkembangan sosial wilayah kota
Kefamenanu, dari kampung menjadi sebuah kota kolonial Belanda.
3Silab Wilfridus.,dkk. Dari Noeltoko ke Kefamenanu.Yogyakarta:Dicetak
oleh: Penerbit dan Percetakan Debut Wahana Sinergi, 2005.,hlm.24-28.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C . Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup
1. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut:
1.) Bagaimana kondisi kota Kefamenanu sebelum dan sesudah kolonial
Belanda ?
2.) Bagaimana keadaan perkembangan di kota Kefamenanu ?
3.) Bagaimana Dampak Perubahan Kota Kefamenanu ?
2. Ruang Lingkup
Penelitian sejarah memiliki keunikan tersendiri diantara penelitian ilmu-
ilmu sosial lainnya.Keunikan yang membedakan penelitian sejarah dengan
penelitian sosial lainya adalah sejarah mencakup ruang dan waktu. Ruang dan
waktu akan memberikan spesifik yang lebih khusus terhadap penelitian yang akan
dilakukan. Penelitian ini akan difokuskan secara spesifik pada daerah Kabupaten
Timor Tengah Utara, tepatnya pada kawasan kota Kefamenanu.
D. Tujuan Penulisan
Penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Sejarah Kota
Kefamenanu Tahun 1920-1942 terbentuk dari sebuah kampung menjadi sebuah
kota kolonial Belanda. Tujuan penulisan ini untuk:
1.) Secara akademis, mendeskripsikan bagaimana perkembangan sosial kota
dari kampung menjadi kota kolonial Belanda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2.) Secara praktis, mendeskripsikan bagaimana hubungan antara
kerajaan/swapraja yang satu dengan swapraja lainya di wilayah kota
Kefamenanu.
E. Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapkan untuk mampu memberikan pandangan baru
mengenai sejarah kota, khususnya di wilayah Kefamenanu Kabupaten Timor
Tengah Utara, di daerah propinsi Nusa Tenggara Timur. Memberi pandangan
baru bagi masyarakat Kefamenanu dan sekitarnya.
F. Kajian Pustaka
Ada beberapa buku yang menulis tentang sejarah kota Kefamenanu antara
lain:
Buku pertama dengan judul, Dari Noeltoko ke Kefamenanu edisi pertama
2005. Buku ini, ditulis oleh Drs. Silab Wilfridus, dkk. Dalam buku ini,
mendeskripsikan Sejarah lahirnya kota Kefamenanu dari sebelum kedatangan
kolonial Belanda sampai masuknya kolonial Belanda, serta kedatangan Jepang di
wilayah Kefamenanu dan sekitarnya. Buku ini, juga menjelaskan terbentuknya
kerajaan/swapraja yang melingkupi wilayah Kefamenanu.
Buku kedua dengan judul Jejak Desentarlisasi Politik di Biinmaffo Sejak
Zaman Kolonial Belanda edisi pertama, 2008. Buku ini, ditulis oleh Drs. Sanak
Yohanes. Dalam buku ini, membahas tentang keadaan geografis wilayah
Kefamenanu, Swapraja/kerajaan yang melingkupi wilayah Kefamenanu, struktur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pemerintahan kolonial Belanda, terbentuknya kota Kefamenanu, sampai periode
kedatangan Jepang. Kedua buku ini adalah intinya dari karya ilmiah penulisan.
Perbedaan antara kedua sumber buku ini lebih spesifik mengenai proses
terbentuknya kota Kefamenanu, dibandingkan dengan penulisan skripsi saya.
Sedangkan Sumber-sumber referensi dari buku-buku lainya, internet, dan
sumber lisan (wawancara) sebagai pendukung atau melengkapi penulisan ini.4
G. Landasan Teori
Menurut Arthur B.Gallion, 1975., dalam buku The Urban Pattern.,
disebutkan bahwa perubahan suatu kawasan kota dipengaruhi oleh letak
geografisnya.Konsep kota menurut Kevin Lynch, definisi model pembentukan
kota yang biologis adalah kota yang terlihat sebagai tempat tinggal bagi manusia
atau sebagai tempat hunian.5
Menurut Branch, 1996, menjelaskan bahwa bentuk kota secara
keseluruhan mencerminkan posisinya secara geografis dan karakteristik
tempatnya.6Konsep kota menurut John Brickerhoff Jackon, 1984,
mendeskripsikan perancangan kota dilihat dari unsur bangunan, jalan, dan ruang.7
4 Selain ketiga buku ini, terdapat beberapa referensi buku lain sebagai
pelengkap penulisan karya ilmiah ini.
5 https://Perkembangan Perkotaan. wordpress.com/2011/11/09/teori-teori-
perkembangan-kota.Diakses tanggal, 16 April 2018.
6 Malville C. Branch., 1996. Perencanaan Kota Komprehensif.Gadjah
Mada University Press.
7 Aida Izzul Imah., Konsep dan Pengertian Kota Menurut Para Ahli.
Academia.edu.hlm.3. Diakses tanggal 22 April 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut Prof. M.E.Smith, menjelaskan bahwa kota dilihat dari sudut
pandang geografis. Dalam hal dapat didefinisikan sebagai permukiman yang luas
dan padat. Sedangkan Menurut Louis Wirth, mengartikan kota sebagai
komunikasi besar manusia yang telah memutuskan untuk hidup bersama dalam
upaya mencapai tujuan bersama yang diatur sesuai hukum yang disepakati
bersama. Konsep kota menurut Gorden V. Childe., mendeskripsikan perubahan
sosial yang mendorong awal mula perkembangan kota. Perubahan sosial seperti
asal mula terbentuknya kelas-kelas sosial, membangun konteks sosial bagi
berkembangnya kota pada awalnya. Konsep kota menurut Prof.George Modelski,
mendeskripsikan kota dibedakan dari permukiman desa berdasarkan karakteristik
kepadatan populasi penduduk.8
Sebagai pendukung penelitian ini tentang Sejarah Kota Kefamanenu
Tahun 1920-1942, menggunakan teori perkembangan sosial. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) perkembangan artinya perihal berkembang.9
Perihal berkembang itu berupa dari kecil atau sempit menjadi lebih besar atau
luas. Sedangkan Sosial artinya berhubungan dengan masyarakat. Jadi yang
dimaksud dengan perkembangan sosial adalah perkembangan masyarakat dari
yang kecil sampai yang besar, dari yang sempit menjadi luas. Penulisan
menggunakan teori perkembangan sosial untuk menjelaskan perkembangan kota
yang awalnya dari kampung menjadi sebuah kota Kabupaten.
8Nur Gandarum M.Dedes W., 2017.Pengantar Perencanaan
Kota:Prtumbuhan Dan Perkembangan Kota. Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit
Universitas Trisakti.,hlm.4.
9 https://kbbi.web.id/kembang. Diakses tanggal 4 Maret 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Konsep kota ditandai oleh berbagai macam ciri di antaranya bangunan
rumah-rumah. Awalnya pembentukan rumah, dibangun diatas tiang yang
terpampang, diatap menggunakan lontar, dan alang-alang. Sedangkan dinding
menggunakan papan, dan bambu. Dahulu bangunan-bangunan seperti rumah
digunakan alat-alat lokal/tradisional. Sistem ekonomi secara barter, barang ditukar
dengan barang misalkan kacang-kacangan, sayur-sayuran dan umbi-umbian dari
hasil penen. Sedangkan sistem pendidikan secara adat. Laki-laki diajarkan untuk
berkebun, menganyam. Dan perempuan diajarkan menenun, menyulam, dan
mengatur rumah tangga.
Kategori kota Kefamenanu itu sebelumnya adalah sebuah kampung yang
bersifat tradisional, dikuasai oleh suku-suku adat. Kehidupan masyarakat di
kampung Noeltoko bersifat adat. Ekonomi masyarakat di kampung ini adalah
petani, sistem berdagang bersifat barter saling tukar menukar barang hasil dari
kebun.
Penulis menggunakan pendekatan sosiologi, untuk mengetahui
perkembangan masyarakat, proses sosial, dan perubahannya masyarakat.
H. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode sejarah.
Menurut Kuntowijoyo, penulisan sejarah mempunyai lima tahap, yaitu pemilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
topik, pengumpulan sumber, verifikasi data atau kritik sumber, interpretasi, dan
penulisan.10
Metode pengumpulan data pada penelitian tentang ‘’Sejarah kota
Kefamenanu tahun 1920-1942’’. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan sumber-sumber berupa tertulis, studi pustaka, dan sumber lisan
(wawancara).
Metode pencarian data, sumber tertulis akan diperoleh dari buku, dan
internet yang berkaitan dengan topik penelitian. Studi Pustaka dilakukan di
perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada,
dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara. Sedangkan Mengenai
studi arsip tidak dapat, karena arsipnya tidak tersedia di wilayah Kefamenanu.
Tetapi Oleh karena itu, penelitian saya ini tidak menggunakan studi arsip.
Melainkan menggunakan sumber sekunder, dan sumber primer berupa
wawancara. Hasil dari studi pustaka dan sumber wawancara ini untuk mendukung
penulisan skripsi ini.
Data-data yang didapat baik dari studi pustaka maupun dari sumber
wawancara oleh penelitian, kemudian diuji dan dianalisis secara kritis, dan
diinterpretasi agar hasil penulisan dapat dipertanggungjawabkan.11
Data-data yang berupa buku diperoleh dari perpustakaan kemudian
diperbandingkan dengan sumber lain, sehingga data-data tersebut dapat
dipercaya.12
10 Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana,
20113.,hlm.69.
11 Louis Gottschalks. Mengerti Sejarah. UI, Jakarta, 1985.,hlm.32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
I. Sistematika Penulisan
Skripsi berjudul Sejarah Kota Kefamenanu 1920-1942, akan ditulis
dalam 5 (lima) bab, yaitu:
Bab I, Pendahuluan yang membahas latar belakang penulisan,
permasalahan, tujuan dan manfaat penulisan, ruang lingkup, tinjauan pustaka,
landasan teori, pendekatan, metode penelitian, dan sistem penulisan.
Bab II, Menyajikan deskripsi singkat sejarah kota Kabupaten, pada
periode sebelum masuknya pemerintahan kolonial Belanda ke kota Kefamenanu,
sekaligus pembentukan kota kolonial Belanda 1920-1942.
Bab III, Menganalisis tentang Faktor-faktor penyebab perkembangan kota
Kabupaten dari sebuah desa kecil menjadi sebuah kota Kabupaten.
Bab IV, Menjelaskan dampak yang terjadi akibat perubahan masyarakat
Kefamenanu hingga tahun 1942, seperti dampak ekonomi, sosial, trasportasi di
kota Kefamenanu.
Bab V, Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan sekaligus jawaban
atas masalah yang diajukan dalam bab pendahuluan.
12Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yayasan Bentang Budaya
Yogyakarta, 1995.,hlm.99.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KOTA KEFAMENANU
A. Gambaran Umum
Kota Kefamenanu merupakan sebuah ibukota Kabupaten Timor Tengah
Utara, didalam wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur, yang terletak di pulau
Timor, diapit oleh dua Kabupaten yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan dan
Kabupaten Belu.13
1. Geografis
Secara geografis, Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai salah satu
daerah otonom di provinsi Nusa Tenggara Timur, terletak antara 90 2’ 48’’
Lintang Selatan- 90 37’ 36’’ Lintang Selatan, dan 1240 04’02’’ Bujur Timur-1250
46’00’’ Bujur Timur, dengan batas-batas administrasi:
1) Utara berbatasan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste
dan Laut Sawu
2) Selatan berbatasan dengan Kabupaten Belu dan Kabupaten Timor
Tengah Selatan
3) Barat berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan dan
Kabupaten Kupang
4) Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu.
13http://infontt.com/2016/04/26/sejarah-kota-kefamenanu//.Diakses,
Tanggal 10 Juni 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Luas wilayah seluruhnya mencapai 2.666.970 Ha.Secara topografis kota
Kefamenanu terletak dizona tengah antara Kupang dan Atambua yang jarang
terkena musibah longsor karena kondisi tanah terdiri atas perbukitan dan
pegunungan 93.37 %, sisanya 6,63% adalah medan datar. Kondisi topografis
yang didominasi oleh medan perbukitan dengan padang rumput (savana) yang
terbentang menyebar diseluruh wilayah Kefamenanu, yang sangat berpengaruh
terhadap lingkungan sosial-ekonominya. Curah hujan di kota Kefamenanu
dikenal dengan musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau terjadi bulan
Mei-November sangat jarang terjadi hujan, dan kalaupun ada biasanya curah
hujan dibawah 50 mm. Sedangkan dimusim hujan, terjadi bulan Desember-April
biasanya curah hujan relatif cukup memadai.14
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk diseluruh pulau Timor pada tahun 1954, menurut catatan
Kantor Pemerintahan Daerah Timor terdapat 747.065 jiwa. Jumlah penduduk
setiap wilayah pulau Timor adalah sebagai berikut :
14 Sanak Yohanes., Jejak Desentralisasi Politik Di Biinmafo Sejak Zaman
Kolonial Belanda. Kupang: Gita Kasih, 2008.,hlm.7-8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel: 1.
Jumlah Wilayah Penduduk Pulau Timor Tahun 1956.
No.
Wilayah
Jumlah Penduduk
1. Kupang 157.900
2. Timor Tengah Selatan 173.142
3. Timor Tengah Utara 89.534
4. Belu 117.117
Jumlah total
537.693
Sumber data buku Tjatatan Tentang Daerah Timor, tahun 1956.
Berdasarkan catatan diatas, jumlah penduduk pulau Timor tahun 1956
secara keseluruhan mencapai 537.693 jiwa. Hasil dari catatan dokumen ini, tidak
ada data secara khusus mengenai jumlah penduduk kota Kefamenanu, tetapi
dirangkum secara keseluruhan penduduk wilayah pulau Timor.15
3. Jenis Mata pencaharian
Pemenuhan kebutuhan hidup masa dahulu sebelum masuknya kolonial
Belanda, bagi penduduk Nusa Tenggara Timur khusus di Kefamenanu adalah
bertani, nelayan, dan beternak.
1). Bertani
Bertani/ bercocok tanam penduduk melaksanakan sistem perladangan
berpindah-pindah.Jenis tanaman utama adalah jagung, padi, kacang-kacangan,
umbi-umbian.Sedangkan sistem pertanian padi di sawah dengan irigasi yang
teratur, meskipun menggunakan tenaga manusia.Cara membajak sawah dengan
15 Sastrodihardjo R. Soekardjo., Beberapa Tjatatan Tentang Daerah Pulau
Timor. Djakarta: 1956.hlm. 23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
luku.Untuk mengolah sawah dikerjakan dengan sistem rencah yakni menginjak
tanah sawah dengan jalan menggiringi kerbau. Pekerja sebagai bertani dilakukan
oleh masyarakat setempat, semuanya melakukan aktivitas mereka sebagai petani,
karena rata-rata adalah petani, bahkan bertani adalah salah satu kegiatan khusus
bagi masyarakat, demi memenuhi kebutuhan hidup.
2 ). Nelayan.
Pekerja sebagai nelayan ini hanya penduduk yang berada di daerah pesisir
pantai.Pekerjaan mereka sehari-hari adalah menangkap ikan.Maka penduduk
yang berada di pesisir pantai semua menangkan ikan demi memenuhi kebutuhan
hidup ekonomi sehari-hari. Pekerja sebagai nelayan adalah masyarakat
lingkungan semua ikut terlibat, untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.
3 ) Ternak
Selain bertani dan beternak, masyarakat juga memelihara ternak, berupa
sapi, babi, ayam, kambing. Ternak merupakan salah satu mata pencaharian
tambahan, karena ternak itu penting bagi mereka, demi memenuhi kebutuhan
tambahan lain, misalkan, untuk upacara adat, dan menjual. Cara menjual itu
dengan tukar menukar barang. Seperti sapi ditukar dengan jagung, padi, umbi-
umbian, kacang-kacangan. Hasil tukar menukar ini dilakukan dengan orang yang
memiliki hasil panen yang banyak. Selain itu, sapi juga digunakan untuk
membajak sawah bagi yang memiliki sawah.16
16Sanak Yohanes.,op.cit., hlm.22-23.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Pada masa sebelum kolonial Belanda dan sesudah kolonial Belanda tidak
mengambil data seberapa banyak yang dapat bekerja sebagai petani, karena
mereka hanya mementingkan hasil panen dari masyarakat.Aktivitas yang
dilakukan baik dari segi bertani, nelayan maupun beternak semua dilakukan oleh
orang-orang setempat.17
4. Pendidikan
Pendidikan formal pada masa sebelum masuknya kolonial Belanda hampir
tidak dikenal, yang ada hanya bersifat pendidikan keluarga.Peserta pendidikan ini
adalah para anggota kaluarga baik laki-laki maupun perempuan. Proses
pendidikan ini adalah secara berangsur-angsur tetapi berlangsung terus sampai
anak-anak beranjak dewasa. Tujuan pendidikan ini untuk kepentingan kehidupan
umum seperti, bertani, memasak, dan kerajinan (menenun, dan bentuk tembikar)
bagi perempuan.Sedangkan laki-laki bertani, dan mencari dan mengumpulkan
bahan-bahan kerajinan (kayu dan daun lontar) dalam keperluan kehidupan sehari-
hari.
Sistem pendidikan ini berlaku untuk semua orang dan biasanya tidak
dalam bentuk pengajaran langsung tetapi melalui contoh dan praktek dalam
kehidupan sehari-hari.Di pulau Timor dan daerah sekitarnya belum mengenal
tulisan, oleh karena itu tidak ada sistem pendidikan secara tertulis.Namun
demikian hanya dikenal dengan sistem pendidikan secara lisan melalui syair-syair
17Aktivitas yang dilakukan bagi masyarakat yang bertani, nelayan, maupun
beternak, semua di lakukan oleh masyarakat setempat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
adat.Dalam syair adat ini, lebih mengarah ke pengenalan asal-usul nenek moyang,
seperti adat istiadat, dan etika.18
Pada periode kolonial Belanda, tahun 1900-1942, sistem pendidikan di
daerah Timor dan sekitarnya adalah pendidikan agama Kristen yang
berkembang.Sekolah-sekolah tingkat pendidikan dasar, sekolah lanjutan dan
sekolah agama semakin berkembang saat itu. Pada tahun 1913 mulai membuka
sekolah misi seperti sekolah katolik. Tahun 1915 telah terdapat 32 sekolah misi,
dengan 70 tenaga guru dan 3000 murid. Pada tahun 1919 jumlah sekolah misi
menjadi 70 buah dengan tenaga guru 158 orang dan peserta murid sekolah 6300
anak. Di samping sekolah desa hanya mengajarkan membaca, menulis, berhitung,
dan agama. Misi pun mendirikan standardschool yang bermasa 6 tahun. Di tahun
yang sama 1919, dibuka sebuah sekolah pendidikan guru yakni Normaal cursus.
Pada tahun 1923 didaerah Timor dan sekitarnya beberapa sekolah
didirikan kolonial Belanda yakni volksschool, vervolgschool, dan Gouvernement
Schakel School. Di tahun yang sama yaitu tahun 1923, di bangun sekolah
Cristelijeke Hollands Inslandsche School di Kupang. Pada tahun 1925, sekolah
Cristelijeke Hollands Inslandsche School, ini ditutup dan kemudian diganti
dengan sekolah Cristelijke Schakel School. Pada tahun 1919-1930, jumlah sekolah
desa yang dididik oleh Misi di daerah Kupang dan sekitarnya meningkat dari 70
18NN.,Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan, 1984.,hlm.24-25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
buah menjadi 271 buah. Tenaga guru dari 258 orang menjadi 466 orang.
Sedangkan jumlah murid dari 6300 orang menjadi 25.384 orang. 19
B. Kefamenanu Pada Masa Kolonial Belanda
Pada tahun 1915, kolonial Belanda masuk ke wilayah
Kefamenanu.Sebelum terbentuk Kefamenanu, wilayah ini merupakan pusat
kerajaan Miomafo.Pusat kerajaan Miomafo sebelumya berada di kawasan
Noeltoko, yang dihuni oleh kepala suku Us-Kono dan keluarganya Sonbai.20
Pada kolonial Belanda, Kefamenanu dipimpim oleh Controleur.
Kefamenanu dibangun berdasarkan jaringan jalan yang dapat menghubungkan
kota Kefamenanu dengan kota Kupang, Atambua, dan Oecusi, dan menuju pesisir
pantai. Controleur membangun jalan ini dengan tujuan berdagang. Di wilayah ini
dibangun beberapa bangunan berupa rumah, kantor, Gereja katolik, rumah sakit,
penjara, sekolah, pasar. Rumah ini ditinggali oleh Controleur, kantor digunakan
sebagai administrasi perdagangan antara masyarakat Kefamenanu dengan kolonial
Belanda.21
Pada tahun 1917, pemerintah Belanda bersama raja Oenunu Kono III
melakukan kesepakatan bersama untuk memimpin kerajaan wilayah
Miomafo.Pemerintah kolonial Belanda mulai merancang pembentukan wilayah
pemerintahan onderafdeling.Kerajaan Miomaffo di bentuk oleh Belanda, karena
19 Ibid., NN.,hlm.72-73.
20 Sanak Yohanes.,op.cit.,hlm.23.
21 Wawancara dengan Saka Leonardus, pada tanggal 15 Oktober 2017. Di
Penfui, Kabupaten Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tingkat loyalitasnya tinggi terhadap pemerintahan Belanda. Raja-raja yang diberi
kepercayaan untuk memimpin sebuah kerajaan diberi pangkat/jabatan
kornel.Setiap kornel membawahi beberapa orang yang bersedia membantu tugas
kornel/raja sebagai bawahan. Bawahan kornel diberi nama fetor(bupati), dan
temukung (kepala desa). Di wilayah Kefamenanu terdapat tiga kerajaan di
antaranya ; kerajaan Miomafo, kerajaan Insana, dan kerajaan Biboki. Masing-
masing kerajaan di pimpin oleh kornel.22
Tabel: 2. Struktur birokrasi pemerintahan Belanda di kota Kefamenanu
tahun 1920-an.
Berdasarkan aturan kekuasaan kolonial Belanda, struktur diatas
menunjukan bahwa pemimpin kekuasaan di wilayah Kefamenanu itu secara
langsung dipimpin oleh kolonial BelandaControluer. Kerajaan/Swapraja
ditugaskan sebagai Asisten Controleur, karena kerajaan memiliki kekuasaan
penuh atas tanah. Fetor/Bupati berasal dari kepala suku, dimana dianggap pintar,
kreatif, dan ikuti aturan Belanda, maka dipilih menjadi fetor/bupati. Sedangkan
22 Sanak Yohanes.,op.cit.,hlm.24.
Controleur
Kerajaan/Swapraja Fetor/BupatiTemukung/kepala desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
temukung/kepala desa itu juga berasal dari kepala suku yang dianggap setia dalam
aturan perintahnya.23
Pada tahun 1918, pemerintahan kolonial Belanda Onderafdeeling Noord
Midden Timor meliputi tiga kerajaan yaitu kerajaan Miomafo, kerajaan Insana,
dan kerajaan Biboki. Ketiga kerajaan ini dipimpin oleh pangreh praja pribumi
dengan jabatan kornel. Pemerintahan kolonial Belanda memilih kornel dengan
pertimbangan, bahwa seorang kornel itu harus berasal dari kalangan bangsawan,
memiliki kemampuan cara memimpin, dan harus bersedia loyal terhadap
pemerintahan kolonial Belanda. Dalam arti bahwa menjadi kepemimpinan
kerajaan harus menuruti aspek kepentingan politik pemerintahan kolonial
Belanda.
Pada tanggal 24 Desember 1919, utasan dari berbagai kerajaan, yaitu
kerejaan Miomafo, Insana, dan Biboki, untuk melakukan perjanjian bersama
dengan pemerintahan kolonial Belanda, mengenai kekuasaan atas wilayah
Kefamenanu dan sekitarnya. Oleh karena itu, kolonial Belanda membentuk tiga
pasal dengan bunyi ;
1). Takluk dan setia kepada Sri Paduka yang dipertuan Agung Gubernur Jenderal
Kolonial Belanda sebagai wakil Baginda Sri Maharaja Belanda.
2). Berjanji untuk menjadikan Belanda sebagai musuhnya dan sahabat.
3).Berjanji untuk menjalankan semua perintah Gubernur Jenderal.
23 Sanak Yohanes.op.cit.,hlm.25.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Melalui perjanjian ini, setiap kerajaan terikat secara hukum untuk
mengikuti semua perintah Gubernur Jenderal Belanda, dan semua wilayah
Kefamenanu dikuasai oleh Controleur.
Pada tanggal 11 Agustus 1920, raja Oenunu Kono I meninggal dunia
dalam usianya yang sudah senja. Raja Miomafo diganti oleh raja H.W. Oenunu
Kono II. Masa jabatan H.W. Kono II, tidak berlangsung lama, karena ia dikirim
lanjut studi ke Halilulik. Kemudian tahun 1921 melanjutkan pendidikan lagi ke
sekolah katolik di Ende. Pemimpin kerajaan ini dipercayakan keFetor (Bupati)
Noetoko bernama Kefi Lelan sebagai pemimpin. Selama masa jabatan fetor
(bupati), ia membangun jalan sebagai sarana transportasi yang menghubungkan
kefetoran lainnya agar hubungan perdagangan berjalan lancar.
Pada tahun 1922, pemerintahan kolonial Belanda dibawah kepemimpinan
Controleur dengan para fetor (bupati), untuk memindahkan pusat pemerintahan
Onderafdeeling dari Noeltoko ke Kefamenanu.Pemindahan pusat pemerintahan
ini karena secara geografis posisi Noeltoko tidak praktis untuk dikembangkan
menjadi pusat Ibukota Kabupaten Timor Tengah Utara.
Pada tahun 1915-1921, pusat kota pemerintahan onderafdeeling berada
disebuah kampung kecil yaitu Noeltoko.
Pada tahun 1922, terbentuklah kota Kefamenanu dipemimpinoleh
Controleur. Pada tanggal 22 September 1922.Kota Kefamenanu dijadikan sebagai
Kabupaten Timor Tengah Utara.24
24Silab Wilfridus., op.cit.,hlm.105.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
1. Keadaan Pemerintahan
Pada masa kolonial Belanda kerajaan-kerajaan yang ada di Kefamenanu
berubah menjadi swaraja.Swapraja-swapraja di daerah Kefamenanu yakni;
swapraja Miomafo, swapraja Insana, dan swapraja Biboki.
1). Swapraja Miomafo
Swapraja Miomafo terdiri dari delapan kefetoran/kabupatenyakni;
Noeltoko, Aplal, Naiktimun, Bikami, Tunbaba, Nilulat, Manamas, dan
Noelmuti.Swapraja Miomafo dikepalai oleh swapraja Us-Kono.
2). Swapraja Insana
Swapraja Insana terdiri dari kefetoran/Bupati Oelolok, Ainan, Subun,
Maubesi, dan Fafinesu.Swapraja ini dikepalai oleh swapraja Taolin.
3). Swapraja Biboki
Swapraja Biboki terdiri dari Fetor/Bupati Ustetu, Oelasi, Bukifan, Taitoh,
dan Harneno. Swapraja ini dikepalai oleh swapraja Manlea.
Pada tahun 1915 Insana dan Biboki disatukan dari wilayah Belu masuk
wilayah Timor Tengah Utara.Insana dan Biboki masuk wilaya Timor Tengah
Utara karena kedua wilayah ini terletak di kawasan Timor Tengah Utara.
Peran fetor (bupati) adalah membantu swapraja memungut pajak hasil
bumi (upeti) dari rakyat. Sedangkan temukung/kepala desa, peran sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
pembantu bupati, dan wakil temukung/Kapitan berperan dalam membantu kepala
desa menarik pajak kepada rakyat.25
2. Pembentukan Kota
Pada tanggal 22 September 1922, terbentuk sebuah kota Kefamenanu
sebagai kota pusat pemerintahan kolonial Belanda disebut Onderafdeeling Noord
Miden Timor. Mengenal kota Kefamenanu adalah sebuah kota yang terletak di
daratan pulau Timor, diapit oleh dua Kabupaten yaitu Kabupaten Belu dan
Kabupaten Timor Tengah Selatan di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Perkembangan kota Kefamenanu dimulai dari kampung kecil menjadi sebuah kota
Kabupaten. Kota Kefamenanu tumbuh menjadi sebuah pusat kota pemerintahan
kolonial Belanda.
Pada tahun 1924, seorang arsitek Belanda mendirikan sebuah kantor
sebagai pusat militer sekaligus sebagai tempat administrasi pemerintahan kolonial
Belanda. Tahun 1939, kekuasaan militer kolonial Belanda berubah menjadi
pemerintah sipil.Kepala pemerintahan adalah Pedermos, sebagai pengurus
administrasi pemerintahan.26
3. Pembagian Wilayah Kota
Pada masa kolonial Belanda kota Kefamenanu melingkupi tiga bagian
wilayah yang masing-masing dipimpin oleh Swapraja, diantaranya:
25 Sanak Yohanes.,op.cit.,hlm.106-109.
26 TaekYakobus., Panduan Kota Kefamenanu.Terbitan: Dinas Kabupaten
Timor Tengah Utara ( TTU), 2003.,hlm. 13-16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1). Wilayah Miomafo
Miomafo artinya naungan pohon untuk berlindung disaat keadaan panas.
Oleh karena itu disebut dengan nama Miomafo. Misalkan raja Sonbai dari Bikomi
ke Noemuti mengunjungi saudaranya raja Kono.Saat perjalanan sering berlindung
dibawah pohon, disekitar wilayah Miomafo, akhirnya wilayah ini disebut dengan
wilayah Miomafo, yang dihuni oleh raja Sonbai dan raja Kono serta keluarganya.
Tetapi sering berjalannya proses perkembangan Sonbai menjadi penguasa atas
wilayah Miomaffo, dan dijadikan sebuah istana kerajaan yakni kerajaan
Miomaffo, yang dipimpin oleh Swapraja Sonbai.27
2). Wilayah Insana
Insana terletak di Kefamenanu bagian Tengah, dikuasa oleh raja Usfinit.
Menurut tutur adat, nama Insana adalah Inan san artinya bersalah. Wilayah ini
terletak di Kefamenanu bagian Tengah yang dikuasai oleh raja Usfinit.28
Kerajaan Insana terletak di tengah pulau Timor, tepatnya di Kabupaten Timor
Tengah Utara kota Kefamenanu. Daerahnya berbentuk bulat yang bermuara di
laut Sawu tasifeto/pantai selatan, dimana ada sebuah pelabuhan Wini. Di bagian
wilayah Timur Insana berbatasan dengan wilayah kerajaan Biboki, disebelah
Selatan berbatasan dengan Noemuti wilayah Miomafo, dan bagian Barat
berbatasan dengan Oecusi. Wilayah Insana terdiri atas daratan yang luas dengan
padang rumput (savana) dan bukit di bagian tengah, dimana terletak bukit
27 Wawancara dengan, Saka Leonardus pada tanggal 15 Oktober 2017.Di
Penfui kota Kupang.
28Silab Wilfridus.,op.cit.hlm.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Maubes, bukit dibagian Timur berbatasan dengan kerajaan Biboki. Wilayah
Tengah Insana mengalir kali/sungai Maubesi dan sungai Bijau yang bermuara ke
Sungai Benenai di wilayah Belu Selatan.Sedangkan dibagian Utara mengalir
sungai Mausak yang bermuara ke wilayah pelabuhan Mena yang terkenal sejak
dahulu sebagai tempat perdagangan kayu Cendana dan Lilin antara bangsa Eropa
dan pribumi.
Masyarakat Insana memanfaatkan padang rumput untuk bertani dan
berkebun sebagai mata pencaharian utama. Hasil-hasil yang diperdagangkan
rakyat Insana berupa kayu cendana, kayu kuning, asam, dan madu.Jagung dan
padi merupakan hasil pokok utama rakyat Insana. Penduduk wilayah Insana
merupakan campuran Proto-Malayu, dan Melanesia. Pada umumnya dapat
dikatakana bahwa orang Insana merupakan peralihan antara orang Belu dan
Dawan.29
3). Wilayah Biboki
Wilayah ini adalah wilayah Kerajaan yakni kerajaan Biboki, dikuasai
oleh seorang kaisar perempuan bernama Loro atau matahari atau dalam bahasa
daerah feto (perempuan).30
Wilayah Biboki terletak didaerah bagian Selatan kota Kefamenanu.
Wilayah Biboki berbatasan dengan wilayah Insana bagian Utara.Kerajaan Biboki
berhubungan dengan kerajaan Insana, hubungan ini berupa persaudaraan.Istana
29 Un. Alexander Usfinit.Maubes Insana: Salah satu Masyarakat di Timor
Dengan Struktur Adat Yang Unik. Yogyakarta: PT. Kanisius, 2003.,hlm.5-9.
30 Neonbasu Gregorius SVD., Kebudayaan: Sebuah Agenda. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI,2013.hlm.130.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
kaisar kerajaan Biboki sejak tahun 1865, dikenal sebagai sebuah kampung
megalitik yang dianggap sakral dan keramat bagi masyarakat Biboki dan
sekitarnya.Bangunan Istana kaisar Biboki ini diatas bebatuan cadas dan dikelilingi
benteng berbentuk batu serta dua buah bukit batu kembar yang terjal di antaranya
bukit Oe puah dan bukit Tapen pah. Kedua bukit ini memiliki simbol masing-
masing. Bukit Tapen pah yang artinya bukit degan simbol laki-laki dan bukit Oe
puah yang artinya bukit dengan simbol perempuan. Kompleks Istana kaisar ini
dibangun dari bawah bukit secara berunduk terdiri dari tujuh tingkatan dan ditata
berdasarkan sistem golongan. Golongan ini misalnya dari golongan bawah sampai
golongan atas golongan kaisar, bangsawan, sampai rakyat biasa/ rakyat kecil.31
Tamkesi adalah sebuah istana dari kerajaan Biboki di kota Kefamenanu
Kabupaten Timor Tengah Utara. Tamkesi ini sebagai pusat kerajaan yang
dianggap suci ditata berdasarkan golongan atau status.Kedua bukit kembar ini
memiliki makna tersendiri, bukit dibagian Timur mewakili unsur laki-laki, dan
juga sebagai pengawal kerajaan.Sedangkan bukit bagian Barat memiliki makna
perempuan yang pasif. Di istana ini terdapat sumber mata air sebagai simbol
bumi, juga dibangun Neno Biboki surga biboki sebagai rumah upacara, rumah
pembinaan solidaritas, sumber kekuatan penguasa dan tempat menyimpan benda-
benda upacara para kaisar, bangunan ini terletak dibagian yang paling tinggi
dibagian Barat istana. Istana kaisar ini juga terdapat altar pusat persembahan atau
31http://www.wisata.nttprov.go.id/index.php/2014-01-20-04-43-22/kota-
kupang/timor-tengah-utara/138-sonaf-tamkesi-istana-kaisar-biboki.Diakses
tanggal 8 Januari 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
sesajian antara kaisar dan para bangsawan. Mata air sebagai simbol wanita dan
bumi dilengkapi oleh laki-laki dengan bangunan suci melambangkan surga laki-
laki. Dibagian kaki bukit Tapen pah tinggal seorang laki-laki yang memegang
kekuasaan dan bertugas mempertahankan tanah air serta memimpin penyerangan
terhadap perlawanan seluruh kerajaan atau istilah penjaga musuh. Istana kerajan
memiliki dua pintu gerbang yaitu, pintu gerbang bagian matahari terbit Timur dan
bagian matahari terbenam Barat.32
Istana Tamkesi dipercaya sebagai pusat bumi yang dijadikan sebagai
pusat kerajaan Biboki yang dipimpin oleh seorang usif kokoh / kaisar.33
Asal-usul kerajaan Biboki berasal dari Roro Kida.Seorang putri yang
diutus dari bumi untuk menjadi kaisar sebagai pemimpin kerajaan Biboki.Putra
kerajaan Biboki berasal dari putri Roro Kida.34
1. Hubungan Kerajaan Insana Dengan Kerajaan Lain
1). Kerajaan Insana dan kerajaan Liurai
Hubungan kerajaan Insana dengan kerajaan lain, pada umumnya
merupakan hubungan yang bersifat kekeluargaan. Hubungan kekeluargaan ini
terjadi karena adanya perwakinan antara raja Insana dengan raja Liurai.Kerajaan
Liurai tidak memiliki putra mahkota, maka dapat diambil dari turunan raja Insana
untuk menduduki tahta kerajaan, demikian pula sebaliknya putra raja Insana
32http://kerajaanbiboki.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 8 Januari 2018.
33https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/timor-2/kerajaan-
biboki/.Di akses tanggal 8 Januari 2018.
34 Wawancara dengan, Saka Leonardus pada tanggal 15 Oktober 2017. Di
Penfui, kota Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menikah dengan putri raja Liurai. Hubungan perkawinan antara raja Insana dan
raja Liurai awalnya terjadi perkawinan. Perkawinan antara seorang putri dari
kerajaan Insana bernama Bee Pal Finit dengan putra raja Liurai.
Awalnya putri raja Insana di kirim kepada raja Liurai di wilayah bagian
Timur/Betun menjadi istri putranya.Tetapi raja Liurai tidak percaya bahwa yang
dikirim itu bukan seorang putri raja dari Usfinit, melainkan putri dari rakyat
biasa.Dengan meyakinkannya, maka terlebih dahulu putri raja Usfinit ini di minta
melalui berbagai ujian. Ujian ini berupa putri raja Usfinit disuruh berjalan di atas
seutas benang yang direntangkan ditanah, akhirnya ujia coba ini berhasil dilalui,
maka raja Liurai percaya dan malah menolok menikahinya. Dengan adanya
kesaktian putri raja Usfinit ini, dinamakan Maromak Oan artinya anak tuhan.
Putri raja Usfinit (Bee Pal Finit), tetap tinggal didaerah Oenun, dan dipelihara
oleh suku-suku pelayan istana Maubes Oeleu, Banusu, dan Hautimu serta
didamping oleh suku-suku pengantarnya bernama Lanasu Taolin dan Manikin
sampai wafatnya. Putri Usfinit dimakamkan di Laran Betun dengan gundukan
tanah yang tinggi. Penjaga makamnya dan Istananya sang putri ini adalah
keturunan putri Usfinit sendiri Bee pal finit dan suku-suku pelayan istana
Maubes-Insana.
Kejadian ini akhirnya diulangi lagi, kerajaan Usfinit mengirim lagi
putrinya bernama Bee bona finit, untuk menjadi istri raja Liurai. Sebagai
balasannya raja Liurai mengirim dua orang putrinya bernama Bee hoar maromak,
dan Bee fouertuna sekaligus di hadiahkan sebidang tanah di perbatasan wilayah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Maubes. Keeratan hubungan ini dilingkungan Sonaf Istana Maubes-Insana
didirikan sebuah Istana untuk raja Liurai.
Istana ini dijaga oleh keturunan Liurai dan Usfinit. Perkawinan yang
terakhir adalah antara Petrus Atolan Malafu dan Rafaela Mako Liurai keturunan
Liurai di Manlea tahun 1943.Hubungan perkawinan antara raja Liurai dan raja
Usfinit Maubes hingga kini masih tetap berlangsung secara turun-temurun.35
2).Insana dengan kerajaan Sonbai
Hubungan kerajaan Insana dengan kerajaan Sonbai tidak memiliki
hubungan apapun, dibanding dengan kerajaan Biboki. Sebelumnya hubungan
kedua kerajaan ini tidak akur karena kerajaan Sobai ini mengambil alih kekuasaan
wilayah kerajaan Insana sebelumnya. Sifat Sonbai ini kejam terhadap rakyat
Insana. Setiap kali rakyat membawa upeti, raja Sonbai selalu meminta rakyat agar
juga menyerahkan satu orang untuk dibunuh sebagai persembahan kepada
leluhurnya. Sonbai ini sangat kejam terhadap rakyat, akhirnya raja Insana
memerintah panglimanya agar membunuh Sonbai. Raja Sonbai akhirnya dibunuh
dan dimakamkan di wilayah Insana Selatan Keun dan tempat ini kemudian
dinamakan baki Sonbai, dan semua keluarga Sonbai dipulangkan ke wilayah
asalnya di wilayah bagian Barat Kefamenanu.
Peristiwa ini, akhirnya dibalas oleh turunan Sonbai. Suatu ketika kerajaan
Insana diundang oleh Sonbai untuk perang melawan Belanda di Penfui Kupang
tahun 1749. Utusan pasukan Insana ini dipimpin oleh adik kecil raja Insana.Tetapi
35 Ibid., Un Alexander Usfinit.,hlm.140-145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pasukan yang diutus raja Insana semua dibunuh oleh persekongkolan Sonbai dan
Belanda, para korban akhirnya dimakamkan di wilayah Penfui Kupang.Setelah
tercipta perdamaian antara kedua raja Insana dan Sonbai, hubungan keduanya
menjadi erat, karena kedua kerajaan ini saling memberikan putri mereka untuk di
nikahkan.Putri kerajaan Insana dikirim ke Sonbai dan sebaliknya, kerajaan Sonbai
mengirim putrinya sebagai balasannya.Di lingkungan istana Maubes-Insana juga
didirikan pula sebuah istana sebagai tempat peristirahatan raja Sonbai sebagai
kunjungan ke kerajaan Insana.Istana ini dijaga oleh putra-putri keturunan Usfinit
dan Sonbai.36
3). Kerajaan Insana dengan kerajaan Miomafo
Hubungan kerajaan Insana dengan kerajaan Miomafo ini lazim disebut
Salu Insana. Maubes ini nama wilayah yang mengitari kerajaan Insana. Hubungan
kedua raja ini terjadi karena raja kerajaan Miomaffo Us-Kono memberikan
putrinya yang bernama Bee Sani Kono untuk dijadikan istri putra raja Usfinit di
Insana bernama Malafu Neno yang menurunkan seluruh keturunan Usfinit hingga
sekarang. Akhirnya suku Us-Kono ditinggikan hingga kedudukannya sama tinggi
dengan Usfinit. Hal ini terjadi pada saat diadakan acara adat, suku Us kono selalu
duduk berdampingan dengan raja Usfinit di balai yang tinggi. Pada saat terjadi
perang antara kerajaan Insana melawan suku Belu, kerajaan Insana meminta
bantuan kerajaan Miomaffo melawan suku Belu yang telah menguasai wilayah
bagian Timur Maubes-Insana.
36 Ibid., Un Alexander Usfinit.,hlm.150-154.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kemudian kerajaan Miomaffo mengirim bala bantuan pakaenoni, fanhane,
Aononi yang dipimpin oleh Us-Kono dan Us-Olin beserta para rakyatnya Kefi-
finit dan Sau Anunut. Setelah menang dalam peperangan ini, para utusan kerajaan
Miomaffo tetap tinggal di wilayah Oeken Neonbat, dan bergabung dengan Taolin
di bagian Timur Insana. Di wilayah ini, mereka memiliki kedudukan sederajat
dengan raja Taolin, namun mereka tetap tunduk dan selalu memberikan upeti
kepada kerajaan Insana sebagai rajanya, bukan diberikan upeti kepada raja Taolin
tapi kepada kerajaan Insana.
4). Kerajaan Insana dengan kerajaan Biboki
Hubungan kerajaan Insana dengan kerajaan Biboki ini disebut Kuluan-
Maubes. Arti dari Kuluan-Maubes ini adalah sebuah nama wilayah yang
disatukan menjadi satu, maka disebut Kuluan-Maubes. Wilayah Kuluan itu milik
kerajaan Biboki, sedangkan Maubes itu wilayah milik kerajaan Insana.Hubungan
ini terjadi karena perkawinan antara putra kerajaan Biboki dan putri kerajaan
Insana.Kerajaan Biboki hadiahkan tanah di wilayah perbatasan antara Biboki dan
Insana dibagian Barat, sebagai persahabatan antara keduanya.Tanah ini kemudian
dipercayakan kepada suku Banusu, untuk dikelola, dan upetinya diberikan kepada
rajanya.
Hubungan antara raja.Insana dan raja Biboki memiliki hubungan erat
dalam persaudaraan.Hubungan kedua raja ini melalui suatu jalan yang khusus dan
sepanjang perjalanan dijaga oleh suku-suku tertentu dan di setiap pemberhentian.
Perjalanan ini terbentang mulai dari istana Insana ke istana Tamkesi atau
Biboki yang disebut jalan benang emas dan jarum perak, membalik sarung laki-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
laki dan sarung perempuan dari Kuluan Maubes, sebut dengan bahasa daerah
artinya lalan abnon melu ain luek noni, bet isbai tais isbai Kuluan-Maubes. Hal
ini terjadi karena kedua raja ini bersaudara dan hanya mengawini kembali
saudara-saudarinya dari Kuluan-Maubes.37
4. Kependuduk
Pada tahun 1922, penduduk pribumi mulai dicatat oleh sistem baru, tetapi
terbatas di daerah Kefamenanu.Penduduk merupakan unsur utama suatu kota.
Perkembangan penduduk akan diihat dari mana asal mula orang-orang yang
kemudian menghuni kota. Sebelum adanya kolonial Belanda, penduduk asli di
wilayah Kefamenanu bersifat tradisional.Misalkan rumah dibangun dengan
bahan-bahan tradisional berupa kayu, bambu, alang-lang, daun lontar,
papan.Dimasa kolonial Belanda, membangun rumah yang mewah, rumah
dibangun menggunakan mesin yang canggih, tidak menggunakan tenaga manusia,
rumah diatap dengan zeng.38
1). Jumlah Penduduk
Data khusus mengenai seberapa jumlah penduduk kota Kefamenanu pada
masa kolonial Belanda tidak ada data mengenai jumlah penduduk baik orang-
orang pribumi, kolonial Belanda maupun pendatang dari berbagai daerah lain.
Olah karena itu dalam bukunya Sastrodihardjo R. Soekardjo, dengan judul
Beberapa Tjatatan Tentang Daerah Pulau Timor 1987. Jumlah penduduk di
37 Ibid.,Un. Alexander Usfinit.,hlm.171-177. 38 Sanak Yohanes.,op.cit.,hlm.11.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
wilayah Kefamenanu secara keseluruhan tahun 1956 sebanyak 89.534 jiwa. Jadi
data jumlah penduduk di wilayah kota Kefamenanu saat itu dijumlah secara
keseluruhan atau secara umum.
2.) Mata Pencaharian
Pada umumnya mata pencaharian masyarakat kota Kefamenanu adalah
petani, nelayan, peternakan. Kota Kefamenanu sebagai ibukota Kabupaten Timor
Tengah Utara, merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat perdagangan yang
mana merupakan tempat transit ke wilayah sekitar. Kebutuhan hidup masyarakat
Kefamenanu pada masa kolonial tidak banyak yang mengalami perubahan, karena
pertanian,perladangan berpindah-pindah merupakan mata pencaharian utama,
dengan tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, dan umbi-umbian. Disamping
bertani, peternakan merupakan pekerjaan sampingan, yakni sapi, babi, dan
kambing.39
C. Pada Masa Jepang
1. Keadaan Pemerintahan
Kerajaan-kerajaan yang ada pada waktu kedatangan Jepang adalah berupa
swapraja.Swapraja yang ada di pulau Timor terdapat 19 swapraja yakni; Kupang,
Amarasi. Fatuleu, Amfaong, Rote, Sawu, Mollo, Amanuban, Amanatun,
Miomaffo, Insana, Biboki, Belu, Alor, Barnusa, Pantar, Kolana, Batulolong, dan
39www.ttukab.go.id/profil/sejarah-kabupaten-timor-tengah-utara.Diakses
tanggal 10 Agustus 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pureman. Swapraja-swapraja ini hanya merupakan kerajaan-kerajaan kecil. Di
pulau Timor terdapat onderafdeeling ; Belu, Timor Tengah Utara, Timor Tengah
Selatan, dan Kupang. Swapraja-swapraja yang ada diperintah oleh kepala
swapraja atau raja.Tiap-tiap swapraja mempunyai wilayah yang terbagi atas
distrik dan onder distrik. Distrik dan onder distrik pada hakekatnya adalah
merupakan wilayah kesatuan adat dan semacam kerajaan kecil yang mampunyai
nama berbeda-beda. Misalkan di Rote terdiri dari nusak-nusak, dan di daerah
Biboki terdiri dari kefetoran/bupati.Kepala dari swapraja adalah raja.Kepala dari
fetor (bupat) adalah bupati eksekutif.Tiap onderafdeeling dikepalai oleh
Controleur, sedangkan kepala dari afdeeling adalah asisten residen.
Pada tahun 1942, Jepang masuk ke wilayah Nusa Tenggara Timur.Antara
satu daerah dengan daerah lainnya bala tentara Jepang mendarat di wilayah ini
tidak bersamaan. Di wilayah Kupang bala tentara Jepang mendarat pada tanggal
20 Pembruari 1942, di wilayah Timor Tengah Utara bala tentara Jepang mendarat
pada tanggal 13 Maret 1942, sedangkan di wilayah Belu pada April 1942.
Pada tanggal 8 Maret 1942, komando angkatan perang Belanda di
Indonesia menyerah tanpa syarat kepada Jepang.Dengan demikian secara resmi
Jepang menggantikan Belanda sebagai pemegang kekuasaan di Indonesia.Untuk
Indonesia bagian Timur wilayah Nusa Tenggara Timur berada dibawah kekuasaan
ankatan laut Jepang (Kaigun) yang tinggal di Makasar.Adapun dalam rangka
menjalankan sistem pemerintahan di daerah yang di tempati Kaigun menyusun
pemerintahannya.Untuk wilayah Indonesia bagian Timur dikepalai oleh Minseifu
yang berkedudukan di Makasar.Dibawah Manseifu adalah Minseibu yang untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
daerah Nusa Tenggara Timur termasuk ke dalam Sjoo Sunda Shu (sunda kecil),
yang berada dibawah pimpinan Minseifu Cokan yang berkedudukan diSingaraja.
Disamping Minseibu Cokan terdapat dewan perwakilan rakyat yang disebut Syoo
Sunda Sukai Yin.
Perubahan di kota Kefamenanu nampaknya tidak banyak yang diubah.
Hanya istilah raja yang diubah. Wilayah bekas afdeeling diubah menjadi Ken
yaitu Timor Ken. Timor Ken terdiri dari Binken yang dikepalai oleh Bunken
Kanrikan. Wilayah Bunken yang dikepalai oleh Bunken Kanrikan adalah
swapraja-swapraja yang dikepalai oleh raja-raja, dan pemerintahan swapraja
sampai ke rakyat.40
Sejak tahun 1931, melalui agresi militernya, Jepang berusaha membangun
sebuah kemaharajaan Asia Timur Raya dibawah pimpinanya.Tindakan awal
Jepang untuk mewujudkan impian tersebut adalah menduduki Manchuria. Di
Indonesia Jepang berencana mengambil alih wilayah kepulauan Indonesia,
termasuk Nusa Tenggara ke dalam kemaharajaanya.Sebelum menyerang Pearl
Harbour, Jepang telah membagi Indonesia ke dalam kewenangan angkatan darat
dan angkatan laut.Setelah Jepang menguasai wilayah Ambon pada tanggal 3
Februari 1942, pasukan Jepang menyerang pulau Timor dan sekitarnya di bawah
pimpinan Jenderal Takeo Ito.Pendaratan Jepang menjadi ancaman besar bagi
pasukan di Kupang. Pada 23 Februari 1942, pasukan Jepang di wilayah Timor
40NN.,op.cit.,hlm.79-81.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
terdiri atas 23.000 prajurit. Mereka bergerak dari pesisir Selatan menuju Atapupu,
Alor, dan Kefamenanu.41
2. Pembentukan Kota
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, struktur organisasi
pemerintahan yang ditetapkan oleh pemerintahan Belanda tidak diubah, namun
yang diubah itu hanya nama Onderafdeeling menjadi Bunken Kanrikan. Sistem
hierarki dan bentuk administrasinya tidak dirubah.42
Jepang tidak mengubah sistem hierarki pemerintahan yang sudah
ditetapkan oleh kolonial Belanda.Karena di luar pulau Jawa jajahan Jepang tidak
menetap, tapi berpindah-pindah ke pulau lainnya seperti pulau Kalimatan,
Makasar, Sulawesi, Ambon, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).Oleh karena itu,
militer angkatan laut Jepang hanya diberi tugas mengawasi daerah-daerah yang
memiliki sumber daya alam di Indonesia bagian Barat, seperti Kalimatan.
Indonesia secara administratif dibagi antara dua rival birokrasi militer yaitu
Indonesia Barat dibawah Angkatan Darat, dan Indonesia Timur dibawah
Angkatan Luat.43
Setelah Jepang menaklukan kawasan wilayah pulau Timor dan sekitarnya
dibawah kekuasaan militer angkatan laut /Kaigun.Pada masa penjajahan Jepang di
41 Ketut I Ardhana.Penataan Nusa Tenggara Pada Masa Kolonial 1915-
1950. Jakarta: PT.Grafindo Persada,2005.,hlm.303-304.
42www.ttukab.go.id/profil/sejarah-kabupaten-timor-tengah-utara.Di akses
tanggal 10 Agustus 2017.
43Suhartono. Dr., Kaigun, Penentu Krisis Proklamasi. Yogyakarta:
Kanisius (Anggota IKAPI), 2007.,hlm.107.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pulau Timor rakyat hidup menderita karena Jepang mengambil hasil panen rakyat
dan ternak untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka selama perang.Pada tahun
1943, Jepang membentuk pasukan pembantu Jepang/Heiho di pulau Timor
sebanyak 2.504 orang.Jepang memerintah Heiho untuk bekerja menggali parit-
parit perlindungan Pekerjaan ini tidak hanya bagi para laki-laki, tetapi para
perempuan juga turut bekerja sebagai Romusha.44
3. Pembagian Wilayah
Pada periode Jepang, distrik yang semula disebut afdeeling diubah
menjadi Bunken Kanrikan. Sedangkan distrik dan onder distrik tidak diubah.tetap
menjadi wilayah kesatuan adat dengan bentuk kerajaan yang memiliki nama
berbeda-beda, seperti distrik Noelmuti, dan Insana.
4. Kependudukan
Keadaan sosial masyarakat, pada masa pendudukan Jepang selalu diliputi
dengan ketakutan yang disebabkan oleh tindakan-tindakan pihak penguasa
Jepang, karena Jepang mudah menjatuhkan hukuman terhadap orang yang bekerja
sama dengan bangsa kolonial. Banyak rakyat terutama laki-laki dewasa
dikerahkan sebagai Romusha. Jepang memberi pekerjaan yang berat bagi rakyat,
dengan siksaan yang kejam dan tidak ada jaminan kesehatan dan makanan yang
cukup. Sehingga banyak tenaga Romusha yang menderita penyakit, kelaparan
dan tidak tahan dengan siksaan. Oleh karena itu banyak rakyat yang meninggal.
44 Ketut Ardhana.,op.cit.,hlm.309
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Struktur kemasyarakatan pada masa Jepang tidak mengalami perubahan.
Golongan bangsawan adalah golongan elit (golongan tertinggi). Sedangkan
golongan terendah disebuat sebagai golongan budak (ata).
1). Jumlah Penduduk
Berdasarkan hasil data penduduk dimasa Jepang, jumlah penduduk sedikit
berkurang.Hal ini terjadi karena dengan adanya penyakit, dan penyiksaan atas
Jepang. Oleh karena itu, banyak penduduk yang meninggal. Dibanding jumlah
penduduk pada masa kolonial. Jumlah penduduk dimasa kolonial Belanda
sebanyak 42,394 Jiwa, sedangkan dimasa pemerintahan Jepang, jumlah penduduk
berkurang sekitar 40, 245 jiwa. Penduduk laki-laki yang banyak meninggal
dibanding perempuan.Jumlah meninggal tidak didata.
2). Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian, pada masa pendudukan Jepang tidak berbeda
dengan kehidupan masa kolonial, tapi keadaan perekonomian sangat kurang
mendukung. Hal ini, disebabkan karena penduduk yang kehidupan pokoknya
sebagai petani sangat tidak mendukung. Banyak tenaga petani kerahkan menjadi
Romusha ke luar daerah yang jauh dari tempat asalnya dalam waktu yang lama.45
45 NN.,op.cit.,hlm.70-78.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
KEDATANGAN KOLONIAL BELANDA
DI KEFAMENANU
A. Kedatangan Kolonial Belanda ke Noeltoko
Pada tahun 1915 kolonial Belanda masuk ke wilayah Noeltoko. Selama
kolonial berada di wilayah Noeltoko, kegiatan yang mereka lakukan adalah
memantau lokasi yang akan dijadikan markas kolonial Belanda. Sebelum
masuknya kolonial Belanda, Noeltoko ditempati oleh suku Ama Kono/ Us-Kono.
Kedatangan kolonial Belanda diterima baik oleh suku Us-Kono. Pada tahun 1916,
kolonial Belanda berencana membangun sebuah pusat pemerintahan
Onderafdeelingsebagai pusat kota Belanda. Rencana pembangunan kota yang
dilakukan kolonial Belanda disetujui oleh suku Ama Kono. Pada tahun yang sama
kolonial Belanda akhirnya membangun pusat kota afdeelingdi Noeltoko. Pusat
kota ini, dipimpin oleh kolonial Belanda Letnan Coonmetz. Sedangkan suku Ama
Kono, dijadikan sebagai raja Ama Kono yang akan memimpin masyarakat
seluruhnya di Noeltoko. Sikap baik Belanda terhadap raja Ama Kono dengan
membangun jalan menuju wilayah Bikomi. Tujuan pembangunan jalan ini untuk
mempermudah perjalanan kolonial Belanda ke berbagai daerah lain, dan untuk
perdagangan.46
Kedatangan kolonial Belanda ke wilayah Noeltoko untuk mencari
tempatyang dianggap cocok menjadi sebuah kota pasukan militernya. Sekaligus
46Silab Wilfridus.,dkk. Dari Noeltoko ke Kefamenanu. Yogyakarta:
Dicetak oleh: Penerbit dan Percetakan Debut Wahana Sinergi, 2005.,hlm.2-4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menjadikan wilayah ini menjadi sebuah kota kecil yang akan ditinggali oleh
kolonial Belanda. Kenyataan sejarah ini diutarakan oleh Saka Leonardus.47
Sebelum masuknya kolonial Belanda, kampung Noeltoko ini, dihuni oleh suku Us Kono.
Diwilayah ini tidak ada suku lain yang tinggal di kampung ini, karena kampung Noeltoko
ini adalah wilayah milik kepala suku Us Kono serta familinya, selain suku ini tidak ada
suku lainnya yang menempati kampung Noeltoko
Kampung Noeltoko awalnya sebuah kampung kecil yang ditempati oleh
seorang kepala suku bersama familinya. Diwilayah ini sering terjadi longsor,
karena daerahnya strategis. Maka kolonial Belanda hanya numpang sementara.48
Pada tahun 1917 raja Ama Kono meninggal, kemudian diganti oleh saudaranya
Oenunu Kono dengan gelar raja Kono II. Pada masa kekuasaan Oenunu Kono II,
Ia menjadi raja sekaligus kepala swapraja. Sedangkan Onderafdeeling dipimpin
oleh Letnan Z. Steinmetz pengganti Letnan Conmetz.
Pada tahun 1920 rajaKono II meninggal dunia, lalu digantikan oleh Lucia
Lelan karena putra pewaris tahta kerajaan Miomaffo masih kecil/ anak-anak.
Lucia Lelan adalah seorang anak dari hasil hubungan perkawinan antara Raja
Kono II dengan seorang perempuan bernama Bi Seu da Costa dari sukuAmbenu.
Pada tahun 1921, pusat pemerintahanOnderafdeeling Noord Midden Timor
dipindahkan ke Kefamenanu. Pusat pemerintahan di pindahkan ke wilayah
Kefamnanu karena letak geografisnya Noeltoko kurang mendukung, maka
kolonial Belanda bersama raja Miomafo Kefi Lelan memutuskan untuk
memindahkan pusat pemerintahan dari Noetoko ke Kefamenanu.
47Wawancara dengan Saka Leonardus, pada tanggal 15 Oktober 2017, di
Penfui, kota Kupang.
48Wawancara dengan Subani Matias, pada tanggal 20 Oktober 2017, di
kota Kefamenanu, kabupaten Timor Tengah Utara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Pada tahun 1922, pusat kotaOnderafdeeling dibangun, bersamaan dengan
kantor Controleur, pasar, dan markas militer kolonial Belanda. Ditahun 1933, Kefi
Lelan atau raja Miomafo meninggal dunia, ia diganti oleh Sobe Sanak sebagai
raja Miomafo sekaligus kepala swapraja mulai dari tahun 1933-1938. Tahun 1938
raja Sobe Sanak meninggal dunia, sebagai penggantinya adalah Gaspar Afoan
Kono, selain sebagai raja dan menjabat sebagai kepala swapraja, masa
pimpinannya sampai jaman kemerdekaan. Istilah Noeltoko adalah sebuah delta
dari pertemuan kali Noenoni dan Noenitin, yang terpencil di kaki gunung Binoni
Miomaffo.49
Kehidupan sosial-ekonomi, masyarakat di wilayah Noeltoko berasal dari
petani. Kegiatan sehari-hari masyarakat pribumi itu berkebun. Hasil dari berkebun
itu berupa umbi-umbian, kacang-kacangan, dan menganyam tikar dari daun
lontar. Di kampung Noletoko ini sistem ekonomi berupa barter, saling tukar
menukar hasil olahan dari bertani. Kampung Noeltoko, penduduknya tidak
diketahui berapa banyak jumlah penduduk saat itu, karena tidak ada data yang
ditinggal oleh kolonial Belanda. Citra kampung saat itu juga bangunannya masih
menggunakan tradisonal berupa alang-alang, bambu, kayu, daun lontar, dan
papan.50 Kampung Noeltoko Meliputi beberapa wilayah diantaranya:
49Ibid., Silab Wilfridus.,hlm.74-78.
50 Wawancara dengan, Saka Leonardus pada tanggal 15 Oktober 2017, di
Penfui, kota Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
1. Wilayah Oeapot Haumeni
Sejak kolonial Belanda tinggal di Noetoko, banyak wilayah yang dikuasai
oleh mereka.Wilayah Oeapot-Houmeni tidak jauh dari wilayah Noeltoko. Setelah
kolonial Belanda tiba di Oeapot-Haumeni, mereka membangun markas pasukan di
wilayah Oeapot untuk mengawasi pasukan Portugis yang saat itu juga tinggal di
wilayah Faotsuba dekat wilayah Oeapot-Haumeni. Selama kolonial Belanda
tinggal di wilayah Oeapot-Haumeni, mereka menjalin kerja sama dengan Usi Bait
Lake yang didukung oleh hulubalang (kepala laskar/pemimpin pasukan)
diantaranya : Fuka, Tnopo, Taseon, dan Anunu. Bentuk kerja sama untuk
menyusun strategi kekuatan bersama karena pasukan militer kolonial Belanda
waktu itu terbatas. Selanjutnya diwilayah sekitar perbatasan kolonial Belanda
membangun monumen untuk membatasi wilayah Timor Belanda dan Timor
Portugis, yang menjadi tonggak perbatasan wilayah kekuasaan.Wilayah Timor
Barat itu mulai dari Kupang sampai Kefamenanu, ini milik Belanda. Sedangkan
wilayah Timor bagian Timur, mulai dari Oecusi, Belu dan Timor Leste.
Wilayah Oeapot Haumeni merupakan salah satu pusat kekuasaan kerajaan
Bikomi. Wilayah ini dibawah kekuasaan salah satu bangsawan Bikomi
bernamaLake. Oeapot-Haumeni pernah menjadi tempat markas militer kolonial
Belanda yang pindah dari Noeltoko. Selama kolonial Belanda tinggal di wilayah
Oeapot, terjadi juga perkawinan antara serdadu Belandadengan perempuan lokal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dari suku kolo, yang melahirkan seorang anak laki-laki bernama Marthin, dan
anaknya dikirim ke Belanda.51
2. Wilayah Faotsuba
Istilah Faotsuba berasal dari bahasa dawan yakni fatu artinya batu, dan
suba artinya tanam. Jadi Faotsuba adalah nama sebuah tempat oleh masyarakat
setempat dipandang sangat kramat.Sejak kolonial Belanda tiba diwilayah ini,
mereka menentukan batas wilayah dengan Portugis. Pada saat kolonial Belanda
berada di Faotsuba, Letnan Sketel Olifielt sebagai pemimpin pasukan kolonial
Belanda. Sedangkan pemimpin masyarakat Faotsuba dipimpin oleh Liu Nuke
Taus. Liu Nuke Tuas, akhirnya menerima bangsa kolonial Belanda, meskipun ia
bukan seorang raja, karena dipaksa oleh kolonial Belanda. Li Nuke Tuas tidak
ingin menghianati rajanya, maka ia pergi menemui raja Sakunab dan raja Ukat, di
Istana mereka untuk melaporkankan bahwa kolonial Belanda sudah berada
diwilayah raja sakunab yaitu wilayah Tunbaba dan Taekas, atas pemberitahuan
ini, kedua raja ini akhirnya pergi menemui kolonial Belanda di Oe’ekam untuk
bekerja sama menentukan batas wilayah yang Faotsuba dengan wilayah miliknya
Tunbaba dan Taekas. Ketika Belanda di wilayah Oe’ekam Faotsuba, mereka
sempat membangun sebuah markas militer, sebuah sekolah, sumur dan bak-bak
air. Selain membangun markas militer, kolonial Belanda pun turut bergabung
bersama kaum pedagang Cina sebagai pedagang distributor yang membangun
pertokoan Cina. Pertokoan Cina berdekatan dengan kompleks militer Belanda.
51 Ibid.,hlm.80-82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Markas militer ini sekaligus dijadikan kantor pemerintahan kolonial Belanda,
yang rencananya akan dijadikan sebagai kantor Onderafdeeling Noord Midden
Timor. Selama kolonial Belanda berada di Oe’ekam, mereka terus melakukan
pencarian tempat yang strategis untuk mendirikan ibukota pemerintahan
Onderafdeelingsetingkat Kabupaten, dan juga membangun jalan raya. Kolonial
Belanda sempat membangun jalan raya di wilayah Oe’ekam ke wilayah Insana,
dan wilayah Wini pantai Utara.
3. Wilayah Nunpene dan Matmanans
Sejak kolonial Belanda menempati wilayah Oe’ekam Faotsuba, kegiatan
mereka mencari wilayah yang cocok sebagai pusat kota Onderafdeeling tetap
berlanjut ke wilayah lainnya. Wilayah Nunpene dijadikan salah satu wilayah
kunjungan pertama, karena wilayah Nunpene merupakan suatu titik ketinggian
dan terbuka, yang memiliki letak wilayah strategis untuk memantau seluruh
wilayah daratan rendah kota Kefamenanu. Istilah Nunpene berasal dari kata
nunuhyang artinya beringan, dan pene yang artinya memandang/melihat. Jadi
Nunpene adalah Beringan yang dijadikan tempat melihat ke daerah lain. Setelah
pasukan kolonial Belanda pindah ke wilayah Matmanas, mereka membangun
asrama tentara kolonial Belanda dan bak air mandi.
Kolonial Belanda akhirnya pindah lagi ke wilayah lainya, karena wilayah
Matmanas adalah daerah yang rawan banjir dan longsor, sehingga kolonial
Belanda bersama Raja-raja dari tiga swapraja yakni swapraja Miomafo, swapraja
Insana, dan swapraja Biboki untuk berunding dimana sebaiknya ibukota pusat
pemerintahan kolonial Belanda harus didirikan. Keputusan ini akhirnya disetujui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
oleh ketiga swapraja yaitu Moimafo, Insana, dan Biboki, di wilayah Tele
kampung lama Kefamenanu. Diwilayah ini, dibangun lagi markas pemerintahan
kolonial Belanda yang dibantu oleh rakyat Matmanas.52
4. Kota Kefamenanu
Pada awal abad Ke-20, proses terbentuknya pusat kota pemerintahan
kolonial Belanda di wilayah Noetoko tahun 1915, yang kemudian dipindahkan ke
Kefamenanu tahun 1920-an, sejak kekuasaan kolonial Belanda. Kota Kefamenanu
terletak diwilayah temukung Tunbaba.Istilah kata Kefamenanu artinya
jurangyangdalam, jadi Kefamenanu adalah suatu abstraksi dari realita keadaan
alam yang ada dilokasi terpilih. Secara resmi pada tanggal 22 September 1922,
pusat kota pemerintahan kolonial Belanda dibentuk. Wilayah yang dipilih sebagai
pusat kota pemerintahan kolonial ini mencakupi Aplasi, Kefamanenu bagian
Utara (Noelmuti) dan Kefamenanu Tengah (Insana).
Asal mula muncul nama Kefamenanu itu berasal dari percakapan antara
seorang petani dengan salah satu orang asing kolonial Belanda, berjumpa dengan
seorang petani disekitar lingkungan Kefamenanu yang saat itu berada di
kebunnya. Salah satu Orang asing kolonial Belanda menanyakan tempat yang
berada didekat kebunnnya itu milik siapa , tetapi petani itu tidak mengerti apa
maksud dari pertanyaan orang asing itu, lalu ia mengatakan itu adalah kefam nanu
52 Ibid.,hlm.89-92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang artinya jurang yang dalam yang tidak dimiliki oleh siapapun. Namun
akhirnya munculah nama Kefamenanu.53
Kefamenanu terletak di tengah-tengah tiga swapraja yakni; swapraja
Miomaffo, Insana, dan Biboki. Kefamenanu terletak diantara tengah-tengah
swapraja Miomaffo, Insana, dan Biboki. Wilayah Bikomi dikenal dengan wilayah
dari aspek letak strategis dengan daratan rendah yang sudah diprediksi akan cocok
dijadikan pusat pengembangan sebuah pusat kota. Sedangkan wilayah Tunbaba
dikenal sebagai wilayah sosial politik yang mendukung masyarakat. Kota
Kefamenanu saat itu, hanya melingkupi wilayah kurang lebih 2km persegi saja,
sekitar kota Kefamenanu. Kefamenanu terletak di wilayah temukung (desa)
Oesene (Tunbaba).
Sejak kolonial Belanda memindahkan pusat kota pemerintahan
Onderafdeeling Noord Midden Timor dari Noetoko ke Kefamenanu, pada masa
kekuasaan raja Kefi Lelan (Lucia Lelan) di Noetoko. Pada tahun 1922 – 1923
dibangun jalan raya dari Noeltoko ke Kefamenanu. Pembangunan jalan ini
dikerjakan oleh rakyat dari swapraja Miomaffo, Insana, dan Biboki. Sedangkan
mandor adalah seorang dari keturunan Fetor menjadi pengawas pekerjaan jalan
raya, yang berwatak keras dan mengancam siapa saja yang melawan dan
membangkang akan dihukum mati. Pada tanggal 22 September 1922, pasukan
militer kolonial Belanda membangun markas. Tahun 1923, mulai di bangun
53 Wawancara dengan, Saka Leonardus, pada tanggal 15 Oktober 2017, di
Penfui, kota Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kantor Onderafdeeling baru dan kantor praja Belanda, di tempat dekat kantor
fetor. 54
Terbentuknya kota Kefamenanu tahun 1920. Kota Kefamenanu adalah
kota kolonial, dibangun seretak dengan jaringan trasportsai dari Kefamenanu
bagian Selatan daerah pesisir pantai, jaringan trasportasi dari kota Kefamenanu
menuju wilayah kota Kupang sebagai jaringan sosial antar kota Kefamenanu
dengan kota Kupang.55
Kehidupan sosial-ekonomi masyarakat di kota Kefamenanu sebelum
masuknya kolonial Belanda, kehidupan sosial-ekonomi berupa barter, tukar
menukar hasil dari bertani. Masyarakat di kota Kefamenanu belum mengenal mata
uang apapun, karena dimasa itu mereka hidup secara tradisional dengan sistem
dagang tukar-menukar barang. Hasil bertani masyarakat itu berupa kacang-
kacangan, umbi-umbian, dan sayur-sayuran. Jadi masyarakat di wilayah kota
Kefamenanu belum mengenal uang. Oleh karena itu, pada masa kolonial Belanda,
barulah memperkenalkan mata uang yang resmi berlaku misalkan:
Kelip : 1 kelip = 5 sen
Kethip: 1 kethip = 10 sen
Pertali : 1 tali = 25 sen
Suku : 1 suku = 50 sen
Rupiah: 1 rupiah = 100 sen
54Ibid., Silab Wilfridus.,hlm.102
55 Wawancara dengan Saka Leonardus, pada tanggal 15 Oktober 2017, di
Penfui, kota Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Ringgit: 1 ringgit = 250 sen ( 2,5 rupiah ).56
Sebelum masuknya kolonial Belanda ke kota Kefamenanu, masyarakat
sekitar belum terlihat seperti sekarang, dahulu masih sebuah kampung, yang
ditempati oleh orang pribumi, dan orang Cina. Kehidupan orang asli Kefamenanu
rata-rata petani. Jumlah penduduk masyarakat Kefamenanu dan sekitarnya tidak
diketahui jumlahnya, karena saat itu masyarakat belum mengenal tulisan. Di masa
kolonial Belanda tentu ada data yang mereka ambil saat itu, namun, pada saat
kolonial Belanda meninggalkan kota Kefamenanu karena akibat dari masuknya
Jepang, maka data-data itu kemungkinan dibawa bersama mereka ke negara
asalnya yaitu Belanda.57
Pada masa pendudukan Jepang tahun 1942, Controleur Schulte bersama
keluarganya melarikan diri dari wilayah Kefamenanu masuk ke Oecusi dan masuk
kembali ke negara Belanda. Pemimpin pemerintahan sementara waktu itu
dipercayakan kepada Tuan De Haan. Setelah selesai masa jabatan Tuan De Haan,
diganti lagi C.M.K. Amolo menjadi Kepala Pemerintahan Sementara. Pada
tanggal 21 Oktober 1843, Kefamenanu juga dijadikan sebagai tempat pertemuan
Dewan dan raja-raja di lingkungan keresidenan.58
Kota Kefamenanu sebagian besar berada di wilayah Bikomi tepatnya di
daerah Tele. Ketika pasukan kolonial Belanda pindah dari wilayah Oe’ekam ke
Faotsuba, dan menuju wilayah Tele, yang sebelumnya merupakan wilayah
56Ibid., Silab Wilfridus.,hlm.206-208
57 Wawancara dengan Subani Matias,pada tanggal 20 Oktober 2017, di
kota Kefamenanu.
58 Ibid., Silab Wilfridus.,hlm.104.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
perkampungan kecil. Pada mulanya ke empat suku utama penguasa; Sanak-
Lake,Ato-Bana yang tinggal di wilayah Sasi kompleks Kefamenanu, lalu
menyebar dan membentuk komunitas sosial politik sendiri-sendiri. Sedangkan
Bangsawan Sanak mendirikan Sonaf istana di Oelatasi dekat Maumolo, Suku Ato
tinggal di wilayah Oenenu, suku Bana tinggal di wilayah Aijao, lalu menjadikan
wilayah Tele, sebagai benteng pertahanan dibawah Neti Bana, Neti Bana akhir
pindah kewilayah Kouputu, lalu pindah lagi ke wilayah Panaf Ob. Sementara
Lake, keluar dari Uis Sanak bermukim di Nimasi tepat di wilayah Fatuknapa,
dekat dengan kolam keramatnya yaitu Nifu Nai Lake. Sedangkan praja (polisi)
lama lewat pinggir kali menuju penjara. Di kampung ini, sudah ditinggali oleh
Orang-orang Cina (kampung Cina), yang membangun pertokoan antara lain; Toko
Kupang, toko Atapupu, Po Fo, dan toko San Lin, Toko Salu yang dibangun oleh
Tuan Abrosius Tjung Djung Kie adalah asisten Bestuur Belanda. Sistem
Pedagang orang Cina di kota Kefamenanu saat itu menjual atau menukar barang
bawaan mereka seperti emas dan perak dengan rakyat lokal. Misalkan menukar
uang perak,emas dengan cendana.59
59 Ibid., Silab Wilfridus.,hlm.105-107.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI KOTA KEFAMENANU
A. Keadaan Masyarakat Kota Kefamenanu
Kehidupan sosial masyarakat kota Kefamenanu dan sekitarnya sebelum
adanya kolonial Belanda, tinggal disebuah kampung kecil bernama Noeltoko
dengan sistem pemerintahan bersifat adat. Di kampung Noeltoko dihuni oleh suku
Us-Kono serta keluarganya, penduduk yang berada di kampung ini diperkirakan
sekitar 5% jiwa, karena penduduk di kampung ini, hanya suku Us-Kono dan
keluarganya, maka diperkirakan penduduk sebelumnya hanya terdapat jumlah 5%
penghuni. Masyarakat di Noeltoko sebelumnya rata-rata petani, nelayan, dan
peternak. Sistem pendidikan bersifat tradisional seperti para laki-laki diajarkan
berkebun, menangkap ikan dilaut bagi yang bermukim didaerah pesisir
pantai.Interaksi antar masyarakat sekitar menggunakan bahasa daerah atau biasa
disebut dengan bahasa Dawan.60 Kehidupan sehari-hari penduduk masyarakat
pribumi mengenal tiga bentuk hubungan manusia sebagai kehidupan religius yang
dianutnya.
1). Hubungan antara manusia dengan alam semesta, hubungan ini
dilakukan melalui berbagai ritus adat.
2). Harmonisasi hubungan antar sesama manusia diwujudkan dalam tata
cara pergaulan sosial baik tingkah laku, tutur kata maupun cara
60 Wawancara dengan Saka Leonardus, pada tanggal 15 oktober 2017, di
Penfui, kota Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
memandang sesama untuk cara menghormati dan menghargai satu sama
lain.
3). Hubungan antara manusia dengan lingkungan sekitar diwujudkan dalam
berbagai kearifan seperti pelestarian hutan dan sumber mata air yang
dianggap keramat.
Sebelum kolonial Belanda masuk ke wilayah Kefamenanu, wilayah
melingkupi tiga kerajaan yaitu kerjaan Miomafo, Insana, dan Biboki.Sesudah
masuknya kolonial Belanda kerajaan dirubah menjadi swapraja, yaitu swapraja
Miomafo, Insana, dan Biboki.
Pada tahun 1910, kolonial Belanda memasuki kampung Noeltoko,
dipimpin oleh seorang komandan Belanda bernama Controleur Pedermos.Selama
kolonial Belanda berada di Noeltoko, mereka diterima dengan baik oleh suku Us-
Kono, karena sikap baiknya terhadap masyarakat sekitar kampung Noeltoko.
Seiring berjalannya waktu, kolonial Belanda berkeinginan membangun sebuah
kota sebagai tempat tinggal mereka. Di tahun 1914-an, kolonial Belanda
menjelajah daerah sekitar Noeltoko untuk mencari tempat yang lebih cocok
dijadikan pusat kotanya, karena dengan adanya sistem geografisnya yang tidak
mendukung, maka ia beralih ketempat lain yang dianggap lebih luas daratannya
sebagai pusat kota Kabupaten Timor Tengah Utara atau Onderafdeeling Noord
Midden Timur. Pada tahun 1920, kota Kefamenanu dibentuk oleh kolonial
Belanda dengan nama OnderafdeelingNoord Midden Timur. Yang kemudian
dijadikan sebagai pusat kota Kabupatan Timor Tengah Utara dengan Ibukota
Kefamenanu. Dimasa kolonial Belanda kota Kefamenanu dipimpin oleh seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Controleur. Setelah terbentuknya pusat kota, kolonial Belanda membangun jalan,
pasar, kantor, sekaligus rumah bagi pejabatnya.61
B. KeadaanSosial Ekonomi Masyarakat Kefamenanu
Seperti yang diuraikan dalam bab-bab sebelumnya kota Kefamenanu
terletak disebuah kampung kecil yaitu Noeltoko namanya. Kehidupan masyarakat
pribumi sebelum adanya kolonial Belanda masyarakat di kampung ini hidup
bertani, beternak dan nelayan.Sistem bertani itu dikampung ini bersifat
tradisional. Sistem ekonomi itu berupa barter, masyarakat mengolah hasil kebun
dengan menjual kesesama tetangga dengan cara tukar menukar barang misalkan
ubi, padi, kacang-kacangan, ditukar dengan hewan seperti sapi, kambing, dan
babi, kerbau. Kebanyakan yang memiliki hewan itu para bangsawan.
Sesudah terbentuknya sebuah pusat kota Kabupaten dengan ibukota
Kefamenanu, maka kolonial Belanda mulai membentuk pasar tradisional,
membangun sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan kolonial, dan tempat
ibadah berupa Gereja Kristen bagi yang beragama Kristen, dan gereja katolik bagi
yang menganut agama katolik. Bangunan yang ada terlihat cukup mewah, karena
sebelumnya masyarakat lokal tidak terdapat bangunan yang seperti tahun 1920-
an.62
61 Sanak Yohanes.,op-cit.,hlm.8-10
62 Seperti yang sudah dijelaskan dibab sebelumnya, bahwa sistem sosial-
ekonomi kota Kefamenanu sebelum adanya kolonial Belanda, bersifat lokal.
Dimana masyarakat pribumi berdagang dengan sistem barter. Hasil panen
masyarakat dilakukan dengan cara tukar menukar barang antar tetangga yang
dianggap cukup berada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Secara ekonomi perbandingan antara masyarakat kampung Noeltoko dan
kota Kefamenanu mudah diketahui, masyarakat kota pembangunan ekonomi jauh
lebih baik dibandingkan kampung, namun walaupun demikian pembangunan
ekonomi di kota tetap bergantung pada ekonomi di desa, karena hasil panen itu
diangkut dari kebun di bawa ke pasar. Di pasar tradisional ditempati oleh orang
Cina. Orang Cina tinggal disekitar kompleks pasar. Bangunan rumah disekitar
kompleks pasar tradisional itu milik kolonial Belanda, dan pajak dari bangunan-
bangunan itu diberikan kepada kolonial Belanda. Di kompleks ini orang Cina
dipekerjakan oleh Controleur sebagai pegawai administrasi.
Keadaan sosial masyarakat di kampung Noeltoko belum dipengaruhi oleh
budaya luar sehingga mereka cenderung lebih mengikuti adat istiadat leluhur
mereka ketimbang mengadaptasi lingkungan eksternal ataupengaruh dari luar atau
asing. Cara berpikir pun masih bersifat sesuai lingkungannya. Sistem pendidikan
pun bersifat lokal, masyarakat peribumi belum mengenal tulisan.63
Terbentuknya kota Kefamenanu sekaligus dengan pembentukan jaringan
jalan raya. Kolonial Belanda bangun jalan raya dari kota ke tempat pesisir pantai.
Pembentukan jalan raya dengan maksud dan tujuan kolonial Belanda, demi
perdagangan antar masyarakat pribumi dengan kolonial Belanda. Sekaligus
mempermudah perjalanan mereka, dari daerah kota Kupang ke kota Kabupaten,
dan ke pesisir pantai.64
63Sanak Yohanes.,Op-cit.,hlm.13-15.
64Yohanes dalam wawancara.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
C. Faktor Pendorong
1). Lingkungan Fisik
Kota Kefamenanu sekarang menjadi kota Kabupaten Timor Tengah Utara
yang terletak di wilayah bagian Utara kota Kupang. Kota Kefamenanu dipit oleh
dua kabupaten yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Belu.
Disekitar kota Kefamenanu terdapat beberapa swapraja/kerajaan yaitu kerajaan
Miomafo, Insana, dan Biboki. Sebelum masa kolonial kota Kefamenanu terletak
di Noeltoko, dahulu masih sebuah kampung yang dilindungi oleh kepala suku
yaitu suku Us-Kono serta keluarganya. Sejak adanya kolonial Belanda
terbentuklah sebuah kota Kabupaten dengan ibukota Kefamenanu, kota ini
dijadikan sebagai pusat kota kolonial Belanda yaitu afdeeling, yang dipimpin oleh
Controleur Belanda.
2). Pertumbuhan Penduduk
Faktor yang amat berperan dalam mendorong pertumbuhan jumlah
penduduk kota Kefamenanu pada tahun 1920-an adalah pendatang dari berbagai
daerah, baik dari dalam pulau Timor maupun dari luar pulau Timor, misalkan
Cina. Migrasi itu bersifat legal dan ilegal, ada yang berjalan secara damai dan ada
juga karena adanya tekanan atau paksaan. Sejak terbentuknya kota Kefamenanu,
kolonial Belanda merubah kerajaan menjadi swapraja. Swapraja sangat penting
dibutuhkan karena swapraja memiliki kekuasaan atas tanah dan masyarakat. Oleh
karena peranan swapraja sangat penting bagi kolonial Belanda.Swapraja memiliki
kekuasaan penuh atas tanah dan masyarakat.Sedangkan orang Cina juga memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
peran penting, karena orang Cina dianggap kreatif, maka ditempatkan sebagai
karyawan dikantor bagian administrasi. Faktor yang mendorong masyarakat
kampung ke kota karena dengan adanya adanya fasilitas trasportasi, pasar, yang
dapat mempermudah hasil dagang yang mereka ambil dari hasil bertani mereka.65
Kedaan penduduk kota Kefamananu disaat terbentuknya sebuah kota
afdeeling jumlah penduduk hanya terdapat sekitar 10-15% jiwa, selama perjalanan
waktu banyak penduduk dari kampung pindah ke kota Kefamenanu, maka
diperkirakan sedikit bertambah, dari 10-15% menjadi 16%.66
3). Fungsi Kota
Selama rentang waktu kota Kefamenanu cukup maju, meskipun tidak
sama dengan kota-kota besar lainnya, tetapi dimasa kolonial Belanda sedikit ada
perubahan, misalkan, terdapat bangunan pasar, kantor, rumah sakit, sekolah-
sekolah, tempat ibadah yaitu gereja, dan bangunan untuk para orang Cina. Pajak
dari pasar itu diberikan kepada Controleur selaku pemimpin kota Kefamenanu,
jadi orang Cina, maupun masyarakat lokal memberi pajak terhadap kolonial
Belanda. Misalkan orang Cina bayar pajak karena rumah yang mereka tinggal itu
milik Controleur yang disewa oleh orang Cina. Sedangkan masyarakat lokal bayar
pajak berupa hasil panen dari kebun, seperti padi, jagung.
Hal yang berkaitan antara perkembangan dan perubahan fungsi itu sendiri
dari waktu ke waktu. Pada masa kolonial Belanda kota Kefamenanu berfungsi
65Silab Wilfridus, op-cit.,hlm.20-35
66Seperti penjelasan dibab-bab sebelumnya, jumlah penduduk masyarakat
kota Kefamenanu pada saat itu tidak ada catatan berapa jumlah penduduk yang
ada. Tetapi dijumlah secara keseluruhan yaitu 89.534 jiwa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sebagai pusat pemerintahan kolonial Belanda dan perdagangan lokal. Kota
Kefamenanu dibawah pimpinan Controleur, dan dibawah pimpinan Controleur
terdapat swapraja-swapraja.
D. Citra dan Bentuk kota Kefamenanu
Citra dan bentuk kota Kefamenanu sebelum masa kolonial dan sesudah
kolonial Belanda. Sebelum adanya kolonial Belanda bentuk kota Kefamenanu
masih bersifat tradisioanl, bentuk bangunan-bangunan rumah masyarakat masih
menggunakan kayu, bambu, alang-alang, daun lontar dan papan. Misalkan rumah
dibangun diatas tiang, diatap dengan alang-alang atau daun lotar, dan dinding
menggunakan papan atau bambu. Sedangkan bentuk bangunan-bangunan dimasa
kolonial Belanda, beliau juga mengatakan dimasa pendudukan kolonial Belanda,
kota Kefamenanu dibentuk bangunan berupa, kantor , rumah sakit, sekolah, pasar,
kantor , dan gereja.
