SAP Terapi Bermain

8
SATUAN ACARA PEMBELJAARAN (SAP) TERAPI BERMAIN PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK A. LATAR BELAKANG Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan

description

over

Transcript of SAP Terapi Bermain

Page 1: SAP Terapi Bermain

SATUAN ACARA PEMBELJAARAN (SAP)

TERAPI BERMAIN

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK

A. LATAR BELAKANG

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan

pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan

ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor

diantaranya perpisahan dengan orang tua, kehilangan control, dan akibat dari

tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan

berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak,

tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan

pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain.

Bermain merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara sukarela untuk

memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang

dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan

cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga

bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain

anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan

yang baru, melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal

waktu, jarak serta suara

Anak-anak pada usia pre-school senang bermain dengan warna,

oleh karena itu, mewarnai bisa menjadi alternatif untuk mengembangkan

kreatifitas anak dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama

dirawat. Salah satu karakteristik perkembangan motorik halus pada anak pre-

school adalah mampu mengenali warna. Dengan permainan mewarnai menjadi

salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan

anak. Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama

mewarnai, anak akan mengekspresikan imajinasinya dalam goresan warna

pada gambar sehingga untuk sementara waktu anak akan merasa lebih rileks.

Page 2: SAP Terapi Bermain

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum:

Setelah mengikuti terapi bermain dapat meminimalkan

dampak hospitalisasi pada anak sehingga dapat mempercepat proses

kesembuhan anak.

2. Tujuan Khusus:

a. Meningkatkan  perkembangan mental, imajinasi dan kreativitas anak

usia pre-school

b. Melatih meningkatkan kognitif anak dalam hal pemilihan warna dalam

mewarnai gambar

c. Dapat menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan

sehingga anak tidak kehilangan waktu bermain

C. JENIS PERMAINAN

Mewarnai gambar

D. MEDIA

Peralatan yang dibutuhkan:

1. Kertas berisi gambar-gambar yang belum diwarnai.

2. Pensil warna (spidol, krayon)

E. METODE

Permainan yang dilakukan adalah menggambar. Setiap anak diberikan kertas

kosong dan krayon atau spidol masing-masing satu. Kemudian leader

memimpin jalannya permaianan dengan mengintruksikan kepada anak-anak

untuk menggambar sesuai dengan apa yang diinginkan. Co leader, fasilitator,

observer melakukan tugas masing-masing

F. PESERTA

Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di poliklinik Tumbang

RS Dr. Soediran Mangun Sumarso yang memenuhi kriteria :

1. Usia Pre-School (yang berusia 3-6 tahun)

2. Tidak mempunyai keterbatasan fisik

3. Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga

4. Pasien kooperatif

Page 3: SAP Terapi Bermain

5. Peserta terdiri dari: Anak usia pre-school sebanyak    orang

G. SETTING TEMPAT

1. Ruangan tempat bermain dengan luas 12 x 8 meter persegi

2. Kursi untuk orang tua

H. WAKTU PELAKSANAAN

1. Hari/tanggal : Kamis/ 17 September 2015

2. Waktu : 10.00

3. Tempat : Poli Tumbang

I. PENGORGANISASIAN

Pembagian tugas sebagai berikut:

1. Leader (Basuki), tugasnya:

a. Membuka acara permainan

b. Mengatur jalannya permainan mulai dari pembukaan sampai selesai.

c. Mengarahkan permainan

d. Memandu proses permainan.

2. Co Leader (Dwi Yulianto), tugasnya :

a. Membantu leader mengatur jalannya permainan

b. Membantu memberi motivasi pada peserta bersama dengan leader

c. Bersama dengan leader memandu dan mengarahkan proses bermain

3. Fasilitator (Sri Sularti dan Sunarni), tugasnya:

a. Membimbing anak bermain

b. Memberi motivasi dan semangat kepada anak dalam mewarnai

c. Memperhatikan respon anak saat bermain

d. Mengajak anak untuk bersosialisasi dengan perawat dan keluarganya.

4. Observer (Bagus Nurrakhmad), tugasnya:

a. Mengawasi jalannya permainan

b. Mencatat proses kegiatan dari awal hingga akhir permainan

c. Mencatat situasi penghambat dan pendukung proses bermain

d. Menyusun laporan dan menilai hasil permainan

Page 4: SAP Terapi Bermain

J. RENCANA PELAKSANAAN

No Waktu Kegiatan Bermain Kegiatan Peserta

1 5 menit Pembukaan :1.      Leader membuka kegiatan dengan

mengucapkan salam.2.      Leader memperkenalkan nama terapis

yang lain.3.      Leader menjelaskan tujuan dari

permainan4.      Kontrak waktu

1.      Menjawab salam2.      Mendengarkan3.      Memperhatikan4.      Memperhatikan

2 25 menit

Pelaksanaan :1.      Leader dibantu oleh co leader dan

fasilitator untuk mengatur posisi duduk setiap terapis dengan dua orang pasien anak

2.      Fasilitator membagikan kertas bergambar  dan pensil warna kepada pasien.

3.      Fasilitator mengajak dan memotivasi klien (anak) untuk mengungkapkan gambar apa yang ada pada kertas.

4.      Memulai mewarnai gambar didampingi oleh fasilitator.

5.      Leader dan co leader memberi semangat pada anak selama proses mewarnai

6.      Fasilitator memotivasi anak untuk dapat memilih warna yang disukainya

7.      Apabila anak tidak mau aktif,melibatkan orang tua ataupendamping anak untukmembantu anak mewarnaigambar yang telah diberikan.

1.      Berpindah posisi2.      Menerima kertas dan

pensil warn3.      Menjawab4.      Mewarnai gamba

3 10 menit

Evaluasi :1.      Menanyakan kepada anak tentang

pemilihan warna yang telah dilakukan untuk mewarnai gambarnya

2.      Menanyakan tentang perasaan anak setelah diberi bermain mewarnai

Beri pertanyaan

4 5 menit Terminasi :1.      Leader menutup acara permainan dengan

memberikan reward kepada seluruh peserta

2.      Salam penutup

1.      Memperhatikan2.      Memberi salam

Page 5: SAP Terapi Bermain

K. KRITERIA EVALUASI

1. Anak bersedia mengikuti terapi bermain

2. Anak mengikuti kegiatan sampai selesai.

3. Anak dapat mengikuti dan melakukan apa yang diharapkan dari leader

4. Kebutuhan bermain anak terpenuhi

5. Anak bersosialisasi dengan temannya

6. Anak mengikuti instruksi yang diberikan

7. Anak berperan aktif dalam permainan

8. Anak bisa melakukan permainan dengan mandiri

9. Anak dapat menyelesaikan permainan sampai selesai

10. Anak dapat berinteraksi dengan anak-anak lain yang periksa di poliklinik

Tumbang

11. Anak merasa senang mengikuti terapi bermain

L. DAFTAR HADIR

No. Nama Peserta Umur

1

2

3

4

5

6

7

8

M. EVALUASI

1. Terapi bermain dilakukan jam 10.00 tepat , tidak sesuai dengan rencana

yang telah disusun .

2. Peserta menyesuaikan dengan pasien yang hadir dan periksa saat hari itu

3. Permainan disesuaikan dengan kondisi pasien dan usia anak saat itu

Page 6: SAP Terapi Bermain

DAFTAR PUSTAKA

Anggani, Sudono. 2004. Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Usia Dini. Jakarta: Grafindo

Donna L. Wong. 2004. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Narendra, Sularso, dkk. 2002. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto

Soetjiningsih. 1997. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC