sap-sistem peradilan pidana

26
1 SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) A. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Sistem Peradilan Pidana Kode/SKS : HPA 61406 /2 SKS Waktu Pertemuan : 100 Menit Pertemuan Ke : 1 (Satu) Program Studi : Magister Ilmu Hukum. B. Standar Kompetensi : Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/ pengembangan sistem peradilan pidana terpadu, serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami dasar-dasar sistem peradilan pidana. D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan dan mengembangkan dasar-dasar sistem peradilan pidana. E. Materi Pembelajaran : Ide, fungsi, tujuan dan ruang lingkup sistem peradilan pidana, karakteristik dan pendekatan dalam sistem peradilan pidana (bentuk pendekatan,pendekatan normatif, dan pendekatan sistem), komponen dalam sistem peradilan pidana, serta sistem peradilan pidana sebagai instrumen kebijakan kriminal. F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi. G. Langkah-Langkah Pembelajaran : No . Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Pembelajaran 1. Pendahulu an (5 Menit) Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang dasar-dasar sistem peradilan pidana. Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat. LCD (Hand- Out, Hard Copy, Soft Copy). 2. Penyajian (85 Menit) Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang dasar-dasar sistem peradilan pidana. Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat. LCD (Hand- Out, Hard Copy, Soft Copy). 3. Penutup (10 Menit) Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-2. Mencatat pokok- pokok materi pertemuan ke-2. LCD (Hand- Out, Hard Copy, Soft Copy). H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

Transcript of sap-sistem peradilan pidana

Page 1: sap-sistem peradilan pidana

1

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 1 (Satu)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu, serta menjadi profesional hukum yang mampu

melaksanakan upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan

anggaran biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan

kepastian hukum yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami dasar-dasar sistem peradilan pidana.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan dan mengembangkan dasar-dasar sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Ide, fungsi, tujuan dan ruang lingkup sistem peradilan pidana, karakteristik dan pendekatan dalam sistem

peradilan pidana (bentuk pendekatan,pendekatan normatif, dan pendekatan sistem), komponen dalam sistem

peradilan pidana, serta sistem peradilan pidana sebagai instrumen kebijakan kriminal.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan

Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulua

n(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang dasar-dasar sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang dasar-dasar sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-2.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-2.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana : Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

Page 2: sap-sistem peradilan pidana

2

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System : Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 2 (Dua)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami model-model sistem peradilan pidana.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan dan mengembangkan model-model sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Dikotomi sistem peradilan pidana, dari sistem inkuisitor ke akusator, dan sistem inkuisitor dalam konteks

sistem hukum civil law dan common law, crime control model, due process model, family model, model

pengayoman.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulu

an(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang model-model sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang model-model sistem peradilan

Memperhatikan, mencatat, mengajukan

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Page 3: sap-sistem peradilan pidana

3

pidana. pertanyaan, dan memberikan pendapat.

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-3.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-3.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan. I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 3 (Tiga)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hokum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami tahap kritis dalam sistem peradilan pidana.

Page 4: sap-sistem peradilan pidana

4

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan dan mengatasi tahap kritis dalam sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Asas persamaan di muka hukum dalam Kitab Undang - Undang Hukum Pidana (KUHP), asas persamaan di

muka hukum dalam konteks Pasal 31 Kitab Undang - Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), serta kedudukan

tersangka dalam sistem liberalisme, sosialisme, dan Pancasila.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulua

n(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang tahap kritis dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang tahap kritis dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-4.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-4.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Tugas mandiri, memberikan tugas mandiri dalam bentuk makalah yang membahas materi pembelajaran

pertemuan ke-1 sampai dengan pertemuan ke-3.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

Page 5: sap-sistem peradilan pidana

5

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 4 (Empat)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hokum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami sistem peradilan pidana dalam tantangan. D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan dan mengatasi tantangan dalam sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Kontra sistem peradilan pidana dan sistem plea bargaining (sistem hukum acara pidana di Amerika Serikat,

plea bargaing dan criminal justice system, dan pengertian plea bargaining dan masalahnya.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulua

n(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang sistem peradilan pidana dalam tantangan.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang sistem peradilan pidana dalam tantangan.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-5.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-5.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum

Page 6: sap-sistem peradilan pidana

6

di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009. 5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity

Press, New York, 1979. 6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice

System: Materials on the Administration and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA,

1980. 7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford

University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 5 (Lima)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hokum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan).

C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami kepolisian sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana. D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan kepolisian sebagai

komponen dalam sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Kedudukan, kewenangan, serta asas dan tujuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta penataan

struktur kelembagaan kepolisian dalam sistem peradilan pidana.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan

Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulua

n(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang kepolisian sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

Page 7: sap-sistem peradilan pidana

7

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang kepolisian sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-6.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-6.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 6 (Enam)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan).