Menurut buku Dari Noeltoko ke Kefamenanu ini juga menjelaskan
bahwa pada masa kolonial Belanda, bangunan-bangunan dibentuk berupa:
( 1.) Jalan raya mengintari bekas kota lama
( 2.) Kantor dan rumah jabatan kolonial Belanda (Controleur)
( 3.) Tangsi dan rumah kepala praja
( 4.) Gereja Katolik Sta. Theresia (1935)
( 5.) Gereja Protestan
( 6.) Rumah Susteran SSpS
( 7.) Bangunan pasar
( 8.) Sekolah Rakyat (SR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Bangunan-bangunan diatas ada yang masih ada sampai saat ini, tetapi
sudah diperbaiki. Bangunan yang masih tertera itu kantor dan rumah jabatan
kolonial Belanda, yang sekarang dijadikan kantor arsip daerah. Selain dari rumah
jabatan kolonial Belanda, Gereja Katolik, Gereja Protestan, dan pasar masih ada,
meskipun sudah diperbaharui misalkan pasar sekarang dijadikan pasar
tradiosional (pasar baru). Sedangkan yang lainnya seperti jalan, tangsi, rumah
kepala praja, rumah susteran, dan sekolah rakyat tidak ada gambar satupun.67
1). Trasportasi
Seperti pembahasan dalam bab-bab sebelumnya, terbentuknya kota
Kefamenanu dibangun serentak dengan jalan raya dari kota Kefamenanu menuju
kota lainnnya misalkan dari kota Kefamenanu menuju kota Kupang, dari kota
Kupang kembali ke kota Kefamenanu dan dari kota Kefamenanu ke pelabuhan
yaitu di daerah pesisir pantai diberi nama pelabuhan Wini. Kolonial Belanda
membangun jalan ini dengan tujuan berdagang. Maksud dan tujuan kolonial
membangun trasportasi darat merupakan salah satu bentuk usaha untuk terus
memperlancar proses perjalanan mereka dari daerah yang satu kedaerah lainnya,
guna mencari hasil-hasil dari kaum pribumi.
Terbentuknya jalan raya ini, untuk mempermudah trasportasi masyarakat
dari kampung ke kota. Sebelumnya masyarakat di kampung Noeltoko belum
terdapat jalan raya, maka penduduk yang tinggal di kampung ini, setiap kali
perjalanan ke Kupang dengan menggunakan kuda, kuda sebagai salah satu
67Ibid.,hlm.102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
trasportasi bagi masyarakat lokal, maka yang tidak memiliki kuda, setiap kali
perjalan mengunjung keluarga mereka yang tinggal di kota Kupang harus jalan
kaki.68
68 Wawancara dengan Saka Loenardus, pada tanggal 15 Oktober 2017, di
Penfui, kota Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Hal-hal pokok yang menarik dari penulisan ini dapat lihat dari beberapa
kesimpulan mengenai topik tersebut:
Kota Kefamenanu merupakan kota onderafdeeling, terletak di distrik
kefetoran Bikomi Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara
Timur. Arti dari kata Kefamenanu berasal dari kata Kefam-mnanu yang artinya
jurang yang dalam. Muncul kata nama kota Kefamenanu ini, berawal dari
percakapan antara seorang komandan kolonial Belanda dengan seorang petani,
yang saat itu berada di kebunnya. Dari hasil percakapan ini maka munculah
sebuah nama, yang digunakan oleh kolonial Belanda sebagai nama kota yang akan
dibentuk di wilayah distrik kefetoran Bikomi, yang akhirnya dijadikan sebagai
nama kota Kefamenanu.
Sebelum terbentuknya kota Kefamenanu, dahulu kota ini terletak di
sebuah kampung kecil ( Noeltoko), di mana kampung ini di tinggali oleh suku Us-
Kono serta keluarganya. Sebelum masuknya kolonial Belanda sistem
pemerintahan bersifat adat baik dari sistem kekuasaan maupun dalam kehidupan
sosialnya. Dari segi kekuasaan kepala sukunya yang berhak atas kampung
Noeltoko yaitu suku Us-kono. Kehidupan sosial masyarakat Noeltoko bersifat
adat. Sistem sosial-ekonomi masyarakat Noeltoko pada umumnya petani. Bahasa
yang digunakan adalah bahasa daerah dawan. Sistem kepercayaan masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Noeltoko itu bersifat asli, dimana mereka biasanya percaya akan roh nenek
moyang melalui kegiatan ritual adat.69
Pada tahun 1915, kolonial Belanda masuk ke wilayah Noeltoko.Awal
kedatangan kolonial Belanda terutama di daerah Noeltoko memang menjadi
sesuatu yang baru bagi Belanda, karena harus beradaptasi dengan lingkungan
masyarakat Noeltoko terutama suku Us-Kono. Tentu beradaptasi dalam bahasa,
dan budaya karena bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa daerah, yaitu
bahasa dawan. Tetap kolonial Belanda tidak bertahan lama di kampung ini, karena
keadaan alam tidak mendukung. Di kampung ini sering terjadi bencana alam yaitu
longsor disaat musim hujan, maka kolonial Belanda pergi mencari tempat yang
cocok untuk dijadikan sebuah pusat kota.
Wilayah kota Kefamenanu berada di kerajaan Miomafo. Sesudah
terbentuknya kota Kefamenanu kolonial Belanda mengambil alih kerajaan Insana
dan kerajaan Biboki masuk ke dalam lingkungan kota Kefamenanu. Karena
kerajaan Insana dan kerajaan Biboki memiliki kekuasaan penuh atas daerah
Insana dan daerah Biboki. Sedangkan kerajaan Biboki adalah kerajaan besar atau
disebut dengan nama kaisar Biboki sampai sekarang. Kaisar Biboki berkuasa di
wilayah bagian Selatan, sekaligus wilayah pantai pesisir Selatan, sedangkan raja
Insana berkuasa di wilayah bagian Tengah Maubes.70
Dari penulisan skripsi ini banyak pelajaran-pelajaranyang dapat diambil
sebagai sudut pandang dalam mendalami sejarah kota Kefamenanu. Masyarakat
69 Silab Wilfridus.,dkk. Dari Noeltoko ke Kefamenanu. Yogyakarta: Debut
Wahana Sinergi, 2005.,hlm.5-8. 70 Wwancara dengan Saka Leonardus, pada tanggal 15 Oktober 2017, di
Penfui, kota Kupang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kefamenanu yang berada di kabupaten Timor Tengah Utara memiliki semangat
dalam belajar sejarah agar dapat berkembang menjadi luas, bukan hanya di
lingkungan sekitar Kefamenanu tetapi bagi para pendatang dari kampung lain
seperti dari daerah Kefamenanu bagian Utara, Selatan bahkan bagian Tengah.
Rakyat Kefamenanu yang berada di kabupaten Timor Tengah Utara dapat
menjadi contoh bagi orang-orang yang menggeluti pemahaman mengenai sejarah
Kefamenanu yang awalnya dari sebuah kampung dapat menjadi sebuah kota.
Meskipun orang-orang yang berada di wilayah Kefamenanu yang belum paham
mengenai sejarah kota Kefamenanu, tetapi mereka tetap belajar bagaimana
keadaan dilingkungan sekitar dari yang sebelumnya. Bagi orang-orang di wilayah
Kefamenanu tidak mudah menyerah dalam hal belajar sejarah meski ada yang
tidak biasa mengeluti sejarah kota, karena ketidakinginan untuk belajar sejarah.
Orang-orang dilingkungangan kota secara umum dapat menjadi suatu contoh yang
bisa digunkan untuk generasi selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pustaka
Buku
Nijhoff Martinus.,Encyclopaedie van Nederlandsch Indie. Bagian
Kedua,1921.
Silab Wilfridus.,dkk. Dari Noeltoko ke Kefamenanu.Yogyakarta:Dicetak
oleh: Penerbit dan Percetakan Debut Wahana Sinergi, 2005.
Louis Gottschalks. Mengerti Sejarah. UI, Jakarta, 1985.
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yayasan Bentang Budaya
Yogyakarta, 1995.
Sanak Yohanes., Jejak Desentralisasi Politik Di Biinmafo Sejak Zaman
Kolonial Belanda. Kupang: Gita Kasih, 2008.
Sastrodihardjo R. Soekardjo., Beberapa Tjatatan Tentang Daerah Pulau
Timor. Djakarta: 1956.
NN.,Sejarah Daerah Nusa Tenggara Timur. Jakarta: Departemen
Pendidikan Dan Kebudayaan, 1984.
TaekYakobus., Panduan Kota Kefamenanu.Terbitan: Dinas Kabupaten
Timor Tengah Utara ( TTU), 2003.
Un. Alexander Usfinit.Maubes Insana: Salah satu Masyarakat di Timor
Dengan Struktur Adat Yang Unik. Yogyakarta: PT. Kanisius, 2003.
Neonbasu Gregorius SVD., Kebudayaan: Sebuah Agenda. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama Anggota IKAPI,2013.
Ketut IArdhana.Penataan Nusa Tenggara Pada Masa Kolonial 1915-
1950.Jakarta: PT.Grafindo Persada,2005.
Suhartono. Dr., Kaigun, Penentu Krisis Proklamasi. Yogyakarta: Kanisius
(Anggota IKAPI), 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Internet
https://kbbi.web.id/kembang. Diakses 4 Maret 2018.
http://infontt.com/2016/04/26/sejarah-kota-kefamenanu//.Diakses,Tanggal 10 Juni
2017.
http://www.wisata.nttprov.go.id/index.php/2014-01-20-04-43-22/kota-
kupang/timor-tengah-utara/138-sonaf-tamkesi-istana-kaisar-biboki.Diakses
tanggal 8 Januari 2018.
http://kerajaanbiboki.blogspot.co.id/. Diakses tanggal 8 Januari 2018.
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/timor-2/kerajaan-biboki/. Diakses
tanggal 8 Januari 2018.
www.ttukab.go.id/profil/sejarah-kabupaten-timor-tengah-utara.Diakses tanggal 10
Agustus 2017.
www.ttukab.go.id/profil/sejarah-kabupaten-timor-tengah-utara.Diakses tanggal 10
Agustus 2017.
Wawancara:
No.
Nama
Usia/
tanggal
lahir
Pekerjaan dulu
Pekerjaan
Sekarang
Alamat
1.
Yohanes Teak
90
tahun
Taek Yohanes,
adalah seorang
tokoh Sejarah.
Sekarang beliau
adalah tokoh
Sejarah
Sufa,Kecamatan
Biboki Selatan.
Kabupaten
Timor Tengah
Utara.
2.
Drs. Leonardus
Saka.S.H.
89
tahun
Pekerjaan beliau
dahulu sebagai
asisten kepala
daerah Kabupaten
Timor Tengah
Utara
Beliau sekarang
sudah pensiun,
tetapi, masih
dibutuhkan
tenaganya sebagai
asisten
Keuskupan Belu,
Penfui,kota
Kupang,
Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Sekitar tahun
1950-an.
dan Kupang.
Bapak Leonardus
juga berperan
sebagai tokoh
sejarah.
3.
Drs. Yohanes.
70
tahun
Dahulu beliau
jabat di kantor
daerah Kabupaten
Timor Tengah
Utara.
Sekarang, Beliau
sudah pensiun.
Kecamatan
Insana,
Kabupaten
Timor Tengah
Utara.
4.
Drs. Matias
Subani. S.Pd.
50
tahun
Dahulu bekerja
sebagai dosen di
Universitas
Timor.
Beliau masih
bekerja sebagai
asisten di Dinas
Kebudayaan
Kompleks kota
Kefamenanu,
Kabupaten
Timor Tengah
Utara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar.1. Peta kota lama (Bikomi) tahun 1915.
Gambar.1.1. Peta Kota lama (Bikomi) tahun 1915.
Sumber : Dari penelitian terdahulu, Bapak Silab Wilfridus,dkk, 2005. Dalam
bukunya Dari Noetoko ke Kefamenanu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Peta. Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara.
Gambar:Peta.
Sumber:https://www.google.com/search?client=firefoxf9QP53ZyADA&q=peta+Timor+t
engah+utara+kefamenanu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar.1.2. Controleur Belanda beserta raja-raja Miomaffom di kediaman Istana
kerajaan Miomafo.
Sember: Foto ini diambil dari buku Dari Noetoko ke Kefamenanu., 2005.,hlm.58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar.1.3.Sumber: Dari buku yang sama dengan gambar sebelumnya di atas.
Gambar.1.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar.1.5.
Gambar.1.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar.1.7.
Gambar.1.8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar.1.9.
Gambar.1.10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar.1.11. Bangunan Gereja sampai sekarang masih ada, tetapi sudah
direnovasi ulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Gambar.1.12.Bangunan Gereja Protestan diatas ini, sudah direnovasi ulang. Dan
gambar ke 2, sekarang dijadikan lapangan bola kaki. Sedangkan gambar ke 3,
sekarang dijadikan taman wisata kota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar.1.13.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI