SASARAN BELAJAR - diare

18
Ina Dwi Rahmanika 1102014127 Kelompok A-11 SASARAN BELAJAR LI 1 Memahami dan menjelaskan Asam Basa Lo 1.1 Definisi Asam dan Basa a. ASAM KUAT Asam kuat adalah asam yang berdisosiasi sempurna di dalam larutan air. HCl dalam air akan berdosiasi seluruhnya menjadi ion H+ dan ion Cl- , Selanjutnya, ion H+ yang terbentuk akan diikat oleh molekul air. HCl H + + Cl - HCl + H2O H3O+ + Cl- Contohnya HCI, HBr, HI, H 2 SO 2 , HNO 2 . dan HCIO 4 b. ASAM LEMAH Asam lemah adalah asam yang hanya terdisosiasi sebagian di dalam air (berdisosiasi tidak sempurna). Asam karbonat di dalam air hanya akan terdisosiasi sebagian menjadi ion H + dan HCO 3 - H 2 CO 3 + H 2 O H 3 O + + HCO 3 - c. BASA LEMAH Basa Lemah adalah basa yang hanya terdisosiasi sebagian di dalam air atau suatu persenyawaan yang bergabung tidak sempurna dengan ion H + di dalam larutan air . NH 4 OH + H + NH 4 + + H 2 O NH 3 + H 2 O NH 4 + + OH - d. BASA KUAT Basa kuat adalah persenyawaan yang berdisosiasi secara sempurna dalam larutan air. NaOH dalam air akan terdisosiasi seluruhnya menjadi ion Na + + OH - . Ion OH - yang terbentuk akan bereaksi dengan ion H + dari air.

description

cairan

Transcript of SASARAN BELAJAR - diare

Page 1: SASARAN BELAJAR - diare

Ina Dwi Rahmanika1102014127

Kelompok A-11

SASARAN BELAJAR

LI 1 Memahami dan menjelaskan Asam Basa

Lo 1.1 Definisi Asam dan Basa

a. ASAM KUATAsam kuat adalah asam yang berdisosiasi sempurna di dalam larutan air. HCl dalam air akan berdosiasi seluruhnya menjadi ion H+ dan ion Cl- , Selanjutnya, ion H+ yang terbentuk akan diikat oleh molekul air.

HCl H+ + Cl-

HCl + H2O H3O+ + Cl-

Contohnya HCI, HBr, HI, H2SO2, HNO2. dan HCIO4

b. ASAM LEMAHAsam lemah adalah asam yang hanya terdisosiasi sebagian di dalam air (berdisosiasi tidak sempurna). Asam karbonat di dalam air hanya akan terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan HCO3

-

H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3-

c. BASA LEMAH Basa Lemah adalah basa yang hanya terdisosiasi sebagian di dalam air atau suatu persenyawaan yang bergabung tidak sempurna dengan ion H+ di dalam larutan air .

NH4OH + H+ NH4+ + H2O

NH3 + H2O NH4+ + OH-

d. BASA KUAT Basa kuat adalah persenyawaan yang berdisosiasi secara sempurna dalam larutan air. NaOH dalam air akan terdisosiasi seluruhnya menjadi ion Na+ + OH- . Ion OH- yang terbentuk akan bereaksi dengan ion H+ dari air.

NaOH Na+ + OH

NaOH + H+ Na + + H2O

(Hendra. 2012 . Gangguan Keseimbangan Air – Elektrolit Dan Asam -Basa)

Page 2: SASARAN BELAJAR - diare

Lo 1.2 Klasifikasi Asam dan Basa

Berdasarkan kekuatannya ASAM KUAT Asam kuat adalah asam yang seluruhnya terionisasi di dalam larutan air.