Page 8: sap-sistem peradilan pidana

8

C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami kejaksaan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan kejaksaan sebagai

komponen dalam sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Kedudukan, kewenangan, serta asas dan tujuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta penataan

struktur kelembagaan kejaksaan dalam sistem peradilan pidana.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan

Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulua

n(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang kejaksaan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang kejaksaan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-7.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-7.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Tugas mandiri, memberikan tugas mandiri dalam bentuk makalah yang membahas materi pembelajaran

pertemuan ke-4 sampai dengan pertemuan ke-6.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration and

Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

Page 9: sap-sistem peradilan pidana

9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 7 (Tujuh)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami pengadilan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana. D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan pengadilan sebagai

komponen dalam sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Kedudukan, kewenangan, serta asas dan tujuan dalam pelaksanaan kekuasaan kehakiman serta penataan

struktur kelembagaan pengadilan dalam sistem peradilan pidana.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan

Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulua

n(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang pengadilan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang pengadilan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-8.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-8.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996

Page 10: sap-sistem peradilan pidana

10

3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer, Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010.

4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum

Di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009. 5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity

Press, New York, 1979. 6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice

System: Materials on the Administration and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA,

1980. 7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford

University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 8 (Delapan)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

Pengembangan sistem peradilan pidana terpadu, serta menjadi profesional hukum yang mampu

Melaksanakan upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya

dan anggaran biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan

kepastian hukum yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami lembaga pemasyarakatan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan lembaga pemasyarakatan

sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana. E. Materi Pembelajaran : Kedudukan, kewenangan, serta asas dan tujuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta penataan

struktur kelembagaan lembaga pemasyarakatan dalam sistem peradilan pidana.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran1. Pendahulu Menjelaskan garis besar materi Memperhatikan, LCD (Hand-

Page 11: sap-sistem peradilan pidana

11

an(5 Menit)

pembelajaran tentang lembaga pemasyarakatan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang lembaga pemasyarakatan sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Memyimpulkan, menugaskan mahasiswa untuk membaca materi untuk pertemuan ke-10 dan persiapan Ujian Tengah Semester untuk pertemuan ke-9

Mencatat pokok-pokok materi untuk pertemuan ke-10 dan point-point persiapan Ujian Tengah Semester pada pertemuan ke-9

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 9 (Sembilan)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

Page 12: sap-sistem peradilan pidana

12

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hokum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami filosofi, tujuan, manfaat, dan substansi Ujian Tengah Semester secara benar.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menyelesaikan Ujian Tengah Semester secara benar, konkrit, mandiri, dan jujur.

E. Materi Pembelajaran : Ujian Tengah Semester sebagai bagian dari ujian dalam satu semester dan hasilnya merupakan dokumen

akademik.

F. Metode Pembelajaran : Menjelaskan filosofi, tujuan, dan manfaat Ujian Tengah Semester secara keilmuan hukum tentang sistem

peradilan pidana.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media Pembelajaran

1. Pendahuluan(5 Menit)

Membuat dan membagikan materi Ujian Tengah Semester, menjelaskan yang dianggap perlu.

Menerima dan mengecek kelengkapan materi Ujian Tengah Semester.

Materi ujian(exam

material)

2. Penyajian(85 Menit)

Memonitor (mengawasi) penyelesaian Ujian Tengah Semester oleh mahasiswa

Menyelesaikan Ujian Tengah Semester Materi ujian

(exam material)

3. Penutup(10 Menit)

Menerima hasil penyelesaian Ujian Tengah Semester dari mahasiswa

Mengumpulkan hasil penyelesaian Ujian Tengah Semester kepada dosen

Materi ujian(exam

material)

H. Evaluasi : Memeriksa hasil penyelesaian Ujian Tengah Semester dan menetapkan Nilai Ujian Tengah Semester.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : Seluruh sumber pembelajaran/referensi untuk materi pembelajaran pada pertemuan ke-1 sampai dengan

pertemuan ke-8.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

Page 13: sap-sistem peradilan pidana

13

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 10 (Sepuluh)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hokum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami advokat sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana. D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan advokat sebagai komponen

dalam sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Kedudukan, kewenangan, serta asas dan tujuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta penataan

struktur kelembagaan advokat dalam sistem peradilan pidana.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulua

n(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang advokat sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang advokat sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-11.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-11.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Tugas mandiri, memberikan tugas mandiri dalam bentuk makalah yang membahas materi pembelajaran

pertemuan ke-7 sampai dengan pertemuan ke-10.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010.

Page 14: sap-sistem peradilan pidana

14

4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum

di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009. 5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity

Press, New York, 1979. 6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice

System: Materials on the Administration and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA,

1980. 7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford

University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 11 (Sebelas)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami pembentuk undang-undang sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana dalam

konteks sistem peradilan pidana sebagai instrumen kebijakan kriminal.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan pembentuk undang-undang

Sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana dalam konteks sistem peradilan pidana sebagai

instrument kebijakan kriminal.

E. Materi Pembelajaran : Kedudukan, kewenangan, serta asas dan tujuan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta penataan

struktur kelembagaan pembentuk undang-undang sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana dalam

konteks sistem peradilan pidana sebagai instrumen kebijakan kriminal.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

Page 15: sap-sistem peradilan pidana

15

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan

Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulu

an(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang pembentuk undang-undang sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana dalam konteks sistem peradilan pidana sebagai instrumen kebijakan kriminal.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang pembentuk undang-undang sebagai komponen dalam sistem peradilan pidana dalam konteks sistem peradilan pidana sebagai instrumen kebijakan kriminal.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-12.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-12.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 12 (Dua Belas)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

Page 16: sap-sistem peradilan pidana

16

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami sistem peradilan pidana dalam tindak pidana khusus. D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan sistem peradilan pidana

dalam tindak pidana khusus berdasarkan undang-undang khusus yang mengaturnya.

E. Materi Pembelajaran : Ide, fungsi, tujuan ruang lingkup karakteristik dan pendekatan dalam sistem peradilan pidana khusus

berdasarkan undang-undang khusus yang mengaturnya.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulu

an(5 Menit

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang sistem peradilan pidana dalam tindak pidana khusus.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang sistem peradilan pidana dalam tindak pidana khusus.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-13.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-12.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Page 17: sap-sistem peradilan pidana

17

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 13 (Tiga Belas)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami perkembangan pemikiran dalam sistem peradilan pidana.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan memberikan pemikiran hukum baru dalam

pengembangan sistem peradilan pidana.

E. Materi Pembelajaran : Peradilan restoratif (restoratif justice),mediasi penal (penal mediation),serta perlindungan saksi dan korban

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan

Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulu

an(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang perkembangan pemikiran dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang perkembangan pemikiran dalam sistem peradilan pidana.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-14.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-12.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Tugas mandiri, memberikan tugas mandiri dalam bentuk makalah yang membahas materi pembelajaran

pertemuan ke-11 sampai dengan pertemuan ke-13.

Page 18: sap-sistem peradilan pidana

18

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar, 1996. 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 14 (Empat Belas)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hokum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan).

C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami perbandingan sistem peradilan pidana terpadu di beberapa negara. D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, membandingkan, dan menjelaskan perbandingan sistem peradilan pidana

terpadu di beberapa negara dalam upaya mengembangkan sistem peradilan pidana terpadu di Indonesia.

E. Materi Pembelajaran : Perbandingan sistem peradilan pidana terpadu di Belanda, Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, China, Arab

Saudi, dan Turki. F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

Page 19: sap-sistem peradilan pidana

19

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulu

an(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi tentang perbandingan sistem peradilan pidana terpadu di beberapa negara.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang perbandingan sistem peradilan pidana terpadu di beberapa negara.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Menyimpulkan dan menugaskan mahasiswa membaca materi pertemuan ke-15.

Mencatat pokok-pokok materi pertemuan ke-15.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Responsi, memberikan pertanyaan/permasalahan untuk dijawab oleh mahasiswa secara langsung dan lisan

lisan di akhir pertemuan.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana : Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 15 (Lima Belas)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

Page 20: sap-sistem peradilan pidana

20

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hukum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan).

C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami sistem peradilan pidana internasional.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menganalisis, menjelaskan, mengkritik dan mengembangkan sistem peradilan pidana

internasional.

E. Materi Pembelajaran : Organisasi, wewenang dan kedudukan lembaga dan hakim Mahkamah Pidana Internasiona, hukum acara

Mahkamah pidana internasional, fungsi dan kekuasaan majelis pra siding (pre-trial chamber), serta

prosedur penangkapan di negara tempat tersangka berada.

F. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa Media

Pembelajaran

1.Pendahulu

an(5 Menit)

Menjelaskan garis besar materi pembelajaran tentang sistem peradilan pidana internasional.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

2. Penyajian(85 Menit)

Menjelaskan secara mendalam materi pembelajaran tentang sistem peradilan pidana internasional.

Memperhatikan, mencatat, mengajukan pertanyaan, dan memberikan pendapat.

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

3. Penutup(10 Menit)

Memyimpulkan, menugaskan mahasiswa untuk membaca materi untuk persiapan Ujian Akhir Semester pada pertemuan ke-16

Mencatat point-point persiapan Ujian Akhir Semester pada pertemuan ke-16

LCD (Hand-Out, Hard Copy, Soft

Copy).

H. Evaluasi : Tugas mandiri, memberikan tugas mandiri dalam bentuk makalah yang membahas materi pembelajaran

pertemuan ke-14 sampai dengan pertemuan ke-15.

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : 1. Muladi, Kapita Selekta Sistem Peradilan Pidana, Penerbit UNDIP, Semarang, 1995.

2. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana :Perspektif Ekstensialisme dan Abolisionisme, Putra A.

Badar,1996 3. Romli Atmasasmita, Sistem Peradilan Pidana Komtemporer,

Kencana Prenada Group, Jakarta, 2010. 4. Yesmil Anwar dan Adang, Sistem Peradilan Pidana: Konsep dan

Pelaksanaannya dalam Penegakan Hukum di Indonesia, Penerbit Widya Padjajaran, 2009.

5. Hyman Gross, A Theory of Criminal Justice, Oxford Univertsity Press, New York, 1979.

6. Franklin E. Zimring dan Richard S. Frase, The Criminal Justice System: Materials on the Administration

and Reform of the Criminal Law, Little brown and Company. USA, 1980.

7. Herbert Packer, The Limits of Criminal Sanction, Stanford University Press, Standford, 1986.

Page 21: sap-sistem peradilan pidana

21

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

A. Identitas Mata KuliahNama Mata Kuliah : Sistem Peradilan PidanaKode/SKS : HPA 61406 /2 SKSWaktu Pertemuan : 100 MenitPertemuan Ke : 16 (Enam Belas)Program Studi : Magister Ilmu Hukum.

B. Standar Kompetensi: Mahasiswa menjadi ilmuwan hukum yang menguasai secara mendalam mengenai upaya pembangunan/

pengembangan sistem peradilan pidana terpadu,serta menjadi profesional hukum yang mampu melaksanakan

upaya penegakan hokum pidana yang koordinatif dan sinkron secara kelembagaan, budaya dan anggaran

biaya, sehingga efisien (sederhana, cepat dan biaya ringan) dan efektif (mampu mewujudkan kepastian hukum

yang berkeadilan dan berkemanfaatan). C. Kompetensi Dasar : Mahasiswa memahami filosofi, tujuan, manfaat, dan substansi Ujian Akhir Semester secara benar.

D. Indikator : Mahasiswa mampu menyelesaikan Ujian Akhir Semester secara benar, konkrit, mandiri, dan jujur.

E. Materi Pembelajaran : Ujian Akhir Semester sebagai bagian dari ujian dalam satu semester dan hasilnya merupakan dokumen

akademik.

F. Metode Pembelajaran : Menjelaskan filosofi, tujuan, dan manfaat Ujian Akhir Semester secara keilmuan hukum.

G. Langkah-Langkah Pembelajaran :

No. Tahap Kegiatan Kegiatan Dosen Kegiatan Mahasiswa

Media Pembelajaran

1. Pendahuluan(5 Menit)

Membuat dan membagikan materi Ujian Akhir Semester, menjelaskan yang dianggap perlu.

Menerima dan mengecek kelengkapan materi Ujian Akhir Semester.

Materi ujian(exam

material)

2. Penyajian(85 Menit)

Memonitor (mengawasi) penyelesaian Ujian Akhir Semester oleh mahasiswa

Menyelesaikan Ujian Akhir Semester

Materi ujian(exam

material)

3.Penutup

(10 Menit)Menerima hasil penyelesaian Ujian Akhir Semester dari mahasiswa

Mengumpulkan hasil penyelesaian Ujian Akhir Semester kepada dosen

Materi ujian(exam

material)

H. Evaluasi : Memeriksa hasil penyelesaian Ujian Akhir Semester dan menetapkan Nilai Ujian Akhir Semester. Menetapkan

Nilai Akhir mata kuliah Sistem Peradilan Pidana.

Page 22: sap-sistem peradilan pidana

22

I. Sumber Pembelajaran/Referensi : Seluruh sumber pembelajaran/referensi untuk materi pembelajaran pada pertemuan ke-1 sampai dengan

pertemuan ke-15.

Palembang, September 2015Koordinator Dosen Pengampu,

Dr. H. Ruben Achmad, S.H., M.H. NIP. 195509021981091001