Contohnya HCI, HBr, HI, H2SO2,, HNO2. dan HCIO4

Kekuatan asam dari seluruh asam kual sama besar (efek perataan) dalam pelarut air. walaupun kemampuan untuk menyumbangkan hidrogen berbeda

Keseimbangan reaksi asam kuat bergerak ke arah kanan (=1)

BASA KUAT Basa kuat yaitu basa yang bereaksi scnipurna mcnghasilkan ion OH bila dilarutkan

dalam air. Ion amida (NH2)dan hidrida (H) merupakan basa kuat Kekuatan basa dari seluruh basa kuat sama besar (efek perataan) dalam pelarut air.

walaupun kemampuan untuk menyumbangkan OH berbeda Kesetimbangan reaksi basa kuat bergerak ke arah kanan (=1)

ASAM LEMAH• Asam lemah jika perpindahan ion hidrogen ke air tidak berlangsung sampai selesai

(mencapai kesetimbangan)• Asam lemah merupakan elektrolit lemah• Asam lemah menghasilkan silat koligatif yang lebih kecil daripada asam kuat Reaksi kesetimbangan asam lemah

HA(aq) + H2O(l) H2O(aq) + A(aq> Rumus kesetimbangan

[H2O] [A']=Ka[HA] K. adalah lelapan kesetimbangan asam pada suhu tertentu

BASA LEMAH Penjelasan asam lemah mirip dengan basa lemah Ka = kelelapan kesetimbangan basa Basa lemah bereaksi dengan air unluk menghasilkan OH Jumlah ion yang dihilung [OH ] Ki, dari basa lemah lebih kecil dari 1 dan semakin lemah suatu basa, semakin kecil

nilai Ka-nya

Berdasarkan bentuk ionAsam anión (-}, contohnya: H2SO4, S03 Asam Kation (+), contohnya: NH4. H3O Basa anión (-), contohnya : CI’, CN Basa kalion (+). contohnya: Na’

Asam yang berasal dari proses metabolisme1. Asam volátil : Asam yang mudah menguap. dapat berubah bentuk menjadi cair maupun gas Contoh: CO2. Asam non-volatil: Asam yang lidak mudah menguap. tidak dapat berubah bentuk menjadi gas untuk diekskresikan oleh paru-paru, tetapi harus diekskresikan oleh ginjal.Dapat berupa : - Asam organic

Page 3: SASARAN BELAJAR - diare

- Asam anorganik

Berdasarkan kemampuan ionisasinya asam dan basa1. Asam dan basa monoproiik

Dapat melepaskan sualu ion H+/OH- (ionisasi primer)2. Asam dan basa prolipolik

Dapat melepaskan 3/lebih ion H+/OH- (ionisasi lersier)3. Asam basa diprolik

Dapat melepaskan ion H+/OH- (ionisasi sekunder)

(Hendra. 2012 . Gangguan Keseimbangan Air – Elektrolit Dan Asam -Basa)

LI 2 Memahami dan Menjelaskan Kesetimbangan Asam dan Basa

Lo 2.1 Definisi Kesetimbangan Asam basa

Keseimbangan Asam-Basa adalah suatu keadaan dimana konsentrasi ion H+ yang diproduksi setara dengn konsentrasi ion H+ yang dikeluarkan oleh sel. Keseimbangan Asam-basa adalah keseimbangan ion H+ . [pada proses kehidupan keseimbangan asam pada tingkat molekular umumnya berhubungan dengan asam lemah dan basa lemah, begitu pula pada tingkat konsentrasi ion H+ atau ion OH- yang sangat rendah.

Lo 2.2 Aspek Biokimia, Fisiologi dan Mekanisme Keseímbangan Asam dan Basa

pH darah normal adalah 7.3-7.5 asam adalah pH dibawah 7.3 dan basa adalah pH di atas 7.5.pH 7.3-7.5 harus tetap dipertahankan.walaupun banyak senyawa-senyawa metabolit atau nutríen yang bersifat mengganggu nilai tersebut.Gangguan ke arah keasaman (asidosis) pH kurang dan 7.3 atau ke arah kebasaan (alkalosis) pH diatas 7.5.Gangguan dapat dipulihkan ke keadaan semula oleh alat kompensasi tubuh.

Karena ion [H+] berpengaruh besar dalam keseimbangan asam-basa, makafaktor yang mempengaruhi [H+]juga mempengaruhi keseimbangan asam basa, yaitu :

a) Lebihnya kadar [H+] yang ada dalam cairan tubuh. berasal dari• Pembentukan H2CO3 yang sebagian berdisosiasi menjadi H+ dan HC• Katabolisme zat organik• Disosiasi asam organik pada metabolisme intermedik, contoh pada metabolik lemak

terbentuk asam lemak dan laktat yaitu melepaskan [H]

b) Keseimbangan intake dan output ion [H+] tubuh Bervariasi tergantung dari:• Diet ( makanan ). H naik, jika kebanyakan makan asam (asidosis), sedangkan dengan

mengkonsumsi sayur dan buah bersifat basa banyak menghasilkan HCO3

• Aktivitas yaitu lari cepat membuat tubuh kita asam karena menghasilkan banyak CO2 sehingga pH turun

• Proses anaerob yaitu lebih banyak penumpukan asam laktat seperti olahraga berat sehingga menimbulkan reaksi asam dan membuat pH turun

untuk itu diperlukan kordinasi untuk pengaturan keseimbangan asam basa yang dilakukan dengan 3 sitem :

Page 4: SASARAN BELAJAR - diare

• l.Sistem buffer• 2.Sistem respirasi• 3.Sistem eksresi melalui ginjal

1. Sistem buffer Sistem buffer disebut juga .sislem penahan atau sistem penyangga, karena dapat

menahan perubahan pH. Sistem buffer merupakau larutan yang mengandung asam dan basa konjugasinya.

Sislem buffer kimia hanya mengatasi ketidakseimbangan asam basa sementara. Jika dengan buffer kimia tidak cukup memperbaiki. maka pengontrolan pH akan dilanjutkan oleh paru paru yang merespon secara cepat terhadap perubahan ion H+ dalam darah karena rangsangan kemoreseplor dari pusat pernafasan mempertahankan kadar (H+) sampai ginjal menghilangkan ketidakseimbangan tersebul. ginjal mampu meregulasi ketidakseimbangan ion H' dengan mensekresikan ion H+ dan menambahkan HCO2 baru dalam darah karena memiliki dapar fosfal.

Didalam lubuh lerdapai beberapa sislem buffer. yailu : Sistem buffer asam karbonai-bikarbonal Sistem buffer hemoglobin Sistem buffer protein Sistem bufler fosfat

Sistem buffer asam karbonat-bikarbonatSistem bufler ini merupakan sualu komponen yang paling penting pada pengaturan pH cairan ekslraseluler. Sistem buffer bikarbonat merupakan sistem buffer istimewa, sistem buffer tetap merupakan sistem buffer terbaik pada pH 7.4 walaupun Pka nya 6.1. karena dapat mengeluarkan CO2 melalui paru dan jumlahnya banyak. Tubuh mempertahankan sistem buffer bikarbonat ini dengan pengaturan kadar karbondioksida di paru dan bikarbonat di ginjal.

H2O + CO2 H3CO2 H + HCO2

CO2 bereaksi dengan H2O membentuk H2CO3 yang kemudian berdisosiasi menjadi ion hidrogen dan ion bikarbonat melalui reaksi reversibel. Bila terjadi peningkalan ion hidrogen, terjadi interaksi dengan ion bikarbonat sehingga terbentuk asam karbonat. Berarti dalam hal ini ion bikarbonat bertindak sebagai basa lemah yang menerima kelebihan ion hidrogen. Asam karbonat yang terbentuk akan mengalami disosiasi menjadi CO2 dan air. dan CO2 yang dihasilkan akan dikeluarkan melalui paru.

Sistem buffer hemoglobinBuffer hemoglobin (Hb) merupakan buffer intraseluler yang bekerja di dalam sel darah merah. Hb dapat berfungsi sebagai buffer karena mengandung residu hislidin, yaitu asam amino yang dapal berikatan secara reversibel ion hidrogen, menghasilkan Hb bentuk berproton dan tidak berproton.

Na’ + HCO3 NaHCOrHb + H’ HHb (PK 7-8)

Pada sel darah merah. Hb dapat mengikat karbondioksida dan mcngubalinya menjadi karbonat karena didalam siloplasma terkandung anhidrase karbonal, dan proses pengikatan terjadi dengan cepal karena CO2 berdifusi cepat melintasi membran sel darah

Page 5: SASARAN BELAJAR - diare

merah tanpa memerlukan mekanisme transpon aktif membran sel. Kemampuan pengaluran ini dikenal sebagai sistem buffer hemoglobin.

Buffer ulama cairan ekstraseluler adalah sistem bikarbonat dan hemoglobin. Hb penting untuk pengangkulan oksigen ke jaringan. pengangkut CO2. dan sebagai sistem buffer yang kuat.

Sistem buffer proteinSislem buffer prolein berfungsi mengatur pH cairan ekstraserselular dan interstitial.Protein sebagai buffer berinleraksi secara cksleniil dengan sislem buffer lainnya. Prolein (ersusun oleh asam amino yang mempunyai sifat amfoter, yaitu asam amino akan bersifat sebagai kalion pada suasana asam dan bersifat sebagai anión pada suasana basa.

Fungsi pengaluran buffer protein:- Bila lerjadi penurunan pH, gugus amino (-NH2) dari asam amino akan bertindak sebagai

basa lemah dengan mengikat ion hidrogen dan membentuk ion amonium. Gugus amino bertindak sebagai akseptor protón.

- Bila terjadi peningkatan pH. gugus karboksil (-COOH) dari asam amino mengalami disosiasi dan berubah menjadi ion karboksil dan ion Gugus karboksil bertindak sebagai donor protón.

Cairan interstitium yang mengandung protein dan asam amino terdisosiasi ikut berperan mengatur pH. Protein mengandung asam amino histidin yang mempunyai cincin imilazol dengan Pka = 6.0. Pada kebanyakan protein Pk sekitar 7.0-7.4. Proses pengaturan melalui sistem buffer protein berjalan lambat karena ion hidrogen harus melalui proses difusi membran sel yang dipengaruhi oleh pompa natrium.

Sistem buffer FosfatSistem dapar ini berperan penting dalam pendaparan cairan tubulus ginjal dan cairan intrasel

Pada cairan intra sel, kehadiran penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal dari campuran dihidrogen fosfat (H2PO3) dengan monohidrogen fosfat (HPO3). Sistem penyangga fosfat bekerja dalam cara yang serupa untuk mengubah asam kuat menjadi asam lemah dan basa kuat menjadi basa lemah. Natrium hidrogen fosfat ( Na2PU) adalah basa lemah dan natrium dihidrogen fosfat ( Na H2pO4) adalah asam lemah

HCI – Na2HPO2 NaH2PO4 + NaCI NaOH – NaH2PO4 Na:HPO4 - H-0H2PO4 (aq) + H (aq)H2P04 – (aq) + OH (aq) HPO4

2 + H2O(aq)

Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7.4. Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk lamían penyangga urin.

Sistem pernapasan tuhiili (respirasi)

Page 6: SASARAN BELAJAR - diare

Dengan cara hiperventilasi ataupun hipoventilasi.sistem ini mengalur komponen asam bikarbonat.schingga rasio Garam bikarbonat dan asam karbonat dipertahankan normal.

Dalam Hal ini melibatkan• I .Pemasukan O2 dan pelepasan C02 di alveoli paru-paru• 2.Transportasi O2 dari alveoli paru-paru ke jaringan-jaringan• 3.Trasnportasi CO2 dari jaringan ke alveoli paru-paru.

Transporlasi O2 dalam darah berbentuk• Gas terlarut di dalam plasma darán• O2 terikat hemoglobin dalam sel darah merah membentuk senyawa Hb-oksi (HbO2)• HbO2 mempunyai keasamaan tinggijebih tinggi dari Hb tereduksi

Transportasi C02 dalam darah berbentuk• Gas larut dalam plasma darah (jumlahnya sedikil)• Asam karbonat.larut dalam plasma darah (jumlahnya sedikit)• Berbentuk ikatan karbamino dengan protein darah.termasuk Hb (kira-kira 20% C02

yang di transpon).• Garam bikarbonat (kira-kira 70% C02 yang di transpor)Kejenuhan I lh-oksi terutama dipengaruhi oleh p02 dan pC02 stempat.

LI 3 Memahami dan Menjelaskan Gangguan Kesetimbangan Asam dan BasaLo 3.1 Jenis

a. Asidosis Metabolik- Definisi

Asidosis metabolik ditandai dengan penurunan kadar ion HCO3- diikuti dengan

penurunan tekanan parsial CO2 di dalam arteri.

- Penyebab / EtiologiPenyebab Asidosis Melabolik:

A. Selisih Anión Normal (Hiperkloremik)I. Kehilangan bikarbonat

a. Kehilangan melalui saturan cema :- Diare- Ileoslomy- Kolestiramin- Drainase cairan empedu dan pankreatik- Ureterosigmoidoslomi

b. Kehilangan melalui ginjal:- Asidosis lubulus proksimal ginjal- Inhibitor karbonik anhydrase (asetazolamid) - Hipoaldostironisme

c. Peningkatan beban asam :- Ammonium klorida (NH4CI > NH3 + HCI )- Cairan-cairan hiperalimentasi

Page 7: SASARAN BELAJAR - diare

B. Selisih Anion Meningkata. Peningkalan produksi asam :- Ketoasidosis diabetic - Asidosis laktal - Kelaparan- Inloksikasi alcoholb. Menelan subsiansi toksik :- Overdosis salisilat - Methanol atau Ibrmaldehid - Etilen glikol (antibeku)

c. Kegagalan eksresi asam :- Retensi asam sulfat dan asam fosfat- Gagal jantung akut atau kronis

(Price. Wilson.2006.Patofisiologi)

- GejalaAsidosis metabolic akut dapat menyababkan :

1. depresi miokardiat disertai reduksi cardiac output (curah jantung)2. penurunan tekanan darah.3. penurunan aliran ke sirkulasi hepatic dan renal4. menyebabkan arítmia dan fibrillasi ventricular5. metabolisme otak menurun secara progresif6. pada pH yang lebih darí 7.1 akan menyebabkan fatigue (rasa lelah), sesak napas, nyerí

perut, nyeri tulang. dan mualmuntah7. pada pH kurang atau sama dengan 7,1 akan menyebabkan inotropic negative. aritmia.

konstriksi vena perifer. dilatasi arterí perifer. penurunan tekanan darah. penurunan abran darah ke liaii. kontriksi pembuluh darah paru (pertukaran oksigen terganggu)

(Madjid.2012 Gangguan keseimbangan cairan elektrolit asam basa FKUI)

Diagnosis asidosis metabolic ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan dipastikan oleh hasil pemeriksaan laboratorium yaitu pH. PaC02. dan HC03 dengan menggunakan pendekatan sistematik. Hasil pemeriksaan menunjukkan:

- pH : <7,35- HC03 : <22 mEq/L- PaC02 : <40 mniHg

(Price. Wilson.2006.Patofisiologi)

- Mekanisme KompensasiAsidosis metabolik adalah kompensasi untuk di paru-paru, dengan pernafasan

peningkatan karbon dioksida sesegera bergeser persamaan untuk mengurangi buffering asam metabolik. Ini adalah hasil dari stimulasi untuk kemoreseptor, yang meningkatkan ventilasi alveolar, yang menyebabkan kompensasi pernapasan, atau dikenal sebagai bernapas Kussmaul (jenis tertentu hiperventilasi). Jika situasi ini bertahan, pasien yang berisiko kelelahan menyebabkan kegagalan pernapasan. Mutasi untuk ‘a4′ V-ATPase atau ‘B1′ hasil isoform asidosis tubulus distal di ginjal, suatu kondisi yang menyebabkan asidosis metabolik, dalam beberapa kasus dengan tuli sensorineural.

Page 8: SASARAN BELAJAR - diare

Gas darah arteri akan menunjukkan pH rendah, darah rendah HCO 3, dan PaCO2 normal atau rendah. Selain gas darah arteri, juga dapat membedakan antara Penyebab Kemungkinan gap anion.

Tujuan penanganan asidosis metabolic adalah untuk meningkatkan pH sistemik sampai ke batas aman, dan mengobati penyebab asidosis yangmendasari.Langkah koreksi asidosis metabolic :

1. Langkah pertama, tetapkan berat ringannya gangguan asidosis. gangguan disebut letal bila pH darah kurang darí 7 atau kadar ion H lebih darí 100 nmol/L. gangguan yang perlu mendapat perhatian bila pH darah 7,1-7,3 atau kadar ion H antara 50-X0 nmol/L.

2. Langkah kedua, tetapkan anión gap atau bila perlu anión gap urin untuk mengetahui dugaan etíologi asidos is meiabolic. De Ligan bantuan gejala klinis lain dapat dengan mudaJí diletapkan etiologinya.

3. Langkah ketiga. bila dicurigai kemungkina asidosis laktal. hitung rasio delta anión gap de ligan delta HC03 (delta anion gap : anión gap pada saat pasien diperiksa dikurangi dengati median anión gap normal, delta HC03: kadar HC03 normal dikurangi dengan kadar HC03 pada .wat pasien diperiksa). Bila rasio lebili dari 1. asidosis disebabkan oleh asidoüis laktat. Langkah ini menetapkan sampai sejauli mana koreksi dapat dilakukan.

(Hendra. 2012. Gangguan keseimbangau cairan elektrolit asatn basa FKUI)

B. Alkalosis Metabolik- Definisi

Alkalosis Metabolik merupakan suatu proses terjadinya peningkatan primer bikarbonat dalam arteri.

- PenyebabPenyebab alkalosis metabolik dapat antara lain:

Terbuangnya ion H+ melalui saluran cerna atau melalui ginjal dan berpindahnya (shift) ion H+ masuk ke dalam sel.

Terbuangnya cairan bebas-bikarbonat dari dalam tubuh (contraction alkalosis)

Pemberian bikarbonat berlebihan

- GejalaGejala dan tanda-tanda pada kasus yang berat termasuk sakit kepala, lesu,

dan tetani

- Mekanisme KompensasiMekanisme kompensasi untuk alkalosis metabolik melibatkan melambat

pernapasan untuk karbon dioksida meningkat serum dengan paru-paru, kondisi asidosis pernafasan condong. Sebagai kompensasi untuk asidosis pernafasan sering menyertai alkalosis metabolik, dan sebaliknya, adalah keseimbangan antara dua kondisi ini diciptakan.

C. Asidosis Respiratorik- Definisi

Page 9: SASARAN BELAJAR - diare

Asidosis respiratorik terjadi apabila terdapat gangguan ventilasi alveolar yang mengganggu eliminasi CO2 sehingga akhirnya terjadi peningkatan PaCO2

(hiperkapnia).- Penyebab / Etiologi

a. Inhibisi Pusat Pernapasan- Obat yang menimbulkan depresi pusat pernapasan : sedatif, anastetikum- Central Sleep apnea- Kelebihan O2 pada hiperkapnia atau hipoksemia kronik.

b. Penyakit Neuromuskular- Neurologik : poliomielitis, sindrom guilain barre- Muskular : hipokalemia, muscular distrophy

c. Obstruksi jalan napas- Asma bronkial- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)- Spasme laring- Aspirasi- Obstructive sleep apnea

d. Kelainan restriktif ;- Penyakit pleura : efusi pleura, empiema, pneumotoraks, fibrotoraks- Kelainan dinding dada : kifoskoliosis, obesitas- Kelainan restriktif paru : fibrosis pulmoner, pneumonia, edema paru

e. Mechanical under ventilationf. Overfeeding

- Gejala Tanda-Tanda Klinis Berubah-Ubah Pada Asidosis Respiratorik Akut Dan Kronis

Yaitu:1. Hiperkapnea mendadak (kenaikan PaCO2) dapat menyebabkan

peningkatan frekuensi nadi dan pernafasan, peningkatan tekanan darah, kusust piker, dan perasaan penat pada kepala.

2. Peningkatan akut pada PaCO2 hingga mencapai 60 mmHg atau lebih mengakibatkan : somnolen, kekacauan mental, stupor, dan akhirnya koma juga menyebabkan sindrom metabolic otak, yang dapat timbul asteriksis (flapping tremor) dan mioklonus (kedutan otot).

3. Retensi O2 menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah otak, maka kongesti pembuluh darah otak yang terkena menyebabkan peningkatan tekanan intra cranial dan dapat bermanifestasi sebagai papilladema (pembengkakan dikus optikus yang terlihat pada pemeriksaan dengan optalmoskop).

4. Hiperkalemia dapat terjadi sebagai akibat konsentrasi hydrogen memperburuk mekanisme kompensatori dan berpindah kedalam sel, sehingga menyebabkan kalsium keluar dari sel.

- Mekanisme Kompensasi Metabolisme cepat menghasilkan jumlah besar asam volatile (H2CO3) dan asam

nonvolatile. Metabolisme lemak dan karbohidrat menyebabkan pembentukan sejumlah besar CO2, CO2 bergabung dengan H2O untuk membentuk asam karbonat (H2CO3). Paru-paru biasanya mengekskresikan fraksi volatile melalui ventilasi

Page 10: SASARAN BELAJAR - diare

sehingga akumulasi asam tidak terjadi. Sebuah perubahan signifikan dalam ventilasi yang mempengaruhi eliminasi CO2 dapat menyebabkan gangguan pernafasan asam -basa. PaCO2 dipertahankan dalam kisaran 39-41 mm Hg dalam keadaan normal.Ventilasi alveolar berada di bawah kontrol pernafasan pusat yang terletak di  pons dan medula. Ventilasi dipengaruhi dan di atur oleh  kemoreseptor untuk Pa2, CO PaO2, DAN pH terletak di batang otak, dan aorta dan di badan karotid maupun oleh impuls saraf. Dari paru-paru reseptor peregangan dan dorongan dari korteks otak. Kegagalan ventilasi cepat meningkatkan PaCO2.

D. Alkalosis Respiratorik- Definisi

Pada alkalosis respiratorik terjadi hiperventilasi alveolar sehingga terjadi penurunan PaCO3 (hipokapnia) yang dapat menyebabkan peningkatan PH

- Penyebab / EtiologiBeberapa faktor berikut ini dapat menimbulkan alkalosis respiratorik :a. Rangsang hipoksemia

- Penyakit paru dengan kelainan gradien A-a- Penyakit Jantung dengan right to left shunt- Penyakit jantung dengan edema paru- Anemiaa gravis

b. Stimulus pusat pernapasan di medula- Kelainan neurologis- Psikogenik misalnya serangan panik, nyeri - Gagal hati dengan ensefalopati- Kehamilan

c. Mechanical over ventilationd. Sepsise. Pengaruh obat ; salisilat, hormon progesteron

(Hendra. 2012 . Gangguan Keseimbangan Air – Elektrolit Dan Asam - Basa)

LI 4 Manfaat pengukuran PH

Lo 4.1 Indikator Asam dan BasaUntuk mengetahui apakah sebuah zat bersifat “asam” atau “basa”, dapat ditentukan

dengan menggunakan suatu indikator. Indikator yang biasa digunakan terbagi menjadi 2 golongan, yaitu indikator tunggal dan indikator universal. Contoh indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator.1. Indikator Tunggal

Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tiak dapat menentukan harga pH dan pOH. Yang termasuk dalam indikator tunggal adalah : Lakmus merah dan biru

Lakmus merah => berwarna merah dalam larutan asam, dan akan berubah warna menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan basa.

Page 11: SASARAN BELAJAR - diare

Lakmus biru => berwarna biru dalam larutan basa, dan akan berubah warna menjadi merah bila dicelupkan ke dalam larutan asam.

Lakmus biru (kiri) dan merah (kanan)

Lakmus biru dicelupkan ke dalam larutan asam (kiri), lakmus merah dicelupkan ke dalam larutan basa (kanan)Beberapa contoh zat yang dinilai dengan indikator lakmus merah dan biru

FenolftaleinFenolftalein adalah salah satu indikator asam – basa sintetik yang memiliki rentang pH antara 8,00 – 10,0. Pada larutan asam dan netral, fenolftalein tidak berwarna. Sedangkan bila dimasukkan ke dalam larutan basa, warnanya akan berubah menjadi merah.

Metil jinggaLarutan metil jingga dapat membedakan antara larutan asam dengan larutan netral. Larutan asam yang ditetesi metil merah akan tetap berwarna merah, sedangkan larutan netral berwarna kuning. Akan tetapi, metil jingga juga akan menyebabkan larutan basa berwarna kuning, Berarti, untuk mengetahui apakah suatu larutan bersifat basa atau netral kita tidak dapat menggunakan metil jingga.

Page 12: SASARAN BELAJAR - diare

Metil merahLarutan metil merah sama dengan larutan metil jingga

Bromtimol biru di dalam larutan asam akan berwarna kuning, dalam larutan basa akan berwarna biru, dan di dalam larutan netral akan berwarna biru kekuningan.

KESIMPULAN :1. FenolftaleinAsam : tidak berwarna; Basa : merah; Netral: tidak berwarna2. Metil merahAsam : merah; Basa : kuning; Netral : kuning3. Metil jinggaAsam : merah; Basa : kuning; Netral : Kuning4. Bromtimol biruAsam : Kuning; Basa : Biru; Netral : Biru agak kuning

( Winarto . 2013. Indikator Asam basa. http://www.ilmukimia.org/2013/01/indikator-asam-basa.html. Diakses pada tanggal 03 maret 2015 jam 13.00)

Lo 4.2 Cara menentukan PH larutan (Asam/basa – Kuat/lemah)

pH adalah negatif Log dari konsentrasi ion Hidrogen. Istilah pH diperkenalkan oleh Sorensen pada 1909, yang mendefinisikan pH sebagai negatif log konsentrasi ion hidrogen:

pH = - log [H+]

Definisi ini, meskipun tidak tepat, cukup untuk banyak tujuan biokimia. Untuk menghitung pH suatu larutan:

1. Hitung konsentrasi ion hidrogen [H+]

2. Hitung logaritma berdasar 10 [H+]3. pH adalah negatif dari nilai yang didapat dari langkah 2

Misalnya, untuk air murni pada 25oC, pH = -log [H+] = - log 10-7 = - (-7) = 7,0

Nilai ini juga dikenal sebagai power (bahasa inggris), puissant (perancis), atau potennz (jerman) dari pangkat tersebut maka digunakan istilah “p”.

Nilai pH rendah sesuai dengan konsentrasi H+ yang tinggi dan nilai pH tinggi sesuai dengan konsentrasi H+ yang rendah.

Asam adalah donor proton dan basa adalah akseptor proton. Asam kuat (misal : HCl, H2SO4) berdisosiasi lengkap menjadi anion dan proton bahkan dalam larutan yang sangat asam (pH rendah). Asam lemah hanya berdisosiasi sebagian dalam larutan asam. Hal serupa, basa kuat (misal KOH, NaOH) – tetapi bukan basa lemah, misal Ca (OH)2, berdisosiasi lengkap bahkan pada pH tinggi. Banyak zat biokimia adalah asam lemah. Perkecualiannya

Page 13: SASARAN BELAJAR - diare

adalah intermediat terfosforilasi, yang gugus fosforilnya mengandung dua proton yang dapat berdisosiasi, yang pertama bersifat sangat asam.Contoh berikut menggambarkan bagaimana menghitung pH larutan asam dan basa.Contoh 1 : Berapa pH larutan yang konsentrasi ion hidrogennya 3,2x10-4 mol/L?

pH = - log [H+]

= - log (3,2 x 10-4) = - log (3,2) – log (10-4) = - 0,5 + 4,0 = 3,5

Contoh 2 : Betapa pH larutan yang konsentrasi ion hidroksidanya 4,0x10-4 mol/L? Pertama kali mencari pOH kuantitatif yang sama dengan –log(OH-) dan yang didapat dari definisi Kw:

Kw = [H+] [OH-] = 10-14

Dengan demikian,

Log [H+] + Log [OH-] = Log 10-14

Atau

pH + pOH = 14

untuk memecahkan masalah dengan cara ini :

[OH-] = 4,0 x 10-4

pOH = - log [OH-]= - log (4,0 x 10-4)= - log (4,0) – log (10-4)= - 0,60 + 4,0= 3,4

Sekarang

pH = 14 – pOH = 14 – 3,4 = 10,6

(Robert K. 2012. Biokimia HARPER edisi 29)